Anda di halaman 1dari 8

VASTUWIDYA Vol. 5, No.

2, Agustus 2022 P-ISSN 2620-3448


E-ISSN 2723-5548

PEMBELAJARAN CODING DAN PELUANG USAHA KURSUS


CODING DI ERA DIGITAL PASCA PANDEMI COVID-19
L. Virginayoga Hignasari
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mahendradatta Bali
Jl. Ken Arok No 12, Peguyangan Denpasar Utara, Bali 80115
Email : ginahignasari@gmail.com

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran coding dan peluang
usaha kursus coding di era digitalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode
studi Pustaka. Berdasarkan hasil penelitian dapat dijabarkan bahwa pembelajaran coding dapat dibagi
menjadi dua yaitu pembelajaran coding untuk anak-anak dan pembelajaran coding untuk orang dewasa.
Coding merupakan aktivitas pemrograman komputer lewat penyusunan instruksi memakai bahasa
pemrograman. Coding tak hanya seputar kemampuan untuk menguasai bahasa pemrograman,
melainkan bisa mengasah soft skills yaitu berpikir logis dan sistematis yang merupakan bagian dari
kemampuan computational thinking. Melihat perkembangan teknologi yang begitu cepat, maka
pembelajaran koding sejak dini sangat penting. Berbeda dengan pembelajaran coding untuk anak yang
lebih menekankan kepada terbentuknya computational thinking, coding pada orang dewasa dengan
ranah lanjutan berfokus kepada bahasa pemrograman yang mengasilkan output berupa produk digital.
Kursus coding yang diberikan untuk orang dewasa bertujuan untuk menambah skill yang bersangkutan
ataupun untuk penunjang karir. Dengan adanya permintaan SDM yang memiliki skill coding yang
semakin meningkat hal tersebut mengakibatkan mulai membludaknya minat siswa untuk menempuh
jenjang pendidikan tinggi pada jurusan yang terkait dengan teknologi informasi. Selain itu fenomena
yang terjadi adalah menjamurnya perusahaan atau perseorangan yang membuka jasa kursus coding
secara non formal baik bagi anak-anak ataupu orang dewasa. Adapun beberapa hal yang harus
dipersiapkan jiks ingin memulai usaha kursus online diantaranya adalah membuat bisnis plan,
menyiapkan team, menyiapkan materi, dan membuat website untuk promosi.

Kata Kunci : Coding; Covid-19; Digital; Peluang; Pembelajaran.

Abstract - This study aims to determine the implementation of coding learning and business
opportunities for coding courses in the digitalization era. This research is a qualitative research with
library study method. Based on the research results, it can be explained that learning coding can be
divided into two, namely learning coding for children and learning coding for adults. Coding is a computer
programming activity through the preparation of instructions using a programming language. Coding is
not only about the ability to master programming languages, but can hone soft skills, namely logical and
systematic thinking which is part of computational thinking abilities. Seeing the rapid development of
technology, learning coding from an early age is very important. In contrast to learning coding for
children, which emphasizes the formation of computational thinking, coding for adults with advanced
domains focuses on programming languages that produce output in the form of digital products. Coding
courses given to adults aim to increase the relevant skills or to support careers. With the increasing
demand for human resources who have coding skills, this has resulted in an increasing number of
students' interest in pursuing higher education in majors related to information technology. In addition,
the phenomenon that occurs is the proliferation of companies or individuals who open non-formal coding
course services for both children and adults. There are several things that must be prepared if you want
to start an online course business, including making a business plan, preparing a team, preparing
materials, and creating a website for promotion.

Keywords : Coding; Covid-19; Digital; Learning; Opportunity.

PENDAHULUAN kebutuhan pokok yang mampu menunjang


pelaksanaan seluruh aspek pekerjaan
Di era digitalisasi, sebagian besar kegiatan
masyarakat. Tidak hanya orang dewasa,
masyarakat hampir seluruhnya menggunakan
namun teknologi juga sudah dimanfaatkan oleh
perangkat teknologi. Teknologi menjadi
anak-anak. Salah satu contoh produk teknologi

L. Virginayoga Hignasari 82
VASTUWIDYA Vol. 5, No.2, Agustus 2022 P-ISSN 2620-3448
E-ISSN 2723-5548

yaitu smarthphone. Penggunaan komputer, yang digunakan untuk memperkenalkan literasi


smartphone, tablet dan berbagai alat elektronik digital. Pembelajaran coding yang dimaksud
lain saat ini telah mendominasi kehidupan. adalah pembalajaran yang desain kegiatanya
Revolusi 5.0 bukan lagi sekedar transformasi. adalah bagaimana membuat program dan
Teknologi dalam kehidupan manusia menuliskan kode komputer (code literacy).
merambah pada setiap sektor. Digitalisasi Orientasi belajar pemrograman pada generasi
artificial intelegence, robotik, otomasi, big data, Z bukan hanya untuk menghasilkan produk
cyber, telah menjadi bagian dari aktifitas teknologi, namun juga melatih computational
kehidupan manusia sekaligus merubah tatanan thinking. Computational thinking ini dapat
human-centered ke technology-based (Faruqi, didefinisikan sebagai proses cara berpikir;
2019). abstraksi atau penggambaran masalah,
dekomposisi atau penguraian masalah ke
Adanya pandemi covid-19 membuat
dalam bagian-bagian yang lebih kecil,
perkembangan teknologi semakin pesat.
menyusun algoritma penyelesaian masalah,
Perkembangan ini dikarenakan adanya
evaluasi solusi, generalisasi pemecahan
kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah,
masalah lain dan otomasi dari solusi tersebut
yang mengakibatkan seluruh aktivitas baik itu
(Faber et al., 2017). Kemampuan
bekerja, belajar ataupun yang lainnya harus
computational thinking memungkinkan
dilaksanakan di dalam rumah. Agar tetap
generasi Z untuk berlatih dalam hal logika
bertahan di masa sulit itu, seluruh sektor baik
berfikir dalam perumusan masalah,
bertransformasi dengan memanfaatkan
penyelesaian masalah, perancangan sistem,
teknologi. Salah satu sektor yang sangat
memahami konsep-konsep mendasar dalam
signifikan melakukan perubahan yaitu adalah
ilmu komputer, dan melatih berfikir kreatif dan
sektor pendidikan. Pembelajaran daring
fleksibel (García-Peñalvo et al., 2018).
menjadi solusi agar pembelajaran tetap dapat
dilakukan meskipun pembelajar berada di Perkembangan teknologi digital kini membuat
dalam rumah. Seiring berjalanya waktu masyarakat tidak asing lagi dengan
pembelajaran daring menjadi salah satu opsi keterampilan coding. Saat ini, aktivitas belajar
yang dapat dilakukan dalam sistem coding dasar sudah banyak diikuti pemula dan
pembelajaran di Indonesia menurut Menteri tidak hanya didominasi oleh orang dewasa. Hal
Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. ini terbukti lewat banyaknya kegiatan kelas
Dengan kebiasaan baru yang muncul akibat belajar coding, baik secara offline maupun
pandemi covid-19, hal ini menjadi suatu online yang diikuti anak-anak usia sekolah.
peluang bisnis baru di era ini. Berbagai kursus Popularitas coding telah membuka lapangan
ataupun pelatihan daring mulai bermunculan. kerja bagi yang jatuh cinta pada dunia
Start up di bidang pendidikan online mulai programming. Profesi android developer atau
bertambah dan menjadi salah satu opsi untuk web developer merupakan salah satu pilihan
meraup keuntungan. karier menjanjikan bagi mereja yang
menguasai ilmu coding. Melihat begitu
Adanya digitalisasi membuat bidang-bidang populernya dan meningkatkanya jumlah
pekerjaan di bidang digital mulai diminati oleh kebutuhan akan SDM yang memiliki skill
masyarakat. Seperti fenomena menjamurnya coding, maka penelitian ini akan membahas
start-up di berbagai bidang yang merupakan mengenai pembelajaran coding dan
dampak dari perubahan pola hidup masyarakat implementasinya serta peluang bisnis kursus
masa kini. Dengan adanya fenomena tersebut, koding di masa kini.
pemahamn tentang litersi digital menjadi salah
satu aspek yang ditekankan mulai dari tingkat METODE PENELITIAN
pendidikan dasar. Salah satu pembelajaran
yang menunjang dengan penguatan litersi Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
digital sejak dini yaitu pembelajaran coding. dengan menggunakan metode studi Pustaka.
Pembelajaran coding merupakan pembelajaran Data-data yang digunakan dalam penelitian ini

L. Virginayoga Hignasari 83
VASTUWIDYA Vol. 5, No.2, Agustus 2022 P-ISSN 2620-3448
E-ISSN 2723-5548

berupa data-data primer dan data sekunder saing di era teknologi yang sangat kompetitif.
yang di dapat dari beberapa sumber baik Individu yang memiliki kemampuan coding
secara lisan, tertulis maupun secara online. sudah tentu akan lebih bernilai dibanding
Kajian pustaka dalam suatu penelitian ilmiah kemampuan tradisional lainnya. Memanfaatkan
adalah salah satu bagian penting dari teknologi secara positif seperti belajar coding
keseluruhan langkah-langkah metode juga berguna untuk menyiasati perkembangan
penelitian. Cooper dalam Creswell teknologi yang semakin pesat. Seperti
mengemukakan bahwa kajian pustaka memiliki diketahui, paparan teknologi sejak anak-anak
beberapa tujuan yakni; menginformasikan saat ini tak bisa dihindari.
kepada pembaca hasil hasil penelitian lain yang
Melihat perkembangan teknologi yang begitu
berkaitan erat dengan penelitian yang
cepat dan diikuti oleh anak-anak muda dunia,
dilakukan saat itu, menghubungkan penelitian
maka pembelajaran koding sejak dini sangat
dengan literatur-literatur yang ada, dan mengisi
penting. Tujuannya agar generasi muda punya
celah-celah dalam penelitian-penelitian
daya saing dan tidak ketinggalan dengan
sebelumnya. Anderson mengemukakan bahwa
negar-negara lain. Adapun manfaat
kajian pustaka dimaksudkan untuk meringkas,
pembelajaran coding pada anak adalah :
menganalisis, dan menafsirkan konsep dan
a. Anak menjadi lebih produktif tidak
teori yang berkaitan dengan sebuah proyek
hanya konsumtif
penelitian (Pebriana, 2017). Data-data yang
b. Anak dapat mengembangkan
telah terkumpul kemudian dianalisis secara
imanjinasi dan kreativitasnya
deskriptif untuk mengatahui bagaimana
c. Menumbuhkan mindset baru pada
pembelajaran coding dan implementasinya
anak
serta peluang usaha kursus coding di
d. Melatih kemampuan pemecahan
Indonesia.
masalah
HASIL DAN PEMBAHASAN Computational thinking dikenalkan oleh
Pembelajaran Coding dan Implementasinya Seymour Papert pada tahun 1969 melalui
pengembangan program robot turtle (Catlin &
Coding adalah aktivitas pemrograman
Woollard, 2014). Risetnya mengenai aktivitas
komputer lewat penyusunan instruksi memakai
mental melalui program komputer sebagai hasil
bahasa pemrograman. Coding tak hanya
dari konstruksi pemikiran manusia. Istilah
seputar kemampuan untuk menguasai bahasa
computational thinking ini kemudian
pemrograman, melainkan bisa mengasah soft
dipopulerkan oleh Jeannete Wing melalui
skills. Berpikir logis dan sistematis adalah
pembahasan mengenai perspektif tentang
kemampuan computational thinking. Dalam
hubungan teori pengunaan praktis dari robot
belajar coding, anak-anak bisa belajar
turtle. Menurut Jeannete Wing, computational
menggunakan alogaritma dasar dan berpikir
thinking merupakan cara berpikir yang
untuk menemukan serta memecahkan masalah
melibatkan pemrosesan informasi termasuk
secara kreatif. Dalam proses pembuatan
pemikiran algoritmik, penalaran, pola,
aplikasi, anak-anak juga bisa belajar tentang
pemikiran prosedural dan pemikiran rekursif
kegigihan, kesabaran, dan berani untuk
(Wing, 2011). Grover and Pea mendeskripsikan
mencoba. Setiap pembuatan aplikasi, setiap
computational thinking sebagai kompetensi
orang akan melakukan kesalahan.
yang mendukung kegiatan analisis.
Kemampuan-kemampuan seperti berpikir logis,
Computational thinking meliputi kemampuan
sistematis, kreatif, berani mencoba, dan lainnya
berpikir spesifik, kemampuan pemecahan
merupakan paket kemampuan soft skills yang
masalah termasuk abstraksi, dekomposisi,
bisa didapatkan saat belajar coding.
evaluasi, pola, recognition, logika, dan desain
Kemampuan soft skills tersebut akan berguna
algoritma (Grover & Pea, 2017). Berikut ini
dalam proses tumbuh kembang anak dan
adalah indikator computational thinking
sebagai bekal untuk menjalani hidup.
Kemampuan coding juga meningkatkan daya

L. Virginayoga Hignasari 84
VASTUWIDYA Vol. 5, No.2, Agustus 2022 P-ISSN 2620-3448
E-ISSN 2723-5548

menurut Selby & Woollard (Catlin & Woollard, yang dapat diakses oleh para pendidik di
2014) yang disajikan pada Tabel 1. semua tingkatan kelas dan semua disiplin ilmu
(Barr et al., 2011). Rumusan yang dihasilkan
Tabel 1. Konsep dan Kompetensi Coputational adalah computational thinking sebagai (a)
Thinking proses penyelesaian masalah yang melibatkan
Konsep Kompetensi perumusan masalah baik menggunakan
Abstraksi Berkaitan dengan komputer atau alat bantu lainnya; (b)
kompleksitas melalui pengelolaan data analisa logis; (c) representasi
reduksi unsur data melalui abstraksi seperti model dan
yang tidak perlu simulasi; (d) otomasi solusi melalui pemikiran
Alogoritma Mengidentifikasi urutan algo- rithmic; (e) identifikasi, analisis, dan
Decomposition Memecahkan artefak, implementasi solusi; (f) melakukan generalisasi
proses, atau sistem (Maharani, 2020). Beberapa dimensi penting
menjadi suatu yang perlu dimiliki untuk mendukung
komponen computational thinking diantaranya disposisi
Generalisasi Mengidentifikasi pola yang berkaitan dengan kompleksitas, kegigihan
dan kesamaan antara dalam bekerja dengan masalah yang sulit,
artefak, proses atau toleransi terhadap ambiguitas, kemampuan
sistem terkait masalah open-ended, dan kemampuan
Analisisi Logika Menerapkan dan berkomunikasi (Maharani, 2020).
menafsirkan logika
Boolean Scratch adalah bahasa pemrograman
Evaluasi Sistematika komputer untuk anak-anak yang dapat
menghasilkan nilai yang dilakukan dengan cara sederhana, yakni
dapat dibuktikan pengguna hanya melakukan drag-and-drop
penilaiannya grafis (http://scratch.mit.edu) (Zuhair et al.,
2021). Scratch tersedia dalam versi online dan
Memasuki abad ke-21 computational thinking dekstop, bahkan juga tersedia aplikasi scratch
menjadi keterampilan dasar yang wajib dimiliki junior untuk versi android dan i-phone yang
oleh seluruh siswa seperti halnya kemampuan lebih memudahkan kita dalam berlatih. Dengan
membaca, menulis, dan berhitung (Román- aplikasi scratch kita bisa mempelajari strategi-
González et al., 2017). Cara-cara pembelajaran strategi penting untuk memecahkan masalah,
yang melibatkan computational thinking dapat mendesain karya, mengomunikasikan ide-ide
dilakukan melalui cerita, permainan, simulasi dengan melakukan pemrograman. Sebenarnya
interaktif. Siswa dilibatkan dalam kegiatan orientasi pembelajaran pemrograman pada
pemrograman mulai dari menyusun konsep, anak ini tidak hanya bertujuan untuk
membuat desain, dan praktik. Penilaian menghasilkan produk teknologi, namun juga
computational thinking dapat dilakukan melalui untuk membentuk computational thinking skills
pendekatan pengembangan analisis portofolio, sejak dini (Wulandari et al., 2021) .Berdasarkan
wawancara berbasis artefak, dan skenario hasil penelitian Wulandari dkk menyebutkan
desain (Brennan & Mitchel, 2012). Instrumen bahwa Pembelajaran coding yang diberikan
computational thinking yang telah kepada siswa melalui aplikasi Scratch dapat
dikembangkan menggunakan standar psikologi meningkatkan :
soal tes pemecahan masalah yang 1. Penyelesaian masalah terutama yang
berhubungan dengan kemampuan spasial, berhubungan dengan numerik. Hal ini
penalaran, dan kemampuan pemecahan ditunjukkan dengan terlibatnya fungsi
masalah (Román-González et al., 2017). Tahun aritmetika dalam penyusunan balok
2009 proyek ISTE dan Computer Science koding pada aplikasi Scratch.
Teacher Association (CSTA) telah 2. Kecerdasan siswa. Dengan membuat
merumuskan konsep computational thinking karya dalam aplikasi Scratch siswa

L. Virginayoga Hignasari 85
VASTUWIDYA Vol. 5, No.2, Agustus 2022 P-ISSN 2620-3448
E-ISSN 2723-5548

akan memperoleh kemampuan Dengan adanya kemajuan teknologi yang


tingkatan tertinggi salah satunya dalam sangat pesat, kebutuhan pasar atas pekerjaan
level kognitif yakni C6 (mencipta) ahli kode komputer atau biasa disebut coder
dengan cara yang menyenangkan. dan programmer terus meningkat. Laporan dari
3. Siswa lebih cepat untuk memahami Burning Glass di 2016 menunjukkan ada tujuh
teknologi yang ada di sekitar. Hal ini juta lapangan pekerjaan bagi para coder dan
dikarenakan siswa akan terbiasa hal itu sangat impresif sejauh 12% dari rata-rata
menggunakan teknologi secara serapan lapangan pekerjaan secara global
mendalam sehingga memungkinkan (mediaindonesia.com, 2017).Hal ini berdampak
siswa mudah beradaptasi dengan kepada mulai membludaknya minat siswa
teknologi baru dikemudian hari. untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi
4. Melatih otak siswa agar terbiasa pada jurusan yang terkait dengan teknologi
berpikir secara logis, terstruktur, dan informasi. Selain itu fenomena yang terjadi
kreatif (Wulandari et al., 2021). adalah menjamurnya perusahaan atau
perseorangan yang membuka jasa kursus
Berbeda dengan pembelajaran coding untuk coding secara non formal baik untuk anak-anak
anak yang lebih menekankan kepada maupun orang dewasa.
terbentuknya computational thinking, coding
Coding merupakan kemampuan yang akan
pada orang dewasa dengan ranah lanjutan
banya dibutuhkan di masa depan, oleh sebab
berfokus kepada bahasa pemrograman yang
itu mempersiapkan anak-anak untuk mulai
mengasilkan output berupa produk digital.
belajar coding sejak dini merupakan hal yang
Kursus coding yang diberikan untuk orang
sangat tepat. Hal ini sejalan dengan apa yang
dewasa bertujuan untuk menambah skill yang
disampaikan Bapak Presiden Indonesia Joko
bersangkutan ataupun untuk penunjang karir.
Widodo yang menyebutkan bahwa bahasa
Tujuan belajar coding bagi orang dewasa
coding akan penting karena di masa depan
adalah untuk menghasilkan suatu bernilai baik
akan banyak jenis pekerjaan baru. Pekerjaan
itu produk digital yang memiliki nilai ekonomis
itu membutuhkan keahlian bahasa coding dan
ataupun skill/jasa yang dapat diperdagangkan.
akan menggantikan jenis pekerjaan lama
(cnnindonesia.com, 2021).
Peluang Usaha Kurus Coding di Indonesia
Adapun daftar lembaga kursus coding online
Menurut Bit Degree, coding berkaitan erat
untuk anak di Indonesia yaitu diantaranya :
dengan bahasa pemrograman, yaitu
serangkaian kode yang dipakai untuk 1. Clevio Coder Camp
memberikan instruksi kepada komputer. 2. Coding Bee Academy
Bahasa pemrograman terdiri dari sekumpulan 3. Cody's App Academy
aturan sintaks dan semantik. Tujuannya adalah 4. DUMET School
untuk mendefinisikan program, baik aplikasi, 5. KIDS Programming Course
software, maupun web, agar bisa berjalan baik. 6. KodeKiddo.
Materi belajar coding untuk pemula adalah 7. Koding Akademi
pemahaman bahasa pemrograman, seperti 8. Koding Next Indonesia
PHP, C, Java, C++, Python, JavaScript, C#, 9. Rumah Koding
dan Visual Basic. Pemakaiannya nanti akan 10. Timedoor Academy
bergantung pada jenis program yang akan
dibuat. Sebagai contoh, jika hendak merancang Selain kusus coding untuk anak-anak, adapun
aplikasi Android, developer bisa menggunakan lembaga kursus coding professional yang
Java. Sementara itu, saat membangun aplikasi diperuntukkan untuk karir ataupun upgrade skill
iOS, developer bisa memakai bahasa diantaranya adalah sebagai berikut.
pemrograman Swift.

L. Virginayoga Hignasari 86
VASTUWIDYA Vol. 5, No.2, Agustus 2022 P-ISSN 2620-3448
E-ISSN 2723-5548

• BitDegree Bahasa, dan sebagainya. Udemy juga


menyediakan kursus gratis dan berbayar.
BitDegree menawarkan kursus coding yang
membahas berbagai topik. Melalui BitDegree Untuk belajar coding, biaya yang dikenakan
belajar mulai dari programming dasar sampai berbeda-beda tergantung usia. Jika diambil
game development. salah satu sample yaitu Di Koding Next
Indonesia yang dikutip dari cnbcindonesia.com,
• Coursera biaya pembelajaran untuk anak usia 4 sampai 7
Coursera adalah kursus coding online. Salah tahun berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 6
satu keunggulan dari Coursera adalah kelasnya juta. Sementara kelas buat anak umur 8 tahun
langsung diajarkan oleh profesor tingkat hingga 16 tahun antara Rp 8 juta hingga Rp 20
universitas karena Coursera didirikan oleh dua juta bergantung pembelajaran yang diambil.
orang profesor dari Stanford University jurusan Ada pula harga buat anak milenial atau orang
Computer Science. dewasa yang pergi ke sekolah coding hanya
untuk membuat website atau menciptakan
• CodeAcademy aplikasi baru (cnbcindonesia.com).

Kursus coding online satu ini jumlah pesertanya Berdasarkan data di atas dan ditunjang dengan
terbilang cukup banyak, bahkan mencapai kebutuhan akan meningkatnya skill coding di
puluhan juta pengguna. Belajar coding di masa depan, maka bisnis di bidang
CodeAcademy juga tidak dipungut biaya pembelajaran coding memiliki prospek yang
apapun. Keunggulan dari CodeAcademy sangat menjanjikan. Adapun beberapa hal yang
adalah metode learning by doing yang harus dipersiapkan apabila ingin membuka
diterapkan. Setelah menyelesaikan kursus, kursus secara online diantaranya adalah :
peserta bisa segera mengaplikasikan materi
yang sudah dipelajari. Peserta juga akan 1. Membuat konsep bisnis/bisnis plan yang
mendapatkan feedback lebih lanjut dari akan dijalankan.
instruktur di CodeAcademy. Membuat konsep merupakan hal dasar yang
harus dilakukan sebelum memulai bisnis.
• edX
Konsep ini merupakan landasan atau
Berbeda dengan tempat kursus coding online pedoman untuk menjalankan bisnis di
yang disebutkan sebelumnya, edX memberikan bidang kursus online.Isi dari bisnis plan ini
opsi kursus gratis dan berbayar. Untuk kursus mencakup jenis kursus yang akan dibuka,
berbayar, materi yang diberikan lebih lengkap target pasar, dan semua hal yang
dan pada akhir kursus akan diberikan sertifikat berhubungan dengan bisnis ini.
elektronik yang bisa dicantumkan di CV.
2. Menyiapkan Diri dan Team
Keunggulan dari edX adalah metode
pembelajarannya yang berfokus pada tiga Langkah selanjutnya adalah menyiapkan
elemen utama yaitu Experience, Practice, dan diri dan tim. Bisnis ini bisa dijalankan sendiri
Apply. Peserta yang mengikuti kursus coding maupun dalam bentuk tim.
online di edX mempunyai kesempatan untuk
mengaplikasikan hasil belajar mereka dengan 3. Merancang Materi dan Metode
praktik langsung dan mengerjakan project Penyampaiannya
assignment.
Setelah persiapan diri dan tim selesai,
• Udemy langkah selanjutnya adalah merancang
materi dan metode penyampaiannya. Materi
Berbeda dengan empat kursus coding online yang akan diberikan harus terkonsep
yang disebutkan di atas, Udemy tidak semata dengan baik dan didapatkan dari sumber
menawarkan kursus coding, tapi juga program yang terpercaya.Tidak cukup hanya materi
studi seperti Matematika, Musik, Fotografi, saja, hal yang harus disiapkan metode atau
cara penyampaian materi tersebut. Ada

L. Virginayoga Hignasari 87
VASTUWIDYA Vol. 5, No.2, Agustus 2022 P-ISSN 2620-3448
E-ISSN 2723-5548

banyak cara yang bisa digunakan salah membuat bisnis kursus yang dijalankan
satunya yaitu dengan menggunakan modul. semakin maju dan terlihat berbeda
Modul pembelajaran yang dibuat juga harus dibandingkan bisnis sejenis.
mempunyai ciri khusus dan berbeda dengan
modul pada umumnya. Hal ini sangat
PENUTUP
penting dilakukan agar calon costumer
tertarik untuk mengikuti kursus online yang Coding adalah aktivitas pemrograman
akan dibuka. komputer lewat penyusunan instruksi memakai
bahasa pemrograman.Coding tak hanya
4. Membuat Website untuk Marketing
seputar kemampuan untuk menguasai bahasa
Persiapan terakhir yang perlu dipersiapkan pemrograman, melainkan bisa mengasah soft
adalah membuat websit. Karena bisnis ini skills. Berpikir logis dan sistematis adalah
dijalankan secara online maka kemampuan computational thinking. Dengan
membutuhkan website untuk adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat,
memulainya.Dalam pembuatan website bisa kebutuhan pasar atas pekerjaan ahli kode
dilakukan sendiri atau menyewa jasa komputer atau biasa disebut coder dan
pembuatan website. programmer terus meningkat. Coding
merupakan kemampuan yang akan banya
Setelah persiapan dilakukan yang perlu
dibutuhkan di masa depan, oleh sebab itu
dilakukan adalah mulai menjalankan bisnis ini.
mempersiapkan anak-anak untuk mulai belajar
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk
coding sejak dini merupakan hal yang sangat
menjalankan bisnis ini yaitu:
tepat. Dengan adanya permintaan SDM yang
1. Melakukan Promosi Secara Online memiliki skill coding yang semakin meningkat
hal tersebut mengakibatkan mulai
Langkah awal dalam menjalankan bisnis membludaknya minat siswa untuk menempuh
adalah melakukan promosi. Hal inilah yang jenjang pendidikan tinggi pada jurusan yang
perlu dilakukan untuk menjalankan bisnis terkait dengan teknologi informasi. Selain itu
kursus online.Promosi dapat dilakukan fenomena yang terjadi adalah menjamurnya
melalui iklan atau media sosial. Agar lebih perusahaan atau perseorangan yang membuka
meyakinkan dan banyak diminati disarankan jasa kursus coding secara non formal baik bagi
untuk membuat akun sosial media khusus anak-anak ataupu orang dewasa. Adapun
untuk kursus online yang akan dijalankan. beberapa hal yang harus dipersiapkan jiks ingin
memulai usaha kursus online diantaranya
2. Update Materi dengan Perkembangan
adalah membuat bisnis plan, menyiapkan team,
Terbaru
menyiapkan materi, dan membuat website
Keuntungan bisnis kursus online memang untuk promosi.
menjanjikan jika bisa menjalaninya dengan
benar. Agar keuntungan yang diperoleh
DAFTAR PUSTAKA
besar, maka yang harus dilakukan adalaj
selalu update materi agar sesuai dengan Barr, D., Harrison, J., & Conery, L. (2011).
perkembangan terbaru. Kualitas pelayanan Computational Thinking: A Digital Age Skill
dan materi yang diberikan harus for Everyone. Learning and Leading with
diperhatikan. Dalam bisnis ini yang dijual Technology, 38(6), 20–23.
bukanlah barang melainkan ilmu. Penting http://quijote.biblio.iteso.mx/wardjan/proxy
sekali untuk menjaga kualitas dan up date .aspx?url=https://search.ebscohost.com/lo
terbaru dari ilmu yang diajarkan. gin.aspx?direct=true&db=ehh&AN=59256
559&lang=es&site=eds-
3. Lakukan Inovasi Agar Terlihat Berbeda
live%5Cnhttps://content.ebscohost.com/C
Inovasi sangat penting dalam menjalankan ontentServer.asp?T=P&P=AN&K=592565
bisnis ini. Buatlah inovasi yang bisa 59&S=R&D=ehh&EbscoContent=dGJyM

L. Virginayoga Hignasari 88
VASTUWIDYA Vol. 5, No.2, Agustus 2022 P-ISSN 2620-3448
E-ISSN 2723-5548

MTo50Sep6 THINKING DALAM PEMBELAJARAN


Brennan, K., & Mitchel, R. (2012). New MATEMATIKA MENGHADAPI ERA
frameworks for Studying and Assessing SOCIETY 5 . 0. Euclid, 7(2), 86–96.
the Development of Computational Nasution, A. K. P. (2020). Integrasi Media
Thinking. Annual American Educational Sosial dalam Pembelajaran Generasi Z.
Research Association Meeting, 1, 1–25. Jurnal Teknologi Informasi Dan
https://doi.org/10.1007/978-3-319-64051- Pendidikan, 13(277), 80–86.
8_9 Pebriana, P. H. (2017). Analisis Penggunaan
Catlin, D., & Woollard, J. (2014). Educational Gadget terhadap Kemampuan Interaksi
Robots and Computational Thinking. Sosial pada Anak Usia Dini. Jurnal
Proceedings of 4th International Workshop Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
Teaching Robotics, Teaching with 1(1), 1.
Robotics & 5th International Conference https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.26
Robotics in Education, 144–151. Román-González, M., Pérez-González, J. C., &
Faber, H. H., Wierdsma, M. D. M., Doornbos, R. Jiménez-Fernández, C. (2017). Which
P., van der Ven, J. S., & de Vette, K. cognitive abilities underlie computational
(2017). Teaching Computational Thinking thinking? Criterion validity of the
to Primary School Students via Unplugged Computational Thinking Test. Computers
Programming Lessons. Journal of the in Human Behavior, 72, 678–691.
European Teacher Education Network, 12, https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.08.047
13–24. Tanwar, S., Patel, P., Patel, K., Tyagi, S.,
Faruqi, U. Al. (2019). Survey Paper : Future Kumar, N., & Obaidat, M. S. (2017). An
Service in Industry 5.0. Jurnal Sistem Advanced Internet of Thing Based Security
Cerdas, 02(01), 67–79. Alert System for Smart Home. International
García-Peñalvo, F. J., Reimann, D., & Maday, Conference on Computer, Information and
C. (2018). Computational Thinking in the Telecommunication Systems (CITS), 25–
STEM Disciplines Foundations and 29.
Research Highlights. Springer. Wing, J. M. (2011). Research Notebook :
Grover, S., & Pea, R. D. (2017). Computational Computational Thinking--What and Why ?
Thinking: A Competency Whose Time Has The Link (The Magazine of the Carnegie
Come. In Computer Science Education: Mellon University School of Cmputer
Perspectives on Teaching and Learning in Science.
School (Issue December, pp. 1997–2004). Wulandari, Haftani, D. A., Ridwan, T., & Putri,
https://doi.org/10.5040/9781350057142.c D. I. H. (2021). Pemanfaatan Platform
h-003 Scratch dalam Pembelajaran Koding di
Hastini, L. Y., Fahmi, R., & Lukito, H. (2020). Sekolah Dasar untuk mengasah
Apakah Pembelajaran Menggunakan kemampuan Computational Thinking pada
Teknologi dapat Meningkatkan Literasi Siswa. Prosiding Seminar Nasional
Manusia pada Generasi Z di Indonesia ? Pendidikan Dasar PGSD Kampus UPI,
Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA), 495–504.
10(April), 12–28. http://proceedings.upi.edu/index.php/sem
https://doi.org/10.34010/jamika.v10i1 naspgsdpwk
Kale, U., Akcaoglu, M., Cullen, T., Goh, D., Zuhair, M., Rachmani, N., Sri, T., & Asih, N.
Devine, L., Calvert, N., & Grise, K. (2018). (2021). Scratch Coding for Kids : Upaya
Computational What? Relating Memperkenalkan Mathematical Thinking
Computational Thinking to Teaching. dan Computational Thinking pada Siswa
TechTrends, 62(6), 574–584. Sekolah Dasar. PRISMA, Prosiding
https://doi.org/10.1007/s11528-018-0290- Seminar Nasional Matematika, 4, 476–
9 486.
Maharani, A. (2020). COMPUTATIONAL

L. Virginayoga Hignasari 89

Anda mungkin juga menyukai