Kemerdekaan Indonesia
Penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ini sendiri berawal dari pesan Drs.
Moh. Hatta kepada pemuda B.M. Pesan ini disampaikan oleh Drs. Mohammad Hatta,
pada tanggal 16 Agustus 1945 jam 20.00 WIB sesaat setelah teks proklamasi
kemerdekaan selesai dirumuskan.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 teks proklamasi tersebut berhasil diselundupkan dan
sampai ke tangan Waidan B. Palenewen, Palenewen menerima teks tersebut dari
seorang wartawan berita Domei sendiri yang bernama Syahruddin. Seterusnya Waidan
memerintahkan seorang markonis radio yang bernama F. Wuz untuk menyiarkannya
secara terus menerus dengan jeda waktu 30 menit sampai pukul 16.00 saat siaran
berhenti.
Mendengar siaran berita Radio Domei/Yoshima ini, pucuk pimpinan tentara Jepang di
Jawa memerintahkan untuk meralat berita tersebut dan menyatakannya sebagai
kekeliruan. Akibatnya pada tanggal 20 Agustus 1945 kantor berita tersebut disegel dan
para pegawainya dilarang masuk.
Namun semangat para tokoh pemuda bangsa ini memang sangat luar biasa. Setelah
kantor berita tersebut disegel, mereka tanpa sepengetahuan militer Jepang, mengambil
beberapa peralatan penting yang dimiliki Kantor Berita Domei. Kemudian mereka
membuat pemancar baru di jalan Menteng 31 Jakarta, dengan bantuan beberapa teknisi
radio, yaitu Sukarman, Sutanto, Susilahardja, Suhandar, dan M. Yusuf Ronodipuro.
Bahkan kemudian M. Yusuf Ronodipuro bertindak sebagai pembaca berita proklamasi.
Dengan kode panggilan DJK 1 pemancar baru ini terus menerus menyiarkan berita ke
seluruh pelosok Jawa dan tanah air. Sementara itu di jalan-jalan, di tembok-tembok, di
gerbong-gerbong kereta api dan sebagainya semangat kemerdekaan dan revolusi
tercermin dalam setiap tulisan-tulisan atau slogan-slogan. Misalnya beberapa dari slogan-
slogan tersebut seperti : “Respect our Constitution, 17 August! Hormatilah Konstitusi
kami, tanggal 17 Agustus! ; Sekali Merdeka Tetap Merdeka! ; Merdeka atau Mati!
4. Pertempuran di Surabaya
Pada Tanggal 25 Oktober 1945, dibawah pimpinan Brigadir Jendral Mallaby Brigade 49
Inggris mendarat di Surabaya, Kedatangan Mallaby disambut oleh R.M.T.A. Suryo
(Gubernur Jawa Timur). kala itu mereka bertugas untuk melucuti serdadu Jepang serta
membebaskan para interniran