Anda di halaman 1dari 2

Pertempuran Surabaya merupakan pertempuran antara pasukan pejuang Indonesia yang diorganisir

oleh pasukan anggota eks. Pembela Tanah Air yang dibentuk oleh Pasukan Jepang dan Polisi Istimewa
di waktu masa Pendudukan Jepang di Indonesia (yang dulunya Hindia Belanda) pada saat itu, yang
bertujuan untuk mencegah pasukan sekutu pasca Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu di
Perang Pasifik yang mendarat di kota Surabaya yang terdiri dari pasukan Kekaisaran Britania dengan
sukarelawan Persemakmuran Britania yakni Angkatan Darat India Britania dengan mendapatkan
dukungan khusus oleh tentara Kekaisaran Belanda. Puncaknya terjadi pada tanggal 10 November
1945. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan Sekutu setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah
Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap
kolonialisme dan Imperialisme. Usai pertempuran ini, dukungan rakyat Indonesia dan dunia
internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia semakin kuat. 10 November diperingati
setiap tahun sebagai Hari Pahlawan di Indonesia.

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di Bandung, provinsi
Jawa Barat, Indonesia pada 24 Maret 1946. Sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar kediaman
mereka sendiri dalam peristiwa tersebut, kemudian meninggalkan kota menuju pegunungan di
daerah selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu yang dapat menggunakan
kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Bandung
Lautan Api pun tercetus karena rakyat Bandung sendiri yang menyalakannya demi melindungi
kotanya. Pasukan sekutu akhirnya tidak bisa menguasai Bandung sesuai prediksi rakyat karena lokasi
sudah penuh dengan api. Mohammad Toha, tokoh yang memiliki peran penting dalam peristiwa
Bandung Lautan Api. Pejuang-pejuang Indonesia menggunakan berbagai sumber daya yang mereka
miliki, termasuk senjata tradisional, untuk melawan Pasukan Belanda yang jauh lebih kuat.Peristiwa
Bandung Lautan Api yang terjadi 65 tahun lalu, tepatnya tanggal 24 April 1945, merupakan peristiwa
heroik.

Pertempuran Puputan Margarana merupakan salah satu pertempuran antara Indonesia dan Belanda
dalam masa Perang kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 20 November 1946. Pertempuran ini
dipimpin oleh Kepala Divisi Sunda Kecil Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Dimana Pasukan TKR di wilayah ini
bertempur dengan habis habisan untuk mengusir Pasukan Belanda yang kembali datang setelah
kekalahan Jepang, untuk menguasai kembali wilayahnya yang direbut Jepang pada Perang Dunia II,
mengakibatkan kematian seluruh pasukan I Gusti Ngurah Rai yang kemudian dikenang sebagai salah-
satu Puputan di era awal kemerdekaan serta mengakibatkan Belanda sukses mendirikan Negara
Indonesia Timur. Perang Puputan Margarana di Bali disebabkan oleh hasil Perjanjian Linggarjati
antara Belanda dan Indonesia. Dalam Perjanjian Linggarjati, salah satu isinya menyebutkan bahwa
pengakuan Belanda secara de facto atas eksistensi Negara Republik Indonesia hanya meliputi
Sumatera, Jawa, dan Madura. Pertempuran berakhir dengan gugurnya Letkol I Gusti Ngurah Rai
bersama 96 orang anggota pasukannya.

Jepang menyerah kepada sekutu

14 Agustus 1945, Pengumuman Menyerahnya Jepang Tanpa Syarat Kepada Sekutu. Pasca bom atom
Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, Jepang menyatakan menyerah tanpa
syarat kepada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Meskipun Dewan Perang Jepang didesak oleh
Kaisar Hirohito untuk menyerah pada tanggal 10 Agustus 1945, namun pertempuran di berbagai
daerah seperti di Manchuria dan Pasifik Selatan masih berlanjut.

Peristiwa menyerahnya Jepang diumumkan melalui radio Jepang pada tanggal 14 Agustus 1945 sore
hari. Peristiwa ini menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang mengerikan sepanjang sejarah
manusia. Menyerahnya Jepang berakibat pada hilangnya kedaulatan negara Jepang. Selain
menyerah, Jepang juga dipaksa menandatangani Perjanjian Postdam. Sekitar 1.000 tentara Jepang
menyerbu Istana Kekaisaran karena menolak menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Prajurit yang
masih setia kepada Kaisar Hirohito berhasil menghalau para penyerang. Jenderal Anami, anggota
Dewan Perang yang paling tidak setuju dengan menyerahnya Jepang melakukan bunuh diri dengan
alasan menebus kekalahan tentara Jepang dan terhindar dari keharusan mendengarkan ucapan
kaisar tentang kata-kata penyerahan Kaisar Jepang.

Anda mungkin juga menyukai