Anda di halaman 1dari 36

1

PAROKI PUGERAN 1996


IBADAT ADVEN

PERTEMUAN I
2 - 7 Desember 1996

MEMBELA KEHIDUPAN DAN


MENJUNJUNG TINGGI MARTABAT
MANUSIA
A. RENUNGAN
Berita tentang pelecehan terhadap martabat pribadi dan kehidupan
manusia dapat kita ketemukan dalam hidup sehari-hari. Hanya karena
persoalan sepele orang tega membunuh. Anda dapat menemukan
banyak contoh.
Sebagai Umat Kristen, sekaligus sebagai warga masyarakat
Indonesia, pelecehan martabat dan kehidupan manusia jelas
bertentangan dengan kehendak Allah serta nilai kemanusiaan yang adil
dan beradab.
Dasarnya antara lain:
a. Allah menciptakan manusia sebagai 'Citra Allah' (Kejadian 1:27-
34), makhluk yang paling luhur. Maka dalam kondisi bagaimanapun
manusia tetap bernilai luhur.
b. Hidup manusia berasal dari Allah, milik Allah, sebab Allahlah yang
'menghembuskan nafas kehidupan' ke dalam hidung manusia
(Kejadian 2:7).
c. Firman kelima dari Dasa Firman tidak hanya melarang membunuh,
tetapi bahkan mengajak untuk bersikap hormat dan menjunjung
tinggi hidup manusia.
2

d. Yesus sendiri sangat menghargai kehidupan, dan ini tampak dalam


sikapNya terhadap orang sakit, bahkan yang sudah mati. Yesus
menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati.
Sebagai murid-murid Yesus Kristus kita juga diharapkan
mempunyai sikap dan perasaan seperti Yesus (Filipi 2:5) yang
menghargai kehidupan sebagai ungkapan cinta kasih kepada Allah
dan sesama, lebih-lebih yang lemah dan menderita.
e. Sebagai warga negara Republik Indonesia, kita juga dituntut untuk
membela kehidupan dan menghargai martabat pribadi manusia.
f. Dalam butir-butir pada Sila ke II Pancasila ditegaskan bahwa:
"Dengan Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, manusia diakui
dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
ciptaan Tuhan yang Maha Esa, yang sama derajadnya, yang sama
hak dan kewajiban-kewajiban asasinya, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama dan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit, dan sebagainya. Karena itu dikembangkan sikap
saling mencintai sesama manusia, sikap tenggang rasa atau 'tepa
selira', serta sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

USAHA-USAHA KONKRET
Salah satu hak asasi manusia adalah hak atas hidup. Menghargai hak
asasinya berarti juga menghargai martabatnya sebagai manusia.
Manusia juga mempunyai kewajiban untuk mempertahankan,
memelihara, membela dan memperjuangkan hidupnya. Karena
mempunyai hak atas hidup, maka ia punya kewajiban untuk
mempertahankan, membela, menghargai kehidupan baik hidupnya
sendiri maupun hidup sesamanya.
Hidup tidak hanya asal hidup, tetapi juga hidup yang layak, aman,
sehat, dsb. Kalau seseorang merasa hidupnya terancam, ia berhak
mendapat perlindungan.
Usaha-usaha untuk membela kehidupan antara lain:
3

=Terhadap diri sendiri=


Tidak bunuh diri, kalau sakit berusaha untuk berobat. Menderita
sakit tetapi tidak mau berobat berarti tidak memelihara dan menghargai
kehidupan. Menghargai kehidupan diwujudkan antara lain dengan
menjaga kesehatan, berolahraga secara teratur, beristirahat yang cukup,
dsb.

=Terhadap sesama=
Tidak menekan, menyakiti hati, menggunakan kekerasan dalam
menyelesaikan persoalan, memfitnah, membunuh. Memperlakukan
orang lain sebagai pribadi bukan sebagai barang, mesin, atau binatang.
Pemakai jalan harus menjaga keselamatan orang lain, misalnya tidak
ngebut atau ugal-ugalan. Sopir, kondektur, kernet kendaraan umum
harus lebih menjaga keselamatan penumpang atau pemakai jalan yang
lain.

=Terhadap alam lingkungan=


Tidak mencemari lingkungan dengan membuang limbah, sampah
atau barang beracun/berbahaya di tempat-tempat yang tidak semestinya,
dsb.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa setiap orang berhak membela,


mempertahankan, memelihara, melindungi, mempertahankan,
menghormati hidupnya sendiri dan hidup sesamanya dengan segala
cara, serta menghindari apa saja yang membahayakan kehidupannya,
tanpa membedakan agama, suku, ras, sosial-ekonomi, politik, dsb.
Memang hal ini tidaklah mudah, karena disamping kita harus
berjuang untuk membela kehidupan, kita sekaligus juga harus berjuang
melawan bahaya yang mengancam kehidupan. Di satu sisi orang
merindukan hidup tenang, damai, penuh kasih, sejahtera, tanpa tekanan,
hidu bersama berlandaskan kasih persaudaraan tanpa kebencian, dan
disisi lain kita harus berjuang melawan bahaya yang mengancam
4

kehidupan manusia, yaitu egoisme, dendam, kebencian, permusuhan.


Kita dipanggil untuk mengembangkan 'Kebudayaan Terang' dan
melawan/meninggalkan 'Kebudayaan gelap'.

B. LAMPAHING PEPANGGIHAN

01. KIDUNG PAMBUKALAGU PEMBUKAAN:


MADAH BAKTI NO 315
02. TANDA SALIB dan PENGANTAR
03. DOA TOBAT - PENELITIAN BATIN SEJENAK
SEMBAHYANG PAMARTOBAT
P: Para kadang kinasih ing Sang Kristus, mangga kita ngakeni dosa lan
kekirangan kita wonten ing ngarsa Dalem Gusti..
U: Allah ingkang mahawelas, kawula keduwung dene kawula ngantos
nglampahi dosa. Sampeyan Dalem duka, margi dosa kawula wau
damel awon dhateng sesami, lan sangsara kawula piyambak.
Sapunika kawula martobat, boten badhe nglampahi dosa malih-
malih. Gusti, kawula tiyang dosa, nyuwun kawelasan Dalem
P: Gusti nyuwun kawelasan U: Gusti nyuwun kawelasan
P: Sg Kristus, nyuwun kawelasan U: Sg Kristus, nyuwun kawelasan
P: Gusti nyuwun kawelasan U: Gusti nyuwun kawelasan
P: Muga Allah kang mahakuwasa karsaa paring palimirma lan
pangapuraning dosa sarta nuntun marang urip langgeng..
U: Amin.

NYUMET LILIN ADVEN (lilin kalih)


P: Bapak, Ibu lan para kadang kinasih ing Sang Kristus, kanthi penuh
raos syukur awit sih pangapunten Dalem ingkang sampun kita
tampi, langkung-langkung salebetipun setunggal minggu kepengker
5

kita sampun dipun tuntun dening Gusti piyambak, sapunika mangga


lilin Adven II kita sumet, kinanthen kidungan. (KA no 274)
Pemimpin pepanggihan nyumet lilin kalih.

04. DOA PEMBUKAAN DOA BERSAMA


(Bergantian no 1. dan no 2.)

1. Langit dan bumi akan lenyap, tetapi sabdaMu, ya Tuhan, akan


tinggal tetap. Akan terpenuhilah janjimu; bahwa Engkau akan
datang lagi, mengadili orang yang hidup maupun yang mati, dan
mengganjar setiap orang, menurut perbuatannya.
2. Ya Tuhan, resapilah hati kami, dengan rasa takut yang suci akan
Dikau, dan akan keputusan hukumMu, tetapi juga dengan kerinduan
yang hangat, akan kedatanganMu yang menyelamatkan.
1. Dengan penuh kepercayaan akan belaskasihanMu, kami berharap,
pada hari itu akan bangkit dengan penuh bahagia, dan berkata
dengan gembira: 'lihatlah, penebusan kita sudah dekat'.
2. Tuhan, janganlah biarkan kami tenggelam, di dalam hal-hal
duniawi. Berilah kami selalu siap sedia, menantikan kedatanganMu,
dengan lampu bernyala di tangan kami.
1. Bangunkanlah kami, sebab sudah tibalah saatnya, untuk bangun dari
tidur, menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, dan
mengenakan senjata terang.
2. Dengan doa penuh kepercayaan, dengan rasa takut yang suci, serta
keyakinan sebagai anak kami rindu, akan menjumpai Dikau dengan
penuh kegembiraan, apabila Engkau datang di atas awan-awan
langit, untuk mengadili orang yang hidup, maupun yang mati. Amin
6

05. Bacaan Kitab Suci: Lukas 10:25-37

25. 25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai
Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk
memperoleh hidup yang kekal?"
26. 26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum
Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
27. 27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
28. 28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah
demikian, maka engkau akan hidup."
29. 29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada
Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
30. 30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke
Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja
merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan
yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
31. 31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat
orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
32. 32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia
melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
33. 33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke
tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh
belas kasihan.
34. 34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia
menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan
orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya
ke tempat penginapan dan merawatnya.
35. 35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik
penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih
dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
36. 36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah
sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
7

37. 37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan
kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah
demikian!"

06. PENDALAMAN BERSAMA


Berikut ini disampaikan banyak contoh bahan pembicaraan bersama
dalam lingkungan. Pemandu, silahkan membicarakan dengan
ketua/pengurus lingkungan, memilih tiga sampai lima hal yang bisa
dijadikan bahan pembicaraan dalam kelompok. Dapat dilaksanakan
dengan sekedar menanti jawaban umat, tetapi bisa juga dengan minta
jawaban dan alasan/keterangan atas jawaban itu.

 Limbah sumur tetangga Anda berbau, menggenang dan seringkali


mengalir ke pekarangan Anda. Yang Anda lakukan adalah ....
a. membiarkan saja karena toh di pekarangannya sendiri.
b. melaporkan kepada ketua RT karena kalau menegur langsung
merasa tidak enak/'rikuh'
c. mendekati secara pribadi dan membantu kerja bakti.

 Setelah di-PHK, Guriyanto yang bertempat tinggal di Pasar Kliwon


Solo segera membunuh isterinya (Ny Hidayati) dan membunuh diri
sendiri dengan keris pusaka (KR 31 Oktober 1996). Bagaimana
pendapat Anda tentang perilaku Guriyanto tersebut sebagai citra
Allah?
a. Baik, karena daripada hidup menderita lebih baik mati bersama-
sama, agar segera bebas dari beban tugas di dunia ini.
b. Sebagai manusia lemah, hal itu merupakan tindakan biasa.
c. Tidak cocok dan tidak mensyukuri dengan predikatnya sebagai
citra Allah.
8

 Sa (28 tahun) menyembunyikan bayinya di almari, sampai bayi itu


meninggal. Hal ini terjadi karena hasil hubungan gelap. Menurut
Anda tindakan Sa yang benar adalah
a. Memelihara bayi itu sendiri dan mengejar pria itu mau
menikahinya.
b. Menyerahkan bayi itu ke panti asuhan dengan perantaraan orang
lain supaya terjaga nama baiknya.
c. Menyerahkan bayi itu kepada orangtuanya, sementara itu ia
pergi untuk mencari pekerjaan untuk menghidupi bayi itu.

 Ngadiyem alias Menjeb, penduduk Demakan Lor dibunuh oleh Str


suaminya, karena Str banyak kali ditegur oleh mertuanya sebagai
pria yang tidak bertanggungjawab. Bagaimana tindakan Anda jika
mempunyai menantu yang menganggur ....
a. Saya akan menerima sebagaimana adanya dan sedapat mungkin
membantunya untuk mencarikan pekerjaan.
b. Agar isterinya kembali ke rumah saya, sementara ia saya suruh
pergi mencari pekerjaan.
c. Saya akan berembug dengan besan untuk bersama-sama
membantu agar kedua anak itu tidak bercerai.

 NN yang sudah lulus SMA tiga tahun yang lalu, sudah berusaha
melamar pekerjaan ke mana-mana, tetapi selalu ditolak. Dia sudah
berusaha untuk berwiraswasta, tetapi juga terus menerus gagal.
Menurut saudara, yang sebaiknya dilakukan adalah ....
a. Mencuri, merampok, membuat onar.
b. Sambil mencari pekerjaan sebaiknya meningkatkan ketrampilan.
c. Pasrah berdoa saja terus menerus.
d. Sebanyak mungkin ikut kegiatan sosial-keagamaan.
9

 Pada masa Adven ini saya mengikuti Ibadat Adven dan menerima
Sakramen Pengakuan karena ....
a. Pantas menerima kehadiran Kristus.
b. Tetangga saya juga bertindak demikian.
c. Melaksanakan perintah Gereja.

 Di dalam pertemuan Adven saya berusaha aktif hadir karena ....


a. Merasa rindu hati untuk terus menerus bertemu dengan Yesus
Kristus.
b. Merasa rindu untuk bertemu umat se-lingkunganku.
c. Melaksanakan perintah Gereja dan tidak malu dengan umat
lingkungan.

 Tatang, seorang siswa SMP dikeroyok 5 siswa sekolah lain. Ia luka


parah kena tusukan cutter. (KR 15 Oktober 1996). Untuk mencegah
agar anak-anak kita tidak terlibat dalam perkelahian pelajar, maka
sebaiknya ....
a. Diberi kebebasan seluas-luasnya asal diawasi.
b. Dibiarkan saja, untuk melatih percaya diri.
c. Disadarkan kedudukannya sebagai citra Allah.

 Di Paroki Pugeran telah diadakan Gerakan Tabungan Cinta Kasih.


Ali (bukan nama sebenarnya) tidak ikut TCK karena
penghasilannya pas-pasan. Bagaimana sikap Ali ini menurut Anda?
a. Sebaiknya ikut, meskipun harus rombongan.
b. Kalau memang tidak mampu, sebaiknya memang tidak usah
ikut.
10

c. Berusaha meminjam uang untuk ikut TCK seperti umat lainnya.

 Di lingkungan A telah beberapa tahun dikumpulkan dana untuk


beasiswa, karena memang banyak umat yang tidak mampu
menyekolahkan anaknya. Pendapat saya adalah ....
a. Kegiatan tersebut hendaknya disalurkan melalui SOSEK Paroki.
b. Kegiatan tersebut perlu diteruskan dan ditingkatkan.
c. Kegiatan itu dihentikan saja karena menyaingi SOSEK Paroki.

 Sebagai umat beriman di dalam kelompok minoritas, tidak mustahil


kita sering mengalami 'gangguan' dalam berbagai bentuk dari
golongan tertentu. Sikap kita adalah ....
a. Diam saja, karena kalau lapor toh tidak akan memperoleh
tanggapan yang memuaskan.
b. Berusaha mengatasinya dengan berbagai cara dan terus menerus
karena gangguan itu akan melecehkan martabat kita sebagai
umat beriman.
c. Kita serahkan saja kepada Tuhan dengan berdoa.

07. DOA UMAT.

a. Bersama-sama merumuskan doa


Pada akhir pendalaman bersama, pemandu silahkan menentukan
lima hal/topik/jawaban yang kiranya cukup mendapat tanggapan dari
para peserta. Kemudian mengajak peserta untuk membuat rumusan doa
singkat berdasarkan hal/topik/jawaban itu.

b. Doa Umat
Rumusan yang dihasilkan bersama itu kemudian didoakan bersama.
11

08. BAPA KAMI

09. DOA PENUTUP


(Bergantian no 1. dan no 2.)

1. Ya Tuhan kami, pergandakanlah di dalam Gerejamu Roh rahmat,


supaya imam imam menunaikan jabatan mereka dengan baik,
sehingga bertumbuhlah kesalehan umatMu.
2. Berikanlah mereka, ya Bapa, rahmat pelayanan yang pantas;
baharuilah di dalam hati mereka Roh kesucian, supaya dapatlah
mereka menarik kami dengan teladannya.
1. Ya Tuhan, berikanlah mereka melalui anugerah RohMu, kerendahan
hati yang wajar, kelembutan hati yang bijaksana, kesederhanaan,
keramahtamahan, kemurnian hati, serta kebebasan roh.
2. Penuhilah mereka dengan cintaMu yang suci, supaya mereka
menjadi milikmu semata-mata, dan supaya mereka selalu bertindak,
dengan pantas dan terpuji, tanpa mengejar pujian.
1. Berikanlah mereka rahmat, untuk memuliakan Dikau, dengan jiwa
dan badan yang murni, serta menghormati dan mengabdi Dikau,
dengan penuh cinta.
2. Semoga mereka menemukan di dalam Dikau; kehormatan, sukacita
serta keinginan mereka. Jadilah hiburan dalam duka dan derita
mereka, penasehat dalam kebimbangan mereka, dan pembela
mereka terhadap segala ketidakadilan
1. Jadilah kesabaran mereka dalam segala kemalangan, kekayaan
mereka dalam kemelaratan, dan kesembuhan dalam segala penyakit.
Berilah agar mereka, yang telah memilih Dikau di atas segala-
galanya, memiliki segala-galanya di dalam Dikau.
2. Berilah umatmu hidup rukun dan damai dengan gembala-
gembalaNya. Semoga umatMu mendapat bagian pula, dalam
kemuliaan mereka, bergembira karena hidup mereka yang suci.
12

Semoga semua orang, sanggup memberi kesaksian yang baik


tentang mereka, dan memperoleh kebahagiaan kekal sebagai
imbalan.
1. Ya Allah yang kudus, kami mohon kepadaMu, wahyukanlah
kerajaan Yesus PuteraMu, yang harus memerintah selaku raja,
sampai segala musuh ditundukkan di bawah telapak kakinya.
2. Berilah, agar para penguasa, tunduk kepada kedaulatan cinta dan
keadil-annya, supaya segala bangsa mencari, dan menemukan
keamanannya, bukan di dalam kekuatan senjata, melainkan di dalam
cinta sempurna, yang menghalau segala ketakutan, dan di dalam
persatuan dan kerukunan, yang telah dianugerahkan kami, oleh
PuteraMu Yesus Kristus Tuhan kami
1. Allah Mahakuasa, Bapa Tuhan kami Yesus Kristus, kami bersyukur
kepadaMu: Engkau telah mewahyukan DiriMu, agar di dalam
terangMu, tersingkaplah segala perbuatan kegelapan, siapkanlah
hati kami oleh RohMu, supaya raja kehormatan dapat berdiam di
dalam diri kami.
2. Ya Allah, datanglah berdiam di dalam diri kami, dan sucikanlah hati
kami, serta pulihkanlah badan kami. Hancurkanlah segala belenggu
dosa, serta bantulah kami menyerahkan kepadaMu, apa saja yang
kami miliki, serta seluruh hidup kami, dengan segala suka dan
dukanya, supaya kami menjadi milikMu, dalam hidup dan mati, dan
boleh memperoleh kesejahteraan abadi, dengan perantaraan Yesus
Kristus Tuhan kami. Amin.
13

10. MOHON BERKAT

P: Semoga Tuhan beserta kita


U: Sekarang dan selama-lamanya
P: Semoga kita semua diberkati Allah yang Mahakuasa (lalu sambil
membuat tanda salib sendiri): Demi nama Bapa, dan Putera, dan
Roh Kudus.
U: Amin.
P: Saudara-saudara, dengan ini ibadat kita sudah selesai.
U: Syukur kepada Allah.

LAGU PENUTUP
14

PERTEMUAN ADVEN III


16 - 21 Desember 1996

DOA SEBAGAI PERNYATAAN IMAN DI


HADAPAN ALLAH
A. RENUNGAN

Dalam kehidupan orang beriman, kita lihat banyak orang yang


setiap hari ke gereja mengikuti Perayaan Ekaristi. Tidak hanya itu, di
rumah pun mereka dengan tekun melaksanakan doa-doa harian. Bila
mereka ditanya, “Mengapa anda sangat rajin berdoa?” Ternyata ada
bermacam-macam jawaban. Ada yang berkata, “Dengan berdoa saya
mendapat kekuatan dalam hidup ini?. Ada pula yang berkata, “Dengan
berdoa hati saya menjadi tenteram.” Orang lain mengatakan, “Doa itu
merupakan bagian hidup saya, maka saya tak dapat hidup tanpa doa.”
Orang lain lagi mengatakan, “Selama saya berdoa saya merasa
mendapat bimbingan dan penghiburan dari Tuhan Yesus.” Dan masih
banyak lagi pendapat yang lain.
Sementara itu banyak juga orang-orang yang tadinya rajin berdoa,
karena sesuatu sebab menjadi malas berdoa, bahkan ada orang-orang
yang memang „tidak suka‟ berdoa. Bila mereka itu ditanya, “Mengapa
anda tak pernah berdoa?” Terdapat bermacam-macam jawaban diantara
mereka. Jawaban-jawaban mereka itu antara lain, “Doa saya tidak
pernah dikabulkan oleh Tuhan” atau “Saya sangat sibuk bekerja,
sepertinya tak ada waktu untuk berdoa” atau “Saya kan sudah bekerja
keras siang dan malam. Bukankah karya saya itu juga merupakan doa
saya?” Ada lagi yang berkata, “Doa itu hanya membuang-buang waktu
saja.”
Tuhan Yesus Kristus adalah pusat hidup beriman kita. Ia pun
seorang pendoa, oleh karenanya Ia merupakan teladan hidup doa kita.
Pagi hari sebelum memulai karyaNya, dan malam hari ketika Ia
15

mengakhiri karyaNya pada hari itu, Ia berdoa kepada BapaNya. Ketika


Ia memulai pekerjaan-pekerjaan besar, dan ketika Ia mengalami
pencobaan dan menghadapi masa-masa sulit, Iapun berdoa. Ia tidak
hanya secara pribadi berdoa kepada BapaNya, melainkan juga berdoa
bersama umat dalam ibadat, baik di sinagoga maupun di Bait Allah.
Dapat dikatakan setiap saat Yesus berdoa. Kehidupan doaNya begitu
menarik para murid, sehingga mereka minta supaya diajari berdoa. Bagi
Yesus doa merupakan penghayatan kesatuanNya yang sempurna
dengan Allah BapaNya.
Dalam kesatuan dengan Allah BapaNya itu, doa-doaNya dihayati
sebagai pergulatan batin. Yesus menempatkan pengalaman hidupNya
dalam rencana Allah yang menyelamatkan. Sehingga dengan kekuatan
Allah BapaNya, Ia mampu menjalani hidupNya dan melaksanakan
kehendak BapaNya itu dengan penuh ketaatan. Iapun meyakini bahwa
apa saja yang Ia lakukan dan Ia alami merupakan kehendak BapaNya
demi keselamatan umat manusia.
Dengan demikian doa Yesus mengungkapkan iman, harapan dan
kasihNya. Yesus mengimani bahwa dalam penagalaman hidupNya
terkandung rencana keselamatan BapaNya. Ia mempunyai harapan
bahwa Bapanya akan memberi kekuatan dalam melaksanakan tugas
perutusanNya. Dan dengan demikian Ia mampu melaksanakan karya
keselamatan dengan ketaatan dan kasih.
Bila kita menempatkan Yesus sebagai teladan hidup doa kita, maka
dalam berdoa, kita perlu mengungkapkan juga iman harapan dan kasih
itu. Sehingga masalah doa kita bukanlah terletak pada dikabulkan atau
tidaknya doa-doa kita, akan tetapi apakah dalam doa kita, kita
menempatkan pengalaman hidup kita dalam rencana Allah yang
menyelamatkan. Apakah kita mengimani bahwa dalam pengalaman
hidup kita terkandung rencana keselamatan Allah, sehingga kita
mempunyai harapan bahwa Allah akan memberi kekuatan dalam
menjalani hidup kita serta dalam mengusahakan keselamatan bagi
sesama kita, dan dengan demikian kita pun akan mampu menjalani
hidup kita serta melaksanakan tugas kita masing-masing dengan penuh
kasih, demi keselamatan banyak orang dan alam sekitar kita.
16

Persaudaraan dalam paguyuban Gereja amatlah penting bagi


kehidupan doa kita. Karena disana orang bisa mendapatkan bimbingan
doa, yakni berbagi pengalaman berdasarkan iman, harapan, dan kasih.
Perlu kita sadari bahwa doa bukanlah suatu ilmu, melainkan merupakan
praktek hidup iman.
Dalam hidup ini kita mempunyai banyak kepentingan, baik
kepentingan pribadi, maupun kepentingan bersama. Kepentingan-
kepentingan itu dapat kita ungkapkan dalam doa-doa kita yang disebut
ujub doa atau intensi doa. Ujub-ujub doa itu dapat berupa doa syukur,
sebagai ungkapan kegembiraan bahwa Allah itu Mahabaik terhadap
manusia yang hina ini; doa tobat, sebagai ungkapan penyesalan atas
dosa-dosa yang telah dilakukan disertai permohonan ampun kepada
Allah yang berbelas kasih; doa pujian, sebagai ungkapan rasa kaguma
tas kebaikan Allah Penyelamat; doa permohonan, sebagai ungkapan
kesadaran bahwa manusia makhluk yang lemah dan gampang
menderita, maka berharap agar Allah, tumpuan hidup manusia,
memperhatikan kelemahan dan penderitaannya. Sebagaimana Yesus
datang ke dunia demi keselamatan umat manusia beserta alam
lingkungan hidupnya, maka ujub-ujub doa yang kita panjatkan juga
demi keselamatan sesama kita dan alam lingkungan hidup kita, tidak
hanya demi keselamatan diri sendiri saja.
Dalam hidup keseharian doa dapat dilaksanakan bersama maupun
secara pribadi.
Doa bersama dapat dilaksanakan dalam keluarga, maka disebut doa
keluarga, yang tidak hanya dilaksanakan oleh salah seorang anggota
keluarga saja, melainkan oleh seluruh anggota keluarga, yaitu bapak,
ibu, anak-anak, maupun kerabat yang tinggal dalam keluarga tersebut.
Bentuk doa keluarga dapat berupa doa terpimpin, doa litani, doa umat,
doa bersahut-sahutan, dapat pula berupa gabungan dari doa-doa
tersebut. Adapun isi doa keluarga ini dapat disusun bersama seluruh
anggota keluarga.
Doa bersama juga dapat dilaksanakan dalam perayaan Ekaristi.
Seluruh Perayaan Ekaristi sesungguhnya merupakan doa. Kita ambil
bagian dalam doa dan persembahan Tuhan Yesus Kristus. Didalamnya
17

terdapat doa-doa yang sudah baku, artinya rumusan doanya tak dapat
dirubah begitu saja, misalnya doa syukur agung. Namun ada pula doa-
doa yang dapat dirumuskan sesuai dengan situasi pengalaman hidup
beriman umat, yakni doa pembukaan, doa umat, doa persiapan
persembahan, dan doa komuni.
Doa pribadi adalah doa yang dilaksanakan secara pribadi, misalnya
doa mazmur masa kini. Doa ini berupa ungkapan rasa perasaan pribadi,
dimana kenyataan masa kini dibaca dalam terang iman, dan
ditempatkan dalam rencana keselamatan Allah.

B. PELAKSANAAN PERTEMUAN

01. LAGU PEMBUKAAN:


(Bisa dinyanyikan lagu dari Madah Bakti No 165 “Sewaka Bakti”)

02. TANDA SALIB dan PENGANTAR


03. DOA TOBAT
PENELITIAN BATIN SEJENAK
P: Mari bersama-sama mengakui dosa dan kekurangan kita.
U: Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosaku, sebab
pantas aku Engkau hukum, terutama karena aku telah menghina
Engkau, yang mahamurah dan mahabaik bagiku. Aku benci akan
segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmatMu, akan
memperbaiki hidupku, dan tidak akan berbuat dosa lagi. Ya Allah,
ampunilah aku orang yang berdosa ini.
P: Tuhan, kasihanilah kami. U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Kristus, kasihanilah kami. U: Kristus, kasihanilah kami.
P: Tuhan, kasihanilah kami. U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Semoga Allah yang Mahakuasa, mengasihani kita, mengampuni
dosa kita, dan menghantar kita ke kehidupan yang kekal.
U: Amin.
18

04. DOA PEMBUKAAN


P: Marilah berdoa:
(Bergantian no 1. dan no 2.):
1. Dengarlah kata Santo Paulus tentang kaum kafir: “Apa yang dapat
diketahui manusia tentang Allah, mestinya dapat juga diketahui oleh
mereka; Sebab Allahpun, telah menjelaskannya kepada mereka.
Oleh karena hakekatNya yang tidak kelihatan, kuasaNya yang
kekal, serta keallahanNya sejak saat penciptaan dunia, sudah dapat
diketahui, hanya dengan memikirkan segala ciptaan, maka tidak
dapatlah mereka dimaafkan.”
2. Datanglah, ya juruselamat, dan hapuskanlah dosa dunia. Datanglah
kebijaksanaan abadi, pancarkanlah sinar wahyuMu, di dalam
kegelapan iman. Bukalah mata orang yang buta, agar dapat melihat
kemuliaan Allah. Bukalah telinga orang yang tuli, agar dapat
mendengarkan kabar sukacita.
1. Bukalah hati mereka, supaya mereka percaya, dan memelihara
kepercayaannya. Bukalah mulut orang yang bisu, agar dapat memuji
Sang Pencipta, dan Engkau, ya juruselamat. Sembuhkanlah mereka
dari dosa, dan lindungilah mereka dari kematian kekal.
2. Allah mahakuasa, dengan murah hati pandanglah kami, yang telah
Kaupanggil, ke dalam kerajaan PuteraMu. Berilah, supaya kami
dengan setia, memelihara kepercayaan akan wahyuMu, dan
senantiasa mematuhi hukum-hukumMu.
1. Tuhan Yesus Kristus, kebijaksanaan abadi, dengan cinta penuh
belaskasihan, Engkau telah datang ke dunia, dan telah
menghalaukan kegelapan, dengan terangMu yang ilahi.
2. Belenggu dosa telah Kauhancurkan, kekuasaan setan telah
Kaumusnahkan. Di antara kami dan Bapa surgawiMu, Kautegakkan
damai dan kerukunan.
1. Namun demikian, masih banyak orang, yang belum mendengar,
tentang terang dan damaiMu. Hati kami sendiripun, masih cukup
19

gelap keadaannya. Maka, dalam masa adven ini, kami berdoa dan
berseru lagi, mohon kedatanganMu yang menyelamatkan.
2. Ya Allah dan juruselamat kami, Engkau datang hendak mencari dan
menyelamatkan, mereka yang telah hilang. Engkau telah terbit di
atas kegelapan dunia, bagai surya pagi hari yang sejati.
1. Dengan sinar rahmatMu yang lembut, buatlah hati kami yang gelap,
menjadi terang. Terangilah semua orang, yang masih hidup dalam
kegelapan, serta bimbinglah langkah-langkah kami, di dalam
kedamaian.
2. Angkatlah kuasaMu, ya Tuhan, dan datanglah menebus kami;
perlihatkanlah wajahMu kepada kami, dan jangan berlambat.
Bebaskanlah umatMu, dari beban deritanya; berpalinglah kepada
kami, dan berikanlah kami kehidupan, ya Tuhan, maka umatMu
akan bergembira di dalam Dikau. Amin.

05. PEMBACAAN KITAB SUCI: Matius 26:36-46


36. Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-muridNya ke suatu
tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada
murid-muridNya: “Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke
sana untuk berdoa.”
37. Dan Ia membawa petrus dan kedua anak Zebedeus sertaNya.
Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar,
38. lalu kataNya kepada mereka: “HatiKu sangat sedih, seperti
mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah
dengan Aku.”
39. Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kataNya: “Ya
BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari
padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan
seperti yang Engkau kehendaki.”
40. Setelah itu Ia kembali kepada murid-muridNya itu dan
mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus:
“Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
41. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke
dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
20

42. Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kataNya: “Ya
BapaKu, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila
Aku meminumnya, jadilah kehendakMu!”
43. Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur,
sebab mata mereka sudah berat.
44. Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk
ketiga kalinya dan mengucapkan doa yang itu juga.
45. Sesudah itu Ia datang kepada murid-muridNya dan berkata
kepada mereka: “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Lihat,
saatnya sudah tiba, bahwa Anak Manusia diserahkan ke tangan
orang-orang berdosa.
46. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku
sudah dekat.”

06. Pendalaman Bersama


a. Kapan bapak ibu berdoa? Biasanya apa isi doanya!
Mungkin dari ungkapan di bawah ini ada yang cocok dengan
pengalaman bapak-ibu:
1). Berdoa kalau mau makan. Biasanya berdoa hafalan, Bapa Kami,
Salam Maria. Isinya mohon ampun, minta rejeki.
2). Berdoa pada malam hari sebelum tidur. Isi doa mohon
dilindungi waktu tidur.
3). Berdoa pada waktu mengalami penderitaan, sakit, menghadapi
kesulitan. Isinya mohon bantuan Tuhan, mohon pertolongan,
mohon agar dibebaskan dari kesengsaraan, mohon petunjuk dan
jalan keluarnya.
4). Berdoa pada waktu mengalami kegembiraan, mendapat
anugerah, mendapat rejeki istimewa, lulus ujian, mendapat
undian. Isi doanya berterimakasih dan merasa Allah
mengasihinya.
Bapak ibu silahkan pilih dan selanjutnya ungkapkan pengalaman
Anda!
21

b. Apakah buah doa yang kita terima? Mungkin ada pengalaman yang
cocok dengan ungkapan di bawah ini
1). Mendapat ketenteraman
2). Permohonan dikabulkan, misalnya mendapat rejeki, lulus ujian,
mendapat jodoh, cita-cita tercapai dsb.
3). Merasa dekat dengan Tuhan; dalam tindak-tanduk sehari-hari
merasa Tuhan selalu disampingnya.
4). Mengalami bahwa Tuhan selalu menjaga dari bahaya,
mengingatkan bila ada godaan, mendorong untuk berbuat yang
baik terhadap sesama.
5). Pilih yang bagi anda paling cocok, ungkapkan pengalaman anda.

c. Yesus berdoa di taman Getsemani, saat menghadapi penderitaan


yang sudah ada di depan mata. Dari doa Yesus tersebut kita dapat
meneladan Yesus dalam berdoa, terutama:
1). Kita dapat mengeluh di hadapan Allah dan menyadari bahwa
Allah tidak pernah meninggalkan kita, terutama waktu
menderita dan susah.
2). Berdoa, dapat meringankan penderitaan.
3). Doa membuahkan kekuatan dan terang dari Allah sehingga kita
dapat menemukan jalan keluar dari kesulitan kita.
4). Dengan berdoa kita mendapat „teman‟ dalam penderitaan.
Dengan demikian dapat menemukan makna penderitaan Yesus
di salib.
5). Dengan berdoa kita menjadi lebih tenang. Dengan mengingat
Yesus sengsara, maka kita menemukan bahwa penderitaan
menjadi jalan kepada keselamatan.
Pilih yang bagi anda paling cocok, ungkapkan pengalaman anda.

07. DOA UMAT.


a. Bersama-sama merumuskan doa
Pada akhir pendalaman bersama, pemandu silahkan menentukan
lima hal/topik/jawaban yang kiranya cukup mendapat tanggapan dari
para peserta. Kemudian mengajak peserta untuk membuat rumusan doa
singkat berdasarkan hal/topik/jawaban itu.
22

b. Doa Umat
Rumusan yang dihasilkan bersama itu kemudian didoakan bersama.

08. BAPA KAMI

09. DOA PENUTUP


P: Marilah berdoa
(Bergantian no 1. dan no 2.)
1. Sungguh pantas dan membahagiakan, kalau kami selalu dengan
sebaik-baiknya, mengucap syukur kepadaMu, Bapa yang
Mahakuasa, karena kebaikanMu terhadap kami. Engkau telah
menciptakan kami, agar kami boleh hidup bersama Dikau. Dan
setelah kami tergoda oleh tipu muslihat ular itu, karena belas
kasihanMu yang tidak berhingga, Engkau telah merenggut kami,
dari cengkeraman maut.
2. Lama sebelumnya telah Kaunubuatkan, bahwa PuteraMu akan
datang ke dunia ini, dan akan dilahirkan dari seorang perawan.
1. Kedatangan dan kelahiranNya telah Kauramalkan, melalui para nabi
yang suci, supaya kami menantikan Yang terjanji itu, dan Dia
menyediakan kesukaan yang besar bagi dunia, apabila Dia datang
kelak.
2. Dengan demikian, dalam kebaikan dan belaskasihanMu, tiadalah
Engkau membiarkan kami, makhluk ciptaanMu, hilang dalam
kegelapan maut, tetapi malah memanggil kami kembali, dari
keruntuhan ini, oleh kedatangan PuteraMu, Tuhan kami.
1. Maka kami berdoa dan mohon, agar setelah kami ditemukan, dan
dipulihkan kembali, Engkau melindungi, menyembuhkan, serta
membebaskan kami.
2. Semoga Tuhan, apabila Ia datang kelak mengadili semua orang, Ia
menemukan kami, sebagai umat yang ditebusNya, sehingga kami
menjadi milikNya, sepanjang segala masa. Amin.
23

1. Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, sucikanlah kiranya hati kami,


sementara kami menantikan kedatangan Yesus Kristus, dan
lindungilah badan kami, jangan sampai ternoda. Sudilah
memberikan kepada umatMu, keikhlasan hati untuk mencari, apa
yang pantas bagi keselamatanNya.
2. Semoga kami menantikan Dia, dengan hatinurani yang tenang
tenteram Dia yang akan datang dengan mulia-jaya, di atas segala
kuasa dan kekuatan.
1. Hendaklah kita juga mengingat, bahwa Dia bermurahhati terhadap
kita, Dia, yang menurut kepercayaan kita, akan datang dalam
kemuliaan, untuk mengadili, orang yang hidup maupun yang mati.
2. Ya Tuhan, kami mohon, datanglah segera, dan jangan berlambat.
Berikanlah kami bantuan cintaMu, supaya kami dapat, membangun
atas belaskasihanMu, memperoleh keberanian serta penghiburan,
tepat pada waktunya. Amin.

10. Lagu Penutup.


24

IBADAT TOBAT CECAWIS NATAL


KANTHI MEKARAKEN SEMANGAT
NGLUHURAKEN GESANGING
MANUNGSA LAN MBELA GESANG
Hanya bahasa Jawa atas permintaan sebagian besar umat

Renungan:
a. Allah menciptakan manusia sebagai "Citra Allah"(Kej 1:27-34),
makhluk yang paling luhur. Maka dalam kondisi bagaimanapun
manusia tetap bernilai luhur.
b. Hidup manusia berasal dari Allah, milik Allah, sebab Allahlah yang
menghembuskan nafas kehidupan" ke dalam hidung manusia (Kej
2:7).
c. Firman kelima dari Dasa Firman tidak hanya melarang
pembunuhan, tetapi bahkan mengajak untuk bersikap hormat dan
menjunjung tinggi hidup manusia.
d. Yesus sendiri sangat menghargai kehidupan, memelihara dan
membelanya dan ini tampak dalam sikap-Nya terhadap orang sakit,
bahkan yang sudah mati. Yesus menyembuhkan orang sakit dan
membangkitkan orang mati. Sebagai murid-murid Yesus Kristus
kita juga diharapkan mempunyai sikap dan perasaan seperti Yesus
Kristus (Fil 2:5) yang menghargai kehidupan sebagai ungkapan
cinta kasih kepada Allah dan sesama, lebih-lebih yang lemah dan
menderita.
e. Untuk hidup sesuai dengan teladan Yesus, kita harus berani
berkorban, bahkan Yesus tidak segan merendahkan diri, bahkan
hidup sebagai manusia, sejajar dengan ciptaan dan rela mati demi
hidup seluruh umat manusia dan alam semesta.
25

Namun dalam hidup kita, sering kita justru berbuat sebaliknya:


a. Tidak menjaga dan menghargai hidup diri sendiri, tidak menjaga
kesehatan diri sendiri, tidak mengusahakan perkembangan diri
sendiri baik di bidang kepandaian, keutamaan, iman, kesehatan
b. Tidak menghargai orang lain, karena kedudukan, kuasa, kekayaan,
kepandaian, kekuatan, jasa.
c. Masih sering sulit bagi kita menghargai orang lain yang
miskin/gelandan gan/kere, penjahat, orang-orang yang kita anggap
gagal dalam hidupnya, orang-orang kecil (tukang becak, bakul kecil,
penganggur, dsb)
d. Sebaliknya kita banyak mengagung-agungkan orang lain yang
berjaya, berjasa, yang berkedudukan tinggi, yang sukses, yang
berkepandaian, yang terkenal, yang menjadi bintang, artis, tokoh
masyarakat dsb.
e. Seringkali kita egois, mau menjaga hidup diri sendiri, menjaga
kesehatan sendiri, membiayai biaya rumah sakit, mengusahakan
biaya pendidikan sendiri, tetapi kurang mau peduli pada orang lain
yang lingkungannya kurang srhat, yang tidak bisa membiayai rumah
sakit, yang tidak bisa membiayai pendidikan
f. Jalan raya merupakan potret sikap kita bersama bahwa hidup
manusia kurang dihargai demi mengejar setoran nyawa penumpang
terancam, nyawa pengguna jalan raya yang lain dibahayakan,
karena merasa kendaraannya unggul, orang lain dirugikan atau
bahkan mengalami kecelakaan karena ada yang ugal-ugalan dalam
berkendaraan.

01. PAMBUKA
Kidung:
kapilih ingkang salaras kaliyan swasana lan tema
Tandha salib Salam
Cecala:
26

P: Dinten punika ndungkap Riyaya Natal. Ing toko-toko lan hotel


sampun rinengga gumebyar. Lampu, pajangan maneka warni
ingkang sarwa endah. •
Mangga kita ingkang estu badhe nampi rawuh Dalem, sesarengan
cecawis manah lan gesang, supados saged nampi Gusti ingkang
rawuh kangge para dosa lan para papa. Mangga kita sami mbangun
pamartobat supados kita saged gadhah manah prasaja kados dene
para pangon ingkang kaparingan kanugrahan saged pinanggih ing
Gusti.

02. UPACARA NYUMED LILIN ADVEN


P: Bapak, Ibu lan para kadang kinasih ing Sang Kristus, kanthi penuh
raos syukur awit sih pangapunten Dalem ingkang sampun kita
tampi, langkung-langkung salebetipun setunggal minggu kepengker
kita sampun dipun tuntun dening Gusti piyambak, sapunika mangga
lilin Adven II kita sumet, kinanthen kidungan. (KA no 274)
P: Dhuh Gusti, mugi manah kawula kagesangna margi pangajeng-
ajeng ing Sampeyan Dalem, kados dene urubing lilin punika. (lilin
kasumed) Lantaran Sang Kristus Gusti kawula.

03. SEMBAHYANG SESARENGAN


(no 1. lan no 2. gentosan)
1. Sukmaku ngluhurake Pangeran, lan rohku bungah krana Allah
karahayonku
2. Jer wus karsa mriksani asoring abdi
1. Jalaran wiwit samengko sakehing bangsa bakal nyebut aku rahayu.
2. Awit agung pakaryan Dalem Sang Mahakuwasa mungguhing aku,
lan suci Asma Dalem.
1. Lan wih kawelasan Dalem turun temurun ngluberi para wedi asih
ing Gusti.
27

2. Kuwasaning Asta Dalem wus katon, gawe bingung kang atine


kumlungkung.
1. Para kuwasa kalorot kalungguhane, para asor papa jinunjung.
2. Kang kekurangan karoban bandha, kang sugih katundhung
nglenthung.
1. Gusti ngukub Israel abdi Dalem, awit ngengeti palimirma Dalem.
2. Miturut pangandika Dalem marang para leluhur, Bapa Abraham
saturune ing salawas-lawase .
1. Mugi linuhurna, Hyang Rama, saha Hyang Putra, tuwin Hyang Roh
Suci.
2. Kados ing mulabuka, sapunika, sarta ing salami-laminipun.
U: Amin.

04. WAOSAN I:

05. INJIL

06. SARASEHAN/RENUNGAN

07. NALITI BATIN


Saged ngagem bahan ing ngandhap punika, utawi saged njangkepi
utawi damel ingkang langkung cocok kaliyan kawontenan ing
lingkungan

P: Mangga kita sami lumebet ing swasana semedi, sami naliti batin
kita, kaekengan lan kekirangan kita, lan sesarengan nyuwun
kawelasan Dalem Gusti. (saben-saben umat karsoa mangsuli:
"Paringa welas dhuh Gusti"
28

(njagi gesangipun piyambak, nugraha ingkang luhur)

 amargi kawula boten njagi kasarasaning badan kawula


(U: "Paringa welas dhuh Gusti")

 amargi kawula boten ngupadi damel lingkungan ingkang resik lan


sehat
 amargi kekirangan kawula anggenipun ndidik anak-anak kawula ing
babagan kasarasan lan kesehatan
 amargi anggen kawula nglokro ngadhepi sesanggan ngantos asring
supe bilih Gusti paring srana ingkang saged kangge mbengkas
ruwet-rentenging gesang
 amargi kawula kirang usaha kanggemajeng ing pasinaon
 amargi kawula kirang usaha kangge ngginakaken wekdal peparing
Dalem

(njagi gesangipun tiyang sanes, pribadi ingkang luhur)


 amargi kawula asring nyepelwkaken dhateng anak-anak, lan
nganggep "mung bocah cilik", sanadyan mangertos bilih lare-lare
ingkang Sampeyan Dalem tresnani
 amargi kawula asring nyepelekaken dhateng semah
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula
anggep bodho
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula
anggep asor drajatipun
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula
anggep langkung miskin
29

 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula


anggep boten gadhah kedudukan
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula
anggep boten gadhah kekiyatan
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula
anggep boten gadhah panguwaos
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula
anggep boten gadhah kaunggulan
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula
anggep boten "bermutu"
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula
anggep boten nate gadhah "inisiatif"
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula
anggep boten "berjasa"
 amargi kawula asring nyepelekaken gelandangan
 amargi kawula asring nyepelekaken para papa cintraka
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang ingkang nate damel
wisuna dhateng tiyang sanes
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang kawula
anggep boten "berjasa"
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang
nindakaken kejahatan"
 amargi kawula asring nyepelekaken tiyang sanes ingkang ingkang
kawula anggep wong cilik"
 amargi kawula kirang mbiyantu tiyang ingkang kekirangan ing
babagan seserepan
 amargi kawula kirang mbiyantu tiyang ingkang kekirangan ing
babagan srananing gesang
30

 amargi kawula kirang mbiyantu tiyang ingkang kekirangan ing


babagan kasarasan
 amargi kawula kirang mbiyantu tiyang ingkang kekirangan ing
babagan pasrawungan
 amargi kawula boten nate peduli dhateng tiyang ingkang sakit
 amargi kawula boten nate peduli dhateng tiyang ingkang boten
saged sekolah
 amargi kawula boten nate peduli dhateng tiyang ingkang boten
gadhah padamelan/pangupajiwa
 amargi kawula boten nate peduli peduli dhateng tiyang ingkang
gesangipun dipun ancam tiyang sanes
 amargi kawula boten nate peduli dhateng tiyang ingkang tanahipun
dipun gusur
 amargi kawula boten nate peduli dhateng tiyang ingkang nampi
musibah
 amargi kawula boten nate peduli dhateng tiyang ingkang ngalami
kecelakaan ing margi
 amargi kawula boten nate peduli dhateng tiyang ingkang dipun
bujeng-bujeng
 amargi kawula boten nate peduli dhateng lare ingkang tansah dipun
pala dening tiyang sepuhipun
 amargi kawula boten nate peduli dhateng lare ingkang tansah dipun
cecenggring kancanipun
amargi kawula boten nate peduli dhateng lare ingkang tansah dipun
amargi kawula "njothak" utawi nyingkiraken tiyang saking
pasrawungan ing masyarakat
 amargi kawula asring boten peduli dhateng kaprihatosaning
masyarakat
31

 amargi kawula boten purun urun rembag kangge raharjaning


masyarakat
 amargi kawula boten purun ngudi kangge kemajenganing
masyarakat
 amargi kawula ingkang namung tansah ngegungaken ingkang
moncer lan gadhah kedudukan
 amargi kawula tansah ngegungaken bandha lan tiyang sugih
 amargi anggen kawula pados rejeki damel rugining tiyang sanes
 amargi boten purun migatosaken ingkang alit lan boten mingsra
 amargi kawula tansah kepengin moncer lan dados pusat perhatian
 amargi kawula boten purun dados golongan alit lan boten moncer
margi ndherek ing Sampeyan Dalem

(ing babagan sembahyang, iman, lan panembah ing Gusti)

 amargi kawula kirang manembah ing Gusti ingkang mahasae


 amargi kawula kirang ngudi ing babagan iman
 amargi kawula kirang nanggapi sabda Paduka ing Kitab Suci
 amargi kawula kirang nanggapi osiking manah ingkang tuwuh
saking Roh Dalem ingkang suci
 amargi kawula kirang pitados ing Sampeyan Dalem
 amargi kawula asring langkung pitados ing kekiyatan ingkang sanes
saking Sampeyan Dalem
 amargi kawula asring nerak margi Dalem
 amargi kawula asring anut grubyug ing margi ingkang kirang laras
kaliyan margi Dalem
32

 amargi kawula asring mbeguguk lan kirang tinarbuka dhumateng


dhawuh timbalan Dalem

05. PAMARTOBAT
P: Dhuh Rama ingkang mahawelas, kawula ngakeni yen kawula tiyang
dosa, awit sampun nilar Sampeyan Dalem. Karsoa mriksani kawula
ingkang tuhu nyenyadhang kawelasan Dalem, lan ngantu-antu
tumedhaking Sang Adil. Pramila sesarengan lan para dosa lan papa,
kawula ngakeni sakathahing dosa kawula:
U: Kawula ngakeni .......
(Kalajengaken ngaken dosa, utawi ngaken dosa sanes wekdal ing greja)

07. SEMBAHYANGAN PANUTUP


SEMBAHYANG SESARENGAN
(no 1. dan no 2. gentosan)
1. Pinuji Pangeran, Allahing Israel, awit sampun karsa ngrawuhi
bangsa Dalem, akarya panebusan.
2. Sampun akarya timbuling panguwaos kang paring rahayu, saking
wangsaning Prabu Dawud, sentana Dalem.
1. Kados ingkang sampun kawartosaken lantaran tutukipun para suci,
ingkang sami jumeneng nabi wiwit sakawit.
2. Aparing wilujeng, oncat saking mengsah kawula, sarta saking
tanganing tetiyang, ingkang sami sengit.
1. Badhe paring welas dhateng para leluhur kawula, krana emut
dhateng prajanji Dalem suci.
2. Anggenipun sampun paring prajanji dhateng Abraham leluhur
kawula, badhe aparing supados kawula tanpa ajrih, luwar saking
kuwaosing mengsah kawula.
1. Ngabdi Gusti, kanthi suci-mursid wonten ing ngarsanipun,
sadangunipun kawula gesang.
33

2. Lan kowe ngger, bakal kasebut nabining Hyang Maha-Luhur, awit


kowe bakal dadi cecala ana ing ngarsaning Gusti, perlu
nyawisakemarga-marga Dalem.
1. Paring pangerti bab karahayon marang umat Dalem, sarana
pangapuraning dosa-dosane.
2. Saking mirahing asih Dalem Gustiku, anggene nedhaki aku, kaya
pletheking srengenge saka ngaluhur.
1. Paring padhang marang kang padha kalimput pepeteng sarta
wewayanganepati, karsa ngiring lakuku urut marganing
katentreman.
2. Mugi linuhurna Allah Hyang Rama, saha Hyang Putra, tuwin Hyang
Roh Suci.
1. Kados ing mulabuka, sapunika, sarta ing salami-laminipun.
U: Amin.

P: Dhuh Gusti Allah ingkang dados pangajeng-ajeng kawula, karsoa


midhangetaken pasambatipun umat ingkang sami sowan ing
Sampeyan Dalem. Karsoa mriksani pasambating umat Dalem, lan
karsoa rawuh paring adil dhumateng kawula. Mugi rawuh Dalem,
dadosa kabingahan lan kawilujenganing sadaya manungsa,
langkung-langkung ingkang sekeng lan papa. Mugi ing riyadi Natal
punika kawula saged langkung panggah cepengan ing Sampeyan
Dalem, ing kawontenan punapa kemawon. Lantaran Sang Kristus,
Gusti kawula. Amin.

08. PANYUWUNAN BERKAH


P: Mugi kanthi pangibadah kita punika, saya kathah umat lan
sadherek-sadherek kita ing masyarakat tinarbuka ing kawilujengan
ingkang saking Gusti. Lan mugi cecawis kita ing mangsa Adven
punika estu dados tumuruning berkah Dalem Allah ingkang
Mahakuwasa: Konjuk ing Asma Dalem Hyang Rama, saha Hyang
Putra, tuwin Hyang Roh Suci.
34

U: Amin.
P: Para sadherek, Gusti sampun karsa paring sunaring pepadhang
Dalem dhumateng kita sadaya, lan sumangga kita mekaraken ing
gesang padintenan kita.
U: Sembah nuwun konjuk ing Gusti.

09. Kidung Panutup.

10. Pariwara
(Umat saged ngaken dosa dinten Senin, 16 Desember 1996 ing
Greja, Ing Padokan lss)
35
36

Anda mungkin juga menyukai