1. Pembentukan BPUPKI
Akhir tahun 1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik semakin terdesak. Jepang menegaskan
kembali janjinya untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Letnan Jenderal Kumakichi Harada membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau Dokuritsu Junbi Cosakai pada tanggal 1
Maret 1945
BPUPKI diketuai oleh Radjiman Wediodiningrat dan bertugas menyeidiki berbagai
kebutuhan untuk membentuk sebuah negara yang merdeka.
BPUPKI mengadakan sidang resmi dari tanggal 28 Mei 1945 – 1 Juni 1945. Sidang ini
menghasilkan rumusan dasar negara yaitu Pancasila.
2. Pembentukan PPKI
BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 dan digantikan oleh PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi linkai, yang diketuai oleh Ir. Soekarno
PPKI mengesahkan Pancasila sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945.
4. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa terjadi 20 November1945 - 15 Desember 1945, di Ambarawa, Jawa Tengah.
Pertempuran ini dilatarbelakangi oleh tentara Sekutu yang melanggar perjanjian keamanan untuk
melucuti senjata tentara Jepang yang sudah kalah di wilayah Jawa Tengah.
Pada tanggal 26 November 1945, pimpinan pasukan TKR, Letkol Isdiman gugur, digantikan dengan
Kolonel Soedirman, panglima Divisi V Banyumas.
Berkat taktik jitu yang diterapkan oleh Kolonel Sudirman, pasukan TKR dapat memukul mundur
pasukan sekutu pada tanggal 15 Desember 1945.Oleh karena itu tanggal 15 Desember diperingati
sebagai Hari Ifanteri. Demikian juga di Ambarawa didirikan sebuah monumen yang diberi nama
Palagan Ambarawa.
.
Setelah dibubarkannya BPUPKI pada tanggal 7 Agustus 1945, dibentuk PPKi yang diketuai oleh Ir. Soekarnoo
memiliki beberapa tugas utama, yaitu :
1. Meresmikan Pembukaan Dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945
2. Melanjutkan hasil kerja BPUPKI
3. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah ketatanegaraan bagi negara baru yaitu
Indonesia
18 Agustus 1945
1) Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945
2) Memilih dan mengangkat Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia
19 Agustus 1945
1) Membentuk 12 kementerian dan 4 menteri negara
2) Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 provinsi (Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi, dan Borneo) yang dipimpin oleh gubernur.
22 Agustus 1945
1) Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai pembantu presiden sebelum lembaga-
lembaga negara sesuai UUD 1945 yang terbentuk secara resmi.
2) Membentuk tiga badan sebagai wadah perjuangan yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai
Nasional Indonesia (KNI), dan BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang memiliki tugas menjaga
keamanan dan ketertiban umum dibawah koordinasi KNI