Anda di halaman 1dari 10

LEMBAR KERJA MAHASISWA

PERCOBAAN II
LIPIDA

OLEH :

NAMA : rahul
NIM : A 251 21 071
KELAS :A
KELOMPOK :)
ASISTEN :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
PERCOBAAN II
LIPIDA
I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan pada percobaan ini yaitu:
1. Untuk menentukan derajat kelarutan lemak/minyak melalui uji kelarutan.
2. Untuk menentukan derajat keasaman Lemak/minyak melalui percobaan asam
basa.
3. Untuk menentukan Pembentukan Kristal lemak melalui percobaan Kristal
lemak.

II. DASAR TEORI


Lipid adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol,
vitamin yang larut dalam lemak, monogliserida, digliserida, Trigliserida, fosfolipid,
dan lain-lain. Fungsi biologis lipid adalah untuk menyimpan energy. Lemak dan
minyak adalah senyawa lipida yang paling banyak di alam. Perbedaan antara
keduanya adalah perbedaan konsentrasi/sifat fisik pada suhu kamar, Yaitu lemak
berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair. Perbedaan titik cair dari lemak
disebabkan karena perbedaan jumlah ikatan rangkap, panjang karbon, bentuk cis
atau trans yang terkandung didalam asam lemak tidak jenuh (Suhartono,2012).
Komponen dasar asam lemak adalah asam lemak dan gliserol yang diproleh
dari hasil hidrolisis lemak, minyak maupun senyawa lipid lainya. Asam lemak
pembentuk lemak dapat dibedakan berdasarkan jumlah atom C (karbon), ada atau
tidaknya ikatan rangkap serta letak ikatan rangkap (Sudarmadji,2007).
Berdasrkan struktur kimianya, asam lemak dibedakan menjadi asam lemak
jenuh (saturated fatty acid/SFA) yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan
rangkap. Sedangkan asam lemak yang memiliki ikatan rangkap disebut sebagai
asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acids), dibedakan menjadi mono
Unsaturated Fatty Aced (MUFA) memiliki 1 (satu) ikatan rangkap, dan poly
Unsaturated Fatty Acid (PUFA) dengan 1 atau lebih ikatan rangkap
(Sastrohamidjojo,2009).
III. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan pada percobaan ini yaitu:
3.1 Alat
1. Gelas kimia 500 ml 2 buah
2. Gelas kimia 120 ml 2 buah
3. Gelas ukur 50 ml 2 buah
4. Batang pengaduk 1 buah
5. Erlenmeyer 200 ml 2 buah
6. Penangas listrik
7. Corong 2 buah
8. Kaca arloji 4 buah
9. Spatula 2 buah
10. Pipet tetes 16 buah
11. Wadah
12. Raktabung 1 buah
13. Tabung reaksi 10 buah
14. Plat tetes 1 buah

3.2 Bahan
1. Minyak kelapa
2. Minyak Tengik/minyak kelapa
3. Margarin
4. Kertas saring
5. Es batu
6. Tissue
3. 3 Pereaksi
1. Kloroform
2. Alkohol 96%
3. Alkohol panas
4. HCL Pekat
5. HCL 0,1 M (Asam yang diencerkan)
6. NaOH 0,1 M (Alkali)
7. Air suling
8. Kertas lakmus merah
9. Larutan KOH 30%
IV. PROSEDUR KERJA

V. HASIL PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN

Lemak dan minyak adalah senyawa lipid yang paling banyak di alam,
perbedaan keduanya adalah konsentrasi atau sifat. pada suhu kamar yaitu lemak
berbentuk padat, sedangkan minyak berbentuk cair. perbedaan titik cair dari minyak
disebabkan karena perbedaan jumlah ikatan rangkap. Panjang rantai karbon, bentuk
cis atau trans yang terkandung dalam asam lemak tak jenuh.

Adapun prinsip dasar dari percobaan ini adalah melihat derajat kelarutan
lemak dan minyak dengan pengamatan secara langsung. Prinsip pada reaksi asam
basa adalah lemak dan minyak bila dibiarkan akan mengalami perubahan,
sedangkan pada pemisahan asam lemak adalah untuk memisahkan asam lemak
dalam lemak atau minyak.( Staf Pengajar Biokimia,2023)

Prinsip kerja pada percobaan ini adalah melalui tiga uji yaitu pertama uji
kelarutan dari minyak dan margarin dalam kloroform, alkohol panas, NaOH, HCl,
dan air suling titik yang kedua yaitu reaksi asam basa pada minyak tengik, minyak
kelapa dan air suling dan yang ketiga yaitu pemisahan asam lemak pada pelarut
minyak dan margarin.

a.) Uji kelarutan

Pada perlakuan ini yaitu menguji kelarutan pada minyak kelapa dan
margarin. bahan pengujinya yaitu, kloroform, alkohol panas, asam yang diencerkan
dalam (HCL 0,1 M), alkali (NaOH 0,1 M) dan air suling. Bahan yang akan diujikan
yaitu minyak dan margarin, penggunaan kedua bahan ini karena termasuk
trigliserida yang merupakan bagian dari lipid selanjutnya memberi label pada
tabung reaksi pada tabung 1 sampai 5 berupa tabung pengujian untuk minyak, dan
tabung berikutnya juga diberi label 1 sampai 5 untuk pengujian margarin. Untuk
pereaksi HCL 0,1 M 0,5 ml dan air suling dimasukkan masing-masing pada tabung
minyak dan margarin 2 ml, lalu kemudian dimasukkan margarin dan minyak pada
masing-masing tabung pengujiannya. Untuk reaksi kloroform dan alkohol panas
dimasukkan terlebih dahulu margarin dan minyak karena kedua bereaksi ini mudah
menguap kemudian dikocok. Hasil yang diperoleh yaitu minyak dan margarin larut
dalam pereaksi kloroform, dan tidak larut pada alkohol panas alkali yang NaOH 0,1
m HCL 0,1 m dan air suling. literatur menyatakan bahwa sebenarnya alkohol Panas
dapat melarutkan sampel Tetapi hanya sedikit karena sifatnya yang semipolar
Adapun klorofom memiliki sifat nonpolar dimana minyak dan lemak merupakan
substitusi non polar sehingga kedua bahan dapat terlarut, sebagaimana pernyataan
senyawa polar akan larut dalam pelarut polar begitupun dengan senyawa semi polar
dan nonpolar.

b.) reaksi asam basa

Pada perlakuan ini melakukan uji terhadap derajat keasaman lemak atau
minyak menggunakan kertas lakmus. bahan pengujiannya yaitu Air suling, minyak
kelapa, dan minyak jelata dengan menggunakan kertas lakmus merah atau kertas
indikator. Dan hasil yang didapatkan adalah air suling hasilnya Netral minyak
tengik bersifat asam dan minyak kelapa bersifat basa berdasarkan literatur air dan
minyak umumnya bersifat netral sedangkan minyak tengik lebih umum bersifat
basa titik dalam hidrolisis lemak dan minyak akan diubah menjadi asam lemak
bebas dan gliserol.

c.) pemisahan asam lemak

Pada percobaan ini yang pertama-tama dilakukan yaitu memasukkan


margarin pada gelas kimia 500 ml dan memasukkan minyak pada kedua gelas
kimia, Kemudian ditambahkan air suling dan KOH 30% hasil yang didapatkan
sampel sama sekali tidak larut dalam kedua larutan tersebut. Hal ini disebabkan
karena air yang bersifat polar sementara minyak bersifat nonpolar. kemudian ke
larutan tersebut dipanaskan sampai menjadi penyambunan yang disebabkan oleh
larutan KOH 30%, dimana tidak ada lemak dan minyak setelah itu kemudian
didinginkan dan terbentuk asam lemak seperti roti. kemudian dicuci dengan 50 ml
alkohol dihangatkan dan disaring hasilnya terdapat residu lalu didinginkan dan
terbentuk kristal sempurna berdasarkan percobaan dengan literatur sudah sama.
DAFTAR PUSTAKA

Sastrohamidjojo, H. (2009). Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC..

Sudarmadji, S., Haryono, B., & Suhardi. (2007). Prosedur Analisis untuk Bahan
Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty

Suhartono, E., & Widodo, M. A. (2012). Ilmu Kimia Analitik. Yogyakarta: Graha
Ilmu

Staf Pengajar Biokimia.(2023). Penuntun Praktikum Biokimia. Universitas


Tadulako: Palu
LAMPIRAN

a. Uji kelarutan

b. Reaksi asam basa

c. Pemisahan asam lemak


VII. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini yaitu mengukur derajat


keasaman minyak atau lemak dapat dilakukan menggunakan uji kelarutan dengan
pereaksi nonpolar yang dapat melarutkan senyawa lipid, pada kali ini minyak dan
lemak dapat larut dalam kloroform dan juga bersifat nonpolar karena senyawa lipid
itu sendiri juga nonpolar

Untuk mengukur derajat keasaman minyak atau lemak dapat diukur dengan
percobaan asam basa menggunakan indikator kertas lakmus, minyak kelapa dan air
tidak mengalami hidrolisis dan oksidasi sedangkan minyak kemih sebaliknya
sehingga minyak kelapa adalah senyawa basa, minyak tengik adalah senyawa asam,
dan air suling adalah bersifat netral.

Adapun pada pemisahan asam lemak dapat dilakukan dengan proses kristal
lemak menggunakan katalis KOH dan HCl dibantu proses pemanasan dan di
pendinginan untuk membantu mempercepat proses kristal kembali dan diperoleh
kristal sempurna.

Anda mungkin juga menyukai