Kelompok 5
Risma Dwi Lestari 05061182227002
Atika Ratna Anindita 05061182227009
Arifa Riska Az 05061182227036
Mutiara Khalilah 05061282227018
Satria Ario Damar 05061282227021
Muhammad Ridho 05061282227038
Agung 05061282227063
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Adapun hasil dari praktikum Kimia Hasil Perikanan materi protein adalah seb
agai berikut.
Tabel 4.1.1. Hasil praktikum protein menggunakan telur dan air panas.
Ke Bahan Menit ke-0 Gambar Menit ke-15 Gambar Menit ke-20 Gambar
l
1 Telur, Warna kunin Warna kuning Warna kunin
Air pan g telur dan pucat, sedikit k g pucat, ph 7,
as masih utuh. ental, ph 7, me dan masih se
miliki gelembu dikit kental.
ng.
Universitas Sriwijaya
5 Telur, Campuran H Terjadi peruba Tercampur le
Hcl cl dan telur han warna, terc bih sempurn
membuat tel ampur sempur a, volumenya
ur berwarna na, ph 0. naik, ph 1, te
kuning puti rjadi denatur
h. asi.
Universitas Sriwijaya
4.2. Pembahasan
Pada praktikum kimia hasil perikanan yang di lakukan di laboratorium kimia
dan biokimia hasi perikanan yang membahas atau menguji telur dan larutan 50%
hcl. Telur mengandung hampir semua vitamin kecuali vitamin C. Vitamin yang la
rut dalam lemak (A, D, E dan K), vitamin yang larut dalam air (thiamin, riboflavin
asam pantotenat, niasin, asam folat dan vitamin B 12). Selain sebagai sumber vita
min telur juga sebagai sumber mineral. Asam klorida adalah larutan akuatik dari g
as hidrogen klorida. Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam
asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klor
ida harus ditangani dengan mewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cai
ran yang sangat korosif, dan untuk mengambil cairan hcl untuk di camourkan ked
alam telur harus menggunakan sarung tangan latex dan menggunakan alat namany
a pipet filter karena harus terhindar dari cairan HCL, Bila terkena kulit, HCl bisa
membuat kulit melepuh, terbakar, dan nyeri. Jika tidak sengaja tertelan, bahan kim
ia ini bisa menyebabkan nyeri seperti terbakar yang parah, sakit perut yang hebat,
muntah darah, dan juga nyeri dada (winarno, 2002).
Pada Waktu ke 0 pencampuran telur dengan hcl terjadi perubahan warna yang c
epat, seperti memiliki gumpalan putih pada telur setelah terkena lauratan hacl. pad
a mrit ke 15 hampir tecampur secara merata tetapi masih belum sempurna dan Ph
yang di dapatkan dalam waktu ini 0. Dan pada waktu ke 30 menit terjadi percmap
uran secara mereata karena telur dan hcl di aduk sampai waktu 30 menit dan mem
iliki Ph 1, dan memiliki warna yang sangat pucat. Denaturasi protein adalah feno
mena transformasi struktur protein yang berlipat menjadi terbuka. Perubahan konf
ormasi protein mempengaruhi sifat protein. Denaturasi protein juga dapat terjadi s
elain melalui proses memasak atau memanaskan. Kondisi ini bisa diperoleh jika te
lur atau protein lainnya berinteraksi dengan agen denaturasi. Misalnya, dipaparkan
atau di campurkan dengan cairan kimia yang sangat memiliki sifat sangat asam at
aupun juga basa. Jika telur sebai protein dan hcl sebaga. Proses dari denaturasi itu
sendiri yaitu perubahan struktur sekunder (Wikanastri 2006).
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari praktikum mengenai protein pada h
ari ini adalah sebagai berikut:
1. Telur mengandung hampir semua vitamin kecuali vitamin C. Vitamin yang la
rut dalam lemak (A, D, E dan K), vitamin yang larut dalam air (thiamin, ribof
lavin, asam pantotenat, niasin, asam folat dan vitamin B 12).
2. Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida. Ia adalah asam
kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini jug
a digunakan secara luas dalam industri.
3. Cairan HCL, Bila terkena kulit, HCl bisa membuat kulit melepuh, terbakar, d
an nyeri. Jika tidak sengaja tertelan, bahan kimia ini bisa menyebabkan nyeri
seperti terbakar yang parah, sakit perut yang hebat, muntah darah, dan juga n
yeri dada.
4. Denaturasi protein adalah fenomena transformasi struktur protein yang berlip
at menjadi terbuka.
5. Denaturasi protein juga dapat terjadi selain melalui proses memasak atau me
manaskan. Kondisi ini bisa diperoleh jika telur atau protein lainnya berinterak
si dengan agen denaturasi. Misalnya, dipaparkan atau di campurkan dengan c
airan kimia yang sangat memiliki sifat sangat asam ataupun juga basa.
5.2. Saran
Saran untuk praktikum Kimia Hasil Perikanan kali ini adalah untuk praktikan
diharapkan agar tetap semangat dan fokus, karena pelaksanaan praktikum ini mem
butuhkan ketelitian, dan untuk asisten diharapkan memberikan materi terlebih dah
ulu agar praktikan lebih mengetahui cara
DAFTAR PUSTAKA
Wikanastri, H., dan Nurrahman. 2006. Studi Tentang Perubahan Kadar Iodium da
n Sifat Organoleptik pada Proses Pembuatan dan Waktu simpan Telur Asi
n. Jurnal Litbang. Universitas Muhammadiyah. Semarang.
Winarno, F. G., dan Koswara, S. 2002. Telur Komposisi, Penanganan dan
Pengolahannya. Bogor. M-Brio Press
LAMPIRAN GAMBAR