Anda di halaman 1dari 10

S

kp

i
di

ii
1

1
2

2
3
Sejarah Dewi Kilisuli

P
ada zaman Kerajaan Kahuripan1 atau yang lebih di kenal dengan kerajaan KEDIRI,
Prabu Airlangga memiliki seorang putri Bernama Dyah Ayu Puspasari atau dikenal
juga Dewi Kilisuci, layaknya putri pada zaman dahulu,Dewi kilisuci sangatlah cantik
dan berbudi pekerti halus. Dia sangant mencintai rakyatnya dan begitu pula sebaliknya.
Tokoh Dewi Kilisuci dalam cerita panji dikisahkan juga sebagai sosok agung yang snagat
dihormati.

Ia Sering Membantu Kesulitan Pasangan Panji Inu Kerpati Dan Galuh


Candrakirana,Keponakannya. Suatu Hari Mahsa Sura Atau Biasa Disebut Lembu2suro,
Seorang Adipate Dari Kerajaan Tetangga Dating Untuk Melamarnya. Lembu Suro Adlah
Seorang Yang Sakti Mandraguna. Kepalanya Berbentuk Kerbau Sedagkan Badannya Ke
Bawah Berbentuk Manusia.

Dewi Kilisuci sangat sedih mendapat lamaran


Lembu Suro.Namun apadaya, kekuatanyyan
dan ayahandanya tidak kuasa untuk
menolak keinginan lebu soro dan
kerajaannya.
Ketika tenaganya
sudah tidak bisa
diandalkan, maka
otaklah yang bekerja Dewi
kilisuci membuat permintaan
kepada lembu suro atau
Images2 Patung Lembu Suro istilahnya syarat untuk lembu suro kalua
tetap ingin mendapatkannya. Dewi Kilisuci ingin dibuatkan
sumur raksasa dalam waktu 1 hari. Maka berangkatlah lembu
suro untuk membuatnya.

“wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makakping kaping yoiku.Kediri bakal dadi kali,Blitar dadi latar,
Tulungagung bakal dadi Kedung”.

(“ orang Kediri besok akan mendapatkan balasan ku yang sangat besar. Keidri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi
daratan dan Tulungagung menjadi danau,” )

Demikian kutukannya.

Sumur raksa pun tercipta berkat kesaktian Lembu Suro. Namun saying , Lembu suro jatuh
kedalam sumur itu karena dijebak Dewi Kilisuci. Para prajurit kediri atas perintah Dewi

4
Kilisuci menimbun sumur itu dengan batu-batuan, Timbunan batu begitu banyak sampai
menggunung,dan terciptalah Gunung Kelud. Oleh sebab itu, apabila Gunung Kelud Meletus,
daerah kediri selalu menjadi korban,sebagai wujud kemarahan arwah lembu suro

A
da kisah lain yang menceritakan juga bahwa arwah Lembu Suro pun akhirnya tahu
kalua dia di jebak. Dia pun Maraj besar. DIa menyumpahi Dewi Kilisuci dan
rakyatnya, kalua tidak ingin sumur ini meledak (maksudnya : gunung kelud meletus),
maka Dewi KIlisuci dan keturunannya, harus melemparkan tujuh intan kedasar sumur atau
kawah.

Namun yang dilakukan Dewi Kilisuci selain itu adalah dia melakukan sebuah pertapaan di
sebuah goa yang sekarang dinamakan goa selomamngleng sebuah bukit di kaki gunung
Kholotok. Demi menyelamatkan rakyatnya dari amukan arwah lembu suro, bahkan dia rela
untuk tidak menikah demi menyelamatkan
rakyatnya dari marabahaya. Dan hingga
akhirnya hayatnya di bertapa di Goa itu demi
rakyat. Trlepas dari cerita itu benar atau tidak,
namun masysyarakat kediri dan
blitar snagat memegang teguh legenda
raykyat ini masyarakat dua kota itu
tetap melaksanakan teber 7 intan ke dasar
kawah untuk menghindari bencana.
Bhakan untuk menjalankan ritual in bupati
kedir dan blitar, sebagai pewaris kerajaan
Dewi Kilisuci, dating sendiri untuk menjalankan ritual. Mereka tidak mau mengambil resiko
dengan keselamatan seluruh penduduk Kediri dan Blitar.

Begitulah sekilas tentang sejarah seorang Seorang putri yang juga ingin
Dewi Kilisuci. Seorang Putri Kerajaan Kediri menyelamatkan rakyat kediri dari
yang arif dan bijaksana, mencintai marabahaya.Denagn jalan mukua ini
rakyatnya,menlong mereka dari akan menyelanakab kedir dari
marabahaya.Hidupnya adlah untuk rakyat.
keterpurukan,kemiskina,kebodohan dan
Bahkan dia mengengorbankan
kebahagiaanya demi rakyat.Kisah inspiratif
sebagainya. Untuk mewujudakan
inilah yang menjadi sejarah kediri dan keseimbangan di masyarakat Kediri.
sejarah

Demikian kurang lebih penjelasan tentang Dewi Kilisuci dengan Lembu Suro, yang telah
menjadikan Gunung Kelud sebgai Ancaman bagi Warga Kediri Sampai Sekarang.

5
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
STAI NUR HIKMAH KEDIRI
Sekreteriat : Jl. Simpang III Bahagia , Kediri Kode Pos : 64211

SErTIFIKAT
Diberikan kepada :

M. IB’BRA MIRZA AIMAN


Yang telah berpartisipasi sebagai PESERTA dalam
Stadium General & Workshop Literasi
Tema:
“Urgensi Hijrah dalam Dunia Pendidikam & Dakwah”
Kediri, 06 April 2018

Presiden BEM Puket III

ERWIN WIGUNA Drs.H.M. Ramli Husain, MM

Mengetahui,
Ketua STAI Nur Hikmah Kediri

Dr.H. Lana Ibrahim, M.Pd.I

iii
iv

Anda mungkin juga menyukai