Anda di halaman 1dari 3

PKN

Formatif 1

1. Karena Indonesia merupakan negara yang kedaulatan tertingginya berada pada rakyat. Sehingga,
segala jenis penjalanan pemerintahan baik dari sistem legislatif, eksekutif, dan yudikatif harus
sesuai dengan keinginan rakyat.
2. Hjk
3. A. Kekuasaan konstitutif, dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa “Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-
Undang Dasar.”
B. Kekuasaan eksekutif, dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.”
C. Kekuasaan legislatif, dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam
Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa “Dewan
Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.”
D. Kekuasaan yudikatif dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan
peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan
agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi.”
E. Kekuasaan eksaminatif/inspektif, dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.”
F. Kekuasaan moneter, dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa “negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan,
tanggung jawab, dan indepedensinya diatur dalam undang- undang.

4. pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara lembagalembaga negara yang sederajat.
Ada 6 :
Konstitutif:
Legislatif:
Yudikatif:
Eksaminatif:
Moneter:
Eksekutif:

5. Pembagian kekuasaan secara horisontal pada tingkatan pemerintahan daerah berlangsung


antara lembaga-lembaga daerah yang sederajat, antara Pemerintah Daerah (Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pada tingkat
provinsi, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah provinsi (Gubernur/Wakil
Gubernur) dan DPRD provinsi. Sedangkan pada tingkat kabupaten/kota, pembagian kekuasaan
berlangsung antara Pemerintah Kabupaten/Kota (Bupati/Wakil Bupati atau Walikota/Wakil
Walikota) dan DPRD kabupaten/ kota.

FORMATIF 2

1. PRESIDEN KE 1 : Soekarno : Presidensial : 2 Sept – 14 Nov 1945


PRESIDEN KE 2 : Soeharto :
Pembangunan I 10 Juni 1968 28 Maret 1973
Pembangunan II 28 Maret 1973 29 Maret 1978
Pembangunan III 31 Maret 1978 19 Maret 1983
Pembangunan IV 19 Maret 1983 21 Maret 1988
Pembangunan V 23 Maret 1988 17 Maret 1993
Pembangunan VI 17 Maret 1993 14 Maret 1998
Pembangunan VII 14 Maret 1998 21 Mei 1998
PREDISEN KE 3: B. J. Habibie : Reformasi Pembangunan 23 Mei 1998 20 Oktober 1999
PRESIDEN KE 4 : Abdurrahman Wahid : Persatuan Nasional 29 Oktober 1999 23 Juli 2001
PRESIDEN KE 5 : Megawati : Gotong Royong 10 Agustus 2001 20 Oktober 2004
PRESIDEN KE 6 : SBY :
Indonesia Bersatu 21 Oktober 2004 20 Oktober 2009
Indonesia Bersatu II 22 Oktober 2009 20 Oktober 2014
PRESIDEN KE 7 : Joko Widodo :
Kerja 27 Oktober 2014 20 Oktober 2019
Indonesia Maju 23 Oktober 2019 – Sekarang

2. reshuffle kabinet adalah reorganisasi yang dilakukan dengan mendistribusikan kembali elemen
yang sudah ada. Contoh: Jokowi mengganti lima menteri sekaligus termasuk tiga menteri
koordinator dan sekretaris kabinet di pemerintahannya yang belum genap satu tahun.
berlangsung pada Rabu, 12 Agustus 2015. Tujuan nya adalah agar kinerja dari pemerintahan
berjalan lebih baik dan memanajemen kinerja Menteri.

3. a. Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan


barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan
tugas di bidangnya dan pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
b. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di
bidangnya, pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan kementerian di
daerah dan pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
c. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung
jawabnya dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.
4. Lembaga Pemerintah NonKementerian merupakan lembaga negara yang dibentuk untuk
membantu presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung kepada presiden
melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang terkait.

5. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Lembaga ini memiliki tugas mengamati,
mengolah, menganalisa, menyebarluaskan informasi Meteorologi (cuaca), Klimatologi (iklim),
dan Geofisika (Gempa bumi dan Tsunami).

BPOM bertugas menyelenggarakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan


makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Obat dan makanan yang
dimaksud terdiri atas obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat
tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan.

FORMATIF 3

1. Dwedw
2.

Anda mungkin juga menyukai