Anda di halaman 1dari 23

KONFIGURASI LOAD

BALANCING
PENGERTIAN LOAD BALANCING

Load balancing pada dasarnya adalah suatu metode yang digunakan untuk membuat 2 jalur yang
berbeda yang tujuannya untuk mendistribusikan beban kerja sehingga memaksimalkan throughtput,
meminimalisir response atau interval dan menghindari overload (beban kemacetan jaringan). Dengan
arti bahwa, semisal jika kita memiliki 2 ISP untuk sebuah perusahaan. Untuk memaksimalkan kedua
jaringan internet tersebut, kita bisa menggunakan metode load balancing. Sehingga 2 ISP tidak hanya
berfungsi sebagai jalur main dan backup tapi kedua berjalan secara bersamaan.
TIPE-TIPE LOAD BALANCING

NTH :
NTH sendiri adalah sebuah fitur pada firewall yang digunakan sebagai penghitung (counter) dari
paket data atau koneksi (packet new).

Equal Cost Multi Path (ECMP) :


Load Balancing merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk membagi 2 atau lebih jalur
koneksi secara imbang atua merata, tujuan dari Load Balancing yaitu untuk mengoptimalkan
throughput, mengurangi respond time, dan juga mengurangi over load atau penumpukan traffic pada
salah satu jalur koneksi (link) yang dapat menyebabkan koneksi down.
Per Connection Classifier (PCC)
Per Connection Classifier (PCC) merupakan metode yang menggunakan mangle untuk menandai beberapa koneksi
yang bertujuan ke salah satu gateway internet. Akses data jaringan akan di konfigurasi routing pada router yang
digunakan.

Static route dengan address list


Static route dengan address list adalah metode load balancing yang mengelempokkan suatu range IP address untuk
diatur agar dapat melewati salah satu gateway dengan menggunakan static routing.
Perangkat-Perangkat Yang Dibutuhkan Untuk Melakukan Load Balancing

1. Kabel UTP
Kabel dalam bahasa Inggris disebut cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari
satu tempat ke tempat lain. Kabel Kabel UTP (Unshieded Twisted Pair) adalah jenis kabel ini terbuat dari bahan
penghantar tembaga, mempunyai isolasi dari plastik & terbungkus oleh bahan isolasi yang dapat melindungi dari api dan
juga kerusakan fisik tetapi tidak memiliki pelindung dari interferensi elektromagnetik, namun jenis kabel ini banyak
digunakan karena harga yang relatif murah dan fungsinya yang memang sudah sesuai dengan standar yang diharapkan.,
kabel UTP sendiri terdiri dari 4 pasang inti kabel yang saling berbelit dimana masing-masing pasang mempunyai kode
warna berbeda.
2. Konektor
Konektor RJ 45 adalah konektor yang biasa di pergunakan dalam instalasi jaringan kecil (LAN) dimana kabel yang
digunakan adalah kabel twisted pair tipe UTP. Konektor ini berfungsi untuk menghubungkan kabel UTP dengan NIC yang
mana kini port yang dIPergunakan kebanyakan adalah port RJ 45.

3. Tang crimping
Tang crimping adalah peralatan yang digunakan untuk meng-crimping RJ 45 atau RJ 11 yang sudah terpasang dengan
benar di kabel UTP
4. Laptop
Laptop berfugsi sebagai perangkat untuk melakukan beberapa konfigurasi yang akan dikerjakan.

5. RouterBoard 750
RouterBoard 750 adalah salah satu seri router yang dikeluarkan oleh Mikrotik
Proses Kerja

Sebelum melakukan konfigurasi, kita lakukan speedtest terlebih dahulu dari setiap ISP

ISP A ISP B
1. Membuat kabel straight

2. Siapkan RouterBoard mikrotik yang digunakan yaitu RB 951-2n.


3. Pasang kabel UTP ke salah satu port RB mikrotik dan ke laptop kecuali port 1 karena port tersebut untuk kabel internet.

4. Buka winbox lalu login menggunakan Mac Address.


5. Setelah login klik IP lalu pilih address.

6. Klik tanda plus lalu buat IP address sesuai kebutuhan seperti gambar dibawah ini
IP ISP1 192.168.1.2/24 disini kita menggunakan ip static
7. Lalu buat lagi IP address seperti gambar dibawah
IP ISP 2 172.127.127.3/24

8. Setelah itu buat IP address untuk jaringan lokalIP local 10.10.10.1/24


8. Buatlah IP DNS
9. Masukan IP DNS, disini kita menggunakan DNS google

10. Selanjutnya klik IP dan pilih firewall


11. Lalu disini kita buat NAT untuk menerjemahkan IP address dengan chain “srcnat” dan out.interface nya “ether1”

12. Lalu action nya masquerade


13. Karena ada 2 ISP disini kita buat NAT lagi dengan out interface yang berbeda untuk menerjemahkan IP address dengan
chain “srcnat” dan out.interface nya “ether 2”

14. Lalu action nya “masquerade”


15. Selanjutnya buat mark mangle untuk menandai traffic, agar koneksi “outgoing” router tetap melalui interface yang sama
dengan “incoming” nya, dengan cara klik tanda plus, lalu pilih chain “input” dan in.interface “ether1”

16. Pada tab action pilih mark connection lalu beri nama conn-isp 1 untuk menandakan bahwa ini ISP 1 pada new
connection mark
17. Selanjutnya kita akan menandai traffic untuk ISP2 dengan cara yang sama

18. Pada tab action pilih mark connection lalu beri nama ISP 2 untuk menandakan bahwa ini ISP 2 pada new connection
mark
19. Setelah membuat mangle “incoming” pada setiap ISP sekarang kita akan membuat mangle “outgoing” nya pada setiap ISP,
dengan cara klik tanda plus lalu pada bagian chain pilih output dan masukan connection mark “conn-isp1”

20. Pada tab action pilih “mark routing” dan buat routing mark “ISP1”
21. Sama seperti sebelumnya, kita akan membuat mangle “outgoing” nya pada ISP2, dengan cara klik tanda plus lalu pada
bagian chain pilih output dan masukan connection mark “conn-isp2”
22. Pada tab action pilih “mark routing” dan buat routing mark “ISP1”

23. Langkah selanjutnya buat default route dengan memasangkan routing marknya di masing masing gateway ISP, kllik IP
lalu pilih Routes
24. Masukan gateaway ISP1 dan pilih routing mark “ISP1”

25. Kemudian buat lagi ip route seperti sebelumnya tetapi dengan gateway ISP 2 dan routing mark “ISP 2”
26. Langkah selanjutnya, kita akan melakukan uji coba dengan cara menggunakan speed test, disini kita akan menggunakan
speedtest yang sudah support multi connection
SEKIAN PRESENTASI DARI SAYA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai