Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Air permukaan termasuk di antaranya sungai dimana sungai didefinisikan
sebagai suatu sistem yang sifatnya kompleks tetapi tidak tak beraturan (complex
but not complicated). Sistem yang komplek adalah sistem yang terdiri dari banyak
komponen, dimana komponen – komponen tersebut saling berhubungan dan
berpengaruh dalam suatu sistem sinergis, mampu menghasilkan sistem kerja dan
produk yang efisien. Sedang sistem yang complicated adalah sistem yang
komponen – komponennya tidak bekerja secara sinergis, sehingga sistem tersebut
menghasilkan produk atau output yang tidak efisien. Komponen sungai yang
kompleks. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS), sungai adalah alur atau
wadah air alami dan/ atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di
dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh
garis sempadan. Daerah Aliran Sungai tersebut merupakan satu kesatuan
ekosistem yang tersusun atas sumber daya alam dan manusia sebagai
pemanfaatnya. Daerah aliran sungai dipandang sebagai sumber daya alam dengan
ragam pemilikan baik (private, common, state property) dan berfungsi sebagai
penghasil barang dan jasa bagi masyarakat menyebabkan (Maryono, 2008).
Ekosistem sungai (lotic) dibagi menjadi beberapa zona dimulai dengan zona
krenal (mata) air yang umumnya terdapat di daerah hulu. Zona krenal dibagi
menjadi rheokrenal, yaitu mata air yang berbentuk air terjun biasanya terdapat
pada tebing-tebing yang curam, limnokrenal, yaitu mata air yang membentuk
genangan air yang selanjutnya membentuk aliran sungai yang kecil. Mata air akan
membentuk aliran sungai di daerah pegunungan yang disebut zona rithral,
ditandai dengan aliran sungai. Zona ritral dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
epirithral (bagian yang paling hulu), metarithral (bagian tengah) dan hyporithral
(bagian yang paling akhir). Setelah melewati zona hyporithral, aliran sungai akan
memasuki zona potamal, yaitu aliran sungai pada daerah yang relatif lebih landai
dibandingkan dengan zona rithral. Zona potamal dapat dibagi menjadi tiga bagian
yaitu epipotamal, metapotamal dan hypopotamal (Barus, 2004).
Perairan sungai sebagai suatu ekosistem mempunyai berbagai komponen
biotik dan abiotik yang saling berinteraksi membentuk suatu jalinan fungsional
yang saling mempengaruhi. Komponen pada ekosistem sungai akan terintegrasi
satu sama lainnya membentuk suatu aliran energi yang akan mendukung stabilitas
ekosistem tersebut. Secara ekologis sungai dibagian hulu dicirikan dengan volume
air kecil, dangkal, berbatu-batu, aliran air cepat, suhu air lebih rendah, oksigen
terlarut lebih tinggi dan dibagian hilir dicirikan dengan volume air besar, arus
lambat, dasar sungai pasir atau lumpur, unsur hara terlarut tinggi, dan
kemelimpahan organisme penghuni tinggi (Suwondo et al., 2004).

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Perairan Lahan Basah dengan materi
Identifikasi Floran dan Fauna Lahan Sungai adalah untuk mengetahui jenis flora
dan fauna yang ada di lahan sungai.

Anda mungkin juga menyukai