Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

ACARA 11

ISOLASI DNA DENGAN METODE KITCHEN PREPARATION

Nama : Tyara Wahyu Wardhani

NIM : 221810401086

Kelompok :7

Hari/tanggal : Selasa, 21 November 2023

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JEMBER

2023
I. Tujuan
Tujuan dari praktikum isolasi DNA dengan metode kitchen
preparation adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tahapan-
tahapan isolasi DNA dengan metode kitchen preparation
2. Mahasiswa mampu memahami peranan dan fungsi bahan-
bahan sederhana yang digunakan untuk mengisolasi DNA
dengan cara yang mudah
II. Metode
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum isolasi DNA
dengan metode kitchen preparation adalah sebagai berikut
 Dua sendok teh garam (kira – kira 10 gram)
 20 ml alkohol (dingin) 3.
 Dua sendok teh sabun cair (misalnya: sabun cuci piring)
 Satu buah pisang
 30 ml air
 Tabung kaca/ plastik bening 2.
 Tabung reaksi
 Kantong plastik zip lock (plastik rekat) seukuran roti besar
 Kertas saring bersih
 Tusuk gigi
 Corong
 Rak tabung reaksi
 Pipet tets
2.2 Cara Kerja

Cara dalam praktikum isolasi DNA dengan metode kitchen


preparation adalah sebagai berikut :
Disiapkan semua alat dan bahan di meja kerja
Dibuat cairan ekstraksi 30 mL air dengan 1 sendok teh garam
dan 2 sendok teh sabun cair ke dalam gelas

Diletakkan setengah potong pisang ke dalam plastik zip lock


kemudian dihaluskan

Ditambahkan cairan ekstraksi ke dalam kantong zip lock yang


berisi pisang yang telah dihaluskan

Dihomogenkan selama 1 menit

Diletakkan kertas saring yang telah dibentuk corong pada


lubang tabung reaksi

Dituangkan cairan ekstraksi yang telah dihomogenkan dengan


pisang ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan alkohol dengan perbandingan 1 : 1 ke dalam


tabun reaksi secara perlahan

Diaduk perlahan sampai terbentuk 3 lapisan

Diamati DNA pisang yang telah memisah dan berada di paling


atas
III. Hasil dan Pembahasan
3.1 Hasil
Tahapan Foto kegiatan Keterangan
praktikum
mandiri
Persiapan alat dan Bahan yang digunakan
bahan di meja yaitu buah pisang,
kerja sabun cuci, garam, zip
lock dan alkohol, alat
yang digunakan yaitu
gelas plastik, sendok,
rak tabung reaksi, dan
tabung reaksi
Pembuatan cairan Dicampurkan 1 sendok
ekstraksi the garam dan 2
sendok the sabun cair

Penghalusan buah Digerus hingga halus


pisang di dalam zip dan lumat
lock

Pencampuran Dituankan cairan


buah pisang halus esktraksi ke dalam
dengan cairan plastic zip lock hingga
ekstraksi tercampur dengan
buah pisang yang
telah dihaluskan
Penyaringan Dilakukan untuk
ekstrak buah memisahkan cairan
pisang ke dalam ekstraksi dengan buah
tabung reaksi pisang agar diperoleh
DNA pisang di dalam
larutan
Penampakan Bagian atas
lapisan ekstrak menunjukkan larutan
buah pisang dan alkohol, bagian bawah
alkohol menunjukkan larutan
ekstraksi

Penampakan Agregat tersebut


agregat putih di merupakan molekul
dalam tabung yang DNA yang didapatkan
diambil dengan dari cairan ekstrak
tusuk gigi yang telah disaring

3.2 Pembahasan
DNA merupakan materi genetik utama pada semua sel
organisme hidup baik bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia. DNA
atau Deoxyribonucleic Acid adalah molekul yang asam nukleat yang
berisi informasi genetik. Informasi genetik di dalam tubuh ini
berfungsi menyandikan perintah untuk pengembangan, fungsi,
pertumbuhan, serta pemeliharaan semua bentuk kehidupan.
Informasi genetik pada DNA disimpan di dalam urutan pasangan
basa nukleotida. Empat basa nukleotida tetrsebut yaitu adenin, timin,
guanin, dan sitosin, dimana adenin berpasangan dengan timin,
guanin berpasangan dengan sitosin membentuk suatu rangkaian
yang disebut heliks ganda (Ariyanti dan Sianturi, 2019).
DNA memiliki struktur yang tersusun atas dua rantai panjang
yang membentuk double helix. Untaian rantai-rantai tersebut terdiri
dari unit-unit kecil yang disebut nukleotida. DNA berperan penting
dalam pewarisan sifat. Peranan DNA tersebut sering dimanfaatkan
di dalam berbagai bidang baik kesehatan, industri, maupun
pertanian. DNA pada bidang pertanian salah satunya dimanfaatkan
untuk pemuliaan tanaman. Analisis variasi genetik merupakan salah
satu faktor keberhasilan dalam melakukan pemuliaan tanaman. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan melakukan isolasi DNA (Handayani
dan Putri, 2021).
Isolasi DNA adalah teknik yang dilakukan untuk mendapatkan
DNA murni, yaitu DNA yang tidak terdapat protein dan RNA dari
suatu sel dalam jaringan. Metode isolasi DNA terdiri dari beberapa
tahap diantaranya adalah preparasi ekstrak sel, pemurnian DNA dari
ekstrak sel, dan pemurnian DNA. Teknik isolasi DNA pada praktikum
genetika kali ini dilakukan dengan mengekstraksi DNA pisang
menggunakan teknik kitchen preparation. Teknik kitchen preparation
adalah teknik isolasi yang memanfaatkan bahan-bahan yang
tersedia di dapur seperti sabun cair dan garam dapur. Prinsip kerja
teknik isolasi DNA kitchen preparation yaitu memanfaatkan
karakteristik sabun dan garam sebagai larutan untuk melisiskan
membran inti sehingga didapatkan isolat DNA murni yang diinginkan
(Qomariah, 2023).
Isolasi DNA menggunakan teknik kitchen preparation terdiri
dari beberapa langkah, setiap langkah-langkah tersebut diberi
perlakuan dengan fungsi yang berbeda-beda. Perlakuan yang
pertama yaitu pembuatan ekstrak yang dilakukan dengan cara
mencampurkan 1 sendok teh garam dan 2 sendok teh sabun cair.
Pencampuran garam dapur dan sabun cair pada teknik ini berfungsi
untuk melisiskan membran inti sehingga membran inti mengeluarkan
isi inti sel yang berisi DNA. Perlakuan selanjutnya yaitu dikupas kulit
pisang, lalu diambil daging buah pisang, kemudian dimasukkan ke
dalam zip lock dan diremas-remas agar halus. Peremasan atau
penghalusan daging buah pisang berfungsi untuk menyederhanakan
tekstur dan merusak dinding sel daging buah pisang secara mekanis.
Perlakuan selanjutnya adalah mencampurkan larutan ekstrak yang
telah dibuat dengan daging pisang yang telah dihaluskan di dalam
zip lock. Pencampuran larutan ekstrak dan daging buah pisang
tersebut dilakukan agar bahan-bahan di dalam cairan ekstrak
tersebut dapat melisiskan inti sel buah pisang sehingga DNA akan
keluar dari nukleus dan masuk ke dalam larutan. Perlakuan
selanjutnya yaitu dilakukan penyaringan ekstrak buah pisang ke
dalam tabung reaksi. Penyaringan ini berfungsi untuk memisahkan
larutan ekstrak yang berisi DNA dan buah pisang sehingga akan
didapatkan larutan ekstrak yang berisi DNA pisang agar dapat
diamati (Setiawan et al., 2023). Perlakuan selanjutnya yaitu diberi
alkohol dingin. Alkohol yang dicampurkan ke dalam larutan harus
alkohol dingin. Fungsi dari penambahan alkohol adalah mengurangi
solubilitas DNA sehingga DNA akan mengalami presipitasi ke
lapisan alkohol di bagian atas sementara lemak dan protein akan
mengendap di dalam larutan di lapisan bawah. Presipitasi DNA
adalah proses dimana DNA diendapkan atau diesktraksi dari larutan
untuk memisahkannya dari komponen lain. Alkohol yang digunakan
harus benar-benar dingin karena alkohol dingin berperan untuk
menyempurnakan presipitasi. Penggunaan alkohol yang kurang
dingin akan mengakibatkan presipitat yang terbentuk kurang
sempurna (Waldron et al., 2016).
Hasil dari isolasi DNA menggunakan teknik kitchen
preparation menunjukkan adanya penampakan agregat putih di
dalam tabung yang kemudian diambil menggunakan tusuk gigi.
Agregat putih tersebut adalah benang-benang putih yang terbentuk,
dimana benang-benang putih pada larutan alkohol tersebut
merupakan molekul DNA dari buah pisang yang telah diekstraksi.
Agregat tersebut terbentuk dan terkumpul di atas larutan karena
massa jenis alkohol lebih kecil daripada massa jenis air (Rante et al.,
2021).
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, Y., dan Sianturi, S. 2019. Ekstraksi DNA total dari sumber jaringan
hewan (Ikan Kerapu) menggunakan metode kit for animal
tissue. Journal of science and applicative technology. 3(1): 40-45.
Handayani, S. O., dan Putri, D. H. 2021. Comparison of Fenol-Kloroform
Method and Mini-Prep CTAB Method for Chili (Capsicum annum L.)
Plant DNA Isolation. Jurnal Serambi Biologi. 6(2): 37-41.
Qomariah, U. K. N. 2023. Optimization of Fruit DNA Extraction by Kitchen
Kit Method with Isopropanol and Absolute Ethanol. AGARICUS:
Advances Agriculture Science & Farming. 3(1): 6-10.
Rante, H., Djide, M. N., Yulianty, R., Pakki, E., Fatmawaty, A., Tayeb, R.,
dan Wahyudin, E. 2021. Pengenalan bioteknologi melalui pelatihan
isolasi dan ekstraksi DNA pada guru dan siswa SMA Negeri 13 di
Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Panrita Abdi-Jurnal
Pengabdian pada Masyarakat. 5(4): 698-702.
Setiawan, P., Sinthary, V., Mesak, I. J., Sari, D. M., Anurogo, D., Rahayu,
F. E., dan Silvyana, A. E. 2023. Bioteknologi farmasi: infrastruktur
dan fenomena. Jakarta: Get Press Indonesia.
Waldron, I., Spindler, L., dan Doherty, J. 2016. DNA. Pennsylvania:
University Pennsylvania.

Anda mungkin juga menyukai