Anda di halaman 1dari 3

Modul MTCNA-BOOK 2

Lab 3 ARP Mode Reply-Only

ARP Mode Reply-only ini banyak digunakan sebagai fitur keamanan pada Mikrotik. Untuk
implementasinya kita kan membuat pemetaan ARP menjadi Static, sehingga bila Client
mengubah IPnya berbeda dengan yang ada pada ARP List, maka Client tidak dapat
berkomunikasi dengan Router, jadi kesimpulannya untuk implementasi ARP Mode Reply-
only ini, berfungsi agar Client tidak dapat mengubah IPnya sesuai keinginannya. Dan untuk
konfigurasinya adalah sebagai berikut :
1. Login ke Mikrotik dahulu
2. Di asumsikan kita sudah melakukan konfigurasi IP dan DHCP server dengan alamat
RB 192.168.88.1, dan pastikan Client dapat ping ke Router.

3. Setelah itu kita cek IPARP List apakah sudah dynamic atau belum, jika sudah
sekarang kita coba klik 2x pada IP si Client, lalu kita akan buat menjadi Static,
caranya dengan klik “Make Static”
4. Pada ARP list coba lihat apakah tanda D (dynamic) pada IP client (ether 2) hilang,
maka artinya sudah berubah menjadi Static.

5. Selanjutnya kita merubah mode ARP pada ether 2, yang semula mode Enabled
menjadi Reply-Only.

6. Jika sudah melakukan konfigurasi di atas, maka client tidak dapat merubah IP
semaunya, karena jika client merubah IPnya, client tidak akan bisa melakukan
komunikasi dengan Router. Sebagai contoh pembuktian di bawah ini :
 Coba melakukan konfigurasi IP secara manual tetapi tetap satu jaringan.
 Kemudian lakukan pengetesan dengan ping ke alamat router, maka client tidak
akan bisa berkomunikasi dengan Router.

Gambar Ping dari Client ke alamat Router

 Dari sini dapat disimpulkan bahwa karena IP yang dikonfigurasi secara


manual tidak terdaftar pada ARP List Mikrotik, maka tidak dapat
berkomunikasi dengan Router.

NAMA KELOMPOK 6 :
1. ALFINO KURNIAWAN (03)
2. EVAN KAMALLUDIN (16)
3. FARIZ SATRIA ALWAFA (17)
4. TEGAR DWI ARBIANTORO (31)

Anda mungkin juga menyukai