Anda di halaman 1dari 69

PUTUSAN

NOMOR: PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020

"DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

PENGADILAN PAJAK

Memeriksa dan memutus sengketa pajak dengan Acara Biasa pada tingkat pertama
dan terakhir atas banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor:
KEP-02130/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 tentang Keberatan Wajib Pajak atas
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa
Pajak Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18 tanggal 21 Maret 2018, yang terdaftar
dalam berkas sengketa Nomor: 008087.16/2019/PP, telah mengambil putusan sebagai
berikut dalam sengketa antara:

PT. Mondelez Indonesia Manufacturing, NPWP: 01.071.001.0-057.000, beralamat di


Graha lnti Fauzi Lt.10, Jl. Buncit Raya No. 22 Pasar Minggu Jakarta Selatan, dalam hal ini
diwakili oleh Fery Ngalusi, jabatan: Direktur, berdasarkan Akta Notaris M. Nova Faisal,
S.H., M.Kn. Nomor 44 tanggal 20 Desember 2018 untuk selanjutnya disebut sebagai
Pemohon Banding;

MELAWAN

Direktur Jenderal Pajak berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 40-42, Jakarta,
untuk selanjutnya disebut Terbanding;

Pengadilan Pajak tersebut:

Telah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor: PEN-15/PP/BR/2020


tanggal 20 Januari 2020 jo. Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor:
PEN-125/PP/Ucp/2020 tanggal 2 Desember 2020;

Telah membaca Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/Vlll/2019 tanggal


06 Agustus 2019;

Telah membaca Surat Uraian Banding Nomor: S-3792.SUB/WPJ.07/2019 tanggal


13 November 2019;

Telah membaca Surat Bantahan Nomor: 143/MIMITAX/Xll/2019 tanggal


19 Desember 2019;

Telah mendengar keterangan para pihak yang bersengketa dalam persidangan;

Telah membaca dan memeriksa bukti-bukti tertulis maupun surat lainnya yang
disampaikan para pihak yang diajukan dalam persidangan;

TENTANG DUDUK SENGKETA

Menimbang, bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa Masa Pajak Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18 tanggal
21 Maret 2018 diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Empat,
dengan penghitungan sebagai berikut:
(,`f ,No
_.. -j i; `rjdrhi|ahRupi-ahMgnuhjt;t¥: {TJ*

p6rri6hon Banaing \J Terbahdih`d-J` &!


1 Dasar Pengenaan Pajak
a. Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang terutang PPN
a.1. Ekspor 44.618.193.657 50.681.883.594
a.2. Penyerahan yang PPN-nya dipungut sendiri 50.288.017.221 59.996.876.530
a.3. Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh pemungut PPN 0 0
4
¥# il i;;i.'i I;Jumlah Rupiah Menurut
NO Uraian
j)
Pemohon` Bahding~ Terbanding
a.4. Penyerahan yang PPN-nya tldak dipungut 487.171.886 487.171.886

a.5. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN 0 0


a.6. Jumlah (a.1+a.2+a.3+a.4+a.5) 95.393.382.764 111.165.932.010

b. Alas Penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terufang PPN 0 0

c. Jumlah seluruh penyerahan (a.6+b) 95.393.382.764 111.165.932 .010

d. Alas impor BKP/Pemanfaatan BKP Tidak berwujud dari Luar


Daerah Pabean/Pemanfaatan JKP dart Luar Daerah Pabean/
Pemungutan Pajak oleh Pemungut Pajak/Kegiatan
membangun Sendiri/Penyerahan atas Aktiva Tetap yang
Menumut Tujuan Semula Tidak untuk Diperiualbelikan/
Perolehan yang PPN-nya tidak seharusnya dibebaskan atau
tidak diDunciut/Tanqquna Jawab Secara Rentenc]:
d.1. ImporBKP 0 0
d.2. Pemanfaatan BKP Tidak berwujud daii Luar Daerah Pabean 0 0
d.3. Pemanfaatan JKP dart Luar Daerah Pabean 0 0
d.4. Pemungutan Pajak oleh Pemungut Pajak 0 0
d.5. t<egiafan membangun sendiri 0 0
d.6. Penyerahan atas Aktiva Tetap yang Menurut Tujuan Semula
0 0
Tidak untuk Diperiualbelikan
d.7. Perolehan yang PPN-nya tidak seharusnya dibebaskan atau
0 0
tidak dipunqut
d.8. Tanggung Jawab Secara Renteng 0 0
d.9. Jumlah (d.1 atau d.2 atau d.3 atau d.4 atau d.5 atau d.6 atau
0 0
d.7 atau d.8 t
2 Penghitungan PPN kurang bayar
a. Pajak Keluaran yang harus dipungut/ dibayar sendiri
5.028.801.654 5.999.687.584
(tarif x 1.a.2 atau 1.d.9)
b. Dikurangi:

b.1. PPN yang disetor di muka dalam Masa pajak yang sama 0 0
b.2. Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan 29.272.526.172 29.272.526.172

b.3. STP (pokok kurang bayar) 0 0


b.4. Dibayar dengan NPWP sendiri 0 0
b.5. Lain-lain 0 0
b.6. Jumlah (b.1+b.2+b.3+b.4+b.5) 29.272.526.172 29.272.526.172

c. Diperhitungkan
c.1 SKPPKP 0 0
d. Jumlah pajak yang dapat diperhitungkan (b.6-.1 ) 29.272 . 526.172 29.272.526.172

e. Jumlah Perhitungan PPN Kurang bayar (art) (24.243.724.518) (23.272.838.588)


3 Kelebihan pajak yang sudah:
a. Dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya 24.243.724.518 24.243.724.518

b. Dikompensasikan ke Masa Pajak ... (karena pembetulan) 0 0


c. Jumlah (a+b) 24.243.724.518 24.243.724.518

4 PPN yang kurang dibayar 0 970.885.930


5 Sanksi Administrasi

a. Bunga Pasal 13 (2) KUP 0 0


b. Kenaikan Pasal 13 (3) KUP 0 970.885.930
c. Bunga pasal 13(5)KUP 0 0
d. Kenaikan Pasal 13 A KUP 0 0
e. Kenaikan Pasal 17 C (5) KuP 0 0
f. Kenaikan pasal 17 D(5)KUP 0 0
9. Bunga Pasal 13 (2) KUpjo. Pasal 9 (4f) PPN 0 0
h. Jumlah (a+b+c+d+e+f+g) 0 970.885.930
6 Jumlah PPN yang masih harus dibayar (4+5.h) 0 1.941.771.860

7. Jumlah kurang bayar yang disetujui berdasarkan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan 0

Halaman ke 2 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufactunng
Menimbang, bahwa atas SKPKB a quo, Pemohon Banding mengajukan keberatan
dengan Surat Nomor: 067/MIMITAX/Vl/2018 tanggal 8 Juni 2018. Bahwa atas keberatan
Pemohon Banding, Terbanding menerbitkan Keputusan Nomor: KEP-
02130/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 yang menolak permohonan keberatan
Pemohon Banding, sehingga dengan Surat Nomor: 065/MIMITAX/\/Ill/2019 tanggal 06
Agustus 2019, Pemohon Banding mengajukan banding;

Menimbang bahwa Pemohon Banding dalam Surat Banding Nomor:


065/MIMITAX/Vlll/2019 tanggal 06 Agustus 2019 pada pokoknya menyatakan hal-hal
sebagai berikut:

bahwa Pemohon Banding mengajukan banding terhadap Keputusan Terbanding Nomor:


KEP-02130/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 yang diterima oleh Pemohon Banding
pada tanggal 8 Mei 2019 tentang Keberatan Wajib Pajak Alas Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Agustus 2015
Nomor: 00036/207/15/057/18 tanggal 21 Maret 2018 yang diterbitkan oleh Terbanding
dengan uraian sebagai berikut:

I. PEMENUHAN KETENTUAN FORMAL PENGAJUAN BANDING

bahwa Pemohon Banding mengajukan banding atas surat keputusan keberatan dengan
mengacu pada ketentuan Pasal 27 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (UU PP);

bahwa pemenuhan ketentuan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang


Pengadilan Pajak (UU PP):
- bahwa surat banding ini dibuat dalam Bahasa Indonesia dan ditujukan kepada
Pengadilan Pajak;
- bahwa surat banding disampaikan masih dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak
diterima Keputusan yang dibanding, karena surat Keputusan Keberatan Nomor: KEP-
02130/KEBAVPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 diterima pada tanggal 8 Mei 2019;

bahwa pemenuhan ketentuan Pasal 36 ayat (1 ), (2), dan (3) Uu PP:


- bahwa terhadap 1 (satu) keputusan diajukan 1 (satu) banding. Bahwa surat banding ini
hanya diajukan terhadap 1 (satu) keputusan, yaitu Keputusan Keberatan Nomor: KEP-
02130/KEBAVPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019;
bahwa banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas dan dicantumkan
tanggal diterima surat keputusan yang dibanding. Bahwa alasan-alasan dimaksud
adalah sebagaimana yang diuraikan pada bagian selanjutnya dari surat banding ini.
Sedangkan mengenai tanggal diterima surat keputusan yang dibanding adalah
sebagaimana tercantum pada paragraf sebelumnya dari surat banding ini;
bahwa Pemohon Banding melampirkan salinan surat Keputusan Keberatan Nomor:
KEP-02130/KEBAVPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 didalam surat banding ini;

bahwa pemenuhan ketentuan Pasal 27 ayat (5a), (5b), dan (5c) UU KUP:
- bahwa jangka waktu pelunasan pajak atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat
pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal
penerbitan putusan banding;
- bahwa jumlah pajak yang belum dibayar pada saat pengajuan banding, belum
merupakan pajak yang terutang sampai dengan Putusan Banding diterbitkan;

bahwa mengacu pada ketentuan di atas, maka tidak terdapat utang pajak yang masih
harus dilunasi oleh Pemohon Banding didalam pengajuan banding ini;

Halaman ke 3 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa pemenuhan ketentuan Pasal 36 ayat (4) Uu PP:
bahwa dengan demikian, mengacu pada ketentuan ini dan juga ketentuan lain di dalam
Pasal 27 ayat (5a), (5b), dan (5c) di atas, maka Pemohon Banding telah melunasi seluruh
pajak terutang di dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar PPN Barang dan Jasa
Nomor: 00036/207/15/057/18;

bahwa pemenuhan ketentuan Pasal 37 Undang-Undang Pengadilan Pajak:


bahwa surat banding ditanda tangani oleh Fery Ngalusi jabatan selaku direktur yang
dibuktikan dengan Akta Nomor 44 tanggal 20 Desember 2018;

bahwa dengan demikian surat banding yang diajukan Pemohon Banding terhadap Surat
Keputusan Terbanding Nomor: KEP-02130/KEBAVPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 telah
memenuhi ketentuan formal sebagajmana dipersyaratkan dalam UU KUP dan UU PP;

11. MENGENAI KETETAPAN SEMULA DAN KEPUTUSAN YANG DIBANDING

bahwa Pemohon Banding telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak
Pertambahan Nilai Masa Pajak Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18 tanggal 21
Maret 2018 yang diterbitkan berdasarkan hasil pemeriksaan pajak oleh Terbanding,
dengan rincian perhitungan sebagai berikut;
u i J d mlah~-Menurut

No. `r ¢'` . ¥U'raian, }ig*S La%;no" Perriohon Banding\5 i l-erb,anding Koreksi (Rp)
I (RD)
• ,jiiii: " •(i >. I 'RD'

a. PPN Kurang (Lebih) Bayar 0 970.885.930 970.885.930


b. Sanksi Bunga 0 0 0
C. Sanksi Kenaikan 0 970.885.930 970.885.930
d. Jumlah Pph yang masih harus / (lebih) dibayar 0 1 .941 .771 .860 1.941.771.860

bahwa atas ketetapan tersebut, Pemohon Banding telah mengajukan keberatan kepada
Terbanding dengan Surat Nomor: 067/MIMITAX/Vl/2018 tanggal 08 Juni 2018 yang pada
intjnya Pemohon Banding tidak setuju atas perhitungan pajak tersebut di atas, dan
menurut Pemohon Banding perhitungan pajak yang seharusnya adalah sebagai berikut:
•\Pi :i;
JumlahMenurut t
NO. u}?,a n x)fy" - I_, Terbanding(Rb)
Pemohon Banding(RDt Koreksi (Rp)

a. PPN Kurang (Lebih) Bayar 0 970.885.930 970.885.930


b. Sanksi Bunga 0 0 0
C. Sanksi Kenaikan 0 970.885.930 970.885.930
d. Jumlah Pph yang masih harus / (lebih) dibayar 0 1.941.771.860 1.941.771.860

bahwa atas surat keberatan yang diajukan Pemohon Banding, telah diterbitkan Surat
Keputusan Terbanding Nomor: KEP-02130/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 yang
menolak permohonan keberatan Pemohon Banding, dengan perhitungan sebagai berikut:

PBmohon Banding'RD' Terbanding~(Rj',


) U raian . Menjadi(Rp)

PPN Kurang (Lebih) Bayar 0 970.885.930 970.885.930


Sanksi Bunga 0 0 0
Sanksi Kenaikan 0 970.885.930 970.885.930
Jumlah Pph yang masih harus / (lebih) dibayar 0 1.941.771.860 1.941.771.860

111. POKOK SENGKETA DAN ALASAN BANDING

Dasar Koreksi Terbanding

bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam permohonan banding ini adalah koreksi
atas penyerahan yang PPN-nya
::Lb:#nugngyuatnsge:'€,:[kd:I:::unJur:n°c',:::eebma::::ep,::td'n/
Halaman ke 4 dart 69
PuT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
+Tt` Jumiah-Menurfutf
i(,KorekslYang
'bh
" +i,'Lpemohon
NO uraian Lt. Terbanding Diajukan\Banding
r `,.` Bandlng
y`!
(Rp) --}-" ¥,`., (RD)
(Rp)
a } „,a,

1 Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri 59.996.876.530 50.288.017.221 9.708.859.309

Koreksi positif atas penyerahan yang PPNmya harms dipungut sendiri sebesar
Rp9.708.859.309,00

Menurut Terbalnding

Selama Proses Pemeriksaan Paiek

bahwa Pemohon Banding dikenakan royarty sebesar 3% untuk merk dagang OREO dan
2% untuk BISKUAT atas penjualan lokal sedangkan untuk penjualan ke afiliasi tidak
dikenakan royalty;

bahwa pada tahun 2015 Pemohon Banding membayar royalty atas pemakaian merk
BISKUAT sebesar Rp3.088.878.570,cO dan untuk merk OREO sebesar
Rpl9.233.484.933,00;

bahwa atas merk tersebut telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektual
ssebagaiberikut:

a itpemilikMerek Norridr I i Tangga' Tanggal Jatuh


NO. Merek StatusMerk
Pendaftaran` Pendaftaran TomDo
Intercontinental GreatBrandsLLC
1 OREO (TM)Terdaffar I D M000327517 25/10/2011 30/04/2020
d/h KraftFoods GlobalBrandsLLC

2 BISKUAT Generale Biscuit (TM)Terdaftar lDM000252353 15/06/2015 18/04/2018

bahwa sesuai dengan dokumen Licence Agreement dan Penelusuran Merk pada web
Ditjen Hak Kekayaan lntelektual serta adanya pembayaran royalty atas penggunaan merk
tersebut terbukti bahwa pemilik merk yang sah/legal (legally owner of intangible property)
dan pemilik merk secara komersial (commercially owner of intangible property) adalah
pihak afiliasi Pemohon Banding;

Fungsi Pemasaran, Pengiklanan dan Promosi yang Dilakukan

bahwa berdasarkan Transfer Pricing Documentation Pemohon Banding untuk tahun 2014
(untuk tahun 2015 belum selesai) dijelaskan bahwa Pemohon Banding menerima bantuan
dari MI (Mondelez Indonesia) untuk menerapkan strategi pemasaran produk jadi yang
dijual kepada pelanggan pihak ketiga Indonesia. Fungsi Ml meliputi riset pasar dan
investigasi, pemasaran, periklanan dan hubungan masyarakat. Pemohon Banding meng-
outsource layanan ini ke MIT (Mondelez Indonesia Trading) karena mendapatkan efisiensi
dan keuntungan tambahan dari kekuatan penjualan Grup Mondelez yang terpusat di
Indonesia dalam melakukan aktivjtas ini. Sehubungan dengan kegiatan pemasaran di luar
Indonesia, Pemohon Banding menerima bantuan dari CEPL (Cadburry Enterprises Pte
Ltd). CEPL memberikan konsultasi dan saran berkenaan dengan merek local, regional dan
global. Kegiatan CEPL meliputi penyelarasan merek dan praktik terbaik untuk berbagi
merek global dan regional, pengembangan dan pelatihan tenaga pemasaran lokal, dan
menganalisis wawasan pelanggan (melalui riset pasar);

bahwa Pemohon Banding juga melisensikan marketing intangibles dari lGB


(Intercontinental Great Brands LLC). Dengan demikian, Ml diizinkan untuk menggunakan
trademarks dan marketing know-how dari lisensi produk dari lGB. Dengan demikian, lGB
akan melakukan aktivitas signifikan yang berkaitan dengan penentuan strategi pemasaran
dan promosi saat itu diadopsi oleh Pemohon Banding;

Halaman ke 5 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa Pemohon Banding tidak terlibat dalam kegiatan pemasaran untuk penjualan ekspor.
Seluruh fungsi pemasaran terkait penjualan ekspor dilakukan oleh pihak terkait asing;

bahwa Pemohon Banding telah mengeluarkan biaya pemasaran/promosi (advertising and


promotion) untuk meningkatkan awareness trademark/merek dan meningkatkan value dari
intelectual property tersebut.

bahwa rincian biaya pemasaran/promosi untuk bulan Januari -November 2015 terdiri dari:

3 ``-=`
I.a, ~,Iy
Rlnclan Blaya p®ma8aran/promo8l 1, L,+ Jumlah Total
`\ Nomor Nama Akun
(Rp)
)tcF
I,

34990400 Freight Costs -Sample 1.133.031.526,00

35110100 Advertising - Media production 4.765.230.769,00


35120100 Advertising -Media Space 43.108.528.643,00

35120300 Advertising -Other Media 11.529.427.653,00

35130100 Advertising -Media fees 9.114.259.144,00

35210200 Consumer Incentives -Prizes 1.985.698.260,00


35240100 Artwork & Design 520.476.934,00
35290100 Consumer lncentlves -Other 3.297.964.419,00
35319975 Trade lnc -Cooperative Advertising ( 114.816.748,00)
35319985 Trade lnc -Cooperative Advertising -Adjustment 2.295.193.557,00
35319995 Trade lnc - Cooperative Advertising 9.335.753.324,00
35329975 Trade lnc - Performance Deals (1.959.660.980,00)
35329985 Trade lnc - Performance Deals Adjustment 3.564.412.466,00
35329995 Trade lnc - Performance Deals 23.161.937.601,00

35399975 Trade lncentlves -Other 3.014.198.727,00


35399985 Trade lncentlves -Other Adjustment 292.009.135,00
35399995 Trade lncentlves -Other 1.717.743.848,00
35430100 Promotion handling fees 15.101.042 .902 ,00

35440100 Promotional Displays POSM 3.807.223.970,00


35459995 Trade samples 500.722.885,00
35490100 Other Promotional Expenses 8.983.941.597,00
35620100 Product testing fees 515.509.391,00
35640100 Project Marketing Research 3.877.405.839,00
35650100 Ongoing Market Research 1.716.780.996,00
Total 151.264.015.858 ,00

bahwa OECD/G20 Base Erosion and Profit Shifting Project, Aligning Transfer Pricing
Outcomes with Value Creation, Actions 8-10 2015 Final Reports, Revisions to Chapter VI
of the Transfer Pricing Guidelines section 8.4.1. Development and enhancement of
marketing intangibles (mengenai kegiatan marketing (promosi) yang dilakukan oleh
perusahaan yang bukan pemilik merk) menyatakan sebagai berikut:
"Par. 6.76 A common situation where these principles must be applied arises when an
enterprise associated with the legal owner of trademarks performs marketing or sales
functions that benefit the legal owner of the trademark, for example through a marketing
arrangement or through a distribution/marketing arrangement, In such cases, it is
necessary to determine how the marketer or distributor should be compensated for its
activities. One important issue is whether the marketer/distributor should be compensated
only for providing promotion and distribution services, or whether the marketer/distributor
should also be compensated for enhancing the value of the trademarks and other
mag:kue%:3,,,Int[nglblesby virtue of its functions performed, assets used, and risks

Halaman ke 6 dari 69
PUT-008087 .16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
"Par. 6.77 The analysis of this issue requires an assessment of (i) the obligations and
rights implied by the legal registrations and agreements between the parties; (ii) the
functions performed, the assets used, and the risks assumed by the parties; (iii) the
intangible value anticipated to be created through the marketewldistributor's activities; and
(iv) the compensation provided for the functions performed by the marketer/distributor
(taking account of the assets used and risks assumed). One relatively clear case is where
a distributor acts merely as an agent, being reimbursed for its promotional expenditures
and being directed and controlled in its activities by the owner of the trademarks and other
marketing intangibles. In that case, the distributor ordinarily would be entitled to
compensation appropriate to its agency activities alone. It does not assume the risks
associated with the further development of the trademark and other marketing intangibles.
and would therefore not be entitled to additional remuneration in that regard.";

bahwa berdasarkan uraian hal-hal tersebut di atas, Terbanding mengambil kesimpulan


sebagai berikut:
- bahwa produk yang dihasilkan pemohon Banding menggunakan merk/trademark yang
bukan dimiliki oleh Pemohon Banding melainkan merk/trademark tersebut dimiliki oleh
afiliasi;
bahwa sesuai perjanjian royalti, Pemohon Banding membayar royalti sebesar 3%
untuk merk OREO dan 2% untuk merk BISKUAT dari penjualan bersih di dalam negeri;
bahwa berdasarkan Transfer Pricing Documentation Pemohon Banding untuk tahun
2014 (untuk tahun 2015 belum selesai) dijelaskan bahwa Pemohon Banding menerima
bantuan dari MI (Mondelez Indonesia) untuk menerapkan strategi pemasaran produk
jadi yang dijual kepada pelanggan pihak ketiga Indonesia;
bahwa fungsi MI meliputi riset pasar dan investigasi, pemasaran, periklanan dan
hubungan masyarakat. Pemohon Banding meng-outsource layanan inj ke MIT
(Mondelez lndoensia Trading) karena mendapatkan efisiensi dan keuntungan
tambahan dari kekuatan penjualan Grup Mondelez yang terpusat di Indonesia dalam
melakukan aktivitas ini. Sehubungan dengan kegiatan pemasaran di luar Indonesia,
Pemohon Banding menerima bantuan dari CEPL (Cadbury Enterprises Pte Ltd.).
CEPL memberikan konsultasi dan saran berkenaan dengan merek lokal, regional dan
global. Kegiatan CEPL meliputi penyelarasan merek dan praktik terbaik untuk berbagi
merek global dan regional, pengembangan dan pelatihan tenaga pemasaran lokal, dan
menganalisis wawasan pelanggan (melalui riset pasar);
bahwa berdasarkan analisis fungsi aset dan resiko Pemohon Banding diklasifikasikan
sebagai service provider (agent) yang melakukan fungsi kegiatan promosi/marketing
yang bersifat memperkuat merek (Development and enhancement of marketing
intangibles);
bahwa berdasarkan paragraf 6.77 OECD/G20 BEPS Project bahwa atas biaya
kegiatan promosi atau marketing yang dilakukan oleh bukan pemilik merek dimana
aktivitas marketing diarahkan dan dikontrol oleh pemjlik merk, maka seharusnya
mendapatkan reimbursement dari pemilik merek atas kegiatan marketing tersebut;
• bahwa dalam Pasal 18 ayat (3) UU Pph menyatakan bahwa "D/.reAfur Jendera/ Pa/.ak
berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta
menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena
Pajak bagi Pemohon Banding yang mempunyai hubungan istimewa dengan Pemohon
Banding lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak
dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan menggunakan metode perbandingan
harga antara pihak yang independen, metode harga penjualan kembali, metode biaya-
plus, atau metode lainnya.",
- bahwa dengan demikian, berdasarkan ketentuan Pasal 18 ayat (3) UU Pph,
Terbanding berpendapat bahwa seluruh pengeluaran yang terkait dengan kegiatan
promosi/marketing tersebut yang bersifat memperkuat merek (enhancement of IP) dan
meningkatkan value dari intelectual property yang dimiliki perusahaan afiliasi sehingga
Pemohon Banding (dalam hal ini licensee) berhak memperoleh
penggantian/remunerasiatasbiaya-biayatersebutdaripemilikmerk;4

Halaman ke 7 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa sehingga:
- bahwa koreksi positif Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar
tersebut karena Pemohon Banding menyerahkan jasa marketing yang berdasarkan
ketentuan dan praktek umum yang beriaku sehamusnya memperoleh
penggantian/kompensasi atas biaya promosi yang telah dikeluarkan oleh Pemohon
Banding, dari Pemilik Merk;
- bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka transaksi penyerahan jasa marketing
kepada pihak afiliasi terutang PPN dengan farif 10% karena tidak termasuk dalam
jenis penyerahan jasa yang ekspomya dikerrakan PPN dengan tarif 0% (nol persen);

bahwa dasar hukum: Pasal 4 ayat (1) UU Ppl\l/PpnBM, Pasal 1 angka 17 UU


PPN/PpnBM, Pasal 1 angka 19 UU PPN/PpnBM, Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor: 70fl>MK.03/2010, Butir 3a Surat Edaran lrjen Pajak Nomor: SE49reJrao11, Pasal
6 Peraturan Pemerintah Nomor: 1 Tahun 2012, Pasal 18 Ayat (3) UUPPH, PER-
43/pjraoio s.d.t.d. PER-32/pjraoi 1 , PER-22/pj/2013, sE-50/pj/2013. OECD/G2O Tp
Guidelines, BEPS Project ACTIONS 8-10; 2015 Final Reports;

Selama Proses Keberatan Paiak

bahwa Terbanding (Tim Penelaah Keberatan) merolak seluruh permohonan keberatan


Pemohon Banding dengan alasan sebagai berikut:
- bahwa berdasarkan pemeriksaan Pph Badan, Tim Pemeriksa mengoreksi pendapatan
laimlain berupa tagihan jasa kepada pemilik IP. Atas biaya kegiatan promosi yang
dilakukan oleh Pemohon Banding diakui oleh Terbanding (Tim Pemeriksa);
- bahwa berdasarkan hal tersebut, Pemohon Banding tefah melakukan kegfatan promosi
untuk pemilik lp, sehingga Pemohon Banding telah melakukan penyerahan jasa kepada
pemilik lp;

Menurut Pemohon Banding

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan usulan koreksi yang dilakukan oleh
Terbanding atas Penyerahan yang PPN nya harus dipungut sendiri sebesar
Rp9.708.859.309,00 dengan alasan sebagai berikut:

1. bahwa korcksi yang dilakukan Terbanding merupakan koreksi turunan (secondary


adjustment) atas biaya pemasaran/promosi Pemohon Banding yang dianggap
memperkuat merek (enhancement) dan dinilai harms dikompensasi oleh pihak afiliasi
dan dibukukan sebagai pendapatan lainlain;

2. bahwa atas koreksi pendapatan lainlain, Pemohon Banding tefah menyampaikan


bahwa:
1) Terbanding telah keliru dafam mengkarakterisasi Pemohon Banding sebagai
service provider (agent);
2) Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding tidak meningkatkan
nilai IP melainkan meningkatkan hak distribusinya sendiri;
3) Terbanding keliru dalam berpendapat bahwa biaya promosi dan marketing yang
dikeluarkan Pemohon Banding seharusnya direimburse oleh pemilik merek;

3. bahwa tidak terdapat penyerahan Jasa Kena Pajak sejumlah Rp9.708.859.309,00 olch
Pemohon Banding yang dapat dijadikan sebagai objek pemungutan PPN;

bahwa poin-poin di atas dapat Pemohon Banding jelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Koreksi yang dilakukan Terbanding merupakan koreksi turunan (secondary


adjustment) atas biaya pemasaran/promosi Pemohon Banding yang dianggap
memperkuat merek (enhancement) dan dinifai harus dikompensasi oleh pihak afiliasi
dan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain

Halaman ke 8 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa koreksi yang dilakukan Terbanding merupakan secondary adjustment yang timbul
atas koreksi dalam pemeriksaan Pph Badan. Dalam pemeriksaan tersebut, Terbanding
menyatakan bahwa atas biaya pemasaran/promosi yang telah dikeluarkan, seharusnya
Pemohon Banding mendapatkan remunerasi/penggantian dari pemilik merk karena
aktivitas pemasaran yang dilakukan dianggap meningkatkan nilai dari merek;

bahwa perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan
kesimpulan Terbanding bahwa atas kegiatan pemasaran/promosi tersebut termasuk dalam
kategori penyerahan jasa kena pajak di dalam daerah pabean yang dikenakan PPN
sebesarl0°/o;

bahwa Terbanding menggunakan OECD paragraf 6.76 dan 6.77 di dalam argumennya.
Perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa paragraf 6.76 dan 6.77 yang menjadi referensi
Terbanding dalam melakukan koreksi merupakan paragraf yang terkait Harta Tak
Berwujud, terutama mengenai fungsi enhancement (peningkatan nilai), dari fungsi DEMPE
(Development, Enhancement, Maintenance, Protection, Exploitation) yang diperkenalkan
OECD terkait transaksi harta tidak berwujud dan bukan tentang penyediaan jasa antara
pihak afiliasi. Perlu ditekankan bahwa pengembangan merek tidaklah sama dengan
pemberian jasa marketing;

bahwa oleh karenanya, Terbanding tidak konsisten dalam melakukan secondary


adjustment;

2. Atas koreksi pendapatan lain-lain, Pemohon Banding telah menyampaikan bahwa


2.1.Terbanding telah keliru dalam mengkarakterisasi Pemohon Banding sebagai Service
Provider (agent)

bahwa Terbanding telah keliru dalam memahami kegiatan bisnis perusahaan sehingga
tidak tepat dalam mengkarakterisasikan Pemohon Banding sebagai service provider
(agent);

bahwa perlu ditekankan, sesuai FAR analisis dokumentasi TP, Pemohon Banding
melakukan fungsi yang lebih dari sekedar agent yaitu termasuk fungsi produksi yang
mendalam mulai dari production scheduling, processing, quality control, packaging and
labeling, Pemohon Banding juga menjalankan fungsi procurement, quality control,
manufacturing, customer service & logistic (limited), marketing, distribution & sales, general
management & administration (limited).;

bahwa aset yang dimiliki adalah aset berwujud, sedangkan risiko yang ditanggung berupa
market risk, production risk, inventory risk, product liability risk, foreign exchange risk dan
credit risk;

bahwa sehingga berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakterisasi


Pemohon Banding terkait penjualan kepada pihak ketiga yang tepat adalah sebagai
Licensed Manufacturer (manufaktur berlisensi);

bahwa berdasarkan literature lBFD dan S-153/PJ/2010 terkait karakterisasi dari


perusahaan, dapat dilihat bahwa pemusahaan yang masuk dalam kategori agen tidak
melakukan fungsi produksi pada umumnya sebagai berikut:

Fully fi6dged Cbntfact Toll ...


Keterangan Agent MIM
man\ufacturer Manufacturer Manufacturer
Sourcing raw materials X X X

Consignment Of raw materials X X

Manufacturing planning X X X X

Routine i ntangible X X X X

Speclfilc valuable manufacturing intangible X X

R&D X

Halaman ke 9 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
-LVFmu!'nyuflf%g@%er
Keterangan ' Agent MIM
Macn9tinitlg%r:;i M`9n:S!```!ur...r
Manufacturing X X X X

Title to goods X X X

Assembling and packaging X X X X

Warehousing and logistics X X (x) X

Price setting (x) X

Invoicing and collection X X X

Marketing and advertising X X X

Quality control X X X X

Sales and distribution X X

After sales support X

Warranty and repair X X

General and administrative function X X X X X

R&D risk X

Market risk X (x) X

Inventory risk X X X

Operational risk X X X X

Foreign exchange risk X X

(Product) liability risk X (x) X

Bad debt risk X X X

bahwa sesuai karakterisasinya, agar dapat memperoleh hasil penjualannya yang baik,
Pemohon Banding perlu melakukan aktivitas pemasaran dan promosi untuk berkompetisi
dengan produk sejenis lainnya. Sehingga biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh
Pemohon Banding adalah sangat wajar dilakukan karena terkait dengan kepentingan
usaha Pemohon Banding dalam melakukan fungsi penjualan;

bahwa selanjutnya, berdasarkan PER-22 Bab 11 Bagian 8 poin 1 secara jelas diuraikan
bahwa penentuan karakteristik yang akurat dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain
mengidentifikasi karakteristik transaksi afiliasi dan melakukan Analisis Fungsi;

bahwa sehingga berdasarkan peraturan transfer pricing yang beriaku tersebut, seharusnya
Terbanding tidak menyimpulkan karakterisasi suatu entitas hanya semata-mata karena
menurut Terbanding. Pemohon Banding melakukan kegiatan promosi/marketing yang
bersifat memperkuat merek tanpa melakukan tahapan analisis sesuai dengan PER-22.
0leh karena itu dapat disimpulkan bahwa pendapat Terbanding adalah tidak tepat;

2.2. Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding tidak meningkatkan nilai lp
melainkan meningkatkan hak distribusinya sendiri

bahwa perlu ditekankan bahwa berdasarkan OECD/G20 Base Erosion and Profit Shifting
Project -Guidance on Transfer Pricing Aspects of lntangibles [Action 8-10: 2015 Final
Reports] paragraf 6.11 dijelaskan bahwa:
". . .not all marketing activities result in the creation or enhancement of an intangible''."

rrerjemahan tidak resmi]


"...tidak semua kegiatan pemasaran menghasilkan penciptaan atau peningkatan suatu
harfa tidak bervujud"

bahwa terkait dengan aktivitas pemasaran yang dilakukan, Pemohon Banding ingin
menyampaikan bahwa:

bahwa Pasal 1 Ayat (14) UU Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran menyebutkan:
"Siaran lklan Niaga adalah mata acara yang memperkenalkan, memasyarakatkan dan/atau
mempromosikan barang atau jasa kepada khalayak sasaran dengan tujuan mempengaruhi
konsumen atau khalayak sasaran agar menggunakan. produk yang ditawarkan, yang
disiarkan melalui lembaga penyiaran dengan imbalan.";
4'
Halaman ke 10 daii 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa selanjutnya dalam UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan menyatakan:
"Promosi Dagang adalah kegiatan mempertunjukkan, memperagakan, memperkenalkan,
dan/atau menyebariuaskan informasi hasil preduksi Barang dan/atau Jasa untuk menarik
minat bell konsumen, balk di dalam negeri maupun di luar negeri, dalam jangka waktu terientu
untuk meningkatkan penjualan, memperiuas pasar, dan mencari hubungan dagang";

bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 02/PMK.03/2010 ("PMK-02") Pasal 1


menyebutkan.. "Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan Biaya
Promosi adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding
dalam rangka memperkenalkan dan/atau menganjurkan pemakaian suatu produk balk
langsung maupun tidak langsung untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan
penjualan.";

bahwa jika dikaitkan dengan aktivitas pemasaran/promosi yang dilakukan Pemohon


Banding berupa iklan di media, balk elektronik mapun cetak, promosi pelanggan, promosi
toko ritel, dan sebagainya, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya pemasaran tersebut
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding untuk memperkenalkan produk
dan meningkatkan penjualannya sendiri di pasar. Sementara Paragraf 6.76 BEPS Action
Plan 8-10 menitikberatkan pada aktivitas pemasaran yang memberikan manfaat bagi
pemilik merek;

bahwa berikut rincian dan penjelasan biaya marketing/promosi yang dikeluarkan oleh
Pemohon Banding:

Bu'an {
Rincian Biaya Pemasaran/Promosi
Agustus 2015(RD) i^s .t Deskripsi Akun 8
Nomor Nana Akun

34990400 Freight Costs - Sample (4.992.510,00) Biaya pengiriman product


Biaya terkait dengan promosi produk di media
seperti surat kabar dan lainnya secara periodik
35110100 Advertising -Media production (48.093.552,00) termasuk biaya alas produk yang tidak secara
si)esifik untuk Droduk tertentu
Biaya pembuatan iklan dan pemasangan iklan
35120100 Advertising -Media Space 4.447.797.158,00
di media 1\/ dan Dublikasi oelanacian lainnva
Biaya media lainnya yang tidak terindetifikasi
35120300 Advertising -Other Media (100.143.906,00)
oada akun media di atas
Komisi atau bonus kepada agensi dan
35130100 Advertising -Media fees 355.449.342,00 penurunan jaminan pengeluaran (terkait dengan
Droduk)
Biaya terkait dengan jasa pengaturan bentuk
35240100 Artwork & Design 56.400.000,00
oackaqina Droduk
Biaya lain yang bethubungan dengan promosi
35290100 Consumer Incentives -Other (434.414.431,00) produk kepada pelanggan termasuk biaya
mencetak silinder untuk keperluan Dromosi.
35319975 Trade lnc -Cooperative Advertising ( 1.076.874.815,00)
35319985 Trade lnc -Cooperative Advertising Biaya yang berhubungan dengan promosi
-Adiustment 267.405.361,00
gabungan dengan pelanggan
35319995 Trade lnc -Cooperative Advertising 2.058.500.000,00
35329975 Trade lnc - Performance Deals 1.780.492 .902 ,00 Biaya yang berhubungan dengan kegiatan
35329985 Trade lnc - Performance Deals pelanggan mempromosikan atau menampilkan
Adiustment (1.275.929.649,00) produk perusahaan seperti biaya display biaya
pendaftaran (listing fee) biaya promosi pada'Oko
35329995 Trade lnc - Performance Deals 770.114.575,00

35399975 Trade Incentives -Other 1.101.808.909,00


lnsentif yang diberikan kepada pelanggan yang
35399985 Trade Incentives -Other Adjustment 54.939.600,00 belum dikurangi dart invoice (terkait dengan
35399995 Trade Incentives -Other 71.435.000,00 produk)

Biaya kepada pihak ketiga untuk perencanaan


35430100 Promotion handling fees 590.714.554,00 pengurusan administrasi dan/ atau mengontrol
I)romosi termasuk biava SPG / aciencv fee
Biaya material dan periengkaan yang digunakan
untuk tujuan display produk (di dalam/ Iuar toko
35440100 Promotional Displays POSM 676.940.000,00
counter) dan tagihan dan agensi untuk
I)envimDanan dan oerawatan material tersebut
Akun untuk mencatat biaya sampling produk
35459995 Trade samples 12.925.840,00 kepada pelanggan untuk meningkatkan
kesadaran oroduk Dada Delangaan

Halaman ke 11 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
`'- Bu'an+Agustus2015
. Rincian Biaya pemasaran/Promo;-i
Deskripsi Akun
` NomorNamaAkun '^t``L,`,^5r
(RD' _ +y ,., §

Biaya promosi lainnya yang tidak tercakup pada


35490100 Other Promotional Expenses 343.299.607,00
akun lainnva
Barang jadi bahan baku dan perlengkapan
35620100 Product testlng fees 61.085.324,00 kemasan untuk tujuan pengujian kecuali dalam
iumlah besar ditaaihkan ke provek uii coba
Total 9.708.859.309,00

bahwa berdasarkan tabel di atas, biaya iklan dan promosi yang dikeluarkan oleh Pemohon
Banding dapat dikatakan sebagai biaya untuk meningkatkan penghasilan perusahaan.
Tidak terdapat kegiatan yang mengembangkan trademark, semua terkait pemasaran
produk dan bukan brand. Kegiatan yang dilakukan tidak mengubah
bentuk/mengembangkan trademark. Atas hal tersebut, Pemohon Banding sepantasnya
menanggung biaya promosi sebagai bagian dari fungsinya dan usaha strategi
pemasarannya. Hal ini dapat dilihat juga dari invoice, faktur pajak, PO, DO dan dokumen
pendukung lainnya yang Pemohon Banding serahkan kembali dalam surat tanggapan ini;

bahwa oleh karena itu, sudah seharusnya Pemohon Banding menjadi pihak yang
menanggung biaya dan sekaligus berhak menikmati hasil yang diperolehnya dari kegiatan
tersebut;

bahwa selanjutnya, juga perlu diingat bahwa merek Biskuat, Oreo sudah terkenal di pasar
Indonesia. 0leh karena itu, Pemohon Banding tidak bisa mengembangkan sesuatu yang
telah dikembangkan sejak lama. Kegiatan pemasaran Pemohon Banding tidak tepat
dikarakterisasikan untuk mengembangkan nilai merek di pasar Indonesia dikarenakan
merek tersebut sudah dikenal di pasar Indonesia;

bahwa dengan demikian, jelas bahwa kegiatan yang dilakukan Pemohon Banding sama
sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengembangan trademark yang menjadi
tanggungjawab licensor sehingga koreksi Terbanding adalah sangat tidak tepat dan
seharusnya dibatalkan;

2.3.Terbanding keliru dalam berpendapat bahwa biaya promosi dan pemasaran yang
dikeluarkan Pemohon Banding seharusnya diremunerasi oleh pemilik merek

bahwa Terbanding kurang tepat dalam menginterpretasikan OECD sehingga


menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat/tidak valid;

bahwa alasan koreksi Terbanding yang menyatakan bahwa: "Berdasawhan paragraph 6. 77


OECD/G20 BEPS Project bahwa atas biaya kegiatan promosi atau pemasaran yang
dilakukan oleh bukan pemilik merek dimana aktivitas pemasaran diarahkan dan dikontrol
oleh pemilik merk, maka seharusnya mendapatkan reimbursement dari pemilik merek atas
kegi.afan pemasaran fersebuf' adalah sangat tidak tepat;

bahwa sesuai perjanjian lisensi antara Pemohon Banding dan pihak afiliasi pemilik merek
BISKUAT dan OREO (selanjutnya disebut HAKl atau lp), Pemohon Banding telah
menerima hak penggunaan IP (HAKl) dan telah menggunakan HAKl tersebut sesuai
peraturan yang berlaku;

bahwa atas hak penggunaan lp tersebut, Pemohon Banding memiliki kebebasan untuk
menggunakan HAKl agar dapat meningkatkan distribusinya seperti kondisi dengan pihak
ketiga pada umumnya. Kebebasan penggunaan HAKl yang dimaksud berupa eksploitasi
dalam kegiatan promosi dan periklanan untuk meningkatkan penjualan dan laba;

bahwa dalam kondisi yang sama pemilik HAKl pihak ketiga juga akan memberi kebebasan
kepada pihak yang diberikan lisensi untuk mengeksploitasi dengan tujuan mendapatkan
manfaat ekonomis. Sebagai perusahaan Licensed Manufacturer, Pemohon Banding perlu
melakukan aktivitas pemasaran untuk dapat menjual produk dan berkompetisi pada pasar.

Halaman ke 12 dart 69
PUT-008087 .16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
Biaya atas kegiatan pemasaran sangat wajar dilakukan karena terkait dengan kepentingan
usaha Pemohon Banding dalam melakukan fungsi penjualan dan memperoleh
penghasilan;

bahwa dalam hal ini perlu diingat bahwa dalam menjalankan fungsinya sebagai Licensed
Manufacurer yang juga melakukan kegiatan pemasaran untuk dapat menjual produknya di
pasar lokal. Pemohon Banding memiliki hak penuh atas keberhasilan kegiatan
pemasarannya tersebut tanpa membagikan potensi keuntungan yang diperoleh dari
fungsinya yang dilakukan, aset yang digunakan, dan risiko yang diasumsikannya.
Kesuksesan pemasaran yang dilakukan Pemohon Banding tidak akan memberikan
manfaat ekonomi kepada pihak afiliasi pemilik IP. Kesuksesan promosi berupa
peningkatan penjualan dan laba akan menjadi hak Pemohon Banding. Begitu pula
sebaliknya, Pemohon Banding juga akan menanggung risiko atas kegagalan penjualan
produknya;

bahwa oleh karena itu tentu biaya yang terkait atas keberhasilan kegiatan pemasaran tidak
dapat djalihkan kepada pemilik merek. Tentu tidak adil bila perusahaan mempertahankan
penghasilan namun mengalihkan biaya yang terkait;

bahwa seperti yang telah dibahas di atas biaya tersebut mendatangkan manfaat yang
diterima oleh Pemohon Banding. Maka seharusnya biaya tersebut ditanggung oleh
Pemohon Banding dan bukan dialihkan kepada pihak pemilik lp;

bahwa dalam hal serupa atas transaksi dengan pihak ketiga tidak ada pemilik lp pihak
ketiga (licensor) yang akan menanggung biaya tersebut mengingat bahwa biaya
pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding (licensee) tersebut berdasarkan
kebijakan Pemohon Banding sendjri dan mendatangkan manfaat berupa kenaikan hasil
penjualan Pemohon Banding (licensee);

bahwa dengan demikian asumsi Terbanding bahwa biaya pemasaran seharusnya


dialihkan kepada pemilik IP adalah tidak tepat;

3. Tidak terdapat penyerahan Jasa Kena Pajak sejumlah Rp9.708.859.309,00 oleh


Pemohon Banding yang dapat dijadikan sebagai objek pemungutan PPN

bahwa ketentuan pada Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 ("UU
PPN") mengatur sebaga.i ber.ikut.. "Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas:
a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
b. impor Barang Kena pajak;
c. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean.,
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
f. ekspor Barang Kena pajak Berwujud oleh pengusaha Kena pajak;
a. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; dan
h. ekspor Jasa Kena pajak oleh pengusaha Kena pajak.;"

bahwa selanjutnya, Pasal 1 ayat (5), (6), dan (7) UU PPN diatur lebih lanjut mengenai
definisi dari Jasa/Jasa Kena Pajak dan Penyerahannya sebagai berikut:

batwa ayat (5).. "Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan
atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang, fasilitas, kemudahan, atau hak
tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena
pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan.";

Halaman ke 13 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tatiun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
batwa ayat (6).. "Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan Undang-
Undang ini."`,

batwa ayat (1).. ``Penyerahan Jasa Kena Pajak adalah setiap kegiatan pemberian Jasa
Kena Pajak,";

bahwa dari ketentuan perundang-undangan di atas, jelas bahwa PPN hanya dapat
dikenakan atas adanya suatu kegiatan transaksi pemberian atau penyerahan jasa kena
pajak dari satu entitas (penjual atau penyedia jasa) kepada entitas lainnya (pembeli atau
penerima jasa). Sehubungan dengan koreksi Terbanding atas penyerahan yang PPN-nya
harus dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00, maka sebagaimana telah Pemohon
Banding uraikan pada penjelasan sebelumnya di atas - bahwa nilai koreksi sebesar
Rp9.708.859.309,00 tersebut bukan memupakan transaksi pemberian atau penyerahan
jasa, melainkan pengeluaran atau biaya promosi/pemasaran yang dibayarkan Pemohon
Banding kepada pihak ketiga selaku Penjual atau Penyedia Jasa promosi/pemasaran.
Dalam hal ini, Pemohon Banding bertindak selaku Pembeli atau Penerima Jasa, dan
bukan Penjual atau Penyedia Jasa yang memiliki kewajiban memungut PPN;

bahwa selanjutnya, Pemohon Banding berpendapat bahwa koreksi penyerahan yang PPN-
nya harus dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00 telah menyalahi prinsip atau
konsep dalam UU PPN, dimana Terbanding mengenakan kewajiban pemungutan PPN
kepada pembeli atau penerima jasa (dalam hal ini Pemohon Banding) selaku pihak yang
menerima pelayanan jasa (promosi/pemasaran) dari pihak penjual atau penyedia jasa.
Koreksi ini juga akan mengakibatkan terjadinya 2 (dua) kali pengenaan PPN atas transaksi
yang sama, karena pihak penjual atau penyedia jasa Oika mereka adalah Pengusaha Kena
Pajak di Indonesia) telah memungut PPN pada saat menerbitkan tagihan jasa kepada
Pemohon Banding;

bahwa dengan demikian, Pemohon Banding berpendapat bahwa koreksi penyerahan yang
PPN-nya harus djpungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00 ini tidak tepat, karena tidak
sesuai dengan prinsip atau konsep atau ketentuan dalam UU PPN sebagai berikut:
a. bahwa nilai koreksi sebesar Rp9.708.859.309,00 merupakan biaya yang dikeluarkan
Pemohon Banding (bukan pendapatan yang terkait dengan kegiatan penyerahan jasa
Pemohon Banding);
b. bahwa Pemohon Banding merupakan pembeli atau penerima jasa yang tidak memiliki
hak apapun secara hukum perundang-undangan perpajakan untuk memungut PPN;
c. bahwa koreksi ini dapat menyebabkan terjadinya pengenaan PPN sebanyak 2 (dua)
kali atas transaksi yang sama, dikarenakan pihak penjual atau penyedia jasa Oika
merupakan Pengusaha Kena Pajak di Indonesia) dapat dipastikan telah memungut
PPN pada saat menerbitkan tagihan jasa kepada Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan penjelasan di atas, Pemohon Banding memohon kepada Majelis


Hakim yang Terhormat untuk dapat mempertimbangkan dan membatalkan koreksi
Penyerahan Yang PPN-nya Harus Dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00 sesuai
ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku;

lv. KESIMPULAN DAN USUL PEMOHON BANDING

bahwa berdasarkan penjelasan dan uraian di atas, Pemohon Banding menyimpulkan


bahwa:

bahwa surat banding telah memenuhi seluruh ketentuan formal pengajuan banding
sebagaimana diatur dalam Pasal 27 UU KUP serta Pasal 35, 36 dan 37 UU Pengadilan
Pajak;

bahwa koreksi yang dilakukan oleh Terbanding atas Penyerahan yang PPN-nya harus
dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00 adalah tidak tepat, karena tidak sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku di Indonesia;
4
Halaman ke 14 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa oleh karena itu, Keputusan Keberatan yang diterbitkan oleh Terbanding dalam
Nomor: KEP-02125/KEBAVPJ.07/2019 tanggal 07 Mei 2019 dapat dibatalkan;

bahwa selanjutnya, Pemohon Banding mengusulkan kepada Majelis Hakim Pengadilan


Pajak yang Terhormat agar:

bahwa menyatakan bahwa banding yang diajukan Pemohon Bandjng dapat diterima
karena telah memenuhi seluruh ketentuan formal;

bahwa dengan mempertimbangkan alasan dan penjelasan Pemohon Banding di atas,


Pemohon Banding mohon kepada Majelis Hakim yang terhormat agar berkenan untuk
mengabulkan seluruhnya permohonan banding yang diajukan Pemohon Banding;

bahwa Pemohon Banding berpendapat bahwa tidak seharusnya terdapat koreksi atas
penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00. Sehingga
Keputusan Terbanding Nomor: KEP-02130/KEBAVPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 yang
merupakan penetapan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Agustus 2015 Nomor:
00036/207/15/057/18 tanggal 21 Maret 2018 Pemohon Banding mohon untuk dapat
dibatalkan, dengan rincian perhitungan pajak berdasarkan permohonan banding sebagai
berikut:
- Menjadi (Rp)
} u raia n q,t
Pajak Keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri 5.028.801.654
Diperhitungkan dengan Pajak Masukan 29.272.526.172
PPN yang kurang dibayar (24.243.724.518)
Dikompensasikan ke Masa Berikutnya 24.243.724.518
Jumlah PPN yang masih harus dibayar -

bahwa demikian surat banding ini disampaikan agar Majelis Hakim Pengadilan Pajak yang
memeriksa dan mengadili sengketa ini dapat memutuskan dengan pertimbangan yang
seadil-adilnya;

bahwa lebih lanjut, sesuai dengan Pasal 46 UU Pengadilan Pajak Nomor 14 Tahun 2002,
Pemohon Banding mohon untuk dapat diundang hadir pada proses persidangan guna
membahas dan/atau menyediakan informasi tambahan atau dokumen yang diperlukan;

bahwa dalam Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/VIll/2019 tanggal 06 Agustus 2019


Pemohon Banding melampirkan dokumen pendukung sebagai berikut:
Bukti P-1. Fotokopi Surat Keputusan Keberatan Nomor: KEP-02130/KEB/WPJ.07/2019
tanggal 7 Mei 2019;
Bukti P-2. Fotokopi Bukti Penerimaan Surat tanggal 8 Mei 2019;
Bukti P-3. Fotokopi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18
tanggal 21 Maret 2018;
Buktip-4. Fotokopi Akta Notaris Nova Faisal, S.H., M.Kn. Nomor 44 tanggal
20 Desember 2018 yang telah dimeteraikan kemudian;
Buktip-5. Fotokopi Akta Notaris Nova Faisal, S.H., M.Kn. Nomor 56 tanggal
27 Desember 2016 yang telah dimeteraikan kemudian;

Menimbang, bahwa Terbanding dalam Surat Uraian Banding Nomor:


S-3792.SUB/WPJ.07/2019 tanggal 13 November 2019, pada pokoknya mengemukakan
hal-hal sebagai berikut:

bahwa sehubungan dengan Surat Nomor: U-008087.16.2019/PAN.Wk/2019 tanggal

385/AMg,uMsiuin°,i,32ob.egcket::::a:e88anAg:::::82aontd:ngyadnagr'TpeerTa°nhd°,:gB:enr7Ln:tNa°n:;:,4

Halaman ke 15 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
26 Agustus 2019 hal tersebut pada pokok surat, dengan ini disampaikan uraian sebagai
berikut:

I. KETENTUAN FORMAL

bahwa berdasarkan penelitian atas Surat Banding Pemohon Banding Nomor:


065/MIMITAX/VIIl/2019 tanggal 06 Agustus 2019 yang diterima di Pengadilan Pajak pada
tanggal 06 Agustus 2019, diketahui beberapa hal sebagai berikut:
- bahwa banding diajukan dengan surat banding dalam Bahasa Indonesia kepada
Pengadilan Pajak;
- bahwa surat banding diterima pengadilan pajak pada tanggal 6 Agustus 2019, masih
dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sesuai ketentuan;
-bahwa terhadap 1 (satu) keputusan diajukan 1 (satu) surat banding;
-bahwa banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas dan mencantumkan
tanggal diterima Surat Keputusan Terbanding Nomor: KEP-02130/KEB/WPJ.07/2019
tanggal 7 Mei 2019 yang diterima tanggal 8 Mei 2019;
- bahwa surat banding dilampirkan salinan surat keputusan yang dibanding, yajtu Surat
Keputusan Terbanding Nomor: KEP-02130/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 7 Mej 2019;
- bahwa surat banding ditandatangani oleh Fery Ngalusi sebagai djrektur sesuai dengan
daftar pengurus perusahaan yang disampaikan dalam lampiran V SPT Tahunan Pph
Badan Tahun Pajak 2018;
- Surat keputusan yang diajukan banding merupakan objek yang dapat diajukan
banding;

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas:


- permohonan banding Pemohon Banding telah memenuhi ketentuan formal
sebagaimana diatur dalam Pasal 27 dan Pasal 23 Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Pasal 35 ayat (1 ) dan ayat (2)
dan pasal 26 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) serta Pasal 37 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, sehingga dapat
dipertimbangkan lebih lanjut;
bahwa surat keputusan yang diajukan banding merupakan objek yang dapat diajukan
banding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara perpajakan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, dan
Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

11. URAIAN MENGENAI KETETAPAN SEMULA, KEBERATAN DAN KEPUTUSAN


ATAS KEBERATAN

bahwa SKPKB Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Nomor: 00036/207/15/057/18
tanggal 21 Maret 2018 MasaITahun Pajak Agustus 2015 diterbitkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut:

a J.u`m/ah Rupiah wlenurut PembahasanAkhir(Disetului)


No Uralan•„.i-," ,-`fr
I 4 Terbanding
pem6h6h Bandlng
1 Dasar Pengenaan Pajak
a. Alas Penyerahan Barang dan Jasa yang terutang PPN

a.1. Ekspor 44.618.193 .657 50.681.883.594 50.681.883.594


a.2. Penyerahan yang PPN-nya dipungut sendiri 50.288.017.221 59.996.876.530 50.288.017.221
a.3. Penyerahan yang PPN-nya dipungutoleh pemungut PPN 0 0 0
a.4. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN 487 .171. 886 487.171. 886 487.171.886

a.5. Penyerahan yang dibebaskan dart pengenaan PPN 0 0 0


a.6. Jumlah (a.1+a.2+a.3+a.4+a.5) 95.393.382.764 111.165.932.010 101.457.072.701
b. Atas Penyerahan Barang dan Jasa yang tidak terutang
PPN 0 0 0
c. Jumlah seluruh penyerahan (a.6+b) 95.393.382.764 111.165.932.010 101.457.072.701

Halaman ke 16 dari 69
PUT-O08087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
`-,rJ , '¢`-Leuraian;jr! a ll``nilah Rup-lab Menurut
PembahasanAktllr
No
rffZ Pemohon Bandlng Tefo.anding (Disotuiul)
d. Atas impor BKP/Pemanfaatan BKP Tidak berwujud dari
Luar Daerah Pabean/Pemanfaafan JKP dari Luar Daerah
Pabearvpemungutan Pajak oleh Pemungut Pajak/Kegiatan
membangun SendiM>enyerahan alas Aktiva Tetop yang
Menurut Tujuan Semula Tidak untuk Diperiualbelikan/
Perolehan yang PPN-nya tidak seharusnya dibebaskan atau
tidak dil)unaut/Tanqaunq Jawab Secara Rentena:
d.1. ImporBKP 0 0 0
d.2. Pemanfaatan BKP Tidak beiwujud dan Luar Daerah pabean 0 0 0
d.3. Pemanfaatan JKp dari Luar Daerah pabean 0 0 0
d.4. Pemungufan pajak oleh pemungut pajak 0 0 0
d.5. Kegiatan membangun sendiri 0 0 0
d.6. Penyerahan ata§ Aktiva Tetap yang Menurut Tujuan semula
0 0 0
Tidak untuk Dii)eriualbelikan
d.7. Perolehan yang PPN-nya tidak soharusnya dibebaskan atau
0 0 0
tidak diDunaut
d.8. Tanggung Jawab secara Renteng 0 0 0
d.9. Jumlah (d.1 atau d.2 atau d.3 atau d.4 atau d.5 atau d.6
0 0 0
atau d.7 atau d.8 )
2 Penghitungan PPN kurang bayar
a. Pajak Keluaran yang harus dipungut/ dibayar sendiri
5.028.801.654 5.999.687.584 5.028.801.654
(tarif x 1.a.2 atau 1.d.9)
b. Dikurangi:

b.1. PPN yang disetordi muka dalam Masa pajak yang sama 0 0 0
b.2. Pajak Masukan yang dapat diperriitungkan 29.272.526.172 29.272.526.172 29.272.526.172

b.3. STP (pokok kurang bayar) 0 0 0


b.4. Dibayardengan NPWp sendiri 0 0 0
b.5. Lain-lain 0 0 0
b.6. Jumlah (b.1+b.2+b.3+b.4+b.5) 29.272.526.172 29.272 . 526.172 29.272.526.172

c. Diperhitungkan

c.1 SKPPKP 0 0 0
d. Jumlah pajak yang dapat diperhitungkan (b.6<.1 ) 29.2 72 .526.172 29.272.526.172 29. 272 .526.172

e. Jumlah Perhitungan PPN I(urang bayar (and) (24.243.724.518) (23.272.838.588) (24.243.724.518)


3 Kelebihan pajak yang sudah:

a. D`kompen§asikan ke Masa pajak berikutr`ya 24.243.724.518 24.243.724.518 24.243.724.518

b. Dikompensasikan ke Masa F'ajak ... (karena pembetulan) 0 0 0


c. Jumlah(a+b) 24.243.724.518 24.243.724.518 24.243.724.518

4 PPN yang kurang dibayar 0 970.885.930 0


5 Sanksi Administrasi

a. Bunga pasal 13(2)KUP 0 0 0


b. Kenaikanpasal 13(3)KUP 0 970.885.930 0
c. Bunga pasal 13(5)KUP 0 0 0
d. Kenaikanpasal l3Al(UP 0 0 0
e. Kenaikanpasal l7C(5)KUP 0 0 0
f. Kenaikanpasal l7D(5)KUP 0 0 0

9. Bunga Pasal 13 (2) KUP jo. Pasal 9 (4f) PPN 0 0 0


h. Jumlah (a+b+c+d+e+I+g) 0 970.885.930 0
6 Jumlah PPN yang masih harus dibayar (4+5.h) 0 1.941.771.860 0

bahwa atas ketetapan tersebut, Pemohon Banding mengajukan keberatan dengan Surat
Nomor: 067/MIMITAX/Vl/2018 tanggal 8 Juni 2018 diterima Terbanding tanggal
8 Juni 2018;

bahwa atas surat keberatan Pemohon Banding, telah diterbitkan Surat Keputusan
Terbanding Nomor: KEP-02130/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019, dengan
perhitungan sebagai berikut:

Halaman ke 17 dart 69
PUT-008087 .16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
:`. \ r Difambah/t(Dikurangi).,,JRp)' `
s36mula `*/,!`4:q,i,Rp,!} Menjadi ;(F\p) ,i
No. Uraian

a. PPN Kurang (Lebih) Bayar 970.885.930 0 970.885.930


b. Sanksi Bunga 0 0 0
C. Sanksi Kenaikan 970.885.930 0 970.885.930
d. Jumlah Pph yang masih harus / (lebih) dibayar 1.941.771.860 0 1.941.771.860

Ill. ANALISA POKOK SENGKETA

bahwa setelah membaca surat banding, mempelajari laporan penelitian keberatan, berkas
surat menyurat yang berlangsung selama proses penyelesaian keberatan, surat keberatan
Pemohon Banding, dengan ini disampaikan analisa pokok sengketa atas surat banding
dari Pemohon Banding sebagai berikut:

Pokok Sengketa

bahwa Pemohon Bandung melakukan perjanjian lisensi pemakaian bebera merk (trade
lisence agreement) seperti di bawah ini:

No. uc.nc. Agr.oltl.nt RoyaltyRat,,


1 lc.n. or / L.gal O\^m.J ol lp N®ga'a Tratlomark

I2 |t': No 'f,90 Jnl.Icoritr`.J`1olc}ect&andsllc 1"i,ar€\.x: C'Q':,?, ORE()B'S`<|I,\'


lv:drco ^gro oireril0''t.dCue'J.20'0LroNa2tHjITro¢ort"ku¢coco^8/ ¢ell el`Lrjutsd,^.Ov26.20i4 dth kfol Fcoa* ¢lc`aal LI ®ni]i llc{3tmt'1€,!e?*.,c'u1

bahwa Pemohon Banding melakukan kegiatan promosi di berbagai media promosi. Atas
biaya promosi tersebut telah dibebankan dalam SPT Tahunan Pph Badan dan tidak
dimintakan reimburse (kompensasi) kepada pihak supplier atau pihak manufacturing atau
pihak terkait seperti lazimnya distributor di Indonesia;

bahwa Pemohon Banding bukan pemilik merk dagang atas produk yang dipasarkan dan
harus membayar royalti atas lisensi penggunaan merk dagang tersebut;

bahwa Terbanding (Pemeriksa) berpendapat pada umumnya perusahaan menggunakan


merk dagang untuk membantu dalam pemasaran produk sehingga produk yang dijual
dapat lebih mudah diterima oleh konsumen dan sebagai konsekuensinya perusahaan
diharuskan membayar royalti kepada pemilik merk dagang atas pemakaian merk dagang
tersebut;

bahwa pengembangan merk (brand deve/apmenf) menjadi tanggung jawab pemilik merk
dan hasilnya, pemilik merk tersebut mendapat penghasilan atas pembayaran royalti
pengguna merk;

bahwa Terbanding (Pemeriksa) berpendapat bahwa metode brand dove/apmenf yang


paling efektif adalah memperbanyak kegiatan promosi;

bahwa berdasarkan perjanjian lisensi diatur bahwa nilai kewajaran dalam perjanjian, harus
sesuai dengan prinsip dan metode yang diatur dalam TP Guidelines OECD;

bahwa berdasarkan OECD TP Guidelines Paragraf 6.36 s.d. 6.39, disebutkan bahwa biaya
kegiatan promosi atau marketing yang dilakukan oleh bukan pemilik merk, seharusnya
mendapat kompensasi dari pemilik merk atas kegiatan marketing tersebut;

bahwa sehingga Terbanding (Pemeriksa) berpendapat bahwa seluruh pengeluaran yang


tdear:a#edn::g:antkkaengLa:iune%ra°rT,:;:]teecrtsuea?uptr:;ersJ;a;amn:mdr:#ku,a:eTuesrakh(aeacnh:::::es:th:nfg'gpa)4

Halaman ke 18 dari 69
PuT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
Pemohon Banding berhak memperoleh penggantian/renumerasi atas biaya-biaya tersebut
dari pemilik merk;

bahwa biaya promosi yang yang dibebankan Pemohon Banding dalam SPT Tahunan Pph
Badan sebesar Rpl 72.772.956.648,00;

bahwa biaya tersebut dialokasikan ke masing-masing Masa Pajak sebagai berikut:

No. Masa Pajak DPP (Rp)


1 Januari 8.017.329.975,00
2 Februari 9.347.008.488,00
3 Maret 12.384.257.408,00
4 April 15.222.210.526,00

5 Mei 14.912.328.971,00

6 Juni 13.791.543.741,00

7 Ju'i 8.427.819.772,00
8 Agustus 9.708.859.309,00
9 September 18.458.415.283,00
10 Oktober 20.735.905.416,00
11 Nopember 20.258.336.969,00
12 Desember 21.508.940.790,00
172.772.956.648,00

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut Terbanding (Pemeriksa) berpendapat bahwa terdapat


penyerahan jasa marketing;

bahwa Terbanding (Pemeriksa) berpendapat bahwa transaksi penyerahan jasa marketing


tersebut, tidak termasuk dalam jenis penyerahan jasa yang ekspornya dikenanakan PPN
dengan tarif 0%. 0leh karena itu tarif yang digunakan oleh Terbanding (Pemeriksa)
sebesar 10%;

bahwa dasar hukum:


a. Pasal4ayat(1)hurufcuu PPN;
b. Pasal 4 PMK-70/PMK.03/2010;
c. Pasal 1 angka 17 UU PPN/PpnBM;
d. Pasal 1 angka 19 UU PPN/PpnBM;
e. Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 70/PMK.03/2010;
f. butir3a sE-49/PJ./2011;
9. Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012;
h. Pasall8ayat(3)UUpph;
I. PER-43/PJ/2010 s.t.d.d. PER-32/PJ/2011 ;
j. PER-22/PJ/2013;
k. SE-50/PJ/2013;
I. OECD/G20 TP Guidelines;

Menurut Pemohon Banding

bahwa Pemohon Banding menyatakan hal-hal sebagaimana diuraikan pada Surat Banding
Nomor: 065/MIMITAX/Vlll/2019 tanggal 06 Agustus 2019 tersebut di atas;

Menurut Terbanding

Dasar Hukum

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa
Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah b.eberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 (uu PPN) /

Halaman ke 19 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
batwa Pasal 1.. "Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
2. Barang adalah barang bervujud, yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa
barang bergerak atau barang tidak bergerak, barang tidak bervujud;
3. Barang Kena Pajak adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang
'n,,.

5. Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan atau
perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang, fasilitas, kemudahan, atau hak
tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang
karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan alas petunjuk dari pemesan;
6. Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang ini;
9. Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau
seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor
Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Bervujud, tetapi tidak
termasuk Pajak Perfambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang ini dan
potongan harga yang dicantumkan dalam Faklur Pajak, atau nilai berupa uang yang
dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan Jasa Kena
Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak Bervujud karena
pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean;
17. Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai lmpor, Nilai
Ekspor, atau nilai lain yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang
terutang.,"

batwa Pasal 2 ayat (1), "Dalam hal harga jual atau Penggantian dipengaruhi oleh
hubungan istimewa, maka Harga Jual atau Penggantian dihitung atas dasar harga pasar
wajar pada saat penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak itu dilakukan.";

batwa Pasal 2 ayat (2), "Hubungan istimewa dianggap ada apabila:


a) Pengusaha mempunyai penyertaan langsung atau tidak langsung sebesar 25°24o (dua
puluh lima persen) atau lebih pada Pengusaha lain, atau hubungan antara Pengusaha
dengan penyertaan 25% (dua puluh lima person) atau lebih pada dua pengusaha atau
lebih, demikian pula hubungan antara dua Pengusaha atau lebih yang disebut terakhir;
atau
b) Pengusaha menguasai Pengusaha lainnya atau dua atau lebih Pengusaha berada di
bawah penguasaan. Penguasaan yang sama balk langsung maupun tidak langsung;
atau
c) Terdapat hubungan keluarga balk sedarah maupun semenda dalam garis keturunan
lurus satu derajat dan/atau ke samping satu dertyat.";

batwa Pasal 4 ayat (1), "Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas:


a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
b. impor Barang Kena pajak;
c. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean;
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
f. ekspor Barang Kena pajak Bervujud oleh pengusaha Kena pajak;
a. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak; dan
h. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.".,

Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 70/PMK.03/2010 tentang Batasan Kegjatan dan


Jenis Jasa Kena Pajak yang atas Ekspornya Dikenai Pajak Pertambahan Nilai
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 30/PMK.03/2011

Halaman ke 20 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-49/PJ/2010 tentang Penyampaian
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30/PMK.03/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.03/2010` tentang Batasan Kegiatan dan Jenis Jasa
Kena Pajak yang atas Ekspomya Dikenai Pajak Pertambahan Nilai

bahwa dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 70/PMK.03/2010 tentang Batasan


Kegiatan dan Jenis Jasa Kena Pajak yang atas Ekspornya Dikenai Pajak Pertambahan
NIlali, d.iatur batwa "Jasa Kena Pajak yang atas ekspornya dikenai Pajak Pertambahan
Nilai dengan tarif 0% (nol persen) dibatasi hanya untuk 3 (tiga) jenis Jasa Kena Pajak,
yaitu:
a. jasa maklon;
b. jasa perbaikan dan perawatan yang melekat pada atau untuk barang bergerak yang
dimanfaatkan di luar daerah Pabean;
c. jasa konstruksi yang melekat pada atau untuk barang tidak bergerak yang terletak di
luar Daerah Pabean,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan
tersebut.";

bahwa perubahan yang dilakukan dengan Peraturan Menteri keuangan Nomor:


30/PMK.03/2011 yang mulai berlaku pada tanggal 28 Februari 2011 adalah:
1) bahwa definisi Jasa Maklon diubah menjadi "pember/.an /.asa da/am rangka proses
penyelesaian suatu barang tertentu yang proses pengerjaannya dilakukan oleh pihak
pemberi jasa (disubkontrakkan),dan pengguna jasa menetapkan spesifilkasi, serta
menyediakan bahan baku dan/atau barang setengah jadi dan/atau bahan
penolong/pembantu yang akan diproses sebagian atau seluruhnya, dengan
kepemilikan atas barang jadi berada pada pengguna jasa.";
2) Bahwa pelaporan ekspor Barang Kena Pajak yang dihasilkan dari kegiatan ekspor
Jasa Maklon, yang dalam ketentuan sebelumnya tidak dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai,menjadi dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai;
3) bahwa dengan demikian,pajak masukan yang terkait dengan Barang Kena Pajak hasil
kegiatan Jasa Maklon yang diekspor tersebut menjadi dapat dikreditkan.;

bahwa di samping hal tersebut, perlu ditegaskan bahwa mengingat ekspor Jasa Kena
Pajak yang dikenai Pajak Pertambahan Nilai dengan tarif 0% (nol persen) hanya berlaku
untuk 3 (tiga) jenis Jasa Kena Pajak, atas penyerahan Jasa Kena Pajak selain ketiga jenis
Jasa Kena Pajak tersebut ke luar Daerah Pabean:
a. Apabila penyerahan Jasa Kena Pajaknya dilakukan di dalam Daerah Pabean,tetap
terutang Pajak Pertambahan Nilaj dengan tarif 10°/o (sepuluh persen) sebagai
penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang syarat pengenaan Pajak
Pertambahan Nilainya diatur dalam Penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf c Undang-
Undang Pajak Pertambahan Nilai;
b. Apabila Jasa Kena Pajak tersebut dilakukan di luar Daerah Pabean, atasnya tidak
terutang Pajak Pertambahan Nilai karena di luar cakupan Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai;

bahwa koreksi positif penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri yang dilakukan
Terbanding (Pemeriksa) terkait dengan koreksi penghasilan luar usaha (Pph Badan)
sebesar Rpl 72.772.956.648,00 berdasarkan hasil pemeriksaan LAP-
00736AVPJ.07/KP.0505/RIK.SIS/2017 tanggal 29 Agustus 2017, dengan penjelasan
sebagai berikut:
a. bahwa berdasarkan OECD TP Guidelines paragraf 6.36 s.d. 6.39, bahwa atas biaya
kegiatan promosi atau marketing yang dilakukan oleh bukan pemilik merk seharusnya
mendapatkan kompensasi dari pemilik merk atas kegiatan tersebut;
b. bahwa seluruh pengeluaran yang terkait dengan kegiatan promosi/marketing tersebut
bersifat memperkuat merek (enhancement of lp) dan meningkatkan value dari
intellectual property yang dimiliki perusahaan afiliasi sehingga Wajib Pajak (dalam hal
ini licensee) berhak memperoleh pengggantian/remunerasi atas bjaya-bjaya tersebut

Halaman ke 21 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
dari pemilik merk;
c. bahwa sehingga Pemohon Banding (dalam hal ini licensee) berhak memperoleh
remunerasi atas biaya promosi yang dikeluarkannya dari pemilik merek;

bahwa atas koreksi penghasilan diluar usaha (Pph Badan) tersebut Pemohon Banding
telah mengajukan keberatan dan telah diterbitkan Surat Keputusan Keberatan yang
menolak keberatan Pemohon Banding dan memperatahankan koreksi atas penghasilan di
luar usaha tersebut;

bahwa dalam hasil pemeriksaan Pph Badan, Terbanding (Pemeriksa) mengakui biaya atas
kegiatan promosi yang dilakukan oleh Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan Pengujian Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha pada
Transaksi Afiliasi terkait kegiatan pemasaran/promosi merek milik pihak af"iasi selaku
pemegang merek atas produk di Indonesia, terdapat koreksi positif penghasilan dari luar
usaha atas kegiatan pemasaran/promosi merek pihak afiliasi yang diperhitungkan
Terbanding (Pemeriksa) sebagai remunerasi atas kegiatan pemasaran/promosi yang
dilakukan Pemohon Banding di Indonesia;

bahwa berdasarkan analisa Fungsi, Aset dan Risiko, Pemohon Banding diklasifikasikan
sebagai service provider (agen) yang melakukan fungsi kegiatan promosi/marketing yang
berstifat memperfuuat merck (develpoment and enhancement of marketing intangjbles).,

bahwa atas remunerasi kegiatan pemasaran/promosi merek milik pihak afiliasi selaku
pemegang merek atas produk di Indonesia yang menjadi hak Pemohon Banding
merupakan objek PPN Penyerahan Barang dan Jasa;

bahwa sesuai dengan Trademark Licence Agreement, Pemohon Banding harus membayar
royalti sebesar 3% untuk merek dagang OREO dan 2°/o untuk BISKUAT atas penjualan
lokal;

bahwa berdasarkan dokumen Trademark Licence Agreement dan penelusuran merek


pada website Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektual serta adanya pembayaran
royalti alas penggunaan merek tersebut disimpulkan bahwa pemilik merek yang sah/legal
(legally owner of intangible property) dan pemilik merek secara komersial (commercially
owner of intangible property) adalah pihak afiliasi Pemohon Banding;

bahwa fungsi pemasaran, pengiklanan dan promosi yang dilakukan berdasarkan dokumen
Transfer Pricing Documentation, Pemohon Banding sesuai Trademark Licence Agreement
melaksanakan strategi periklanan dan pemasaran lokal. Pemohon Banding dapat
memanfaatkan materi branding global yang tersedia bagi seluruh afiliasi Mondelez. Selain
itu, Pemohon Banding dapat melaksanakan riset pasar, menyusun tema promosi dan
materi pelatihan, mengkoordinasikan penerapan strategi pemasaran, mendesain kemasan
dan menentukan kebutuhan modifikasi lokal. Materi yang disusun harus sejalan dengan
persyaratan dan standar brand image pemilik lp. Terakhir, Pemohon Banding menentukan
kebutuhan media, merencanakan periklanan, mendesain materi titik penjualan dan
merencanakan acara dan kampanye pemasaran dalam wilayah mereka. Secara umum
Pemohon Banding meninjau dan/atau mengkoordinasikan riset pasar dengan tim
pemasaran global dan/atau pasar lainnya sebelum melaksanakan rjset pemasaran mereka
sendiri untuk memanfaatkan pengetahuan konsumen sebaik mungkin;

bahwa pemilik IP (pihak afiliasi) melaksanakan fungsi pemasaran, pengiklanan dan


promosi antara lain sebagai berikut:
a. Memberikan panduan strategis tentang pemasaran, termasuk konten kreatif dan
rekanan; strategi dan pengeluaran media; dan sarana untuk mengoptimalkan
periklanan dan pengeluaran konsumen;
b. Memberikan pelatihan kepada personel pemasaran untuk meningkatkan keahlian
teknis;

Halaman ke 22 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
c. Menyusun metrik dan/atau melaksanakan analitik untuk mengevaluasi keefisienan
kampanye pemasaran dan pengeluaran media;
d. Global Supply Chain Principa I (GSCP) yang diterapkan mulai tahun 2016 juga
menentukan Advertising and Consumer (A&CJ serta target pengeluaran secara
keseluruhan sepanjang tahun. GSCP menentukan jumlah pengeluaran A&C untuk
digunakan di masing-masing pasar dan memilih serta menyetujui penyedia media
untuk melaksanakan penyedia media untuk pemasaran dan promosi merek;

bahwa dalam melaksanakan fungsi pemasaran, pengiklanan dan promosi, Pemohon


Banding telah mengeluarkan biaya pemasaran/promosi (advert/s/ng and promof/.on) yang
bersifat memperkuat merek produk (enhancement) di wilayah Indonesia, yang
meningkatkan awareness trademark/merk dan meningkatkan value dari intelectual
property yang dimiliki pihak afiliasi;

bahwa OECDIG20 Base Erosion and Profit Shifting Project, Aligning Transfer Pricing
Outcomes with Value Creation

bahwa Actions 8-10 2015 Final Reports, Revisions to Chapter Vl of the Transfer Pricing
Guidelines section 8.4.1. Development and Enhancement of Marketing lntangibles
(mengenai kegiatan marketing (promosi) yang dilakukan oleh perusahaan yang bukan
pemilik merek) menyatakan sebagai berikut:
Par 6. 76 A Common situation where these principles must be applied arises when an
enterprise associated with the legal owner of trademarks performs marketing or sales
functions that benefit the legal owner of the trademark, for example through a marketing
arrangement or through a distribution/marketing arrangement. In such cases, it is
necessary to determine how the marketer or distributor should be compensated for its
activities. One important issue is whether the marketer/distributor should be compensated
only for providing promotion and distribution services, or whether the marketer/distributor
should also be compensated for enhancing the value of the trademarks and other
marketing intangibles by virtue of its functions performed, assets used, and risks assumed.;
Par 6. 77 The analysis of this issue requires an assessment of (i) the obligations and rights
implied by the legal registrations and agreements between the parties., (ii) the functions
performed, the assets used, and the risks assumed by the parties; (iii) the intangible value
anticipated to be created through the marketer/distributor's activities; and (iv) the
compensation provided for the functions performed by the marketer/distributor (taking
account of the assets used and risks assumed). One relatively clear case is where a
distributor acts merely as an agent, being reimbursed for its promotional expenditures and
being directed and controlled in its ectivities by the owner of the trademarks and other
marketing intangibles. In that case, the distributor ordinarily would be entitled to
compensation appropriate to its agency activities alone. It does not assume the risks
associated with the further development of the trademark and other marketing intangibles,
and would therefore not be entitled to additional remuneration in that regard.;

Kesimpulan

bahwa Pemohon Banding telah mengeluarkan biaya pemasaran/promosi (advert/.s/'ng and


promof/.on) yang bersifat memperkuat merek produk (enhancement) di wilayah Indonesia,
yang meningkatkan awareness trademark/merk dan meningkatkan value dari lntelectual
Property yang dimiliki pihak afiliasi;

bahwa berdasarkan analisa Fungsi, Aset dan Resiko, Pemohon Banding diklasifikasikan
sebagai service provider (agen) yang melakukan fungsi kegiatan promosi/marketing yang
bersifat memperkuat merek (Development and enhancement of marketing jntangibles);

bahwa Pasal 18 ayat (3) UU Pph menyatakan bahwa "D/.rekfur Jendera/ Pa/'aA berwenang
untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan
utang sebagai modal untuk menghitung besarnya penghasilan Kena Pajak bagi Wajib
Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya sesua' dengan 4

Halaman ke 23 dart 69
PUTro08087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh hubungan istimewa dengan
menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode harga
penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode lainnya.";

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Terbanding (Pemeriksa) berkesimpulan


bahwa seluruh pengeluaran yang terkait dengan kegiatan pemasaran/promosi yang
bersifat memperkuat merek produk (enhancement) di wilayah Indonesia, dimana
merupakan aktiva tidak berwujud/intangible property milik pihak afiliasi, dan meningkatkan
awareness trademark/merk serta meningkatkan value dari lntelectual Property yang dimiliki
pihak afiliasi, maka Wajib Pajak (dalam hal ini licensee) berhak untuk memperoleh
penggantian/remunerasi atas biaya-biaya tersebut dari pemilik merek;

bahwa Pasal 1 angka 19 Undang-Undang PPN mengatur bahwa "Pengganf/.an ada/ah nt./a/.
berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh
pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor
Barang Kena Pajak Tidak Bervujud, tetapi tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang
dipungut menurut Undang-Undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam
Faktur Pajak, atau nilai berupa uang yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima
Jasa karena pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena
Pajak Tidak Bervujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Bervujud dari luar
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.";

bahwa Pasal 4 ayat (1) huruf c Undang-Undang PPN mengatur bahwa ``Pa/.aA
Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan jasa kena pajak di dalam daerah pabean
oleh Pengusaha.";

bahwa berdasarkan data, fakta dan ketentuan di atas, Terbanding (Tim Peneliti)
berpendapat bahwa:

- bahwa berdasarkan analisi fungsi diektahui bahwa Pemohon Banding tidak melakukan
fungsi pemasaran, pengiklanan dan promosi (fungsi tersebut merupakan fungsi
afiliasinya) namun dalam faktanya mengeluarkan biaya terkait fungsi pemasaran,
pengiklanan dan promosi;

- bahwa berdasarkan dokumen Transfer Pricing tahun 2016, Pemohon Banding sesuai
Trademark Licence Agreement melaksanakan strategi periklanan dan pemasaran lokal
dengan memanfaatkan materi branding global yang tersedia bagi seluruh afiliasi
Mondelez, melaksanakan riset pasar, menyusun tema promosi dan materi pelatihan,
mengkoordinasikan penerapan strategi pemasaran, mendesain kemasan dan
menentukan kebutuhan modifikasi lokal sehingga dapat dikatakan Pemohon Bandjng
menjalankan kegiatan sebagai service provider (agen) untuk kegiatan pemasaran,
pengiklanan dan promosi afiliasi;

- bahwa kegiatan pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh Pemohon Banding
tersebut bersifat memperkuat merek (Development and enhancement of marketing
intangibles) atas Merk OREO (yang dimiliki oleh lnimxintinenlal Great Brands LLC d/h
Kraft Foods Global Brands LLC, USA) dan BISKUAT (yang dimiliki oleh Generale
Biscuit, Perancis) sehingga dapat disimpulkan terdapat penyerahan Jasa Kena Pajak
oleh Wajib Pajak kepada afiliasinya yang seharusnya memperoleh remunerisasi
(reimbursement) atas biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan tersebut;

- bahwa kegiatan pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh Pemohon Banding
merupakan objek PPN berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf c Undang-
Undang PPN;

bahwa Terbanding (Tim Peneliti) berkesimpulan koreksi Pemeriksa atas DPP Penyerahan
yang PPN-nya harus dipungut sendiri sudah sesuai den `J7 ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan sehingga tetap dipertahankan;

Halaman ke 24 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
lv. KESIMPULAN DAN USUL

1. Kesimpulan

bahwa Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/\/Ill/2019 tanggal 06 Agustus 2019 memenuhi


ketentuan formal sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002
tentang Pengadilan Pajak dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, sehingga dapat dipertimbangkan lebih lanjut;

bahwa surat keputusan yang diajukan banding merupakan objek yang dapat diajukan
banding sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, dan Pasal 1 angka 6
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Keputusan Terbanding Nomor: KEP-02130/KEBAVPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019


diterbitkan berdasarkan kuasa pasal 26 Undang-Undang Undang-Undang Nomor 6 Tahun
1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 telah sesuai dengan data dan ketentuan
yang berlaku;

bahwa koreksi yang dipertahankan telah sesuai dengan data dan ketentuan perundang
undangan perpajakan yang berlaku;

2. Usul

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka diusulkan kepada Pengadilan Pajak
untuk: Menolak permohonan banding Pemohon Banding dan tetap mempertahankan
Keputusan Terbanding Nomor: KEP-02130/KEB/\/VPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 tentang
keberatan Pemohon Banding terhadap Surat Ketetapan Pajak Nomor:
00036/207/15/057/18 tanggal 21 Maret 2018 MasaITahun Pajak Agustus 2015 atas nama
Pemohon Banding;

bahwa dalam Surat Uraian Banding Nomor: S-3792.SUB/WPJ.07/2019 tanggal 13


November 2019 Terbanding tidak melampirkan dokumen/bukti pendukung apapun;

Menimbang bahwa Pemohon Banding dalam Surat Bantahan Nomor:


143/MIMITAX/XII/2019 tanggal 19 Desember 2019 pada pokoknya menyatakan hal-hal
sebagai berikut:

bahwa sehubungan dengan Surat Pengadilan Pajak No mor: 8-


08087.16.2019/PAN.Wk/2019 tanggal 4 Desember 2019 perihal Permintaan Surat
Bantahan yang kami terima pada tanggal 9 Desember 2019 perkenankanlah Pemohon
Banding menyampaikan bantahan terhadap Surat Uraian Banding Terbanding Nomor: S-
3792.SUB/WPJ.07/2019 tanggal 13 November 2019 dengan uraian sebagai berikut:

I. KETENTUAN FORMAL

Menurut Terbanding

bahwa Terbanding menyatakan hal-hal sebagaimana diuraikan pada Surat Uraian Banding
Nomor:S-3792.SUBAVPJ.07/2019tanggall3November2019tersebutdiatas;4

Halaman ke 25 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
Menurut Pemohon Banding

bahwa Pemohon Banding setuju dengan pendapat Terbanding yang menyatakan bahwa
ketentuan formal dapat dipertimbangkan lebih lanjut sebagaimana diatur dalam Pasal 27
dan 32 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2009, Pasal 35 ayat (1) dan (2) dan Pasal 36 ayat (1), ayat (2), ayat (3)
dan ayat (4) serta Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak

11. ANALISIS POKOK SENGKETA

Koreksi positif atas Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar
Rp9.708.859.309,00

Menurut Terbanding

bahwa Terbanding menyatakan hal-hal sebagaimana diuraikan pada Surat Uraian Banding
Nomor: S-3792.SUBAVPJ.07/2019 tanggal 13 November 2019 tersebut di atas;

Tanggapan Pemohon Banding

bahwa Pemohon Banding menyatakan hal-hal sebagaimana diuraikan pada Surat Banding
Nomor: 065/MIMITAX/Vlll/2019 tanggal 06 Agustus 2019 tersebut di atas;

Ill. KESIMPULAN DAN PENUTUP

bahwa Pemohon Banding menyatakan hal-hal sebagaimana diuraikan pada Surat Banding
Nomor: 065/MIMITAX/VIIl/2019 tanggal 06 Agustus 2019 tersebut di atas;

bahwa demikian bantahan ini Pemohon Banding sampaikan, mohon Majelis dapat
mempertimbangkan sengketa banding jni berdasarkan fakta yang sebenarnya dan
mengabulkan permohonan banding yang diajukan Pemohon Banding. Apabila ada hal-hal
yang perlu dikemukakan, Pemohon Banding bersedia untuk dipanggil untuk menghadiri
sidang pemeriksaan untuk memberikan keterangan-keterangan serta dokumen pendukung
yang diperlukan. Atas perhatian dan kerjasamanya, Pemohon Banding ucapkan terima
kasih

bahwa dalam Surat Bantahan Nomor: 143/MIMITAX/XIl/2019 tanggal 19 Desember 2019


Pemohon Banding melampirkan dokumen pendukung sebagai berikut:
Bukti P-6. Fotokopi Surat Permintaan Surat Bantahan SUB dari Pengadilan Pajak Nomor
Nomor: 8-008087.16.2019/PAN.Wk/2019 tanggal 4 Desember 2019;
Bukti P-7. Fotokopi Surat Uraian Banding Nomor: S-3792.SUB/VVPJ.07/2019 tanggal 13
November 2019;

Menimbang, bahwa pejabat yang mewakili Terbanding hadir dalam persidangan:

Nama/NIP Julianto/ 198007112002121001


Jabatan Penelaah Keberatan
Unit Organisasi Direktorat Keberatan dan Banding
Surat Tugas Nomor ST-7627/PJ.07/2020 tanggal 26 Juni 2020

Nama/NIP Theresia Jeny Ari Putri/ 197401271994032002


Jabatan Penelaah Keberatan
Unit Organisasi
Surat Tugas Nomor 8+r:7k:3r7a/tp{eob7e/2aot23tdaanng:aa,n2d:njgun,2o2o/

Halaman ke 26 dart 69
PUT-008087 .16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
Nama/NIP Rio Fernando/198008132001121002
Jabatan Penelaah Keberatan
Unit Organisasi Direktorat Keberatan dan Banding
Surat Tugas Nomor ST-3155/PJ.07/2020 tanggal 27 Februari 2020

Menimbang, bahwa Pemohon Banding yang hadir dalam persidangan:

Nana Soenari
Jabatan Kuasa Hukum
Nomor ljin Kuasa Hukum KEP-562/PP/IKH/2018 tanggal 29 0ktober 2018
Alamat Jl. Anggur Barat 11 No.18 Kav A 3, RT. 005/003
Kel. Cipete Selatan, Kec. Cilandak, Jakarta Selatan
No. Surat Kuasa 055/MIMITAX/ll/2020 tanggal 07 Februari 2020

Nama Yuka lrfa Septiani


Jabatan Kuasa Hukum
Nomor ljin Kuasa Hukum KEP-150/PP/lKH/2018 tanggal 16 Mei 2018
Alamat ji. Dukuh v No. 5, rt. oo8/oo3
Kel. Dukuh, Kec. Kramatjati, Jakarta Timur
No. Surat Kuasa 031/MIMITAX/ll/2020 tanggal 07 Februari 2020

Nama Balim
Jabatan Kuasa Hukum
Nomor ljin Kuasa Hukum KEP-670/PP/lKH/2019 tanggal 16 Juli 2019
Alamat Kebagusan 11, Jln. Melati No. 9, RT. 009/006
Kel. Kebagusan, Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan
No. Surat Kuasa 019/MIMITAX/lI/2020 tanggal 07 Februari 2020

Menimbang, bahwa untuk menguatkan alasannya, Terbanding dalam persidangan


menyerahkan bukti-bukti berupa:
Bukti T-1. Matrik sengketa;
Bukti T-2. Laporan Penelitian Keberatan Masa Pajak Agustus 2015;
Bukti T-3. Laporan Hasil Pemeriksaan Tahun Pajak 2015;
Bukti T-4. Penjelasan tertulis tanpa nomor tanggal 15 Juni 2020;
Bukti T-5. Pendapat akhir Nomor: S-4293/PJ.07/2020 tanggal 1 Juli 2020;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan alasannya, Pemohon Banding dalam


persidangan menyerahkan bukti-bukti berupa:
Bukti p-8. Fotokopi SPT PPN Masa Agustsu 2015;
Bukti P-9. Fotokopi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan
Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18
tanggal 21 Maret 2018;
Bukti P-10. Fotokopi Surat Keputusan Terbanding Nomor: KEP-02130/KEB/WPJ.07/2019
tanggal 7 Mei 2019;
Bukti P-11. Fotokopi Surat Keberatan Nomor: 067/MIMITAX/VI/2018 tanggal 8 Juni 2018;
Bukti P-12. Fotokopi detail biaya promosi per Masa Januari s.d. Desember 2015;
Buktip-13. Fotokopi Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/VIll/2019 tanggal
06 Agustus 2019;
Buktip-14. Fotokopi Akta Notaris Nova Fajsal, S.H., M.Kn. Nomor 44 tanggal
20 Desember 2018 yang telah dimeteraikan kemudian;
Buktip-15. Fotokopi Akta Notaris Nova Faisal, S.H., M.Kn. Nomor 56 tanggal
27 Desember 2016 yang telah dimeteraikan kemudian;
Bukti p-16. Surat Kuasa atas nama Soenari Nomor: 055/MIMITAX/ll/2020 tanggal
07 Februari 2020;
Bukti P-17. Fotokopi Kartu Kuasa Hukum atas nama Soenari;
Bukt' P-18 EEtBf5°6P2/pS/T#/2o'Z:ntan€::i29 oHk#emr 2o:t8a,a nama Soenarl Nomor

Halaman ke 27 dart 69
PUT-008087 .16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez lndonesia Manufacturing
Bukti P-19. Surat Kuasa atas nama Yuka lrfa Septiani Nomor: 031/MIMITAX/lI/2020
tanggal 07 Februari 2020;
Bukti P-20. Pakta lntegritas atas nama Yuka lrfa Septiani;
Bukti P-21. Fotokopi KTP atas nama Yuka lrfa Septiani;
Bukti P-22. Fotokopi NPWP atas nama Yuka lrfa Septiani;
Bukti P-23. Fotokopi Kartu Kuasa Hukum atas nama Yuka lrfa Septiani;
Bukti P-24. Fotokopi Surat lzin Kuasa Hukum atas nama Soenari Nomor:
KEP-150/PP/lKH/2018 tanggal 16 Mei 2018;
Bukti P-25. Pakta lntegritas atas nama Nadiasari Wahyuhardini;
Bukti P-26. Matrik sengketa;
Bukti P-27. Surat Kuasa atas nama Balim Nomor: 019/MIMITAX/Il/2020 tanggal
07 Februari 2020;
Bukti P-28. Pakta lntegritas atas nama Balim;
Bukti P-29. Fotokopi KTP atas nama Balim;
Bukti P-30. Fotokopi NPWP atas mama Balim;
Bukti P-31. Fotokopi Kartu Kuasa Hukum atas nama Balim;
Bukti P-32. Fotokopi lzin Kuasa Hukum atas nama Balim Nomor: KEP-670/PP/lKH/2019
tanggal 16 Juli 2019;
Bukti P-33. Fotokopi lzin Kuasa Hukum atas nama Balim Nomor: KEP-440/PP/lKH/2017
tanggal 7 Juni 2017:
Bukti P-34. Pendapat Akhir Nomor: 112/MIMITAX/VIl/2020 tanggal 27 Juli 2020;
Bukti P-35. License Agreement dengan International Continental Great Brands LLC dan
General Biskuit beserta terjemahan tersumpah;
Bukti P-36. Dokumen-dokumen pendukung berupa invoice, faktur pajak, purchase order,
agreement dan lain-lain;
Bukti P-37. Sampel video iklan produk biscuit;
Bukti P-38. Sampel perjanjian antara Pemohon Banding dengan distributor dan retailer;
Bukti P-39. TP Doc tahun 2015 dan Tahun 2014;
Bukti P-40. Salinan PUT-000679.15/2019/PP/MVA tahun 2020 tertanggal 29 Juni 2020;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Kewenangan Pengadilan Pajak

bahwa Majelis memeriksa kewenangan Pengadilan Pajak sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 31 ayat (1 ) dan (2) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/VIll/2019 tanggal 06 Agustus 2019,


menyatakan tidak setuju terhadap Keputusan Terbanding Nomor:
KEP-02130/KEBAVPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 tentang Keberatan Wajib Pajak atas
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa
Pajak Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18 tanggal 21 Maret 2018;

bahwa berdasarkan pemeriksaan, Majelis berkesimpulan Pengadilan Pajak berwenang


untuk memeriksa dan memutus sengketa pajak tersebut;

Pemeriksaan Pemenuhan Ketentuan Formal

Menimbang, bahwa sesuai peraturan perundang-undangan peradilan pajak,


pemeriksaan materi sengketa banding dilakukan setelah pemeriksaan atas pemenuhan
ketentuan formal sebagai berikut:

1. Pemenuhan Ketentuan Formal pengajuan Banding

bahwa Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/VIII/2019 tanggal 06 Agustus 2019 dibuat dalam
Bahasa Indonesia ditujukan kepada Pengadilan Pajak sehingga memenuhi ketentuan Pasal
35 ayat (1 ) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan pajak;4

Halaman ke 28 dart 69
PUTro08087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/Vlll/2019 tanggal 06 Agustus 2019 diterima
oleh Sekretariat Pengadilan Pajak hari Selasa tanggal 06 Agustus 2019 (diantar langsung)
sedangkan Keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding diterbitkan pada
tanggal 7 Mei 2019, sehingga pengajuan banding memenuhi ketentuan mengenai jangka
waktu 3 (tiga) bulan pengajuan banding, sebagaimana dimaksud Pasal 35 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/VIIl/2019 tanggal 06 Agustus 2019,


menyatakan tidak setuju terhadap Keputusan Terbanding Nomor:
KEP-02130/KEB/VVPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 sehingga memenuhi persyaratan satu
Surat Banding untuk satu Keputusan Terbanding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
ayat (1 ) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/Vlll/2019 tanggal 06 Agustus 2019 memuat


alasan-alasan banding yang jelas dan mencantumkan tanggal diterimanya Surat
Keputusan Terbanding yaitu tanggal 08 Mei 2019, sehingga memenuhi ketentuan Pasal
36 ayat (2) undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/Vlll/2019 tanggal 06 Agustus 2019, dilampiri


dengan salinan keputusan yang dibanding, sehingga memenuhi ketentuan Pasal 36 ayat
(3) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa berdasarkan Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak dinyatakan bahwa Banding hanya dapat diajukan apabila jumlah yang
terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50%;

bahwa berdasarkan Pasal 27 ayat 5c Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang


Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2007 dinyatakan bahwa Jumlah pajak yang belum dibayar pada
saat pengajuan permohonan banding belum merupakan pajak yang terutang sampai
dengan Putusan Banding diterbitkan, sehingga pajak yang terutang adalah RpO,00,
sehingga 50°/o dari RpO,00 adalah RpO,00, dengan demikian pengajuan banding
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 36 ayat (4) Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak;

bahwa Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/VllI/2019 tanggal 06 Agustus 2019,


ditandatangani oleh Fery Ngalusi, jabatan: Direktur, berdasarkan Akta Notaris M. Nova
Faisal, S.H., M.Kn., Nomor 44 tanggal 20 Desember 2018 diketahui bahwa Fery Ngalusi
menjabat sebagai Djrektur, sehingga berwenang untuk menandatangani Surat Banding
sebagaimana dimaksud Pasal 37 ayat (1 ) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Pengadilan Pajak;

bahwa dengan demikian Surat Banding Nomor: 065/MIMITAX/VIIl/2019 tanggal


06 Agustus 2019 memenuhi ketentuan formal pengajuan banding;

2. Pemenuhan Ketentuan Formal pengajuan Keberatan

bahwa pengajuan banding telah didahului dengan Surat Keberatan Nomor:


067/MIMITAX/Vl/2018 tanggal 8 Juni 2018 yang berisi keberatan Pemohon Banding atas
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa
Pajak Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18 tanggal 21 Maret 2018;

bahwa Surat Keberatan Nomor: 067/MIMITAX/Vl/2018 tanggal 8 Juni 2018 ditujukan


kepada Terbanding dan dibuat dalam Bahasa Indonesia sehingga memenuhi ketentuan
Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2009;

Halaman ke 29 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa Surat Keberatan Nomor: 067/MIMITAX/Vl/2018 tanggal 8 Juni 2018 memuat
alasan-alasan keberatan yang jelas dan perhitungan besarnya pajak yang terutang
menurut Pemohon Banding sehingga memenuhi ketentuan Pasal 25 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah dengan telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 16 Tahun 2009;

bahwa Surat Keberatan Nomor: 067/MIMITAX/VI/2018 tanggal 8 Juni 2018 diterima oleh
Terbanding pada tanggal 8 Juni 2018, sedangkan Surat Ketetapan Pajak a quo diterbitkan
pada tanggal 21 Maret 2018, sehingga pengajuan keberatan memenuhi ketentuan
mengenai jangka waktu 3 (tiga) bulan pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud Pasal
25 ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan undang-Undang Nomor 16 Tahun
2009;

bahwa Surat Keberatan Nomor: 067/MIMITAX/Vl/2018 tanggal 8 Juni 2018 diajukan


terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
Masa Pajak Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18 tanggal 21 Maret 2018, dengan
jumlah pajak yang telah disetujui berdasarkan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan
sebesar RpO,00 tidak diperlukan pelunasan sehingga memenuhi ketentuan Pasal 25 ayat
(3a) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

bahwa Surat Keberatan Nomor: 067/MIMITAX/Vl/2018 tanggal 8 Juni 2018 ditandatangani


oleh Rio Makmur, jabatan: Direktur, berdasarkan Akta Notaris M. Nova Faisal, S.H. M.Kn.
Nomor 56 tanggal 27 Desember 2016, diketahui bahwa Rio Makmur menjabat sebagai
Direktur sehingga ben^renang untuk menandatangani Surat Keberatan sebagaimana
dimaksud Pasal 32 ayat (1 ) Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2009;

bahwa Surat Keberatan Nomor: 067/MIMITAX/\/I/2018 tanggal 8 Juni 2018 memenuhi


ketentuan formal pengajuan keberatan ;

3. Pemenuhan Ketentuan Formal penerbitan Keputusan Terbanding

bahwa Keputusan Terbanding Nomor: KEP-02130/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019,


merupakan keputusan atau jawaban terhadap Surat Keberatan Pemohon Banding Nomor:
067/MIMITAX/\/I/2018 tanggal 8 Juni 2018;

bahwa Keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding diterbitkan tanggal


7 Mei 2019 sedangkan Surat Keberatan diterima oleh Terbanding tanggal 8 Juni 2018,
sehingga Terbanding memenuhi ketentuan mengenai kewajiban membalas dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan sebagaimana djmaksud Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

bahwa Keputusan Terbanding Nomor: KEP-02130/KEB/WPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019


memenuhi ketentuan formal penerbitan Keputusan;

4. Pemenuhan Ketentuan Formal penerbitan surat Ketetapan

bahwa Surat Keberatan Nomor: 067/MIMITAX/Vl/2018 tanggal 8 Juni 2018 ditujukan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak
Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18 tanggal 21 Maret 2018;

Halaman ke 30 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa a
quo diterbitkan pada tanggal 21 Maret 2018, merupakan ketetapan atas SPT Pajak
Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Agustus 2015, sehingga diterbitkan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar a quo tidak mengandung kesalahan tulis pada
subyek, jenis dan tahun pajak yang dituju oleh ketetapan, sedemikian rupa sehingga dapat
mengakibatkan Pemohon Banding tidak dapat menjalankan hak dan/atau kewajiban
Perpajakannya secara baik dan benar;

bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Perfambahan Nilai Barang dan Jasa
Masa Pajak Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18 tanggal 21 Maret 2018
memenuhi ketentuan formal penerbitan surat ketetapan pajak;

POKOK SENGKETA

Menimbang, bahwa pemeriksaan terhadap materi sengketa banding dilakukan


dengan mendahulukan pemeriksaan terhadap materi sengketa mengenai objek pajak dan
dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap materi sengketa mengenai kompensasi
kerugian, tarif pajak, kredjt pajak dan materi sengketa tentang hal lainnya, diakhiri dengan
pemeriksaan terhadap materi sengketa tentang sanksi administrasi;

Menimbang, bahwa berdasarkan pemeriksaan terdapat materi sengketa mengenai


objek pajak;

Menimbang, bahwa pemeriksaan terhadap materi sengketa mengenai objek pajak


dimulai dengan menganalisa perkembangan sengketa mengenai objek pajak, dilanjutkan
menyimpulkan pokok-pokok sengketa mengenai objek pajak, membahas setiap pokok
sengketa mengenai objek pajak tersebut, dan diakhiri dengan penilaian Majelis terhadap
nilai objek pajak menurut keputusan Terbanding atas keberatan Pemohon Banding
sebelum banding ini;

bahwa Majelis telah menghimpun data untuk menganalisa perkembangan nilai sengketa
mengenai besarnya objek pajak, sebagai berikut:

bahwa menurut pendapat Majelis, Terbanding menggunakan nilai Penyerahan yang PPN-
nya harms dipungut sendiri sebesar Rp59.996.876.530,00 sebagai dasar untuk
menerbitkan ketetapan semula, sedangkan Pemohon Banding melaporkan dalam SPT
nilai Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp50.288.017.221,OO,
sehingga nt./at. sengkefa terbuktr. sebe/urn keberafan adalah sengketa Penyerahan yang
PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00;

bahwa menurut pendapat Majelis, atas ketetapan Terbanding menggunakan nilai


Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp59.996.876.530,00,
Pemohon Banding mengajukan keberatan dengan menyatakan nilai Penyerahan yang
PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp50.288.017.221,00, sehingga n/`/a/' sengkefa
ferbuAft. sampat` dengan keberafan adalah sengketa Penyerahan yang PPN-nya harus
dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00;

bahwa menurut pendapat Majelis, atas keberatan Pemohon Banding yang menyatakan
Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp50.288.017.221,00,
Terbanding menggunakan nilai Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar
Rp59.996.876.530,00 sebagai dasar untuk menerbitkan keputusan atas keberatan
Pemohon Banding, sehingga n/./a/' sengkefa ferbukf/. sebe/urn banc//.ng adalah sengketa
PenyerahanyangppN-nyaharusdipungutsendirisebesarRp9.708.859.309,00;4

Halaman ke 31 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufactun.ng
bahwa menurut pendapat Majelis, atas Keputusan Terbanding yang menggunakan nilai
Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp59.996.876.530,00,
Pemohon Banding mengajukan banding dengan menyebutkan nilai Penyerahan yang
PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp50.288.017.221,00, sehingga n/./a/. sengkefa
terbukf/. sampai. c/engan suraf band/.ng adalah sengketa Penyerahan yang PPN-nya harus
dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00;

bahwa menurut pendapat Majelis, atas banding Pemohon Banding yang menyatakan
Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp50.288.017.221,00,
Terbanding dalam surat uraian banding menggunakan Nilai Penyerahan yang PPN-nya
harus dipungut sendiri sebesar Rp59.996.876.530,00, sehingga ni./at. sengkefa terbukfi.
sampa/. dengan suraf ura/.an band/'ng adalah sengketa Penyerahan yang PPN-nya harus
dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00;

bahwa menurut pendapat Majelis, atas uraian Terbanding yang menggunakan nilai
Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp59.996.876.530,00,
Pemohon Banding menyampaikan bantahan dengan menyebutkan nilai Penyerahan yang
PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp50.288.017.221,00, sehingga n/./a/. sengkefa
terbwhf/. sampa/. c/engan suraf banfahan adalah sengketa Penyerahan yang PPN-nya harus
dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00;

Menimbang, bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi positjf
atas Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri Masa Pajak Agustus 2015 sebesar
Rp9.708.859.309,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

lvIENURUT TERBANDING:

bahwa alasan Terbanding melakukan koreksi positif atas Penyerahan yang PPN-nya harus
dipungut sendiri Masa Pajak Agustus 2015 sebesar Rp9.708.859.309,00 adalah sebagai
berikut:

- bahwa berdasarkan analisi fungsi diektahui bahwa Pemohon Banding tidak melakukan
fungsi pemasaran, pengiklanan dan promosi (fungsi tersebut merupakan fungsi
afiliasinya) namun dalam faktanya mengeluarkan biaya terkait fungsi pemasaran,
pengiklanan dan promosi;

- bahwa berdasarkan dokumen Transfer Pricing tahun 2016, Pemohon Banding sesuai
Trademark Licence Agreement melaksanakan strategi periklanan dan pemasaran lokal
dengan memanfaatkan materi branding global yang tersedia bagi seluruh afiliasi
Mondelez, melaksanakan riset pasar, menyusun tema promosi dan materi pelatihan,
mengkoordinasikan penerapan strategi pemasaran, mendesain kemasan dan
menentukan kebutuhan modifikasi lokal sehingga dapat dikatakan Pemohon Banding
menjalankan kegiatan sebagai service provider (agen) untuk kegiatan pemasaran,
pengiklanan dan promosi afiliasi;

- bahwa kegiatan pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh Pemohon Banding
tersebut bersifat memperkuat merek (Development and enhancement of marketing
intangibles) atas Merk OREO (yang dimilikj oleh lnimxintinenlal Great Brands LLC d/h
Kraft Foods Global Brands LLC, USA) dan BISKUAT (yang dimiliki oleh Generale
Biscuit, Perancis) sehingga dapat disimpulkan terdapat penyerahan Jasa Kena Pajak
oleh Wajib Pajak kepada afiliasinya yang seharusnya memperoleh remunerisasi
(reimbursement) atas biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan tersebut;

- bahwa kegiatan pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh Pemohon Banding
merupakan objek PPN berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf c Undang-
Undang PPN;

Halaman ke 32 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa Terbanding berkesimpulan koreksi Terbanding atas DPP Penyerahan yang PPN-
nya harus dipungut sendiri sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan sehingga tetap dipertahankan;

bahwa dalam persidangan, Terbanding menyampaikan Penjelasan tertulis tanpa


nomor tanggal 15 Juni 2020 dan Pendapat akhir Nomor: S-4293/PJ.07/2020 tanggal 1
Juli 2020 yang pada pokoknya menyatakan hal-hal sebagai berikut:

bahwa sehubungan dengan sidang banding atas nama Pemohon Banding terhadap
Keputusan Terbanding Nomor:

•,"o: 7 rfe b 8;,¢SKjEt,tds"an`'dl_B'ind!Tigp`{ }4Faei!!},. Jeni;-a Ivlasa Raja*=EiJzfi` ~ 'a~¥{,b#'qtr No. Son-dkota tz '

KE pro2 1 27/KE BAVpj .o7/2o 1 g SKPKB PPN Barang dan Jasa


1 U-008080 .16 .2019/P P
7 Mei 2019 Januari 2015
KEP-02135/KE BAVPJ .07/2019 SKPKB PPN Barang dan Jasa
2 U-008081.16.2019/PP
7 Mei 2019 Februari 2015
KEpro2 1 32/KE BAVpj .07/20 1 9 SKPKB PPN Barang dan Jasa
3 U-008082 .16.2019/P P
7 Mei 2019 Maret 2015
KEPJ)2126/KEBAVPJ.07/2019 SKPKB PPN Barang dan Jasa
4 U-008083.16.2019/PP
7 Mei 2019 ADrii 201 5
K EPJ)2133/KE BAVPJ .07/2019 SKPKB PPN Barang dan Jasa
5 u-008084.16.2019/PP
7 Mei 2019 Mei 2015
KEP-02139"EBAVPJ.07/2019 SKPKB PPN Barang dan Jasa
6 u-008085.16.2019/PP
7 Mei 2019 Juni 2015
K E P-02125/KEBAVPJ .07/2019 SKPKB PPN Barang dan Jasa
7 U-008086.16.2019/PP
7 Mei 2019 Juli 2015
K E P-02130/KEBAVPJ .07/2019 SKPKB PPN Barang dan Jasa
8 u-008087.16.2019/PP
7 Mei 2019 Aaustus 2015
KEP-02129/KEBAVPJ.07/2019 SKPKB PPN Barang dan Jasa
9 U-008088 .16 . 2019/PP
7 Mei 2019 September 2015
KEP-02128/KEBAVPJ.07/2019 SKPB PPN Barang dan Jasa
10 U-008089.16.2019/PP
7 Mei 2019 Oktober 2015
KE P-021 34/K EBAVPJ .07/2019 SKPKB PPN Barang dan Jasa
11 U-008090.16.2019/PP
7 Mei 2019 November 2015
KEP-02137/KEBAVPJ.07/2019 SKPLB PPN Barang dan Jasa
12 U-008091.16.2019/PP
7 Mei 2019 Desember 2015

bahwa dengan ini Pemohon Banding sampaikan pendapat akhir tertulis yang menjadi satu
kesatuan dengan surat uraian banding terkait pokok sengketa banding sebagai berikut:

I. POKOKSENGKETA

bahwa koreksi atas DPP Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri Masa Pajak
Januari s.d. Desember 2015 dengan nilai sengketa sebagai berikut:

`2:'ii Ni|ai sengketa tj[ttt:`!{


No.(,` Masa pajak.\ *?{#,;Fw ,i

1. Januari 2015 Rp 8.017.329.975,00

2. Februari 2015 Rp 9.347.008.488,00


3. Maret 2015 Rp 12.384.257.408,00

4. April 2015 Rp 15.222.210.526,00

5. Mei 2015 Rp 14.912.328.971,00

6. Juni 2015 Rp 13.791.543.741,00

7. Juli 2015 Rp 8.427.819.772,00


8. Agustus 2015 Rp 9.708.859.309,00
9. September 2015 Rp 18.458.415.283,00
10. Oktober 2015 Rp 20.735.905.416,00
11. November 2015 Rp 20.258.336.969,00
12. Desember 2015 Rp 21.508.940.790,00

Jumlah Rp 172.772.956.648,00

Halaman ke 33 dart 69
PUT-O08087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
11. PENDAPAT PEMOHON BANDING

1. Kegiatan promosi/pemasaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari usaha


Wajib Pajak

bahwa secara umum, perusahaan distributor menjalankan fungsi rutin termasuk


penjualan, pemasaran, logistik dan pergudangan;

bahwa fungsi pemasaran Pemohon Banding fokus untuk menjual produk-produk


Cadbury di pasar Indonesia;

2. Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Wajib Pajak tidak meningkatkan nilai IP
melainkan hak distribusinya sendiri

bahwa berdasarkan OECD/G20 Base Erosion dan Profit Shifting Project - Guidance on
Transfer Pricing Aspects of lntangibles (Action 8-10: 2015 Final Reports) paragraf 6.11
dijelaskan bahwa tidak seluruh kegiatan marketing akan menghasilkan peningkatan
suatu lp;

bahwa kegiatan promosi yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding telah sesuai dengan
kapasitas dan kepentingan usahanya sebagai distributor untuk dapat mengetahui
pengetahuan pasar sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk
meningkatkan penjualan perusahaan;

3. Terbanding (Pemeriksa) keliru dalam berpendapat bahwa biaya promosi dan


marketing yang dikeluarkan Pemohon Banding seharusnya direimburse oleh pemilik
merk

Pemohon Banding berpendapat bahwa atas hak penggunaan lp tersebut, Pemohon


Banding memiliki kebebasan untuk menggunakan HAKI agar dapat meningkatkan
distribusinya seperti kondisi dengan pihak ketiga pada umumnya. Kebebasan
penggunaan HAKI yang dimaksud berupa eksploitasi dalam kegaiatan promosi dan
periklanan untuk meningkatkan penjualan dan laba;

4. Kegiatan pemasaran/promosi tersebut tidak dapat disebut sebagai penyerahan jasa


kena pajak

bahwa tidak ada penyerahan jasa marketing yang dilakukan oleh Pemohon Banding
karena perencanaan dan eksekusi kegiatan promosi/pemasaran sepenuhnya di bawah
kendali Pemohon Banding dan sama sekali tidak berhubungan dan/atau dipengaruhi
oleh pemilik IP, baik secara langsung maupun tjdak langsung;

bahwa perjanjian lisensi antara Pemohon Banding dengan pemilik lp atas dasar
penggunaan lp bukan untuk pemberian Jasa Marketing;

bahwa tidak ada objek PPN karena tidak terdapat Penyerahan Jasa Kena Pajak atas
kegiatan pemasaran atau promosi;

bahwa sehingga jumlah pajak yang kurang dibayar menurut Pemohon Banding adalah
sebesar RpO,00;

Ill. TANGGAPAN TERBANDING

A. Penjelasan Pokok Sengketa

bahwa Pemohon Banding melakukan rjanjian lisensi pemakaian beberapa merk (frade
//.sence agreemer)f) seperti di bawah i

Halaman ke 34 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
No. L!o. n o® Ao r®®m. nt Royal,yR@'®B
Llo®n.o. / L®gal O`m®r ol lp N®g@ra Trademark

I2 lie No.1500 lnteicon`nentol C>eol 8tand9 LLC |'S^F,nnc,j 39a29b OREOBISK|'^T


bema A€i®oiT®niD@bdOceld.20`0 Own Kra8 Foods Globol Ey8r`tlS LIC

lie No 2021Tloc!errarklicenco AgreementOoGdNov26.20.4 Gcncfalo Bigcuil

bahwa Pemohon Banding melakukan kegiatan promosi di berbagai media promosj. Atas
biaya promosi tersebut telah dibebankan dalam SPT Tahunan Pph Badan dan tidak
djmintakan reimburse (kompensasi) kepada pihak supplier atau pihak manufacturing atau
pihak terkait seperti lazimnya distributor di Indonesia;

bahwa Pemohon Banding bukan pemilik merk dagang atas produk yang dipasarkan dan
harus membayar royalti atas lisensi penggunaan merk dagang tersebut;

bahwa Terbanding (Pemeriksa) berpendapat pada umumnya Perusahaan menggunakan


merk dagang untuk membantu dalam pemasaran produk sehingga produk yang dijual
dapat lebih mudah diterima oleh konsumen dan sebagai konsekuensinya perusahaan
diharuskan membayar royalti kepada Pemilik Merk Dagang atas pemakaian merk dagang
tersebut;

bahwa pengembangan merk (Brand Development) menjadi tanggung jawab Pemilik Merk
dan hasilnya, pemilik merk tersebut mendapat penghasilan atas pembayaran royalti
pengguna merk;

bahwa Terbanding (Pemeriksa) berpendapat bahwa metode Brand Development yang


paling efektif adalah memperbanyak kegiatan promosi;

bahwa berdasarkan perjanjian lisensi diatur bahwa nilai kewajaran dalam perjanjian, harus
sesuai dengan prinsip dan metode yang diatur dalam TP Guidelines OECD;

bahwa berdasarkan OECD TP Guidelines Paragraf 6.36 s.d. 6.39, disebutkan bahwa biaya
kegiatan promosi atau marketing yang dilakukan oleh bukan pemilik merk, seharusnya
mendapat kompensasi dari pemilik merk atas kegiatan marketing tersebut;

bahwa sehingga Terbanding (Pemeriksa) berpendapat bahwa seluruh pengeluaran yang


terkait dengan kegiatan promosi tersebut bersifat memperkuat merk (echancement of lp)
dan meningkatkan value dari intelectual property yang dimiliki perusahaan afiliasi sehingga
Pemohon Banding berhak memperoleh penggantian/renumerasi atas biaya-biaya tersebut
dari pemilik merk;

bahwa biaya promosi yang dibebankan Wajib Pajak dalam SPT Tahunan Pph Badan
sebesar Rpl72.772.956.648,00` Biaya ini dialokasikan ke masing-masing Masa Pajak
sebagai berikut

Halaman ke 35 dari 69
PuT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
NO Masa Pajak DPP
1 Januari 8,017,329,975
2 Februari 9,347,ne,488
3 Maret 12,384,257,408
4 April 15,222,210,526
5 Met 14,912.328,971
6 Juni 13,791,S43,741
7 Juli 8,427,819.772
8 AEustus 9,708,8S9,309
9 September 18,458,415,283
10 Oktober 20,735,905,416
11 Nopember 20,2S8,336,969
12 De5ember 21.508,940,790
172,772,956,gas

bahwa Terbanding (Pemeriksa) berpendapat bahwa terdapat penyerahan jasa marketing


dan transaksi penyerahan jasa marketing tersebut, tidak termasuk dalam jenis penyerahan
jasa yang ekspornya dikenakan PPN dengan tarif 0°/o. 0leh karena itu tarif yang digunakan
oleh Terbanding (Pemeriksa) sebesar 100/o;

8. DasarHukum

> Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan
Jasa Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 (UU PPN)

Pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
2. Barang adalah barang berwujud, yang menurut sifat atau hukumnya dapat berupa
barang bergerak atau barang tidak bergerak, barang tidak berwujud;
3. Barang Kena Pajak adalah barang yang dikenai pajak berdasarkan Undang-
Undang ini;
5. Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan atau
perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang, fasilitas, kemudahan, atau
hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan
barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari
pemesan;
6. Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang ini;
9. Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau
seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor
Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Bervujud, tetapi tidak
termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang ini dan
potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak, atau nilai berupa uang
yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan
Jasa Kena Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak
Bervujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Bervujud dari luar
Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
17. Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah Harga Jual, Penggantian, Nilai lmpor, Nilai
Ekspor, atau nilai lain yang dipakai sebagai dasar untuk menghitung pajak yang
terutang;

Pasa' 2
(1) Dalam hal harga jual atau Penggantian dipengaruhi oleh hubungan istimewa,
maka Harga Jual atau Penggantian dihitung atas dasar harga pasar wajar pada
saat penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak itu dilakukan
(2) Hubungan istimewa dianggap ada apabila:
a) Pengusaha mempunyai penyertaan langsung atau tidak langsung sebesar
2a5n°%ar(adupaenpgu:usha:'am%egrasnenp)eantyaeurf/aeab:h2P5:%:?dpueanpguu/Suahh/:in/aa'np=ra==:)haut£:78::hA

Halaman ke 36 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
pada dua pengusaha atau lebih, demikian pula hubungan antara dua
Pengusaha atau lebih yang disebut terakhir; atau
b) Pengusaha menguasai Pengusaha lainnya atau dua atau lebih Pengusaha
berada di bawah penguasaan. Penguasaan yang sama balk langsung maupun
tidak langsung; atau
c) Terdapat hubungan keluarga balk sedarah maupun semenda dalam garis
keturunan lurus satu derajat dan/atau ke samping satu derajat

Pasal 4
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas:
a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
b. impor Barang Kena pajak;
c. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean;
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
f. ekspor Barang Kena pajak Bervujud oleh pengusaha Kena pajak;
9. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Bervujud oleh Pengusaha Kena Pajak; dan
h. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak;

Penjelasan Pasal 4 ayat (1 ) huruf c,


Pengusaha yang melakukan kegiatan penyerahan Jasa Kena Pajak meliputi balk
pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3A ayat (1) maupun pengusaha yang seharusnya dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak tetapi belum dikukuhkan;
Penyerahan jasa yang terutang pajak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Jasa yang diserahkan merupakan Jasa Kena pajak;
b. Penyerahan dilakukan di dalam Daerah pabean; dan
c. Penyerahan dilakukan dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.
Termasuk dalam pengertian penyerahan Jasa Kena Pajak adalah Jasa Kena Pajak
yang dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri dan/atau yang diberikan secara Cuma-
Cuma;

Pasal 4A ayat (3),


Penetapan jenis jasa yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) didasarkan alas kelompok-kelompok jasa sebagai berikut:
a. Jasa di bidang pelayanan Kesehatan medik;
b. Jasa di bidang pelayanan social.,
c. Jasa pengiriman surat dengan perangko;
d. Jasa keuangan;
e. Jasa asuransi;
f. Jasa keagamaan;
9. Jasa pendidikan;
h. Jasa kesenian dan hiburan;
i. Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan;
j. Jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri
yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri;
k. jasatenaga kerja
I. jasa perhotelan;
in. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan
secara umum;
n. jasa penyediaan tempat parkir;
o. jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam;
p. jasa pengiriman uang dengan wesel pos., dan
q. jasa boga atau cater`ng'4

Halaman ke 37 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
> Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan
Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

Pasal 6
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam
Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha yang dimanfaatkan di dalam atau di
luar Daerah Pabean;

Penjelasan Pasal 6
Sesuai dengan Penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf c Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai yang menyatakan bahwa penyerahan jasa yang terutang pajak
harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) jasa yang diserahkan merupakan Jasa Kena Pajak
2) penyerahan dilakukan di dalam Daerah Pabean, dan
3) penyerahan dilakukan dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya;
maka terutangnya Pajak Pertambahan Nilai tidak mensyaratkan apakah jasa harus
dikonsumsi atau dimanfaatkan di dalam Daerah Pabean atau tidak.
Contoh 2:
Z Corp. yang berdomisili di Korea Selatan berencana memasarkan produknya di
Indonesia. OIeh karena itu, Z Corp. menyewa PT DEF di Indonesia untuk melakukan
survei pasar di Indonesia. Jasa survei yang dilakukan oleh PT DEF tersebut terutang
Pajak pertambahan nilai;

C. Penjelasan Terbanding

bahwa koreksi terbanding yang menjadi obyek sengketa banding adalah koreksi positif
atas penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri untuk Masa Pajak Januari sd
Desember 2015 adalah Rpl72.772.956.648,00 dengan rincian per Masa Pajak sebagai
berikut:

No Masa Pajak DPP


1 Januari 8,017,329,975
2 Februari 9,347,008,488
3 Maret 12,384,257,408
4 April 15,222,210,526
5 Mei 14,912,328,971
6 Juni 13,791,543,741
7 Juli 8,427,819,772
8 A8ustus 9,708,859,309
9 September 18,458,415,283
10 oktober 20.735,905,416
11 Nopember 20,258,336,969
12 Desember 21,508,940,790
172,772,956,648

bahwa terdapat penyerahan jasa marketing dan transaksi penyerahan jasa marketing
tersebut, tidak termasuk dalam jenis penyerahan jasa yang ekspornya dikenanakan PPN
dengan tarif 0%. 0leh karena itu tarif yang digunakan sebesar 10°/o;

bahwa koreksi Positif Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri yang dilakukan
Pemeriksa terkait dengan koreksi penghasilan luar usaha (Pph Badan) sebesar
Rpl72.772.956.648,00 berdasarkan hasil pemeriksaan LAP-00736/WPJ.07/KP.0505/
RIK.SIS/2017 tanggal 29 Agustus 2017, dengan penjelasan sebagai berikut:#

Halaman ke 38 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
a. bahwa berdasarkan OECD TP Guidelines paragraf 6.36 s.d. 6.39, bahwa atas biaya
kegiatan promosi atau marketing yang dilakukan oleh bukan pemilik merk seharusnya
mendapatkan kompensasi/penggantian dari pemilik merk atas kegiatan tersebut;

b. bahwa seluruh pengeluaran yang terkait dengan kegjatan promosi/marketing tersebut


bersifat memperkuat merek (enhancemenf of /P) dan meningkatkan va/tje dari
/'nte//ectua/ prapertyr yang dimiliki perusahaan afiliasi sehingga Pemohon Banding
(dalam hal ini licensee) berhak memperoleh pengggantian/remunerasi atas biaya-biaya
tersebut dari pemilik merk;

c. bahwa berdasarkan Pengujian Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha


pada Transaksi Afiliasi terkait kegiatan Pemasaran/Promosi Merek Milik Pihak Afiliasi
Selaku Pemegang Merek atas Produk di Indonesia, terdapat koreksi positif
penghasilan dari luar usaha atas kegiatan pemasaran/promosi merek pihak afiliasi
yang diperhitungkan Terbanding sebagai remunerasi atas kegiatan
pemasaran/promosi yang dilakukan Pemohon Banding di Indonesia;

d. bahwa dalam hasil pemeriksaan Pajak Penghasilan Badan, Terbanding mengakui


biaya atas kegiatan promosi yang dilakukan oleh Pemohon Banding sebesar
Rpl72.772.956.648,00 yang dialokasikan untuk masing-masing masa pajak sebagai
berikut:
NO Masa Pa|ak DPP
1 Januari 8,017,329,975
2 Februari 9,347,cog,488
3 Maret 12,384,257,cog
4 April 15,222,210,526
5 Mei 14,912,328,971
6 Juni 13,791,543,741
7 Juli 8,427,819,772
8 Agustus 9,708,859,309
9 September 18,458,415,283
10 Oktober 20,735,905,416
11 Nopember 20,258,336,969
12 Desember 21,508,gce,790
172,772,956,6ae

bahwa rincian koreksi berdasarkan pembebanan biaya kegiatan promosi sesuai


pembukuan Pemohon Banding;

bahwa sesuai dengan Trademark Licence Agreement, Pemohon Banding harus membayar
royalti sebesar 3% untuk merek dagang OREO dan 2°/o untuk BISKUAT atas penjualan
local;

bahwa berdasarkan dokumen rrademawh i/.cence Agreement dan penelusuran merek


pada website Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektual serta adanya pembayaran
royalti alas penggunaan merek tersebut disimpulkan bahwa pemilik merek yang sah/legal
(legally owner of intangible property) dan pemilik merek secara komersial (commercially
owner of intangible property) adalah pihak afiliasi Pemohon Banding;

Fungsi Pemasaran, Pengiklanan dan Promosi yang dilakukan

bahwa berdasarkan dokumen Transfer Pricing Documentation, Pemohon Banding sesuai


Trademark Licence Agreement melaksanakan strategi periklanan dan pemasaran lokal.
Pemohon Banding dapat memanfaatkan materi branding global yang tersedia bagi seluruh
afiliasi Mondelez. Selain itu, Pemohon Banding dapat melaksanakan riset pasar,
menyusun tema promosi dan materi pelatihan, mengkoordinasikan penerapan strategi
pemasaran, mendesain kemasan dan menentukan kebutuhan modifikasi lokal. Materi yang
disusun harus sejalan dengan persyaratan dan standar brand image pemilik lp. Terakhir,
Pemohon Banding menentukan kebutuhan media, merencanakan periklanan, mendesain

Halaman ke 39 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
materi titik penjualan dan merencanakan acara dan kampanye pemasaran dalam wilayah
mereka. Secara umum Pemohon Banding meninjau dan/atau mengkoordinasikan riset
pasar dengan tim pemasaran global dan/atau pasar lainnya sebelum melaksanakan riset
pemasaran mereka sendiri untuk memanfaatkan pengetahuan konsumen sebaik mungkin;

bahwa pemilik lp (pihak afiliasi) melaksanakan fungsi pemasaran, pengiklanan dan


promosi antara lain sebagai berikut:
a. Memberikan panduan strategis tentang pemasaran, termasuk konten kreatif dan
rekanan; strategi dan pengeluaran media; dan sarana untuk mengoptimalkan
periklanan dan pengeluaran konsumen.
b. Memberikan pelatihan kepada personel pemasaran untuk meningkatkan keahlian
teknis.
c. Menyusun metrik dan/atau melaksanakan analitik untuk mengevaluasi keefisienan
kampanye pemasaran dan pengeluaran media.
d. Global Supply Chain Principal (GSCP) yang diterapkan mulai tahun 2016 I.uga
menentukan Advertising and Consumer (A&CJ) serta target pengeluaran secara
keseluruhan sepanjang tahun. GSCP menentukan jumlah pengeluaran A&C untuk
digunakan di masing-masing pasar dan memilih serta menyetujui penyedia media
untuk melaksanakan penyedia media untuk pemasaran dan promosi merek.

bahwa dalam melaksanakan fungsi pemasaran, pengiklanan dan promosi, Pemohon


Banding telah mengeluarkan biaya pemasaran/promosi (Advertising and Promotion) yang
bersifat memperkuat merek produk (enhancement) di wilayah Indonesia, yang
meningkatkan awareness trademark/merk dan meningkatkan value dari lntelectual
Property yang dimiliki pihak afiliasi;

Sesuali OECDIG20 Base Erosion and Profit Shifting Project, Aligning Transfer Pricing
Outcomes with Value Creation

bahwa actions 8-10 2015 Final Reports, Revisions to Chapter Vl of the Transfer Pricing
Guidelines section 8.4.1. Development and Enhancement of Marketing lntangibles
(mengenai kegiatan marketing (promosi) yang dilakukan oleh perusahaan yang bukan
pemilik merek) menyatakan sebagai berikut:
- Par 6. 76 A Common situation where these principles must be applied arises when an
enterprise associated with the legal owner of trademarks performs marketing or sales
functions that benefit the legal owner of the trademark, for example through a
marketing arrangement or through a distribution/marketing arrangement. In such
cases, it is necessary to determine how the marketer or distributor should be
compensated for its activities. One important issue is whether the marketer/distributor
should be compensated only for providing promotion and distribution services, or
whether the marketer/distributor should also be compensated for enhancing the value
of the trademarks and other marketing intangibles by virtue of its functions performed,
assets used, and risks assumed.
Par 6. 77 The analysis of this issue requires an assessment of (i) the obligations and
rights implied by the legal registrations and agreements between the parties; (ii) the
functions performed, the assets used, and the risks assumed by the parties; (iii) the
intangible value anticipated to be created through the marketer/distributor's activities;
and (iv) the compensation provided for the functions performed by the
marketer/distributor (taking account of the assets used and risks assumed). One
relatively clear case is where a distributor acts merely as an agent, being reimbursed
for its promotional expenditures and being directed and controlled in its ectivities by the
owner of the trademarks and other marketing intangibles. In that case, the distributor
ordinarily would be entitled to compensation appropriate to its agency activities alone.
It does not assume the risks associated with the further development of the trademark
arnedmuo:he::t,omna:nkF#:tgr:ngtaarndF,bffs, and would therefore not be entitled to additional
remuneration in that regard;

Halaman ke 40 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
Kesimpulan:

• bahwa Pemohon Banding telah mengeluarkan biaya pemasaran/promosi (Advert/.s/.ng


and Promof/.on) yang bersifat memperkuat merek produk (enhancement) di wilayah
Indonesia, yang meningkatkan awareness frademark/merk dan meningkatkan va/tje
dari lntelectual Property yang dimiliki pihak afiliasi;

bahwa berdasarkan analisa Fungsi, Aset dan Resiko, Pemohon Banding


diklasifikasikan sebagai service provider (agen) yang melakukan fungsi kegiatan
promosi/marketing yang bersifat memperkuat merek (Deve/apmenf and ewhancemenf
of marketing intangibles)..

bahwa Pasal 18 ayat (3) UU Pph menyatakan bahwa ''D/.reAfur Jendera/ Pa/.ak
berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta
menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya penghasilan Kena
Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak
lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang tidak dipengaruhi oleh
hubungan istimewa dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak
yang independen, metode harga penjualan kembali, metode biaya-plus, atau metode
lainnya";

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Terbanding berkesimpulan bahwa seluruh


pengeluaran yang terkait dengan kegiatan pemasaran/promosi yang bersifat
memperkuat merek produk (enhancement) di wilayah Indonesia, dimana merupakan
aktiva tidak bervujud/intangible property milik pihak afiliasi, dan meningkatkan
awareness trade mark merk serta meningkatkan value dari lntelectual Property yang
dimiliki pihak afiliasi, maka Pemohon Banding (dalam hal ini licensee) berhak untuk
memperoleh penggantian/remunerasi atas biaya-biaya tersebut dari pemilik merek;

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 19 Undang-Undang PPN mengatur bahwa


Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau
seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Jasa
Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, tetapi tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-Undang ini dan potongan harga yang
dicantumkan dalam Faktur Pajak, atau nilai berupa uang yang dibayar atau seharusnya
dibayar oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan/atau oleh
penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak Berwujud karena pemanfaatan Barang Kena
Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1) huruf c Undang-Undang PPN mengatur
bahwa Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan jasa kena pajak di dalam
daerah pabean oleh Pengusaha dan penyerahan dilakukan dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya;

bahwa berdasarkan data, fakta dan ketentuan di atas, Terbanding berpendapat bahwa:

bahwa berdasarkan analisis fungsi diketahui bahwa Pemohon Banding tidak melakukan
fungsi pemasaran, pengiklanan dan promosi (fungsi tersebut merupakan fungsi amasinya)
namun dalam faktanya mengeluarkan biaya terkait fungsi pemasaran, pengiklanan dan
promosi;

bahwa berdasarkan dokumen Transfer Pricing tahun 2016, Pemohon Banding sesuai
Trademark Licence Agreement melaksanakan strategi periklanan dan pemasaran lokal
dengan memanfaatkan materi branding global yang tersedia bagi seluruh afiliasi Mondelez,
melaksanakan riset pasar, menyusun tema promosi dan materi pelatihan,
mengkoordinasikan penerapan strategi pemasaran, mendesain kemasan dan menentukan
kebutuhan modifikasi lokal sehingga dapat dikatakan Pemohon Banding menjalankan
kegiatan service provider (agen) untuk kegiatan pemasaran, pengjklanan dan
::::,:a
promosi afiliasi;

Halaman ke 41 dart 69
PUTro08087 .16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa Terbanding berpendapat bahwa dalam sengketa a-quo yang menjadi pokok
sengketa adalah kesepakatan antara pihak-pihak yang terafiliasi dimana kegiatan
pemasaran/promosi oleh Pemohon Banding yang bukan merupakan pemilik IP, sehingga
menjadi tidak relevan apabila manfaat yang diterima oleh pemilik lp baru dianggap
eksis/nyata apabila yang melaksanakan pemasaran/promosi harus dibuktikan statusnya
sebagai perusahaan agen pemasaran (service provider);

bahwa kegiatan pemasaran dan promosi yang dilakukan oleh Pemohon Banding tersebut
bersifat memperkuat merek (Development and enhancement of marketing intangibles)
atas:
- Merk OREO (yang dimiliki oleh Intercontinental Great Brands LLC d/h Kraft Foods
Global Brands LLC, USA), dan
- merk BISKUAT(yang dimiliki oleh Generale Biscuit, Perancis),

bahwa menurut Simamora (2011-33) komponen citra merk (brand image) terdiri atas 3
(tiga) bagian, yaitu:
1. Citra pembuat (corporate image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan
konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu barang atau jasa,
2. Citra pemakai (user image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen
terhadap pemakai yang menggunakan suatu barang atau jasa,
3. Citra produk (product image), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan
konsumen terhadap suatu barang atau jasa itu sendiri;

bahwa berdasarkan hal tersebut sudah barang tentu kegiatan pemasaran yang dilakukan
pleh Pemohon Banding memberikan manfaat kepada pemilik lp berupa penguatan merk
OREO dan BISKUAT di Indonesia dari kegiatan pemasaran/promosi yang dilakukan oleh
Pemohon Band.ing `ersebut (enhancement of lntelectual Property).,

bahwa penguatan brand image OREO dan BISKUAT memenuhi unsur yang dimaksud
dalam pengertian sehingga telah terjadi penyerahan jasa pemasaran dari Pemohon
Banding kepada pemilik merk/pihak afiliasi;

bahwa jenis jasa yang serahkan oleh Pemohon Banding yaitu jasa pemasaran, tidak
termasuk dalam jenis jasa yang tidak dikenakan PPN sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4A ayat (3), sehingga jasa tersebut merupakan Jasa Kena Pajak;

bahwa Jasa Kena Pajak yang diserahkan berupa kegiatan pemasaran/promosi tersebut
dilakukan di dalam Daerah Pabean dan dilakukan dalam ruang lingkup kegiatan usaha
Pemohon Banding yaitu untuk memperkuat merek dari produk yang dijual oleh Pemohon
Banding yaitu biskuit merek Oreo dan merek Biskuat dan kegiatan ini dilakukan untuk
kepentingan pemilik merk/pihak afiliasi;

bahwa Terbanding berpendapat bahwa penyerahan Jasa Kena Pajak kepada pemilik merek
dalam bentuk kegiatan pemasaran/promosi yang dilakukan oleh Pemohon Banding
merupakan objek PPN berdasarkan ketentuan Pasal 4 ayat (1 ) huruf c Undang-Undang PPN
karena:
- kegiatan pemasaran dan promosi tersebut merupakan bentuk penyerahan Jasa Kena
Pajak kepada pemilik merek/pihak afiliasi karena kegiatan tersebut dilakukan untuk

5:Puepn:,ngeanng3::[|[kmme:{kgRE8eT:,LkBT:rKkux:TeAtT:Feannyf:raathdaanrjjka¢sg:atKa:ntaers:]au;
tersebut Pemohon Banding seharusnya mendapat remunerasi' dari pemilik
merek/penerima manfaat dari jasa tersebut.
- Penyerahan Jasa Kena pajak tersebut dilakukan dalam daerah pabean dalam bentuk
pemasaran/periklanan/promosi merk OREO dan BISKUAT di wilayah Indonesia; dan
- Penyerahan Jasa Kena pajak tersebut tersebut dilakukan dalam lingkup kegiatan
usaha Pemohon Banding yaitu kegiatan pemasaran/promosi untuk memperkuat merek
dari produk yang .dijual oleh Pemohon Banding yang mana penerima manfaat

Halaman ke 42 dari 69
PuT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
yang sesungguhnya adalah pemegang merek ORE0 dan BISKUAT/pihak afiliasi dan
kegiatan ini dilakukan untuk kepentingan pemilik merk/pihak afiliasi;

bahwa Terbanding berpendapat koreksi atas DPP Penyerahan yang PPN-nya harus
dipungut sendiri sebesar Rp8.017.329.975,00 yaitu Penyerahan Jasa Kena Pajak berupa
jasa pemasaran kepada pemilik merek dalam bentuk kegiatan pemasaran/promosi yang
dilakukan oleh Pemohon Banding dengan tujuan untuk memperkuat merek produk untuk
kepentingan pemilik merek, telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan;

lv. SIMPULAN DAN USUL

1. Simpulan

bahwa Keputusan Terbanding sebagaimana pada tabel pada halaman 1 diterbitkan


berdasarkan kuasa Pasal 26 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 telah sesuai dengan data dan ketentuan
yang berlaku;

bahwa koreksi Terbanding telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan


perpajakan yang berlaku;

2. Usul

bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, maka diusulkan kepada Majelis Hakim VA
untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding dan tetap mempertahankan
Keputusan Terbanding sebagaimana tabel pada halaman 1 ;

bahwa demikian penjelasan akhir Terbanding untuk menjadj pertimbangan Majelis Hakim
Yang Mulia VA Pengadilan Pajak dalam mengambil keputusan terhadap sengketa banding
ini sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan Terbanding mohon
agar penjelasan tertulis ini dicantumkan dalam Putusan Pengadilan Pajak;

lvIENURUT PEMOHON BANDING:

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dan mengajukan banding terhadap koreksi
Terbanding atas Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri Masa Pajak Agustus
2015 sebesar Rp9.708.859.309,00 dengan alasan banding sebagai berikut:

1. bahwa koreksi yang dilakukan Terbanding merupakan koreksi turunan (secondary


adjustment) atas biaya pemasaran/promosi Pemohon Banding yang dianggap
memperkuat merek (enhancement) dan dinilai harus dikompensasi oleh pihak afiliasi
dan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain;

2. bahwa atas koreksi pendapatan lain-lain, Pemohon Banding telah menyampaikan


bahwa:
1) Terbanding telah keliru dalam mengkarakterisasi Pemohon Banding sebagai
service provider (agent);
2) Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding tidak meningkatkan
nilai lp melainkan meningkatkan hak distribusinya sendiri;
3) Terbanding keliru dalam berpendapat bahwa biaya promosi dan marketing yang
dikeluarkan Pemohon Banding seharusnya direimburse oleh pemilik merek;

3 B:hmwoah: : aBkatnedr:nagp;: :; ndyaepr:th:,:a:iksaanKseenbaagpa:J :5j ::I ::Lauhn8:t9a :°p8p8N5,9&° 9. 0 0 ° I e h

Halaman ke 43 dart 69
PUTro08087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa poin-poin di atas dapat Pemohon Banding jelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

1. Koreksi yang dilakukan Terbanding merupakan koreksi turunan (secondary


adjustment) atas biaya pemasaran/promosi Pemohon Banding yang dianggap
memperkuat merek (enhancement) dan dinilai harus dikompensasj oleh pihak afiliasi
dan dibukukan sebagai pendapatan lain-lain

bahwa koreksi yang dilakukan Terbanding merupakan secondary adj.ustment yang timbul
atas koreksi dalam pemeriksaan Pph Badan. Dalam pemeriksaan tersebut, Terbanding
menyatakan bahwa atas biaya pemasaran/promosi yang telah dikeluarkan, seharusnya
Pemohon Banding mendapatkan remunerasi/penggantian dari pemilik merk karena
aktivitas pemasaran yang dilakukan dianggap meningkatkan nilai dari merek;

bahwa perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan
kesimpulan Terbanding bahwa atas kegiatan pemasaran/promosi tersebut termasuk dalam
kategori penyerahan jasa kena pajak di dalam daerah pabean yang dikenakan PPN
sebesar 10%;

bahwa Terbanding menggunakan OECD paragraf 6.76 dan 6.77 di dalam argumennya.
Perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa paragraf 6.76 dan 6.77 yang menjadi referensi
Terbanding dalam melakukan koreksi merupakan paragraf yang terkait Harta Tak
Berwujud, terutama mengenai fungsi enhancement (peningkatan nilai), dari fungsi DEMPE
(Development, Enhancement, Maintenance, Protection, Exploitation) yang diperkenalkan
OECD terkait transaksi harta tidak berwujud dan bukan tentang penyediaan jasa antara
pihak afiliasi. Perlu ditekankan bahwa pengembangan merek tidaklah sama dengan
pemberian jasa marketing;

bahwa oleh karenanya, Terbanding tidak konsisten dalam melakukan secondary


adjustment;

2. Atas koreksi pendapatan lain-lain, Pemohon Banding telah menyampaikan bahwa


2.1.Terbanding telah keliru dalam mengkarakterisasi Pemohon Banding sebagai Service
Provider (agent)

bahwa Terbanding telah keliru dalam memahami kegiatan bisnis perusahaan sehingga
tidak tepat dalam mengkarakterisasikan Pemohon Banding sebagai service provider
(agent);

bahwa perlu ditekankan, sesuai FAR analisis dokumentasi TP, Pemohon Banding
melakukan fungsi yang lebih dari sekedar agent yaitu termasuk fungsi produksi yang
mendalam mulai dari production scheduling, processing, quality control, packaging and
labeling, Pemohon Banding juga menjalankan fungsi procurement, quality control,
manufacturing, customer service & logistic (limited), marketing, distribution & sales, general
management & administration (limited).;

bahwa aset yang dimiliki adalah aset berwujud, sedangkan risiko yang ditanggung berupa
market risk, production risk, inventory risk, product liability risk, foreign exchange risk dan
credit risk;

bahwa sehingga berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakterisasi


Pemohon Banding terkait penjualan kepada pihak ketiga yang tepat adalah sebagai
Licensed Manufacturer (manufaktur berlisensi);

bahwa berdasarkan literature lBFD dan S-153/PJ/2010 terkait karakterisasi dari


perusahaan, dapat dilihat bahwa perusahaan yang masuk dalam kategori agen tidak
melakukan fungsi produksi pada umumnya sebagai berikut

Halaman ke 44 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
-. 'Tolr
'\;#ma;ufact-urer Contract
K6terangan #inFdllyf!§dged Agent MIM
Manufacturer Manut6cturer
Sourcing raw materials X X X

Consignment of raw materials X X

Manufacturing planning X X X X

Routine i ntangible X X X X

Specific valuable manufacturing intangible X X

R&D X

Manufacturing X X X X

Title to goods X X X

Assembling and packaging X X X X

Warehousing and logistics X X (x) X

Price setting (x) X

Invoicing and collection X X X

Marketing and advertising X X X

Quality control X X X X

Sales and distribution X X

After sales suppon X

Warranty and repair X X

General and administrative function X X X X X

R&D risk X

Market risk X (x) X

Inventory risk X X X

Operational risk X X X X

Foreign exchange risk X X

(Product) liability risk X (x) X

Bad debt risk X X X

bahwa sesuai karakterisasinya, agar dapat memperoleh hasil penjualannya yang baik,
Pemohon Banding perlu melakukan aktivitas pemasaran dan promosi untuk berkompetisi
dengan produk sejenis lainnya. Sehingga biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh
Pemohon Banding adalah sangat wajar dilakukan karena terkait dengan kepentingan
usaha Pemohon Banding dalam melakukan fungsi penjualan;

bahwa selanjutnya, berdasarkan PER-22 Bab 11 Bagian 8 poin 1 secara jelas diuraikan
bahwa penentuan karakteristik yang akurat dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain
mengidentifikasi karakteristik transaksi afiliasi dan melakukan Analisis Fungsi;

bahwa sehingga berdasarkan peraturan transfer pricing yang berlaku tersebut, seharusnya
Terbanding tidak menyimpulkan karakterisasi suatu entitas hanya semata-mata karena
menurut Terbanding. Pemohon Banding melakukan kegiatan promosi/marketing yang
bersjfat memperkuat merek tanpa melakukan tahapan analisis sesuai dengan PER-22.
0leh karena itu dapat disimpulkan bahwa pendapat Terbanding adalah tidak tepat;

2.2. Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding tidak meningkatkan nilai lp
melainkan meningkatkan hak distribusinya sendiri

bahwa perlu ditekankan bahwa berdasarkan OECD/G20 Base Erosion and Profit Shifting
Project -Guidance on Transfer Pricing Aspects of lntangibles [Action 8-10: 2015 Final
Reports] paragraf 6.11 dijelaskan bahwa:
" . . .not all marketing activities result in the creation or enhancement of an intangible"."

ITerjemahan tidak resmi]


"...tidak semua kegiatan pemasaran menghasilkan penciptaan atau peningkatan suatu
harfa tidak berwujud"
bahwa terkait dengan tivitas pemasaran yang dilakukan, Pemohon Banding ingin
menyampaikan bahwa:

Halaman ke 45 dari 69
F'UT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa Pasal 1 Ayat (14) UU Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran menyebutkan:
"Siaran lklan Niaga adalah mata acara yang memperkenalkan, memasyarakatkan dan/atau
mempromosikan barang atau jasa kepada khalayak sasaran dengan tujuan mempengaruhi
konsumen atau khalayak sasaran agar menggunakan produk yang ditawarkan, yang
disiarkan melalui lembaga penyiaran dengan imbalan.";

bahwa selanjutnya dalam UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan menyatakan:


"Promosi Dagang adalah kegiatan memperfunjukkan, memperagakan, memperkenalkan,
dan/atau menyebarluaskan informasi hasil produksi Barang dan/atau Jasa untuk menarik
minat bell konsumen, balk di dalam negeri maupun di luar negeri, dalam jangka waktu
tertentu untuk meningkatkan penjualan, memperluas pasar, dan mencari hubungan
dagang.";

bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 02/PMK.03/2010 ("PMK-02") Pasal 1


menyebulkan.. "Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan Biaya
Promosi adalah bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding
dalam rangka memperkenalkan dan/atau menganjurkan pemakaian suatu produk balk
langsung maupun tidak langsung untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan
penjualan.";

bahwa jika dikaitkan dengan aktivitas pemasaran/promosi yang dilakukan Pemohon


Banding berupa iklan di media, baik elektronik mapun cetak, promosi pelanggan, promosi
toko ritel, dan sebagainya, dapat diambil kesimpulan bahwa biaya pemasaran tersebut
merupakan biaya yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding untuk memperkenalkan produk
dan meningkatkan penjualannya sendiri di pasar. Sementara Paragraf 6.76 BEPS Action
Plan 8-10 menitikberatkan pada aktivitas pemasaran yang memberikan manfaat bagi
pemilik merek;

bahwa berikut rincian dan penjelasan biaya marketing/promosi yang dikeluarkan oleh
Pemohon Banding:

BulanAgustus2015 -a(RD)
Rincian Blaya Pemasaran/Promosi
No`mor Nama Akun I Deskripsi Akun

34990400 Freight Costs - Sample (4.992.510,00) Biaya pengiriman product


Biaya terkait dengan promosi produk di media
35110100 Advertising -Media production seperti surat kabar dan lainnya secara periodik
(48.093.552,00)
termasuk biaya atas produk yang tidak secara
soesifik untuk Droduk tertentu
35120100 Advertising - Media Space Biaya pembuatan iklan dan pemasangan iklan
4.447.797.158,00
di media TV dan I)ublikasi Delanciaan lainnva

35120300 Advertising -Other Media Biaya media lainnya yang tidak terindetlfikasi
(100.143.906,00)
Dada akun media di alas
Komisi atau bonus kepada agensi dan
35130100 Advertising -Media fees 355.449.342,00 penurunan jamlnan pengeluaran (terkait dengan
Droduk`
35240100 Artwork & Design Biaya ten(ait dengan jasa pengaturan bentuk
56.400.000,00
Dackaciinq Droduk
Biaya lain yang berhubungan dengan promosi
35290100 Consumer Incentives -Other (434.414.431,00) produk kepada pelanggan termasuk biaya
mencetak silinder untuk kei)eriuan Dromosi
35319975 Trade lnc -Cooperative Advertising (1.076.874.815,00)
35319985 Trade lnc - Cooperative Advertising Biaya yang berhubungan dengan promosi
-Adiustment 267.405.361,00
gabungan dengan pelanggan
35319995 Trade lnc - Cooperative Advertising 2.058.500.000,00
35329975 Trade lnc - Performance Deals 1.780.492.902 ,00 Biaya yang berhubungan dengan kegiatan
35329985 Trade lnc -Performance Deals pelanggan mempromosikan atau menampilkan
Adiustment (1.275.929.649,00) produk perusahaan seperti biaya display biaya
pendaftaran (listing fee) biaya promosi pada
35329995 Trade lnc - Performance Deals 770.114.575,00
toko
35399975 Trade Incentives -Other 1.101.808.909,00
lnsentif yang dibenkan kepada pelanggan yang
35399985 Trade Incentives -Other Adjustment 54.939.600,00 belum dikurangi dari invoice (terkait dengan
35399995 Trade Incentives -Other 71.435.000,00 produk)

Halaman ke 46 dart 69
PUT-O08087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
BulanAgustus2015(Ro)
Rincian Biaya pemacaran/Promosi t
Nomor Nama Akun `^.<L; { Deskripsi Akun

Biaya kepada pihak ketiga untuk perencanaan


35430100 Promotion handling fees 590.714.554,00 pengurusan administrasi dan/ atau mengontrol
Dromosi termasuk biava SPG / aqencv fee
Biaya material dan perlengkaan yang digunakan
untuk tujuan display produk (di dalam/ luar toko
35440100 Promotional Displays POSM 676.940.000,00
counter) dan tagihan dari agensi untuk
DenvimDanan dan Derawatan material tersebut
Akun untuk mencatat biaya sampling produk
35459995 Trade samples 12.925.840,00 kepada pelanggan untuk meningkatkan
kesadaran Droduk pada Delanc|aan
Biaya promosi lainnya yang tidak tercakup pada
35490100 Other Promotlonal Expenses 343.299.607,00
akun lainnva
Barang jadi bahan baku dan perlengkapan
35620100 Product testing fees 61.085.324,00 kemasan untuk tujuan pengujian kecuali dalam
iumlah besar ditaqihkan ke Drovek uii coba
Total 9.708.859.309,00

bahwa berdasarkan tabel di atas, biaya iklan dan promosi yang dikeluarkan oleh Pemohon
Banding dapat dikatakan sebagai biaya untuk meningkatkan penghasilan perusahaan.
Tidak terdapat kegiatan yang mengembangkan trademark, semua terkait pemasaran
produk dan bukan brand. Kegiatan yang dilakukan tidak mengubah
bentuk/mengembangkan trademark. Atas hal tersebut, Pemohon Banding sepantasnya
menanggung biaya promosi sebagai bagian dari fungsinya dan usaha strategi
pemasarannya. Hal ini dapat dilihat juga dari invoice, faktur pajak, PO, DO dan dokumen
pendukung lainnya yang Pemohon Banding serahkan kembali dalam surat tanggapan ini;

bahwa oleh karena itu, sudah seharusnya Pemohon Banding menjadi pihak yang
menanggung biaya dan sekaligus berhak menikmati hasil yang diperolehnya dari kegiatan
tersebut;

bahwa selanjutnya, juga perlu diingat bahwa merek Biskuat, Oreo sudah terkenal di pasar
Indonesia. 0leh karena itu, Pemohon Banding tidak bisa mengembangkan sesuatu yang
telah dikembangkan sejak lama. Kegiatan pemasaran Pemohon Banding tidak tepat
dikarakterisasikan untuk mengembangkan nilai merek di pasar Indonesia dikarenakan
merek tersebut sudah dikenal di pasar Indonesia;

bahwa dengan demikian, jelas bahwa kegiatan yang dilakukan Pemohon Banding sama
sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengembangan trademark yang menjadi
tanggungjawab licensor sehingga koreksi Terbanding adalah sangat tidak tepat dan
seharusnya dibatalkan;

2.3.Terbanding keliru dalam berpendapat bahwa biaya promosi dan pemasaran yang
dikeluarkan Pemohon Banding seharusnya diremunerasi oleh pemilik merek

bahwa Terbanding kurang tepat dalam menginterpretasikan OECD sehingga


menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat/tidak valid;

bahwa alasan koreksi Terbanding yang menyatakan bahwa: "Berdasarkan paragraph 6. 77


OECD/G20 BEPS Project bahwa alas biaya kegiatan promosi atau pemasaran yang
dilakukan oleh bukan pemilik merek dimana aktivitas pemasaran diarahkan dan dikontrol
oleh pemilik merk, maka seharusnya mendapatkan reimbursement dari pemilik merek atas
kegt.afar) pemasaran fersebuf" adalah sangat tidak tepat;

bahwa sesuai perjanjian lisensi antara Pemohon Banding dan pihak afiliasi pemilik merek
BISKUAT dan OREO (selanjutnya disebut HAKl atau lp), Pemohon Banding telah
menerima hak penggunaan lp (HAKl) dan telah menggunakan HAKl tersebut sesuai
peraturan yang berlaku;

Halaman ke 47 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa atas hak penggunaan IP tersebut, Pemohon Banding memiliki kebebasan untuk
menggunakan HAKl agar dapat meningkatkan distribusinya seperti kondisi dengan pihak
ketiga pada umumnya. Kebebasan penggunaan HAKl yang dimaksud berupa eksploitasi
dalam kegiatan promosi dan periklanan untuk meningkatkan penjualan dan laba;

bahwa dalam kondisi yang sama pemilik HAKl pihak ketiga juga akan memberi kebebasan
kepada pihak yang diberikan lisensi untuk mengeksploitasi dengan tujuan mendapatkan
manfaat ekonomis. Sebagai perusahaan Licensed Manufacturer, Pemohon Banding perlu
melakukan aktivitas pemasaran untuk dapat menjual produk dan berkompetisi pada pasar.
Biaya atas kegiatan pemasaran sangat wajar dilakukan karena terkait dengan kepentingan
usaha Pemohon Banding dalam melakukan fungsi penjualan dan memperoleh
penghasilan;

bahwa dalam hal ini perlu diingat bahwa dalam menjalankan fungsinya sebagai Licensed
Manufacurer yang juga melakukan kegiatan pemasaran untuk dapat menjual produknya di
pasar lokal. Pemohon Banding memiliki hak penuh atas keberhasilan kegiatan
pemasarannya tersebut tanpa membagikan potensi keuntungan yang diperoleh dari
fungsinya yang dilakukan, aset yang digunakan, dan risiko yang diasumsikannya.
Kesuksesan pemasaran yang dilakukan Pemohon Banding tidak akan memberikan
manfaat ekonomi kepada pihak afiliasi pemilik lp. Kesuksesan promosi berupa
peningkatan penjualan dan laba akan menjadi hak Pemohon Banding. Begitu pula
sebaliknya, Pemohon Banding juga akan menanggung risiko atas kegagalan penjualan
produknya;

bahwa oleh karena itu tentu biaya yang terkait atas keberhasilan kegiatan pemasaran tidak
dapat dialihkan kepada pemilik merek. Tentu tidak adil bila perusahaan mempertahankan
penghasilan namun mengalihkan biaya yang terkait;

bahwa seperti yang telah dibahas di atas biaya tersebut mendatangkan manfaat yang
diterima oleh Pemohon Banding. Maka seharusnya biaya tersebut ditanggung oleh
Pemohon Banding dan bukan dialihkan kepada pihak pemilik lp;

bahwa dalam hal serupa atas transaksi dengan pihak ketiga tidak ada pemilik lp pihak
ketiga (Iicensor) yang akan menanggung biaya tersebut mengingat bahwa biaya
pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding (licensee) tersebut berdasarkan
kebijakan Pemohon Banding sendiri dan mendatangkan manfaat berupa kenaikan hasil
penjualan Pemohon Banding (licensee);

bahwa dengan demikian asumsi Terbanding bahwa biaya pemasaran seharusnya


dialihkan kepada pemilik lp adalah tidak tepat;

3. Tidak terdapat penyerahan Jasa Kena Pajak sejumlah Rp9.708.859.309,00 oleh


Pemohon Banding yang dapat dijadikan sebagai objek pemungutan PPN

bahwa ketentuan pada Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 ("UU
PPN") mengatur sebaga.i ber.ikut.. " Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas:
a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
b. impor Barang Kena pajak;
c. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Bervujud dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean;
pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
ekspor Barang Kena Pajak Bervujud oleh Pengusaha Kena Pajak;
ekspor Barang Kena Pajak Tidak Bervujud oleh Pengusah.a Kena Pajak; dan
ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.;"

Halaman ke 48 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa selanjutnya, Pasal 1 ayat (5), (6), dan (7) UU PPN diatur lebih lanjut mengenai
definisi dari Jasa/Jasa Kena Pajak dan Penyerahannya sebagai berikut:

batwa Avyat (5).. "Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan
atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang, fasilitas, kemudahan, atau hak
tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena
pesanan atau permintaan dengan bahan dan alas petunjuk dari pemesan.";

batwa ayat (6).. "Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan Undang-
Undang ini.";

batwa ayat (i).. "Penyerahan Jasa Kena Pajak adalah setiap kegiatan pemberian Jasa
Kena Pajak,";

bahwa dari ketentuan perundang-undangan di atas, jelas bahwa PPN hanya dapat
dikenakan atas adanya suatu kegiatan transaksi pemberian atau penyerahan jasa kena
pajak dari satu entitas (penjual atau penyedia jasa) kepada entitas lainnya (pembeli atau
penerima jasa). Sehubungan dengan koreksi Terbanding atas penyerahan yang PPN-nya
harus djpungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00, maka sebagaimana telah Pemohon
Banding uraikan pada penjelasan sebelumnya di atas - bahwa nilai koreksi sebesar
Rp9.708.859.309,00 tersebut bukan merupakan transaksi pemberian atau penyerahan
jasa, melainkan pengeluaran atau biaya promosi/pemasaran yang dibayarkan Pemohon
Banding kepada pihak ketiga selaku Penjual atau Penyedia Jasa promosi/pemasaran.
Dalam hal ini, Pemohon Banding bertindak selaku Pembeli atau Penerima Jasa, dan
bukan Penjual atau Penyedia Jasa yang memiliki kewajiban memungut PPN;

bahwa selanjutnya, Pemohon Banding berpendapat bahwa koreksi penyerahan yang PPN-
nya harus dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00 telah menyalahi prinsip atau
konsep dalam UU PPN, dimana Terbanding mengenakan kewajiban pemungutan PPN
kepada pembeli atau penerima jasa (dalam hal ini Pemohon Banding) selaku pihak yang
menerima pelayanan jasa (promosi/pemasaran) dari pihak penjual atau penyedia jasa.
Koreksi ini juga akan mengakibatkan terjadinya 2 (dua) kali pengenaan PPN atas transaksi
yang sama, karena pihak penjual atau penyedia jasa Oika mereka adalah Pengusaha Kena
Pajak di Indonesia) telah memungut PPN pada saat menerbitkan tagihan jasa kepada
Pemohon Banding;

bahwa dengan demikian, Pemohon Banding berpendapat bahwa koreksi penyerahan yang
PPN-nya harus dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00 ini tidak tepat, karena tidak
sesuai dengan prinsip atau konsep atau ketentuan dalam UU PPN sebagai berikut:
a. bahwa nilai koreksi sebesar Rp9.708.859.309,00 merupakan biaya yang dikeluarkan
Pemohon Banding (bukan pendapatan yang terkait dengan kegiatan penyerahan jasa
Pemohon Banding);
b. bahwa Pemohon Banding merupakan pembeli atau penerima jasa yang tidak memiliki
hak apapun secara hukum pemundang-undangan perpajakan untuk memungut PPN;
c. bahwa koreksi ini dapat menyebabkan terjadinya pengenaan PPN sebanyak 2 (dua)
kali atas transaksi yang sama, dikarenakan pihak penjual atau penyedia jasa Oika
merupakan Pengusaha Kena Pajak di Indonesia) dapat dipastikan telah memungut
PPN pada saat menerbitkan tagihan jasa kepada Pemohon Banding;

bahwa berdasarkan penjelasan di atas, Pemohon Banding memohon kepada Majelis


Hakim yang Terhormat untuk dapat mempertimbangkan dan membatalkan koreksi
Penyerahan Yang PPN-nya Harus Dipungut sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00 sesuai
ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku;

Halaman ke 49 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyampaikan Pendapat Akhir
Nomor: 112/MllvIITAX/VII/2020 tanggal 27 Juli 2020 yang pada pokoknya menyatakan
hal-hal sebagai berikut:

bahwa sehubungan dengan akan diakhirinya proses persidangan Pengadilan Pajak pada
sidang tanggal 27 Juli 2020, perkenankanlah Pemohon Banding menyampaikan pendapat
akhir terkait pengajuan banding Pemohon Banding dengan uraian sebagai berikut:

I. PENJELASAN KOREKSI POSITIF ATAS PENYERAHAN YANG PPN-NYA HARUS


DIPUNGUT SENDIRl

bahwa latar belakang koreksi turunan (secondary adjustment) atas biaya


pemasaran/promosi;

bahwa yang menjadi sengketa dalam persidangan ini adalah koreksj turunan (secondary
adjustment) dari Pph Badan yang timbul atas biaya pemasaran/promosi dengan total
Rpl72.772.956.648,00 selama tahun pajak 2015, biaya ini dialokasikan sebesar
Rp9.708.859.309,00 untuk masa pajak Agustus 2015;

bahwa total koreksi Pph Badan tersebut dialokasikan ke masing-masing Masa Pajak
sebagai berikut:

•No
Nasa Pajak :, DPP
1 Januari Rp 8.017.329.975,00

2 Februari Rp 9.347.008.488 ,00


3 Maret Rp 12.384.257.408,00
4 April Rp 15.222.210.526,00

5 Mei Rp 14.912.328.971,00

6 Juni Rp 13.791.543.741,00

7 Juli Rp 8.427.819.772,00
8 Agustus Rp 9.708.859.309,00
9 September Rp 18.458.415.283,00
10 Oktober Rp 20.735.905.416,00
11 November Rp 20.258.336.969,00
12 Desember Rp 21.508.940.790,00
Jumlah Rp 172.772.956.648,00

bahwa Terbanding melakukan koreksi dengan alasan bahwa Pemohon Banding


seharusnya mendapatkan remunerasi/penggantian dari Pemilik merek atas biaya
pemasaran/promosi yang telah dikeluarkan dikarenakan aktivitas pemasaran yang
dilakukan oleh Pemohon Banding dianggap meningkatkan nilai dari merek (enhancement);

bahwa kemudian, Terbanding berpendapat bahwa Pemohon Banding wajib memungut


PPN atas asumsi kompensasi yang harus diberikan oleh pihak afiliasi pemilik lp atas
aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh Pemohon Banding yang dianggap meningkatkan
nilai dari merek. Terbanding menganggap bahwa biaya promosi yang dibebankan
Pemohon Banding dalam SPT Tahunan Pph Badan sebesar Rpl72.772.956.648,00
merupakan biaya terkait penyerahan jasa marketing oleh Pemohon Banding kepada Pihak
Afiliasi.` Terbanding berpendapat bahwa transaksi penyerahan jasa marketing tersebut
tidak termasuk dalam jenis penyerahan jasa yang ekspornya dikenakan PPN dengan tariff
0°/a.0lehkarenaituataspenyerahaniasamarketingtersebutdikenakanl0°/o;a

Halaman ke 50 dari 69
PuT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa atas koreksi tersebut, Pemohon Banding menyampaikan pendapat akhir sebagai berikut:

1. Terbanding telah melakukan koreksi turunan yang tidak konsisten dan tidak
sejalan dengan pedoman/dasar hukum yang digunakan pada koreksi utama

bahwa perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa kami tidak setuju dengan kesimpulan
Terbanding bahwa atas kegiatan pemasaran/promosi tersebut termasuk dalam kategori
Penyerahan Jasa Kena Pajak di Dalam daerah Pabean yang dikenakan PPN sebesar
10%.
Dalam melakukan koreksi Pph Badan, Terbanding menggunakan OECD paragraf 6.76 dan
6.77 di dalam argumennya. Perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa paragraf 6.76 dan
6.77 yang menjadi referensi Terbanding dalam melakukan koreksi merupakan paragraf
yang terkait Harta Tak Berwujud, terutama mengenai fungsi enhancement (peningkatan
nilai), dari fungsi DEMPE (Development, Enhancement, Maintenance, Protection,
Exploitation) yang diperkenalkan OECD terkait penetuan remunerasi untuk harta tidak
berwujud;

bahwa perlu diketahui bahwa tujuan dari chapter 6 OECD guideline adalah untuk
memberikan kompensasi bagi pihak pihak yang berkontribusi pada fungsi DEMPE sesuai
dengan function, asset, maupun risk yang dimiliki suatu entitas. Lebih lanjut dalam
paragraf 6.76 dan 6.77 yang digunakan Terbanding sebagai dasar hukum koreksi, OECD
mengatur mengenai kontribusi terhadap enhancement marketing intangible. Bahwa apabila
suatu entitas melakukan fungsi diluar dari yang seharusnya, maka atas fungsi tersebut
harus diberikan penggantian atau kompensasi. Kompensasi diberikan karena indikasj
adanya kontribusi terhadap fungsi DEMPE khususnya Enhancement atau pengembangan
pada harta tidak berwujud;

bahwa perlu ditekankan bahwa remunerasi atas pengembangan merek tidaklah sama
dengan pemberian jasa marketing;

bahwa oleh karenanya, Terbanding tidak konsisten dalam melakukan secondary


adjustment;

2. Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi positif atas penghasilan dari luar
usaha yang dilakukan oleh Terbanding

bahwa atas koreksi tersebut, Pemohon Banding menyampaikan pendapat akhir sebagai
berikut:

A. Latar belakang penggunaan lisensi atas merek dagang "OREO", "RITZ", "CHIPS
AHOY", "BISKUAT", dan lainnya untuk produk-produk yang dihasilkan dan dijual oleh
Pemohon Banding

bahwa sehubungan dengan kegiatan usaha produksi, pemasaran dan distribusi yang
dilakukan oleh Pemohon Banding, Pemohon Banding mengikat perjanjian lisensi dengan
Licensor atau Pemilik merek, yaitu Intercontinental Great Brands LLC ("lGB'') berdasarkan
License Agreement No.1590 yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2011 dan License
Agreement No. 2021 dengan Generale Biscuit yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2014
(Lampiran 1 - License Agreement dengan International Continental Great Brands LLC dan
Generale Biskuit beserta terjemahan tersumpah);

bahwa License Agreement antara Pemohon Banding dengan Pemilik Merek memberikan
hak kepada Pemohon Banding sebagai Licensee untuk menggunakan aset tak berwujud
yaitu merek dagang, nama dagang, dan pengetahuan pemasaran serta hal-hal yang
berkaitan dengan produksi (misalnya paten produk, formula, teknik, dan pengetahuan
lainnya) dalam memproduksi dan mendistribusikan produk biskuit dan camilan Pemohon
Banding di bawah dagang Kraft. Hal ini dinyatakan dalam License Agreement
Bagian 11 poin A yaitu:

Halaman ke 51 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
"Subject to the conditions set forth below, Licensor grants to Licensee, and Licensee
accepts, the non-exclusive and sublicensable right and license to:
(i) use the Subject Trademarks, in particular to affix the Subject Trademarks to the
Products or their pacakaging, to offer or market the Products under the Subject
Trademarks and to use the Subject Trademarks in advertising;
(ii) use the Know-How in the manufacture of Products or performance of Services rendered
or to be rendered in combination with the Subject Trademarks; and
(iii) make, use, keep, import, export, offer for sale and sell Products and to perform
methods covered by the Subject Patents."

bahwa atas penggunaan aset tak berwujud sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian
lisensi tersebut di atas, Pemohon Banding wajib membayar royalti kepada Pemilik Merek:

bahwa persaingan dalam pasar biskuit dan camilan sangatlah tinggi disebabkan karena
tidak adanya "diferensiasi" nyata dalam produk tersebut. Untuk dapat memberikan sebuah
perbedaan antara produk Pemohon Banding dengan produk pesaing biskuit lainnya, maka
diperlukanlah sebuah trademark/merek dagang yang kuat yang dapat menarik perhatian
konsumen;

bahwa merek dagang Kraft yang dilisensikan kepada Pemohon Banding sendiri
merupakan merek dagang yang kuat dari Mondelez Group di pasar persaingan
perdagangan biskuit secara global, dimana Mondelez Group merupakan salah satu industri
biskuit terbesar dan terkenal di dunia;

8. Terbanding telah keliru dalam mengkarakterisasi Pemohon Banding sebagai Service


Provider (agent)

bahwa Terbanding telah keliru dalam memahami kegiatan bisnis perusahaan sehingga
tidak tepat dalam mengkarakterisasikan Pemohon Banding sebagai service provider
(agent). Perlu ditekankan, bahwa dalam aktivitas bisnisnya dan berdasarkan analisis FAR
dalam dokumentasi TP, Pemohon Banding melakukan fungsi sebagai produsen yang lebih
dari sekedar penyedia jasa (agent). Fungsi yang dilakukan yaitu fungsi produksi yang
mendalam mulai dari production scheduling, processing, quality control, packaging and
labeling, Pemohon Banding juga menjalankan fungsi procurement, quality control,
manufacturing, customer service & logistic (limited), marketing, distribution & sales, general
management & administration (limited);

bahwa aset yang dimiliki adalah aset beiwujud, sedangkan risiko yang ditanggung berupa
market risk, production risk, inventory risk, product liability risk, foreign exchange risk dan
credit risk;

bahwa sehingga berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakterisasi


Pemohon Banding terkait penjualan kepada pihak ketiga yang tepat adalah sebagai
Licensed Manufacturer (manufaktur berlisensi). Lebih lanjut, mempertimbangkan FAR
yang dimiliki Pemohon Banding maupun struktur pegawai yang dimiliki Pemohon Banding
maka tidak tepat apabila Terbanding berpendapat bahwa Pemohon Banding menyediakan
jasa marketing bagi Pemilik lp sehingga hamus memungut PPN sendiri;

bahwa berdasarkan literature lBFD dan Surat Direktur Pemeriksaan dan Penagihan
Direktorat Jenderal Pajak S-153/PJ/2010 terkait karakterisasi dari perusahaan, dapat
dilihat bahwa perusahaan yang masuk dalam kategori agen tidak melakukan fungsi
produksi pada umumnya sebagai berikut:

I,,' Fully fledged Contract Toll ,` _._ _. Pemohon


atlrT.I,I,r=,,
___I__t__.- _ ..---;---:- •. -,--. Agent
BandinaX
Sourcing raw materials X X

Corisignment of raw inaterials X X

Manufacturing planning X X X X

Halaman ke 52 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tatiun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
i,a,a„',I,r='.
Fully fledgedmanufacturer -1"ManufacIu re I 7-o'/Manufacturer
Aaenl
PemohonBandina

Routine intangible X X X X

Specific valuable manufacturing intangible X X

R&D X

Manufacturing X X X X

Title to goods X X X

Assembling and packaging X X X X

Warehousing and logistics X X (x) X

Price setting (x) X

Invoicing and collection X X X

Marketing and advertising X X X

Quality control X X X X

Sales and distribution X X

After sales support X

Warranty and repair X X

General and administrative function X X X X X

R&D risk X

Market risk X (x) X

Inventory risk X X X

Operational risk X X xJ X

Foreign exchange risk X X

(Product) liability risk X (x) X

Bad debt risk X X X

bahwa sesuai karakterisasinya, agar dapat memperoleh hasil penjualannya yang baik,
Pemohon Banding periu melakukan aktivitas pemasaran dan promosi untuk berkompetisi
dengan produk sejenis lainnya. Sehingga biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh
Pemohon Banding adalah sangat wajar dilakukan karena terkait dengan kepentingan
usaha Pemohon Banding dalam melakukan fungsi penjualan;

bahwa selanjutnya, berdasarkan PER-22 Bab 11 Bagian 8 poin 1 secara jelas diuraikan
bahwa penentuan karakteristik yang akurat dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain
mengidentifikasi karakteristik transaksi afiliasi dan melakukan Analisis Fungsi;

bahwa sehingga berdasarkan peraturan transfer pricing yang berlaku tersebut, seharusnya
Terbanding tidak menyimpulkan karakterisasi suatu entitas hanya semata-mata karena
menurut Terbanding tanpa melakukan tahapan analisis sesuai dengan PER-22. Pemohon
Banding melakukan kegiatan promosi/marketing yang bersifat memperkuat merek;

bahwa dengan demikian, koreksi yang dilakukan Terbanding tidak berdasarkan data, fakta
serta tidak sesuai dengan aturan dan pedoman penerapan prinsip kewajaran dan
kelaziman usaha;

bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 ("Uu KUP"), dinyatakan:


"Pendapat dan simpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang kuat dan
berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan."

bahwa selanjutnya, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 mensyaratkan


bahwa:
"temuan hasil Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.,"

bahwa Terbanding mengabaikan function, asset, dan risk yang dimiliki oleh Pemohon
Banding dan tel?h tertera dalam TP Documentation yang telah diberikan selama proses
pemeriksaan;

Halaman ke 53 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
C. Kegiatan pemasaran dan promosi produk yang dilakukan oleh Pemohon Banding
dalam rangka meningkatkan penjualan dan bersaing dengan produk-produk lain yang
sejenis

bahwa produk biskujt dan camilan merupakan produk dengan tingkat persaingan tinggi di
pasar. Penjualan dari produk biskuit dan camilan sendiri akan bergantung kepada kualitas
dari produk yang dihasilkan misalnya segi rasa dan juga inovasi untuk masing-masing
produk yang diperdagangkan. Bahwa dalam pasar terdapat banyak kompetitor untuk jenis
produk biskuit dan camilan yang serupa dengan produk Pemohon Banding, dari bentuk,
varian rasa hingga memiliki packaging yang hampir serupa dengan Pemilik Banding
seperti terlihat pada gambar-gambar di bawah ini;

i:£F
Produk Pembhon Banding r#4 #J2Fodiik Serupa / Sejenis
1. Biskuit mark OREO
IIIIIIIIIIII-___Jt3I-
'® •-: 0' 0 ,)
._. _` . --. . .- i
a "..a `. .

i- 1 --
+---- . ~,.,*.`=-. fo~-,RERE-_,-,
i }(=.-FT - - --
..,I `,I:( , ,
i1

i =J-=gRE=as5H--u

.
®
-ten-L--`,r'`r`
, , . ,tr
,
,£-, -
I rse` ``` `.`.`. . `: *ss§*.*_:,1a1.I.':.`++

2. Bisku uit merk RITZ

r +,t„g, .-

=\ `r , `y3:,-`=-ii,..Eg,;`

a
_ __ *#J.
#.£ SOE. ..RE
,,

©S.,,

3. Biskuit merk BISKUAT

---i~_rffl I. : .*^,.-.,:-;-=r:.•
•, ,,,.. .i,f„-n6

i^yasRERErdi%=ii=)ifty,-,\-i.#.„.#.z#J_a

i€m ±€E=i¥:!}.€RE

Halaman ke 54 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
Produk Pemohon Banding 7Lwt produk serupa/ se|enls
_,JTgI,''!
T,-,
-,. 6 ;
-i,-;¢r !i

. *'s I

RE,#

4. Biskuit Chips Ahoyl


' a`r`S ,,

1¥ .,,

BHips,`!SS»
_m83.REis ©

i p`=3
' , ,.9 i?\
' ,
nL#ndn. ,i-,- _ . i.'
_.`,_.-._F=|llllI|_
. ,

` ,`. - ~

bahwa berdasarkan tabel perbandingan antara produk biskuit yang dihasilkan oleh
Pemohon Banding dengan produk sejenis dari perusahaan lain di atas, jelas bahwa
informasi dan ciri khas dari produk - produk yang dihasilkan harus disampaikan kepada
pelanggan secara terus - menerus agar pelanggan dapat mengidentifikasi produk yang
dihasilkan oleh Pemohon Banding dengan produk lain yang serupa / sejenis, yakni dengan
dilakukannya kegiatan promosi dan pemasaran;

bahwa pada dasarnya, kegiatan promosi dapat diartikan sebagai berikut:


"Promotion viewed as activities that communicate the merits of the product and persuade
target customers to buy it. Promotion mix can be seen as the specific blend Of advertising,
sales promotion, public relation and direct marketing tools that company uses to pursue its
marketing objectives."

[terjemahan tidak resmi]


Promosi dipandang sebagai suatu kegiatan untuk mengkomunikasikan atau memberikan
informasi mengenai suatu produk dan mengajak/meyakinkan pelanggan untuk membeli
produk tersebut. Kombinasi spesifilk dari kegiatan pemasaran diantaranya berupa iklan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat dan sarana pemasaran secara langsung yang
digunakan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari pemasarannya.,

bahwa selanjutnya; tujuan utama dari dilakukannya kegiatan promosi adalah untuk
memberikan informasi kepada konsumen / pelanggan terkait produk, untuk meningkatkan
permintaan konsumen / pelanggan akan produk yang dihasilkan, dan untuk membedakan
produk yang dihasilkan dengan produk -produk lainnya;

bahwa Pemohon Banding melakukan kegiatan pemasaran dan promosi untuk menciptakan
upaya Product awareness yang efektif, yang kemudian sejalan dengan tujuan dari kegjatan
promosi sebagaimana telah Pemohon Banding jelaskan di atas. Product Awareness
sendiri didefinisikan oleh ahli sebagai berikut:
•.Product awareness is the knowledge about the particular products a company offers
especially compared to those offered by its competitors."

[terjemahan tidak resmi]


Product awareness adalah pengetahuan tentang produk tertentu yang ditawarkan
perusahaan terutama dibandingkan dengan yang ditawarkan oleh para pesaingnya ;/
Halaman ke 55 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa sehubungan dengan hal tersebut, Pemohon Banding perlu melakukan kegiatan
pemasaran dan promosi untuk memberikan informasi kepada pelanggan, meningkatkan
permintaan produk dan diferensiasi produk dari adanya product awareness konsumen /
pelanggan terhadap produk - produk yang dihasilkan oleh Pemohon Banding. Selain itu
promosi juga diperlukan untuk menarik dan/atau mempertahankan minat beli konsumen
terhadap produk yang dipasarkan dari segi loyalitas konsumen terhadap produk yang
dihasilkan oleh Pemohon Bandjng dan terutama pengenalan akan produk-produk baru
yang dihasilkan dan diperdagangkan oleh Pemohon Banding;

bahwa upaya pemasaran bagi industri manufaktur biskuit difokuskan pada peningkatan
daya tarik terhadap produk biskuit yang diperjualbelikan kepada konsumen akhir. Kegiatan
pemasaran termasuk promosi tersebut dapat dilihat dalam bentuk inovasi baru (seperti
varian rasa baru), penempatan produk, iklan konvensional terkait produk yang dijual baik
melalui televisi, internet, media sosial atau platfom lainnya, iklan di media cetak, pameran
titik penjualan, insentif atas pembelian produk, dan lain sebagainya. Hal ini juga
dimaksudkan untuk mempermudah Pemohon Banding dalam menciptakan citra atau ciri
khas dari biskuit Pemohon Banding, memudahkan dalam proses pesanan, menimbulkan
loyalitas konsumen dan sebagainya;

bahwa dalam melaksanakan kegiatan pemasaran dan promosi terhadap produk-produk


biskuit dan camilan yang dihasilkan, Pemohon Banding bekerja sama dengan pihak ketiga
seperti pihak retailer, wholesaler, dan distributor. Berikut merupakan bentuk-bentuk
kerjasama Pemohon Banding dengan pihak ketiga sehubungan dengan kegiatan
pemasaran dan promosi dari produk yang diperdagangkan oleh Pemohon Banding:
- Desain poster, shelftalker, wobbler, floordisplay untuk produk "Oreo coconut Delight".
• Penempatan floor display, block shelving dan lainnya untuk produk "Oreo selection" di
supemarket.
- Penempatan produk "Oreo Mini" dan ''Chips Ahoy! Original" dalam listing katalog /
brosur dari supermarket.
- Produksi video digital produk ``Oreo selection" untuk diiklankan.
- Penayangan iklan Play with Oreo - Mini Oreo dan play with Oreo - Coconut di
beberapa stasiun televisi dan platform media sosial.
- Analisis sample varian biskuit Oreo, diantaranya "Oreo Choco", "Mini Oreo Vanilla'',
"Oreo Coconut", "Ritz Crackers", dan varian lainnya;

bahwa berikut Pemohon Banding sampaikan dokumen pendukung yang menunjukkan


kegiatan pemasaran dan promosi untuk produk yang dijual Pemohon Banding:
- Lampiran -2 Dokumen -dokumen pendukung berupa invoice, faktur pajak, purchase
order, agreement dan lain-lain terkait dengan bentuk kerjasama dengan pihak ketiga
untuk kegiatan promosi produk yang diperdagangkan oleh Pemohon Banding.
- Lampiran - 3 Sampel video iklan produk biskuit yang ditayangkan di televisi atau
platform lainnya.
- Lampiran - 4 Sampel perjanjian antara Pemohon Banding dengan distributor dan
Retailer;

bahwa perlu Pemohon Banding jelaskan bahwa Pemohon Banding secara penuh
menanggung resiko pasar yang timbul terkait dengan produksi dan penjualan produk
biskuit dan camilan, seperti resiko atas tingkat penjualan produk yang dihasilkan dan
kemudian didistribusikan di pasar, produk yang gagal produksi, kadaluarsa, dan resiko
kerugian lainnya. Apabila tingkat penjualan produk biskuit yang dihasilkan oleh Pemohon
Banding terhadap konsumen akhir rendah, maka akan beresiko pada menurunnya jumlah
pendapatan Pemohon Banding dan produk menjadi daluarsa;

bahwa berdasarkan penjelasan di atas, perlu Pemohon Banding sampaikan bahwa


kegiatan promosi dan pemasaran sewajarnya dipahami secara substantif, yakni bukan
hanya dari bentuk - bentuk kegiatan yang dilakukan tetapi tujuan dan maksud dari
dilakukannyakegiatanpromosldanpemasarantersebut.Dalamhalini,tujuandanmaksud¢;

Halaman ke 56 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufactun.ng
dari kegiatan promosi dan pemasaran tentunya harus dikaitkan dengan kegiatan usaha
yang dilakukan, dimana kegiatan usaha dari Pemohon Banding adalah manufaktur dan
perdagangan biskuit dan camilan, sehingga tujuan utama dari kegiatan promosi tersebut
adalah sehubungan dengan penjualan dari produk biskuit yang dihasilkan, bukan untuk
memperjualbelikan merk yang menjadi atribut dari produk biskuit tersebut. Dengan
demikian, kegiatan promosi dan pemasaran yang dilakukan oleh Pemohon Banding pada
dasarnya adalah untuk memberikan suatu product awareness kepada konsumen /
pelanggan sehubungan dengan produksi dan inovasi terhadap biskuit dan camilan yang
dihasilkan dan diperdagangkan Pemohon Banding serta menjaga loyalitas konsumen akhir
terhadap produk-produk yang dihasilkan Pemohon Banding, yang kemudian akan
berpengaruh terhadap peningkatan permjntaan pelanggan terhadap produk dan
peningkatan penjualan atas produk -produk yang dihasilkan tersebut;

bahwa biaya kegiatan promosi dan pemasaran untuk memberikan suatu product
awareness kepada konsumen / pelanggan tersebut dibayarkan Pemohon Banding kepada
pihak ketiga selaku Penjual atau Penyedia Jasa promosi/pemasaran. Dalam hal ini,
Pemohon Banding bertindak selaku Pembeli atau Penerima Jasa, dan bukan Penjual atau
Penyedia Jasa yang memiliki kewajiban memungut PPN;

bahwa lebih lanjut, berikut rincian dan penjelasan biaya marketing/promosi yang
dibayarkan kepada pihak ketiga oleh Pemohon Banding:
. Bulan
/.€~
Rlnclan Blaya pemasaran/Promosl ' i;)
Agu8tus 2015 Do8krlpsl Akun
NomorNamaAkun ., a •-I,-+`rul
(Rl,'
34990400 Freight Costs - Sample (4.992.510) Biaya pengiriman product
Biaya terkait dengan promosi produk di media
seperti surat kabar dan lainnya secara periodik
35110100 Advertisiiig -Media production (48.093.552) termasuk biaya alas produk yang tidak secara
soesifik untuk Droduk tertentu
Biaya pembuatan iklan dan pemasangan iklan di
35120100 Advertising -Media Space 4.447.797.158
media TV dan Dublikasi Delanciaan lainnva
Biaya media lainnya yang tidak terindetifikasi pada
35120300 Advertising -Other Media (100.143.906)
akun media di alas
Komisi atau bonus kepada agensi dan penurunan
35130100 Advertising - Media fees 355.449.342
iaminan I)enaeluaran (terkait denaan produk)
Biaya terkait dengan jasa pengaturan bentuk
35240100 Artwork & Design 56.400.000
packaainci Droduk
Biaya lain yang berhubungan dengan promosi
35290100 Consumer Incentives -Other (434.414.431) produk kepada pelanggan temasuk biaya
mencetak silinder untuk keDerluan Dromosi.
35319975 Trade lnc -Cooperative Advertising (1.076.874.815)
35319985 Trade lnc -Cooperative Advertising Biaya yang berhubungan dengan promosi
- Adjustment 267.405.361
gabungan dengan pelanggan
35319995 Trade lnc -Cooperative Advertising 2.058.500.000
35329975 Trade lnc - Performance Deals 1.780.492.202 Biaya yang berriubungan dengan kegiatanpelangganmempromosikanataumenampilkan
35329985 Trade lnc - Performance Deals
Adiustment (1.275.929.649)
produk pemusahaan seperti biaya display biaya
35329995 Trade lnc - Performance Deals 770.114.575 pendaftaran (listing fee) biaya promosi pada toko
35399975 Trade Incentives -Other 1.101.808.909
lnsentif yang diberikan kepada pelanggan yang
35399985 Trade Incentives -Other Adjustment 54.939.600 belum dikurangi dari invoice (terkait dengan
35399995 Trade Incentives -Other 71.435.000 produk)

Biaya kepada pihak ketiga untuk perencanaan


35430100 Promotion handling fees 590.714.554 pengurusan administrasi dan/ atau mengontrol
Dromosi termasuk biava SPG / aqencv fee
Biaya kepada pihak ketiga untuk perencanaan
35440100 Promotional Displays POSM 676.940.000 pengurusan administrasi dan / atau mengontrol
Dromosi temiasuk biava SPG / aaencv fee
Akun untuk mencatat biaya sampling produk
35459995 Trade samples 12.925.840 kepada pelanggan untuk meningkatkan kesadaran
Droduk Dada Delancician
Biaya promosi lainnya yang tidak tercakup pada
35490100 Other Promotional Expenses 343.299.607
akun lainnva
Barang jadi bahan baku dan perlengkapan
35620100 Product testing fees 61.085.607 kemasan untuk tujuan pengujian kecuali dalam
iumlah besar ditaciihkan ke provek uii coba
Total 9.708.859.309

Halaman ke 57 dart 69
PuT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa berdasarkan tabel tersebut telah jelas bahwa Pemohon Banding melakukan
pembayaran biaya marketing kepada pihak ketiga untuk memberikan suatu product
awareness kepada konsumen / pelanggan;

D. Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding tidak meningkatkan nilai lp
melainkan meningkatkan hak distribusinya sendiri

bahwa perlu ditekankan bahwa berdasarkan OECD/G20 Base Erosion and Profit Shifting
Project -Guidance on Transfer Pricing Aspects of lntangibles [Action 8-10: 2015 Final
Reports] paragraph 6.11 dijelaskan bahwa:
" . . ,not all marketing activities result in the creation or enhancement of an intangible"

ITerjemahan tidak resmi]


"...tidak semua kegiatan pemasaran menghasilkan penciptaan atau peningkatan suatu
harta tidak bervujud"

bahwa terkait dengan aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh, Pemohon Banding ingin
menyampaikan bahwa:

bahwa Pasal 1 Ayat 14 UU Nomor 24 tahun 1997 tentang Penyiaran menyebutkan:


"Siaran lklan Niaga adalah mata acara yang memperkenalkan, memasyarakatkan dan/atau
mempromosikan barang atau jasa kepada khalayak sasaran dengan tujuan mempengaruhi
konsumen atau khalayak sasaran agar menggunakan produk yang ditawarkan, yang
disiarkan melalui lembaga penyiaran dengan imbalan`"

bahwa selanjutnya dalam UU Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan menyatakan:


"Promosi Dagang adalah kegiatan mempertunjukkan, memperagakan, memperkenalkan,
dan/atau menyebarluaskan informasi hasil produksi Barang dan/atau Jasa untuk menarik
minat bell konsumen, balk di dalam negeri maupun di luar negeri, dalam jangka waktu
tertentu untuk meningkatkan penjualan, memperluas pasar, dan mencari hubungan
dagang.„

bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 02/PMK.03/2010 ("PMK-02'') Pasal 1


menyebutkan:
"Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan Biaya Promosi adalah
bagian dari biaya penjualan yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding dalam rangka
memperkenalkan dan/atau menganjurkan pemakaian suatu produk balk langsung maupun
tidak langsung untuk mempertahankan dan/atau meningkatkan penjualan."

bahwa selama proses pemeriksaan, keberatan, dan dalam persidangan, Pemohon


Banding telah menyampaikan rincian biaya pemasaran/promosi yang dikeluarkan oleh
Pemohon Banding dan dapat jelas dilihat biaya berfungsi untuk meningkatkan penghasilan
perusahaan. Tidak terdapat kegiatan yang mengembangkan trademark, semua terkajt
pemasaran produk dan bukan brand. Kegiatan yang dilakukan tidak mengubah
bentuk/mengembangkan trademark. Atas hal tersebut, Pemohon Banding sepantasnya
menanggung biaya promosi sebagai bagian dari fungsinya dan usaha strategi
pemasarannya;

bahwa Pemohon Banding telah mejelaskan secara rigid dalam surat Banding yang telah
disampaikan Pemohon Banding bahwa aktivitas marketing yang dilakukan oleh Pemohon
Banding hanya semata-mata untuk meningkatkan penjualan Pemohon Banding. Aktivitas
pemasaran/promosi yang dilakukan Pemohon Banding berupa iklan di media, baik
elektronik mapun cetak, promosi pelanggan, promosi toko ritel, dan sebagainya tidak

Feemmabsear;::nprT€:{ada:nag:%nnb?::i,;jm'''klpkarenakeglatannyahanyaterbataspada

Halaman ke 58 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa merek Biskuat, Oreo sudah terkenal di pasar Indonesia. 0leh karena itu, Kegiatan
pemasaran Pemohon Banding tidak tepat dikatakan mengembangkan nilai merek di pasar
yang memberikan manfaat bagi Pemilik lp karena merek tersebut sudah dikenal di pasar
Indonesia. Pemohon Banding tidak bisa mengembangkan sesuatu yang telah
dikembangkan sejak lama;

bahwa kegiatan yang dilakukan tidak mengubah bentuk/mengembangkan trademark. Atas


hal tersebut, Pemohon Banding sepantasnya menanggung biaya promosi sebagai bagian
dari fungsinya dan usaha strategi pemasarannya. Hal ini dapat dilihat juga dari invoice,
faktur pajak, PO, DO dan dokumen pendukung lainnya yang telah Pemohon Banding
sampaikan sebelumnya;

bahwa oleh karena itu, sudah seharusnya Pemohon Banding menjadi pihak yang
menanggung biaya dan sekaligus berhak menikmati hasil yang diperolehnya dari kegiatan
tersebut. Kesuksesan pemasaran yang dilakukan Pemohon Banding tidak akan
memberikan manfaat ekonomi kepada pihak afiliasi pemilik lp. Kesuksesan promosi
berupa peningkatan penjualan dan laba akan menjadi hak Pemohon Banding. Begitu pula
sebaliknya, Pemohon Banding juga akan menanggung risiko atas kegagalan penjualan
produknya;

bahwa dengan demikian, jelas bahwa kegiatan yang dilakukan Pemohon Banding sama
sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengembangan trademark yang menjadi
tanggung jawab licensor sehingga koreksi Terbanding adalah sangat tidak tepat;

E. Terbanding keliru dalam berpendapat bahwa biaya promosi dan pemasaran yang
dikeluarkan Pemohon Banding seharusnya diremunerasi oleh pemilik merek

bahwa Terbanding kurang tepat dalam menginterpretasikan OECD sehingga


menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat/ tidak valid;

bahwa alasan koreksi Terbanding yang menyatakan bahwa: ``Berdasarkan paragraph 6.77
OECD/G20 BEPS Project bahwa atas biaya kegiatan promosi atau pemasaran yang
dilakukan oleh bukan pemilik merek dimana aktivitas pemasaran diarahkan dan dikontrol
oleh pemilik merk, maka seharusnya mendapatkan reimbursement dari pemilik merek atas
kegiatan pemasaran tersebut" adalah sangat tidak tepat;

bahwa dalam pedoman internasional Transfer Pricing sesuai dengan Paragraf 8.2.3.2.66
United Nation (UN) Manual, disebutkan bahwa:
"For example, a limited risk company acting solely as a sales agent with little or no
responsibility for market development would generally not bear the costs of a market
penetration strategy initiated by its parent company "

ITerjemahan Tidak Resmi]


"Misalnya, sebuah perusahaan risiko terbatas yang bertindak semata-mata sebagai agen
penjualan yang memiliki sedikit hingga sama sekali tidak ada kewajiban terhadap
perkembangan pasar pada umumnya tidak akan menanggung biaya strategi penetrasi
pasar yang dimulai oleh perusahaan induknyd"

bahwa seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa sesuai analisis Fungsi, Aset, dan Resiko
(FAR) sebagaimana diuraikan di dalam Dokumentasi Transfer Pricing (TP Documentation)
(Lampiran -5 Transfer Pricing Documentation Tahun 2015 dan Tahun 2014 beserta
terjemahan tersumpah), Pemohon Banding melakukan fungsi yang jauh lebih kompleks
dari sekedar agen yaitu termasuk fungsi produksi yang mendalam, mulai dari production
scheduling, processing, quality control, assembly, packaging and labeling. Pemohon
Banding juga menjalankan fungsi procurement, quality control, manufacturing, customer
service & logistic (limited), marketing, distribution & sales, general management &
administration (limited). Aset yang dimiliki adalah aset tangibles, sedangkan irsNhoyarno/

Halaman ke 59 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
ditanggung berupa market risk, inventory risk, production risk, product liability risk, foreign
exchange risk and credit risk;

bahwa berdasarkan penjelasan - penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa


karakterisasi Pemohon Banding terkait penjualan kepada pihak ketiga yang tepat adalah
sebagai Licensed Manufacturer, dimana jelas bahwa Pemohon Banding memiljki fungsi
yang lebih signifikan dan kompleks dibandingkan dengan fungsi dari sebuah agen;

bahwa selanjutnya, sesuai perjanjian lisensi antara Pemohon Banding dan pihak afiliasi
pemilik merek BISKUAT dan OREO (selanjutnya disebut HAKl atau lp), Pemohon Banding
telah menerjma hak penggunaan lp (HAKl) dan telah menggunakan HAKI tersebut sesuai
peraturan yang berlaku;

bahwa atas hak penggunaan IP tersebut, Pemohon Banding memiliki kebebasan untuk
menggunakan HAKl agar dapat meningkatkan distribusinya seperti kondisi dengan pihak
ketiga pada umumnya. Kebebasan penggunaan HAKl yang dimaksud berupa eksploitasi
dalam kegiatan promosi dan periklanan untuk meningkatkan penjualan dan laba;

bahwa dalam kondisi yang sama pemilik HAKl pihak ketiga juga akan memberi kebebasan
kepada pihak yang diberikan lisensi untuk mengeksploitasi dengan tujuan mendapatkan
manfaat ekonomis. Sebagai perusahaan Licensed Manufacturer, Pemohon Banding periu
melakukan aktivitas pemasaran untuk dapat menjual produk dan berkompetisi pada pasar.
Biaya atas kegiatan pemasaran sangat wajar dilakukan karena terkait dengan kepentingan
usaha Pemohon Banding dalam melakukan fungsi penjualan dan memperoleh
penghasilan.
Berdasarkan prinsip komersil di atas, biaya pemasaran yang dikeluarkan Pemohon
Banding merupakan biaya yang lazim dikeluarkan oleh Pemohon Banding untuk menjual
produk dan memperoleh penghasilan. Atas hal tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi
tersebut wajar atau lazim dalam kegiatan bisnis komersil;

LTI FTh k re I Pemanfaatan


•' Pemohon Banding dapat melakukan fungsi • Dengan mengetahui preferensi pasar lokal, Pemono n Banding
penjualan produk dengan baik (meningkatkan dapat melakukan / menerapkan strategi dan pendekatan yang
penjualan) lebih baik kepada pelanggan sehingga meningkatkan
• Pemohon Banding dapat menerapkan strategi compel/.//.ve advantage dan penjualan produk
pemasaran yang tepat sesuai dengan • Apabila tidak melakukan kegiatan ini sendiri, maka pemohon
preferensi pasar lokal Banding perlu membayar pihak lain untuk melakukan kegiatan
tersebut dengan mempertimbangkan bahwa kegiatan
markef/'no sanoat esensial untuk Deniualan.

bahwa berdasarkan table di atas, jelas Pemohon Banding telah memperoleh manfaat
ekonomis dari kegiatan marketing sehingga alasan koreksi Terbanding yang menyatakan
bahwa biaya tersebut merupakan biaya licensor adalah jelas tidak benar karena
kenyataannya biaya ini sangat berkaitan dengan kegiatan Pemohon Banding untuk
meningkatkan penjualan/penghasilannya sendiri;

bahwa dalam hal ini perlu diingat bahwa dalam menjalankan fungsinya sebagai Licensed
Manufacurer yang juga melakukan kegiatan pemasaran untuk dapat menjual produknya di
pasar lokal. Pemohon Banding memiliki hak penuh atas keberhasilan kegiatan
pemasarannya tersebut tanpa membagikan potensi keuntungan yang diperoleh dari
fungsinya yang dilakukan, aset yang digunakan, dan risiko yang diasumsikannya.
Kesuksesan pemasaran yang dilakukan Pemohon Banding tidak akan memberikan
manfaat ekonomi kepada pihak afiliasi pemilik lp. Kesuksesan promosi berupa
peningkatan penjualan dan laba akan menjadi hak Pemohon Banding. Begitu pula
sebaliknya, Pemohon Banding juga akan menanggung risiko atas kegagalan penjualan
produknya;

bahwa oleh karena itu tentu biaya yang terkait atas keberhasilan kegiatan pemasaran tidak
dapat dialihkan kepada pemilik merek. Tentu tidak adu bila perusahaan mempertahankan
penghasilan namun mengalihkan biaya yang terkait;

Halaman ke 60 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa seperti yang telah dibahas di atas, biaya tersebut mendatangkan manfaat yang
diterima oleh Pemohon Banding maka seharusnya biaya tersebut ditanggung oleh
Pemohon Banding dan bukan dialihkan kepada pihak pemilik IP;

bahwa dalam hal serupa atas transaksi dengan pihak ketiga tidak ada pemilik lp pihak
ketiga (licensor) yang akan menanggung biaya tersebut mengingat bahwa biaya
pemasaran yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding (licensee) tersebut berdasarkan
kebijakan Pemohon Banding sendiri dan mendatangkan manfaat berupa kenaikan hasil
penjualan Pemohon Banding (licensee);

bahwa berdasarkan perjanjian Royalty (License Agreement) antara PT Mondelez


Indonesia Manufacturing dengan Intercontinental Great Brands LLC d/h Kraft Foods Global
Brands LLC disepakati bahwa Intercontinental Great Brands LLC sebagai "Pemberi
Lisensi" memberikan Hak kepada Pemohon Banding dalam menggunakan Intangible
Property berupa Trademark, Know-How untuk memproduksi dan menjual produk Oreo;

bahwa terkait "know-how" dalam license agreement tersebut disepakati sebagai berikut:
I.The term "Know-how" comprises all technical information disclosed or made available to
the Licensee that, at the time of disclosure is not generally known to the public, including
but not limited to, formulae, trade and industrial secrets, operating systems and methods
manufacturing directions, material specifications, and analytical procedures."

bahwa sesuai dengan License Agreement sebagaimana dinyatakan di atas, jelas bahwa
yang diberikan oleh Pemberi Lisensi kepada PT Mondelez Indonesia Manufacturing adalah
"informasi" sehubungan dengan strategi terkait "formulae, trade and industrial secrets,
operating systems and methods manufacturing directions, material specifications, and
analytical procedures". Kegiatan promosi dan pemasaran tersebut dilakukan (dieksekusi)
oleh Pemohon Banding. Sehingga, biaya promosi dan pemasaran tersebut memang harus
ditanggung oleh Pemohon Banding dan bukan ditagihkan kembali ke Pemilik
Lisensi/Merek;

bahwa kegiatan pemasaran atau marketing secara aktif yang dilakukan adalah upaya
Pemohon Banding untuk memperluas pangsa pasar dan untuk meningkatkan penjualan di
dalam pasar yang kompetitif (banyak perusahaan-perusahaan lokal dengan produk-produk
sejenis yang inovatif dan kompetitif baik dari segi kualitas dan harga) dan bukan untuk
mengembangkan brand/merk dagang. Sehingga, tidak terdapat hubungan antara kegiatan
pemasaran yang Pemohon Banding lakukan dengan biaya royalty yang Pemohon Banding
bayarkan kepada pihak afiliasi Pemohon Banding sebagai lntelectual Property owner;

bahwa mengingat Pemberi Lisensi sendiri tidak pernah membebankan biaya promosi atas
kegiatan yang dilakukan di Indonesia, maka koreksi ini akan menimbulkan pengenaan
pajak berganda (double taxation) bagi group perusahaan Pemohon Banding secara
keseluruhan;

bahwa lebih lanjut, di dalam Perjanjian Royalti (License Agreement) antara Intercontinental
Great Brands LLC d/h Kraft Foods Global Brands LLC (Pemberi Lisensi atau "Licensor")
dengan Pemohon Banding, diatur pula bahwa Pemohon Banding selaku Licensee
merupakan pihak yang harus menanggung resiko atas potensi kerugian yang dapat timbul
bagi pihak Licensor terkait dengan penggunaan "know-how" dan merek "OREO" dan
"BISKUAT" dalam produk-produk yang diproduksi, dipasarkan, dan dijualkan oleh pihak
Licensee. Hal ini dimuat pada Bagian IV huruf J dari License Agreement tersebut, yakni
sebagai berikut:
"Licensee agrees to indemnify, defend, and hold Licensor harmless from any liability
arising from Licensee's use of the Subject Trademarks, Know-How or Subject Patents
under this License Agreement, and without restricting the generality of the foregoing,
Licensee agrees to hold Licensor harmless from any liability arising due to the quality,
fitnessormerchantabilityofanyoftheproductsorservicesmanufactured,sold,oroffered4

Halaman ke 61 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
for sale by Licensee pursuant to this License Agreement except for any loss arising from a
product quality issue which is proven to be the result of inherently defective specifications
provided by Licensor to Licensee."

bahwa sesuai dengan klausul dalam License Agreement tersebut di atas, maka sudah
sewajarnya biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Pemohon Banding dalam memasarkan
produk-produk Pemohon Banding tersebut murni menjadi tanggungan dari Pemohon
Banding dan bukan merupakan tanggung jawab dari Kraft Foods Global Brands sebagai
pihak Licensor atau pemilik merek. 0leh karena itu, tidak sewajarnya pula biaya-biaya
tersebut di klaim sebagai reimbursement oleh Pemohon Banding kepada Licensor;

bahwa berikutnya, sehubungan dengan kegiatan pemasaran dan promosi atas produk-
produk yang dihasilkan oleh Pemohon Banding di bawah merek Oreo, Ritz, Chips Ahoy,
Biskuat dan lain-lain sesuai dengan License Agreement antara Pemohon Banding dengan
International Great Brands LLC ("lGB") dan Generale Biscuit, Pemohon Banding berhak
untuk memanfaatkan marketing intangibles (termasuk marketing know-how) sebagaimana
tercakup dalam License Agreement tersebut;

bahwa poin 7.1.7 Marketing dalam Transfer Pricing Documentation tahun 2014 milik
Pemohon Banding, disebutkan sebagai berikut:
"MIM also licensed the marketing intangibles from IGB. As such, MIM was allowed to use
the trademarks and marketing know-how of the products license from IGB. As such, lGB
would perform significant activity related to the determining the marketing and promotion
strategy to be then adopted by MIM."

bahwa sesuai dengan pernyataan di atas, lisensi atas marketing intangibles oleh Pemohon
Banding mencakup penggunaan merek dan marketing know-how. Sebagai Pemegang
merek, lGB berkepentingan agar merek tersebut tidak tercemar dengan kegiatan promosi
atau pemasaran/ iklan yang dapat merusak citra dari merek tersebut sehingga IGB juga
membantu Pemohon Banding didalam memilih strategi yang paling tepat didalam
melakukan kegiatan promosi atas produk-produk yang menggunakan merek tersebut.
Syarat dan ketentuan dari License Agreement dengan lGB tersebut sendiri dirangkumkan
dalam Transfer Pricing Documentation tahun 2015 yaitu:

Tal)le 5.2: T€rrns arid conditions ol tt`e licensing Agreement

rt=n=
mom Type

Llcer`se to ulillz.a marketinq intangible5 (a.a .


trademarks. tr.de riarrles and marte!lno know-
how) and production-related intar`qibles (a.g„
product patents. /ormulae, engine.rlng and
ott`er hnow-how)

Nablsco Brand Products (I.e Oreo, filtz. Cnlps


Ahoy)

|i;rqTriricenseeioparliTPTeTiF=

bahwa berdasarkan syarat dan kondisi di atas, pemilik lisensi telah memberikan hak
kepada Pemohon Banding sebagai Licensee untuk menggunakan aset tak berwujud yaitu
merek dagang, nama dagang, dan pengetahuan pemasaran serta hal-hal yang berkaitan
dengan produksi (misalnya paten produk, formula, teknik, dan pengetahuan lainnya) dalam
memproduksi dan mendistribusikan produk biskuit dan camilan Pemohon Banding, namun
eksekusi kegiatan promosi dan pemasaran lokal termasuk strategi dan keputusan terkait
kegiatan promosi dan pemasaran tersebut tetap ditentukan dan dilaksanakan oleh masing-
masing entitas yakni Pemohon Banding sendiri. Hal ini disebutkan dala.in Transfer Pricing
Documentation tahun 2015 -Poin 6.4.6.3.8. Marketing sebagai berikut

Halaman ke 62 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tatiun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
"The central team manages this overall strategy and ensures the affiliates are aligned with
this strategy in terms of innovation and marketing. Marketing, together with the affiliates
undertakes marketing communications establishes the brand perception, creates the
marketing `look and feel' of the product and also deals with private label competition at the
local level. To be sure, Marketing does not set local strategy or make local decisions.
Marketing's role is to promote consistency and uniformity in approach and to ensure
resource allocation is enhanced."

bahwa berdasarkan penjelasan di atas, kembali Pemohon Banding tegaskan bahwa


kegiatan promosi yang dilakukan Pemohon Banding memang Pemohon Banding lakukan
berdasarkan keputusan Pemohon Banding sendiri dengan tujuan untuk
mempromosikan/meningkatkan nilai penjualan produk-produk Pemohon Banding di pasar
Indonesia. Dengan demikian asumsi Terbanding bahwa biaya pemasaran seharusnya
dialihkan kepada pemilik IP adalah tidak tepat;

3. Tidak terdapat penyerahan Jasa Kena Pajak sejumlah Rp9.708.859.309,00 oleh


Pemohon Banding yang dapat dijadikan sebagai objek pemungutan PPN

bahwa ketentuan pada Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 ("UU
PPN") mengatur sebagai berikut:

Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas:


a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
b. impor Barang Kena pajak;
c. penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
pengusaha;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean;
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
f. ekspor Barang Kena pajak Berwujud oleh pengusaha Kena pajak;
a. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Bervujud oleh Pengusaha Kena Pajak; dan
h. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak;

bahwa selanjutnya, Pasal 1 ayat (5), (6), dan (7) UU PPN diatur lebih lanjut mengenai
definisi dari Jasa/Jasa Kena Pajak dan Penyerahannya sebagai berikut:

Ayat (5)
"Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan
hukum yang menyebabkan suatu barang, fasilitas, kemudahan, atau hak tersedia untuk
dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau
permintaan dengan bahan dan alas petunjuk dari pemesan" .

Ayat (6)
"Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang inr' .

Avyat(I)
"Penyerahan Jasa Kena Pajak adalah setiap kegiatan pemberian Jasa Kena PajaK' .

bahwa dari ketentuan perundang-undangan di atas, jelas bahwa PPN hanya dapat
dikenakan atas adanya suatu kegiatan transaksi pemberian atau penyerahan jasa kena
pajak dari satu entitas (Penjual atau Penyedia Jasa) kepada entitas lainnya (Pembeli atau
Penerima Jasa);

bahwa sehubungan dengan koreksi Terbanding atas Penyerahan Yang PPN-nya Harus
Dipungut Sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00, maka sebagaimana telah Pmeohon

R;Bd7:%8u5r:'5%:,opoa::rs:::Jte'g:::ns:::|up:%:t::n:taakss,b;eh#:err:I:'ai::ekps:n;:rbaehsaanr#

Halaman ke 63 dart 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
jasa, melainkan pengeluaran atau biaya promosi/pemasaran yang dibayarkan Pemohon
Banding kepada pihak ketiga selaku Penjual atau Penyedia Jasa promosi/pemasaran.
Dalam hal ini, Pemohon Banding bertindak selaku Pembeli atau Penerima Jasa, dan
bukan Penjual atau Penyedia Jasa yang memiliki kewajiban memungut PPN:

bahwa Pemohon Banding berpendapat bahwa koreksi Penyerahan Yang PPN-nya Harus
Dipungut Sendiri sebesar Rp9.708.859.309,00 telah menyalahi prinsip atau konsep dalam
Uu PPN, dimana Terbanding mengenakan kewajiban pemungutan PPN kepada Pembeli
atau Penerima Jasa (dalam hal ini Pemohon Banding) selaku pihak yang menerima
pelayanan jasa (promosi/pemasaran) dari pihak Penjual atau Penyedia Jasa. Koreksi ini
juga akan mengakibatkan terjadinya 2 (dua) kali pengenaan PPN atas transaksi yang
sama, karena pihak Penjual atau Penyedia Jasa tiika mereka adalah Pengusaha Kena
Pajak di Indonesia) telah memungut PPN pada saat menerbitkan tagihan jasa kepada
Pemohon Banding;

4. Koreksi positif atas penghasilan dari luar usaha terkait kegiatan promosi dalam
pemeriksaan Pph Badan telah dibatalkan oleh Majelis Hakim

bahwa koreksi Penyerahan yang PPN nya harus dipungut sendiri yang dilakukan
Terbanding merupakan secondary adjustment yang timbul atas koreksi dalam
pemeriksaan Pph Badan. Dalam Pemeriksaan tersebut, Terbanding menyatakan bahwa
atas biaya pemasaran/promosi yang telah dikeluarkan, seharusnya Pemohon Banding
mendapatkan remunerasi/ penggantian dari Pemilik Merk karena aktivitas pemasaran yang
dilakukan dianggap meningkatkan nilai dari merek. Pemohon banding, mengajukan
banding atas koreksi dalam pemeriksaan Pph badan tersebut dengan nomor sengketa
000679.15/2019/PP;

bahwa Majelis Hakim telah membatalkan seluruh koreksi Terbanding atas objek Pph
Badan dalam sengketa tersebut dan mengabulkan seluruh tuntutan Pemohon Banding
melalui Putusan Nomor PUT-000679.15/2019/PP/MVA Tahun 2020 yang diucap pada
tanggal 15 Juni 2020:

bahwa Majelis Hakim dalam perkara Pph Badan telah setuju dengan Pemohon Banding
atas Pernyataan Terbanding yang menyatakan bahwa Pemohon Banding menjalankan
fungsi sebagai agent, adalah keliru, dan hanya melihat bagian dari fungsi yang dijalankan
Pemohon Banding tanpa melihat fungsi lainnya, dan tanpa adanya analisa FAR yang
menyeluruh;

bahwa Majelis berpendapat bahwa aktivitas pemasaran dan promosi yang dilakukan
Pemohon Banding bukan semata-mata untuk meningkatkan value dari lntelectual Property,
melainkan juga terkait dengan fungsi markerting dan Pemohon Banding dalam Analis FAR,
juga menanggung risiko marketing, sehingga menurut Majelis aktivitas pemasaran dan
promosi yang dilakukan Pemohon Banding adalah aktivitas yang wajar dan lazim sesuai
dengan fungsinya yang dilakukan, aset yang digunakan, dan risiko yang diasumsikan;

bahwa Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding atas Penghasilan dari Luar Usaha
yang berasal dari reimbursement biaya pemasaran dan promosi tidak dapat
dipertahankan;

bahwa dengan mempertimbangkan putusan Majelis Hakim tersebut sudah seharusnya


koreksi Sengketa Pajak Pertambahan Nilai ("PPN") masa Agustus 2015 sebesar
Rp9.708.859.309,00 juga turut dibatalkan;

1'. PENUTUP

bahwa demikianlah pandangan dan kesimpulan akhir ini Pemohon Banding sampaikan.

::rT°oghaondaanpabtanmd:nn;ad:e:aohhaonnpBeart+:::ngAat:sb:8:e#:i:SnHyaakn'Fs:I:umkaTn:n8:bbeur:i::4

Halaman ke 64 dari 69
PuT-008087 .16/2019/PP/M .VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
untuk menjelaskan pandangan dan pendapat Pemohon Banding serta atas segala
perhatian Majelis Hakim, Pemohon Banding ucapkan banyak terima kasih;

PENDAPAT MAJELIS:

bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi positif Terbanding atas
Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri Masa Pajak Agustus 2015 sebesar
Rp9.708.859.309,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

Pertimbangan Hukum

1. bahwa Pasal 69 Ayat (1) Undang-Undang Pengadilan Pajak, mengatur: "A/af buAf/.
dapat berupa surat atau tulisan".,

Penjelasan:
Pengadilan Pajak menganut prinsip pembuklian bebas. Majelis atau Hakim Tunggal
sedapat mungkin mengusahakan bukti berupa surat atau tulisan sebelum
menggunakan alat bukti lain

2. bahwa Pasal 4 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak
Pertambahan Nilai barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42
Tahun 2009 (selanjutnya disebut Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai), mengatur:
"Pajak Pertambahan Nilai djkenakan atas:
a. penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh
Pengusaha;
b. impor Barang Kena pajak;
c. penyerahan Jasa Kena pajak di dalam Daerah pabean yang dilakukan oleh pengusaha;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di
dalam Daerah Pabean;
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;
f. ekspor Barang Kena pajak Berwujud oleh pengusaha Kena pajak;
a. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Bervujud oleh Pengusaha Kena Pajak; dan
h. ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak.,

3. bahwa Pasal 4A Ayat (3) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai, mengatur:


"Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak Periambahan Nilai adalah jasa tertentu dalam
kelompok jasa sebagai berikut:
a. jasa pelayanan kesehatan medis;
b. jasa pelayanan sosial;
c. jasa pengiriman surat dengan perangko;
d. jasa keuangan.,
e. jasa asuransi;
f. jasa keagamaan;
a. jasa pendidikan;
h. jasa kesenian dan hiburan;
i. jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan.,
j. jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara dalam negeri
yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa angkutan udara luar negeri;
k. jasa tenaga kerja;
I. jasa perhotelan.,
in. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan pemerintahan
secara umum;
penyediaan tempat parkir;
telepon umum dengan menggunakan uang logam;
penglrlman uang gan wesel pos; dan
boga atau katerin

Halaman ke 65 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
4. bahwa Pasal 11 Ayat (1) dan Ayat (2) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai, mengatur:
1. Terutangnya pajak terjadi pada saat:
a. penyerahan Barang Kena pajak;
b. impor Barang Kena pajak.,
c. penyerahan Jasa Kena pajak;
d. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Bervujud dari luar Daerah Pabean;
e. pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean;
f. ekspor Barang Kena pajak Berwujud;
a. ekspor Barang Kena pajak Tidak Berwujud; atau
h. ekspor Jasa Kena pajak.
2. Dalam hal pembayaran diterima sebelum penyerahan Barang Kena Pajak atau
sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak atau dalam hal pembayaran dilakukan sebelum
dimulainya pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau Jasa Kena Pajak dari
luar Daerah Pabean, saat terutangnya pajak adalah pada saat pembayaran.

5. bahwa Pasal 13 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah Terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (selanjutnya disebut Undang-Undang
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan), mengatur:
"Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya
Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, Direktur Jenderal Pajak dapat
menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dalam hal-hal sebagai berikut:
a. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang
tidak atau kurang dibayar;
b. apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan setelah ditegur secara tertulis tidak
disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran;
c. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ternyata tidak
seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif
0% (nol persen);
d. apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak
dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang; atau
e. apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a)";

6. Pasal 29 Ayat (2) Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, mengatur:
"Untuk keperluan pemeriksaan, petugas pemeriksa harus memiliki tanda pengenal

pemeriksa dan dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan serfa


memperlihatkannya kepada Wajib Pajak yang diperiksa";

Penjelasan:
Pemeriksaan dilaksanakan oleh petugas pemeriksa yang jelas identitasnya. 0leh
karena itu, petugas pemeriksa harus memiliki tanda pengenal pemeriksa dan
dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan, serta memperlihatkannya kepada
Wajib Pajak yang diperiksa. Petugas pemeriksa harus menjelaskan tujuan
dilakukannya pemeriksaan kepada Wajib Pajak;
Petugas pemeriksa harus telah mendapat pendidikan teknis yang cukup dan memiliki
keterampilan sebagai pemeriksa pajak. Dalam menjalankan tugasnya, petugas
pemeriksa harus bekerja dengan jujur, bertanggung jawab, penuh pengertian, sopan,
dan objektif seria wajib menghindarkan diri dari perbuatan tercela;
Pendapat dan simpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang kuat dan
berkaitan serfa berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;
Petugas pemeriksa harus melakukan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam

T:dmaennguah:pk%aaJj`abkaannp:i;PaJakannyasesualdenganketentuanperaturanperundang.

Halaman ke 66 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
bahwa Majeljs berpendapat bahwa yang menjadi sengketa pada dasarnya adalah biaya
untuk kegiatan pemasaran tahun 2015 sebesar Rpl72.772.956.648,00 dan Masa Agustus
2015 sebesar Rp9.708.859.309,00 diperlakukan oleh Terbanding sebagai penyerahan jasa
pemasaran yang terutang PPN;

bahwa Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding terkait dengan koreksi pada
sengketa Pph Badan tahun 2015, koreksi positif penghasilan dari luar usaha oleh
Terbanding terhadap kewajiban Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2015 yang
merupakan dasar koreksi Terhadap Dasar Pengenaan Pajak penyerahan yang Pajak
Pertambahan Nilai-nya harus dipungut sendiri, Pemohon Banding juga mengajukan
banding dan telah diberikan putusan yaitu Putusan Pengadilan Pajak Nomor: PUT-
000679.15/2019/PP/M.VA Tahun 2020. dengan pendapat dan putusan sebagai berikut:
"Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding atas Penghasilan dari Luar Usaha
sebesar Rpl72.772.956.648,00 yang berasal dari reimbursment biaya pemasaran dan
promosi tidak dapat dipertahankan'';

bahwa di dalam persidangan dapat dibuktikan bahwa kegiatan pemasaran dan


pengeluaran biaya pemasaran yang dilakukan Pemohon Banding adalah berhubungan
dengan fungsi distribusi yang dimiliki Pemohon Banding untuk memasarkan hasil
produksinya ke pasaran, sehingga anggapan Terbanding bahwa Pemohon Banding
berfungsi sebagai ' serv/.ce prov/.der yang semata-mata bertindak sebagai agen
sebagaimana dirujuk oleh Terbanding dalam OECD 7P Gu/.de//.nes paragraf 6.36 s.d. 6.39
tidak terbukti di persidangan;

bahwa Majelis berpendapat tentang pendapat Terbanding yang menyatakan bahwa kegiatan
pemasaran yang dilakukan Terbanding adalah terkait dengan kegiatan promosi/marketing
tersebut bersifat memperkuat merek (enhar}cemenf of /P) dan meningkatkan va/I/e dari
/.nte//ecfua/praperty yang dimiliki perusahaan afiliasi sehingga Pemohon Banding (dalam hal ini
licensee) berhak memperoleh pengggantian/remunerasi atas biaya-biaya tersebut dari pemilik
merk, menurut Majelis kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan penjualan produk dan
membentuk pasar yang manfaat dari kegiatan promosi direfleksikan pada hasil penjualan
Pemohon Banding, bukan pada memperkuat merek (enhancemenf of /P) dan meningkatkan
va/ue dari i.nte//ecfLia/ praperty yang dimiliki perusahaan afiliasi;

bahwa Majelis sependapat baik dengan Terbanding maupun Pemohon Banding yang
menyatakan bahwa sesuai dengan Trademark Licence Agreement, Pemohon Banding
harus membayar royalti sebesar 3% untuk merek dagang ORE0 dan 2% untuk BISKUAT
atas penjualan lokal, namun pembayaran royalti tersebut tidak berarti bahwa Pemohon
Banding tidak memerlukan aktMtas pemasaran untuk menjalankan fungsi distribusinya,
sehingga dalam hal ini kegiatan pemasaran yang dilakukan Pemohon Banding tidak
memenuhi kriteria pemberian jasa pemasaran bagi afiliasinya yang bertindak sebagai
pemilik merek yang sah/legal (legally owner of intangible property) dan pemilik merek
secara komersial (commercially owner of intangible property);

bahwa Majelis sependapat dengan Terbanding yang menyatakan kegiatan pemasaran dapat
meningkatkan value dan memperkuat merek produk (enhancement) di wilayah Indonesia,
namun hal tersebut bukan tujuan utama dart kegiatan pemasaran yang dilakukan Pemohon
Banding, sehingga remurasi yang seharusnya diterima Pemohon Banding bukanlah
reimbursment atas seluruh biaya pemasaran yang dikeluarkan, sebagaimana terjadi pada
perusahaan yang berkarakteristik usaha semata-mata sebagai agent penjualan yang memiliki
fungsi aset dan risiko yang berbeda dengan Pemohon Banding;

bahwa Majelis sependapat dengan Pemohon Banding yang menyatakan bahwa kegiatan
pemasaran yang dilakukannya tidak termasuk dalam fungsi DEMPE (Development,
Enhancement, Maintenance, Protection, Exploitation) sebagaimana dimaksud pada OECD
paragraf 6.76 dan 6.77, namun Majelis berpendapat kegiatan pemasaran tersebut adalah
terkait dengan fungsi distribusi dan penjualan yang dimiliki Pemohon Banding, gdiNrvgrya 4

Halaman ke 67 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
dalam sengketa ini menurut Majelis kegiatan pemasaran tersebut tidak dapat
dipersamakan dengan pemberian jasa pemasaran kepada pihak afiliasinya;

bahwa Majelis berpendapat bahwa kegiatan pemasaran adalah bagian dari kegiatan usaha
Pemohon Banding sendiri sesuai dengan fungsi aset dan risiko yang dimilikinya dan tidak
ditujukan untuk kepentingan afiliasinya, sehingga kegiatan ini tidak memenuhi unsur-unsur
penyerahan yang dikenakan PPN sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 4 ayat (1)
Undang-undang PPN;

bahwa Majelis juga mempertimbangkan bahwa atas kegiatan pemasaran yang dianggap
sebagai penyerahan jasa pemasaran oleh Terbanding, tidak memenuhi eksistensi objek
Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana diatur dalam Pasal 11 Ayat (1) dan Ayat (2)
Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai untuk menentukan saat terutangnya Pajak
Pertambahan Nilai tidak dapat diketahui dengan pasti dan tidak didasarkan pada bukti-
bukti sebagaimana dimaksud Pasal 69 Undang-Undang Pengadilan Pajak;

bahwa dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas Majelis berpendapat bahwa


atas keseluruhan pengeluaran biaya kegiatan pemasaran tahun 2015 sebesar
Rpl72.772.956.648,00 dan Masa Agustus 2015 sebesar Rp9.708.859.309,00 tidak
memenuhi ketentuan sebagai penyerahan yang dikenakan PPN sebagaimana dimaksud
Pasal 4 ayat (1) UU PPN sehingga Majelis berketetapan bahwa koreksi Terbanding atas
Penyerahan yang dipungut PPN Masa Pajak Agustus 2015 sebesar Rp9.708.859.309,00
tidak dapat dipertahankan;

Menimbang, bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai
sanksi adminjstrasi, kecuali bahwa besamya sanksi administrasi tergantung pada
penyelesaian sengketa lainnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis


berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1 ) huruf b Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, untuk mengabulkan seluruhnya banding
Pemohon Banding dengan perhitungan sebagai berikut:
Penyerahan yang PPN-nya dipungut sendiri menurut Keputusan Terbanding Rp 59.996.876.530,00
Koreksi tidak dapat dipertahankan 9.708.859.309,00
Penyerahan yang PPN-nya dipungut sendiri menurut Majelis Rp 50.288.017.221,00

bahwa pertiitungan PPN yang masih harus dibayar menurut Majelis in enjadi sebagai berikut:
uraian Jumlah (Rp)
Dasar Pengenaan Pajak
a. Ekspor 50.681.883.594
b. Penyerahan yang PPN-nya dipungut sendirl 50.288.017.221
c. Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh pemungut PPN
d. Penyerahan yang PPN-nya tldak dipungut 487.171.886
e. Penyerahan yang dibebaskan dart pengenaan PPN
f. Jumlah Dasarpengenaan pajak 101.457.072.701

Pajak Keluaran yang harus dipungut /dibayar sendiri 5.028.801.654*


Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan 29.272.526.172
Jumlah perhitungan PPN kurang / (lebih) bayar (24.243.724.518)
Kelebihan pajak yang sudah dikompensasikan ke masa pajak berikutnya 24.243.724.518
PPN yang kurang dibayar
Sanksi Administrasi: Kenaikan Pasal 13 (3) KuP
Jumlah PPN yang masih harus dibayar
* bahwa jumlah Pajak Keluaran yang harus dipungwdibayar sendiri sebesar
Rp5.028.801.654,00 tidak tepat 10% dari Penyerahan yang PPN-nya dipungut sendiri di
huruf b, jumlah tersebut berasal dari rekap faktur pajak keluaran yang diterbitkan dan
terdapat pembulatan pada faktur pajak-faktur pajak keluaran tersebut;

Mengingat, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan


ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang
berkaitan dengan sengketa ini;

Halaman ke 68 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing
MENGADILI

Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur


Jenderal Pajak Nomor: KEP-02130/KEBAVPJ.07/2019 tanggal 7 Mei 2019 tentang
Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa Masa Pajak Agustus 2015 Nomor: 00036/207/15/057/18 tanggal 21 Maret
2018, atas nama PT. Ivlondelez Indonesia Manufacturing, NPWP: 01.071.001.0-057.000,
beralamat di Graha lnti Fauzi Lt.10, Jl. Buncit Raya No. 22, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,
sehingga perhitungan PPN yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut:

•Uraian -
Jumlah (Rp)
Dasar Pengenaan Pajak
a. Ekspor 50.681.883.594
b. Penyerahan yang PPN-nya dipungut sendiri 50.288.017.221
c. Penyerahan yang PPN-nya dipungut oleh pemungut PPN -

d. Penyerahan yang PPN-nya tidak dipungut 487.171.886


e. Penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN -

f. Jumlah Dasar pengenaan pajak 101.457.072 .701

Pajak Keluaran yang harms dipungut /dibayar sendiri 5.028.801.654


Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan 29.272.526.172
Jumlah perhitungan PPN kurang / (lebih) bayar (24.243.724.518)
Kelebihan pajak yang sudah dikompensasikan ke masa pajak berikutnya 24.243.724.518
PPN yang kurang dibayar -

Sanksi Administrasi: Kenaikan Pasal 13 (3) KUP -

Jumlah PPN yang masih harms dibayar -

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah Majelis VA Pengadilan Pajak


setelah persidangan dicukupkan tanggal 27 Juli 2020, dengan susunan Majelis dan
Panitera Pengganti sebagai berikut:
L.Y. Hari sih Advianto, S.H, S.S.T., M.H., M.M. sebagai Hakim Ketua
Suhartono, S.E., M.Si., M.M. sebagai Hakim Anggota
Murni Djunita Manalu, S.E., Ak„ M.M. sebagai Hakim Anggota
dengan dibantu oleh
Aini Yail zubaah, S.H., M,M, sebagai panitera pengganti

dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis VA pada hari
Senin tanggal 7 Desember 2020 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera
Pengganti, namun tidak dihadiri oleh Terbanding maupun Pemohon Banding.

HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

ttd ttd

Suhartono, S.E., M.Si., M.M. L.Y. Hari Sih Advianto, S.H., S.S.T., M.H., M.M.

ttd

Mumi Djunita Manalu, S.E., Ak., M.M.

PANITERA PENGGANTl

ttd

Aini Yail Zubaah, S.H., M.M.

Salinan sesuai dengan aslinya,


PANITERA

Denfi##3gt#7.°9W9:'oS]E.dim.H./

Halaman ke 69 dari 69
PUT-008087.16/2019/PP/M.VA Tahun 2020
PT Mondelez Indonesia Manufacturing

Anda mungkin juga menyukai