PENDAHULUAN

SEBAGAI NEGARA DENGAN AGAMA YANG BERANEKARAGAM,

INTERAKSI ANTAR INDIVIDU YANG BERBEDA AGAMA DI INDONESIA
LEBIH MUNGKIN TERJADI. INTERAKSI TERSEBUT BISA BERBENTUK
PERTEMANAN, BERPACARAN, HINGGA PERKAWINAN. SETIAP
PASANGAN YANG SEDANG DIMABUK ASMARA TENTU BERHARAP
JALINAN CINTANYA BERLANJUT SAMPAI PELAMINAN. TERKADANG,
MEREKA SIAP SALING BERKORBAN APAPUN AGAR BISA HIDUP
BERSAMA. ATAS DASAR CINTA, BANYAK PASANGAN YANG TIDAK
PEDULI DENGAN SEGALA HAL SELAIN BISA SEGERA MENIKAH.
BAHKAN, RESTU ORANG TUA HINGGA ATURAN-ATURAN YANG
HIDUP SERTA BERLAKU DI MASYARAKAT PUN TIDAK DIPEDULIKAN.
PADA UMUMNYA, ORANG MENGHARAPKAN PEMILIHAN PASANGAN
HIDUP DAN PERKAWINAN SATU AGAMA DAN MENGHINDARI
PERKAWINAN BEDA AGAMA, YANG BIASANYA DITENTANG ATAU
TIDAK DISETUJUI. NAMUN, SETIAP AGAMA MEMILIKI PANDANGAN
YANG BERBEDA TERHADAP PERNIKAHAN BEDA AGAMA.
 LATAR
BELAKANG
PERNIKAHAN DALAM PANDANGAN KRISTEN ADALAH
SESUATU HAL YANG SANGAT PENTING, YANG
BERARTI KITA MENJALANKAN PERINTAH TUHAN (KEJ 1
: 28). MEMILIKI MAKNA BERIBADAH KEPADA TUHAN
DAN DILAKUKAN DENGAN CINTA DAN KASIH SAYANG.
PERNIKAHAN DALAM KEKRISTENAN ADALAH
SESUATU HAL YANG SANGAT SAKRAL (SUCI). TETAPI
BANYAK HAL YANG MEMBUAT MAKNA PERNIKAHAN
MENJADI DIRENDAHKAN DAN TIDAK SUCI (IMAMAT
18). SALAH SATUNYA ADALAH MENIKAH DENGAN
ORANG YANG BERBEDA AGAMA.