Kelompok 1
1.3 Tujuan
1) Mengetahui gambaran singkat mengenai keragaan koperasi/KUD.
2) Mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas/profitabilitas dari aktivitas usaha serta
perkembangannya.
3) Mengetahui usaha-usaha yang harus ditempuh oleh
Pengurus/pengelola koperasi/KUD tersebut untuk mencapai
keragaan neraca keuangan yang sehat dan layak.
4) Mengetahui manfaat penerapan administrasi dan pembukuan
koperasi/KUD yang teratur, efektif, dan efisien, dalam
pengembangan koperasi/KUD serta usaha-usaha apa yang harus
dilakukan.
2. PEMBAHASAN
Masuk Keluar
1. Aktif setor 186 - - 174
susu
2. Tidak setor 621 - - 648
susu
3. Jumlah 807 21 6 822
anggota
2. Jumlah anggota kelompok aktif menyetor susu
No. Kelompok Jumlah anggota aktif
setor susu posisi
akhir tahun
1. Tertib-kunak 19
2. Segar-kunak 19
3. Bersih-kunak 20
4. Indah-kunak 15
5. Aman-kunak 13
6. Mandiri-kunak 11
7. Ciawi -
8. Kania 17
9. Terpencar 41
10. Depok 4
11. Makmur-Cilebut 15
Total anggota aktif 174
b. Wilayah Kerja
Wilayah kerja KPS Bogor sendiri berlokasi di Jl.Raya Baru
Kedung Badak RT 011/08, Kedung Halang, Bogor 16710 dengan
peternak sapi perah anggota KPS Bogor yang tersebar di wilayah Kota
Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok.
c. Unit Bisnis dan Volume Bisnis
1. Unit Pelayanan Susu Murni
Produksi Susu Murni
a. Realisasi produksi susu tahun 2016 sebesar 5.137.627 liter
(tahun 2015 4.777.599 liter). Naik 7,5% dibandingkan tahun
2015.
b. Produksi susu harian tahun 2016 sebesar 5.137.627 liter
(14.075 liter/hari) naik sebesar 7,5 % dibandingkan tahun 2015
(13.089 liter/hari).
2. Unit Usaha Susu Pasturisasi
Selama tahun 2016 hasil kegiatan unit pasturisasi kunak adalah :
Penjualan Rp 420.661.100
Biaya-biaya :
a. Bahan baku susu Rp 321.766.600
murni/HPP
b. Biaya produksi Rp 71.147.500
c. Penyusutam aktiva Rp 2.195.370
Jumlah biaya Rp 395.109.470
SHU Rp 25.551.630
3. Unit Usaha Produksi Pakan Ternak
KPS Bogor merencanakan tahun 2017 sampai dengan 2020
gudang pakan ternak dan peralatan produksi disewakan kepada
perusahaan Asyifa sebesar Rp 250.000.000 dengan kesepakatan
uang tersebut digunakan untuk membangun gudang pakan ternak.
Hasil penerimaan fee produksi dan pasar pada tahun 2016
yang berasal dari kerjasama dengan PT. Berkah Rahayu, Mandiri,
Tani Mulyo, PT. AMS, dan CV. Bahari Tirta Utama sebesar Rp
121.389.510,-
4. Unit Usaha Simpan Pinjam
No. Uraian Tahun 2015 Tahun 2016
1. Pendapatan jasa 158.130.739 157.196.895
pinjaman dan provisi
meterai
2. Jumlah pinjaman 865.370.000 873.858.000
diberikan
3. Jumlah modal kerja 949.113.770 1.084.652.596
outstanding
5. Waserda
No Uraian Tahun 2015 Tahun 2016
1. Omzet 345.730.166 218.595.000
2. SHU 25.504.929 33.156.670
d. SHU
Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2016
(Rp) (Rp)
I Pendapatan/penjualan 28.504.729.324.00 30.980.269.559.00
II Harga pokok penjualan 24.959.275.400.00 27.199.852.746.08
Sisa Hasil Bruto 3.545.453.924.00 3.780.416.812.92
III Beban operasi 2.993.521.703.50 3.275.033.195.00
Sisa hasil usaha sebelum 551.932.220.50 505.383.617.92
pendapatan/beban lain-lain
IV Pendapatan/beban lain-lain 203.154.292.28 3.749.461.00
SHU bersih 755.086.512.78 509.133.078.92
. . . .
. . . .
= 3,05
Artinya, setiap Rp 1 hutang lancar
dijamin oleh Rp 3,05 aktiva lancar
(2015).
2. Solvabilitas :
. . . .
Adalah kemampuan koperasi . . . .
19.436.530.463.15
13.473.055.996.75
= 1,44
Artinya, setiap Rp 1 hutang
dijamin oleh Rp 1,44 aktiva
(2015).
3. Profitabilitas/Rentabilitas :
. . .
x 100 %
Adalah kemampuan koperasi . . . .
. . .
x 100 %
. . . .
= 2.64 %
Artinya, setiap Rp 100 penjualan
bersih menghasilkan Rp 2,64
keuntungan bersih (2015).
1. Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana
untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangan sebagai
fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer
kerjakan. Didalam planning, manajer memperhatikan masa depan.
Contohnya : setiap manajer harus membuat rencana pekerjaan yang
efektif di dalam kepegawaian koperasi.
2. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia
dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan
mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Aspek utama
dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau
beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan
bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi.
3. Actuating
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila
tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan
kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama. Semua sumber daya manusia
yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program
kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja
yang telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu
dilakukan penyesuaian.
4. Controling
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan
program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. Baik dalam bentuk
supervisi, pengawasan, inspeksi hingga audit. Tapi yang terpenting
adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera
dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai
dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.
3. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
http://fannisa08.blogspot.co.id/2015/05/analisis-likuditas-solvabilitas-
dan.html