Anda di halaman 1dari 8

I.

Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui jenis-jenis pipa
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui cara menghitung pemotongan pipa
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengerjakan pemotongan pipa
4. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui cara menyambung pipa menggunakan
trafo las
5. Mahasiswa diharapkan dapat membuat elbow 90 derajat 5 segmen dan 2 segmen
dengan sudut 90 derajat.

II. Dasar Teori


Sistem perpipaan terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada mulanya
manusia memindahkan air dari sungai/sumur kerumah dengan menggunakan ember.
Lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang berurutan sehingga
proses pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi sederhana ini manusia
berfikir untuk mengefisiensikan waktu dan tenaga maka dibuatlah distribusi melalui
sistem perpipaan.
Sistem pemipaan digunakan untuk penyediaan dan pendistribusian air besih,
pembuangan limbah dari kawasan industri ataupun dari fasilitas penunjang lainnya.
Selain itu, sistem pemipaan digunakan untuk mentransportasikan minyak mentah
dari sumur minyak menuju tangki yang kemudian akan diproses selanjutnya,
mentransportasikan dan mendistribusikan gas alam dari sumber gas menuju tangki
penyimpanan. Sistem pemipaan juga di aplikasikan dalam pendistribusian minyak
ataupun gas untuk menyuplai kebutuhan industri, mesin pembangkit tenaga dan
keperluan komersial. Sistem pemipaan juga digunakan untuk mengangkut cairan,
bahan kimia, campuran kimia dan uap pada industri makanan, pabrik kimia dan
industri lainnya. Sistem pemipaan juga digunakan untuk instalasi pemadam
kebakaran, untuk keperluan mesin-mesin dan lain – lain.
Saat ini sistem perpipaan sudah amat maju, sebagai contoh sistem perpipaan
yang dibuat untuk mengantarkan minyak dari satu negara ke negara lain melalui
sistem perpipaan bawah laut (offshore). sehingga dengan sistem ini akan dihemat
waktu lebih banyak, walaupun kendala yang akan dihadapi lebih banyak.
Dengan adanya sistem instalasi pemipaan di dalam ruamah ataupun gedung
dan industri dapat memudahkan segala keperluan yang membutuhkan alat
plumbing, seperti : kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan,
tempat buang air kecil (urinoir), jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan
rumah, pendistribusian minyak atupun gas dan lain sebagainya.
Jenis pipa sangat banyak dan berdasarkan zat yang dialirkan, pipa bisa
dibedakan menjadi pipa air, pipa minyak, pipa udara, pipa lumpur, pipa uap, pipa
drainase, dan masih banyak yang lainnya. Tak hanya itu, ada juga pipa yang dibagi
berdasarkan cara pembuatan, seperti pipa baja seamless, pipa baja welded, dan pipa
baja ductile.
Ada juga jenis pipa yang dibedakan dari struktur bahan baku yang digunakan,
seperti pipa carbon steel, pipa galvanis, pipa PVC, pipa ferro nikel, pipa HDPE, dan
masih banyak yang lainnya. Selain pipa, kita juga mengenal fitting pipa. Fitting pipa
adalah salah satu komponen pada pipa yang umum digunakan dalam proses
pemasangan sistem perpipaan dan salah satu jenis fitting pipa yang paling sering
dibutuhkan adalah elbow fitting.
Dinamakan elbow karena memang bentuknya 90° dan biasanya dipasang di
sudut untuk menghubungkan pipa agar alirannya bisa dibelokkan. Karena hal
tersebut, peran elbow pada sistem perpipaan sendiri cukup penting. Lalu, apa saja
fungsi dan jenis-jenis elbow yang ada di sistem perpipaan?
Elbow merupakan jenis komponen pada sistem pipa dengan bentuk yang
membelok dan biasa juga disebut dengan pipa sudut. Seperti yang sudah disinggung
sebelumnya, elbow memiliki fungsi untuk membelokkan aliran di dalam pipa, karena
berbelok maka bentuk dari elbow juga menyerupai tikungan. Lebih jelasnya,
kegunaan atau fungsi dari fitting pipa elbow adalah untuk mengubah arah aliran atau
diameter pipa, dan membuat percabangan agar fluida yang berisi gas atau cairan
dapat mengalir dengan baik.
Peran elbow sangat bisa dibilang cukup krusial karena umumnya
pemasangan pipa tidak hanya berada di tempat yang lurus. Bisa terletak di dekat
penghalang, melalui dinding, atau bahkan ada hal lain yang tidak memungkinkan
pipa untuk tetap lurus.
Dalam penggunaannya, Elbow biasanya digunakan atau digabung dengan
pipa lain atau lapisan khusus sehingga pipa menjadi lebih aman. Langkah tersebut
dilakukan untuk mencegah terjadinya kebocoran pada pipa. Bisa menggunakan
Elbow dari bahan stainless / carbon steel untuk mendapatkan hasil terbaik.
III. Alat dan Bahan
1. Pipa Besi
2. Tang kombinasi
3. Elektroda las
4. Trafo las
5. Gerinda potong
6. Penggaris siku
7. Spidol putih
8. Kertas milimeter blok
9. Topeng las
10. Palu
11. Sikat las

IV. Langkah Kerja


1. Menghitung ukuran pipa P = 151,55 mm kemudian hitung untuk memotong
bagian untuk 5 segmen dan ukuran pipa P=121,92 mm untuk 2 segmen menjadi
pipa siku (90 derajat).
2. Kemudian gambarlah pada kertas milimeter blok
3. Selanjutnya, potong kertas untuk di marking di pipa yang sudah dipotong sesuai
dengan panjang pipa (P) tadi.
4. Lalu setelah marking pada pipa dengan membuat garis tengah/garis potong
terlebih dahulu
5. Kemudian buat tanda lebar L1 dan L2 pada pipa
6. Buatlah juga garis gap E kemudian hubungkan antar gap
7. Selanjutnya memberikan symbol untuk urutan penyambungan pada pipa
8. Lalu siapkan alat dan bahan untuk membuat proyeksi
9. Kemudian potong pipa sesuai ukuran garis marking tadi dengan gerinda potong
atau miter bend
10. Selanjutnya las/sambung sesuai potongan garis tengah sesuai urutan segmen
hingga membentuk 90 derajat
11. Selesaikan.
12. Kemudian bereskan dan kembalikan alat.
V. Rumus Perhitungan
5.1. Untuk membuat 2 segmen membentuk 90 derajat maka, dapat diperoleh ukuran
dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :

1. Menghitung Sudut Potong (𝛼)


𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
𝛼=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 × 2
Dimana :
Sudut yang direncanakan untuk membuat mitter band 90 adalah 90°
Jumlah perpotongan untuk membuat 2 segmen adalah 1
Maka :
90
𝛼=
1×2

𝛼 = 45°

2. Menghitung Cut back (CB)

𝑂𝐷 × 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑃𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔


𝐶𝐵 =
2
Dimana : OD = Diameter dalam pipa (2,5” = 63,5 mm)

Maka :

63,5 𝑚𝑚 × 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 45
𝐶𝐵 =
2

𝐶𝐵 = 31,75 𝑚𝑚

3. Menghitung Elbow Counter (CoE)

𝐶𝑜𝐸 = 𝑂𝐷 × 38,1
𝐶𝑜𝐸 = 2,5" × 38,1
𝐶𝑜𝐸 = 95,25 𝑚𝑚

4. Menghitung L2
𝐿2 = 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 𝛼 × 𝐶𝑜𝐸
𝐿2 = 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 45° × 95,25
𝐿2 = 95,25 𝑚𝑚
5. Menghitung L1

Panjang L1 = L2 = 95,25𝑚𝑚

6. Menghitung panjang total pipa (Ltotal)

𝐿𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (2 × 𝐿2)
𝐿𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (2 × 95,25 𝑚𝑚)
𝐿𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 190,5 𝑚𝑚
Dari perhitungan di atas, diperoleh ukuran yang dapat digambarkan seperti pada gambar 2D
sebagai berikut:

5.1. Untuk membuat 5 segmen membentuk 90 derajat maka, dapat diperoleh ukuran
pemotongan pada pipa melalui perhitungan sebagai berikut :

1. Menghitung Sudut Potong (𝛼)

𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛


𝛼=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔𝑎𝑛 × 2
Dimana :
Sudut yang direncanakan untuk membuat mitter band 90 adalah 90°
Jumlah perpotongan untuk membuat 5 segmen adalah 4
Maka :
90
𝛼=
4×2

𝛼 = 11,25°

2. Menghitung Cut back (CB)

𝑂𝐷 × 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑃𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔


𝐶𝐵 =
2
Dimana : OD = Diameter dalam pipa (2,5” = 63,5 mm)

Maka :

63,5 𝑚𝑚 × 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 11,25°


𝐶𝐵 =
2

𝐶𝐵 = 6,32 𝑚𝑚

3. Menghitung Elbow Counter (CoE)

𝐶𝑜𝐸 = 𝑂𝐷 × 38,1
𝐶𝑜𝐸 = 2,5" × 38,1
𝐶𝑜𝐸 = 95,25 𝑚𝑚
4. Menghitung L2

𝐿2 = 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 𝛼 × 𝐶𝑜𝐸
𝐿2 = 𝑇𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 11,25° × 95,25
𝐿2 = 18,94 𝑚𝑚

5. Menghitung L1
𝐿1 = 2 × 𝐿2
𝐿1 = 2 × 18,94 𝑚𝑚
𝐿1 = 37,89 𝑚𝑚

6. Menghitung panjang total pipa (Ltotal)

𝐿𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (2 × 𝐿2) + (3 × 𝐿1)


𝐿𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (2 × 18,94 𝑚𝑚) + (3 × 37,89 𝑚𝑚)
𝐿𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 151,55 𝑚𝑚
Kemudian, dari perhitungan diatas dapat digambarkan gambar 2D yang telah sesuai pada
ukuran yang didapatkan, yaitu :

Anda mungkin juga menyukai