A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, siswa mampu mengidentifikasi penerapan nilai-nilai Pancasila dengan
benar.
2. Melalui penugasan, siswa dapat menjelaskan cara membuat karya patung dari bahan lunak dengan benar.
3. Melalui penugasan, siswa dapat membuat karya patung dari bahan lunak dengan baik
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Orientasi/Aper 1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan 15
sepsi/ Motivasi mengecek kehadiran siswa. menit
2. Menyanyikan salah satu lagu wajib dan atau nasional. Guru
memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
3. Mengulas sedikit materi yang telah disampaikan hari sebelumnya
Kegiatan Ayo Mengamati 140
Inti ➢ Siswa membaca teks cerita “Dheda dan Lima Butir Kentang”. menit
➢ Siswa diajak bertanya jawab mengenai isi bacaan. (HOTS)
➢ Siswa dapat diminta menuliskan kembali teks dalam bentuk diagram atau
peta pikiran.
➢ Sebagai alternatif pembelajaran, siswa dapat mempraktikkan adegan
dalam cerita.
Ayo Berdiskusi
➢ Bersama kelompoknya, siswa mengidentifikasi penerapan nilai-nilai
Pancasila pada cerita tersebut.
➢ Siswa menuliskan hasil identifikasinya dalam bentuk tabel seperti berikut.
Ayo Berkreasi
➢ Siswa membuat karya patung dari bahan lunak di sekitarnya.
➢ Jika siswa membuat dari kertas bekas yang dilumatkan, sehari
sebelumnya siswa telah merendam kertas bekas selama 24 jam.
➢ Alternatif bahan yang dapat digunakan adalah lilin yang besar, sabun
batangan, atau plastisin.
➢ Selama mengerjakan karya patung ini, siswa diminta berkreasi sesuai
kemampuan dan imajinasinya masing-masing. (Creativity and
Innovation)
➢ Kegiatan ini digunakan untuk melatih keterampilan siswa membuat karya
patung dari bahan lunak (SBdP KD 3.4 dan 4.4).
C. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan
dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.
Bahasa Indonesia
Dheda dan Lima Butir Kentang
Dahulu, ada seorang pencari kayu bakar bernama Dheda. Dia hidup bersama istri dan ketiga anaknya. Mereka
keluarga miskin yang tinggal di gubuk sederhana. Sudah seminggu ini, turun hujan. Dheda pun tidak dapat pergi ke
hutan mencari kayu bakar.
Istri Dheda berkata, “Suamiku, persediaan makanan kita hampir habis. Di sini, hanya tersisa lima butir kentang. Itu pun
tidak cukup untuk makan kita sekeluarga.”
“Aku tahu. Bersabarlah, semoga besok tidak hujan dan aku dapat pergi bekerja. Sisa kentang yang ada biarlah untuk
makan anak-anak saja,” kata Dheda.
Menjelang sore, ada seseorang yang mengetuk pintu rumah Dheda. Setelah dibuka, ternyata ada seorang pengemis
tua. Dia basah kuyup kehujanan.
“Aku sudah berhari-hari kehujanan. Aku juga kedinginan dan kelaparan. Bolehkah aku minta sedikit makanan?”
tanyanya.
Dheda kasihan melihat si Pengemis. Tapi, dia juga tidak mempunyai banyak makanan. Dheda bermusyawarah dengan
istri dan anak-anaknya. Akhirnya, mereka bersepakat untuk memberikan sisa makanan kepada si Pengemis.
“Baiklah, kami akan memberikan lima butir kentang itu kepadamu. Kami sangat kasihan melihatmu,” kata Dheda
kepada si pengemis.
“Tunggulah sebentar, aku akan memasaknya dulu,” kata istri Dheda. Setelah matang, kentang pun dihidangkan. Si
Pengemis makan empat butir kentang. Kini, kentang yang tersisa tinggal satu. Sebelum pergi dia berpesan, “Jika kalian
mau makan, irislah kentang ini menjadi lima. Pasti cukup untuk makan keluargamu.”
Dheda kemudian mengiris kentang itu menjadi lima. Ternyata, kelima irisan kentang itu berubah menjadi lima butir
kentang. Jika sebutir kentang diiris lima lagi, maka tiap irisannya akan menjadi lima butir kentang lagi. Begitu
seterusnya.
Kini, Dheda dan keluarganya tidak pernah kekurangan makanan lagi. Dheda juga membagi-bagikan kentangnya
kepada tetangganya. Sumber: http://dongengceritarakyat.com
LAMPIRAN 2
A. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
Penilaian Sikap
3
Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
Jenis Penilaian
1. Praktik membuat patung.
Bentuk penilaian: penugasan
Instrumen Penilaian: rubrik
KD SBdP 3.4 dan 4.4