Tentang
Sejarah Pertempuran Ambarawa
Oleh
:Muhammad Saifurrizal
Kelas
:XII TIPTL A
pulau di Jepang, Nusantara diserahkan kepada laksamana Inggris, Louse Mountbatten. Ketika
pihak Inggris diberikan perintah untuk mengembalikan kedamaian dan pemerintahan sipil di
Jawa, pasukan Belanda melihat kesempatan ini sebagai administrasi koloni dan bisa terus
mengeruk kekayaan Nusantara tanpa harus memberikan apapun.
Bibit-bibit kerusuhan sudah mulai diinisiasikan pada bulan Oktober 1945, yang meskipun
perjanjiannya adalah pihak Jepang harus pulang, mereka abaikan dan mereka merasa mereka
masih pantas untuk memegang kondisi Indonesia yang awalnya ingin mereka jadikan negara
boneka ini. Di Pekalongan, Jawa Tengah, polisi militer Jepang berhasil membunuh salah satu
anggota barisan pemuda pada tanggal 3 Oktober. Di Bandung, hal yang sama juga tejadi
antara tentara Jepang melawan barisan pemuda. Kemenangan dan keberhasilan pendudukan
Jepang di Bandung tidak berarti apa-apa, karena setelahnya mereka memberikan hak akan
kota tersebut ke Inggris. Perang paling mematikan melawan Jepang baru dimulai di
Semarang pada tanggal 14 Oktober. Pada saat itu, tentara republik Indonesia dipaksa mundur
dan sebagai gantinya mereka membunuh 130 hingga 300 tentara Jepang yang menjadi
tawanan mereka. Kejadian ini menewaskan 500 tentara Jepang dan 2000 tentara Indonesia.
Hampir saja Jepang menguasai kota itu, namun kemudian tentara Inggris datang dan
memulangkan tentara dan masyarakat sipil Jepang ke negara mereka sendiri.
Perang Ambarawa dimulai ketika NICA telah tiba di Ambarawa dan bersiap-siap untuk
membebaskan tawanan belanda, dimana kemudian tawanan-tawanan tadi malah diberikan
persenjataan dan membuat warga Indonesia muak luar biasa. Awal perang terjadi di
Magelang dimana tentara sekutu berusaha keras untuk mencabuti persenjataan tentara
keamanan rakyat dan menyulut kekacauan.
Sejarah pertempuran Ambarawa Magelang sendiri baru dimulai ketika tanggal jatuh tepat
pada 11 Desember 1945. Pada saat itu, kolonel Soedirman mengadakan rapat yang diikuti
oleh para komandan sektor TKR. Penyerangan pertama terjadi pada 12 Desember pukul 4.30
pagi dan serangan pembukaan dimulai dari tembakan mitraliur, dan berlanjut oleh penembakpenembak karaben. Hanya butuh waktu satu setengah jam bagi pasukan TKR untuk
menundukkan pasukan bersenjata pemerintah Belanda. Peperangan akhirnya selesai pada
tanggal 15 Desember 1945, perang ini berakhir dengan kemenangan Indonesia berkat taktik
supit urang (rangkap dari kedua sisi) sehingga musuh kehabisan suplai.
Pertempuran Ambarawa Magelang tidak akan terjadi jika sebelumnya tidak ada gerakangerakan nasionalis yang memaksa terpisahnya Indonesia dari cengkraman pemerintahan
belanda. Revolusi dan perang tadi juga tidak lepas dari pengaruh Jepang yang mampu
mengusir para penjajah Belanda dari Indonesia dalam waktu beberapa bulan, meskipun
secara tidak langsung, ini semua berkat Jerman yang telah berhasil mendesak Belanda untuk
mengeluarkan seluruh kemampuan perangnya saat Jerman mulai memasuki teritorinya.
A. Nilai Positif
1. Indonesia Berhasil Mengusir Belanda dan Jepang.
2. Terbentuknya Badan-Badan yang mengatur kemerdekaan.
3. Dibentuknya BPUPKI.
4. Indonesia berhasil mengusir pasukan sekutu.
B. Nilai Negatif
1. Indonesia diduduki oleh Jepang.
2. Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.
3. Belanda tetap berkeinginan untuk menduduki Indonesia setelah jepang pergi.
4. Terjadi perang antara Indonesia dan Belanda.
5. Banyaknya korban berjatuhan pada pertempuran tersebut.
C. Struktur dan Informasi Teks
N
o
1
Struktur
Paragraf
Orientasi
Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 1
Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 2
Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 3
Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 4
Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 5
Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 6
Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 7
Re
Orientasi
D. Nilai-Nilai Kearifan
a. Timbul gerakan-gerakan nasional yang berusaha untuk membuat Indonesia Merdeka.