Anda di halaman 1dari 5

1.

Makna manusia diciptakan secitra dengan Allah adalah bahwa manusia sejak diciptakan, hakekatnya
adalah secitra, yaitu sama,serupa dan segambar dengan Allah dalam hal kebaikan. Karena manusia
diciptakan secitra dengan Allah, maka Allah memberikan karunia khusus kepada manusia yang
membedakan antara manusia dengan ciptaan lainnya, yaitu manusia diberikan akal budi, hati nurani dan
kehendak bebas.

2. Cara mengembangkan kemampuan yang dimiliki!

-terus berlatih dan belajar,


-meminta pertolongan kepada teman atau guru atau orangtua untuk membantu melatih.
-melihat buku atau internet sebagai sumber ilmu,
-terus bekerja keras dan terus bertanya bila tidak mengerti.

3. Katekismus Gereja Katolik (Artikel 2333), contoh tanggung jawab yang khas dari laki-laki dalam hidup
berkeluarga berdasarkan kutipan tersebut! 2333 “Tiap manusia, apakah ia pria atau wanita, harus
mengakui dan menerima seksualitasnya…” Berdasarkan KGK 2333: Perempuan dan laki-laki memiliki
seksualitas yang berbeda dan harus mau mengakui dan menerima perbedaan tersebut.

4. Dokumen Gereja Konsili Vatikan II (Gravissium Education art 3), contoh kewajiban orangtua terhadap
anak-anaknya berdasarkan kutipan tersebut! Isi“Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada
anak – anak, terikat kewajiban amat berat untuk mendidik anak mereka. Maka orang tualah yang harus
diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama.”

5. Kitab Putra Sirakh 6:5-17, contoh bentuk persahabatan yang rendah hati berdasarkan teks. 1 Jangan
jadi musuh apabila engkau seharusnya menjadi sahabat. Nama buruk membawa malu, sama halnya
dengan orang berdosa yang suka berdusta. 2-3 Jangan biarkan dirimu dikuasai oleh nafsu, supaya nafsu
itu tidak menghabiskan kekuatanmu dan masa mudamu serta menghancurkan keturunanmu, lalu
meninggalkan engkau seperti pokok kering tanpa daun dan buah. 4 Begitulah caranya nafsu yang tidak
dikuasai membinasakan engkau dan menjadikan engkau bahan ejekan musuh. 5 Orang yang bercakap
dengan sopan dan ramah mendapat sahabat yang banyak. 6 Hiduplah damai dengan banyak orang,
tetapi hanya seorang sahaja di kalangan seribu hendaknya dijadikan penasihatmu. 7 Jika engkau mau
bersahabat, jangan segera percaya kepada orang; ujilah mereka dahulu selain itu Adapun mereka setia.
8 Ada orang yang mau bersahabat hanya kalau menguntungkan, tetapi pada masa engkau susah,
mereka tidak berdiri teguh di sisimu. 9 Ada kawan yang menjadi lawan kerana pertengkaran, lalu dia
mempermalukan engkau dengan menceritakannya kepada semua orang. 10 Ada juga kawan yang ikut
makan bersama-sama engkau, tetapi meninggalkan engkau pada masa engkau susah. 11 Pada waktu
engkau makmur, dia berlaku seperti engkau sendiri, dan memberi perintah kepada pelayan-pelayanmu.
12 Tetapi apabila engkau mengalami kemerosotan, dia berbalik melawan engkau dan menghindari
engkau. 13 Jauhilah musuh-musuhmu, tetapi waspadalah terhadap kawan-kawanmu. 14 Sahabat yang
setia bagaikan tempat perlindungan yang aman. siapa yang mendapatkannya, menemukan suatu harta.
15 Sahabat yang setia tidak ternilai harganya, dan tidak ada yang dapat dibandingkan dengan dia. 16 Dia
seperti obat bagimu. Orang yang takut kepada Tuhan akan menemukan dia. 17 Orang yang takut kepada
Tuhan dapat menjalin persahabatan sejati kerana mereka memperlakukan sahabat mereka seperti diri
sendiri.

6. Matius 6:5-15 Yesus Sang Pendoa, cara berdoa yang baik sesuai teks tersebut.
 Ayat 9-13 Tuhan Yesus mengajarkan kita dengan doa dan doa ini dikenal sebagai doa Bapa
kami. Ayat 9 mengatakan Bapa yang di surga untuk dikuduskan namanya karena nama Bapa
adalah Kudus.
 Ayat yang ke-10 kehendak Bapa adalah kehendak yang utama dan kerajaan Bapa seperti
kerajaan yang di sorga karena kerajaan Bapa itu kekal dan bumi beserta anak-anaknya adalah
milik Bapa.
 Pada ayat yang ke-11 kita meminta makanan yang secukupnya atau kebutuhan kita yang utama.
 Ayat yang ke-12 berbicara dan pengampunan untuk dosa-dosa kita dan juga dosa-dosa orang
maupun orang yang bersalah kepada kita.
 Ayat yang ke 13 berbicara tentang memohon kepada Bapa untuk melepaskan dalam pencobaan
dan lepaskan daripada yang jahat lalu pada yang akhirnya mengagungkan Bapa karena yang
punya kerajaan dan kuasa.
 Ayat 14-15 Tuhan Yesus menghendaki kita untuk mengampuni orang siapapun itu untuk
memberikan pengampunan kepada siapapun karena Bapa telah mengampuni kita lebih dahulu
agar jangan murka Bapa menyala kepada kita karena kita masih memiliki hati yang keras kepada
orang.

7. Matius 18:21-35 hal mengampuni, makna mengampuni berdasarkan teks tersebut adalah
mengampuni, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk mengampuni sesama karena kita sudah
diampuni terlebih dahulu oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus juga mengajarkan kepada kita untuk mau
mengampuni, tujuh puluh kali tujuh kali yang artinya tidak terbatas pengampunannya.

8. Lukas 10:25-37 tentang Orang Samaria yang murah hati, makna kasih yang tak membedakan sesuai
teks tersebut! Orang Samaria adalah orang yang dimusuhi dan dibenci oleh orang Yahudi. Karena itu, si
korban dalam kisah Yesus ini sama sekali tidak mengharapkan pertolongannya, tetapi dari ketiga orang
yang melihatnya, justru orang inilah yang turun tangan dan bersedia menolongnya.

9. Jemaat Perdana Kis. 4:32-37, mengungkapkan contoh-contoh bentuk rasa syukur karena hidup dalam
persekutuan hidup Gereja adalah hidup dalam persekutuan, makan Bersama, berdoa Bersama adanya
sikap kasih antara satu dengan yang lain.

10. Contoh tugas perutusan sebagai murid Yesus Pada zaman sekarang dalam lingkungan masyarakat
adalah menolong tetangga yang membutuhkan, melakukan toleransi antar tetangga, dan menghargai
dan menghormati antar masyarakat.

11. Lukas 23:26-32 tentang sengsara Yesus, sikap Yesus dalam menghadapi sengsara-Nya adalah sadar
akan jalan hidupnya dan menghadapi dengan baik.
12. Makna kebangkitan Yesus bagi hidup kita.
Pertama, kebangkitan Yesus Kristus menegaskan kepada kita bahwa Allah tidak pernah meninggalkan
kita umat-Nya dalam perziarahan hidup kita di dunia ini. Kedua, kebangkitan Yesus Kristus menegaskan
bahwa Dia yang kita imani adalah sungguh-sungguh Allah yang Maha Kuasa.

13. Arti karunia roh takut akan Allah dari tujuh karunia Roh Kudus.
Karunia Takut akan Tuhan
Karunia Roh Kudus yang pertama adalah karunia takut akan Tuhan yang membuat seseorang tidak mau
menyedihkan hati Allah, sehingga ia akan menghindari dan membenci dosa.

14. Contoh karya pelayanan kerygma dalam lingkungan gereja.


Contoh pelaksanaan tugas kerygma atau pewartaan yakni pendalaman iman, pelajaran agama katolik
katekese para calon baptis dan persiapan penerimaan sakramen-sakramen Gereja, pendalaman kitab
suci, katekese, evangelisasi dan dialog.

15. Contoh tindakan yang mencerminkan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
-Menolong teman yang sedang kesulitan ekonomi.
-Membantu teman yang membutuhkan pertolongan Penjelasan tugas sekolah, namun tidak
memberikan contekan.
-Menghargai dan menghormati seluruh anggota sekolah [Guru, Murid, dan Karyawan]

16. penerapkan misi gereja sebagai sarana keselamatan bagi kaum difabel adalah Membantu dan
menolong para kaum difabel, menjadi teman bagi para kaum difabel.

17. simbol yang ada dalam Sakramen Baptis,

 Salib, Salib melambangkan kalau seseorang yang akan dibabtis telah menerima Yesus Kristus
sepenuh hatinya. Salib juga memiliki peranan sebagai perlindungan dari segala hal jahat dan
juga pengingat pertempuran rohani melawan segala perilaku jahat. Terakhir, Salib juga
melambangkan keberanian sebagai pengikut Yesus Kristus untuk memikul dosa dan pebuatan
kita sesuai standard-Nya.
 Air, Sebagai wadah atau simbol dalam proses pembabtisan atau penyucian dari perbuatan dosa.
Hal ini membuat orang yang dibabtis akan lahir baru.
 Pakaian Berwarna Putih, Sebagai simbol bahwa orang tersebut telah siap dan bersedia lahir baru
dari penghapusan dosa dan menerima Yesus Kristus sebagai juru selamat
 Lilin, Sebagai simbol bahwa orang yang dibapatis tersebut telah menjadi anak-anak terang yang
memancarkan terang atau kasih kristus melalui perbuatan dan sikapnya.
 Minyak, dilambangkan sebagai Roh Kudus. Minyak sendiri melambangkan kekuatan pemberian
atau pengurapan dari Roh Kudus.

18. Gambar orang berdoa dengan sikap berlutut pada saat ekaristi, makna sakramental dari sikap tubuh
tersebut. Berlutut merupakan sikap doa yang mengungkapkan kerendahan hati seseorang yang ingin
memohon kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya. Berlutut dilakukan pada waktu: mengawali
dan meminta Ekaristi, saat konsekrasi, serta sebelum dan sesudah komuni sebagai sikap sembah sujud
untuk menghormati Allah. Saat roti dan anggur diangkat, umat memandangnya, kemudian membungkuk
khidmat. Imam mendoakan kisah-kisah perjanjian (Kisah Perjamuan Tuhan) dalam Doa Syukur Agung,
termasuk di dalamnya kata-kata konsekrasi, sebagai tanda hormat dan pujian oleh umat di hadapan
Sakramen Maha Kudus; Imam dan umat merenungkan wafat Tuhan Yesus pada saat pembacaan Kisah
Sengsara pada Hari Raya Jumat Agung. kita melewati tabernakel (tempat Sakramen Mahakudus) yang
menjadi simbol pertemuan Kristus.

19. sakramen krisma, makna simbol tersebut.


1. Minyak krisma: penerimaan sakramen penguatan dilakukan dengan menggunakan minyak
krisma sebagai meterainya. Minyak itu dibuat dari minyak zaitun yang dicampur dengan sedikit
balsam. Minyak itu diberkati oleh Uskup pada saat Misa Krisma, sehari sebelum Hari Raya Kamis
Putih.
2. Penumpangan tangan Uskup: penumpangan tangan ini menjadi simbol turunnya Roh Kudus bagi
para calon. Roh itu akan menjadi roh yang mendewasakan iman para calon dan menguatkan
mereka.
3. Pengurapan minyak krisma: pengurapan ini menjadi simbol pemberian anugrah Allah yang
menguatkan, melantik, menguduskan dan menjadikan seseorang memiliki tugas baru dalam
hidupnya.
4. Tepukan pada pipi penerima sakramen penguatan: Uskup menepuk pipi sebagai tanda
pemberian restu dan semangat. Penerima sakramen penguatan harus berjuang menjadi saksi
Kristus mewartakan Kabar Gembira Tuhan.
5. Pemberian Nama Penguatan: calon memilih nama penguatan yang diambil dari santo-santa atau
tokoh Kitab Suci. Nama Penguatan menjadi simbol semangat baru seperti yang dimiliki oleh para
santo-santa yang hidupnya dipertaruhkan demi iman dan kasih.

20. Luk 15: 11-32 cerita tentang Anak yang hilang, makna pertobatan berdasarkan teks tersebut.
Dalam perumpamaan ini Tuhan mengajar bahwa hidup dalam dosa dan mementingkan diri sendiri,
dalam pengertiannya yang terdalam, merupakan pemisahan dari kasih, persekutuan, dan kekuasaan
Allah

21. Kis. 17:16-34, menjelaskan isi pewartaan paulus di Athena berdasarkan teks tersebut.
Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam
segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan
melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada
Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada
kamu. Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi,
tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-
olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu
kepada semua orang. Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk
mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas
kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia,
walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada,
seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti
emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. Dengan tidak memandang lagi
zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua
mereka harus bertobat. Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan
menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua
orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati.” Ketika mereka
mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: “Lain
kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.” Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka.

Anda mungkin juga menyukai