Anda di halaman 1dari 72

MODUL

MATEMATIKA
GEOMETRI
Disusun Oleh :
Ria Febrianasari, S.P, S.Pd.Gr

PUJON - MALANG
MODUL
MATEMATIKA
GEOMETRI
LEMBAR PENGESAHAN
Modul ini dibuat oleh :

Nama : RIA FEBRIANASARI, S.P, S.Pd.Gr


NIP : 199202292022212027
Jabatan : Tim Pembina OSN Kecamatan
Bidang Matematika
Lembaga Asal : SD Negeri 1 Pandesari

dan digunakan sebagai bahan belajar persiapan Olimpiade Sains


Nasional (OSN)

Mata pelajaran : Matematika


Bab : Geometri
Jenjang : SD/MI Sederajat

Pujon, 12 Februari 2024


Mengesahkan
Ketua KKG Koordinator Penyusun,

Eko Siswanto, S.Pd.SD Ria Febrianasari, S.P, S.Pd.Gr


NIP. 198505162015041001 NIP. 199202292022212027

Mengetahui
Pengawas SD

Ari Alfianah, S.Pd, M.Pd


NIP. 197303141996052001
Geometri adalah pendekatan
untuk memecahkan suatu
masalah dalam mengenali bentuk
benda-benda, membandingkan,
membedakan, dan juga
membedakan kesamaan dan
perbedaan bentuk suatu benda
yang ada disekitar.
GARIS
PENGERTIAN GARIS

Garis adalah kumpulan titik-titik yang beraturan dan


berkesinambungan.

JENIS-JENIS GARIS

Garis lurus adalah garis yang memanjang yang tidak


terbatas di kedua ujungnya.
Sinar garis adalah garis yang diawali oleh suatu titik,
sedangkan ujunglainnyamenuju ke suatu arah tak
hingga.
Segmen garis atau ruas garis adalah garis yang
dibatasi oleh dua titik.
HUBUNGAN ANTARA DUA GARIS

GARIS SEJAJAR
Dua buah garis dikatakan sejajar jika garis-garis tersebut terletak
pada sebuah bidang datar dan tidak akan pernah berpotongan jika
diperpanjang.

garis berpotongan
Dua buah garis dikatakan saling berpotongan apabila garis
tersebut terletakpada sebuah bidang datar dan berpotongan di
salah satu titiknya. Jika kedua garis berpotongan dan
perpotongannya membentuk sudut 900, maka kedua garis
tersebut dinamakan saling berpotongan tegak lurus.

garis berimpit
Dua buah garis dikatakan saling berimpit jika kedua garis tersebut
memiliki paling sedikit dua titik persekutuan.
Sifat-sifat Bangun Datar
Sifat-sifat Bangun Datar

Bangun datar adalah bangun dua dimensi yang


mempunyai permukaan berbentuk datar dan tidak
memiliki volume ruang. Dimensi pada bangun datar
terdiri dari panjang dan lebar.

macam-macam bangun datar


BANGUN SEGI BANYAK
BANGUN SEGI BANYAK BERATURAN

Segi banyak beraturan merupakan suatu bangun yang ukuran


seluruh sisinya sama besar dan besar sudutnya sama. Contoh
segi banyak beraturan adalah segitiga sama sisi, persegi, segi
enam beraturan, segi delapan beraturan, dan lain sebagainya.

Segi Delapan Beraturan

BANGUN SEGI BANYAK TIDAK BERATURAN

Segi banyak tidak beraturan adalah segi banyak yang sisi-sisinya


tidak sama panjang atau sudut-sudutnya tidak sama besar.
segi empat

Bangun-bangun pada gambar di


atas memiliki beberapa
kessamaan sifat, yaitu masing-
masing memiliki empat ruas
garis dan empat titik sudut.

Unsur-unsur segi empat


Sisi : ruas garis yang ujung-
ujungnya adalah dua titik sudut
segiempat
Sudut : sudut yang dibentuk oleh
dua sisi yang berpotongan
Titik sudut : titik sudut dari
segiempat
Diagonal : ruas garis yang ujung-
ujungny adalah dua titik sudut yang
tidak berdekatan pada segi empat
persegi

Persegi adalah bangun datar dua dimensi yang


mempunyai empat sisi dengan panjang yang
sama. Oleh karena tersusun dari empat rusuk
dengan panjang yang sama dan saling tegak
lurus, maka persegi mempunyai 4 titik sudut
berbentuk siku-siku sebesar 90⁰.

Sifat bangun datar persegi


Bangun datar persegi mempunyai 4 sumbu simetri
yakni sumbu simetri horizontal di bagian tengah,
sumbu simetri vertikal di tengah, dan dua sumbu
simetri berupa diagonal persegi. Sehingga bangun
datar persegi memiliki 4 simetri lipat.
Bangun datar persegi memiliki 4 simetri putar
Terdapat dua diagonal pada persegi yang
ukurannya sama panjang
Semua sisi persegi memiliki panjang yang sama
dimana seluruh sisi yang saling berhadapan
sejajar
Diagonal persegi saling memotong di tengah
persegi yang membentuk sudut siku-siku sebesar
90⁰
Diagonal persegi membagi setiap sudutnya dengan
ukuran sama besar
Rumus Keliling PERSEGI
Keliling persegi merupakan penjumlahan total
dari seluruh sisi persegi, yakni keempat
sisinya. Karena sisi setiap persegi sama, maka
rumus keliling persegi juga bisa dihitung dengan
cara mengalikan sisi dengan 4.

K = s + s + s + s
K = 4 x s

Rumus Luas PERSEGI


Untuk menghitung luas bangun datar persegi
bisa menggunakan rumus berbentuk kuadratik,
yakni perkalian sisi dengan sisi atau sisi
pangkat dua (kuadrat).
L = s x s
L = s²
Keterangan:
s = sisi persegi
Secara umum, rumus persegi sebagai bidang
datar juga mengikuti rumus segiempat pada
umumnya yakni perkalian antara alas dengan
tinggi. Pada persegi karena setiap sisinya
sama, maka cukup mengalikan sisi dengan
sisi.
Contoh Soal Persegi
Sebuah halaman rumah berbentuk persegi dengan
panjang sisinya 15 m. Pemilik rumah memutuskan
untuk memagari sekeliling halaman rumahnya untuk
meningkatkan keamanan rumah. Pagar yang
digunakan adalah papan kayu dengan lebar 1,2 m.
Tentukan berapa banyak papan kayu yang
dibutuhkan.

Pembahasan
Diketahui:
Sisi persegi (s) = 15 m
Lebar papan (l) = 1,2 m
Ditanya:
Banyak papan kayu yang dibutuhkan?
Jawab:
Pertama-tama harus dihitung terlebih dahulu
keliling dari bangun persegi di atas:
K = 4 x s
K = 4 x 15 m
K = 60 m

Selanjutnya untuk menghitung jumlah papan kayu


yang dibutuhkan maka keliling halaman harus
dibagi dengan lebar papan.
Jumlah papan kayu = K/l
Jumlah papan kayu = 60 m/1,2 m
Jumlah papan kayu = 50 buah
persegi PANJANG

Persegi panjang adalah sebuah bangun dua dimensi


segiempat yang panjang sisi berhadapan sama dan
keempat sudutnya siku-siku dengan besar 90⁰. Pada
Gambar 1. di bawah, sisi AB sejajar dengan sisi CD
dan sisi AD sejajar dengan sisi BC. Setiap sisi
sejajar tersebut memiliki panjang sisi yang sama.

Sifat bangun datar persegi panjang


Panjang sisi yang berhadapan pada bangun
segiempat persegi panjang nilainya sama dan
sejajar yakni sisi AB, sisi BC, sisi CD dan sisi
AD
Bangun persegi panjang ABCD memiliki keempat
sudut yang merupakan sudut siku-siku, yakni sudut
A, sudut B, sudut C dan sudut D
Bangun persegi panjang ABCD memiliki dua diagonal
dengan panjang yang sama serta saling membagi
diagonal menjadi dua sama panjang yakni diagonal
AC dan BD
Pasangan sisi yang memiliki ukuran lebih pendek
disebut lebar dan sisi yang lebih panjang disebut
panjang.
Rumus Keliling PERSEGI PANJANG

Untuk menghitung keliling persegi panjang cukup


dengan menjumlahkan seluruh sisi dari persegi
panjang. Pada persegi panjang ABCD, maka untuk
menghitung keliling persegi panjang dapat
dilakukan dengan rumus berikut ini:
K = AB + AD + CD + BC

Sisi AB dan sisi CD merupakan sisi panjang karena


ukurannya yang lebih besar sementara sisi AD dan
sisi BC adalah lebar persegi panjang.
K = p + l + p + l
K = 2 x (p + l)

Rumus Luas PERSEGI PANJANG

Seperti bangun geometri segiempat lainnya,


luas persegi panjang bisa dihitung dengan
mengalikan panjang dan lebar.
L = p x l
Diketahui:
p = panjang persegi panjang
l = lebar persegi panjang
L = luas persegi panjang
K = keliling persegi panjang
Contoh Soal Persegi Panjang
Andika memiliki kamar dengan lantai kamar
berbentuk persegi panjang. Ayah Andika berencana
untuk memasang keramik pada lantai kamar
tersebut. Keramik berbentuk persegi panjang
dengan ukuran lebar 60 cm dan panjang 80 cm.
Setelah dipasang ternyata dibutuhkan sebanyak 42
ubin lantai. Tentukan berapa luas dari kamar
Andika.
Pembahasan
Diketahui:
Panjang ubin lantai (p1) = 80 cm
Lebar ubin lantai (l1) = 60 cm
Jumlah ubin lantai = 42
Ditanya:
Luas dari kamar Andika
Jawab:
Pertama-tama harus dihitung terlebih dahulu
ukuran luas ubin lantai:
L1 = p1 x l1
L1 = 80 cm x 60 cm
L1 = 4800 cm²
L1 = 4800 : 10.000
L1 = 0,48 m²
Luas kamar bisa dihitung dengan menjumlahkan
total luas ubin yang dipasang menggunakan
persamaan berikut:
L kamar = L1 x jumlah ubin
L kamar = 0,48 m² x 42
L kamar = 20,16 m²
segitiga

Pengertian Segitiga
Segitiga merupakan objek geometri yang
terdiri dari tiga sisi berupa garis
lurus yang saling berpotongan. Karena
terdiri dari tiga ruas sisi yang saling
berpotongan, maka jumlah sudut pada
segitiga ada 3 sudut.
Sebagai salah satu bangun datar dua
dimensi yang hanya memiliki 3 sudut
saja, total besar sudut dalam segitiga
sebesar 180⁰ atau setengah dari jumlah
total sudut pada bangun segiempat.

Macam-macam Segitiga
Segitiga Sama Kaki

Segitiga sama kaki adalah bangun segitiga yang


mempunyai dua ruas garis panjang di bagian kaki
segitiga. Hal ini berbeda dari segitiga sama sisi
yang memiliki ketiga ruas sisi sama panjang. Dua
buah kaki segitiga yang sama panjang mempengaruhi
besar sudut yang terbentuk sama besar.

Sifat Segitiga Sama Kaki


1. Segitiga sama kaki mempunyai dua buah sisi yang
memiliki panjang yang sama
2. Dua buah sudut yang saling berhadapan dengan
sisi yang sama ukuran panjangnya mempunyai besar
sudut yang sama. Dua buah sudut ini berada di kaki
segitiga

3. Segitiga sama kaki memiliki satu sumbu simetri


yang ditarik dari titik puncak menuju alas
segitiga yang memiliki panjang sisi berbeda dari
panjang sisi kaki segitiga.
4. Segitiga sama kaki bisa menempati bingkai
dengan dua buah cara atau memiliki 2 sumbu simetri
putar.
Segitiga Sama Sisi

Segitiga sama sisi adalah bangun segitiga yang


mempunyai tiga ruas sisi yang sama panjang.
Sehingga memiliki tiga sudut sama besar yakni
masing-masing 60 derajat.

Sifat Segitiga Sama Sisi


1. Segitiga sama sisi mempunyai tiga ruas garis
yakni garis AB, AC dan BC
2. Segitiga sama sisi memiliki 3 ruas sisi dengan
ukuran sama panjang yakni sisi AB, AC dan BC
3. Ketiga sudut pada segitiga sama sisi mempunyai
ukuran yang sama besar yakni 60⁰
4. Segitiga sama sisi hanya mempunyai satu ukuran
alas serta tinggi
Segitiga Sembarang

Segitiga sama sisi adalah bangun segitiga yang


mempunyai tiga ruas sisi yang tidak sama panjang.

Sifat Segitiga Sembarang


1. Segitiga sama sisi mempunyai tiga ruas garis
yakni garis AB, AC dan BC
2. Segitiga sama sisi memiliki 3 ruas sisi dengan
ukuran yang tidak sama panjang yakni sisi AB,
AC dan BC
3. Ketiga sudut pada segitiga sama sisi semuanya
berbeda

Segitiga berdasarkan besar sudutnya

Segitiga Lancip
Segitiga lancip adalah segitiga
yang ketiga sudutnya memiliki
ukuran lancip yakni lebih dari
0⁰ dan kurang dari 90⁰. Segitiga
lancip dengan ketiga sudut yang
lancip serta kedua sisi yang
sama panjang disebut sebagai
segitiga lancip sama kaki.
Segitiga Siku-siku
Segitiga siku-siku mempunyai tiga
ruas garis yakni garis AB, AC dan BC
Segitiga siku-siku mempunyai garis
tegak lurus pada alasnya yang
merupakan tinggi segitiga
Dua sudut pada segitiga siku-siku
merupakan sudut lancip sementara satu
sudut lagi adalah sudut siku-siku
sebesar 90⁰
Pada segitiga siku-siku berlaku hukum
Phytagoras untuk menghitung sisi
miring segitiga dengan alas dan
tinggi segitiga diketahui

Segitiga Tumpul

Segitiga tumpul merupakan segitiga yang salah satu


sudutnya berukuran tumpul yakni berukuran lebih
dari 90⁰ sampai kurang dari 180⁰.
Dua sudut pada segitiga tumpul berukuran lancip
Keliling Segitiga
Keliling segitiga bisa dihitung dengan cara
menggunakan benang yang kemudian dililitkan di
sepanjang sisi segitiga. Oleh karena itu keliling
segitiga sama dengan panjang dari total benang
yang mengelilingi sisi segitiga. Sehingga rumus
keliling segitiga bisa dituliskan sebagai berikut:

K = Jumlah panjang dari ketiga sisi segitiga


K = a + b + c

Diketahui:
a, b dan c = sisi-sisi segitiga

Luas Segitiga
Luas segitiga adalah setengah dari perkalian alas dan
tinggi segitiga. Bisa dikatakan bahwa luas segitiga
adalah setengah dari luas jajar genjang.

Luas segitiga = ½ x a x t

Diketahui:
a = alas segitiga
t = tinggi segitiga
Segitiga Istimewa
Segitiga dengan salah satu sudut siku-siku dan kedua
sudut lainnya 45⁰ maka berlaku perbandingan sisi
berikut:
alas : tinggi : sisi miring (hipotenusa)

Titik Berat Segitiga


Garis berat merupakan garis yang menghubungkan
satu titik pada segitiga ke sisi yang ada di
depannya kemudian membagi sisi di depannya
menjadi dua bagian sama panjang.

Pada gambar di atas terlihat


bahwa garis AD, CF dan BE
berturut-turut merupakan garis
berat segitiga karena membagi
sisi di depannya sama panjang.
Sementara titik berat segitiga
merupakan titik perpotongan
antara ketiga garis berat
yakni titik O yang ada di
tengah.
Contoh Soal Segitiga
Suatu bangun segitiga sama kaki mempunyai luas
sebesar 60 cm² dengan tinggi segitiga adalah 12
cm. Tentukan berapakah keliling bangun segitiga
sama kaki tersebut.

Pembahasan
Diketahui:
Luas segitiga (L) = 60 cm²
Tinggi segitiga (t) = 12 cm
Ditanya:
Keliling (K)?
Jawab:
Untuk menghitung keliling segitiga, maka
pertama-tama harus dihitung ketiga sisi segitiga
yakni sisi alas dan sisi kedua kaki segitiga
seperti berikut:

L = ½ x alas x tinggi
60 cm² = ½ x a x 12 cm
60 cm² = 6 cm x a
a = 10 cm
Untuk menghitung kaki segitiga menggunakan rumus
Phytagoras dengan sisi siku-siku adalah tinggi
segitiga (t) dan setengah dari panjang alas
segitiga (s). Sementara kaki segitiga (k) adalah
sisi miring.
Maka keliling segitiga adalah
K = alas + (2 x kaki segitiga)
K = 10 cm + (2 x 13 cm)
K = 10 cm + 26 cm = 36 cm
lingkaran

Lingkaran merupakan sebuah kurva


tertutup yang mana seluruh titik
pada lingkaran memiliki jarak
yang sama pada titik pusatnya
yang tetap. Bisa juga dikatakan
bahwa lingkaran merupakan
kumpulan titik-titik pada garis
bidang datar dengan jarak yang
sama dari titik tertentu yakni
pusat lingkaran.
Unsur-unsur Lingkaran

Titik Pusat

Titik pusat adalah titik yang jaraknya sama dengan


seluruh titik yang ada di keliling lingkaran. Letak
titik pusat ada di tengah-tengah lingkaran umumnya
menggunakan lambang O.

Jari-jari (r)

Lingkaran memiliki jari-jari dan diameter yang


nilainya tetap meski diukur dari titik lingkaran
manapun. Jari-jari dilambangkan dengan symbol r yang
nilainya adalah setengah dari diameter. Jari-jari
adalah jarak yang diukur dari titik pusat menuju
titik pada lingkaran.

Diameter

Diameter adalah jarak yang diukur dari satu titik di


lingkaran menuju titik lainnya yang melewati titik
pusat lingkaran. Nilai diameter adalah dua kali dari
jari-jari.
Tali Busur

Tali busur merupakan garis yang


menghubungkan dua titik pada
keliling lingkaran yang tidak
melewati titik pusat lingkaran.
Garis AB pada gambar di bawah adalah
tali busur lingkaran sementara titik
P adalah titik pusat. Garis AP dan
garis BP adalah jari-jari lingkaran.
Juring Lingkaran

Juring lingkaran merupakan luas daerah pada


lingkaran yang dibatasi oleh dua buah jari-jari yang
dibatasi oleh suatu busur lingkaran. Ada dua juring
lingkaran yakni juring kecil dan juring besar

Tembereng Lingkaran

Tembereng merupakan luas daerah yang dibatasi oleh


tali busur lingkaran dan busurnya.

Apotema

Apotema merupakan jarak paling pendek yang diukur


antara tali busur dengan titik pusat lingkaran. Tali
busur tegak lurus dengan garis apotema.

Busur

Apotema merupakan jarak paling pendek yang diukur


antara tali busur dengan titik pusat lingkaran.
Tali busur tegak lurus dengan garis apotema.
Keliling Lingkaran
Keliling lingkaran adalah panjang lintasan yang dilalui
oleh suatu benda dari satu titik yang bergerak berjalan
searah putaran jarum jam kemudian kembali ketitik awal.
Untuk mencari keliling lingkaran bisa dilakukan dengan
cara mengalikan π dengan diameter lingkaran atau senilai
dua kali jari-jari lingkaran.
K = π x D
K = 2 x π x r
Keterangan:
D = diameter lingkaran
r = jari-jari lingkaran
π = konstanta yang dibaca phi, konstanta bernilai tetap
yakni 22/7 atau 3,14

Luas Lingkaran
Luas lingkaran dapat dihitung menggunakan rumus di
bawah ini:

L = π x r²
L = 22/7 x r²

Anda juga dapat menghitung luas lingkaran menggunakan


data diameter lingkaran.
r = ½ d
d = 2r
L = π x (1/2 d)²
L = 22/7 x 1/4 d²

Persamaan Lingkaran
Panjang Busur dan Luas Juring Lingkaran
Panjang busur = (Besar sudut pusat/360⁰) x Klingkaran
Luas juring = (Besar sudut pusat/360⁰) x Llingkaran
Contoh Soal Lingkaran
Sebuah lapangan olahraga memiliki luas sebesar
2.464 m², di sekeliling lapangan akan dibangun
pagar dari bahan papan kayu dengan lebar 2 m.
Tentukan seberapa banyak papan kayu yang
dibutuhkan untuk membangun pagar di sekeliling
lapangan bundar?

Pembahasan
Diketahui:
L = 2.464 m²
lebar papan kayu (l) = 2 m
Ditanya:
Banyak papan kayu yang dibutuhkan
Jawab:
Pertama-tama harus dicari tahu terlebih dahulu
besar jari-jari lingkaran lapangan olahraga

Diperoleh panjang jari-jari (r) adalah 28 m maka


bisa dihitung jumlah papan kayu yang dibutuhkan
dengan mengukur keliling lingkarannya.
K = 2 x π x r
K = 2 x 22/7 x 28 m
K = 176 m
Selanjutnya cukup dibagi keliling lingkaran dengan
lebar papan kayu
Jumlah papan yang dibutuhkan = K : l
Jumlah papan yang dibutuhkan = 176 m : 2 m
Jumlah papan yang dibutuhkan = 88 buah
Sehingga jumlah papan kayu yang diperlukan
sebanyak 88 buah
luas bangun datar
Jajar Genjang
L = a x t
Diketahui:
a = alas jajar genjang
t = tinggi jajar genjang (tinggi
jajar genjang dihitung tegak lurus
dari alas hingga titik sudut di sisi
atas)

Trapesium
L = ½ x (Jumlah sisi sejajar) x t
L = ½ x (a + b) x t
Diketahui:
t = tinggi trapesium
a dan b = sisi trapesium yang sejajar
umumnya sisi atas dan bawah

Layang-layang
L = ½ x d1 x d2
Diketahui:
d1 dan d2: diagonal layang-layang

Belah Ketupat
L = ½ x d1 x d2
Diketahui:
d1 dan d2: diagonal belah ketupat
sudut
Pengertian
Sudut dibentuk oleh dua buah garis lurus yang
saling berpotongan pada satu titik yang sama.

Bagian-bagian Sudut

Jenis-jenis sudut

0⁰ < x < 90⁰ x = 90⁰ 90⁰ < x < 180⁰

x = 180⁰ 90⁰ < x < 360⁰ x = 360⁰


Contoh Soal Sudut
Perhatikan gambar berikut!

Tentukan besar sudut AOB?

Pembahasan
Diketahui:
Besar sudut siku-siku = 90⁰
Ditanya:
Besar sudut AOB
Jawab:
Pertama-tama harus memasukkan rumusan variabel
kedalam besaran sudut siku-siku dan mencari nilai x

Sudut siku-siku = sudut AOB + sudut BOC


90⁰ = 2x + x
90⁰ = 3x
x = 90/ 3
x = 30⁰

Selanjutnya carilah nilai besar sudut AOB dari


variabel 2x

Sudut AOB = 2X
= 2 X 30⁰
= 60⁰
SIMETRI LIPAT
Simetri lipat merupakan jumlah lipatan yang
bisa dibentuk oleh sebuah bidang datar
sehingga menghasilkan 2 bagian sama besar.

SIMETRI PUTAR
Simetri putar pada bangun datar merupakan
putaran yang bisa dilakukan oleh sebuah
bangun datar yang bentuknya sama dengan
bentuk bangun datar ketika sebelum diputar
namun bangun datar tidak kembali ke posisi
awalnya.
SIMETRI BANGUN DATAR
Contoh Soal Simetri Putar Simetri Lipat
Perhatikan gambar berikut!
Bangun disamping dibentuk oleh dua
persegi yang sama ukurannya, ada
berapa simetri lipat yang bisa
dibuat dari bangun disamping?

Pembahasan
Diketahui:
Gambar bangun dua persegi
Ditanya:
Jumlah simetri lipat bangun
Jawab:
Pertama-tama cobalah untuk membuat garis bayang
untuk menghitung simetri lipatnya seperti berikut :

16 Simetri lipat
GEOMETRI RUANG
Pengertian
Bangun ruang adalah bangun tiga
dimensi yang mempunyai volume atau
ruang di dalamnya. Bangun ruang
mempunyai banyak sisi yang
membatasinya seperti sisi alas dan
juga sisi samping. Pada beberapa
jenis bangun ruang juga terdapat
sisi atas.
Sisi pada bangun ruang berupa bidang
datar karena bidang tersebut
membatasi antara sisi dalam bangun
ruang dengan lingkungan di luar
bangun ruang. Perpotongan antara
sisi pada bangun datar adalah garis.
Garis membatasi bagian luar dan
bagian dalam bangun ruang.
BALOK

Pengertian
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang mempunyai aspek
“kedalaman” atau volume selain aspek panjang dan juga lebar.
Bangun balok mempunyai tiga pasang sisi berbentuk segi empat
persegi panjang. Meski begitu, bisa juga terdapat bangun
balok yang memiliki salah satu bidang berbentuk persegi.

Masing-masing bidang datar pada bangun balok yang saling


berhadapan mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Balok
memiliki rusuk sebanyak 12 rusuk dengan rusuk yang saling
berhadapan sama panjang.

Sifat Bangun Balok


Balok mempunyai 6 sisi berbentuk persegi panjang
Masing-masing bidang datar pada balok yang saling
berhadapan mempunyai ukuran dan bentuk yang sama
sehingga ada tiga pasang bidang yang ukurannya sama
Terdapat 12 rusuk dengan rusuk yang saling berhadapan
sama panjang.
Balok memiliki 8 titik sudut berbentuk siku-siku dengan
besar 90⁰
Balok memiliki 12 diagonal bidang dengan ukuran yang
berbeda-beda.
Balok memiliki diagonal ruang sebanyak 4 buah dengan
panjang yang sama
Diagonal Bidang Balok
Diagonal sisi balok yakni ruas
garis yang menghubungkan dua
titik sudut yang berada pada
rusuk-rusuk berbeda pada satu
bidang sisi bangun balok.
SQ² = PQ² + PS²

Diagonal Ruang Balok


Diagonal ruang balok merupakan
ruas garis yang menghubungkan
dua buah titik sudut yang
berhadapan dalam balok yang
masing-masing terletak pada
sisi alas dan sisi atas yang
tidak terletak di satu sisi
balok.

Bidang Diagonal Balok


Bidang QRTW pada Gambar 4. di
atas merupakan bidang diagonal
balok PQRS.TUVW. Bidang
diagonal balok merupakan bidang
yang melewati dua buah rusuk
yang saling berhadapan dan juga
diagonal bidang sejajar yang
berhadapan.Bidang diagonal
balok membagi balok menjadi 2
bagian dengan ukuran sama
besar. Balok memiliki 6 bidang
diagonal balok
Jaring-jaring Balok
Rumus Balok

Luas Permukaan Balok


Luas permukaan balok
= 2 x {(p x l) + (p x t) + (l x t)}

Volume Balok
Volume = p x l x t

Keterangan:
p = panjang balok
l = lebar balok
t = tinggi balok
Contoh Soal Balok
Suatu batu bata memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm dan
tinggi 5 cm. Tentukan beberapa hal di bawah ini:
a. Berapa banyak bidang yang berukuran 20 cm x 10 cm
b. Berapa banyak bidang yang berukuran 20 cm x 5 cm
c. Berapa banyak bidang yang berukuran 10 cm x 5 cm
d. Tentukan luas permukaan batu bata dan volumenya

Pembahasan
Diketahui:
Batu bata berbentuk balok karena semua sisinya berukuran
berbeda
p = 20 cm
l = 10 cm
t = 5 cm
Jawab:
a. Sisi berukuran 20 cm x 10 cm ada dua bidang yakni sisi
yang saling berhadapan dan saling sejajar
b. Bidang yang berukuran 20 cm x 5 cm ada dua yakni sisi yang
saling berhadapan dan saling sejajar
c. Bidang yang berukuran 10 cm x 5 cm ada dua yakni sisi yang
saling berhadapan dan saling sejajar
d. Untuk menghitung luas permukaan batu bata berbentuk balok
menggunakan rumus berikut ini:
Lp = 2 x {{p x l) + (p x t) + {l xt)}
Lp = 2 x {{20 x 10) + (20 x 5) + (10 x 5)}
Lp = 2 x (200 + 100 + 50)
Lp = 2 x (350)
Lp = 700 cm²
Maka luas permukaan batu bata adalah 700 cm². Untuk
menghitung volume batu bata dengan bentuk balok menggunakan
rumus berikut:
V = p x l x t
V = 20 cm x 10 cm x 5 cm
V = 1000 cm³
Sehingga volume batu bata sebesar 1000 cm³
kubus

s = sisi

Pengertian
Kubus merupakan bangun ruang tiga dimensi yang
mempunyai panjang, lebar dan tinggi sehingga terdapat
aspek “kedalaman” atau volume. Bangun kubus memiliki
sisi berbentuk bidang datar persegi dengan ukuran semua
sisi pada kubus sama panjang.

Sifat Bangun Kubus


Terdapat 6 bidang berbentuk persegi dengan ukuran
sama luas
Terdapat 12 rusuk yang ukurannya sama panjang
Terdapat 8 titik sudut berbentuk siku-siku dengan
besar 90⁰
Mempunyai 12 diagonal bidang dengan ukuran panjang
yang sama
Mempunyai 4 diagonal ruang
Diagonal Sisi Kubus
Diagonal sisi kubus merupakan
ruas garis yang menghubungkan
dua titik sudut yang ada pada
rusuk berbeda pada satu bidang
sisi kubus.
d² = s² + s²
d² = 2s²
d = s√2

Bidang Ruang Kubus


Diagonal ruang kubus adalah
ruas garis yang menghubungkan
dua buah titik sudut yang
saling berhadapan di dalam
bangun kubus yang masing-masing
terletak pada sisi atas dan
sisi alas yang tidak berada
pada satu bidang kubus.Terdapat
4 diagonal ruang yakni diagonal
BH, DF, AG dan CE.

Bidang Diagonal Kubus


Bidang ABGH pada Gambar 4. di
atas merupakan bidang diagonal
kubus ABCD.EFGH. Bidang
diagonal pada kubus adalah
bidang yang melewati dua buah
rusuk saling berhadapan serta
melalui diagonal bidang sejajar
yang saling berhadapan.
Jaring-jaring Kubus
Rumus Kubus
Luas Permukaan Kubus

Bidang tegak dan sisi alas kubus berbentuk


persegi yang memiliki rusuk dengan panjang yang
sama. Sehingga untuk menghitung luas permukaan
kubus dapat dilakukan menjumlahkan total
seluruh luas sisi persegi yang menjadi bidang
pembatas kubus.
Kubus mempunyai 6 buah sisi sehingga untuk
menghitung luas permukaan menggunakan rumus
berikut:

Luas permukaan = 6 x s x s
Luas permukaan = 6 x s²

Volume kubus

Bisa dihitung dengan mengalikan semua sisi


kubus yang mana berdasarkan rumus bangun ruang
pada umumnya volume dihitung dengan mengalikan
luas alas dan tinggi.
Pada kubus karena alas berbentuk persegi maka
luas alas adalah perkalian sisi dengan sisi.
Sementara ukuran tinggi kubus adalah sisi kubus
tersebut.

V = luas alas x tinggi


V = s x s x s
V = s³
Diketahui:
s = sisi kubus
Contoh Soal Kubus
Tentukan luas permukaan dan
juga volume bangun dadu!

Pembahasan
Lp = 6 x s²
Lp = 6 x 2²
Lp = 6 x 4
Lp = 24 cm²

Sehingga luas permukaan kubus sebesar 24 cm².

Untuk menghitung volume kubus menggunakan rumus


berikut ini:
V = s x s x s
V = s³
V = 2³
V = 8 cm³
Sehingga volume dadu yang berbentuk kubus
sebesar 8 cm³
LIMAS

Pengertian
Limas merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh sisi-
sisi tegak berbentuk segi tiga sama kaki dan satu sisi
alas berbentuk segi banyak. Jumlah sisi-sisi tegak limas
yang membatasi bangun limas ada sebanyak jumlah sisi
alasnya.

Sifat Bangun Limas

Limas terdiri dari alas berbentuk segi-n dengan sisi-sisi


tegak berbentuk segitiga.
Jumlah sisi pada limas adalah n + 1 sisi dengan 2n rusuk
serta n + 1 titik sudut. Sebagai contoh pada limas segiempat
memiliki jumlah sisi 4 + 1 yakni 5 buah sisi dengan rusuk
sebanyak 8 buah (2n) dan titik sudut sebanyak 5 buah (n + 1)
Bangun limas diberi nama sesuai bentuk alasnya. Limas terdiri
dari berbagai macam jenis yakni limas segitiga, limas segi
empat, limas segi lima, dan limas segi enam.
Jaring-jaring Limas
Limas Segi empat
Rumus Bangun Limas
Luas permukaan limas adalah penjumlahan dari luas seluruh sisi
tegak limas ditambah dengan luas alas limas. Apabila bidang alas
limas berbentuk persegi maka untuk menghitung luasnya cukup
dengan mengalikan sisi dengan sisi.

Sementara sisi tegak yang berbentuk segitiga dihitung luasnya


dengan menggunakan rumus luas segitiga yakni mengalikan alas
segitiga dengan tinggi sisi tegak limas dibagi 2.

Lp = s² + (4 x ½ x s x t)

Diketahui:
s = panjang sisi alas limas (berbentuk persegi dengan semua
sisinya sama)
t = tinggi bidang tegak limas
Lp = luas permukaan limas

Rumus volume limas diturunkan dari rumus


volume kubus seperti yang tampak pada
gambar di samping. Pada gambar tersebut
tampak bahwa kubus mempunyai panjang
rusuk sebesar r yang mana keempat
diagonal ruang akan saling berpotongan di
satu titik di tengah kubus.

Bisa dilihat garis-garis yang saling berpotongan di tengah kubus


membentuk 6 buah limas dengan ukuran yang sama. Setiap limas
tersebut memiliki alas dari bidang kubus. Sementara tinggi setiap
limas adalah setengah dari ukuran rusuk kubus.

Volume kubus = Volume 6 buah limas

6 x V limas = A x t x 2
V limas = A x t x 2/6
V limas = 1/3 x A x t

Diketahui:
A = Luas alas limas
t = tinggi limas
Contoh Soal Limas
Tentukan berapakah luas permukaan
dari bangun limas segiempat
beraturan berikut ini dan juga
tentukan volume bangun limasnya.
Diketahui panjang sisi alas limas
segiempat adalah 40 cm, dan tinggi
sisi tegak limas adalah 25 cm.
Pembahasan
Diketahui:
a = 40 cm
ts = 25 cm
Ditanya:
Luas permukaan limas dan volume limas?
Jawab:
Luas permukaan limas dihitung dengan menjumlahkan seluruh sisi limas yang
terdiri dari sisi alas dan keempat sisi tegaknya.
Lp = r² + (4 x ½ x r x t)
Lp = 40² + (4 x ½ x 40 x 25)
Lp = 1600 + 2000
Lp = 3600 cm³

Untuk menghitung volume limas maka dibutuhkan informasi mengenai tinggi


limas. Tinggi limas bisa dihitung dengan menggunakan rumus Phytagoras
dimana sisi miring (hipotenusa) merupakan tinggi sisi tegak limas dan
alas segitiga siku-siku adalah ½ dari panjang sisi alas limas.

25² = 20² + t²
t² = 25² – 20²
t² = 625 – 400
t² = 225
t = √225
t = 15 cm

Maka tinggi bangun limas adalah 15 cm. Selanjutnya bisa dihitung volume
limas dengan rumus berikut ini:
V = 1/3 x A x t
V = 1/3 x (r x r) x t
V = 1/3 x (40 x 40) x 15
V = 1/3 x 1600 x 15
V = 8000 cm³
PRISMA

Pengertian

Prisma merupakan bangun ruang tiga dimensi yang memiliki


aspek kedalaman atau volume yang terdiri dari alas serta
tutup serta sisi-sisi tegak berbentuk persegi maupun
persegi panjang. Bentuk alas dan juga tutup prisma
identik dengan bentuk segi-n.

Sifat Prisma

1. Prisma selalu mempunyai sisi bagian samping atau


umumnya disebut sebagai sisi tegak berbentuk persegi
atau persegi panjang
2. Rusuk pada prisma ada yang tegak dan juga tidak tegak
3. Diagonal bidang pada sisi yang sama mempunyai ukuran
yang sama
Jaring-jaring Prisma
Rumus Bidang Prisma

Luas permukaan prisma adalah penjumlahan dari seluruh


luas sisi bangun prisma meliputi sisi tegak dan juga
sisi alas serta tutup prisma.

Luas permukaan = (2 x luas alas) + luas seluruh bidang


tegak prisma

Pada bangun ruang prisma segi tiga, maka luas


permukaannya bisa dihitung menggunakan rumus berikut
ini:
Luas permukaan = (2 x ½ x alas segitiga alas x tinggi
segitiga alas) + 3 x (panjang x tinggi sisi tegak)

Rumus ini berlaku apabila bentuk segitiga pada alas


adalah segitiga sama sisi. Apabila segitiga bukan
segitiga sama sisi, maka ukuran panjangnya berbeda.

Pada bangun ruang prisma segi empat, bidang tegaknya


terdiri dari 4 sisi dengan sisi yang saling berhadapan
sama ukurannya. Sehingga luas permukaan prisma bisa
dihitung menggunakan rumus berikut ini:

Luas permukaan = (2 x luas alas) + 2 x luas bidang tegak


prisma I + 2 x luas bidang tegak prisma II

Luas permukaan = 2 x (p x l) + 2 x (panjang x tinggi


bidang tegak) + 2 x (lebar x tinggi bidang tegak)
Rumus Bidang Prisma

Volume = Luas alas x tinggi

Apabila alas berbentuk segitiga, maka volume bisa


dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Volume = ½ x a x s x t

Sementara jika alas berbentuk segi empat, maka rumus


volume sebagai berikut:

Volume = p x l x t
Keterangan:
a = panjang alas berbentuk segitiga
s = tinggi alas segitiga
t = tinggi prisma
p = panjang sisi alas
l = lebar sisi alas
Contoh Soal Prisma
Sebuah prisma tegak segitiga memiliki
sisi alas segitiga 6 cm dengan tinggi
alas sebesar 8 cm. Panjang sisi tegak
prisma yang diukur dari alas ke tutup
prisma sebesar 11 cm. Tentukan:
a. Luas permukaan prisma.
b. Berapa volume prisma segitiga

Pembahasan
Diketahui:
t = 8 cm
a = 6 cm
T = 11 cm
Ditanya:
Luas Permukaan Prisma dan Volume Prisma

Jawab:
a. Luas permukaan prisma adalah dua kali luas alas
ditambah luas sisi tegak.
Luas alas = ½ x lebar segitiga x tinggi segitiga
Luas alas = ½ x 6 x 8
Luas alas = 24 cm²

Sisi tegak prisma berbentuk persegi panjang dengan


ukuran panjang adalah tinggi prisma yakni 11 cm dan
lebar 8 cm, 6 cm dan juga sisi miring alas segitiga.
Bangun ruang prisma memiliki 3 buah sisi tegak dengan
ukuran yang berbeda-beda.
Untuk menghitung panjang hipotenusa atau sisi miring
pada alas segitiga menggunakan Rumus Phytagoras:
S² = 8² + 6²
S² = 64 +36
S² = 100
S = 10 cm

Luas sisi tegak = p x l1 + p x l2 + p x l3


Luas sisi tegak = (11 cm x 8 cm) + (11 cm x 6 cm) + (11
cm x 10 cm)
Luas sisi tegak = 88 cm² + 66 cm² + 110 cm²
Luas sisi tegak = 264 cm²

Luas permukaan prisma segitiga = Luas sisi tegak + (2 x


luas alas)

Luas permukaan prisma segitiga = 264 cm² + (2 x 24 cm²)


Luas permukaan prisma segitiga = 312 cm²

b. Bentuk prisma pada soal adalah prisma tegak segitiga


sehingga rumus Volumenya adalah:
Volume = Luas alas x tinggi
Volume = 24 cm² x 11 cm
Volume = 264 cm³
bola

Pengertian
Bola merupakan bangun ruang sisi lengkung tiga dimensi
yang hanya mempunyai satu buah sisi saja serta tidak
mempunyai rusuk. Bangun ruang bola berbentuk bulat
sempurna karena tersusun dari lingkaran yang jumlahnya
tidak terhingga dengan panjang jari-jari serta pusat
lingkaran yang sama.

Sifat Bangun Bola


Bola hanya mempunyai satu buah sisi dengan satu titik
pusat terletak di tengah bola
Bola tidak mempunyai rusuk karena seluruh sisi bola
diselimuti oleh garis lengkung di sepanjang permukaan
Bola mempunyai satu sisi lengkung tertutup
Panjang diameter pada bola adalah dua kali dari
panjang jari-jari bola
Bola terdiri dari lingkaran yang jumlahnya tidak
terhingga sehingga tidak terdapat sudut di bagian
bola
Jumlah jari-jari bola tidak terhingga
Unsur Pembentuk Bola

Bola dibentuk oleh unsur jari-jari (r) yang


menghubungkan antara titik pada permukaan bola dengan
titik pada pusat bola. Ukuran jari-jari bernilai
tetap meskipun diukur dari titik permukaan bola
manapun ke titik pusat.
Bola memiliki satu titik pusat di bagian tengah yang
umumnya diberi nama titik O. Titik pusat bola
merupakan titik di dalam bola yang mempunyai jarak
yang sama dari titik permukaan bola manapun. Titik
pusat tepat berada di tengah bola.
Bola dibentuk oleh unsur diameter (D) bola yang
panjangnya dua kali panjang jari-jari bola. Diameter
sendiri adalah garis lurus yang ditarik dari satu
titik pada permukaan bola menuju titik lainnya di
permukaan bola dan melewati titik pusat bola.
Unsur bola berupa selimut atau kulit bola merupakan
sisi bola yang terdiri dari sekumpulan titik-titik
yang memiliki jarak yang sama dari titik pusat O.
Bola hanya mempunyai satu buah selimut atau kulit
bola berbentuk sisi lengkung.
Bola memiliki unsur tali busur bola yang merupakan
ruas garis yang menghubungkan antara dua titik
permukaan selimut bola. Diameter adalah tali busur
bola paling panjang.
Bola memiliki unsur garis pelukis bola yang merupakan
ruas-ruas garis di selimut bola.
Jaring-Jaring Bola
Rumus Bola
Rumus Volume
Volume bola adalah kapasitas kemampuan ruang di dalam
bola untuk dapat ditempati suatu objek. Oleh karena itu
volume hanya dimiliki oleh bangun ruang tiga dimensi
saja. Jika pada bangun ruang yang lain volume dihitung
menggunakan rusuk, maka pada volume bola dihitung
berdasarkan jari-jari atau diameter.
V = 3/4 x π x r³ atau V = 1/6 x π x D³

Keterangan:
V = volume bangun ruang bola (cm³)
D = diameter bola (cm)
r = jari-jari bola (cm)
π = phi (22/7 atau 3,14)

Rumus Luas Permukaan


Luas permukaan bola merupakan total keseluruhan luasan
bidang bola yang menutupi isi atau volume bangun ruang
bola tersebut. Luas permukaan bola dinotasikan dengan
huruf L.
L = 4 x π x r²
Keterangan:
L = luas permukaan bidang bola (cm²)
r = jari-jari bola (cm)
π = phi (22/7 atau 3,14)
Contoh Soal Bola
Diketahui suatu bangun bola mempunyai jari-jari
sepanjang 21 cm. Apabila nilai = 22/7, tentukan
berapakah luas permukaan dan juga volume pada bola?

Pembahasan
Diketahui:
r = 21 cm
π = 22/7

Jawab:
Untuk menghitung luas permukaan bola menggunakan rumus
berikut ini:
L = 4 x π x r²
L = 4 x 22/7 x (21)²

L = 4 x 66 x 21
L = 5.544 cm²

Untuk menghitung volume bola menggunakan rumus di bawah


ini:
V = 4/3 x π x r³
V = 4/3 x 22/7 x (21)³
V = 4/3 x 66 x 21 x 21
V = 38.808 cm³
TABUNG

Pengertian
Tabung adalah bangun ruang sisi lengkung karena bentuk
alas dan juga tutupnya yang melengkung sehingga pada
sisi tegak bangun ruang ini tidak memiliki rusuk. Ada
dua komponen penting yang harus dipahami terkait
pembuatan tabung yakni jari-jari (r) dan tinggi tabung
(t).

Sifat Tabung
Tabung mempunyai tiga buah sisi yakni sisi alas, sisi
tutup dan juga sisi selimut atau tabung
Sisi alas dan juga tutup tabung yang saling berhadapan
berbentuk lingkaran sama besar
Tabung tidak mempunyai rusuk
Tabung tidak mempunyai titik sudut
Tabung tidak mempunyai diagonal bidang dan diagonal
ruang
Tinggi tabung diukur dari titik pusat bidang lingkaran
atas ke titik pusat bidang lingkaran alasnya
Sisi tegak tabung adalah selimut tabung yang berupa
lengkungan. Selimut tabung berbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang merupakan keliling lingkaran
alas dan atas.
Unsur-unsur Tabung

Alas dan Tutup Tabung


Sisi alas tabung pada Gambar bisa dilihat pada daerah yang diarsir yakni
lingkaran T1. Sementara lingkaran T2 merupakan bagian tutup tabung

Pusat Lingkaran Alas dan Atas Tabung


Titik T1 dan juga titik T2 merupakan titik pusat lingkaran yang menjadi pusat
sisi atas dan juga sisi alas tabung. Titik pusat lingkaran adalah titik
tertentu di tengah lingkaran yang memiliki jarak yang sama jika diukur dari
titik berapapun pada lingkaran tersebut.

Jari-Jari Lingkaran Alas dan Tutup Tabung


Ruas garis T1A dengan T1B merupakan jari-jari lingkaran bidang alas tabung.
Jari-jari lingkaran sendiri adalah jarak yang diukur dari pusat lingkaran ke
titik lainnya yang ada di keliling lingkaran. Sementara pada bidang atas
tabung, maka jari-jarinya adalah T2C dan T2D.

Diameter Bidang Alas dan Tutup Tabung


Unsur diameter disebut juga sebagai garis tengah lingkaran yang merupakan
ruas garis yang diukur dari satu titik lingkaran ke titik lain dari lingkaran
melalui titik pusat lingkaran. Contoh diameter pada alas tabung adalah garis
AB dan diameter pada tutup tabung adalah CD.

Tinggi Tabung
Tinggi tabung adalah jarak yang diukur dari bagian alas tabung menuju tutup
tabung secara tegak lurus. Pada Gambar 2. di atas, tinggi tabung dinotasikan
dengan huruf t yang menunjukkan ruas garis yang menghubungkan titik T1 dan
titik T2. Tinggi tabung juga disebut sebagai sumbu simetri putar tabung.

Selimut Tabung
Pada Gambar di atas, selimut tabung ditunjukkan oleh bidang lengkung yang ada
di tengah tabung. Apabila bagian-bagian tabung saling dilepaskan, maka
terlihat bahwa sisi selimut tabung sendiri sebenarnya merupakan bidang datar
persegi panjang.
Jaring-jaring tabung

Rumus Tabung
Volume Tabung
Tabung termasuk ke dalam jenis prisma tegak sehingga untuk
menghitung volume tabung dengan mengalikan luas alas dengan
tingginya. Alas tabung berbentuk lingkaran sehingga rumus untuk
menghitung luas alas adalah rumus luas lingkaran.
V = Luas alas x tinggi
V = π x r² x t

Luas Permukaan Tabung


Seperti pada bangun ruang lainnya, untuk menghitung luas permukaan
tabung bisa dilakukan dengan menjumlahkan seluruh bidang tabung yang
terdiri dari sisi alas dan atas berbentuk lingkaran dengan selimut
tabung yang merupakan persegi panjang.
Luas permukaan tabung sama dengan luas jaring-jaring tabung sebagai
berikut:

Panjang selimut tabung = keliling alas tabung = 2 x π x r


Lebar selimut tabung = tinggi tabung = t

Sehingga luas selimut tabung (persegi panjang)


= panjang x lebar
= 2 x π x r x t
Selanjutnya untuk menghitung luas permukaan tabung adalah sebagai
berikut:
Lp = 2 x luas alas + luas selimut tabung
Lp = (2 x π x r²) + (2 x π x r x t)
Lp = 2 x π x r (r + t)
Contoh Soal Bola
Suatu tabung berjari-jari 14 cm. Apabila tinggi tabung
sebesar 30 cm, tentukan luas permukaan tabung dan juga
volume tabung.

Pembahasan
Diketahui:
r = 14 cm
t = 30 cm

Ditanya:
Luas permukaan tabung (Lp) dan Volume tabung (V)

Jawab:
Lp = 2 x π x r (r + t)
Lp = 2 x 22/7 x 14 (14 + 30)
Lp = 88 (14 + 30)
Lp = 3872 cm³
Maka luas permukaan tabung sebesar 3872 cm³. Untuk
menghitung volume lingkaran sebagai berikut:
V = Luas alas x tinggi
V = π x r² x t
V = 22/7 x 14 x 14 x 30
V = 18.480 cm³
Sehingga volume tabung adalah sebesar 18.480 cm³
kerucut

Pengertian
Kerucut terbentuk dari sebuah segitiga yang diputar pada
sumbu tinggi segitiga tersebut sehingga membentuk alas
kerucut berupa lingkaran. Pada Gambar 1. di bawah ini
terlihat bahwa segitiga sama kaki ATB memiliki tinggi
OT.
Apabila segitiga sama kaki ATB diputar pada sumbu OT,
maka akan terbentuk bangun ruang kerucut seperti yang
terlihat di sisi kanan. Kerucut hanya mempunyai satu
titik sudut saja yakni pada titik puncaknya.

Sifat Bangun Kerucut


Kerucut ini mirip dengan limas, hanya saja alas kerucut
berbentuk lingkaran dan sisi penampangnya merupakan sisi
lengkung. Ciri-ciri kerucut adalah sebagai berikut:
1. Memiliki 2 sisi, yaitu sisi alas dan sisi lengkung
berupa selimut.
2. Memiliki 1 rusuk.
3. Memiliki 1 sudut.
Unsur-unsur Kerucut

Bidang alas kerucut ditunjukkan pada Gambar


berbentuk lingkaran yang diarsir.
Pusat lingkaran sebagai bidang alas kerucut
ditunjukkan pada titik O sementara titik T merupakan
puncak kerucut
Jari-jari bidang alas kerucut yang berbentuk
lingkaran ditunjukkan oleh ruas garis OA dan OB
Diameter bidang alas kerucut berbentuk lingkaran
ditunjukkan oleh ruas garis AB
Tinggi kerucut (t) merupakan ruas garis yang
menghubungkan titik O yang merupakan titik pusat
lingkaran alas dan titik T sebagai titik puncak
kerucut.
Tali busur bidang alas kerucut ditunjukkan oleh ruas
garis BC. Prinsip tali busur ini bisa ditemukan pada
konsep lingkaran
Selimut kerucut adalah sisi tegak kerucut yang
menghubungkan titik puncak T dengan titik-titik pada
lingkaran. Garis pelukis kerucut merupakan ruas-ruas
garis yang menghubungkan keliling lingkaran pada
titik puncak T.
Jaring-jaring Kerucut

Rumus Kerucut
Luas Permukaan Kerucut
Untuk menghitung luas permukaan kerucut bisa dilihat dari jaring-
jaring bangun kerucut yang ditunjukkan di Gambar 3. di atas. Dari
gambar di atas terlihat bahwa panjang busur selimut kerucut sama
dengan keliling dari alas kerucut.

Panjang busur selimut kerucut = keliling alas kerucut = 2 x π x r


Keliling lingkaran yang berjari-jari s = 2 x π x s
Luas lingkaran dengan jari-jari s adalah π x s²

Sehingga:
Luas selimut kerucut (juring lingkaran)/ Luas lingkaran
= Panjang busur juring/Keliling lingkaran

Sehingga:
luas selimut kerucut (juring lingkaran)
= {(2 x π x r)/ (2 x π x s)} x π x s²
luas selimut kerucut (juring lingkaran) = π x r x s

Dengan demikian untuk menghitung luas permukaan kerucut (Lp)


menggunakan rumus di bawah ini:
Lp = Luas selimut kerucut + Luas alas kerucut berbentuk lingkaran
Lp = π x r x s + π x r²
Lp = π x r x (s + r)
Diketahui:
r = jari-jari lingkaran pada alas
s = garis pelukis kerucut
Lp = Luas permukaan kerucut
Volume Kerucut
Sebagai sebuah bangun ruang, kerucut tentu memiliki volume yang
bisa dihitung dengan mengalikan luas alas kerucut dengan
tingginya kemudian dibagi 3.

V = 1/3 x π x r x r x t, atau
V = 1/3 x π x r²x t

Diketahui:
r = jari-jari lingkaran alas
t = tinggi kerucut (diukur dari tutuk pusat alas lingkaran ke
titik puncak)
V = volume kerucut
Contoh Soal Kerucut
Bangun ruang kerucut dengan ukuran tinggi sebesar 10 cm
dan diameter alas yakni 28 cm. Apabila nilai π = 22/7.
Tentukan nilai berikut ini:
a. Luas selimut kerucut
b. Luas alas kerucut

Pembahasan
Diketahui:
d = 28 cm
t = 10 cm
Jawab:
a. Untuk menghitung luas selimut kerucut dibutuhkan
informasi terkait jari-jari alas kerucut (r) dan
panjang garis pelukis (s). Pada soal tidak diberi
informasi mengenai panjang garis pelukis sehingga dapat
dihitung menggunakan rumus Phytagoras dengan s sebagai
sisi miring dari jari-jari (r) dan tinggi kerucut (t):
s² = r² + t²
s² = 14² + 10²
s² = 228 + 100
s = √328
s = 18,11 cm

Selanjutnya bisa dihitung luas selimut kerucut


menggunakan rumus di bawah ini:
Ls = π x r x s
Ls = 22/7 x 14 x 18,11
Ls = 796,84 cm²

b. Alas kerucut berbentuk bangun lingkaran sehingga


rumus luas alasnya sama dengan rumus luas lingkaran.
La = π x r²
La = 22/7 x 14²
La = 616 cm²
daftar Pustaka
Geometri https://mejakelas.com/bangun-ruang/

Macam-macam bangun ruang, rumus, ciri, jaring dan


contoh soalnya
https://www.pijarbelajar.id/blog/macam-macam-
bangun-ruang

SEGI BANYAK BERATURAN DAN SEGI BANYAK TIDAK BERATURAN


https://www.bimbelsurabaya.com/~file/materi_matematika_b
ab_1_pdf-b0ea5-3411_294.pdf?b334136--

HUBUNGAN ANTARGARIS, SUDUT, DANSUDUTPADABANGUN DATAR


https://www.ima-jateng-diy.com/web/wp-
content/uploads/2020/10/MATERI-MATEMATIKA-KELAS-4-BAB-
7.pdf

Anda mungkin juga menyukai