Anda di halaman 1dari 20

NAMA : SITIANA BERUTU

PRODI : TEOLOGI
T/S : III/V
B.STUDI : EKSPOSISI PB I

Matius 11:25-30

 PERBANDINGAN TEKS
 Teks PB terbitan LAI TB

(Mat 11:25-30 ITB)


25
Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan
bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi
Engkau nyatakan kepada orang kecil (Matthew 11:25 ITB)
26
Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu.(Matthew 11:26 ITB)
27
Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak
selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya
Anak itu berkenan menyatakannya.(Matthew 11:27 ITB)
28
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu.(Matthew 11:28 ITB)
29
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah
hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.(Matthew 11:29 ITB)
30
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."(Matthew 11:30 ITB).

 Teks PB terbitan
Matthew 11 :25
Ἐν ἐκείνῳ τῷ καιρῷ ἀποκριθεὶς ὁ Ἰησοῦς εἶπεν, Ἐξομολογοῦμαί σοι, πάτερ, κύριε
τοῦ οὐρανοῦ καὶ τῆς γῆς, ὅτι ἀπέκρυψας ταῦτα ἀπὸ σοφῶν καὶ συνετῶν, καὶ ἀπεκάλυψας
αὐτὰ νηπίοις.(Matthew 11 :25 BYZ)
Matthew 25:26
Ναί, ὁ πατήρ, ὅτι οὕτως ἐγένετο εὐδοκία ἔμπροσθέν σου.(Matthew 25:26 BYZ)
Matthew 25:27
Πάντα μοι παρεδόθη ὑπὸ τοῦ πατρός μου· καὶ οὐδεὶς ἐπιγινώσκει τὸν υἱόν, εἰ μὴ ὁ
πατήρ· οὐδὲ τὸν πατέρα τις ἐπιγινώσκει, εἰ μὴ ὁ υἱός, καὶ ᾧ ἐὰν βούληται ὁ υἱὸς ἀποκαλύψαι.
Matthew 25:28
Δεῦτε πρός με πάντες οἱ κοπιῶντες καὶ πεφορτισμένοι, κἀγὼ ἀναπαύσω ὑμᾶς. (Matthew
25:26 BYZ)

Matthew 25:29
Ἄρατε τὸν ζυγόν μου ἐφ᾽ ὑμᾶς καὶ μάθετε ἀπ᾽ ἐμοῦ, ὅτι πρᾷός εἰμι καὶ ταπεινὸς τῇ
καρδίᾳ· καὶ εὑρήσετε ἀνάπαυσιν ταῖς ψυχαῖς ὑμῶν.(Matthew 25:29 BYZ)
Matthew25:30
Ὁ γὰρ ζυγός μου χρηστός, καὶ τὸ φορτίον μου ἐλαφρόν ἐστιν. (Matthew25:30 BYZ).

A. Eksegesa Teks
1. Kalimat pertanyaan
a. Mengapa Yesus mengucap syukur kepada Bapa, Tuhan langit dan bumi?
b. Apa maksud Yesus mengatakan marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan
berbeban berat?
2. Perbandingan teks
1. Orang bijak(ayt.25)
2. Orang pandai(ayt.25)
3. Orang kecil(ayt.25)
4. Letih lesu(ayt.28)
5. Berbeban berat(ayt.28)
6. Kuk(ayt.29,30)
7. Lemah lembut(ayt,29)
8. Rendah hati(ayt.29)
A. Konteks dan latar belakang teks
- Konteks
Penulis kitab:Matius
Penerima kitab:Orang Percaya
Tema utama:Yesus,Raja Mesias
Tujuan penulisan:Matius menulis injil ini bertujuan
1. Untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata
mengenai kehidupan Yesus
2. Untuk menyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan
Mesias yang di Nubuatkan oleh nabi PL, yang sudah lama dinantikan dan
3. Untuk menunjukkan bahwa kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan
mealalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa
1. Hampir semua orang israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya,mereka
tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang Rohani bukan
Sebagai Mesias yang politis.
2. Hanya pada Akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliannnya
sebagai raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua
bangsa.

- Latar belakang teks : Politik dan pemerintahan:didalam teks ini tidak ada
menyinggung politik dan pemerintahan
- Ekonomi :tidak ada menyinggung ekonomi di dalam teks ini, tidak ada
menyinggung kelaparan, atau sedang dalam peperangan
- Social budaya:hidup dibawah hukum Taurat
- Keagamaan:Agama yang dianut oleh orang-orang yahudi adalah agama
Yahudi
- Kebiasaan dan kepercayaan:percaya kepada Allah yang satu
B. Interpretasi teks (eksegesa)
Interpretasi kontekstual

Dalam perikop ini dibagikan dalam dua bagian dimana yang pertama dalam Matius
11:25-27 Yesus berbicara berdasarkan pengalaman bahwa para rabi dan orang bijak menolak-
Nya, tetapi orang-orang sederhana menerima-Nya. Kaum intelektual tidak membutuhkan-
Nya, tetapi orang-orang rendah hati menyambut-Nya.Dengan kata “Bapa” Tuhan Yesus
menandakan hubungan yang khusus di antara Yesus dan Tuhan. Ayat 28-30 Tuhan
menyamakan diri-Nya dengan hikmat Tuhan. Kontek dekat teks ini terdapat juga pada pasal
ini yaitu diayat 5-6. Konteks Jauh teks ini dalam Yeremia 6:6.

1. Orang bijak(ayt 25)

Secara kontekstual kata orang bijak ( sophos=σοφός) yang dimaksud adalah bijaksana,
terpelajar. kata sophos dipakai 1 kali dalam kitab matius,yakni:

Matthew 11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan
langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
2. Orang pandai (ayt 25)
Kata orang pandai (sunetos=συνετός ) yang dimaksud ialah bijaksana, cerdas , serta
merujuk pada orang-orang pintar (dunia). Kata sonetos dipakai 1 kali dalam kitab matius,
yakni:
Matthew 11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan
langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
3. Orang kecil (ayt 25)
Kata orang kecil (nepios=νήπιος ) yang diamaksud ialah kekanak-kanaan. Kata nepios
dipakai 1 kali dalam kitab matius,yakni:
Matthew 11:25 Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan
langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
4. Letih lesu (ayt.28)
Kata letih lesu (kopiao=κοπιάω ) yang merupakan lelah, menyusahkan diri sendiri. Kata
kopiao dipakai 1 kali dalam matius, yakni:
Matthew 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu.
5. Berbeban berat (ayt.28)
Kata berbeban berat (portizo= φορτίζω) yang merupakan orang-orang yang bekerja keras
dan berbeban berat, yaitu dengan beban juru tulis ahli taurat. Kata portizo dipakai 1 kali
dalam matius, yakni:
Matthew 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu.

6. Kuk (ayt.29)

Kata kuk(zugos= ζυγός) yang merupakan suatu keseimbangan. Kata zugos dpakai 2 kali
dalam kitab matius, yakni:

Matthew 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Matthew 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
7. Lemah lembut (ayt.29)
Kata lemah lembut (praos= πραΰς) yang merupakan baik hati .kata praos dipakai 1 kali
dalam kitab matius,yakni:
Matthew 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
8. Rendah hati (ayt.29)
Kata rendah hati (tapeinos= ταπεινός) yang merupakan posisi rendah. Kata tapeino
dipakai 1 kali dalam kitab matius, yakni:
Matthew 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Interpretasi gramatikal

a. Orang bijak
Kata “ orang bijak” dalam the new testament in the original greek,byzantine text form
(BYZ,2005) ditulis σοφῶν adjective genitive masculine plural no degree(kata
sifat,genetif,maskulinjamak ,tanpa derajat) from σοφός
b. Orang pandai
Kata “ orang pandai” dalam the new testament in the original greek,byzantine text form
(BYZ,2005) ditulis συνετῶν, adjective genitive masculine plural no degree ( kata
sifat,genetif, masculine jamak, tanpa derajat )from συνετός
c. Orang kecil
Kata “orang kecil” dalam the new testament in the original greek,byzantine text form
(BYZ,2005) ditulis νηπίοις. adjective dative masculine plural no degree ( kata sifat ,datif
masculine jamak tanpa derajat) from νήπιος
d. Letih lesu
Kata “letih lesu”dalamthe new testament in the original greek,byzantine text form
(BYZ,2005) ditulis κοπιῶντες verb participle present active nominative masculine plural
( kata kerja sandang, present aktif, kata benda masculine jamak) from κοπιάω
e. Berbeban berat
Kata “berbeban berat” dalam the new testament in the original greek,byzantine text form
BYZ,2005) ditulis πεφορτισμένοι, verb participle perfect passive nominative masculine
plural( kata kerja from φορτίζω
f. Kuk
Kata “kuk” dalam the new testament in the original greek,byzantine text form
(BYZ,2005) ditulis ζυγόν noun accusative masculine singular( noun acusatif maskulin
singular) from ζυγός
g. Lemah lembut
Kata “lemah lembut” dalam the new testament in the original greek,byzantine text form
(BYZ,2005) ditulis πρᾷός adjective nominative masculine singular no degree ( kata sifat
nominative maskulin tunggal tanpa derajat) from πραΰς
h. Rendah hati
Kata “rendah hati” dalam the new testament in the original greek,byzantine text form
(BYZ,2005) ditulis ταπεινὸς adjective nominative masculine singular no degree (kata sifat
nominative maskulin tunggal tanpa derajat) from ταπεινός

Interpretasi literal
1. Orang bijak
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata σοφός berarti wise( bijak )
experienced(berpengalaman), clever(pintar), learned(terpelajar); skilled ( terampil).builder
(pembaangun) . wiser (lebih bijak).
2. Orang pandai
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata συνετός berarti intelligent,
( cerdas) possessing understanding (memiliki pemahaman)
3. Orang kecil
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata νήπιος berarti baby( pada
bayi), infant( bayi), child( anak); immature(belum dewasa); innocent (tidak bersalah); under
age ( dibawah umur) (Ga 4.1) .
4. Letih lesu
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata κοπιάω berarti work(kerja),
work hard(kerja keras), labor(kerja keras) (work hard Ro 16.6, 12); become tired,(menjadi
lelah) grow weary(menjadi lelah).
5. Berbeban berat
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata φορτίζω berarti
burden( beban), load with burdens (beban dengan beban).
6. Kuk
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata ζυγός berarti yoke(kuk);
balance scales (skala keseimbangan)(Re 6.5)
7. Lemah lembut
Menurut Barcley New man dalam Greek-English Dictionary, kata πραΰς berarti
humble(rendah hati), gentle(lembut).
8. Rendah hati
Menurut Barcley Newman dalam Greek-English Dictionary, kata ταπεινός berarti
humble( rendah hati), lowly( rendah); poor(miskin), of humble circumstances(dari keadaan
yang hati) ,downcast(tertunduk), downhearted ( sedih) (2 Cor 7.6); lacking
confidence(kurang percaya diri), meek and mild(lemah lembut dan ringan) (2 Cor 10.1).

Interpretasi historikal
1. Orang bijak(σοφός)
Menurut [TDNT] kata σοφόςmemiliki beberapa perubahan bentuk yakni:

σοφία sophiÃa [wisdom],


σοφός sophoÃs [wise],
σοφίζω sophiÃzoÒ [to make wise]

Kata benda sophiÃa berasal dari kata sifat sophoãs dan karenanya selalu menunjukkan
kualitas daripada aktivitas. Pada awalnya itu mencakup keterampilan apa pun, kemudian
menderita pembatasan pengetahuan intelektual, dan akhirnya menyatukan aspek praktis dan
teoritis. Penguasaan keterampilan adalah makna utama dalam Homer dan untuk beberapa
waktu kemudian, sophiha bukan hanya keterampilan itu sendiri, tetapi penguasaannya, dan
karenanya sophia adalah atribut dari para dewa dan hadiah mereka bagi umat manusia. Muses
memediasinya ke penyair, yang merupakan pendahulu dari para filsuf. Orang bijak pertama
bijak dalam melakukan serta belajar, dan pembelajaran mereka mencakup kebijaksanaan
praktis, misalnya, dalam penilaian politik.

Terminologi. LXX sebagian besar menggunakan sophia / sopho untuk batang bahasa Ibrani
hÌkm, di mana bentuk kata kerjanya muncul 26 kali, kata benda bentuk 135 kali, dan kata
benda bentuk 147 kali, kebanyakan dalam buku-buku Kebijaksanaan, tetapi cukup sering
dalam buku-buku sejarah juga, , di mana keterampilan atau pengetahuan teknis biasanya
menjadi masalah. Dalam para nabi istilah-istilah itu menunjukkan kemampuan manusia,
termasuk kebijaksanaan dan keajaiban bangsa-bangsa di sekitarnya. Terjemahan "bijaksana"
atau "kebijaksanaan" tidak tepat; ia tidak menangkap jangkauan maupun makna yang tepat
dari aslinya, yang menunjukkan penguasaan hidup yang berpengalaman dan kompeten dan
berbagai masalah. Paralel yang paling umum berkaitan dengan persepsi, pemahaman, atau
keterampilan, meskipun paralel dengan kejujuran dan kejujuran juga umum. Paralel
menunjukkan bahwa tindakan daripada pikiran adalah intinya. Sebaliknya, kebodohan adalah
gangguan yang juga menemukan ekspresi dalam perilaku.
2. Orang pandai (συνετός)

Menurut [TDNT] kata συνετός memiliki beberapa perubahan bentuk yakni:

συνίημι syniÃeÒmi [to understand],


σύνεσις syÃnesis [understanding],
συνετός synetoÃs [understanding],
ἀσύνετος asyÃnetos [not understanding]

Grup dalam Bahasa Yunani


1. Kata kerja syniÃeÒmi berarti "menyatukan," "mencapai kesepakatan," "memahami,"
"memahami."
2. Kata benda syene berarti "penyatuan," "pertemuan," lalu "pemahaman," "pemahaman,"
"kebijaksanaan," dan akhirnya "kesadaran diri."
3. Sinonim kata sifat berarti “memahami” atau “dapat dimengerti.” AsyÃnetos untuk “tidak
memahami” terkadang memiliki nada moral.

Kelompok dalam PB.


1. Bentuk Kata Kerja. Dengan bentuk tradisional -ieÒmi kita juga menemukan konjugasi
dalam -oÒ dengan beberapa keraguan dalam naskah.
2. Signifikansi Teologis. Kelompok ini tidak signifikan secara teologis dan tidak terjadi
dalam materi Yohanes (termasuk Wahyu). PL mengatur pengertian (lih. Banyak kutipan PL
di mana kelompok itu muncul).
3. Orang kecil (νήπιος)

Menurut [TDNT] kata νήπιος

νήπιος neÒÄpios [child, childish],


νηπιάζω neÒpiaÃzoÒ [to be as a child]

A. neÒÄpios dalam Peggunaan Yunani Umum.

Kata ini berarti "tidak dewasa," "bodoh." Kata ini digunakan dalam pengobatan untuk anak-
anak kecil dalam berbagai tahap. Ini juga dapat digunakan untuk anak yatim (menunjukkan
ketidakberdayaan mereka), dan kemudian mulai digunakan untuk anak di bawah umur yang
sah. Ini sering terjadi pada anak-anak sebagai anggota keluarga bersama dengan istri atau ibu.
(Ini juga dapat digunakan untuk anak-anak muda dari hewan atau tumbuhan.) Tetapi
pengertian utama dalam bahasa Yunani adalah "bodoh," "tidak berpengalaman," atau
"kekanak-kanakan" tanpa referensi yang diperlukan untuk anak-anak. Seseorang adalah
neÒÄpios yang belum matang dalam perilakunya, yang menunjukkan kepercayaan bodoh
pada keberuntungan, yang tidak memperhitungkan realitas, atau yang tidak mengindahkan
nasihat para filsuf.

B. neÒÄpios dalam PL.

Dalam LXX neÒÄpios digunakan dalam Ams. 23:13 untuk pemuda yang sedang menjalani
pendidikan. Ini adalah istilah sederhana untuk kaum muda di Ho. 11: 1. Ketika Israel masih
muda, Tuhan mencintainya. Istilah ini mengungkapkan kepolosan seperti anak kecil dari
zaman belantara sebelum kemurtadan di masa kemudian. Di Hos. 2:17 tidak ada yang
mengekspresikan pemikiran yang sama.

C. neÒÄpios dalam PB.

1. Paulus dan Ibrani. Penggunaan dalam Paulus dan Ibrani terutama etis dan pedagogis.
Paulus menghubungkan istilah ini dengan anak-anak tetapi dalam hubungan tertentu. Orang
Korintus adalah kekanak-kanakan untuk menekankan pemberian yang luar biasa
mengesankan (1 Kor. 14:20). Mereka harus menjadi anak-anak dalam kedengkian. Namun,
kedewasaan adalah tujuan utama Paulus (Ef. 4: 13-14), karena anak-anak mudah disesatkan.
Dari satu sudut pandang, masa kanak-kanak adalah keadaan yang sudah tertinggal (Gal. 4: 1
dst.)
2. Anak-Anak Kecil dalam Pesan Yesus. Dalam hal ini Paulus bersatu dengan Yesus, yang
dengan berbagai cara menegaskan bahwa Injil adalah untuk anak-anak atau anak kecil. Istilah
neÒÄpioi hanya muncul di Mt. 11:25 (par. Luk 10:21) dan Mt. 21:16 (mengutip Maz 8: 2).
Dalam bagian yang terakhir anak-anak kecil akan berada di pesta dengan orang tua mereka.

4. Letih lesu (κοπιάω)

Menurut [TDNT] kataκοπιάω memiliki beberapa perubahan bentuk yakni

όπος koÃpos [labor, trouble],


κοπιάω kopiaÃoÒ [to become weary]

Dalam bahasa Yunani sekuler

koÃpos artinya a. "Memukul" atau "kelelahan" yang disebabkan olehnya, dan b. "aktivitas"
(mis., pekerjaan manual) yang menyebabkan kelelahan fisik. kopiaÃoÒ, berarti,
"melelahkan," "melelahkan diri sendiri." LXX menggunakannya untuk melelahkan dalam
pertempuran (2 Sam. 23:10), untuk pengerahan tenaga dalam pekerjaan (Yos. 24:13), dan
untuk keluhan orang yang menderita (Mzm 6: 6). koÃpos adalah lot manusia dalam PL
(Ayub 5: 7; Mzm 25: 17-18). Kerja keras saat ini kontras dengan istirahat di masa depan
(Yes. 65:23). Allah, yang tidak pernah lusuh (Yes. 40: 28 dst.), Akan memberikan istirahat
kepada orang benar (33:24). Dalam PB 1. pengertian “lelah” muncul secara harfiah dalam
Yoh. 4: 6 dan secara kiasan dalam Wahyu 2: 3. 2. "Melelahkan diri sendiri" terjadi secara
harfiah di Mt. 6:28; Lk. 5: 5; Ef. 4:28; 2 Tim. 2: 6, dan secara kiasan di Mt. 11: 28-29
(pingsan karena beban hukum). koÃpos memiliki pengertian umum di Mt. 14: 6 dan referensi
eskatologis dalam Wahyu 2: 2. Paulus sebagai rasul menerima masalah seperti biasa (2 Kor.
6: 5; lih. Mat 5: 11-12). Kesulitan khususnya memperkuat keyakinannya (2 Kor. 11:23);
koÃpoi didahulukan dalam seruannya pada hal-hal yang menunjukkan dia sebagai hamba
Kristus yang sejati .

5. Berbeban berat (φορτίζω)

Menurut [TDNT] kataφορτίζω memiliki beberapa perubahan bentuk yakni:

φέρω pheÃroÒ [to bring, carry],


ἀναφέρω anapheÃroÒ [to bear, take up],
διαφέρω diapheÃroÒ [to carry through],
τὰ διαφέροντα taà diapheÃronta [what matters],
διάφορος diaÃphoros [different], (
ἀδιάφορον adiaÃphoron [indifferent]),
εἰσφέρω eispheÃroÒ [to bring in, carry in],
προσφέρω prospheÃroÒ [to offer],1
προσφορά prosphoraà [offering, sacrifice],
συμφέρω sympheÃroÒ [to profit],
σύμφορος syÃmphoros [profitable],
φόρος phoÃros [tribute],
φορέω phoreÃoÒ [to wear, bear],
φορτίον phortiÃon [load, burden],
φορτίζω phortiÃzoÒ [to load, burden]

1. Sastra Sekuler.

Dari akar kata yang berarti "membawa," kemudian "membawa," pheÃroÒ memiliki indera a.
“Membawa,” “memimpin,” “pergi,” b. "Untuk melahirkan," "untuk mengekspresikan,"
"untuk menyampaikan," c. “Mengeluarkan” (keluhan, tuduhan, dll.), D. "Membawa"
(hadiah), "mengekspresikan" (terima kasih), atau "menunjukkan" (bantuan), e. "Untuk
melahirkan atau melahirkan," f. "Menanggung atau menanggung" (kesengsaraan), dan g.
"untuk memerintah."

2. LXX.

LXX menggunakan sebagian besar istilah untuk "untuk menyajikan," misalnya, penawaran,
kadang-kadang dalam arti "untuk berkorban." Penggunaan lain adalah untuk membawa
beban, membawa hadiah, membayar upeti, menanggung penderitaan, dan memikul tanggung
jawab (Musa dalam Bil. 11:14). "Untuk meniup" (angin) adalah arti dalam Is. 64: 5.

1
Bibleworks9
6. . Kuk (ζυγός )

Menurut [TDNT] kataζυγός

ζυγός zygoÃs [yoke, scales],


ἑτεροζυγέω heterozygeÃoÒ [to be unevenly yoked]

zygoÃs dalam LXX.

1. Penggunaan LXX yang normal adalah untuk "skala" atau "kuk." Untuk skala dalam arti
sekuler, lih. Yeh. 5: 1 (pembagian), Is. 46: 6, dan Yer. 32:10 (berat). Tuhan menimbang
alam semesta di Is. 40:12, Timbangan melambangkan keadilan ketika diberikan kepada Dan
(lih. Kej 49:16).

zugos dalam PB.


1. Dalam Wahyu 6: 5 penunggang kuda ketiga (di atas kuda hitam) memiliki "timbangan" di
tangannya. Dia melambangkan kelangkaan sebagai tanda penghakiman yang akan datang
(lih. Im 26:26).
Penggunaan kiasan yang signifikan ditemukan untuk takdir dan nilai manusia. Penderitaan
Ayub lebih berat daripada pasir (mis., Itu tidak dapat diukur) (6: 2). Kita sendiri harus
ditimbang (Ayub 31: 6; lih. Mik 6:11). Kita tidak menghitung apa pun di hadapan Allah
(Mzm. 62: 9; lih. Yes. 40:15). Kerajaan Belsyazar, ketika ditimbang, ditemukan
kekurangan.

7. Lemah lembut (πραΰς)

Menurut [TDNT] kataπραΰς

ραΰς prauŸÃs [gentle, meek],


πραΰτης prauŸÃteÒs [gentleness, meekness]

A. Bahasa Yunani Sekuler.


prauŸÃs. Kata ini berarti a. "Ringan", b. "Menjinakkan" hewan, c. Orang yang
"lembut" atau "menyenangkan", d. "Ramah" atau "ringan" dari hal-hal seperti kegiatan
atau hukuman. Praver kata keterangan menunjukkan ketenangan dan persahabatan.
B. LXX dan Yudaisme Helenistik.
PL. prauŸÃs muncul 12 kali untuk berbagai istilah Ibrani. Karena bahasa Ibrani
berhubungan terutama dengan posisi sosial seorang hamba atau inferior, dan dengan
demikian membawa nuansa kerendahan hati, prauŸÃs tidak pernah digunakan oleh
Allah. Dalam Pentateuch prauŸÃs hanya digunakan dalam Bil. 12: 3 untuk Musa.
Dalam Yoel 3:10 tidak ada bahasa Ibrani asli untuk prauŸÃs; intinya adalah bahwa
yang lemah lembut harus menjadi prajurit. Zech. 9: 9-10 menggambarkan raja
keselamatan sebagai raja perdamaian. Dalam Ps. 45: 4 prauŸÃteÒs adalah kualitas dari
pahlawan kerajaan, dan meskipun kelompok itu tidak muncul dalam Amsal, Sirach
menghargai prauŸÃte ass menyenangkan Tuhan (1:27), perhiasan wanita (36:23), dan
penangkal kesombongan. (10:28). Karena para nabi menghukum orang kaya, orang
rendahan dipandang sebagai pembawa janji yang menaati perintah-perintah Allah (Zef.
2: 3).
8. Rendah hati (ταπεινός )
Menurut [TDNT] kataταπεινός memiliki beberapa perubahan bentuk yakni:
απεινός tapeinoÃs [humble],
ταπεινόω tapeinoÃoÒ [to humble],
ταπείνωσις tapeiÃnoÒsis [humility],
ταπεινόφρων tapeinoÃphroÒn [humble],
ταπεινοφροσύνη tapeinophrosyÃneÒ [humility]
A. Dunia Yunani dan Helenistik.
1. Penurunan dan Makna. Penelitian tidak membuahkan hasil yang jelas. Pengertian
dasar tampaknya “rendah.”
2. tapeino.
Sebuah. Kata ini memiliki pengertian seperti "rendah," "berarti," "tidak penting,"
"lemah," dan "miskin." Kata ini dapat digunakan untuk kota, negara, negara bagian, atau
negarawan, bintang, sungai, barang , pengaruh, dll. Kondisi ini mungkin bersifat
intrinsik atau karena tindakan orang
B. LXX.
Naskah Asli Ibrani. Dalam LXX tapeino dan turunannya lebih umum daripada dalam
bahasa Yunani sekuler. tapeinoãs muncul 67 kali dan tapeinoÃÒo 165 kali untuk
berbagai batang bahasa Ibrani. Keutamaan kata kerja menunjukkan bahwa referensi
utama adalah tindakan daripada negara, dan kepala asli bahasa Ibrani mengkonfirmasi
hal ini. Dengan demikian kelompok ‘aÒnaÖ memiliki pengertian dasar tentang“
membungkuk, ”“ membungkuk, ”dan kemudian“ merendahkan diri ”(atau“ direndahkan
”oleh penyakit, kemiskinan, keinginan, dll.). Dari sini kita mendapatkan pengertian
seperti kerendahan hati, kesopanan, kepatuhan, kepatuhan, dan penderitaan.
Interpretasi teologhikal

a. Orang bijak

1. Mesopotamia.

Kebijaksanaan mengalami perkembangan khusus dalam PL, isinya mungkin


didefinisikan sebagian oleh dunia pemikiran di sekitarnya. Dalam Mesopotamia kita tidak
menemukan kata yang cocok dengan bahasa Ibrani, tetapi literatur hikmat yang luas ada.
Dengan demikian, kumpulan peribahasa berusaha memahami dan menguasai kehidupan, dan
teks-teks lain membahas pertanyaan-pertanyaan etis, memberikan nasihat praktis, dan
mengatasi masalah yang timbul dari upaya untuk menjadikan kehidupan selaras dengan
tatanan umum.

2.Mesir.

Mesir menunjukkan dorongan terhadap norma perilaku yang didefinisikan sebagai


kebenaran, kebenaran, atau ketertiban, dan yang diperoleh baik di lingkungan surgawi
maupun duniawi. Tujuan kebijaksanaan adalah membuka jalan menuju keteraturan ini
dengan transmisi pengetahuan. Tatanan itu sendiri tidak dapat diubah, dan tunduk padanya
adalah kebijaksanaan yang menghasilkan penguasaan dan pengendalian diri, dan membawa
kesuksesan dalam hidup. Kebijaksanaan tidak dinasionalisasi dan diintegrasikan ke dalam
kehidupan masyarakat.

b. orang pandai

Para Sinoptis.

Sebuah. Di Mt. 11:25 dan Luk. 10:21 synetoÃs sejajar dengan sophoÃs dalam
perkataan yang mengungkapkan sifat kontingensi dan paradoks dari wahyu.

Paulus menggunakan kelompok itu dalam kutipan dan kiasan PL tetapi hanya
beberapa kali secara independen. Kata benda muncul dalam 1 Kor. 1:19, meskipun di sini
sophiá adalah istilah utama. Dalam Rom. 1:21 organ pemahaman adalah hati, dan kurangnya
pemahaman adalah kegelapan total dengan implikasi moral (lih. "Pikiran dasar" dari 1:28). 2
Kor. 10: 12-1.2

2
Bibleworks9
c. Orang kecil

Paulus dan Ibrani. Penggunaan dalam Paulus dan Ibrani terutama etis dan pedagogis.
Paulus menghubungkan istilah ini dengan anak-anak tetapi dalam hubungan tertentu. Orang
Korintus adalah kekanak-kanakan untuk menekankan pemberian yang luar biasa
mengesankan (1 Kor. 14:20). Mereka harus menjadi anak-anak dalam kedengkian. Namun,
kedewasaan adalah tujuan utama Paulus (Ef. 4: 13-14), karena anak-anak mudah disesatkan.
Dari satu sudut pandang, masa kanak-kanak adalah keadaan yang sudah tertinggal (Gal. 4: 1
dst.).Referensi di sini adalah untuk ahli waris yang masih di bawah umur dan bagi siapa
hukum adalah pedagog. Sekarang setelah Kristus datang, hak-hak penuh keputraan
dianugerahkan. Paulus juga membandingkan anak dan orang dewasa dalam 1 Kor. 13:11.
Pengetahuan kita saat ini adalah pengetahuan masa kanak-kanak yang tidak sempurna, yang
akan menghasilkan pemahaman penuh ketika zaman kedewasaan datang. Jika neÒÄpioi
adalah bacaan dalam 1 Th. 2: 7 (“kami masih bayi di antara kamu”), ini adalah penunjukan
diri yang langsung dan tidak langsung, tetapi eÒÄpioi (“lembut”) lebih disukai. Di gereja-
gereja Paulus menerima perannya sebagai guru anak-anak (lih. Rom 2:20). Orang Korintus,
yang masih saÃrkinoi, adalah neÒÄpioi, yaitu, mereka adalah anak-anak yang belum siap
untuk pengajaran yang lebih dalam dan karenanya harus diberi susu (lih. 1 Kor 3: 1-2).
Situasi ini dibahas dalam Ibr. 5-6 serupa. Para pembaca seharusnya menjadi guru tetapi
mereka tetap neÒÄpioi yang hanya tahu doktrin dasar (lih. 6: 1-2) dan belum belajar untuk
menerapkan apa yang telah diajarkan kepada mereka (6:11). Bagi Paul, tentu saja,
pengetahuan saja yang membawa bahaya menguap menjadi spekulasi.

Anak-Anak Kecil dalam Pesan Yesus. Dalam hal ini Paulus bersatu dengan Yesus, yang
dengan berbagai cara menegaskan bahwa Injil adalah untuk anak-anak atau anak kecil.
Istilah neÒÄpioi hanya muncul di Mt. 11:25 (par. Luk 10:21) dan Mt. 21:16 (mengutip Maz
8: 2). Dalam bagian yang terakhir anak-anak kecil akan berada di pesta dengan orang tua
mereka, tetapi dengan pengertian literal mungkin ada referensi yang diperluas untuk orang-
orang rendahan, para murid, dan massa (seperti yang ditemukan oleh penafsiran rabi dalam
Maz 8: 2 referensi ke Israel sebagai orang yang lemah dan tidak berdaya).

d. Letih lesu

Penggunaan PB yang berbeda adalah untuk pekerjaan Kristen di dalam dan untuk
komunitas. Paulus memilikinya untuk karyanya sendiri dalam 1 Kor. 15:10 dll. Ini
menggambarkan pekerjaan manualnya dalam 1 Kor. 4:12, tetapi, karena dia tidak
berkewajiban untuk melakukan ini, itu merupakan bagian dari pekerjaan yang dia lakukan3
untuk Kristus (1 Th. 2: 9; 1 Cor. 9:15 dst.). Semua pelayanannya bagi Kristus memang
dapat dianggap sebagai pekerjaan yang berat, meskipun itu juga kesombongan dan
kegembiraannya (2 Kor. 11:23). Tujuannya adalah untuk menghadirkan orang-orang
Kristen yang matang kepada Kristus (Kol 1:29). Ia menunjukkan kepeduliannya atas
keberhasilan pekerjaan ini (Gal. 4: 9) dan bertujuan untuk imbalan eskatologis (1 Th. 3: 5;
Flp. 2:16). Paulus juga menggunakan kopling untuk pekerjaan orang lain (1 Kor. 15:58),
yang sebagai pekerjaan dalam Tuhan (Rm. 16:12) pantas mendapat penghargaan tertinggi (1
Kor. 16:16). Cinta adalah sumber utama tenaga kerja ini (1 Th. 1: 3), yang dijalankan
terutama oleh para pejabat kantor (1 Th. 5:12). Penggunaan yang sama dapat ditemukan
dalam 1 Tim. 4:10; 5:17; Jn. 4:38; Kisah Para Rasul 20:35, tetapi menjadi kurang menonjol
dalam penulis Kristen kemudian, yang mungkin berpikir bahwa koÃpos, dengan nuansa
pekerjaan manual, bukan istilah yang cocok untuk pelayanan.

e. Berbeban berat

Josephus. Dalam Josephus kata tersebut berarti "membawa" dan secara intransitif
"memimpin," menengah atau pasif "digerakkan" (lih. Juga "mengendarai").

Sebuah Dalam arti "untuk membawa" yang sakit, dll diambil dari Yesus (Markus 1:32;
2: 3, .) Atau kepada Petrus (Kisah Para Rasul 5: 6). Petrus akan “dibawa pergi” ke
kesyahidan (Yoh. 21:18). Secara intensif bagian tengah menunjukkan angin yang bergerak
cepat dalam Kisah Para Rasul 2: 2, dan dalam pasifnya kapal digerakkan oleh badai di 27:15,
17. Ibr. 6: 1 mengundang orang-orang percaya untuk “terus maju,” dan 2 Ptr. 1:21
mengatakan bahwa para nabi “didorong” oleh Roh.

Para Bapa Kerasulan. Istilah ini digunakan dalam karya-karya ini untuk "membawa"
atau "mempersembahkan" kepada Allah, misalnya, doa di Barn. 12.7, orang-orang percaya
dalam Ignatius Efesus.

Aristoteles menggunakan adiaÃphoron untuk integritas suatu zat dalam bentuk luarnya
atau untuk kesamaan anggota suatu spesies. Bagi kaum Sinis dan Stoa, itu adalah ruang
tengah antara kebajikan dan sifat buruk, yaitu, secara etis tidak peduli.

f. Kuk
3
Bibleworks9
Penggunaan kiasan yang signifikan ditemukan untuk takdir dan nilai manusia. Penderitaan
Ayub lebih berat daripada pasir (mis., Itu tidak dapat diukur) (6: 2). Kita sendiri 4harus
ditimbang (Ayub 31: 6; lih. Mik 6:11). Kita tidak menghitung apa pun di hadapan Allah
(Mzm. 62: 9; lih. Yes. 40:15). Kerajaan Belsyazar, ketika ditimbang, ditemukan kekurangan.
Meskipun LXX menerjemahkan ini secara berbeda, gagasan penimbangan dalam penilaian
terjadi dalam banyak teks apokrif dan apokaliptik.

Dalam Wahyu 6: 5 penunggang kuda ketiga (di atas kuda hitam) memiliki "timbangan"
di tangannya. Dia melambangkan kelangkaan sebagai tanda penghakiman yang akan datang
(lih. Im 26:26).

heterozygeÃoÒ. Kata ini berasal dari heterozigot, “kuk yang tidak seimbang” (mis.
Kuk keledai dan lembu). Ini terjadi untuk pertama kalinya dalam 2 Kor. 6:14, di mana Paulus
menggunakannya untuk menggambarkan situasi abnormal yang terjadi ketika orang Kristen
gagal mempertahankan perbedaan mereka dari orang yang tidak percaya.

g. Lemah lembut

Matius Sesuai dengan perbedaan penekanan mereka dalam Kristologi, Markus, Lukas,
Yohanes, dan Ibrani tidak pernah menggunakan kelompok itu, dan Paulus hanya
menggunakan kata benda. Matius seorang Sinoptis sendiri menggunakan prauŸÃs (Mat 5: 5;
11:29; 21: 5). Dalam 11: 25 dst. Yesus menyebut dirinya prauŸÃs. Misi-Nya rendah, dan
hatinya hanya terpusat pada Allah; untuk alasan inilah dia dapat mengundang dengan otoritas
penuh. Dalam 21: 5 (lih. Zak 9: 9) ia membuat jalan masuk damai ke Yerusalem yang sangat
kontras dengan harapan orang Zelot. Di Mt. 5: 5 yang lemah lembut kepada siapa warisan itu
dijanjikan adalah mereka yang mengakui kehendak Allah yang agung dan murah hati.

Paul. Berhadapan dengan orang-orang Korintus yang suka bertengkar, Paulus


membawa kelemahlembutan Kristus yang memiliki dasar dalam kasih (2 Kor. 10: 1; 1 Kor.
4:21), bukan dalam kelemahan. prauŸÃteÒs adalah karunia Roh di Gal. 5:23; itu
memungkinkan orang percaya untuk memperbaiki orang lain tanpa kesombongan (6: 1).
Dalam Kol 3:12 itu adalah salah satu karunia pemilihan, dan dalam Ef. 4: 2 layak untuk
panggilan Kristen.

4
Bibleworks9
Bapa Kerasulan. Penggunaan di sini hampir sama dengan di NT. Kata sifat dan kata
benda muncul dalam daftar atau bersama dengan kebajikan-kebajikan lainnya, prauŸÃteÒs
adalah kebajikan Kristen yang esensial yang diharapkan dalam seorang uskup. 5

h. Rendah hati6

Ketika digunakan dari keadaan spiritual atau moral, istilah ini berarti "rendah" atau
"budak", biasanya dengan perasaan obsesif atau ketundukan yang meremehkan. Meskipun
Socrates mengajarkan bahwa siapa pun dapat mencapai disposisi yang tinggi dan bebas,
Aristoteles berpendapat bahwa apa pun yang mencegah perkembangan kebajikan membuat
semangat tapeino. Epictetus mendukung kewarganegaraan duniawi meskipun ada perbedaan
status tetapi tapeino masih merupakan istilah negatif baginya, yang menunjukkan kepicikan
dan sifat dasar disposisi.

Tapeino dapat mengungkapkan situasi yang sulit atau status yang rendah, mis., bahwa
dari pemohon. Orang yang tapeino dengan mudah menjadi penyanjung. Ketika abrasi adalah
kejahatan atau imoderasi, itu bisa memiliki makna positif tetapi itu sendiri tidak positif.
Orang-orang Yunani menentang sujud di hadapan para penguasa dan penghinaan anak-anak
mengingat ketidaksukaan mereka terhadap penghinaan.

Allah menurunkan yang perkasa dan meninggikan yang rendah (1 Sam. 2: 7; Yehezkiel
21:31). Ini berlaku untuk Israel dan musuh-musuhnya, dan juga untuk individu. Aku s. 2:11
menyatakan prinsip. Para nabi mengarahkannya melawan Yerusalem dan Sion (Yes. 3: 8). Ps.
75: 8 mengatakan dengan jelas bahwa Tuhan menurunkan satu dan mengangkat yang lain.
Namun sementara penyakit merendahkan dan maut membinasakan, Allah tidak menolak
mereka yang merendahkan diri di hadapannya (Mzm. 44:25; 51:17). Tuhan mungkin
merendahkan individu untuk menempatkan mereka dalam hubungan yang benar dengan
dirinya sendiri (Mzm. 116: 6). Karenanya, pengurangan bisa berarti keselamatan (Mzm. 119:
71). Kebutuhan besar adalah untuk melihat tujuan Allah dan menemukan hubungan
kepatuhan dengan perintah. Tuhan merendahkan, tetapi ketika orang yang rendah hati
bertobat, penderitaannya berhenti (1 Raj. 8: 35-36).

6
Bibleworks9
Eksposisi

1. Alasan Yesus mengucap syukur kepada Bapa, Tuhan langit dan bumi dimana Yesus
menandakan hubungan khusus diantara Yesus dengan Tuhan. Yesus menandakan
Kemahakuasaan Tuhan dengan memuji Tuhan dan bersyukur kepada Tuhan. Dan
karena Tuhan telah menyembunyikan suatu kesombongan intelektual dari orang bijak
dan orang pandai.
2. Alasan Yesus mengatakan “marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban
berat” karena Yesus sendirilah yang menjadi sumber untuk memberikan jalan untuk
memberikan kelegaan bagi orang-orang. Dan Yesus berbicara kepada orang-orang
yang mencoba sungguh-sungguh sekuat tenaga untuk menemukan Allah dan mencoba
sungguh-sungguh untuk menjadi orang baik, namun mendapati bahwa tugas itu
mustahil ditempuh sehingga mereka digiring pada keletihlesuan dan keputusasaan.

Muatan Teologis

1. Yesus mengajarkan untuk terus tetap mengucap syukur atas apa yang Tuhan telah
berikan bagi setiap orang, karena Yesus sendiri juga mengucap syukur karena
kehendak Bapa-Nya yang disurga dinyatakan di dalam Dia.
2. Yesus mengundang kita untuk mengambil kuk-Nya dan meletakkannya pada bahu
kita. Orang Yahudi mengenal ungkapan kuk yang berarti masuk kedalam penyerahan
diri. Kata enak didalam bahasa Yunani adalah khrestos, yang dapat berarti cocok
sekali. Yang dimaksud dalam kata kuk dan enak ialah: ”tugasmu sudah diukur agar
pas untukmu karena Tuhan memberikan keringanan”. Apapun yang Allah berikan
kepada kita sudah dicocokkan dengan kebutuhan dan kemampuan kita secara tepat.

Aplikasi untuk Masa Kini

1. Tetaplah mengucap syukur atas apa yang Tuhan sediakan kepada kita karena Tuhan
Yesus sendiri telah memberi contoh dimana Yesus sendiri mengucap syukur atas
kehendak Bapa-Nya yang di sorga.
2. Ketika Yesus mengundang kita untuk memikul kuk yang dipasang-Nya hendaklah
kita menerimanya karena semuanya itu telah diukur menurut kemampuan dan
kebutuhan kita.7

7
Pemahaman Alkitab setiap hari Willian Barclay

Anda mungkin juga menyukai