MATEMATIKA
GEOMETRI
Disusun Oleh :
Ria Febrianasari, S.P, S.Pd.Gr
PUJON - MALANG
MODUL
MATEMATIKA
GEOMETRI
LEMBAR PENGESAHAN
Modul ini dibuat oleh :
Mengetahui
Pengawas SD
JENIS-JENIS GARIS
GARIS SEJAJAR
Dua buah garis dikatakan sejajar jika garis-garis tersebut terletak
pada sebuah bidang datar dan tidak akan pernah berpotongan jika
diperpanjang.
garis berpotongan
Dua buah garis dikatakan saling berpotongan apabila garis
tersebut terletakpada sebuah bidang datar dan berpotongan di
salah satu titiknya. Jika kedua garis berpotongan dan
perpotongannya membentuk sudut 900, maka kedua garis
tersebut dinamakan saling berpotongan tegak lurus.
garis berimpit
Dua buah garis dikatakan saling berimpit jika kedua garis tersebut
memiliki paling sedikit dua titik persekutuan.
Sifat-sifat Bangun Datar
Sifat-sifat Bangun Datar
K = s + s + s + s
K = 4 x s
Pembahasan
Diketahui:
Sisi persegi (s) = 15 m
Lebar papan (l) = 1,2 m
Ditanya:
Banyak papan kayu yang dibutuhkan?
Jawab:
Pertama-tama harus dihitung terlebih dahulu
keliling dari bangun persegi di atas:
K = 4 x s
K = 4 x 15 m
K = 60 m
Pengertian Segitiga
Segitiga merupakan objek geometri yang
terdiri dari tiga sisi berupa garis
lurus yang saling berpotongan. Karena
terdiri dari tiga ruas sisi yang saling
berpotongan, maka jumlah sudut pada
segitiga ada 3 sudut.
Sebagai salah satu bangun datar dua
dimensi yang hanya memiliki 3 sudut
saja, total besar sudut dalam segitiga
sebesar 180⁰ atau setengah dari jumlah
total sudut pada bangun segiempat.
Macam-macam Segitiga
Segitiga Sama Kaki
Segitiga Lancip
Segitiga lancip adalah segitiga
yang ketiga sudutnya memiliki
ukuran lancip yakni lebih dari
0⁰ dan kurang dari 90⁰. Segitiga
lancip dengan ketiga sudut yang
lancip serta kedua sisi yang
sama panjang disebut sebagai
segitiga lancip sama kaki.
Segitiga Siku-siku
Segitiga siku-siku mempunyai tiga
ruas garis yakni garis AB, AC dan BC
Segitiga siku-siku mempunyai garis
tegak lurus pada alasnya yang
merupakan tinggi segitiga
Dua sudut pada segitiga siku-siku
merupakan sudut lancip sementara satu
sudut lagi adalah sudut siku-siku
sebesar 90⁰
Pada segitiga siku-siku berlaku hukum
Phytagoras untuk menghitung sisi
miring segitiga dengan alas dan
tinggi segitiga diketahui
Segitiga Tumpul
Diketahui:
a, b dan c = sisi-sisi segitiga
Luas Segitiga
Luas segitiga adalah setengah dari perkalian alas dan
tinggi segitiga. Bisa dikatakan bahwa luas segitiga
adalah setengah dari luas jajar genjang.
Luas segitiga = ½ x a x t
Diketahui:
a = alas segitiga
t = tinggi segitiga
Segitiga Istimewa
Segitiga dengan salah satu sudut siku-siku dan kedua
sudut lainnya 45⁰ maka berlaku perbandingan sisi
berikut:
alas : tinggi : sisi miring (hipotenusa)
Pembahasan
Diketahui:
Luas segitiga (L) = 60 cm²
Tinggi segitiga (t) = 12 cm
Ditanya:
Keliling (K)?
Jawab:
Untuk menghitung keliling segitiga, maka
pertama-tama harus dihitung ketiga sisi segitiga
yakni sisi alas dan sisi kedua kaki segitiga
seperti berikut:
L = ½ x alas x tinggi
60 cm² = ½ x a x 12 cm
60 cm² = 6 cm x a
a = 10 cm
Untuk menghitung kaki segitiga menggunakan rumus
Phytagoras dengan sisi siku-siku adalah tinggi
segitiga (t) dan setengah dari panjang alas
segitiga (s). Sementara kaki segitiga (k) adalah
sisi miring.
Maka keliling segitiga adalah
K = alas + (2 x kaki segitiga)
K = 10 cm + (2 x 13 cm)
K = 10 cm + 26 cm = 36 cm
lingkaran
Titik Pusat
Jari-jari (r)
Diameter
Tembereng Lingkaran
Apotema
Busur
Luas Lingkaran
Luas lingkaran dapat dihitung menggunakan rumus di
bawah ini:
L = π x r²
L = 22/7 x r²
Persamaan Lingkaran
Panjang Busur dan Luas Juring Lingkaran
Panjang busur = (Besar sudut pusat/360⁰) x Klingkaran
Luas juring = (Besar sudut pusat/360⁰) x Llingkaran
Contoh Soal Lingkaran
Sebuah lapangan olahraga memiliki luas sebesar
2.464 m², di sekeliling lapangan akan dibangun
pagar dari bahan papan kayu dengan lebar 2 m.
Tentukan seberapa banyak papan kayu yang
dibutuhkan untuk membangun pagar di sekeliling
lapangan bundar?
Pembahasan
Diketahui:
L = 2.464 m²
lebar papan kayu (l) = 2 m
Ditanya:
Banyak papan kayu yang dibutuhkan
Jawab:
Pertama-tama harus dicari tahu terlebih dahulu
besar jari-jari lingkaran lapangan olahraga
Trapesium
L = ½ x (Jumlah sisi sejajar) x t
L = ½ x (a + b) x t
Diketahui:
t = tinggi trapesium
a dan b = sisi trapesium yang sejajar
umumnya sisi atas dan bawah
Layang-layang
L = ½ x d1 x d2
Diketahui:
d1 dan d2: diagonal layang-layang
Belah Ketupat
L = ½ x d1 x d2
Diketahui:
d1 dan d2: diagonal belah ketupat
sudut
Pengertian
Sudut dibentuk oleh dua buah garis lurus yang
saling berpotongan pada satu titik yang sama.
Bagian-bagian Sudut
Jenis-jenis sudut
Pembahasan
Diketahui:
Besar sudut siku-siku = 90⁰
Ditanya:
Besar sudut AOB
Jawab:
Pertama-tama harus memasukkan rumusan variabel
kedalam besaran sudut siku-siku dan mencari nilai x
Sudut AOB = 2X
= 2 X 30⁰
= 60⁰
SIMETRI LIPAT
Simetri lipat merupakan jumlah lipatan yang
bisa dibentuk oleh sebuah bidang datar
sehingga menghasilkan 2 bagian sama besar.
SIMETRI PUTAR
Simetri putar pada bangun datar merupakan
putaran yang bisa dilakukan oleh sebuah
bangun datar yang bentuknya sama dengan
bentuk bangun datar ketika sebelum diputar
namun bangun datar tidak kembali ke posisi
awalnya.
SIMETRI BANGUN DATAR
Contoh Soal Simetri Putar Simetri Lipat
Perhatikan gambar berikut!
Bangun disamping dibentuk oleh dua
persegi yang sama ukurannya, ada
berapa simetri lipat yang bisa
dibuat dari bangun disamping?
Pembahasan
Diketahui:
Gambar bangun dua persegi
Ditanya:
Jumlah simetri lipat bangun
Jawab:
Pertama-tama cobalah untuk membuat garis bayang
untuk menghitung simetri lipatnya seperti berikut :
16 Simetri lipat
GEOMETRI RUANG
Pengertian
Bangun ruang adalah bangun tiga
dimensi yang mempunyai volume atau
ruang di dalamnya. Bangun ruang
mempunyai banyak sisi yang
membatasinya seperti sisi alas dan
juga sisi samping. Pada beberapa
jenis bangun ruang juga terdapat
sisi atas.
Sisi pada bangun ruang berupa bidang
datar karena bidang tersebut
membatasi antara sisi dalam bangun
ruang dengan lingkungan di luar
bangun ruang. Perpotongan antara
sisi pada bangun datar adalah garis.
Garis membatasi bagian luar dan
bagian dalam bangun ruang.
BALOK
Pengertian
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang mempunyai aspek
“kedalaman” atau volume selain aspek panjang dan juga lebar.
Bangun balok mempunyai tiga pasang sisi berbentuk segi empat
persegi panjang. Meski begitu, bisa juga terdapat bangun
balok yang memiliki salah satu bidang berbentuk persegi.
Volume Balok
Volume = p x l x t
Keterangan:
p = panjang balok
l = lebar balok
t = tinggi balok
Contoh Soal Balok
Suatu batu bata memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm dan
tinggi 5 cm. Tentukan beberapa hal di bawah ini:
a. Berapa banyak bidang yang berukuran 20 cm x 10 cm
b. Berapa banyak bidang yang berukuran 20 cm x 5 cm
c. Berapa banyak bidang yang berukuran 10 cm x 5 cm
d. Tentukan luas permukaan batu bata dan volumenya
Pembahasan
Diketahui:
Batu bata berbentuk balok karena semua sisinya berukuran
berbeda
p = 20 cm
l = 10 cm
t = 5 cm
Jawab:
a. Sisi berukuran 20 cm x 10 cm ada dua bidang yakni sisi
yang saling berhadapan dan saling sejajar
b. Bidang yang berukuran 20 cm x 5 cm ada dua yakni sisi yang
saling berhadapan dan saling sejajar
c. Bidang yang berukuran 10 cm x 5 cm ada dua yakni sisi yang
saling berhadapan dan saling sejajar
d. Untuk menghitung luas permukaan batu bata berbentuk balok
menggunakan rumus berikut ini:
Lp = 2 x {{p x l) + (p x t) + {l xt)}
Lp = 2 x {{20 x 10) + (20 x 5) + (10 x 5)}
Lp = 2 x (200 + 100 + 50)
Lp = 2 x (350)
Lp = 700 cm²
Maka luas permukaan batu bata adalah 700 cm². Untuk
menghitung volume batu bata dengan bentuk balok menggunakan
rumus berikut:
V = p x l x t
V = 20 cm x 10 cm x 5 cm
V = 1000 cm³
Sehingga volume batu bata sebesar 1000 cm³
kubus
s = sisi
Pengertian
Kubus merupakan bangun ruang tiga dimensi yang
mempunyai panjang, lebar dan tinggi sehingga terdapat
aspek “kedalaman” atau volume. Bangun kubus memiliki
sisi berbentuk bidang datar persegi dengan ukuran semua
sisi pada kubus sama panjang.
Luas permukaan = 6 x s x s
Luas permukaan = 6 x s²
Volume kubus
Pembahasan
Lp = 6 x s²
Lp = 6 x 2²
Lp = 6 x 4
Lp = 24 cm²
Pengertian
Limas merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh sisi-
sisi tegak berbentuk segi tiga sama kaki dan satu sisi
alas berbentuk segi banyak. Jumlah sisi-sisi tegak limas
yang membatasi bangun limas ada sebanyak jumlah sisi
alasnya.
Lp = s² + (4 x ½ x s x t)
Diketahui:
s = panjang sisi alas limas (berbentuk persegi dengan semua
sisinya sama)
t = tinggi bidang tegak limas
Lp = luas permukaan limas
6 x V limas = A x t x 2
V limas = A x t x 2/6
V limas = 1/3 x A x t
Diketahui:
A = Luas alas limas
t = tinggi limas
Contoh Soal Limas
Tentukan berapakah luas permukaan
dari bangun limas segiempat
beraturan berikut ini dan juga
tentukan volume bangun limasnya.
Diketahui panjang sisi alas limas
segiempat adalah 40 cm, dan tinggi
sisi tegak limas adalah 25 cm.
Pembahasan
Diketahui:
a = 40 cm
ts = 25 cm
Ditanya:
Luas permukaan limas dan volume limas?
Jawab:
Luas permukaan limas dihitung dengan menjumlahkan seluruh sisi limas yang
terdiri dari sisi alas dan keempat sisi tegaknya.
Lp = r² + (4 x ½ x r x t)
Lp = 40² + (4 x ½ x 40 x 25)
Lp = 1600 + 2000
Lp = 3600 cm³
25² = 20² + t²
t² = 25² – 20²
t² = 625 – 400
t² = 225
t = √225
t = 15 cm
Maka tinggi bangun limas adalah 15 cm. Selanjutnya bisa dihitung volume
limas dengan rumus berikut ini:
V = 1/3 x A x t
V = 1/3 x (r x r) x t
V = 1/3 x (40 x 40) x 15
V = 1/3 x 1600 x 15
V = 8000 cm³
PRISMA
Pengertian
Sifat Prisma
Volume = p x l x t
Keterangan:
a = panjang alas berbentuk segitiga
s = tinggi alas segitiga
t = tinggi prisma
p = panjang sisi alas
l = lebar sisi alas
Contoh Soal Prisma
Sebuah prisma tegak segitiga memiliki
sisi alas segitiga 6 cm dengan tinggi
alas sebesar 8 cm. Panjang sisi tegak
prisma yang diukur dari alas ke tutup
prisma sebesar 11 cm. Tentukan:
a. Luas permukaan prisma.
b. Berapa volume prisma segitiga
Pembahasan
Diketahui:
t = 8 cm
a = 6 cm
T = 11 cm
Ditanya:
Luas Permukaan Prisma dan Volume Prisma
Jawab:
a. Luas permukaan prisma adalah dua kali luas alas
ditambah luas sisi tegak.
Luas alas = ½ x lebar segitiga x tinggi segitiga
Luas alas = ½ x 6 x 8
Luas alas = 24 cm²
Pengertian
Bola merupakan bangun ruang sisi lengkung tiga dimensi
yang hanya mempunyai satu buah sisi saja serta tidak
mempunyai rusuk. Bangun ruang bola berbentuk bulat
sempurna karena tersusun dari lingkaran yang jumlahnya
tidak terhingga dengan panjang jari-jari serta pusat
lingkaran yang sama.
Keterangan:
V = volume bangun ruang bola (cm³)
D = diameter bola (cm)
r = jari-jari bola (cm)
π = phi (22/7 atau 3,14)
Pembahasan
Diketahui:
r = 21 cm
π = 22/7
Jawab:
Untuk menghitung luas permukaan bola menggunakan rumus
berikut ini:
L = 4 x π x r²
L = 4 x 22/7 x (21)²
L = 4 x 66 x 21
L = 5.544 cm²
Pengertian
Tabung adalah bangun ruang sisi lengkung karena bentuk
alas dan juga tutupnya yang melengkung sehingga pada
sisi tegak bangun ruang ini tidak memiliki rusuk. Ada
dua komponen penting yang harus dipahami terkait
pembuatan tabung yakni jari-jari (r) dan tinggi tabung
(t).
Sifat Tabung
Tabung mempunyai tiga buah sisi yakni sisi alas, sisi
tutup dan juga sisi selimut atau tabung
Sisi alas dan juga tutup tabung yang saling berhadapan
berbentuk lingkaran sama besar
Tabung tidak mempunyai rusuk
Tabung tidak mempunyai titik sudut
Tabung tidak mempunyai diagonal bidang dan diagonal
ruang
Tinggi tabung diukur dari titik pusat bidang lingkaran
atas ke titik pusat bidang lingkaran alasnya
Sisi tegak tabung adalah selimut tabung yang berupa
lengkungan. Selimut tabung berbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang merupakan keliling lingkaran
alas dan atas.
Unsur-unsur Tabung
Tinggi Tabung
Tinggi tabung adalah jarak yang diukur dari bagian alas tabung menuju tutup
tabung secara tegak lurus. Pada Gambar 2. di atas, tinggi tabung dinotasikan
dengan huruf t yang menunjukkan ruas garis yang menghubungkan titik T1 dan
titik T2. Tinggi tabung juga disebut sebagai sumbu simetri putar tabung.
Selimut Tabung
Pada Gambar di atas, selimut tabung ditunjukkan oleh bidang lengkung yang ada
di tengah tabung. Apabila bagian-bagian tabung saling dilepaskan, maka
terlihat bahwa sisi selimut tabung sendiri sebenarnya merupakan bidang datar
persegi panjang.
Jaring-jaring tabung
Rumus Tabung
Volume Tabung
Tabung termasuk ke dalam jenis prisma tegak sehingga untuk
menghitung volume tabung dengan mengalikan luas alas dengan
tingginya. Alas tabung berbentuk lingkaran sehingga rumus untuk
menghitung luas alas adalah rumus luas lingkaran.
V = Luas alas x tinggi
V = π x r² x t
Pembahasan
Diketahui:
r = 14 cm
t = 30 cm
Ditanya:
Luas permukaan tabung (Lp) dan Volume tabung (V)
Jawab:
Lp = 2 x π x r (r + t)
Lp = 2 x 22/7 x 14 (14 + 30)
Lp = 88 (14 + 30)
Lp = 3872 cm³
Maka luas permukaan tabung sebesar 3872 cm³. Untuk
menghitung volume lingkaran sebagai berikut:
V = Luas alas x tinggi
V = π x r² x t
V = 22/7 x 14 x 14 x 30
V = 18.480 cm³
Sehingga volume tabung adalah sebesar 18.480 cm³
kerucut
Pengertian
Kerucut terbentuk dari sebuah segitiga yang diputar pada
sumbu tinggi segitiga tersebut sehingga membentuk alas
kerucut berupa lingkaran. Pada Gambar 1. di bawah ini
terlihat bahwa segitiga sama kaki ATB memiliki tinggi
OT.
Apabila segitiga sama kaki ATB diputar pada sumbu OT,
maka akan terbentuk bangun ruang kerucut seperti yang
terlihat di sisi kanan. Kerucut hanya mempunyai satu
titik sudut saja yakni pada titik puncaknya.
Rumus Kerucut
Luas Permukaan Kerucut
Untuk menghitung luas permukaan kerucut bisa dilihat dari jaring-
jaring bangun kerucut yang ditunjukkan di Gambar 3. di atas. Dari
gambar di atas terlihat bahwa panjang busur selimut kerucut sama
dengan keliling dari alas kerucut.
Sehingga:
Luas selimut kerucut (juring lingkaran)/ Luas lingkaran
= Panjang busur juring/Keliling lingkaran
Sehingga:
luas selimut kerucut (juring lingkaran)
= {(2 x π x r)/ (2 x π x s)} x π x s²
luas selimut kerucut (juring lingkaran) = π x r x s
V = 1/3 x π x r x r x t, atau
V = 1/3 x π x r²x t
Diketahui:
r = jari-jari lingkaran alas
t = tinggi kerucut (diukur dari tutuk pusat alas lingkaran ke
titik puncak)
V = volume kerucut
Contoh Soal Kerucut
Bangun ruang kerucut dengan ukuran tinggi sebesar 10 cm
dan diameter alas yakni 28 cm. Apabila nilai π = 22/7.
Tentukan nilai berikut ini:
a. Luas selimut kerucut
b. Luas alas kerucut
Pembahasan
Diketahui:
d = 28 cm
t = 10 cm
Jawab:
a. Untuk menghitung luas selimut kerucut dibutuhkan
informasi terkait jari-jari alas kerucut (r) dan
panjang garis pelukis (s). Pada soal tidak diberi
informasi mengenai panjang garis pelukis sehingga dapat
dihitung menggunakan rumus Phytagoras dengan s sebagai
sisi miring dari jari-jari (r) dan tinggi kerucut (t):
s² = r² + t²
s² = 14² + 10²
s² = 228 + 100
s = √328
s = 18,11 cm