Deskripsi Bisnis :
Jasa tata busana merupakan sebuah keterampilan yang hampir semua orang bisa belajar untuk
menekuni keterampilan ini bahkan peluang usahanya sangat menjanjikan terlebih lagi di kabupaten
Majalengka yang secara data banyak tumbuh home indsutri yang bergerak dalam bidang jasa tata
busana ini. Dari sekian banyak kebutuhan di lapangan salah satun kebutuhan primer manisia yaitu
pakaian sehingga jasa usaha tata busana ini akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu jasa
tata busana pun memiliki peluang yang sangat baik khususnya di Kabupaten Majalengka, terlebih lagi
dengan tumbuhnya dunia industri yang sangat massif. Kehadiran dunia industri di Kabupaten
Majalengka ini membuka peluang bagi masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan dunia busana
baik yang secara langsung bersentuhan dengan dunia industri itu sendiri maupun di luar dunia industri
itu sendiri. Kendati demikian masih banyak masyarakat yang belum memiliki keterampilan jasa tata
busana, sehingga sebagian banyak yang berperan pada jasa tata busana ini hanya memenuhi
standar permintaan saja sehingga peluang-peluang membuka usaha jasa tata busana masih tetap
diperankan oleh masyarakat yang bukan dari Kabupaten Majalengka, padahal permintaan untuk
membuka usaha di bidang jasa tata busana ini sangat banyak seperti permintaan Kerjasama dengan
pabrik tekstil yang ada di kabupaten Majalengka. Maka kami memandang bahwa jasa tata busana ini
merupakan peluang yang sangat baik terlebih lagi didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia
di lingkungan satuan pendidikan kami.
Produk/Jasa :
Jasa tata busana yang akan kami tekuni ini bergerak di bidang pakaian jadi seperti pakaian olahraga,
seragam, kerudung, pakaian sehari hari, salah satu alasan yang mendasari kami memilik produk
pakaian jadi yaitu berdasarkan pengalaman kami dalam mengelola rintisan usaha Yayasan Ciremai
Bakti Nusantara. Rintisan usaha yang telah kami jalankan yaitu namanya Galeri Senja. Rintisan usaha
kami ini memproduksi juga pakaian yang didesain khusus oleh desainer yang kami miliki bahkan
pernah juga diperagakan pada kegiatan festival dan pameran pada tahun 2020 dan 2021.
Target Pasar :
Target pasar dari produk yang kami buat ini sudah sangat jelas yaitu masyarakat, sekolah bahkan
kami pun akan mencoba berkolaborasi dengan industry tekstil yang ada di Kabupaten Majalengka.
Masalah Bisnis :
Tantangan terberat bisnis di era sekarang ini yaitu perlu menggunakan teknologi sabagai alat dalam
membantu promosi bahkan membantu proses penjualan. Maka kami dalam kegiatan PKW nanti
memberikan materi tambahan berupa pengenalan hingga pemanfaatan berbagai macam platform
digital sebagai media promisi dan media transaksi penjualan.
Strategi Pemasaran :
Selain menggunakan metode konvensional dengan cara menyebar poster dan bercerita dari mulut ke
mulut, kami pun dalam pemasaran telah menempuh cara modern yang salah satunya yaitu kami
melakukan pemasaran melalui berbagai jejaraing sosial seperti tiktok, fb, ig tiktok shoop dan lain-lain
serta kami pun menggunakan platform digital lainnya yang secara khusus untuk membantu
memasarkan produk kami seperti shopee, Lazada, Tokopedia dan lain-lain. Bahkan kami pun sudah
membuka dan bekerjasama dengan shoppe di tahun 2021.
Pengelolaan Bisnis :
Sebagaimana yang telah kami lakukan pada rintisan usaha di Yayasan Ciremai Bakti Nusantara,
untuk pengelolaan bisnis ini sudah kami percayakan kepada peserta didik. Rintisan usaha kami sudah
mampu mepekerjakan peserta didik sebanyak 4 orang. Keempat orang ini berperan sebagai penjahit,
tukang sablon, tukang potong bahan dan bagian promosi satu orang. Pengelolaan keuangan pun
sudah diserahkan kepada Masyarakat binaan kami sepenuhnya, kami dari pihak Lembaga tinggal
melakukan monitoring dan pengawas terkait aktivitas usaha yang sudah kami jalankan ini.
Pesaing Utama :
Pesaing utama kami ini UMKM dengan fasilitas yang cukup lengkap, kendati demikian kami masih
bisa mempertahankan usaha kami terlebih lagi ketika nanti kami mendapatkan dana stimulus dari
Kemendikbud melalui program PKW ini.
Mitra kerja :
Sampai saat ini kami sudah memiliki beberapa mitra kerja salah satunya yaitu dengan platform digital
yaitu shopee. Selain itu pun kami bekerjasama dengan sesama pelaku usaha seperti UMKN, Dinas
Pendidikan, Dinas KUKM, dunia keungan dan perbankan.
Modal Awal :
Berdasrkan perhitungan kasar yang telah saya lakukan pada RAB program PKW ini setidaknya
membutuhkan modal Rp 16.875.000 untuk setiap kelompok dari jumlah 6 kelompok yang nantinya
menjadi rintisan usaha kedepan. Modal awal ini termasuk membeli kebutuhan peralatan dan bahan.
Jenis Pengeluaran :
Berdasarkan pengalaman kami dalam mengelola rintisan usaha di Yayasan Ciremai Bakti Nusantara,
jenis pengeluaran ini kami kelompokan menjadi 3 yaitu sebagai berikut:
1. Biaya operasional mencakup : biaya bahan baku, kemasan produk, biaya tenaga kerja
langsung untuk produksi dan penyewaan peralatan dan lain-lain.
2. Biaya non-operasional meliputi : biaya relokasi bisnis, biaya restrukturasi bisnis, kerugian
selisih kurs, bunga, biaya bencana alam dll.
BEP = Biaya tetap / (Kontribusi margin per unit / Harga per unit)
= 6.750.000 / {(20.000-15.000) / 20.000}
= 6.750.000 / 0,25
= 1.687.500