Anda di halaman 1dari 15

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data

4.1.1. Sejarah Singkat Kelompok Tani Srikaton

Desa Srikaton saat ini dihuni lebih dari 231 Kepala Keluarga

(KK) atau 806 jiwa yang dibagi atas 4 dusun. Warga desa ini

merupakan masyarakat transmigrasi dari wilayah Jogjakarta.

Sejarahnya, daerah ini mulai dihuni masyarakat transmigran sejak tahun

1973. Kala itu, jumlah transmigran sebanyak 400 jiwa. Nama Srikaton

sendiri ditetapkan oleh penduduk setempat. Sri bermakna rezeki

sementara Katon artinya kelihatan. Selain kehidupan masyarakatnya

yang suka bergotong royong, meskipun jauh dari tanah asal mereka

tetap melestarikan kebudayaan meskipun jauh dari kampung halaman.

Setiap tahunnya, masyarakat desa ini akan menggelar syukuran dengan

menampilkan tontonan wayang kulit.

Desa Srikaton mendirikan kelompok tani 2010 dan diresmikan

langsung oleh Bupati Bengkulu Tengah dan mulai dikenal hingga

ditingkat nasional, berkat keberhasilan masyarakat desa ini dalam

mengembangkan budidaya ikan lele, jamur dan ayam petelur sehingga

mampu menambah pundi-pundi penghasilan mereka. Bahkan

prestasinya ini membawa kelompok wanita setempat meraih


32

penghargaan sebagai Pengelola Program Terpadu Peningkatan Peranan

wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera Terbaik Tingkat Provinsi.

Tahun 2010 para petani lele di desa tersebut, bisa

menghasilkan sekitar Rp 3 juta/bulan, Desa srikaton memiliki lebih

kurang 150 kepala keluarga yang kegiatan sehari-harinya adalah

mengelolah ikan lele hasil sayuran dan sebagainya untuk meningkatkan

tarap ekonomi masyarakat yang lebih baik lagi.

4.1.2. Kegiatan Kelompok Tani Srikaton

1. Pelindung

Tugas

Memberikan arah kebijakan, masukan, nasehat dan

pertimbangan-pertimbangan dalam suatu ide dan program dalam

pengembangan organisasi sesuai dengan AD/ART dan Wewenang

Wewenang

Sebagai penampung aspirasi didalam usaha-usaha

pengembangan organisasi sesuai dengan AD /ART dan Visi Misi

organisasi.

2. Kepala Desa

Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Kepala Desa

mempunyai fungsi:
33

a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintah Desa berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan bersama BPD

b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa

c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat

persetujuan bersama BPD

d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa

mengenai APBDes untuk dibahas dan ditetapkan bersama

BPD

e. Membina kehidupan masyarakat Desa

f. Membina Perekonomian Desa

g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif

h. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan Melaksanakan tugas lain

sesuai dengan peraturan perundang-undangan

3. Bendahara

a. Memeriksa pembukuan satu tahun kebelakang


b. Mempelajari rencana kegiatan selama periode kepengurusan
c. Menyesuaikan RAPBO dengan perkiraan pemasukan yang akan
diperoleh.

4. Ketua PPL

Membimbing kelompok tani dalam membangun kegiatan

kelompok tani yang baik berupa oril dan non matrial.


34

5. Ketua Kelompok Tani

Membangun kualitas kesejahteraan hidup bersama untuk masa kini

dan masa depan melalui usaha-usaha pertanian di lahan kering dan

di lahan basah.

6. Angota

Menjalankan Tugas-tugas yang telah diatur dalam anggaran dasar

rumah tangga dan sesuia dengan yang ditunjuk oleh ketua dan rapat

anggota.

4.1.3. Struktur Organisasi Pengurus Kelompok Tani Srikaton

Pelindung Kepala Desa

Bendahara

Ketua PPL

Ketua
Kelompok Tani

Anggota

Sumber. Penelitian Januari 2014


35

4.1.4. Kondisi Keuangan Kelompok Tani Srikaton

Kondisi keuangan suatu kelompok tani dapat diketahui melalui

laporan keuangan kelompok tani yang terdiri atas Neraca dan Laporan

Rrugi Laba serta Laporan perubahan Modal Evaluasi terhadap laporan

keuangan ini dapat membantu manajemen untuk melihat efektifitas dari

penggunaan modal, terutama modal kerjanya, Evaluasi ini sangat

berguna untuk pengawasan modal kerja agar sumber-sumber modal

kerja dapat dipergunakan secara efisien dimasa mendatang, Dari hasil

laba Desa Sri Kraton Kabupaten Benteng dimana hasil yang diperoleh

dari 1 tahun terakhir tahun 2012 sehingga dapat dilihat persentase.

Dalam hasil penelitian ini menggambarkan sebaran data untuk

masing-masing variable. Berdasarkan variable tersebut maka deskripsi

data yangtelah diteliti sebagai berikut.


36

a. Neraca Tahun 2012

Neraca Kelompok Tani Sri Kraton Kabupaten Benteng 2012

akan dijelaskan pada bagian berikut.

Keterangan Tahun 2012 (Rp)


ATIVA
Aktiva Lancar
Kas 287.214.550
Piutang 710.214.500
Persedian 265.251.000
Total Aktiva Lancar 1.262.680.050
Aktiva Tetap
Pembelian Pakan 452.750.200
Biaya Tak Terduga 158.000.000
Total Aktiva Tetap 610.750.200
TOTAL AKTIVA 1.873.430.250

PASSIVA
Hutang Lancar 244.430.250
Hutang Jangka Panjang -
Modal Sendiri 1.275.000.000
Inventaris 354.000.000
TOTAL PASSIVA 1.873.430.250

Sumber : Data Primer yang diolah Kelompok Tani Srikaton

Adapun pada bagian passiva, secara otomatis juga mengalami

peningkatan sebesar Rp. 1.873.430.250,- jumlah hutang lancar sebesar

Rp. 244.430.250,- hal ini terjadi karena kelompok tani juga. Jumlah

yang diperoleh dari Bantuan Bank Indonesia, serta laba mengalami

kenaikan sebesar Rp. 1.262.680.050.


37

b. Kondisi Laporan Rugi-Laba

Laporan rugi laba menunjukkan laba atau rugi yang diperoleh dalam

periode tahun 2012. Prestasi kelompok tani dalam kurun waktu tersebut

akan dievakuasi.

Keterangan Tahun 2012 (Rp)


Pendapatan/Penjualan
Penjualan Ekspor 910.150.700
Penjualan Lokal 1.055.396.300
Total Penghasilan 1.965.547.000
Beban-beban
- Harga pokok Produksi 590.150.700
- Biaya Operasi 575.396.300
- Beban Operasi 400.000.000
Total Beban 1.565.547.000
Laba Sebelum Pajak 400.000.000
Pajak 10% 40.000.000
Laba Bersih 360.000.000
Sumber : Data Primer yang diolah Kelompok Tani Srikaton

c. Modal Kerja Kelompok Tani Srikaton

Modal kerja merujuk kepada bagian aktiva lancar kelompok tani yang

mengalami perputaran. Uang kas dipergunakan untuk membeli

perlengkapan barang, melunasi upah langsung dan membayar biaya-

biaya produksi lainya. Barang-barang yang selesai diproduksi, disimpan

dalam persedian.

Tahun 2012
Keterangan
(Rp)
Kas 287.214.550

Piutang 710.214.500
38

Persedian 265.251.000

Total Aktiva Lancar 1.262.680.050

Hutang Lancar 244.430.250

Modal Kerja 1.018.249.800

Sumber : Data Primer yang diolah Kelompok Tani Srikaton

Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah modal kerja bersih yang

dimiliki kelompok tani tahun 2012 ke tahun 2010 modal kerja

meningkat sebesar Rp. 1.018.249.800,-

d. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba

Untuk mengetahui pengaruh dan korelasi modal kerja terhadap laba

pada Kelompok tani srikaton digunakan analisis regresi dan korelasi.

Selanjutnya untuk mengetahui siignifikan tidaknya hubungan kedua

variabel, digunakan uji statistik (uji-t). Untuk kebutuhan tersebut

digunakan data modal kerja dan laba kelompok tani sebagaimana yang

telah dibahas sebelumnya tahun 2012 seperti tabel dibawah.

Tahun Modal Laba

2012 1.018.249.800,-
360.000.000

Sumber : Data Primer yang diolah Kelompok Tani Srikaton


39

4.2. Pembahasan

a. Analisis Hasil Regresi

Regresi digunakan untuk memperirakan besarnya pengaruh

kuantitatif dari variabel bebas yaitu jumlah modal kerja terhadap variabel

tidak bebas yaitu laba/rugi, hubungan lineernya dinyatakan dalam

persamaan berikut.

Untuk memperoleh nilai-nilai a dan b dihitung menggunakan

tabel regresi berikut ini:

Masukkan angka-angka statistik dari tabel penolong yang ada

pada lampiran dengan rumus:

Tabel perhitungan regresi dan korelasi

Modal Laba
Tahun Triwulan (X) (Y) X2 Y2 XY
Triwulan
1 253 88 64009 7744 22.264
Triwulan 254
II 89 64516 7921 22.606
2012
Triwulan 255
III 91 65025 8281 23.205
Triwulan 256
IV 92 65536 8464 23.552
Total 1018 360 259086 32410 91.627
Sumber : Data Primer yang diolah Kelompok Tani Srikaton

Dari tabel diatas diperoleh :

Dari tabel diatas diperoleh :

∑ ¿¿X = 1.018 ∑ ¿¿XY = 2099885661 ∑ ¿¿Y2 = 32410

∑ ¿¿Y = 360 ∑ ¿¿X 2 = 259086 n =4


40

( 360 ) ( 259086 )−( 1018 )( 2099885661 )


a =
4 ( 259086 ) −( 1018 ) (1018 )

93270960−2137683602898
a =
1036344−1036324

2137591331
a =
20

a = 106

4 ( 2099885661 ) −( 1018 ) (360)


b =
4 ( 259086 )−( 1018 ) (1018)

4 (2099885661)−366480
b =
4(259086)−1036324

8399176164
b =
20

b = 4,19

Hasil perhitungan diperoleh a = 106 dan b = 4,19, diperoleh

persamaan regresinya adalah : Y = 106 + 4,19 X

Dari persamaan regresi yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa modal

berpengaruh positif terhadap laba, yaitu sebesar 4,19 berdasarkan

persamaan regresi ini dapat dijelaskan bahwa setiap Rp.1,- modal akan

menghasilkan laba sebesar Rp. 4,19,- nilai konstanta adalah sebesar 419,

hal ini berarti jika X= 0 maka y menjadi 106, yang berarti jika tidak ada

modal maka yang terjadi adalah kerugian.

b. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunkan untuk mengetahui keeratan/kekuatan

hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainya yang hubungan


41

anatara suatu variabel dengan variabel lainya yang diperkirakan

mempengaruhinya. Dalam penelitian ini akan dihitung keeratan/kekuatan

hubungan antara jumlah modal dengan laba/rugi kelompok tani.

Koefisien korelasi ini dapat dihitung dengan rumus :

n ∑ XY −∑ X ∑ Y
r =
√n ∑ X 2 – ¿ ¿ ¿
( 366.508 ) −(366.480)
r =
( 1.036 .344−1.036 .324 ) 129.640−129.600
28
r =
20 . 40
28
r =
4 , 47 .6 ,32
28
r =
28 ,25
r = 0 , 99
Hasil perhitungan menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,99

hal ini berarti terdapat hubungan yang sedang dan positif antara variabel

independen (Modal) terhadap variabel dependen (Laba). Hal ini berarti,

semakin besar modal terhadap variabel independen laba, maka semakin

besar pula laba yang dapat diperoleh kelompok tani.

c. Pengujian t- statistik

Pengujian t statistik atau uji signifikan adalah suatu pengujian yang

dilakukan untuk mengetahui apakah korelasi r yang didapat artinya atau

tidak, atau apakah variabel bebas (modal kerja) mempunyai korelasi yang

signifikan terhadap variabel terikatnya (Laba) atau tidak.


42

Dengan tingkat keyakinan (Confidence level) Sebesar 90% atau tingkat

kesalahan ∝ 10%, degress of freedom (Derajad kebesan) sebesar n-2.

Nilai uji-t statistik adalah :

t tabel = dk – 2
n–2
4–2
2
t tabel = 2,920

Hasil perhitungan uji-t X (modal kerja) terhadap laba Y (Laba)

diperoleh t-hitung sebesar 2. Berarti ada pengaruh antara modal kerja

terhadap laba kelompok tani terhadap penjualan ikan lele.


43

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah ada maka dapat

menyimpulkan bahwa adanya analisis Laba dan modal kerja dengan

lingkungan kerja pada kelompok tani srikaton dalam penjualan ikan lele

selama tahun 2012 terhadap total pembelian pakan, jaring keramba dan

sebagainya yang sering mengalami pengaruh modal

Hal ini dijelaskan dari analisis kuantitatif sebagai berikut:

a. Sehingga dari Analisis Korelasi tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap pertumbuhan laba dengan tingkat signifikan sebesar

0,53 lebih besar dari 0,05.

b. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijalani maka dengan ini dapat

diambil beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk laba dan modal kerja dapat dilihat dari tahun ketahun perumbuhan

laba mengaami peningkatan yang signifikan

5.2. Saran
44

Dari analisis dan kesimpulan yang telah di jelaskan diatas maka peneliti

menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

a. Meningkatkan laba dari tahun ketahun, karena Laba perlu dijaga agar

Usaha kelompok tani Binaan Bank Indonesia dapat terus beroprasi

dengan baik. Kelompok tani harus meningkatkan jumlah pendapatan

usahannya.

b. Dalam suatu perusahaan pihak manajemen perlu mencermati untuk

mempertimbangkan akan pangsa pasar guna mengetahui kelangsungan

kehidupan karyawan dan roda perekonomian perusahaan.


45

DAFTAR PUSTAKA

Angkoso, 2006. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Penerbit ANDI,


Yogyakarta.

Chariri, at, al. 2003. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Penerbit Binarupsa
Aksara, Jakarta Barat.

Harahap. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Revisi, Penerbit UPP AMP
YKPN, Yogyakarta.

Munawir. S. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Penerbit BPFE,


Yogyakarta.

Nitisemo, Alex S. 2005. Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Revisi, Penerbit Bina


Aksara, Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat,


Penerbit BPFE, Yogyakarta. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan.
Edisi Keempat, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Sawir. 2005. Manajemen Keuangan ; Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat, Penerbit
BPFE, Yogyakarta.

Sugiyono, 2010, Metode penelitian(mixed methods), Jakarta

Yusuf, Haryono. 2007. Dasar-dasar Akuntansi 2. Edisi Kelima, Penerbit Sekolah


Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai