Anda di halaman 1dari 3

Tritunggal dalam Katolik

Dalam ajaran Katolik, Tritunggal mengacu pada keesaan Allah yang terdiri dari Tiga Pribadi
Ilahi: Allah Bapa, Allah Anak (Yesus Kristus), dan Allah Roh Kudus. Mereka bersatu dalam
satu hakikat ilahi, tetapi memiliki identitas dan peran yang berbeda. Tritunggal
mengungkapkan misteri akan kebesaran dan keesaan Allah serta mengajarkan tentang kasih
dan hubungan yang mendalam antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
1. Allah Bapa: Allah Bapa adalah Pribadi pertama dalam Tritunggal. Dia dianggap sebagai
pencipta segala sesuatu, sumber dari segala kehidupan, dan sebagai Bapa kasih yang
mengasihi seluruh umat manusia. Allah Bapa diyakini sebagai Allah yang telah menyatakan
diri-Nya dalam perjanjian-perjanjian dengan umat manusia dalam sejarah, termasuk
perjanjian dengan bangsa Israel dalam Perjanjian Lama.
2. Allah Anak (Yesus Kristus): Allah Anak, juga dikenal sebagai Yesus Kristus, adalah Pribadi
kedua dalam Tritunggal. Ia adalah inkarnasi Allah, yang lahir sebagai manusia melalui
kelahiran perawan oleh Bunda Maria. Yesus adalah penyingkapan Allah kepada umat
manusia dan merupakan jalan, kebenaran, dan hidup yang membawa umat manusia kepada
Bapa. Melalui karya-Nya yang penebusan, kematian, dan kebangkitan-Nya, Yesus
memperlihatkan kasih Allah kepada umat manusia dan mempersembahkan jalan
keselamatan.
3. Allah Roh Kudus: Allah Roh Kudus adalah Pribadi ketiga dalam Tritunggal. Ia adalah hadirat
Allah yang menyatakan diri-Nya dalam umat manusia. Roh Kudus membimbing dan
menguduskan umat Katolik serta memberikan karunia-karunia-Nya bagi mereka yang
percaya. Ia juga membantu umat untuk memahami ajaran Gereja dan hidup dalam
kekudusan.

Roh Kudus
"Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di
mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang
bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh
Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan
oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya." (Kis. 2: 1-4) Pada hari Pentakosta, Roh
Kudus dicurahkan sesuai dengan yang dijanjikan Yesus sesudah kenaikannya ke surga.
Menurut Alkitab, murid-murid Yesus berhasil mempertobatkan tiga ribu jiwa pada hari
tersebut dan hal inilah yang disebut dengan lahirnya gereja mula-mula.
Roh Kudus hadir dalam Gereja dan memberi kesaksian tentang karya keselamatan. Peran-
Nya bagi dunia secara umum juga dapat dilihat dalam karya-karya manusia, keterlibatan
akan kebaikan dan keluhuran sebagai manusia.
Simbol dan gambaran Roh Kudus dapat membantu kita memahami dan menghayati peran-
Nya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa simbol dan gambaran Roh Kudus
beserta makna dan arti mereka:
1. Burung Merpati: Burung merpati adalah salah satu simbol paling umum yang digunakan
untuk melambangkan Roh Kudus. Ini merujuk pada peristiwa Pentakosta di mana Roh Kudus
turun atas Yesus dan murid-murid-Nya dalam bentuk burung merpati. Burung merpati
menggambarkan kedamaian, kemurnian, kelembutan, dan kasih.
2. Api: Api melambangkan kehadiran dan kuasa Roh Kudus. Seperti api yang membakar dan
memberi cahaya, Roh Kudus menyala dalam hati dan mengilhami iman, kasih, dan
semangat.
3. Angin: Angin melambangkan kebebasan dan kuasa Roh Kudus. Seperti angin yang tidak
terlihat namun memiliki kekuatan yang besar, Roh Kudus juga memiliki kekuatan yang dapat
mengubah hidup dan menggerakkan hati manusia.
4. Minyak Suci: Minyak Suci, juga dikenal sebagai Minyak Krisma, adalah lambang sakramen-
sakramen, khususnya Sakramen Krisma (Penguatan) dan Sakramen Ordo (Tahbisan). Ini
melambangkan permandian dan ungkapan kuasa Roh Kudus untuk memperbarui dan
mengurapi orang-orang dengan karunia-karunia-Nya.
5. Air: Air melambangkan pemurnian dan pembaharuan oleh Roh Kudus. Seperti air yang
membersihkan dan menghidupkan, Roh Kudus membersihkan jiwa manusia dari dosa dan
menghidupkan mereka dalam iman dan kesetiaan.
Makna dan arti simbol-simbol ini dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
- Kedamaian dan kelembutan: Roh Kudus membawa kedamaian dan kelembutan dalam hati
dan hubungan kita dengan orang lain. Ia membangun persaudaraan, kerukunan, dan saling
pengertian.
- Kuasa dan perubahan: Roh Kudus memberi kekuatan untuk mengatasi godaan dan
tantangan dalam hidup. Ia memperbaharui hati dan membantu kita tumbuh dalam
kekudusan dan kasih.
- Pembimbingan dan inspirasi: Roh Kudus membimbing dan menginspirasi kita dalam
mengambil keputusan yang benar dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Ia membantu
kita mendengarkan dan merespons panggilan-Nya dalam hidup kita.
- Kesatuan dan persatuan: Roh Kudus mempersatukan orang-orang dalam Gereja sebagai
tubuh Kristus. Ia memperkuat ikatan kasih, menghapus perpecahan, dan membangun
komunitas yang bersatu dalam iman.
- Penyembuhan dan penyucian: Roh Kudus menyembuhkan dan menyucikan hati kita dari
luka dan kelemahan. Ia membantu kita memaafkan, mengasihi, dan memperbaiki hubungan
yang rusak.
- Penghiburan dan sukacita: Roh Kudus memberi penghiburan dalam kesedihan dan
membawa sukacita yang sejati dalam hidup kita, terlepas dari keadaan yang kita hadapi.
Buah-buah roh kudus adalah :
1. Kasih (Agape): Ini adalah cinta yang tulus dan tanpa syarat. Kasih mengasihi orang lain
dengan memberikan, mengorbankan diri, dan mementingkan kepentingan orang lain di
atas diri sendiri.
2. Sukacita (Joy): Ini adalah kegembiraan yang dalam yang datang dari hubungan dengan
Allah dan pengalaman penyelamatan-Nya. Sukacita adalah lebih dari sekadar
kegembiraan sementara, tetapi panggilan untuk hidup dalam kegembiraan yang
berkelanjutan.
3. Damai (Peace): Ini adalah keadaan dalam hati yang tenang dan bebas dari kecemasan
serta konflik. Damai hadir ketika hubungan dengan Allah dan sesama manusia
diselesaikan dan disatukan.
4. Kesabaran (Patience): Ini adalah kesabaran yang penuh kasih dalam menghadapi
kesulitan, tantangan, dan orang lain yang sulit. Kesabaran membantu seseorang tetap
teguh dan sabar dalam menghadapi ujian hidup.
5. Kemurahan Hati (Kindness): Ini adalah sikap yang baik, murah hati, dan penuh kasih
terhadap orang lain. Kemurahan hati melibatkan kebaikan, kemurahan, dan perhatian
yang ditunjukkan kepada sesama manusia.
6. Kebajikan (Goodness): Ini adalah perilaku dan tindakan yang baik, benar, dan moral.
Kebajikan mencakup integritas moral dan sikap yang benar serta perbuatan yang baik.
7. Kesetiaan (Faithfulness): Ini adalah keandalan, kepercayaan, dan konsistensi dalam
hubungan dan kewajiban. Kesetiaan melibatkan komitmen yang tahan lama dan teguh
terhadap Allah dan sesama manusia.
8. Kebenaran (Gentleness): Ini adalah sikap lemah lembut, rendah hati, dan bijaksana.
Kebenaran memperlakukan orang lain dengan kerendahan hati, kelembutan, dan kasih.
9. Penguasaan Diri (Self-Control): Ini adalah kemampuan untuk mengendalikan diri, nafsu,
dan emosi. Penguasaan diri melibatkan disiplin diri dalam mengelola pikiran, perkataan,
dan tindakan.
Tata cara Rosario :
Membuat tanda salib, Doa Syahadat Para Rasul (Aku Percaya), Doa Kemuliaan dan
Terpujilah. Doa Bapa Kami, 3 kali doa Salam maria (Salam Putri Allah Bapa, Salam Bunda
Allah putra, Salam mempelai Allah Roh Kudus), Doa Kemuliaan dan Terpujilah, Peristiwa
Pertama dan Bapa Kami, Doa Salam Maria 10 kali, Doa Kemuliaan, Terpujilah, Fatimah (Ya
Yesus), Peristiwa Kedua dan Bapa Kami, Doa Salam Maria 10 kali, Doa Kemuliaan, Terpujilah,
Fatimah (Ya Yesus), Peristiwa Ketiga dan Bapa Kami, Doa Salam Maria 10 kali, Doa
Kemuliaan, Terpujilah, Fatimah (Ya Yesus), Peristiwa Keempat dan Bapa Kami, Doa Salam
Maria 10 kali, Doa Kemuliaan, Terpujilah, Fatimah (Ya Yesus), Peristiwa Kelima dan Bapa
Kami, Doa Salam Maria 10 kali, Doa Kemuliaan, Terpujilah, Fatimah (Ya Yesus), Penutup :
Salam ya Ratu, Tanda salib.

Anda mungkin juga menyukai