Anda di halaman 1dari 31

AKADEMI KSEHATAN JOHN PAUL II PEKANBARU

21
Prodi D-III Ahli Teknologi Laboratorium Medik Diktat Praktikum dan Buku Kerja

Kimia Klinik III


Hari/Tgl/Bln/Thn : ...................................................................................................

Judul Praktikum : Pemeriksaan TSHs

Metode : ELISA

Prinsip : ...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................

Fungsi Pemeriksaan : Sebagai uji saring dan membantu diagnosis gangguan tiroid;

memantau pengobatan hipotiroidisme dan hipertiroidisme.

Dasar Teori : Pemeriksaan TSHs merupakan pemeriksaan menggunakan

sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena dilengan

untuk mengukur konsentrasi thyroid-stimulating hormone

(TSH) dalam darah. Thyroid-stimulating hormone

(TSH)adalah hormon yang berfungsi merangsang kelenjar

tiroid untuk memproduksi hormone thyroxine (T4) dan

triiodothyronine (T3). Fungsi TSH dipengaruhi oleh

thyrotropin releasing hormone (TRH) yang dihasilkan oleh

hipotalamus untuk mempertahankan konsentrasi yang stabil

dari hormon tiroid dalam darah.

Persyaratan Sampel : Serum atau Plasma

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 1
Stabilitas sampel : Serum dan plasma EDTA :
 18 - 24°C : 24 jam
 2 - 8°C : 48 jam
 ≤ -20°C : 30 hari

Plasma heparin :
 18 - 24°C : 24 jam
 2 - 8°C : 48 jam
 ≤ -20°C : 14 hari

Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan pemeriksaan yang dibutuhkan


Cara Kerja :
a. Sambungkan UPS pada listrik. Nyalakan UPS.
b. Tekan tombol on/off yang terdapat pada bagian belakang
alat.
c. Alat akan melakukan inisialisasi/warming up kurang lebih
10 menit.
d. Setelah selesei, pada layar akan muncul menu utama
sebagai berikut:
 Start Secsion
 Status Sreen
 Master Lot Menu
 Result Menu
 Utility Menu
e. Pilih “Status Screen’ untuk masuk pada program
pemeriksaan
f. Letakkan strip peeriksaan dan SPR pada section yang
dikehendaki (misal:section A)
g. Pilih section yang dkehendaki (misal:section A).
h. Pilih posisi A1 (dengan menekan angka 1 pada keypad)
i. Pilih sampel ID (pasien untuk posisi A1).
j. Masukkan sampel ID pasien tersebut (max 12
huruf/angka), lalu tekan enter.

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 2
k. Setelah selesei tekan start, maka alat akan bekerja dengan
sendiirinya. dalam waktu tertentu hasil akan kluar dalam
bentuk print out.

Nilai Rujukan : 0,640 - 6,270 µIU/mL

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 3
Judul Praktikum : ………………………………………………………………

Identitas Pasien :

Nama Pasien : ………………………… Jenis Kelamin : ………………….

Umur : ………………………… Tanggal Periksa : ………………….

Waktu Pengambilan Darah :………………….

Hasil Praktikum :

Kesimpulan : ..........................................................................................................................
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Mengetahui :

Praktikan Laboran

(…………………………) ( Dewi Sartika, S.Tr., Kes )

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 4
Hari/Tgl/Bln/Thn : ...................................................................................................

Judul Praktikum : Pemeriksaan T3

Metode : ELISA

Prinsip : ...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................

Fungsi Pemeriksaan : Membantu evaluasi fungsi kelenjar tiroid; membantu


diagnosis gangguan tiroid; sebagai uji saring hipotiroidisme
pada bayi baru lahir; memantau efektivitas pengobatan
gangguan tiroid.

Dasar Teori : Pemeriksaan T3 (total) merupakan pemeriksaan menggunakan


sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan
untuk mengukur konsentrasi triiodothyronine (T3) dalam bentuk
bebas (tidak terikat dengan protein) dan terikat dengan protein
dalam darah.

Triiodothyronine (T3) adalah salah satu dari dua hormon utama


yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroid utama lainnya
disebut thyroxine (T4). T3 dan T4 secara bersama-sama mempunyai
fungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Hampir sebagian besar
T3 ditemukan dalam bentuk terikat dengan protein di dalam darah.
Sisanya dalam jumlah kecil tidak terikat dengan protein yang
disebut sebagai free T3, dan merupakan bentuk aktif biologis dari
hormon.

Persyaratan Sampel : Serum


Stabilitas sampel : Suhu Ruang : 8 jam
2 - 8°C : 48 jam
≤ -20°C : >48 jam

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 5
Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan pemeriksaan yang diburuhkan
Cara Kerja :

a. Sambungkan UPS pada listrik. Nyalakan UPS.


b. Tekan tombol on/off yang terdapat pada bagian belakang
alat.
c. Alat akan melakukan inisialisasi/warming up kurang lebih
10 menit.
d. Setelah selesei, pada layar akan muncul menu utama
sebagai berikut:

 Start Secsion
 Status Sreen
 Master Lot Menu
 Result Menu
 Utility Menu

e. Pilih “Status Screen’ untuk masuk pada program


pemeriksaan
f. Letakkan strip peeriksaan dan SPR pada section yang
dikehendaki (misal:section A)
g. Pilih section yang dkehendaki (misal:section A).
h. Pilih posisi A1 (dengan menekan angka 1 pada keypad)
i. Pilih sampel ID (pasien untuk posisi A1).
j. Masukkan sampel ID pasien tersebut (max 12 huruf/angka),
lalu tekan enter.
k. Setelah selesei tekan start, maka alat akan bekerja dengan
sendiirinya. dalam waktu tertentu hasil akan kluar dalam
bentuk print out.

Nilai Rujukan : 0,60 - 1,81 ng/mL

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 6
Judul Praktikum : ………………………………………………………………

Identitas Pasien :

Nama Pasien : ………………………… Jenis Kelamin : ………………….

Umur : ………………………… Tanggal Periksa : ………………….

Waktu Pengambilan Darah :………………….

Hasil Praktikum :

Kesimpulan : ..........................................................................................................................
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Mengetahui :

Praktikan Laboran

(…………………………) ( Dewi Sartika, S.Tr., Kes )

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 7
Hari/Tgl/Bln/Thn : ...................................................................................................

Judul Praktikum : Pemeriksaan T4

Metode : ELISA

Prinsip : ...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................

Fungsi Pemeriksaan : Membantu evaluasi fungsi kelenjar tiroid; membantu diagnosis

gangguan tiroid; sebagai uji saring hipotiroidisme pada bayi

baru lahir; memantau efektivitas pengobatan gangguan tiroid.

Dasar Teori : Pemeriksaan T4 (total) merupakan pemeriksaan menggunakan

sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan

untuk mengukur konsentrasi thyroxine (T4) dalam bentuk

bebas (tidak terikat dengan protein) dan terikat dengan protein

dalam darah.

Thyroxine (T4) adalah salah satu dari dua hormon utama yang

dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroid utama lainnya

disebut triiodothyronine (T3). T4 dan T3 secara bersama-sama

mempunyai fungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Hampir

sebagian besar T4 ditemukan dalam bentuk terikat dengan

protein di dalam darah. Sisanya dalam jumlah kecil tidak terikat

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 8
dengan protein yang disebut sebagai free T4, dan merupakan

bentuk aktif biologis dari hormon.

Persyaratan Sampel : Serum

Stabilitas sampel : Suhu Ruang : 8 jam

2 - 8°C : 48 jam

≤ -20°C : >48 jam

Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan pemeriksaan yang diburuhkan

Cara Kerja : Sama dengan pemeriksaan tiroid yang lainnya (T3 dan TSHs)

Nilai Rujukan : 4,5 - 10,9 ug/dL

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 9
Judul Praktikum : ………………………………………………………………

Identitas Pasien :

Nama Pasien : ………………………… Jenis Kelamin : ………………….

Umur : ………………………… Tanggal Periksa : ………………….

Waktu Pengambilan Darah :………………….

Hasil Praktikum :

Kesimpulan : ..........................................................................................................................
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Mengetahui :

Praktikan Laboran

(…………………………) ( Dewi Sartika, S.Tr., Kes )

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 10
Hari/Tgl/Bln/Thn : ...................................................................................................

Judul Praktikum : Pemeriksaan FT3

Metode : Chemiluminescent

Prinsip : ...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................

Fungsi Pemeriksaan : Membantu evaluasi fungsi kelenjar tiroid; mendiagnosis


gangguan tiroid, termasuk hipertiroidisme, dan menentukan penyebabnya; memantau
efektivitas pengobatan gangguan tiroid.

Dasar Teori : Pemeriksaan free T3 (FT3) merupakan pemeriksaan


menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah vena di lengan untuk
mengukur konsentrasi triiodothyronine (T3) dalam bentuk bebas (tidak terikat dengan
protein) dalam darah. Triiodothyronine (T3) adalah salah satu dari dua hormon utama yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroid utama lainnya disebut thyroxine (T4). T3 dan
T4 secara bersama-sama mempunyai fungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Hampir
sebagian besar T3 ditemukan dalam bentuk terikat dengan protein di dalam darah. Sisanya
dalam jumlah kecil tidak terikat dengan protein yang disebut sebagai free T3, dan merupakan
bentuk aktif biologis dari hormon.

Persyaratan Sampel : Serum

Stabilitas sampel : Suhu Ruang : 8 jam

2 - 8°C : 48 jam

≤ -20°C : >48 jam

Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan pemeriksaan yang dibutuhkan

Cara Kerja : Sama dengan pemeriksaan tiroid yang lainnya (T3 dan TSHs)

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 11
Nilai Rujukan : 2,3 - 4,2 pg/mL

Judul Praktikum : ………………………………………………………………

Identitas Pasien :

Nama Pasien : ………………………… Jenis Kelamin : ………………….

Umur : ………………………… Tanggal Periksa : ………………….

Waktu Pengambilan Darah :………………….

Hasil Praktikum :

Kesimpulan : ..........................................................................................................................
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Mengetahui :

Praktikan Laboran

(…………………………) ( Dewi Sartika, S.Tr., Kes )

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 12
Hari/Tgl/Bln/Thn : ...................................................................................................

Judul Praktikum : Pemeriksaan FT4

Metode : ELISA

Prinsip : ...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................

Fungsi Pemeriksaan : Membantu evaluasi fungsi kelenjar tiroid; membantu diagnosis


gangguan tiroid; sebagai uji saring hipotiroidisme pada bayi
baru lahir; memantau efektivitas pengobatan gangguan tiroid.
Dasar Teori : Pemeriksaan free T4 (FT4) merupakan pemeriksaan

menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah

vena di lengan untuk mengukur konsentrasi thyroxine (T4)

dalam bentuk bebas (tidak terikat dengan protein) dalam darah.

Thyroxine (T4) adalah salah satu dari dua hormon utama yang

dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon tiroid utama lainnya

disebut triiodothyronine (T3). T4 dan T3 secara bersama-sama

mempunyai fungsi untuk mengatur metabolisme tubuh. Hampir

sebagian besar T4 ditemukan dalam bentuk terikat dengan

protein di dalam darah. Sisanya dalam jumlah kecil tidak terikat

dengan protein yang disebut sebagai free T4, dan merupakan

bentuk aktif

biologis dari hormon.

Persyaratan Sampel : Serum atau Plasma

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 13
Stabilitas sampel : Suhu Ruang : 8 jam
2 - 8°C : 48 jam
≤ -20°C : >48 jam
Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan pemeriksaan yang diburuhkan
Cara Kerja :
a. Sambungkan UPS pada listrik. Nyalakan UPS.
b. Tekan tombol on/off yang terdapat pada bagian belakang
alat.
c. Alat akan melakukan inisialisasi/warming up kurang lebih
10 menit.
d. Setelah selesei, pada layar akan muncul menu utama
sebagai berikut:
 Start Secsion
 Status Sreen
 Master Lot Menu
 Result Menu
 Utility Menu
e. Pilih “Status Screen’ untuk masuk pada program
pemeriksaan
f. Letakkan strip peeriksaan dan SPR pada section yang
dikehendaki (misal:section A)
g. Pilih section yang dkehendaki (misal:section A).
h. Pilih posisi A1 (dengan menekan angka 1 pada keypad)
i. Pilih sampel ID (pasien untuk posisi A1).
j. Masukkan sampel ID pasien tersebut (max 12 huruf/angka),
lalu tekan enter.
k. Setelah selesei tekan start, maka alat akan bekerja dengan
sendiirinya. dalam waktu tertentu hasil akan kluar dalam
bentuk print out.

Nilai Rujukan : 0,7 - 1,55 ng/dL

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 14
Hari/Tgl/Bln/Thn : ...................................................................................................

Judul Praktikum : Pemeriksaan Kalsium (Ca)

Metode : O-cresolphthalein complexone

Prinsip : ...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................

Fungsi Pemeriksaan : Menyaring, mendiagnosis, dan memantau berbagai kondisi

yang dapat mempengaruhi konsentrasi calcium dalam darah

seperti penyakit atau gangguan pada ginjal, tulang, tiroid,

paratiroid, atau saraf, dan kanker tertentu

Dasar Teori : Pemeriksaan calcium (Ca) mengukur konsentrasi total calcium

alam darah. Sekitar setengah dari calcium dalam darah terikat

pada protein, terutama albumin. Calcium adalah salah satu

mineral yang melimpah dan berperan penting dalam tubuh.

Calcium terutama berperan penting untuk cell signaling dan

berfungsinya kerja otot, saraf, dan jantung. Calcium juga

dibutuhkan untuk pembekuan darah dan sangat penting dalam

pembentukan, kepadatan, dan pemeliharaan tulang.

Pemeriksaan calcium membutuhkan sampel darah yang diambil

dari pembuluh darah vena di lengan.

Persyaratan Sampel : Serum atau Plasma

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 15
Alat dan Bahan :
a. Dimension EXL 200
b. Mikropipet 100 ul
c. Cup Sample
d. Yellow Tip
e. Serum/Plasma

Stabilitas sampel : 15 – 25°C : 7 hari


2 – 8°C : 3 minggu
(-15) – (-25)°C : 8 bulan
Persiapan Pasien : Tidak terdapat persiapan pemeriksaan yang dibutuhkan, namun
mungkin anda diminta untuk menghentikan konsumsi obat
tertentu seperti litium, antacid, diuretic, dan suplemen vitamin
D untuk memastikan hasil pemeriksaan yang lebih akurat.
Cara Kerja :
1. Siapkan sampel serum dalam cup ± 100 ul
2. Tekan tanda HOME pada layar alat
3. Tekan F1 (Enter data)
4. Isi posisi sampel cup pada try (Contoh : Q1)
5. Tekan ENTER
6. Isi data pasien (Nama) tekan ENTER → Isi No Lab (Medical Record) →
ENTER

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 16
7. Pilih jenis pemeriksaan CALSIUM
8. Letakkan sampel cup pada posisi yang telah ditentukan (Q1)
9. Tekan F2 proses single
10. Alat akan otomatis bekerja dan hasil keluar dalam bentuk print out/terkirim
dalam system HCLAB

Nilai Rujukan : 8,3 - 10,6 mg/dL

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 17
Judul Praktikum : ………………………………………………………………

Identitas Pasien :

Nama Pasien : ………………………… Jenis Kelamin : ………………….

Umur : ………………………… Tanggal Periksa : ………………….

Waktu Pengambilan Darah :………………….

Hasil Praktikum :

Kesimpulan : ..........................................................................................................................
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Mengetahui :

Praktikan Laboran

(…………………………) ( Dewi Sartika, S.Tr., Kes )

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 18
Hari/Tgl/Bln/Thn : ...................................................................................................

Judul Praktikum : Pemeriksaan Fosfat

Metode : Phosphomolybdate Colorimetric

Prinsip : ...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................

Fungsi Pemeriksaan :

Dasar Teori : Sinonim : PO4 .Kadar level fosfor anorganik berguna dalam

diagnosis dan manajemen berbagai gangguan termasuk tulang,

paratiroid dan ginjal. Penyakit hipofosfatemia umumnya

disebabkan oleh : perpindahan fosfat dari ekstraseluler ke

intraseluler, renal phosphate wasting, hilangnya fosfat dari

saluran pencernaan, dan kurangnya cadangan intraseluler.

Hiperfosfatemia biasanya akibat ketidakmampuan ginjal

mengekskresikan fosfat dari jaringan menuju cairan

ekstraseluler. Fosfat memiliki ritme sirkadian biphasic yang

kuat, kadarnya pagi hari paling rendah dan puncak pertama

pada sore menjelang malam dan puncak kedua pada tengah

malam. Puncak kedua ini biasanya sangat meningkat dan

hasilnya dapat di luar reference range.

Persyaratan Sampel : Serum


Stabilitas sampel : 15 - 25°C : 24 jam

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 19
2 - 8°C : 4 hari
(-15) – (-20)° C : 1 tahun
Persiapan Pasien : Untuk tujuan pemantauan sebaiknya dilakukan pada waktu
yang sama karena kadar PO4 bervariasi sepanjang hari dengan
kadar terendah sekitar jam 10.00 dan tertinggi pada jam 22.00
Cara Kerja :
1. Siapkan sampel serum dalam cup ± 200 ul
2. Tekan tanda HOME pada layar alat
3. Tekan F1 (Enter data)
4. Isi posisi sampel cup pada try (Contoh : Q1)
5. Tekan ENTER
6. Isi data pasien (Nama) tekan ENTER → Isi No Lab
(Medical Record) → ENTER
7. Pilih jenis pemeriksaan ELEKTROLIT (Na,K,Cl)
8. Letakkan sampel cup pada posisi yang telah ditentukan
(Q1)
9. Tekan F2 proses single

Nilai Rujukan : 2,7 - 4,5 mg/d

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 20
Judul Praktikum : ………………………………………………………………

Identitas Pasien :

Nama Pasien : ………………………… Jenis Kelamin : ………………….

Umur : ………………………… Tanggal Periksa : ………………….

Waktu Pengambilan Darah :………………….

Hasil Praktikum :

Kesimpulan : ..........................................................................................................................
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Mengetahui :

Praktikan Laboran

(…………………………) ( Dewi Sartika, S.Tr., Kes )

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 21
Hari/Tgl/Bln/Thn : ...................................................................................................

Judul Praktikum : Pemeriksaan Elektrolit (Na, K, Cl)

Metode : Chemiluminescent

Prinsip : ...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................

Dasar Teori :

A. Natrium (Na)
Deskripsi:
Pemeriksaan natrium (Na) berguna untuk mengetahui konsentrasi Na (elekrolit dan
mineral) di dalam darah. Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan air (sejumlah
cairan di dalam maupun di luar sel tubuh) dan elektrolit di dalam tubuh, mengontrol
tekanan darah, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot. Konsentrasi Na
banyak terdapat di dalam darah dan cairan limfa. Keabnormalan Na dalam darah
mengindikasikan adanya gangguan kesehatan. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan
bersamaan dengan pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti kalium (K), klorida
(Cl), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg)

Manfaat Pemeriksaan:

Menilai keseimbangan elektrolit tubuh dan asam basa, dehidrasi, sindrom nefrotik,
gagal jantung kongestif, dan keadaan klinis lainnya.

B. Kalium (K)
Deskripsi:
Pemeriksaan yang berguna untuk mengetahui konsentrasi kalium (K) di dalam
serum atau plasma darah. Kalium merupakan suatu elektrolit dan mineral yang berfungsi
untuk menjaga keseimbangan air (sejumlah cairan di dalam maupun di luar sel tubuh)
dan elektrolit di dalam tubuh, serta berperan penting dalam fungsi kerja saraf dan otot.

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 22
Keabnormalan K dalam serum atau plasma darah dapat mengindikasikan adanya
gangguan kesehatan tubuh. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan elektrolit darah yang lain seperti natrium (Na), klorida (Cl), kalsium (Ca),
dan magnesium (Mg).

Manfaat Pemeriksaan:

Menilai keseimbangan elekrolit tubuh dan beberapa kondisi seperti hipertensi,


penyakit ginjal, aritmia jantung, kelemahan muskular & iritabilitasm, penyakit saluran
cerna, penyakit mental, dan leukimia; mendiagnosis dan memantau kelebihan mineral
kortikoid.

C. Clorida (Cl)
Deskripsi:
Pemeriksaan yang berguna untuk mengukur konsentrasi klorida (Cl) di dalam
tubuh. Klorida merupakan suatu elektrolit yang memiliki peranan penting dalam menjaga
keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel-sel tubuh, serta mempertahankan volume
darah normal, tekanan darah, dan pH cairan tubuh. Nilai Cl harus diinterpretasikan
dengan nilai elektolit dan asam-basa yang lain seperti natrium (Na), kalium (K), dan
bikarbonat (HCO3).
Manfaat Pemeriksaan:
Membedakan diagnosis asidemia dan alkalemia, dan mendeteksi beberapa kondisi
seperti defisiensi mineral kortikoid, asidosis, diare, renal tubular asidodis, penyakit
Addison, alkalosis metabolik, diabetik ketoasidosis, dan gangguan kesehatan lain.

Persyaratan Sampel : Serum atau Plasma


Alat dan Bahan :
a. Dimension EXL 200
b. Mikropipet 100 ul
c. Cup Sample
d. Yellow Tip
e. Serum/Plasma

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 23
Stabilitas sampel : 1 Minggu pada 15 - 25°C
1 Bulan pada 2 - 8°C
Persiapan Pasien : Untuk pemeriksaan elektrolit urin : Hitung volume urin 24 jam
dan
catat pada internal note di (SISPRO), jika pemeriksaan dirujuk
maka cantumkan volume urin di patient note SISPRO.
Cara Kerja :
1. Siapkan sampel serum dalam cup ± 200 ul
2. Tekan tanda HOME pada layar alat
3. Tekan F1 (Enter data)
4. Isi posisi sampel cup pada try (Contoh : Q1)
5. Tekan ENTER
6. Isi data pasien (Nama) tekan ENTER → Isi No Lab (Medical Record) → ENTER
7. Pilih jenis pemeriksaan ELEKTROLIT (Na,K,Cl)
8. Letakkan sampel cup pada posisi yang telah ditentukan (Q1)
9. Tekan F2 proses single
10. Alat akan otomatis bekerja dan hasil keluar dalam bentuk print out/terkirim dalam
system HCLAB

Nilai Rujukan :
a. Natrium : 132 - 147 mmol/L
b. Kalsium : 3,5 - 5,1 mmol/L
c. Clorida :

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 24
Judul Praktikum : ………………………………………………………………

Identitas Pasien :

Nama Pasien : ………………………… Jenis Kelamin : ………………….

Umur : ………………………… Tanggal Periksa : ………………….

Waktu Pengambilan Darah :………………….

Hasil Praktikum :

Kesimpulan : ..........................................................................................................................
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Mengetahui :

Praktikan Laboran

(…………………………) ( Dewi Sartika, S.Tr., Kes )

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 25
Hari/Tgl/Bln/Thn : ...................................................................................................

Judul Praktikum : Pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)

Metode :
Prinsip : ...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................

Fungsi Pemeriksaan : Mengevaluasi fungsi paru-paru dengan mengukur pH darah,

oksigen (O2), dan karbondioksida (CO2); memantau

pengobatan penyakit paru-paru; mendeteksi ketidakseimbangan

asam basa dalam darah yang dapat menunjukkan gangguan

pernafasan, metabolisme, atau ginjal; mengevaluasi efektivitas

terapi oksigen

Dasar Teori : Analisa gas darah merupakan sekelompok pemeriksaan yang

mengukur derajat keasaman (pH) dan jumlah oksigen (O2)

serta karbondioksida (CO2) dalam darah. Analisa gas darah

mampu menilai fungsi paru-paru dan mendeteksi

ketidakseimbangan asam basa yang bisa mengindikasikan

gangguan pernafasan, metabolisme, atau ginjal. Analisa gas

darah biasanya direkomendasikan oleh dokter bila seseorang

mengalami gejala masalah pernafasan seperti kesulitan

bernafas, sesak nafas, atau nafas cepat; pada pasien penyakit

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 26
paru-paru; ketika terdapat kecurigaan adanya ketidak

seimbangan asam basa; secara berkala bagi seseorang yang

mengalami kondisi yang menyebabkan kekurangan oksigen

akut atau kronis, dan sedang mendapatkan terapi oksigen;

selama operasi tertentu untuk memantau tingkat O2 dan CO2

dalam darah.

Persyaratan Sampel : Darah Arteri

Stabilitas sampel : Sampel segar, harus segera dikirim dalam keadaan dingin (< 1

jam harus sudah dikerjakan)

Alat dan Bahan :

a. MEDICA Easy Blood Gas


b. Darah Arteri
c. Syiring AGD

Persiapan Pasien : Tidak ada persiapan pemeriksaan yang diburuhkan

Cara Kerja :

1 Tekan menu HOME


2 Tekan 1 → analyst sampel
3 List sampel to analyst
4 Angkat tutup probe
5 Masuukan sampel ke dalam jarum probe
6 Biarkan beberapa menis hingga sampel diaspirasi
7 Isi nama pasien, medical record, suhu tubuh dan O2
saturasi
8 Tekan yes
9 Hasil akan keluar dalam bentuk aspirasi.

Nilai Rujukan : 0,60 - 1,81 ng/mL

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 27
Cara Pembacaan Hasil Analisa Gas Darah :

1. Lihat pH
Langkah pertama adalah lihat pH. pH normal dari darah antara 7,35 – 7,45. Jika pH
darah di bawah 7,35 berarti asidosis, dan jika di atas 7,45 berarti alkalosis.

2. Lihat CO2
Langkah kedua adalah lihat kadar pCO2. Kadar pCO2 normal adalah 35-45 mmHg. Di
bawah 35 adalah alkalosis, di atas 45 asidosis.

3. Lihat HCO3
Langkah ketiga adalah lihat kadar HCO3. Kadar normal HCO3 adalah 22-26 mEq/L.
Di bawah 22 adalah asidosis, dan di atas 26 alkalosis.

4. Bandingkan CO2 atau HCO3 dengan pH


Langkah selanjutnya adalah bandingkan kadar pCO2 atau HCO3 dengan pH untuk
menentukan jenis kelainan asam basanya. Contohnya, jika pH asidosis dan CO2
asidosis, maka kelainannya disebabkan oleh sistem pernapasan, sehingga disebut
asidosis respiratorik. Contoh lain jika pH alkalosis dan HCO3 alkalosis, maka kelainan
asam basanya disebabkan oleh sistem metabolik sehingga disebut metabolik alkalosis.

5. Apakah CO2 atau HCO3 berlawanan dengan pH


Langkah kelima adalah melihat apakah kadar pCO2 atau HCO3 berlawanan arah
dengan pH. Apabila ada yang berlawanan, maka terdapat kompensasi dari salah satu
sistem pernapasan atau metabolik. Contohnya jika pH asidosis, CO2 asidosis dan
HCO3 alkalosis, CO2 cocok dengan pH sehingga kelainan primernya asidosis

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 28
respiratorik. Sedangkan HCO3 berlawanan dengan pH menunjukkan adanya
kompensasi dari sistem metabolik.

6. Lihat pO2 dan saturasi O2


Langkah terakhir adalah lihat kadar PaO2 dan O2 sat. Jika di bawah normal maka
menunjukkan terjadinya hipoksemia.

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 29
Judul Praktikum : ………………………………………………………………

Identitas Pasien :

Nama Pasien : ………………………… Jenis Kelamin : ………………….

Umur : ………………………… Tanggal Periksa : ………………….

Waktu Pengambilan Darah :………………….


Hasil Praktikum :

Kesimpulan : ..........................................................................................................................
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..

Mengetahui :

Praktikan Laboran

(…………………………) ( Dewi Sartika, S.Tr., Kes )

Dikttat Praktikum Kimia Klinik III, Prodi DIV Ahli Teknologi Laboratorium Medis Page 30

Anda mungkin juga menyukai