Anda di halaman 1dari 7

Setiap ruang praktik siswa yang dibangun harus sesuai dengan fungsinya,

dan dilengkapi utilitas penunjang, serta memenuhi aspek keselamatan,


kesehatan dan kenyamanan.

Spesifikasi bahan bangunan yang dipakai dalam pembangunan prasarana


peningkatan akses dan mutu pendidikan pada kegiatan DAK tahun 2017,
dapat dibagi berdasarkan lingkup pekerjaan utama sebagai berikut:

a. Pekerjaan Struktural
No. Uraian Bahan Penjelasan
1. PONDASI
Pondasi :
- Batu kali Pondasi Batu Batu kali/Batu
Kali/Batu Belah
atau Belah Dengan ukuran
± 20 x 20 x 20
cm, Pasir cor, PC
- Beton Pondasi PC, pasir beton,  Untuk bangunan 1
Bertulang Beton split/ koral lantai, Ukuran besi
Bertulang beton, besi beton tulangan yang
dan kawat dipergunakan adalah
bendrat minimal 12 mm,
sedangkan untuk
bangunan lebih dari 2
lantai, dipergunakan
ukuran besi tulangan
sesuai dengan
perhitungan
konstruksi.
 Besi SNI.
2. SLOOF, Sloof Beton Bertulang,  Sloof 15/20
KOLOM, PC, Pasir, Kawat merupakan pasangan
BALOK, PLAT Bendrat, beton tulang besi
LANTAI ruangan utama yang dipasang diatas
minimal 4 ø12 fondasi dan dipasang
mm, atau 6 ø 10 sepanjang pondasi
mm, dengan ukuran lebar
Beugel/Ring min 15 cm dan tinggi 20
8 mm, Mutu cm.
Beton K 175 - K  Besi SNI
225 untuk
bangunan 1
lantai,
sedangkan
untuk bangunan
bertingkat,
kebutuhan
ruangan
berdasarkan
perhitungan
Konstruksi.

LVI - 5
No. Uraian Bahan Penjelasan
Balok Beton Bertulang,  Besi SNI
PC, Pasir, Kawat
Bendrat,
ruangan utama
minimal 4 ø12
mm, atau 6 ø 10
mm, Beugel min
8 mm, Mutu
Beton K 175 - K
225 untuk
bangunan 1
lantai,
sedangkan
untuk bangunan
bertingkat,
kebutuhan
ruangan
berdasarkan
perhitungan
Konstruksi
Kolom Beton Bertulang,  Beton K 175
PC, Pasir, Kawat merupakan campuran
Bendrat, semen, pasir dan
ruangan utama kerikil dengan
minimal 4 ø12 perbandingan semen:
mm, atau 6 ø 10 pasir: kerikil = 1:2:3,
mm, Beugel min yang mempunyai
8 mm, Mutu kekuatan tekanan
Beton K 175 – K 175kg/cm2, setara
225 untuk dengan beton K 175
bangunan 1 yang dipergunakan
lantai, untuk sloof, kolom,
sedangkan balok dan ringbalk.
untuk bangunan  Besi SNI
bertingkat,
kebutuhan
ruangan
berdasarkan
perhitungan
Konstruksi.
Plat Lantai Beton Bertulang,  Tebal minimal plat
PC, Pasir, Kawat lantai adalah 12 cm
Bendrat, dan minimal 10 Cm
ruangan pokok untuk Atap.
minimal 10 mm,  Besi SNI
Mutu Beton K
175 - K 225.
Tebal plat lantai
minimal 12 cm
3. ATAP Rangka Kayu Kelas I Sebaiknya batang kayu
Kuda-Kuda (setara damar yang dipilih adalah

LVI - 6
No. Uraian Bahan Penjelasan
Kayu laut atau yang lurus tanpa cacat,
Kamper). terutama untuk
pembuatan kuda kuda.
Rangka Kuda-kuda baja Menggunakan cat anti
Kuda-kuda karat sebagai
Baja Ringan pelindung.
Penutup Genteng Tanah  Mempunyai ketebalan
Atap Liat, Beton, yang cukup sehingga
Genteng Metal tidak mudah pecah.
atau bahan-  Tidak retak dan
bahan lain yang mempunyai ukuran
setara. yang sama.

b. Pekerjaan Arsitektural
No. Uraian Bahan Penjelasan
1. Dinding Pasangan  Batu bata,  Tidak mudah patah
Dinding pasir pasang (retakretak) dan
dan atau tidak berlubang.
sejenisnya, PC  Pembakarannya
sudah cukup
matang (warnanya
merah kehitaman)
 Bagian sisinya
harus tajam dan
siku, permukaan
kasar dan bunyinya
nyaring apabila
diketuk
 Agar mutu batu
bata terjamin,
harus disusun
teratur dan
terlindung dari
hujan dan terik
matahari
 Pemasangan
dinding dengan
campuran
spesi/adukan
sesuai spesifikasi
teknis, dilakukan
secara bertahap
dengan ketinggian
tertentu
Plesteran  Spesi dipakai 1  pekerjaan harus
PC : 5 Ps rata dan rapi
untuk  Pasangan Trasraam
pasangan adalah pasangan
dinding. setinggi 20 s/d 40

LVI - 7
No. Uraian Bahan Penjelasan
 Spesi trasraam cm (sesuai
(dinding kedap kebutuhan) yang
air ) adalah 1 berfungsi menahan
PC : 3 Ps. rembesan air dari
bawah sehingga
dinding tetap
kering.
Acian  PC  Campuran untuk
melapisi plesteran
agar tidak retak
dan menjadi halus
dan memudahkan
pekerjaan
pengecatan

2. PINTU & Kusen  Minimal kayu  Kayu Kusen


JENDELA kelas II atau minimal kayu kelas
Aluminium II.
 Sebaiknya batang
kayu yang dipilih
adalah yang lurus
tanpa cacat. Kayu
yang cacat akan
menyulitkan
pekerjaan.
 Kayu yang retak
melintang
sebaiknya tidak
digunakan.
 Harus
menggunakan kayu
yang kering.
 Pemasangan kusen
pintu dan jendela
dilakukan setelah
pemasangan
pasangan dinding
mencapai
ketinggian 1.2 m
 Untuk menghindari
terjadinya retakan
dinding, di atas
kusen
pintu/jendela diberi
pasangan balok
lantai atau
pasangan bata
roolag
Daun Pintu  Daun Pintu  Kayu Solid
Panel, Minimal  Tidak boleh ada

LVI - 8
No. Uraian Bahan Penjelasan
kayu kelas 2 mata kayu
 Finishing rapi (di
amplas)
Daun  Minimal kayu  Tidak boleh ada
Jendela kelas II atau mata kayu
Aluminium  Finishing rapi (di
 Kaca Polos amplas) sampai
minimal 5 mm rata.
Teralis  Besi  Besi dicat
 Diameter besi yang
digunakan harus
tepat sesuai dengan
yang dibutuhkan

3. PENGGANTUNG Engsel  Kualitas baik  Untuk pintu yang


& dan tahan membuka ke
PENGUNCI lama dalam, dipakai
engsel kupu-kupu.
 Untuk pintu yang
membuka ke luar,
dipakai engsel H.
Handle  Kualitas baik  Kualitas baik
dan tahan
lama
Hak Angin  Kualitas baik  Kualitas baik
dan tahan
lama
Pengunci  Kualitas baik  Kualitas baik
dan tahan
lama
4. PLAFON Rangka  Kaso 5/7  Terlebih dahulu di
Plafon minimal kayu beri anti rayap.
kelas II.  Finishing Rapi
Penutup  Triplek,  Triplek 5 mm
Plafon Gypsum, atau  Terlebih dahulu di
GRC beri anti rayap.
 Rapi dan ketebalan
nat seragam
List Plafon  List plafon  Ukuran minimal 3 x
kayu atau 3 cm
profil gypsum
5. LANTAI Lantai  Keramik lantai  Ukuran minimal 40
Keramik kw 1 x 40 cm
 Warna dan tekstur
keramik
disesuaikan dengan
fungsi ruang.
Plin  Keramik lantai  Ukuran Minimal 10
kw 1 x 40 cm untuk

LVI - 9
No. Uraian Bahan Penjelasan
lantai ukuran 40 x
40 cm.
 Warna dan tekstur
keramik
disesuaikan dengan
fungsi ruang
6. PENGECATAN Pengecatan  Cat tembok  Sebelum
Dinding dan plamir pengecatan
tembok dilakukan
pekerjaan plamir
terlebih dahulu
Pengecatan  Cat kayu atau  Sebelum
Plafon cat tembok pengecatan
dilakukan
pekerjaan meni dan
dempul terlebih
dahulu
Pengecatan  Cat Kayu  Sebelum
Listplank pengecatan
dilakukan
pekerjaan meni dan
plamir terlebih
dahulu
Pengecatan  Cat Politur, Cat  Sebelum
Kusen Melamik pengecatan
dilakukan
pekerjaan meni dan
plamir terlebih
dahulu
Pengecatan  Cat Politur, Cat  Sebelum
Daun Pintu Melamik pengecatan
dilakukan
pekerjaan meni dan
plamir terlebih
dahulu
Pengecatan  Cat Politur, Cat  Sebelum
Jendela Melamik pengecatan
dilakukan
pekerjaan meni dan
plamir terlebih
dahulu

c. Pekerjaan Elektrikal
No. Uraian Spesifikasi Bahan Penjelasan
1. SDP/MCB (Single  Kualitas 1
Distribution Panel/  Kabel NYY
Main Circuit Break) tersambung dari
Panel Utama
2. Titik Lampu  Kabel NYA/NYM  Dipasang menyilang
dengan Konduit Pipa untuk memperoleh

LVI - 10
PVC pencahayaan yang lebih
merata
3. Titik AC  Stop Kontak 1 Phasa  Dipasang
dengan Konduit Pipa mendekati/berdekatan
PVC dengan In Door Unit AC.
4. Stop Kontak  Stop Kontak 1 atau  Dipasang minimum
3 Phasa dengan 120 cm dari Lantai
Konduit Pipa PVC
5. Exhaust Fan  Kualitas 1  Ber SNI

d. Pekerjaan Utilitas
No Uraian Spesifikasi Bahan Penjelasan
1. Sanitair Wastafel Kualitas 1 Ber-SNI
Kran Air Kualitas 1 Ber-SNI
Urinoir Kualitas 1 Ber-SNI
Kloset Kualitas 1 Ber-SNI
Jongkok
2. Plumbing Pipa Air Pipa Kualitas 1 Ber-SNI
Bersih & Air
Kotor
Stop Kran Kualitas 1 Ber-SNI
Bak Air Kualitas 1 Ber-SNI
Fiberglass

a. Model Bangunan dan Gambar Teknis


Kelengkapan gambar konstruksi bangunan/prasarana yang harus
disiapkan oleh Tim Teknis mencakup:
1) Tampak Depan, Samping, Belakang dan Potongan.
Bentuk atap pada contoh bangunan tidak mengikat dapat disesuaikan
dengan arsitektur bangunan eksisting atau arsitektur lingkungan yang
dikembangkan di masing-masing daerah.
2) Detail Konstruksi Bangunan
Detail gambar konstruksi bangunan yang disiapkan mencakup:
a) Detail pondasi bangunan dan perkuatan struktur
Denah pondasi akan mengikuti denah ruang, sesuai dengan dimensi
panjang dan lebar ruangan serta alur dinding dan perkuatan
bangunan yang direncanakan.
b) Detail perkuatan struktur bangunan tahan gempa
Struktur bangunan tahan gempa dapat dikondisikan melalui
hubungan antar pondasi dan struktur rangka beton yang
terhubung/terikat secara kaku, melalui ikatan dan penyaluran
tulangan sebagaimana yang dipersyaratkan sebagai struktur
bangunan tahan gempa sehingga terdapat ikatan antar struktur
bawah dengan struktur atas.
c) Detail rangka atap
Detail kuda-kuda menunjukkan model/bentuk konstruksi atap
(sambungansambungan, dimensi-dimensi, material yang dipakai).

LVI - 11

Anda mungkin juga menyukai