Anda di halaman 1dari 16

Praktikum Manajemen Koperasi Praktikum Ke : 8

Hari/ Tanggal : Kamis, 16 November 2017


Kelas/ Kelompok : MAB D2/1

ADMINISTRASI DAN PEMBUKUAN KOPERASI

“HASIL KUNJUNGAN KE KOPERASI PRODUKSI SUSU BOGOR”

Kelompok 1

1. Adhityo Bagus Wicaksono J3J116006


2. Almy Ivenia Lewinsky J3J116019
3. Arif Amanda NST J3J116038
038
4. Arni Tsalitsa J3J116040
040
5. Cicilia Priscilla J3J116056
056
6. Dina Agustiya Putri J3J116075
075

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS


DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan
hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945
pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1)
koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian
nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan
organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya
ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota. Karena sumber daya
ekonomi tersebut terbatas, dan dalam mengembangkan koperasi harus
mengutamakan kepentingan anggota, maka koperasi harus mampu bekerja
seefisien mungkin dan mengikuti prinsip-prinsip koperasi dan kaidah
ekonomi.
Dalam pengelolaannya koperasi membutuhkan administrasi dan
pembukuan agar semua kegiatan unit usaha tercatat dengan baik, tertata,
dan mampu memberikan informasi kepada berbagai pihak untuk
mengambil keputusan. Oleh karena itu, kami mengunjungi Koperasi
Produksi Susu Bogor untuk mengetahui system administrasi dan
pembukuan yang dikelola oleh suatu koperasi secara aktual,
KPS Bogor merupakan koperasi yang didirikan dengan UU No.17
Tahun 2012 tentang Perkoperasian berdasarkan Keputusan Kantor
Wilayah Departemen Koperasi dan PKM Provinsi Jawa Barat No.
4654/BH/PAD/KWK.101/III/1996 Tanggal 26 Maret 1996. Koperasi ini
diresmikan pada bulan Januari 1997. Maksud dan tujuan pendirian
koperasi tersebut antara lain :
1) Melakukan kegiatan dalam aktivitas usaha pelayanan anggota dan non
anggota koperasi.
2) Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi bergerak di bidang usaha
pengolahan susu, pakan ternak, pengolahan susu pasteurisasi,
pelayanan teknis peternakan, waserda termasuk alat-alat peternakan
dan KSO.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bahaslah gambaran singkat mengenai keragaan koperasi/KUD!
2) Bahaslah tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas/profitabilitas
dari aktivitas usaha serta perkembangannya dan berikan
interpretasi (penjelasan makna) dari keragaan neraca keuangannya
(minimal 3 tahun).
3) Bahaslah usaha-usaha yang harus ditempuh oleh
Pengurus/pengelola koperasi/KUD tersebut untuk mencapai
keragaan neraca keuangan yang sehat dan layak.
4) Bahaslah manfaat penerapan administrasi dan pembukuan
koperasi/KUD yang teratur, efektif, dan efisien, dalam
pengembangan koperasi/KUD serta usaha-usaha apa yang harus
dilakukan.

1.3 Tujuan
1) Mengetahui gambaran singkat mengenai keragaan koperasi/KUD.
2) Mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas/profitabilitas dari aktivitas usaha serta
perkembangannya.
3) Mengetahui usaha-usaha yang harus ditempuh oleh
Pengurus/pengelola koperasi/KUD tersebut untuk mencapai
keragaan neraca keuangan yang sehat dan layak.
4) Mengetahui manfaat penerapan administrasi dan pembukuan
koperasi/KUD yang teratur, efektif, dan efisien, dalam
pengembangan koperasi/KUD serta usaha-usaha apa yang harus
dilakukan.
2. PEMBAHASAN

1. Gambaran singkat mengenai keragaan koperasi/KUD , contoh tersebut


meliputi perkembangan jumlah anggota, wilayah kerja, unit bisnis, volume
usaha dari SHU minimal 3 tahun terakhir.
Jawaban :
KPS Bogor merupakan koperasi yang didirikan dengan UU No.17
Tahun 2012 tentang Perkoperasian berdasarkan Keputusan Kantor
Wilayah Departemen Koperasi dan PKM Provinsi Jawa Barat No.
4654/BH/PAD/KWK.101/III/1996 Tanggal 26 Maret 1996. Koperasi ini
diresmikan pada bulan Januari 1997. Maksud dan tujuan pendirian
koperasi tersebut antara lain :
3) Melakukan kegiatan dalam aktivitas usaha pelayanan anggota dan non
anggota koperasi.
4) Untuk mencapai tujuan tersebut koperasi bergerak di bidang usaha
pengolahan susu, pakan ternak, pengolahan susu pasteurisasi,
pelayanan teknis peternakan, waserda termasuk alat-alat peternakan
dan KSO.
a. Perkembangan Jumlah Anggota
1. Jumlah anggota
No. Uraian Posisi Akhir Tahun 2016 Posisi Akhir
Tahun 2015 Tahun 2016

Masuk Keluar
1. Aktif setor 186 - - 174
susu
2. Tidak setor 621 - - 648
susu
3. Jumlah 807 21 6 822
anggota
2. Jumlah anggota kelompok aktif menyetor susu
No. Kelompok Jumlah anggota aktif
setor susu posisi
akhir tahun
1. Tertib-kunak 19
2. Segar-kunak 19
3. Bersih-kunak 20
4. Indah-kunak 15
5. Aman-kunak 13
6. Mandiri-kunak 11
7. Ciawi -
8. Kania 17
9. Terpencar 41
10. Depok 4
11. Makmur-Cilebut 15
Total anggota aktif 174

b. Wilayah Kerja
Wilayah kerja KPS Bogor sendiri berlokasi di Jl.Raya Baru
Kedung Badak RT 011/08, Kedung Halang, Bogor 16710 dengan
peternak sapi perah anggota KPS Bogor yang tersebar di wilayah Kota
Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok.
c. Unit Bisnis dan Volume Bisnis
1. Unit Pelayanan Susu Murni
Produksi Susu Murni
a. Realisasi produksi susu tahun 2016 sebesar 5.137.627 liter
(tahun 2015 4.777.599 liter). Naik 7,5% dibandingkan tahun
2015.
b. Produksi susu harian tahun 2016 sebesar 5.137.627 liter
(14.075 liter/hari) naik sebesar 7,5 % dibandingkan tahun 2015
(13.089 liter/hari).
2. Unit Usaha Susu Pasturisasi
Selama tahun 2016 hasil kegiatan unit pasturisasi kunak adalah :
Penjualan Rp 420.661.100
Biaya-biaya :
a. Bahan baku susu Rp 321.766.600
murni/HPP
b. Biaya produksi Rp 71.147.500
c. Penyusutam aktiva Rp 2.195.370
Jumlah biaya Rp 395.109.470
SHU Rp 25.551.630
3. Unit Usaha Produksi Pakan Ternak
KPS Bogor merencanakan tahun 2017 sampai dengan 2020
gudang pakan ternak dan peralatan produksi disewakan kepada
perusahaan Asyifa sebesar Rp 250.000.000 dengan kesepakatan
uang tersebut digunakan untuk membangun gudang pakan ternak.
Hasil penerimaan fee produksi dan pasar pada tahun 2016
yang berasal dari kerjasama dengan PT. Berkah Rahayu, Mandiri,
Tani Mulyo, PT. AMS, dan CV. Bahari Tirta Utama sebesar Rp
121.389.510,-
4. Unit Usaha Simpan Pinjam
No. Uraian Tahun 2015 Tahun 2016
1. Pendapatan jasa 158.130.739 157.196.895
pinjaman dan provisi
meterai
2. Jumlah pinjaman 865.370.000 873.858.000
diberikan
3. Jumlah modal kerja 949.113.770 1.084.652.596
outstanding
5. Waserda
No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016
1. Omzet 345.730.166 218.595.000
2. SHU 25.504.929 33.156.670
d. SHU
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2016
(Rp) (Rp)
I Pendapatan/penjualan 28.504.729.324.00 30.980.269.559.00
II Harga pokok penjualan 24.959.275.400.00 27.199.852.746.08
Sisa Hasil Bruto 3.545.453.924.00 3.780.416.812.92
III Beban operasi 2.993.521.703.50 3.275.033.195.00
Sisa hasil usaha sebelum 551.932.220.50 505.383.617.92
pendapatan/beban lain-lain
IV Pendapatan/beban lain-lain 203.154.292.28 3.749.461.00
SHU bersih 755.086.512.78 509.133.078.92

2. Bahaslah tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas/profitabilitas dari


aktivitas usaha serta perkembangannya dan berikan interpretasi
(penjelasan makna) dari keragaan neraca keuangannya (minimal 3 tahun).
Jawaban :
NERACA KPS BOGOR
Per 31 Desember 2015
Aktiva Kewajiban
Aktiva lancar Kewajiban jangka
pendek
Kas dan selera kas Rp 7.616.028.705.49 Hutang usaha Rp 2.250.665.217.00
Piutang usaha anggota Rp 3.345.032.801.00 Hutang lain-lain Rp 928.059.976.75
Piutang usaha non anggota Rp 1.227.192.240.00 Dana-dana Rp 699.409.123.00
Piutang lain-lain Rp 2.000.159.751.10 Jumlah hutang Rp 3.878.134.316.75
Penyisihan Piutang tak (Rp 2.713.274.963.00) lancar
tertagih Kewajiban jangka
Persediaan Rp 369.398.831.02 panjang
Jumlah aktiva lancar Rp 11.844.537.365.61 Hutang jangka Rp 9.594.921.680.00
Aktiva tidak lancar panjang lainnya
Simpanan-simpanan Rp 312.676.890.50 Jumlah hutang Rp 9.594.921.680.00
Aktiva tetap nilai buku Rp 2.972.223.521.00 jk.panjang
Aktiva lain-lain Rp 4.307.092.686.04 Ekuitas
Jumlah aktiva tdk lancar Rp 7.591.993.097.54 Simpanan pokok Rp 90.574.529.00
Simpanan wajib Rp 849.877.078.75
Cadangan Rp 4.274.262.207.66
Jumlah ekuitas Rp 5.214.713.815.41
SHU tahun berjalan Rp 748.760.650.99
Jumlah aktiva Rp 19.436.530.463.15 Rp
19.436.530.463.15
NERACA KPS BOGOR
Per 31 Desember 2016
Aktiva Kewajiban
Aktiva lancar Kewajiban jangka
pendek
Kas dan selera kas Rp 13.172.810.207.43 Hutang usaha Rp 2.403.460.170.00
Piutang usaha anggota Rp 369.877.425.00 Hutang lain-lain Rp 884.610.647.75
Piutang usaha non anggota Rp 671.884.425.00 Dana-dana Rp 685.184.362.22
Piutang lain-lain Rp 2.477.639.503.10 Jumlah hutang Rp 3.973.255.179.97
Penyisihan Piutang tak (Rp 2.863.274.963.00) lancar
tertagih Kewajiban jangka
Persediaan Rp 275.418.500.00 panjang
Jumlah aktiva lancar Rp 17.354.355.272.53 Hutang jangka Rp 14.594.921.680
Aktiva tidak lancar panjang lainnya
Simpanan-simpanan Rp 331.130.145.50 Jumlah hutang Rp 14.594.921.680
Aktiva tetap nilai buku Rp 3.151.274.521.00 jk.panjang
Aktiva lain-lain Rp 4.217.646.937.04 Ekuitas
Jumlah aktiva tdk lancar Rp 7.700.051.603.54 Simpanan pokok Rp 98.974.529.00
Simpanan wajib Rp 893.203.351.75
Cadangan Rp 4.984.919.056.43
Jumlah ekuitas Rp 5.977.096.937.18
SHU tahun berjalan Rp 509.133.078.92
Jumlah aktiva Rp 25.054.406.876.07 Rp
25.054.406.876.07

No. Uraian Perhitungan dan penjelasan


1. Likuiditas :
. . . .
Adalah kemampuan koperasi . . . .

untuk membayar hutang-hutang = 4,36


kewajiban jangka pendek dengan Artinya, setiap Rp 1 hutang lancar
aktiva lancar, yaitu : dijamin oleh Rp 4,36 aktiva lancar
(2016).

. . . .
. . . .
= 3,05
Artinya, setiap Rp 1 hutang lancar
dijamin oleh Rp 3,05 aktiva lancar
(2015).

2. Solvabilitas :
. . . .
Adalah kemampuan koperasi . . . .

untuk membayar hutang baik = 1,34


jangka pendek maupun jangka Artinya, setiap Rp 1 hutang
panjang, yaitu : dijamin oleh Rp 1,34 aktiva
(2016).

19.436.530.463.15
13.473.055.996.75
= 1,44
Artinya, setiap Rp 1 hutang
dijamin oleh Rp 1,44 aktiva
(2015).
3. Profitabilitas/Rentabilitas :
. . .
x 100 %
Adalah kemampuan koperasi . . . .

untuk memperoleh atau = 1,64 %


menciptakan keuntungan, yaitu : Artinya, setiap Rp 100 penjualan
bersih menghasilkan Rp 1,64
x 100
/
keuntungan bersih (2016).
%

. . .
x 100 %
. . . .
= 2.64 %
Artinya, setiap Rp 100 penjualan
bersih menghasilkan Rp 2,64
keuntungan bersih (2015).

Dilihat dari rasio likuiditas, pada tahun 2015 yaitu Rp 3,05


meningkat menjadi Rp 4,36 pada tahun 2016, menunjukan bahwa kinerja
KPS Bogor perusahaan masih baik karena perusahaan mampu membayar
hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki.

Dilihat dari rasio solvabilitas, pada tahun 2015 yaitu Rp 1.44


menurun menjadi Rp 1,34 pada tahun 2016, menunjukan bahwa kinerja
KPS Bogor belum baik karena perusahaan belum mampu menutupi
kewajiban-kewajibannya dengan sejumlah aktiva yang dimiliki.

Dilihat dari rasio profitabilitas/rentabilitas, pada tahun 2015 yaitu


sebesar 2,64% menurun menjadi 1,64% pada tahun 2016, menunjukan
bahwa kinerja KPS Bogor kurang baik walaupun koperasi menghasilkan
laba yang meningkat, namun peningkatan tersebut tidak sebanding dengan
peningkatan aktiva karena koperasi kurang maksimal dalam menghasilkan
laba dengan semua kativa yang dimilikinya.
3. Bahaslah usaha-usaha yang harus ditempuh oleh Pengurus/pengelola
koperasi/KUD tersebut untuk mencapai keragaan neraca keuangan yang
sehat dan layak.
Jawaban :
Pengurus koperasi merupakan pimpinan koperasi yang
bertanggung jawab atas seluruh kegiatan koperasi. Pengurus dipilih,
diangkat, dan diberhentikan anggota melalui rapat anggota. Pengurus di
KPS Bogor berjumlah tiga orang yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan
bendahara dengan masa jabatan lima tahun. Berdasarkan rapat anggota
KPS Bogor pada 4 Juni 2016 susunan pengurus KPS Bogor adalah sebagai
berikut :
Ketua : Muhamad Enoh
Sekretaris : Wahyanto, SE, MM
Bendahara : Nanang Rahmat, ST
Dalam melaksanakan tugasnya terutama dalam hal mencapai keragaan
neraca keuangan yang sehat dan layak usaha-usaha yang dapat dilakukan
pengurus adalah :
1. Mencatat semua bentuk transaksi/segala yang terjadi di koperasi
melalui pembukuan. Buku-buku dalam organisasi KPS bogor antara
lain :
a. Buku anggota.
b. Buku simpanan anggota.
c. Buku keputusan rapat.
d. Buku pengiriman dan penerimaan susu.
e. Buku cash bon .
f. Buku setoran kavling
g. Buku dari unit usaha (obat-obatan, pakan,dll).
2. Melakukan perencanaan dan pengawasan terhadap laporan keuangan
secara baik dan teratur.
3. Melaksanakan RAT untuk mengevaluasi permasalahan sehingga
mampu merencanakan anggaran dan kebijakan yang sesuai dengan
anggota.
4. Meninjau biaya-biaya yang digunakan dalam unit usaha koperasi.
5. Meninjau harta lancar untuk meningkatkan posisi keuangan di
likuiditas dan agar mampu membayar kewajiban ataupun
menghasilkan laba yang optimal bagi koperasi.

4. Bahaslah manfaat penerapan administrasi dan pembukuan koperasi/KUD


yang teratur, efektif, dan efisien, dalam pengembangan koperasi/KUD
serta usaha-usaha apa yang harus dilakukan.
Jawaban :
Manfaat penerapan administratif dan pembukuan koperasi / KUD yang
teratur, efektif, dan efisien dalam pengembangan koperasi yaitu :
1. Pengelolaan koperasi menjadi lebih terstruktur.
2. Dapat mengetahui rencana yang akan dilakukan.
3. Setiap anggota koperasi memiliki peran masing-masing dan ikut aktif.
4. Menjadi lebih efektif.
5. Dapat mengetahui perkembangan usaha koperasi yang dijalankan.

Usaha-usaha yang harus dilakukan yaitu Planning, Organizing,


Actuating, dan Controling. Prinsip manajemen ini banyak digunakan oleh
organisasi dewasa ini untuk memajukan dan mengelola usaha mereka.

1. Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana
untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangan sebagai
fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer
kerjakan. Didalam planning, manajer memperhatikan masa depan.
Contohnya : setiap manajer harus membuat rencana pekerjaan yang
efektif di dalam kepegawaian koperasi.
2. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia
dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan
mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Aspek utama
dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau
beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan
bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi.
3. Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila
tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan
kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia
yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program
kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja
yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu
dilakukan penyesuaian.
4. Controling
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan
program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk
supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Tapi yang terpenting
adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera
dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai
dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
3. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Dilihat dari rasio likuiditas, pada tahun 2015 yaitu Rp 3,05


meningkat menjadi Rp 4,36 pada tahun 2016, menunjukan bahwa kinerja
KPS Bogor perusahaan masih baik karena perusahaan mampu membayar
hutang lancarnya dengan aktiva lancar yang dimiliki.

Dilihat dari rasio solvabilitas, pada tahun 2015 yaitu Rp 1.44


menurun menjadi Rp 1,34 pada tahun 2016, menunjukan bahwa kinerja
KPS Bogor belum baik karena perusahaan belum mampu menutupi
kewajiban-kewajibannya dengan sejumlah aktiva yang dimiliki.

Dilihat dari rasio profitabilitas/rentabilitas, pada tahun 2015 yaitu


sebesar 2,64% menurun menjadi 1,64% pada tahun 2016, menunjukan
bahwa kinerja KPS Bogor kurang baik walaupun koperasi menghasilkan
laba yang meningkat, namun peningkatan tersebut tidak sebanding dengan
peningkatan aktiva karena koperasi kurang maksimal dalam menghasilkan
laba dengan semua kativa yang dimilikinya.

3.2 Saran

Untuk rasio likuiditas, hendaknya KPS Bogor tetap


mempertahankan rasionya agar perusahaan mampu membayar hutang
lancarnya dengan aktiva lanvar yang dimiliki. Sedangkan untuk rasio
solvabilitas dan profitabilitas/rentabilitas, hendaknya perusahaan mampu
meningkatkan aktiva dan rasio profitabilitasnya agar mampu membayar
kewajibannya dengan sejumlah aktiva yang dimiliki dan menghasilkan
laba yang baik untuk koperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri AL .2015. “Analisis Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas”.

http://fannisa08.blogspot.co.id/2015/05/analisis-likuditas-solvabilitas-
dan.html

[ Diakses pada tanggal 15 November 2017, pukul 23.10 WIB]

Ristianingrum, A & Uding Sasirawan . Modul Kuliah Manajemen Koperasi .


Bogor.

Partomo,Tiktik Sartika . 2009. Ekonomi Koperasi . Ghalia Indonesia:Bogor

Koperasi Produksi Susu Bogor . Laporan Pertanggung Jawaban RAT . Bogor.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai