Anda di halaman 1dari 7

Tugas Bahasa Indonesia

Tentang
Sejarah Pertempuran Ambarawa

Oleh

:Muhammad Saifurrizal
Kelas

:XII TIPTL A

Sejarah Pertempuran Ambarawa


Sejarah pertempuran Ambarawa Magelang merupakan salah satu bagian dari revolusi sosial
yang berlatar waktu setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 dan
pengakuan Belanda akan kemerdekaan Indonesia di akhir tahun 1949. Sebenarnya, gerakan
revolusi sosial ini sendiri adalah bagian dari gerakan kemerdekaan Indonesia yang dimulai
sejak Mei 1908. Perjuangan pada era revolusi sosial ini terjadi selama 4 tahun dan melibatkan
konflik bersenjata yang sporadis namun luar biasa berdarah, pergolakan politik dan komunal,
serta dua intervensi major diplomatis dari diplomat internasional. Meskipun pada saat itu
Belanda mampu mengontrol kota pada hati pihak-pihak republik yang berada di Jawa dan
Sumatra, namun mereka tidak bisa mengontrol wilayah pedesaan.
Pertempuran Ambarawa dimulai karena timbulnya berbagai gerakan di tahun-tahun awal
abad ke-20. Petinggi-petinggi Jepang yang ada di Indonesia pada saat itu mulai menyebarkan
sentimen-sentimen nasional. Meskipun awalnya ini semua hanya taktik politik yang
dilakukan Jepang untuk mengambil hati masyarakat Indonesia, sokongan ini ternyata mulai
membentuk badan-badan baru yang membantu kemerdekaan Indonesia nantinya, juga dengan
mengangkat pemimpin-pemimpin yang menjanjikan seperti Soekarno. Selain itu, Jepang juga
ingin membuktikan kebohongan bahwa mereka memihak Indonesia dengan menghancurkan
dan mengganti sistem ekonomi, adminsitrasi, dan infrastruktur politik yang dibangun oleh
Belanda dengan milik mereka sendiri.
Pada 6 Agustus 1945, Jepang menerima kabar bahwa salah satu kota besar mereka yang
bernama Hiroshima menjadi target pemboman nuklir oleh orang-orang Amerika Serikat. Hal
ini membuat moral para pasukan Jepang turun, dan belum sempat mereka membangun
percaya diri mereka, pada tanggal 9 Agustus muncul sebuah berita tentang dibomnya
Nagasaki dengan bom yang sangat berat bernama Fat Man untuk Nagaski dan Little Boy
untuk Hiroshima. Esoknya, pada tanggal 15 Agustus, tepat beberapa hari setelah pengeboman
Nagasaki dan deklarasi perang oleh Soviet, Jepang akhirnya mengaku kalah pada sekutu.
Kekalahan Jepang pada masa-masa akhir Perang Dunia II ini membuat Belanda yang selalu
siaga mengawasi Indonesia memiliki pemikiran untuk kembali menduduki Indonesia dan
mengucapkan pada Jepang untuk menjaga aturan dan hukum di sana tanpa tahu bahwa
pilihan mereka akan mencatatkan sejarah pertempuran Ambarawa Magelang.
Setelah sebelumnya Jepang membuat Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) untuk persiapan kemerdekaan, mereka ditekan oleh pemuda radikal
bahwa mereka ingin Soekarno menyatakan deklarasi jauh lebih cepat, yaitu pada tanggal 17
Agustus 1945. Hal ini bertepatan dengan dua hari menyerahnya kerajaan Jepang pada sekutu,
dan setelah debat panjang akhirnya mereka setuju. Di hari yang sama juga, KNIP mengangkat
Soekarno menjadi presiden dan Hatta sebagai wakilnya.
Meskipun sebelumnya Belanda sudah menargetkan untuk kembali menduduki Indonesia, hal
itu digagalkan dengan berkurang drastisnya kekuatan tempur mereka, dan baru pada tahun
1946 mereka cukup kuat. Selama masa penyembuhan kekuatan tempur ini, Jepang dipercaya
oleh Belanda sepagai pengawas Indonesia dan karena tentara Amerika terlalu sibuk dengan

pulau di Jepang, Nusantara diserahkan kepada laksamana Inggris, Louse Mountbatten. Ketika
pihak Inggris diberikan perintah untuk mengembalikan kedamaian dan pemerintahan sipil di
Jawa, pasukan Belanda melihat kesempatan ini sebagai administrasi koloni dan bisa terus
mengeruk kekayaan Nusantara tanpa harus memberikan apapun.
Bibit-bibit kerusuhan sudah mulai diinisiasikan pada bulan Oktober 1945, yang meskipun
perjanjiannya adalah pihak Jepang harus pulang, mereka abaikan dan mereka merasa mereka
masih pantas untuk memegang kondisi Indonesia yang awalnya ingin mereka jadikan negara
boneka ini. Di Pekalongan, Jawa Tengah, polisi militer Jepang berhasil membunuh salah satu
anggota barisan pemuda pada tanggal 3 Oktober. Di Bandung, hal yang sama juga tejadi
antara tentara Jepang melawan barisan pemuda. Kemenangan dan keberhasilan pendudukan
Jepang di Bandung tidak berarti apa-apa, karena setelahnya mereka memberikan hak akan
kota tersebut ke Inggris. Perang paling mematikan melawan Jepang baru dimulai di
Semarang pada tanggal 14 Oktober. Pada saat itu, tentara republik Indonesia dipaksa mundur
dan sebagai gantinya mereka membunuh 130 hingga 300 tentara Jepang yang menjadi
tawanan mereka. Kejadian ini menewaskan 500 tentara Jepang dan 2000 tentara Indonesia.
Hampir saja Jepang menguasai kota itu, namun kemudian tentara Inggris datang dan
memulangkan tentara dan masyarakat sipil Jepang ke negara mereka sendiri.
Perang Ambarawa dimulai ketika NICA telah tiba di Ambarawa dan bersiap-siap untuk
membebaskan tawanan belanda, dimana kemudian tawanan-tawanan tadi malah diberikan
persenjataan dan membuat warga Indonesia muak luar biasa. Awal perang terjadi di
Magelang dimana tentara sekutu berusaha keras untuk mencabuti persenjataan tentara
keamanan rakyat dan menyulut kekacauan.
Sejarah pertempuran Ambarawa Magelang sendiri baru dimulai ketika tanggal jatuh tepat
pada 11 Desember 1945. Pada saat itu, kolonel Soedirman mengadakan rapat yang diikuti
oleh para komandan sektor TKR. Penyerangan pertama terjadi pada 12 Desember pukul 4.30
pagi dan serangan pembukaan dimulai dari tembakan mitraliur, dan berlanjut oleh penembakpenembak karaben. Hanya butuh waktu satu setengah jam bagi pasukan TKR untuk
menundukkan pasukan bersenjata pemerintah Belanda. Peperangan akhirnya selesai pada
tanggal 15 Desember 1945, perang ini berakhir dengan kemenangan Indonesia berkat taktik
supit urang (rangkap dari kedua sisi) sehingga musuh kehabisan suplai.
Pertempuran Ambarawa Magelang tidak akan terjadi jika sebelumnya tidak ada gerakangerakan nasionalis yang memaksa terpisahnya Indonesia dari cengkraman pemerintahan
belanda. Revolusi dan perang tadi juga tidak lepas dari pengaruh Jepang yang mampu
mengusir para penjajah Belanda dari Indonesia dalam waktu beberapa bulan, meskipun
secara tidak langsung, ini semua berkat Jerman yang telah berhasil mendesak Belanda untuk
mengeluarkan seluruh kemampuan perangnya saat Jerman mulai memasuki teritorinya.

A. Nilai Positif
1. Indonesia Berhasil Mengusir Belanda dan Jepang.
2. Terbentuknya Badan-Badan yang mengatur kemerdekaan.
3. Dibentuknya BPUPKI.
4. Indonesia berhasil mengusir pasukan sekutu.
B. Nilai Negatif
1. Indonesia diduduki oleh Jepang.
2. Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.
3. Belanda tetap berkeinginan untuk menduduki Indonesia setelah jepang pergi.
4. Terjadi perang antara Indonesia dan Belanda.
5. Banyaknya korban berjatuhan pada pertempuran tersebut.
C. Struktur dan Informasi Teks
N
o
1

Struktur

Paragraf

Informasi dalam teks

Orientasi

Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 1

Urutan

Pertempuran Ambarawa Magelang merupakan salah satu


bagian dari revolusi social Indonesia.
Pertemperun
Ambarawa
terjadi
setelah
deklarasi
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 dan pengakuan
Belanda akan kemerdekaan Indonesia di akhir tahun 1949.
Gerakan revolusi sosial ini sendiri adalah bagian dari gerakan
kemerdekaan Indonesia.
Gerakan ini dimulai sejak Mei 1908.
Perjuangan pada era revolusi sosial ini terjadi selama 4 tahun
dan melibatkan konflik bersenjata yang sporadis namun luar
biasa berdarah, pergolakan politik dan komunal, serta dua
intervensi major diplomatis dari diplomat internasional.
Pada saat itu Belanda mampu mengontrol kota pada hati
pihak-pihak republik yang berada di Jawa dan Sumatra.
Belanda tidak bisa mengontrol wilayah pedesaan.
Pertempuran Ambarawa dimulai karena timbulnya berbagai
gerakan di tahun-tahun awal abad ke-20.
Petinggi-petinggi Jepang yang ada di Indonesia pada saat itu
mulai menyebarkan sentimen-sentimen nasional.
Terbentuknya
badan-badan
baru
yang
membantu
kemerdekaan Indonesia nantinya.
Badan tersebut mengangkat pemimpin-pemimpin yang
menjanjikan seperti Soekarno.
Jepang tidak memihak Indonesia.
Jepang menghancurkan dan mengganti sistem ekonomi,
adminsitrasi, dan infrastruktur politik yang dibangun oleh
Belanda dengan milik mereka sendiri.
Pada 6 Agustus 1945, kota Hiroshima menjadi target

Peristiwa
Sejarah
Tahap 2

Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 3

Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 4

Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 5

pemboman nuklir oleh Amerika Serikat.


Hal ini membuat moral para pasukan Jepang turun.
Pada tanggal 9 Agustus dibomnya Nagasaki.
Bom-bom tersebut bernama Fat Man untuk Nagaski dan
Little Boy untuk Hiroshima.
Pada tanggal 15 Agustus Jepang akhirnya mengaku kalah
pada sekutu.
Kekalahan Jepang ini membuat Belanda yang selalu siaga
mengawasi Indonesia memiliki pemikiran untuk kembali
menduduki Indonesia.
Jepang membuat Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Jepang ditekan oleh pemuda radikal bahwa mereka ingin
Soekarno menyatakan deklarasi pada tanggal 17 Agustus
1945.
setelah debat panjang akhirnya Jepang setuju.
Di hari yang sama juga, KNIP mengangkat Soekarno menjadi
presiden dan Hatta sebagai wakilnya.
Belanda menargetkan untuk kembali menduduki Indonesia.
Pada tahun 1946 mereka cukup kuat untuk bertempur.
Selama masa penyembuhan kekuatan tempur ini, Jepang
dipercaya oleh Belanda sepagai pengawas Indonesia.
Karena Amerika terlalu sibuk dengan pulau di Jepang,
Nusantara diserahkan kepada laksamana Inggris, Louse
Mountbatten.
Ketika
pihak
Inggris
diberikan
perintah
untuk
mengembalikan kedamaian dan pemerintahan sipil di Jawa,
pasukan Belanda melihat kesempatan ini untukk dating ke
nusantara.
Bibit-bibit kerusuhan sudah mulai timbul pada bulan Oktober
1945.
Jepang tetap menetap walaupun mereka mempunyai
perjanjian untuk pergi dari Indonesia.
Di Pekalongan, Jawa Tengah, polisi militer Jepang berhasil
membunuh salah satu anggota barisan pemuda pada tanggal 3
Oktober.
Di Bandung, hal yang sama juga tejadi antara tentara Jepang
melawan barisan pemuda.
Kemenangan dan keberhasilan pendudukan Jepang di
Bandung tidak berarti apa-apa.
Karena setelahnya mereka memberikan hak akan kota
tersebut ke Inggris.
Perang paling mematikan melawan Jepang baru dimulai di

Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 6

Urutan
Peristiwa
Sejarah
Tahap 7

Re
Orientasi

Semarang pada tanggal 14 Oktober.


Pada saat itu, tentara Republik Indonesia dipaksa mundur.
Tentara Indonesia membunuh 130 hingga 300 tentara Jepang
yang menjadi tawanan mereka.
Kejadian ini menewaskan 500 tentara Jepang dan 2000
tentara Indonesia.
Sebelum jepang sempat menduduki kota tersebut, Inggris
datang dan memulangkan tentara dan masyarakat sipil Jepang
ke negara mereka sendiri.
Perang Ambarawa dimulai ketika NICA telah tiba di
Ambarawa dan bersiap-siap untuk membebaskan tawanan
belanda.
Tawanan-tawanan tadi malah diberikan persenjataan.
Awal perang terjadi di Magelang dimana tentara sekutu
berusaha keras untuk mencabuti persenjataan tentara
keamanan rakyat dan menyulut kekacauan.
Sejarah pertempuran Ambarawa Magelang sendiri baru
dimulai ketika tanggal jatuh tepat pada 11 Desember 1945.
Pada saat itu, kolonel Soedirman mengadakan rapat yang
diikuti oleh para komandan sektor TKR.
Penyerangan pertama terjadi pada 12 Desember pukul 4.30
pagi.
Serangan pembukaan dimulai dari tembakan mitraliur.
Serangan berlanjut oleh penembak-penembak karaben.
Hanya butuh waktu satu setengah jam bagi pasukan TKR
untuk menundukkan pasukan bersenjata pemerintah Belanda.
Peperangan akhirnya selesai pada tanggal 15 Desember 1945,
Perang ini berakhir dengan kemenangan Indonesia berkat
taktik supit urang (rangkap dari kedua sisi) sehingga musuh
kehabisan suplai.
Pertempuran Ambarawa Magelang tidak akan terjadi jika
sebelumnya tidak ada gerakan-gerakan nasionalis.
Gerakan-gerakan tersebut memaksa terpisahnya Indonesia
dari cengkraman pemerintahan belanda.
Revolusi dan perang tadi juga tidak lepas dari pengaruh
Jepang yang mampu mengusir para penjajah Belanda dari
Indonesia dalam waktu beberapa bulan.
Semua ini berkat Jerman yang telah berhasil mendesak
Belanda untuk mengeluarkan seluruh kemampuan perangnya
saat Jerman mulai memasuki teritorinya.

D. Nilai-Nilai Kearifan
a. Timbul gerakan-gerakan nasional yang berusaha untuk membuat Indonesia Merdeka.

b. Keinginan Rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya walaupun


mereka tidak diakui oleh Belanda.
c. Pertempuran Ambarawa membuat timbulnya sikap nasionalisme Indonesia dengan
terus membela tanah air mereka dari para penjajah.
d. Pertempuran Ambarawa membuat pejuang yakin dengan kemampuannya sendiri
karena nilai - nilai patriotisme dan militasi begitu membara.
e. Pertempuran Ambarawa merperkokoh kesatuan bangsa Indonesia karena rakyat dan
tentara bersatu untuk menghadapi musuh mereka.

Anda mungkin juga menyukai