Anda di halaman 1dari 9

OPEN ACCESS JURNAL RIPTEK

Kajian Implementasi Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di


Kota Semarang
Edi Kurniawan*, Tutik Wijayanti, Didi Pramono

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Jurnal Riptek Abstract. Pancasila dan Wawasan Kebangsaan perlu dimiliki oleh masyarakat
Volume 16 No. 2 (161-169) Indonesia karena sebagai kunci dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Tersedia online di: Oleh karena itu, setiap individu perlu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-
http://riptek.semarangkota.go.id hari, tak terkecuali bagi masyarakat di Kota Semarang. Kota Semarang merupakan
kota dengan berbagai keragaman, baik itu etnis, budaya maupun agamanya. Meskipun
Info Artikel: kota semarang merupakan kota multikultural, akan tetapi sangat minim konflik.
Diterima: 30 Juli 2022 Melihat kondisi yang demikian, tentu menjadi kajian yang menarik seperti apa pola
Direvisi: 22 Agustus 2022 serta cara mengimplementasikan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan
Disetujui: 23 Oktober 2022 yang ada di Kota Semarang sehingga persatuan di dalam masyarakatnya dapat terjalin
Tersedia online: 9 November 2022 dengan baik. Pembumian nilai-nilai Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Kota
Semarang didasarkan pada Peraturan Wali Kota Semarang No. 47 Tahun 2019
Kata Kunci: tentang literasi pemantapan Wawasan Kebangsaan melalui Literasi Pancasila di Kota
Pancasila; Wawasan Kebangsaan, Semarang. Penelitian ini menggunakan metode mix methods model sequential dengan
Multikultur pendekatan explanatory sequential design. Sumber data penelitian yang digunakan
adalah premier dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data kuantitatif
Korespondensi penulis: menggunakan kuesioner dan kualitatif melakukan wawancara. Analisis data pada
*edikurniawan@mail.unnes.ac.id penelitian ini menggunakan unvariant dan analisis tekstual. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat terkait pendidikan Pancasila dan
wawasan kebangsaan sangat baik, dengan indeks yang diperoleh dalam pembumian
Pancasila dan Wawasan Kebangsaan sebesar 82,13%. Keberhasilan tersebut
didapatkan karena adanya kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah dalam
membumikan nilai-nilai Pancasila melalui berbagai macam jalur pendidikan baik formal
maupun nonformal. Berbagai macam model kebijakan dan realisasi mengenai Pancasila
dan Wawasan Kebangsaan sangat mendukung penghayatan dan pengalaman nilai-nilai
Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

Cara mengutip:
Kurniawan, E., Wijayanti, T., & Pramono, D. (2022). Kajian Implementasi Pendidikan Pancasila dan Wawasan kebangsaan
di Kota Semarang. Jurnal Riptek, 16(2), 161-169.

Pendahuluan Keberadaan wawasan kebangsaan dan Pancasila


Pemahaman mengenai wawasan kebangsaan sebagai tonggak penting dalam persatuan dan
dan Pancasila menjadi salah satu solusi yang tepat kesatuan bangsa karena mengandung nilai-nilai yang
untuk menangani berbagai macam permasalahan merupakan manisfestasi dari UUD NKRI Tahun
yang berkenaan dengan persatuan dan kesatuan 1945 dan Pancasila. Dari nilai-nilai tersebut dijadikan
bangsa. Indrati (2018) menjelaskan bahwa wawasan sebagai dasar pondasi dalam menyelenggarakan
kebangsaan adalah kepentingan strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
menggapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang Semarang merupakan salah satu kota yang
berkelanjutan. Wawasan kebangsaan menjadi hal terletak di Jawa Tengah. Sejak zaman dahulu,
penting untuk dipahami dan diimplementasikan oleh Semarang terkenal sebagai kota yang multikultural
seluruh masyarakat Indonesia dikarenakan atau beragam. Mulai dari masyarakatnya yang terdiri
“semangat dalam wawasan kebangsaan menjadi dari berbagai etnis: Arab, Tionghoa dan Jawa. Selain
penting untuk ditumbuh-kembangkan, karena rasa itu, agamanya pun beragaman mulai dari Kristen
kebangsaan sebagai manifestasi dari rasa cinta pada dengan bangunan tempat sembahyangnya yang
tanah air, pada gilirannya membangkitkan kesadaran terkenal adalah Gereja Blenduk, Hindu dengan
kita akan arti mahal dan bernilainya rasa kesatuan tempat sembahyangnya yaitu Pura Agung Giri Natha,
dan persatuan bangsa”, hal tersebut dikemukakan Islam dengan Masjid Agung Jawa Tengah, Konghucu
oleh Siswono (dalam Sofyan dan Sundawa, 2015). dengan Klenteng Sampokong dan Budha dengan

Edi Kurniawan, dkk. / Jurnal Riptek Vol. 16 No. 2 (153-160)


OPEN ACCESS JURNAL RIPTEK

Pagoda Avalokitesvara Buddhagaya di Watugong. terdapat kendala maupun permasalahan yang


Selain itu, masyarakat Kota Semarang juga ada yang dijumpai pada masyarakat di Kota Semarang dalam
menganut aliran kepercayaan (Kejawen atau Sapto mengimplementasikan wawasan kebangsaan,
Darmo). Keberagaman yang terjadi di Kota sehingga dapat dilakukan atisipasi lebih dini melalui
Semarang tidak bisa dilepaskan dari sejarah kota ini, kebijakan yang dapat mengatasi permasalahan yang
dari segi wilayahnya yang dekat dengan pantai utara ada.
(pantura) dan menjadi jalur perdagangan Berdasarkan pada latar belakang tersebut,
menyebabkan kota ini ramai dikunjungi oleh rumusan masalah dalam penelitian ini terdiri dari: (1)
berbagai kalangan. Kehidupan yang harmonis Bagaimana indeks pembumian nilai Pancasila dan
ditengah keberagaman ditunjukan dengan besarnya Wawasan Kebangsaan masyarakat Kota Semarang?
rasa toleransi antarmasyarakat yang ada di Kota (2) Bagaimana efektivitas program Pendidikan
Semarang. Tindakan positif semacam itu dapat Pancasila dan Wawasan Kebangsaan bagi masyarakat
menjadi percontohan untuk daerah-daerah lain, agar Kota Semarang? (3) Bagaimana model kebijakan yang
persatuan dan kesatuan bangsa ini dapat berjalan dan diperlukan untuk mendukung penghayatan dan
terus dibina dengan baik. pengamalan Pendidikan Pancasila dan Wawasan
Kerukunan masyarakat yang terwujud ini tidak Kebangsaan bagi masyarakat Kota Semarang? (4)
terlepas dari komitmen Walikota dan Wakil Bagaimana standardisasi pelaksanaan program
Walikota Semarang Periode 2021-2024, H. Hendrar implementasi Pendidikan Pancasila dan Wawasan
Prihadi, S.E., M.M., dan Ir. Hj. Hevearita G. Rahayu, Kebangsaan bagi masyarakat Kota Semarang?
yang dituangkan dalam visi Kota Semarang, yaitu
“Terwujudnya Kota Semarang yang Semakin Hebat Pancasila
berlandaskan Pancasila dalam Bingkai NKRI yang Pancasila berkedudukan sebagai pondasi dasar
Ber-Bhinneka Tunggal Ika”. Visi ini selanjutnya statis yang mempersatukan seluruh elemen
diterjemahkan dalam salah satu misinya, yang masyarakat Indonesia sekaligus bintang penuntun
menjelaskan bahwa “Menjamin Kemerdekaan (Leitsar) yang dinamis, yang mengarahkan bangsa
Masyarakat Menjalankan Ibadah, Pemenuhan Hak dalam mencapai tujuannya. Pada posisi seperti ini
Dasar dan Perlindungan Kesejahteraan Sosial serta Pancasila merupakan sumber dari jati diri
Hak Asasi Manusia bagi Masyarakat secara masyarakat Indonesia, kepribadian, moralitas dam
Berkeadilan”. perlindungan terkait hak dan kewajiban warga
Salah satu wujud komitmen dalam pencapaian negaranya. Dalam proses perumusannya setiap fase
visi-misi ini, Kota Semarang meresmikan lembaga konseptualisasi Pancasila melibatkan partisipasi dari
Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM). Program semua unsur dan golongan yang ada di masyarakat,
unggulan dalam RDRM ini adalah “Gerakan Bersama oleh sebab itu Pancasila disebut sebagai karya
Sekolah Semarang Peduli dan Tanggap Bullying bersama milik bangsa ini. Dengan demikian, bagi
(Geber Septi)”. Melalui program ini diharapkan masyarakat Indonesia Pancasila merupakan landasan
RDRM mampu menjadi media bagi pelajar dan orang moralitas dan haluan yang jelas dan visioner yang
tua dalam menciptakan kota layak anak, yang dibentuk secara bersama-sama.
memberi kenyamanan bagi pelajar dalam Latief Yudi (2015) mengemukakan pokok-
menjalankan kehidupan sehari-harinya. Gerakan ini pokok moralitas dan haluan kebangsaan kenegaraan
juga menyediakan platform online yang bisa menurut alam Pancasila dapat dilukiskan sebagai
dimanfaatkan oleh pelajar dan orang tua untuk berikut: Pertama, menurut alam Pancasila, nilai-nilai
mengadukan kasus bullying yang terjadi di sekitarnya. ketuhanan (religiositas) dijadikan sebagai sumber
Melihat komitmen dan harmonisasi antar etika dan spiritualitas yang dianggap penting sebagai
masyarakat yang ada di Kota Semarang tentu fundamental etik kehidupan bernegara
menjadi kajian yang menarik untuk melihat lebih Kedua, menurut alam Pancasila, nilai-nilai
mendalam bagaimana data-data faktual yang ada di kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum
Kota Semarang dalam mengimplementasikan Tuhan, hukum alam dan sifat-sifat sosial manusia.
wawasan kebangsaan sehingga Kota Semarang Komitmen bangsa Indonesia dalam memuliakan nila-
dikenal sebagai kota yang minim konflik meskipun nilai kemanusiaan sangat visioner.
terdapat berbagai keberagaman di dalam Ketiga, menurut alam pemikiran Pancasila,
masyarakatnya. Melalui kajian ini diharapkan persatuan dari kebhinekaan masyarakat Indonesia
nantinya dapat dijadikan sebagai role model dalam dikelola berdasarkan konsepsi kebangsaan yang
mengimplementasikan wawasan kebangsaan pada mengekspresikan persatuan keragaman, dan
masyarakat secara umum. Selain itu, melalui kajian kebaragaman dalam persatuan yang salam slogan
mendalam diharapkan dapat diketahui apakah

162 Edi Kurniawan, dkk /Jurnal Riptek Vol 16 No 2 (161-169)


OPEN ACCESS JURNAL RIPTEK

negara dinyatakan daengan ungkapan “Bhinneka pertama yang berskala nasional bernama Budi
Tunggal Ika” Utomo yang terbentuk pada tanggal 20 Mei 1908
Keempat, menurut alam pikiran Pancasila, menjadi kebangkitan pergerakan masyarakat
aktualisasi nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Perjuangan
nilai serta cita-cita kebangsaan itu dalam yang keras menghasilkan satu ikrar yang
aktualisasinya harus menjungjung tinggi kedaulatan dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928
rakyat dalam semangat permusyawaratan yang kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. pada memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Kelima, menurut alam pikiran Pancasila, wujud pada tanggal 17 agustus 1945.
dari semua diatas adalah keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia. Masyarakat
Maharani dkk (2019) dalam Jurnal Ketahanan Shadily (1998) mendefinisikan masyarakat
Nasional UGM mengemukakan bahwa Pancasila sebagai golongan besar atau kecil yang terdiri dari
memiliki ciri sebagai ideologi terbuka, yang berarti beberapa manusia, yang dengan atau karena
nilai-nilai Pancasila dapat dikembangkan sesuai sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-
dengan perkembabgan jaman dalam menjalani mempengaruhi satu sama lain. Selo Sumardjan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara ringkas mendefinisikan masyarakat adalah orang-orang yang
Pancasila memiliki kedudukan dan fungsi dalam hidup bersana dan menghasilkan kebudayaan. Suatu
kehidupan masyarakat Indonesia, seperti: (a) masyarakat terbentuk atas beberapa hal: (a)
Pancasila sebagai Pandangan Hidup. Pancasila Masyarakat Paksaan, umpamanya negara, masyarakat
dijadikan sebagai dasar kepercayaan masyarakat tawanan ditempat tawanan, masyarakat pengungsi
Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa atau pelarian dan sebagainya. Ke dalam
dan bernegara dalam bertingkah laku, bersikap, dan (kelompoknya) bersifat Gemeinschaft ke luar bersifat
berfikir ; (b) Pancasila sebagai Dasar Negara. Gesseschaft; (b) Masyarakat merdeka yang terbagi
Pancasila merupakan perwujudan serangkaian nilai menjadi dua hal: Masyarakat alam yaitu yang terjadi
yang digalih langsung dari masyarakat Indonesia dan dengan sendirinya: suku-golongan atau suku, yang
tumbuh berkembang sejak berabad yang lalu, dimana bertalian karena daerah atau keturunan, umumnya
memuat gagasan tentang cita-cita dan tujuan negara yang masih sederhana sekali kebudayaanya dalam
dalam konteks hukum yang terwujud dalam pasal- keadaaln terpencil atau tak mudah berhubungan
pasal ; dan (c) Pancasila sebagai Ideologi Nasional. dengan dunia terpencil atau tak mudah berhubungan
Nilai-nilai Pancasila merupakan gagasan, nilai-nilai dengan dunia luar. Umumnya bersifat Gemeinschaft.
dan keyakinan yang menyeluruh dan sistematis Masyarakat budidaya, terdiri karena kepentingan
dalam mengatur tingkah laku seluruh masyarakat keduniaan atau kepercayaan (agama), yaitu antara
Indonesia. lain kongsi perekonomian, koperasi, gereja dan
sebainya. Umumnya besifat Gesellschaft.
Wawasan Kebangsaan Suatu golongan manusia dapat dikatakan
Prof. Muladi, Gubenur (Lemhannas RI 2005- masyarakat apabila memenuhi beberapa unsur-unsur
2011) menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan berikut: (a) suatu golongan manusia dapat dikatakan
adalah cara pandang Bangsa Indonesia mengenai diri masyarakat apabila hidup secara bersama-sama; (b)
dan lingkungannya, mengutamakkan kesatuan dan bercampur dalam waktu yang lama; (c) memiliki
persatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan tujuan bersama atau memiliki kesamaan ideologi; (d)
bermasyarakat, bebangsa, dan bernegara. Suhady hidup dalam satu sistem yang sama.
dan Sinaga (2006) menjelaskan bahwa wawasan
kebangsaan sangat identik dengan wawasan Metode
nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia Jenis penelitian ini adalah penelitian mix
dalam mencapai tujuan nasional mencakup methods, yaitu metode yang menggabungkan antara
perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan metode kuantitatif dan metode kualitatif (Sugiyono,
politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan 2011: 397). Penelitian ini dilakukan di Kota
keamanan negara. Konsep tersebut didasarkan pada Semarang Jawa Tengah. Pendekatan kuantitatif pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 penelitian ini mengunakan variabel tunggal yakni
pada pasal 25 A. implementasi pendidikan Pancasila dan wawasan
Nilai wawasan kebangsaan lahir pada saat kebangsaaan di Kota Semarang. Populasi pada
masyarakat Indonesia sedang berjuang penelitian ini yaitu seluruh masyarakat di Kota
membebaskan diri dari penjajah untuk mencapai Semarang dengan jumlah 1.656.564 jiwa. Sampel
kemerdekaan Indonesia. Munculnya organisasi yang akan diteliti sebanyak 400 orang yang tersebar

Edi Kurniawan, dkk /Jurnal Riptek Vol 16 No 2 (161-169) 163


OPEN ACCESS JURNAL RIPTEK

di 16 kecamatan yang ada di Kota Semarang. Teknik Std. Deviation 12.955 9.961 6.355 10.322 27.719
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa
univariat adalah cara analisis untuk variabel tunggal Variance 167.827 99.219 40.388 106.536 768.319

(Lapau, 2012). Range 68 55 36 60 100


Penelitian kualitatif pada penelitian ini fokus Minimum 32 45 64 40 0
pada tingkat pengkhayatan dan pengamalan,
efektivitas program, model kebijakan, dan Maximum 100 100 100 100 100

standardisasi pelaksanaan Pendidikan Pancasila dan Multiple modes exist. The smallest value is shown
Wawasan Kebangsaan. Sumber data primer dalam
penelitian ini adalah masyarakat di Kota Semarang Berdasarkan dari tabel 1 dapat dilihat dimensi
yang tersebar di 16 kecamatan, dengan didukung Pancasila yang terdiri dari empat variabel yakni
melalui data sekunder yang berasal dari dokumen pengetahuan, kerukunan, internalisasi dan
yang relevan. Teknik pengumpulan data institusionalisasi diketahui meannya sebesar 84,18
menggunakan wawancara, observasi, dan dokumen. untuk variabel pengetahuan; 88,85 untuk variabel
Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik kerukunan, 91,96 untuk variabel internalisasi dan 92,
tringulasi data dengan memanfaatkan sumber data 84 dari skala 1 sampai 100. Berdasarkan pada score
dan teknik. Penelitian ini analisis data kualitatif tersebut, selanjunya dapat dilihat prosentase
menggunakan analisis tekstual. distribusi pada masing-masing variabel. Adapun
untuk distribusi pada masing-masing variabel
Hasil dan Pembahasan menggunakan rumus persentase sebagai berikut.
Indeks Pembumian Nilai Pancasila dan
Wawasan Kebangsaan Masyarakat Kota
Semarang
Indeks pembumian nilai-nilai Pancasila dan Melalui rumus persentase, didapakan data
Wawasan Kebangsaan yang ada di Kota Semarang sebaran distribusi indeks Pancasila sebagai berikut.
dapat dilihat dengan melakukan survey. Dalam
penelitian ini, survey yang dilakukan dengan
menggunakan kuesioner Indeks Pembumian Indeks Pancasila
Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPPWK) milik
Kementrian Dalam Negeri. Isi dari kuesioner Institusionalisasi Pengetahuan
tersebut secara garis besar terbagi dalam dua 26% Pengetahuan
23%

dimensi, yakni penilaian dimensi Pancasila dan Kerukunan


penilaian dimensi Wawasan Kebangsaan. Pada Kerukunan
Internalisasi
dimensi Pancasila, terbagi dalam variabel Internalisasi
26%
25%
Institusionalisasi
pengetahuan, pembauran/kerukunan antar umat
beragama, internalisasi dan institusionalisasi.
Sedangkan dari dimensi Wawasan kebangsaan Gambar 1. Persentase Distribusi Variabel Indeks
terdiri dari indikator karakter, bela negara dan Pancasila
kewarganegaraan. Adapun terkait hasil dari survey
indeks pembumian Pancasila dan Wawasan Pada gambar 1 adalah distribusi masing-masing
Kebangsaan adalah sebagai berikut. variabel dalam indeks Pancasila. Sedangkan, rata-rata
dari keseluruhan data mean indeks pembumian
Tabel 1. Hasil Uji Univariat Indeks Pembumian Pancasila dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Pancasila dan Wawasan Kebangsaan
Statistics

Wawasan
Pengetah Keruku Internali Institusio _Kebangs
uan nan sasi nalisasi aan
= 89,46
N Valid 400 400 400 400 400

Missing 0 0 0 0 0 Dari hasil perhitungan mean pada indeks


Mean 84.18 88.85 91.95 92.83 74.80 pembumian nilai-nilai Pancasila, didapatkan score
89,46. Berdasar pada kriteria prosentase (Rosna,
Median 84.00 91.00 94.00 100.00 89.00
2014) hal ini dapat disimpulkan bahwa indeks
Mode 96 98 96a 100 100 pembumian nilai-nilai Pancasila yang ada di Kota

164 Edi Kurniawan, dkk /Jurnal Riptek Vol 16 No 2 (161-169)


OPEN ACCESS JURNAL RIPTEK

Semarang berkategori Sangat Tinggi karena berada memberikan respons positif terhadap berbagai cara
pada range >80. dan upaya implementasi program penguatan
Pada tabel 1 selain data dimensi Pancasila, juga Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang
dapat dilihat terkait dimensi wawasan kebangsaan. diberikan Pemerintah Kota Semarang kepada
Adapun mean dari dimensi wawasan kebangsaan masyarakat, hal ini dikarenakan model implementasi
yaitu sebesar 74,80. Berdasarkan pada data tersebut, yang diberlakukan dengan teknik beragam dan
jika di interpretasikan dengan menggunakan menyesuaikan pola kebiasaan dan kondisi dari
prosentase menurut Rosna (2014) maka dapat masing-masing lingkungan masyarakat yang ada.
disimpulkan bahwa indeks wawasan kebangsaan Peran serta masyarakat dalam berbagai program
berkategori Tinggi karena berada pada range 70 ≥ inipun sangat besar karena masyarakat sebagai agen
RS ≤ 80. penggerak perubahan sosial-budaya dalam
Setelah diketahui rerata dimensi Pancasila dan menstransmisikan nilai-nilai Pancasila dan Wawasan
dimensi Wawasan kebangsaan, selanjutnya dapat Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari sekaligus
dicari rerata dari indeks IPPWK di Kota Semarang memberikan dukungan moral dan spiritual untuk
sebesar: mensosialisasikan kepala seluruh elemen masyarakat
guna dapat berpartisipasi secara aktif dalam
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan
Wawasan Kebangsaan di kehidupan sehari-hari. Hal
X= (89,46+74,80) ini tentunya sangat relevan dengan pendapat yang
2 disampaikan oleh Sukamto (2017) bahwa urgensi
= 82,13 penguatan wawasan kebangsaan dalam
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sangat
Berdasarkan pada hasil perhitungan, maka mendukung dalam membangun jati diri, identitas
didapakan indek IPPWK 82,13. Dengan demikian, sosial dan kerukunan masyarakat.
maka indeks IPPWK di Kota Semarang berkategori Dari berbagai respon positif yang ada, terdapat
sangat tinggi karena nilai yang di dapat di atas 80. pula beberapa masukan untuk pemerintah Kota
Berikut visualisasinya. Semarang dalam melaksanakan program pendidikan
Pancasila dan wawasan kebangsaan. Adapun untuk
saran yang disampaikan oleh warga Kota Semarang
diantaranya seperti yang disampaikan oleh Rofiatun
(dalam wawancara tanggal 27 September 2022) yang
menyatakan bahwa pemerintah sudah seharusnya
memperbanyak program penghayatan dan
pengamalan Pancasila dan wawasan kebangsaan dan
dapat diaplikasikan sesuai dengan yang sudah diatur
kepada masyarakat umum. Program yang selama ini
dilaksanakan lebih banyak berfokus pada bidang
Gambar 2. Persentase Dimensi Pancasila dan pendidikan formal, sedangkan pada pendidikan non
Wawasan Kebangsaan formal masih kurang merata dan mengena. Sebagai
contoh, tidak semua keluran di berikan program
Pada gambar 2 terlihat dua rerata dari dimensi yang merata dalam menciptakan kampung Pancasila.
Pancasila dan dimensi wawasan kebangsaan. Dengan Program ini sebenarnya bagus, namun belum
demikian, maka indeks IPPWK di Kota Semarang disosialisasikan dan diimplementasikan di semua
berkategori sangat tinggi karena nilai yang di dapat kelurahan yang ada di Kota semarang. Oleh karena
di atas 80. itu, disarankan agar program yang dirancang oleh
pemerintah dapat diimplementasikan pada semua
Efektivitas Program Pendidikan Pancasila lapisan masyarakat di setiap kelurahan yang ada di
dan Wawasan Kebangsaan bagi Masyarakat Kota Semarang.
Kota Semarang
Berbagai bentuk program Pemerintah Kota Model Kebijakan Penguatan Penghayatan
Semarang dapat diterima dengan baik oleh dan Pengamalan Pendidikan Pancasila dan
masyarakat, sehingga ada perbedaan yang cukup Wawasan Kebangsaan Bagi Masyarakat Kota
signifikan sebelum dan sesudah dilaksanakan Semarang
program penguatan Pendidikan Pancasila dan Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 47
Wawasan Kebangsaan. Sebagian besar masyarakat Tahun 2019 tentang Pemantapan Wawasan

Edi Kurniawan, dkk /Jurnal Riptek Vol 16 No 2 (161-169) 165


OPEN ACCESS JURNAL RIPTEK

Kebangsaan Melalui Literasi Pancasila di Kota dan bernegara, yakni Pancasila, Undang-Undang
Semarang. Landasan dari pembuatan kebijakan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
tersebut yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada pasal Republik Indonesia. Rincian materi tersebut
27 ayat 3 mengenai bela negara. Latar belakang dijabarkan dalam tabel di bawah ini.
terbitnya kebijakan tersebut adalah kondisi
keberagaman yang ada di Kota Semarang dan Tabel 2. Muatan Materi Pendidikan Pancasila dan
perkembangan teknologi yang semakin pesat Wawasan Kebangsaan
sehingga dapat melunturkan nilai-nilai Pancasila. No
Empat
Muatan Materi JP
Secara konsep substansi kebijakan ini tergolong pada Konsensus
model kebijakan prosedural yakni suatu model 1 Pancasila • Perspektif historis 8
kebijakan yang menampilkan masalah dan hubungan • Makna dan fungsi
yang dinamis antara variabel-variabel kebijakan. Pancasila
Hubungan antara variabel-variabel dalam Peraturan • Pancasila sebagai dasar
Wali Kota Semarang Nomor 47 tercermin pada negara
pembuat kebijakan dan sasaran kebijakan yakni • Pancasila sebagai
ideologi
Pemerintah Kota Semarang dengan masyarakat,
• Pancasila sebagai
lembaga pendidikan dan keluarga. Kebijakan ini falsafah
sudah ada sejak tahun 2019 dan meliputi pada semua • Pancasila sebagai
lingkungan kehidupan dimulai dari lingkungan pandangan hidup
pendidikan formal, nonformal dan informal. bangsa
Rancangan kebijakan ini disusun secara matang • Pancasila sebagai
dimulai dari tujuannya untuk membangun pemersatu bangsa
masyarakat Kota Semarang yang memiliki • Wawasan pokok tiap-
pengetahuan wawasan kebangsaan. Kemudian, yang tiap sila dalam Pancasila
menjadi sasaran dari kebijakan tersebut meliputi • Landasan teoretis sila
peserta didik, pelayanan publik dan masyarakat. demi sila Pancasila
Berikut tahapan dalam penerapan Peraturan Wali • Aktualisasi Pancasila
Kota Semarang Nomor 46 meliputi; pemantapan
Pancasila, kerjasama, monitoring, evaluasi dan 2 UUD • Perspektif historis 8
pelaporan dan pembiayaan. Negara dilihat dari sudut
Republik pandang pembentukan
Indonesia dan penetapan UUD
Standardisasi Implementasi Pendidikan
Tahun 45
Pancasila dan Wawasan Kebangsaan bagi 1945 • Paham
Masyarakat Kota Semarang konstitusionalisme dan
Mengacu pada Permendagri Nomor 71 Tahun negara hukum
2012, satgas ini diberi nama Pusat Pendidikan • Pembukaan dan pokok-
Wawasan Kebangsaan (PPWK). Walikota Semarang pokok pikiran UUD 45
bertindak sebagai pembina dan pengawas dalam • Tema-tema pokok
Program Pendidikan Pancasila dan Wawasan dalam batang tubuh
Kebangsaan. Pusat Pendidikan Wawasan UUD 45
Kebangsaan (PPWK) adalah suatu wadah yang • Amandemen UUD 45
berbentuk kelompok kerja yang diarahkan untuk • Aktualisasi UUD 45
pengembangan cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya mengutamakan 3 Bhinneka • Perspektif historis, 8
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan Tunggal Ika sosiologis, dan
wilayah yang dilandasi Pancasila dan Undang-Undang antropologis Bhinneka
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Masa Tunggal Ika
kerja PPWK berlaku selama 4 (empat) tahun, dan • Makna dan fungsi
dapat diperpanjang 1 (satu) kali masa kerja. PPWK seloka Bhinneka
Tunggal Ika
dapat diberhentikan sebelum masa kerja selesai
• Perkembangan ke-
berdasarkan hasil tinjauan Walikota Semarang. bhinnekaan
Muatan materi dalam Program Pendidikan • Landasan teoretis
Pancasila dan Wawasan Kebangsaan adalah empat Bhinneka Tunggal Ika
pilar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

166 Edi Kurniawan, dkk /Jurnal Riptek Vol 16 No 2 (161-169)


OPEN ACCESS JURNAL RIPTEK

No
Empat
Muatan Materi JP
sangat baik, hanya saja perlu dikuatkan lagi dengan
Konsensus kerjasama berbagai organisasi guna
Aktualisasi Bhinneka mensosialisasikan. Tetapi jika dicermati lebih
Tunggal Ika mendalam, peraturan tersebut belum menjelaskan
4 NKRI • Perspektif historis 8 secara detail bagaimana secara teknis Pendidikan
NKRI Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dilaksanakan,
• Makna dan fungsi NKRI muatan materi apa yang perlu diajarkan, dan satuan
dilihat dari sudut
tugas yang berkewajiban menyelenggarakannya.
pandang geostrategis
dan geopolitics Standardisasi Pendidikan Pancasila dan Wawasan
• Landasan teoretis Kebangsaan sudah disusun dalam hasil penelitian ini,
NKRI dan perlu diimplementasikan secara konsisten oleh
• Mencintai dan masyarakat Kota Semarang.
mempertahankan NKRI Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah
5 Muatan • Kearifan lokal 8 Pemerintah Kota Semarang perlu memperbanyak
Lokal Masyarakat Semarang kajian tentang implementasi nilai dan praktik
• Tradisi/budaya Pancasila di masyarakat, melibatkan unsur ahli dari
Semarang berbagai displin ilmu, dan memperbanyak program.
• Tari-tarian dan lagu- Selanjutnya diimplementasikan pada semua lapisan
lagu daerah masyarakat melalui jalur formal (pendidikan di
• Kuliner khas Semarang sekolah) maupun non formal.
• Aktualisasi kearifan Pemerintah Kota Semarang perlu segera
lokal Semarang membentuk Satuan Tugas Pusat Pendidikan
Total Jam Pelajaran 40
Wawasan Kebangsaan (PPWK), perlu
Sumber: Permendagri Nomor 71 Tahun 2012 tentang
mengalokasikan anggaran dari APBD Kota
Pedoman Wawasan Kebangsaan (dengan beberapa
modifikasi) Semarang, dan mengintegrasikannya dengan Rumah
Duta Revolusi Mental (RDRM). Langkah ini sekaligus
Simpulan sebagai bentuk implementasi Permendagri Nomor
Indeks Pembumian Pancasila dan Wawasan 71 tahun 2012 tentang Pedomen Pendidikan
Kebangsaan (IPPWK) di Kota Semarang sebesar Wawasan Kebangsaan dan Peraturan Walikota
82,13. Indeks tersebut diperoleh dari dua dimensi, Semarang Nomor 47 tahun 2019 tentang
yakni dimensi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Pemantapan Wawasan Kebangsaan melalui Literasi
Indeks dimensi Pancasila diperoleh nilai sebesar Pancasila di Kota Semarang. Rumah Duta Revolusi
89,46. Sedangkan indeks dimensi wawasan Mental ini sebagai rumah besar yang menaungi
kebangsaan diperoleh nilai sebesar 74,80. keberadaan PPWK. Langkah ini sebagai ikhtiar untuk
Berdasarkan indeks tersebut, dapat disimpulkan semakin meningkatkan penghayatan dan pengamalan
bahwa Pembumian Pancasila dan Wawasan nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan dalam
Kebangsaan yang ada di Kota Semarang berkategori kehidupan sehari-hari masyarakat Kota Semarang.
sangat baik.
Program pendidikan Pancasila dan wawasan Ucapan Terimakasih
kebangsaan di Kota Semarang sangat efektif. Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara
Berbagai bentuk program Pemerintah Kota Bappeda Kota Semarang dengan Lembaga Penelitian
Semarang dapat diterima dengan baik oleh dan Pengabdian kepada Masyarakat UNNES. Pada
masyarakat, sehingga ada perbedaan yang cukup kesempatan ini tak lupa Penulis mengucapkan terima
signifikan sebelum dan sesudah dilaksanakan kasih pada pihak-pihak di jajaran Bappeda Kota
program penguatan Pendidikan Pancasila dan Semarang, masyarakat, para pemuka agama, tokoh
Wawasan Kebangsaan. Peran serta masyarakat masyarakat, dan mahasiswa yang terlibat dalam
dalam berbagai program inipun sangat besar karena proses penelitian ini.
masyarakat sebagai agen penggerak perubahan
sosial-budaya dalam mentransmisikan nilai-nilai DAFTAR PUSTAKA
Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dalam Amalia, R., Purnomo, A., & Shokheh, M. (2017).
kehidupan sehari-hari. Kampongverbetering dan Perubahan Sosial
Kebijakan mengenai implementasi wawasan Masyarakat Gemeente Semarang Tahun 1906-
kebangsaan didasarkan pada Peraturan Wali Kota 1942. Journal of Indonesian History, 5(1).
Semarang Nomo 47 tentang pemantapan Wawasan
Kebangsaan. Sejauh ini peraturan ini dipandang

Edi Kurniawan, dkk /Jurnal Riptek Vol 16 No 2 (161-169) 167


OPEN ACCESS JURNAL RIPTEK

Astri Herlina. 2012. Jurnal Aspirasi. Penyelesaian Nugraha, N & Sari, ND. (2017). Peran Guru Dalam
Konflik Sosial Melalui Penguatan Kearifan Lokal. Upaya Pembentukan Wawasan Kebangsaan
Vol.2 No.2. Pada Siswa Kelas Viii Smpn 1 Barat Kabupaten
Astuti, T. M. (2013:52). Penghargaan Sosial Semu Magetan Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal
dan Liminalitas Perempuan Migran. Semarang : Citizenship: Pancasila dan kewarganegaraan,
Widya Karya. 5(1), 13-23
Badan Pusat Statistik 2018. Nurfatimah, S. A., & Dewi, D. A. (2021).
dprd.jatengprov.go.id. 2022. PRIME TOPIC: Implementasi Nilai Pancasila Dalam
Wawasan Kebangsaan Kunci Pertahanan Menumbuhkembangkan Wawasan Kebangsaan
Bangsa. Di Kehidupan Bangsa Indonesia. Jurnal
https://dprd.jatengprov.go.id/2022/04/28/prime Kewarganegaraan, 5(1), 176-183.
-topic-wawasan-kebangsaan-kunci-pertahanan- Nusarastriya, Yosaphat H.(2015). Sejarah
bangsa/ . Diunduh tanggal 28 Juli 2022. Nasionalisme Dunia dan indonesia. Jurnal Pax
Herlina, Astri. 2012. Jurnal Aspirasi. Penyelesaian Humana, 3(3), 22-35
Konflik Sosial Melalui Penguatan Kearifan Lokal. Priambada, Y. .A. B. 2018. KOTA SEMARANG:
Vol.2 No.2. Kota Multikultural yang Minim Konflik Antar
HS. Ali Imron. 2011. Kearifan Lokal Hubungan Antar Etnis.
Umat Beragama Di Kota Semarang. Jurnal https://sifekdomain.wordpress.com/2018/12/3
Riptek. Vol.5 No.I Tahun 2011, Hal : 7 – 18. 0/kota-semarang-kota-multikultural-yang-
Humas Jateng, 2019. Sekda : Potensi Konflik Sosial minim-konflik-antar-etnis/. Diunduh tanggal 27
Harus Tuntas Diselesaikan. Juli 2022
https://humas.jatengprov.go.id/detail_berita_gu Rachman dan Wijayanti. (2019:165). Metodologi
bernur?id=3096. Diunduh tanggal 27 Juli 2022 Penelitian Pendidikan Karakter dalam
Indra, Kertati. 2018. Majalah FISIP UNTAG. Dengan Pendekatan Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
judul “ Wawasan Kebangsaan Generasi Gen-Z” Campuran, Tindakan, dan Pengembangan.
Volume 13 No. 18. Semarang: LPPM UNNES.
Juergensmeyer, Mark. (2000). Teror atas nama Renan, Ernest. (1994). Apakah Bangsa
Tuhan (Kebangkitan Global Kekerasan Agama). Itu(terjemahan Sunario). Bandung: Alumni
Jakarta: Nizam Pers Ricklefs, M C. (1995). Sejarah Indonesia
Kartodirdjo, Sartono. (1967). Kolonialisme dan Modem. Yogyakarta: UGM Press.
Nasionalisme di Indonesia Abad XIX-XX, Rosna, Andi. 2014. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
dalam Lembaran Sejarah. Yogyakarta: melalui Pembelajaran Kooperatif pada Mata
Fak.Sastra dan Kebudayaan UGM. Pelajaran IPA di Kelas IV SD Terpencil Bainaa
Kertati Indra. 2018. Majalah FISIP UNTAG. Dengan Barat. Jurnal Kreatif Tadulako, 4 (6), 235-246.
judul “ Wawasan Kebangsaan Generasi Gen-Z” Sifekdomain, 2018. Kota Semarang: Kota
Volume 13 No. 18. Multikultural yang Minim Konflik Antar Etnis.
Kohn, Hans. (1984). Nasionalisme Arti dan Diakses pada laman
Sejarahnya. Jakarta: Erlangga Kusmayadi, Yadi. https://sifekdomain.wordpress.com/2018/12/3
(2017). Hubungan Antara Pemahaman Sejarah 0/kota-semarang-kota- multikultural-yang-
Nasional minim-konflik-antar-etnis/. Diunduh tanggal 1
Indonesia dan Wawasan Kebangsaan Dengan Juli 2022.
Karakter Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Sofyan Silvia F dan Sundawa Dadang. 2015. Jurnal
Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Galuh Pendidikan Ilmu Sosial. “Hubungan Mata Kuliah
Ciamis). Jurnal Agastya, 7(2), 1-19 Pendidikan Kewarganegaraan Dengan
Lapau, Buchari. 2012. Metode Penelitian Kesehatan Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan
Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, dan Semangat Nasionalisme Mahasiswa” Volume 24
Disertasi. Jakarta: IKAPI. No. 2
Mnctrijaya.com. 2022. Generasi Muda Ujung Sofyan Silvia F dan Sundawa Dadang. 2015. Jurnal
Tombak Wujudkan Persatuan dan Kesatuan. Pendidikan Ilmu Sosial. “Hubungan Mata Kuliah
https://www.mnctrijaya.com/news/detail/5142 Pendidikan Kewarganegaraan Dengan
0/generasi-muda-ujung-tombak-wujudkan- Peningkatan Wawasan Kebangsaan dan
persatuan-dan-kesatuan. Diunduh tanggal 27 Semangat Nasionalisme Mahasiswa” Volume 24
Juli 2022. No. 2
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Subagyo, A. (2020). Implementasi Pancasila Dalam
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Menangkal Intoleransi, Radikalisme Dan

168 Edi Kurniawan, dkk /Jurnal Riptek Vol 16 No 2 (161-169)


OPEN ACCESS JURNAL RIPTEK

Terorisme. Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan
dan Kewarganegaraan, 6(1), 10-24. Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Pelajar
Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta. Yusuf, A.M. 2017. Metode Penelitian: Kuantitatif,
Sugiyono, 2011. Metode penelitian kuntitatif Kualitatif, Dan Penelitian Gabungan. Jakarta:
kualitatif dan R&D. Alfabeta Kencana.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Pendidikan Peraturan Perundang-undangan
Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif dan R&D. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Bandung: Alfabeta. Indonesia Nomor 71 Tahun 2012 tentang
Sukamto, S. (2017). Nasionalisme, Wawasan Pedomen Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
Kebangsaan dan Integrasi Bangsa Dalam Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1
Pengembangan PIPS. In Prosiding Seminar Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan
Nasional Himpunan Sarjana Ilmu-ilmu Wawasan Kebangsaan.
Sosial (Vol. 2, pp. 79-90). Peraturan Walikota Semoarang Nomor 47 tahun
Susanto, S. (2017). Pancasila Sebagai Identitas Dan 2019 tentang Pemantapan Wawasan
Nilai Luhur Bangsa: Analisis Tentang Peran Kebangsaan melalui Literasi Pancasila di Kota
Pancasila Sebagai Modal Sosial Berbangsa Dan Semarang.
Bernegara. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pemerintahan, 2(1), 44-52.

Edi Kurniawan, dkk /Jurnal Riptek Vol 16 No 2 (161-169) 169

Anda mungkin juga menyukai