LIPIDA
LIPIDA
PERCOBAAN II
LIPIDA
OLEH :
NAMA : rahul
NIM : A 251 21 071
KELAS :A
KELOMPOK :)
ASISTEN :
3.2 Bahan
1. Minyak kelapa
2. Minyak Tengik/minyak kelapa
3. Margarin
4. Kertas saring
5. Es batu
6. Tissue
3. 3 Pereaksi
1. Kloroform
2. Alkohol 96%
3. Alkohol panas
4. HCL Pekat
5. HCL 0,1 M (Asam yang diencerkan)
6. NaOH 0,1 M (Alkali)
7. Air suling
8. Kertas lakmus merah
9. Larutan KOH 30%
IV. PROSEDUR KERJA
V. HASIL PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN
Lemak dan minyak adalah senyawa lipid yang paling banyak di alam,
perbedaan keduanya adalah konsentrasi atau sifat. pada suhu kamar yaitu lemak
berbentuk padat, sedangkan minyak berbentuk cair. perbedaan titik cair dari minyak
disebabkan karena perbedaan jumlah ikatan rangkap. Panjang rantai karbon, bentuk
cis atau trans yang terkandung dalam asam lemak tak jenuh.
Adapun prinsip dasar dari percobaan ini adalah melihat derajat kelarutan
lemak dan minyak dengan pengamatan secara langsung. Prinsip pada reaksi asam
basa adalah lemak dan minyak bila dibiarkan akan mengalami perubahan,
sedangkan pada pemisahan asam lemak adalah untuk memisahkan asam lemak
dalam lemak atau minyak.( Staf Pengajar Biokimia,2023)
Prinsip kerja pada percobaan ini adalah melalui tiga uji yaitu pertama uji
kelarutan dari minyak dan margarin dalam kloroform, alkohol panas, NaOH, HCl,
dan air suling titik yang kedua yaitu reaksi asam basa pada minyak tengik, minyak
kelapa dan air suling dan yang ketiga yaitu pemisahan asam lemak pada pelarut
minyak dan margarin.
Pada perlakuan ini yaitu menguji kelarutan pada minyak kelapa dan
margarin. bahan pengujinya yaitu, kloroform, alkohol panas, asam yang diencerkan
dalam (HCL 0,1 M), alkali (NaOH 0,1 M) dan air suling. Bahan yang akan diujikan
yaitu minyak dan margarin, penggunaan kedua bahan ini karena termasuk
trigliserida yang merupakan bagian dari lipid selanjutnya memberi label pada
tabung reaksi pada tabung 1 sampai 5 berupa tabung pengujian untuk minyak, dan
tabung berikutnya juga diberi label 1 sampai 5 untuk pengujian margarin. Untuk
pereaksi HCL 0,1 M 0,5 ml dan air suling dimasukkan masing-masing pada tabung
minyak dan margarin 2 ml, lalu kemudian dimasukkan margarin dan minyak pada
masing-masing tabung pengujiannya. Untuk reaksi kloroform dan alkohol panas
dimasukkan terlebih dahulu margarin dan minyak karena kedua bereaksi ini mudah
menguap kemudian dikocok. Hasil yang diperoleh yaitu minyak dan margarin larut
dalam pereaksi kloroform, dan tidak larut pada alkohol panas alkali yang NaOH 0,1
m HCL 0,1 m dan air suling. literatur menyatakan bahwa sebenarnya alkohol Panas
dapat melarutkan sampel Tetapi hanya sedikit karena sifatnya yang semipolar
Adapun klorofom memiliki sifat nonpolar dimana minyak dan lemak merupakan
substitusi non polar sehingga kedua bahan dapat terlarut, sebagaimana pernyataan
senyawa polar akan larut dalam pelarut polar begitupun dengan senyawa semi polar
dan nonpolar.
Pada perlakuan ini melakukan uji terhadap derajat keasaman lemak atau
minyak menggunakan kertas lakmus. bahan pengujiannya yaitu Air suling, minyak
kelapa, dan minyak jelata dengan menggunakan kertas lakmus merah atau kertas
indikator. Dan hasil yang didapatkan adalah air suling hasilnya Netral minyak
tengik bersifat asam dan minyak kelapa bersifat basa berdasarkan literatur air dan
minyak umumnya bersifat netral sedangkan minyak tengik lebih umum bersifat
basa titik dalam hidrolisis lemak dan minyak akan diubah menjadi asam lemak
bebas dan gliserol.
Sudarmadji, S., Haryono, B., & Suhardi. (2007). Prosedur Analisis untuk Bahan
Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty
Suhartono, E., & Widodo, M. A. (2012). Ilmu Kimia Analitik. Yogyakarta: Graha
Ilmu
a. Uji kelarutan
Untuk mengukur derajat keasaman minyak atau lemak dapat diukur dengan
percobaan asam basa menggunakan indikator kertas lakmus, minyak kelapa dan air
tidak mengalami hidrolisis dan oksidasi sedangkan minyak kemih sebaliknya
sehingga minyak kelapa adalah senyawa basa, minyak tengik adalah senyawa asam,
dan air suling adalah bersifat netral.
Adapun pada pemisahan asam lemak dapat dilakukan dengan proses kristal
lemak menggunakan katalis KOH dan HCl dibantu proses pemanasan dan di
pendinginan untuk membantu mempercepat proses kristal kembali dan diperoleh
kristal sempurna.