PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
INFEKSI TRIWULAN III
BULAN JULI - SEPTEMBER
TAHUN 2022
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. PENDAHULUAN...............................................................................................3
B. TUJUAN.............................................................................................................4
C. LAPORAN HASIL KEGIATAN PPI.................................................................5
D. EVALUASIKEGIATAN....................................................................................6
BAB II HASIL PENCATATAN.............................................................................7
A. WAKTU PENCATATANSURVEILANCE.......................................................7
B. PENGAWASAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK..........................................10
C. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN.................................................................11
D. ORIENTASI KARYAWAN BARU…............................................................12
E. PENANGANAN LUKA TUSUK JARUM......................................................13
F.PEMELIHARAAN KESEHATAN KARYAWAN...........................................14
G.MONITORING PENGELOLAAN KAMAR JENAZAH................................15
H.MONITORING KEJADIAN LUAR BIASA...................................................15
BAB III ANALISA DATA....................................................................................16
A. HAiS..................................................................................................................16
B. MONITORING CUCI TANGAN.....................................................................20
C. MONITORING APD........................................................................................31
BAB IV KESIMPULAN.......................................................................................37
BAB V
PENUTUP….......................................................................................................38
2
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI RSIA RINOVA INTAN
A. Pendahuluan
3
mencegah agar tidak terjadi infeksi, sedangkan pengendalian memiliki arti
meminimalisasi resiko terjadinya infeksi. Dengan demikian, tujuan utama dari
pelaksanaan program ini adalah mencegah dan mengendalikan infeksi dengan cara
menghambat pertumbuhan dan transmisi mikroba yang berasal dari sumber di
sekitar penderita yang sedang dirawat (Darmadi, 2008).
Infeksi adalah proses saat organisme (bakteri, virus, jamur) yang mampu
menyebabkan penyakit masuk kedalam tubuh atau jaringan dan menyebabkan
trauma atau kerusakan. Bakteri, virus, jamur memiliki berbagai cara untuk masuk
ke dalam tubuh. Cara penularan dibagi menjadi kontak langsung dan tidak langsung.
Kontak langsung terdiri atas penyebaran orang ke orang (misalnya bersin, kontak
seksual, atau semacamnya), hewan ke orang (misalnya dari gigitan atau cakaran
binatang, binatang peliharaan), atau dari ibu hamil ke anaknya yang belum lahir
melalui plasenta. Kontak tidak langsung teridiri atas gigitan serangga yang hanya
menjadi pembawa dari mikoorganisme atau vektor (seperti nyamuk, lalat, kutu) dan
kontaminasi melalui air dan makanan.
Komite PPI RSIA Rinova Intan melakukan surveillance
HAiS terhadap IDO, ISK, Plebitis, Decubitus untuk unit pelayanan keperawatan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terlaksananya penurunan risiko infeksi yg didapat dan ditularkan diantara
pasien, petugas medis, petugas non medis, karyawan kontrak, dan
pengunjung.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pelaksanaan kegiatan program pencegahan dan
pengendalian infeksi di RSIA Rinova Intan.
b. Pengawasan terhadap pelayanan sterilisasi, pengelolaan sampah,
pengelolaan linen, kewaspadaan universal, pengawasan pasien isolasi,
penggunaan desinfektan.
c. Pelaksanaan surveillance .
d. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
e. Pelaksanaan orientasi terhadap karyawan baru.
f. Pelaksanaan penanganan luka tusuk jarum / benda tajam.
g. Monitoring pengelolaan jenazah
h. Monitoring Kejadian Luar Biasa / Investigasi Out Break bila ada
i. Pemeliharaan Kesehatan karyawan
j. Penggunaan Antibiotik yang rasional
4
C. Ruang Lingkup
1. Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Kamar Bedah
5. High Care Unit (HCU)
6. Laboratorium
7.
8. Farmasi
9. Instalasi Gizi
10. IPSRS
11. Laundry
12. K3
13. Cleaning service
D. Evaluasi Kegiatan
1. Pengawasan Sterilisasi
a. Proses sterilisasi alat instrument, linen, alkes terpusat di ruang CSSD
b. Pemberian label pada kemasan alat / bahan yang akan disterilisasi
(tanggal penyeterilan) dan proses pengepakan menggunakan pouches
dan label indikator eksternal dan Internal di ruang CSSD
c. Pembersihan alat-alat instrument atau pre-cleaning dan proses
sterilisasi dilakukan di masing-masing instalasi
d. Dari masing-masing instalasi untuk Alur penyeterilan ke CSSD sudah
sesuai dengan prosedur
e. Waktu Penyeterilan CSSD berjalan sesuai dengan prosedur
f. Pengecekan alat instrumen yang sudah tidak layak pakai(berkarat)
sudah berjalan tiap hari
2. Pengelolaan sampah
a. Jenis sampah di RSIA Rinova Intan ada 4 jenis (sampah infeksius plastik
kuning,sampah non Infeksius sampah hitam,savety box untuk benda
tajam dan limbah cair)
b. Kepatuhan petugas dalam Pemilahan untuk pembuangan sampah
infeksius dan non infeksius di setiap Instalasi sudah berjalan dengan baik
walaupun ada sebagian dari petugas di instalasi tertentu yang belum tepat
untuk pemilahan jenis sampah
c. Pembuangan Sampah Infeksius menggunakan jasa pihak ketiga ( PT
ARAH)
5
d. Tempat Pembuangan Limbah TPS B3 dan Sampah non infeksius terletak
di area belakang Rumah Sakit.
e. Pembuatan ijin pembuangan limbah cair sudah ada.
f. Pemberian kaporit setiap minggu ke tandon air dilakukan secara teratur.
g. Pengurasan tandon air setiap 6 bulan dilakukan secara teratur.
h. Pemilahan untuk pembuangan sampah infeksius dan non infeksius di
setiap Instalasi sudah berjalan dengan baik walaupun ada sebagian dari
petugas di instalasi tertentu yang belum tepat untuk pemilahan sampah
3. Pengelolaan Linen
a. Pemisahan atau pemilahan linen infeksius & non infeksius di
laksanakan oleh petugas ruangan.
b. Penyerahan linen kotor ke laundry dilakukan 2 kali di mulai dari pagi
jam 05.30-06.30 dan Sore j.15.00 - 16.00 dengan melewati jalur kotor
c. Pengambilan linen kotor untuk Instalasi Kamar bedah di laksanakan
dua kali dalam sehari pagi dan sore oleh petugas laundry (bila ada
linen kotor)
d. Proses pengepakan linen menggunakan plastik berwarna putih khusus
untuk mengepak linen supaya tidak mudah terkontaminasi debu dan
pemberian label
e. Proses pengeringan linen menggunakan mesin pengering
f. Pendistribusian linen bersih dari Instalasi laundry siang pada jam
11.00 – 12.0 sedangkan sore pada jam 17.30 – 18.30 Wib dengan
menggunakan Tempat Linen bersih yang tertutup dan diangkut dengan
troli bersih melewati jalur bersih
4. Kewaspadaan Universal
a. Mengadakan sosialisasi pengunaan Alat Pelindung Diri yang benar dan
sesuai indikasi untuk petugas kesehatan (keperawatan), petugas
kebersihan (Cleaning Service),Petugas penunjang medis, (gizi,
laboratorium, radiologi, fisioterapi ) dan unit laundry, pada saat
melakukan kegiatan atau tindakan.
b. Memonitoring kepatuhan petugas dalam penggunaan Alat Pelindung
Diri sesuai dengan prosedur
c. Perlengkapan Alat Pelindung Diri sudah tersedia di masing-masing
ruangan
d. Pemakaian APD masker pada petugas masih ada yang belum sesuai
seperti masih ditemukan nya masker menggantung di dagu,masker di
saku,masker ditaruh disembarang tempat,menyentuh depan masker
tanpa cuci tangan
6
e. Masih ditemukan pembuangan masker yang tidak sesuai
6. Penggunaan Desinfektan
a. Cairan yang digunakan untuk membersihkan Lantai di Instalasi bedah
sentral dan ICU menggunakan cairan Mikrozide dan sudah dilakukan
uji swab pada lantai Instalasi kamar bedah dengan hasil tidak
ditemukan bakteri di dalam ruang Instalasi Kamar Bedah
b. Cairan yang di gunakan untuk membersihkan alat instrument (kritikal)
menggunakan cairan bayzime, dan sudah dilakukan uji swab alat
instrument dengan hasil baik dalam artinya tidak ditemukan bakteri..
c. Cairan yang digunakan untuk membersihkan alat yang masuk ke
dalam mukosa (semikritikal) seperti : ETT,Gudel di bersihkan atau di
rendam dengan menggunakan cairan Baycide
7
d. Cairan yang digunakan untuk pembersihan alat-alat kesehatan(meja
operasi, inkubator,monitor,syring pump, infan famer, ekg, nebulizer,
troli emergency) menggunakan Terralin protect disinfectan
E. SURVEILLANCE
1. Phlebitis
1) Angka Kejadian Plebitis
a. Target yang harus dicapai ≤1,5 ‰
b. Hasil pencapaian bulan Juli 0 ‰ , Agustus 0 ‰, September 0 ‰
2) Analisa Data
Standar dari Plebitis akibat pemasangan infus adalah ≤ 1,5 ‰. Berdasarkan
dari Data di atas, tidak ditemukan kasus Phlebitis pada bulan Juli hingga
bulan September. Angka kejadian Plebitis pada tindakan pemasangan infus
sudah mencapai standar dengan adanya sosialisasi ulang tentang tata cara
pemasangan infus yang tepat sesuai standar prosedur operasional di tiap-tiap
unit pelayanan
3) Rekomendasi
a. Meningkatkan Perawatan infus pada intra vena untuk mengurangi
terjadi plebitis akibat pemasangan infus.
b. Meningkatkan Five Moment dalam melakukan tindakan pemasangan
infus
c. Mengganti jarum vena rutin dilakukan dalam waktu 4x24 jam kecuali
untuk pasien anak dan bayi
d. Mengganti infus set atau transfusi set bila sudah tidak lancer tetesan
infus nya
4) Rencana tindak lanjut :
a. Melakukan monitoring pada tindakan pemasangan infus yang sesuai
prosedur yang dilakukan di ruangan
b. Meningkatkan tehnik aseptic dalam pemasangan infus
8
2. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
1) Angka Infeksi Daerah Operasi (IDO)
a. Standar angka untuk infeksi yang didapatkan pada tindakan operasi
(IDO) adalah ≤1,5 %
b. pada triwulan ke III bulan Juli, Agustus dan September didapatkan
hasil Juli 0%, Agustus 0%, September 0 %, dari hasil tersebut maka
standar angka IDO sudah sesuai dengan standar.
2) Analisa data
Standar dari IDO adalah ≤ 1,5 %. Berdasarkan dari Data di atas, tidak
ditemukan kasus infeksi dari tindakan operasi (IDO) untuk tindakan operasi SC,
operasi hernia dan operasi hemoroid pada bulan Juli hingga bulan September.
Hal ini menunjukkan bahwa data angka infeksi daerah operasi (IDO) sudah
tercapai sesuai standar.
3) Rekomendasi
a) Melakukan perawatan luka sesuai standar prosedur operasional
(SPO) untuk menjaga prinsip steril dan bersih pada alat yang
digunakan
b) Melakukan Edukasi dan sosialisasi tentang cara perawatan
dan pemeliharaan luka pada post operasi.
c) Meningkatkan prinsip Tehnik aseptik pada pasien dengan post operasi
d) Memberikan edukasi kepada pasien untuk tidak melakukan
pantangan makan selama proses penyembuhan luka post op sc
4) Rencana Tindak Lanjut
a) Melakukan edukasi dan sosialisasi ulang tentang cara perawatan
dan pemeliharaan luka pada post operasi
b) Memberikan Informasi ulang pada pasien atau keluarga pasien
terkait jadwal kontrol ulang
c) Edukasi pada Pasien dan keluarga pasien terkait Hygiene atau
kebersihan
9
F. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pada triwulan III bulan Juli – September 2022 ada perekrutan karyawan baru dan
pembekalan karyawan baru. Orientasi terhadap karyawan baru baik kontrak
maupun magang yang medis maupun non medis sudah berjalan dengan adanya
pembekalan tentang materi program PPI yang ada di Rumah Sakit H. A Zaky
Djunaid. Pembekalan orientasi karyawan baru dengan sebelumnya dilakukan ujian
pre tes dan post test pada karyawan orientasi.
1. Petugas yang tertusuk benda tajam wajib mengisi form paparan pajanan dan
melaporkan kepada Komite PPI atau Komite K3 RS untuk dilakukan nya
tindakan lanjut
2. Penanganan luka tusuk jarum atau benda tajam sudah mengikuti sesuai
standar prosedur operasional (SPO).
3. Pelaksanaan penanganan luka tusuk jarum / benda tajam di berlakukan
terhadap seluruh karyawan yang bekerja di rumah sakit atau Instalasi
terkait ( dokter, perawat, radiologi, cleaning servis, gizi, laundry).
4. Dalam waktu tiga bulan ini pada Juli - September 2022 tidak ada
karyawan yang terpapar benda tajam atau tertusuk jarum.
10
I. PEMELIHARAAN KESEHATAN KARYAWAN
Di RSIA Rinova Intan pada Tri Wulan ke III ( Juli - September 2022 ) tidak
ditemukan adanya tanda-tanda kejadian luar Biasa di RSIA Rinova Intan.
11
L. KESIMPULAN
1. Kepatuhan alat pelindung diri ( APD ) sudah mulai meningkat dari tiap
Instalasi pelayanan dan dalam pemakaian APD sudah sesuai indikasi
2. Pelaksanaan cuci tangan di tiap unit sudah mulai di lakukan sesuai
prosedur yaitu 6 langkah cara cuci tangan ( menurut standar WHO )sesuai
dengan five moment baik dokter,perawat,bidan ,dan penunjang lain.
3. Pemeliharaan kesehatan karyawan sudah berjalan dengan baik dengan
dilakukan nya pemeriksaan medical chek-up pada petugas yang beresiko
tinggi dan pada karyawan baru
4. Edukasi kepada petugas, pasien dan pengunjung untuk mematuhi protokol
kesehatan 5 M ( mencuci tangan , memakai masker, menjaga jarak,
menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas )
5. Pelaksanaan Vaksin Covid 19 untuk seluruh karyawan RS H.A Zaky
Djunaid sudah dilaksanakan sampai tahap vaksin booster kedua
6. Tidak ditemukan kejadian luar biasa atau outbreak dibulan Juli -
September 2022
12
Water, Sodium Laureth
Sulphate, Sodium Lauryl
Sulfate, Sodium Chloride, Peony
Hand Wash Pembersih tangan hand wash
8 Parfume, Gliserin,
Chlorexidine 4% surgical
Chlorhexidine Gluconate 4%,
Proxel GXL, Coloring agent
(Carmoisine).
Water, Carbomer, Non ionic
Surfactant, Cationic Surfactant,
Mono Propylene Glycol,
Sequestering agent, Calcium
10 Bayzime Pembersih instrumen kritikal
Chloride, Protease Amylase
Enzyme, 1,2-Benzisothiazolin-3-
on, Protease Amylase Enzyme
0,45
100 g solution contains the
following active substances: 25 Pembersih lantai finil ok dan
11 Mikrozide
g Ethanol (94 %), 35 g Propan- hcu,udara,lantai dan dinding
1-ol
100 g solution contains the
following active substances: 22
g Alkyl (C12-16)
dimethylbenzyl ammonium
chloride (ADBAC/BKC (C12- Pembersih alkes,meja
12 Terralin
C16)), 17 g 2-Phenoxyethanol, operasi,troli emergency,troli
0.9 g Amines, N-C12-C14 (even
numbered)-alkyltrimethylenedi-,
reaction products with
chloroacetic acid)
13
DATA SURVEILENS HAIS TRIWULAN
III BULAN JULI - SEPTEMBER 2022
ANGKA KEJADIAN
PLEBITIS TRI WULAN III
BULAN JULI - SEPTEMBER 2022
1. Analisa Data
Standar dari Plebitis akibat pemasangan infus adalah ≤ 1,5 ‰, berdasarkan dari
Data di atas tidak ditemukan kasus Plebitis pada bulan Juli hingga bulan
September. Angka kejadian Plebitis pada tindakan pemasangan infus sudah
mencapai standar dengan adanya sosialisasi ulang tentang tata cara
14
pemasangan infus yang tepat sesuai standar prosedur operasional di tiap-tiap
unit pelayanan
2. Rekomendasi
a. Meningkatkan Five Moment dalam melakukan tindakan pemasangan infus
b. Pergantian jarum vena rutin dilakukan dalam waktu 4x24 jam kecuali
untuk pasien anak dan bayi
c. Meningkatkan Perawatan infus pada intra vena untuk mengurangi terjadi
plebitis akibat pemasangan infus.
d. Meminimalkan pemasangan plester biar tidak terjadi peradangan pada
kulit
e. Pergantian selang infus atau transfuse set bila sudah tidak terjadi
kemacetan pada jalannya tetesan infus
3. Analisa data
Standar dari ISK adalah ≤ 1,5 ‰, berdasarkan dari Data di atas, tidak
ditemukan kasus ISK pada bulan Juli hingga bulan September. Angka Infeksi
Saluran Kemih atau ISK pada pemasangan selang kateter sudah mencapai
target dengan dilakukan nya perawatan dan pemeliharaan pada selang kateter
4. Rekomendasi
Dekubitus ≤ 1,5 ‰ 0%
1. Analisa data
Standar dari Decubitus adalah ≤ 1,5 ‰, berdasarkan dari Data di atas tidak
ditemukan kasus Decubitus pada bulan Juli hingga bulan September. Angka
kejadian decubitus atau infeksi yang didapat pada pasien yang tirah baring
tidak ditemukan dikarenakan pasien dengan tirah baring sudah dilakukan
mobilisasi rutin untuk menghindari terjadinya infeksi pada tirah baring atau
pasien yang total care.
2. Rekomendasi
Melakukan mobilisasi secara teratur pada pada pasien dengan total care atau
dengan pasien yang mempunyai keterbatasan pada sistem gerak nya
Edukasi petugas dan pasien tentang penanganan pasien total care dan melatih
ROM pada pasien tertentu yang tidak mampu melakukan aktifitas.
16
ANGKA KEJADIAN IDO TRIWUKAN III
BULAN JULI - SEPTEMBER TAHUN 2022
1. Analisa data
Standar dari IDO adalah ≤ 1,5 %,berdasarkan dari Data di atas, tidak
ditemukan kasus infeksi dari tindakan operasi (IDO) untuk tindakan operasi SC,
operasi hernia, operasi appendicitis dan operasi hemoroid pada bulan Juli
hingga bulan September. Hasil-hasil tersebut sudah memenuhi standar atau
standar sudah tercapai.
2. Rekomendasi
a. Melakukan perawatan luka sesuai standar prosedur operasional
(SPO) untuk menjaga prinsip steril dan bersih pada alat yang
digunakan
b. Melakukan Edukasi dan sosialisasi tentang cara perawatan
dan pemeliharaan luka pada post operasi.
c. Meningkatkan prinsip Tehnik aseptik pada pasien dengan post operasi
17
LAPORAN
KEPATUHAN KEBERSIHAN
TANGAN
TRIWULAN III
BULAN JULI - SEPTEMBER 2022
2
BAB 1
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
2
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
a. Meningkatkan pemahaman tentang kebersihan tangan (hand hygiene).
b. Mencegah dan mengendalikan infeksi melalui transmisi tangan
2. Tujuan
a. Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan (hand
hygiene) dengan handrub maupun handwash.
b. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam kebersihan tangan
(hand hygiene).
c. Meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan cuci tangan
(hand hygiene) dengan 6 langkah dalam 5 moment.
2
BAB II
HASIL KEGIATAN
Audit hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk mengobservasi dan
mengukur kepatuhan para petugas kesehatan dalam melakukan hand hygiene
yang merupakan perilaku mendasar dalam upaya mencegah timbulnya infeksi
silang. Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang dilaksanakan rutin setiap
bulan di RSIA Rinova Intan. Berikut ini laporan kepatuhan hand hygiene pada
setiap unit pelayanan kesehatan RSIA Rinova Intan.
a. Analisa Data
Berdasarkan Data diatas menunjukan bahwa kelengkapan fasilitas
kebersihan tangan periode Juli - September 2022 yaitu 95%. Kelengkapan
100% terdapat pada tersediana kran,air,tempat sampah dan tersedia leaflet,
sedangkan ketersediaan tisu dan sabun cair masing-masing 90%. Kurang
lengkapnya fasilitas terjadi karena petugas terkait kurang patuh untuk
melengkapi, sedangkan persediaan tisu, sabun cair dan handscrub mencukupi.
2
b. Rencana Tindak Lanjut
a. Re edukasi unit terkait untuk selalu melengkapi fasilitas kebersihan tangan
di unit masing-masing
b. Lakukan monitoring evaluasi kelengkapan fasilitas
a. Analisa Data
Berdasarkan Data diatas menunjukan bahwa kepatuhan 6 langkah kebersihan
tangan bulan Juli - September 2022 sudah mengalami peningkatan untuk rata-rata
kepatuhan pada bulan Juli 82 %, bulan Agustus 82 % sedangkan bulan September
83 % Hal ini karena adanya kesadaran petugas terhadap penting nya cuci tangan 6
langkah untuk kesehatan
b. Rekomendasi
1) Meningkatkan edukasi cuci tangan kepada petugas untuk mengurangi HAIs
2) Re sosialisasi ulang tentang 6 langkah cuci tangan kepada petugas
2
3. Kepatuhan five moment kebersihan tangan bulan Juli - September 2022
Data 3. Kepatuhan 5 moment kebersihan tangan triwulan III bulan Juli - September
2022
a. Analisa data
Dengan Melihat data atau angka kepatuhan kebersihan tangan pada petugas sudah
mulai meningkat ini bisa dilihat bahwa petugas sudah mengerti akan pentingnya
kebersihan tangan untuk melindungi diri dan pasien yang di rawat nya. Standar
dari kepatuhan five moment hand hygiene 85 %,berdasarkan dari Data di atas
diperoleh data kepatuhan hand hygiene pada dokter , perawat ,bidan dan petugas
lain pada triwulan III di tiap bulan nya sudah mulai meningkat walaupun belum
sesuai standar.angka kepatuhan hand hygiene sesuai five moment sangat penting
dilakukan untuk mengurangi terjadinya infeksi karena sumber transmisi kuman
melalui tangan.
b. Rekomendasi
3) Setiap pergantian shift atau operan jaga melakukan edukasi cuci tangan
dengan 6 langkah sesuai five moment saat melakukan tindakan
4) Secara rutin untuk mengecek isi hand scrub dan hand wash dengan tujuan
untuk mengetahui kepatuhan cuci tangan
2
c. Rencana Tindak Lanjut
1) Berkolaborasi kepada komite ppi untuk mengoptimalkan kepatuhan hand
hygiene sesuai five moment
2) Melakukan rutin audit Hand hygiene kepada petugas
a. Melakukan Brifieng untuk kepatuhan cuci tangan
b. IHT tentang kebersihan tangan
2
KEPATUHAN
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI
( APD )
TRIWULAN
III
BULAN JULI - SEPTEMBER 2022
2
LAPORAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
TRIWULAN II BULAN APRIL – JUNI 2022
1. Analisa data
2. Rekomendasi:
a. Meningkatkan audit kepatuhan pemakaian APD
b. Kerjasama dengan Komite ppi untuk melakukan edukasi tentang
kepatuhan pemakaian alat pelindung diri.
c. Pembuatan video cara pemakaian dan pelepasan alat pelindung diri
(APD)
2
3. Rencana Tindak Lanjut:
a. Melakukan pemakaian APD sesuai indikasi untuk mengurangi
couse efektif
b. Koordinasi dengan Kepala ruang untuk mengoptimalkan pemakaian
APD yang sudah tersedia
c. Sosialisasi tentang prosedur pemakaian APD yang benar
d. Audit kepatuhan penggunaan alat pelindung diri
2
BAB IV
KESIMPULAN
1. Kepatuhan alat pelindung diri ( APD ) sudah mulai meningkat dari tiap
Instalasi pelayanan dan dalam pemakaian APD sudah sesuai indikasi
2. Pelaksanaan cuci tangan di tiap unit sudah mulai di lakukan sesuai prosedur
yaitu 6 langkah cara cuci tangan ( menurut standar WHO )sesuai dengan five
moment baik dokter,perawat,bidan ,dan penunjang lain.
3. Pemeliharaan kesehatan karyawan sudah berjalan dengan baik dengan
dilakukan nya pemeriksaan medical chek-up pada petugas yang beresiko tinggi
dan pada karyawan baru
4. Edukasi kepada petugas, pasien dan pengunjung untuk mematuhi protokol
kesehatan 5 M ( mencuci tangan , memakai masker, menjaga jarak,
menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas )
3
BAB V
PENUTU
P
Mengetahui :
Direktur,