Kelompok 5
Risma Dwi Lestari 05061182227002
Atika Ratna Anindita 05061182227009
Afifa Riska Az 05061182227036
Mutiara Khalilah 05061282227018
Satria Ario Damar 05061282227021
Muhammad Ridho 05061282227038
Agung 05061282227063
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Adapun hasil yang di dapat dalam Praktikum Kimia Hasil Perikanan dengan
materi Vitamin adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.1. Hasil pengamatan Praktikum Vitamin
No Sampel Pengamatan Kadar
Sebelum Gambar Sesudah Gambar Vitamin C
1 Fillet Warna ikan Warna ikan
ikan agak memutih,
patin dan kekuningan tekstur
tomat , tekstur lembut dan
elastis dan penampakan
bau ikan ikan
segar. memucat.
Tomat Tomat warna
warna lebih merah, 190,08
cerah, lembut dan mg/100gr
tekstur penampakan
keras dan segar
bau segar
Penampakan
Sebelum di
ikan
titrasi air
memucat.
berwarna
Warna tomat
putih
lebih merah
bening
dan lembu
2 Fillet Warna ikan Warna ikan
ikan nila kemerahan, memutih,
dan tekstur tekstur
tomat elastis dan lembut dan
bau ikan penampakan
segar. ikan
Tomat memucat. 23,44
warna Tomat warna
mg/100gr
cerah, lebih merah,
tekstur lembut dan
keras dan penampakan
bau segar segar
Sebelum di Setelah di
titrasi air titrasi warna
berwarna air berubah
putih menjadi biru
bening gelap
Universitas Sriwijaya
Fillet Warna ikan Warna ikan
3 ikan lele kemerahan, memutih,
dan tekstur tekstur
tomat elastis dan lembut dan
bau ikan penampakan
segar. ikan
Tomat memucat. 183,04
warna Tomat warna mg/100g
cerah, lebih merah,
tekstur lembut dan
keras dan penampakan
bau segar segar
Sesudah di
Sebelum di
titrasi warna
titrasi air
air menjadi
berwarna
biru gelap
putih
atau keungu-
bening
unguan
4 Daging Daging Udang
udang masih menjadi
dan elastis lalu merah lalu
tomat bau spesifik tekstur
udang dan daging
tomat lembut dan
masih tomat 190,08
berwarna menjadi mg/100 gr
merah lembt, warna
cerah dan sedikit
segar berubah
Sebelum di Sesudah di
titrasi air titrasi air
berwarna berubah
putih menjadi
bening kebiru-biruan
5 Daging
cumi dan Daging
tomat menjadi
Daging
keras,
masih
berwarna
lembek,
pucat dan 179
berwarna
Tomat warna mg/100 gr
putih dan
lebih merah,
tomat
lembut dan
masih
penampakan
seagar
segar
Universitas Sriwijaya
menjadi biru
keunguan
Universitas Sriwijaya
4.2. Pembahasan
Pada praktikum mengenai vitamin yang menggunakan atau di campurkan
dengan larutan iodin larutan iodin dapat berfungsi dapat membuat larutan yang
bening dapat berubah warna menjadi ke unguan seperti yang sudah di lakukan
pada saat praktikum. Iodium tidak larut dalam air, tapi larut dalam larutan iodida.
Iodium juga mudah larut dalam pelarut organik. Iodium juga merupakan unsur
halogen. Karena itu, Iodium sangat reaktif, cenderung bergabung dengan elemen
lain untuk menghasilkan senyawa. Larutan iodium yang digunakan berfungsi
untuk menunjukkan jumlah vitamin C yang terkandung dalam sampel sebagai
senyawa dihidroaskorbat. Dan pada praktkim juga menggunakan larutan amilum,
amilum ini juga berfungsi sebagai Amilum mempunyai berbagai macam fungsi
dalam pembuatan tablet yaitu sebagai bahan pengisi, bahan pengikat dan bahan
penghancur. Amilum mempunyai dua kandungan utama yaitu amilosa dan
amilopektin amilum digunakan sebagai indikator karena dapat merubah bentuk
komplek berwarna biru yang menandakan titik akhir dalam titrasi (Adamson,
2004)
Vitamin adalah zat-zat kimia oraganik dengan komposisi beraneka ragam
yang di dalamnnya berjumlah kecil dibutuhkan unutuk memelihara fungsi
metabolisme normal. Vitamin yang larut dalam lemak, meliputi A, D, E, dan K.
Golongan vitamin yang larut dalam lemak disebut alosterin. Vitamin yang larut
dalam air disebut prakoenzim. Vitamin-vitamin ini dapat bergerak bebas dalam
badan. Sampel yang di gunakan dalam praktikum adalah buah tomat dan daging
cumi. Indikator yang di gunakan adalah amilum. Amilum di gunakan karena akan
membentuk komplek ion-amilum yang berwarna biru tua dan molekul iod yang
terikat pada permungkaan beta amilum. Indikator amilum harus dalam keadaan
panas agar mendapatkan hasil titrasi yang sangat maksimal dan jjuga karena
amilum tidak dapat larut jika di panaskan. Tetapi, dalam pemanasannya harus di
perhatikan agar larutan amilum tidak berubah menjadi sangat encer. Sebelum
dilakukannya titrasi, sampel tomat dan filet cumi-cumi di lakukannya terlebih
dahulu di potong-potong sampai beberapa bagian dan di lakukan perebusan dan di
lihat perubahan sebelum dan sesudah di lakukan perebusan seperti prubahan
warna yang awalnya masih putih dari daging cumi menjadi pucat dan lembek
Universitas Sriwijaya
pada saat sudah di lakukan perebusan. Dan tomat juga sama penampakan
(Adamson, 2004).
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum mengenai Vitamin pada
hari ini adalah sebagai berikut.
1. Vitamin adalah zat-zat kimia oraganik dengan komposisi beraneka ragam
yang didalamnnya berjumlah kecil dibutuhkan unutuk memelihara fungsi
metabolisme normal.
2. Vitamin yang larut dalam lemak, meliputi A, D, E, dan K. Golongan vitamin
yang larut dalam lemak disebut alosterin, vitamin yang larut dalam air disebut
prakoenzim.
3. Larutan iodium yang digunakan berfungsi untuk menunjukkan jumlah
vitamin C yang terkandung dalam sampel sebagai senyawa dihidroaskorbat.
4. Pada praktikum juga menggunakan larutan amilum, amilum ini juga
berfungsi sebagai Amilum mempunyai berbagai macam fungsi dalam
pembuatan tablet yaitu sebagai bahan pengisi, bahan pengikat dan bahan
penghancur.
5. Amilum mempunyai dua kandungan utama yaitu amilosa dan amilopektin
amilum digunakan sebagai indikator karena dapat merubah bentuk komplek
berwarna biru yang menandakan titik akhir dalam titrasi.
5.2. Saran
Saran untuk praktikum Kimia Hasil Perikanan kali ini adalah untuk praktikan
diharapkan agar tetap semangat dan fokus, karena pelaksanaan praktikum ini
membutuhkan ketelitian, dan untuk asisten diharapkan memberikan materi
terlebih dahulu agar praktikan lebih mengetahui cara-caranya.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Sebelum di rebus
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Kelompok 1
V1N1=V2N2
100 ml x 0,01 N = V2.0,1
100 x 0,01
V2 =
0,1
10² x 10¯ ²
=
10−1
= 10(2-2+1)
= 10 ml Iodin
VI 2 x 0,88 x FP x 100
Vit C (mg/100g) =
Ws(gram)
2,7 x 0,88 x 4 x 100
VI2=2,7 =
5
= 190,08 mg/100g
Kelompok 2
V1N1=V2N2
100 ml x 0,01 N = V2.0,1
100 x 0,01
V2 =
0,1
10² x 10¯ ²
=
10−1
= 10(2-2+1)
= 10 ml Iodin
vol .labu yang digunakan
FP =
vol. sampel
100
=
25
=4
VI 2 x 0,88 x FP x 100
Vit C (mg/100g) =
Ws(gram)
3,6 x 0,88 x 4 x 100
VI2=3,6 =
5
= 253,44 mg/100g
Kelompok 3
V1N1=V2N2
100 ml x 0,01 N = V2.0,1
100 x 0,01
V2 =
0,1
10² x 10¯ ²
=
10−1
= 10(2-2+1)
= 10 ml Iodin
VI 2 x 0,88 x FP x 100
Vit C (mg/100g) =
Ws(gram)
2,6 x 0,88 x 4 x 100
VI2=2,6 =
5
= 183,04 mg/100g
Kelompok 4
V1N1=V2N2
100 ml x 0,01 N = V2.0,1
100 x 0,01
V2 =
0,1
10² x 10¯ ²
=
10−1
= 10(2-2+1)
= 10 ml Iodin
VI 2 x 0,88 x FP x 100
Vit C (mg/100g) =
Ws(gram)
2,7 x 0,88 x FP x 100
VI2=2,7 =
5
= 190,08 mg/100g
Kelompok 5
V1N1=V2N2
100 ml x 0,01 N = V2.0,1
100 x 0,01
V2 =
0,1
10² x 10¯ ²
=
10−1
= 10(2-2+1)
= 10 ml Iodin
VI 2 x 0,88 x FP x 100
Vit C (mg/100g) =
Ws(gram)
VI 2 x 0,88 x FP x 100
VI2=2,5 =
Ws(gram)
2,5 x 0,88 x 4 x 100
=
5
= 176 mg/100g
Nama Tugas
BAB 3
Satria Ario Damar 3.1. Waktu dan Tempat
Satria Ario Damar 3.2. Alat dan Bahan
Risma Dwi Lestari 3.3. Prosedur Kerja
BAB 4
Agung 4.1. Hasil
Afifa Riska Az 4.2. Pembahasan