3. Dia memegang imamat dan menerima semua tata cara Injil yang menyelamatkan
dan mempermuliakan Allah.
Dalam kitab Nabi Mikha 5:4 dikatakan bahwa “Dia menjadi damai
sejahtera”. Pada umumnya para penafsir mengungkapkan bahwa ayat itu
menunjuk kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai “Raja Damai”. Dia adalah
damai sejahtera itu sendiri, yang menjadi pedoman kehidupan kita.
Kehadiran Kristus dalam kelahiran, kematian, dan kebangkitannya adalah
cara Allah yang merendahkan diri dan menjadi manusia untuk berdamai
dengan kita manusia yang berdosa. Kristus adalah Allah Sang Kasih yang
mendamaikan kita dengan Allah, serta menjadi contoh perdamaian antara kita
dan sesama, bahkan dengan lingkungan.
Salah satu contoh tentang perdamaian yang dilakukan oleh Tuhan Yesus
Kristus adalah percakapan Tuhan Yesus dengan seorang perempuan Samaria,
di sumur Yakub (Yoh. 4:9-18). Pada ayat tersebut kita menemukan bagaimana
Tuhan Yesus, sebagai seorang Yahudi, sedang menjadi “jembatan”
pendamai anatara orang Yahudi dengan orang Samaria, di mana sebelumnya
kedua bangsa ini bermusuhan dan tidak berkomunikasi satu dengan yang
lainnya.
KASIH
A.3. Dalam Bahasa Perancis.
Bahasa Perancis hanya menggunakan kata aimer untuk
kata Love dan Like.
A.4. Dalam Bahasa Indonesia.
Kasih : Perasaan sayang (cinta, suka kpd); beri, memberi. Jadi dalam
bahasa Indonesia, kasih itu identik dengan memberi. Orang yang
mengasihi pasti memberi, namun orang yang memberi belum tentu
mengasihi.
B.2 Dalam Alkitab kita diajarkan, ada tiga obyek "mengasihi" yaitu :
Luk 10:27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan
dengan segenap akal budimu, dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Jadi ada tiga obyek mengasihi
yang Firman Tuhan ajarkan, yaitu:
Mengasihi Tuhan Allah. Hal ini perintah yang pertama dan yang terutama,
yang harus kita lakukan. Allah sudah terlebih dahulu mengasihi kita,
untuk itulah kita harus mengasihi Allah.
Mengasihi sesama manusia. Mengasihi sesama yang baik kepada kita
mungkin adalah hal yang mudah kita lakukan, tetapi bagaimana
mengasihi sesama yang jahat kepada kita? Tentu hal ini sangat sulit,
tetapi Firman Tuhan dengan tegas mengatakan, kita harus mengasihi.
Mengasihi diri-sendiri. Mengasihi diri sendiri sering terlupakan, karena
memang tidak secara langsung Alkitab mencatatnya. Mengasihi diri
sendiri bukan berarti mementingkan kepentingan diri sendiri, tetapi
lebih kepada penerimaan diri, Karena masih banyak orang yang tidak
bisa menerima dirinya sendiri dari fisik, latar belakang keluarga,
kemampuan, dll.