Berkemah merupakan puncak kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan
bagi peserta didik pramuka, siaga, penggalang, penegak dan pandega serta para pembina pramuka setelah melaksanakan latihan rutin beberapa lamadi gugus depannya. Adanya perkemahan melatih anggota pramuka untuk hidup di alam terbuka, pegunungan, dibumi perkemahan pramuka, atau tempat-tempat lainnya yang menarik. Berkemah melatih hidup bersahaja dengan perlengkapan praktis, menggunakan alat-alat yang sederhana tetapi dapat mencukupi kebutuhan hidupnya selama berkemah dengan sehat. Selain itu dapat pula melaksanakan permainan yang menyenangkan, petualangan, penjelajahan, mengamati, danmenyelidiki lingkungan hidup. Perlengkapan kemah perlu dipersiapkan sebelumnya, karena perlengkapan ini sangat penting adanya demi kelancaran kemah. Perlengkapan tidak dibawa satu orang saja tetapi harus ada bagi-bagi tugas agar tidak keberatan. Perlengkapan yang dibawa anggota hendaknya praktis, ringan, serbaguna dan tidak mudah pecah. Anggota pramuka hendaknya bertanggung jawab terhadap peralatan yang telah dibawanya, diatur rapi, agar bila dibutuhkan sewaktu-sewaktu mudah dicari. HIDUP DI PERKEMAHAN Ketika anggota sudah berada diperkemahan, banyak yang mereka perbuat. Semua itu demi kelancaran apa yang telah direncanakan. Misalnya membuat tempat berteduh / tenda, memasak, beribadah dan kegiatan-kegiatan lainnya. Banyak cara untuk membuat tempat tidur yang enak dalam perkemahan. Sudah tentu setiap anggota pramuka bahwa sangatlah terganggu bila tidur diatas tanah yang keras dan kering. Tulang pinggang akan terasa sakit. Sedangkan tidur dimalam hari sangatlah penting. Seseorang yang tidak dapat tidur nyenyak dimalam hari akan terasa cepat lelah dengan pekerjaan sehari-hari. Oleh karena itu membuat tempat tidur dari jerami atau rumput kering pun adalah sebuah keniscayaan. Untuk membuat kasur buatlah suatu anyaman dari jerami atau rumput kering. Lebarnya kira-kira 2 atau 3 kaki. Sedangkan bantalnya dapat dibuat dari satu kantung bantal yang diisi dengan pakaian yang dilipat rapi, sehingga tidak perlu membawa kasur dan bantal bila berkemah. Dengan kretivitas seorang pramuka, maka terasa nikmat perkemahan yang dilakukan karena di tempat perkemahan tidak ada tempat yang untuk orang yang tidak mau mengikuti atau melakukan pekerjaankecil-kecil yang harus dilakukan. Tidak ada tempat untuk pemalas atau penggerutu. Sama sekali tidak ada tempat di kepramukaan bagi mereka itu apalagi dalam perkemahan bagi setiap anak harus membantu pekerjaan dengan hati gembira agar semuanya merasa senang. Dengan demikian bertambahlah rasa persaudaraan. Sedangkan penerangan dapat digunakan lampu atau lilin Anggota pramuka harus bisa memasak, Sebelum berkemah belajarlah kepada mereka hal-hal yang penting seperti menanak nasi, memasak lauk juga sayur, Buatlah sendiri kantong-kantong dari kain menembatkan bahan makanan, regu-regu perlu mengadakan lomba memasak, membuat menu, atau menentukan banyaknya makanan. Untuk keperluan memasak tentunya diperlukan api terlebih dahulu. Seorang pramuka dapat mebuat api dari ranting-ranting yang sudah kering. Karena kayu yang baru ditebang belum bisa dipakai, begitu pula kayu yang mati atau lapuk dan lama terletak ditanah yang lembab. Perapian dapat dibuat dengan cara meletakkan beberapa batang untuk alasnya ( Hal ini dilakukan kalau-kalau tanah basah ) baru kertas atau daun-daun kering dan juga bahan yang mudah menyala. Setelah itu susunlah ranting-ranting yang kering agar tegak seperti piramida. Diluar sekali kayu-kayu besar dan bila sudah menyala balokpun dapat terbakar. Bila sudah menjadi bara baik sekali untuk memasak dan tidak mengeluarkan asap. Hal yang tak kalah pentingnya adalah beribadah. Dimana manusia menyerahkan dirinya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mencipatakan alam semesta. Seorang pramuka hendaknya selalu bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayannya. Karena dengan kuasa Nya juga segala kehidupan dapat berputar.Dengan beribadah kepada Tuhan, manusia merasakan bahwa ada sesuatu yang Maha Agung, sehingga tak pantas bersombong ria dan angkuh dihadapan sesama. Pada saat berkemah terdapat api unggun, Api Unggun adalah api yang dibuat atau dinyalakan pada unggun atau onggakan kayu agar nyalanya lebih terang dan hangatnya lebih meluas untuk suatu kepentingan. Sejak zaman dahulu api unggun digunakan oleh nenek moyang sebagai penghangat badan dan pengusir binatang buas. Disamping itu juga api unggun berguna sebagai alat pertemuan untuk musyawarah menghakimi pelanggaran, bergembira, pesta dan pembinaan. Api unggun juga memberi nilai yang positif yaitu mempererat persaudaraan, memupuk kerjasama atau rasa gotong royong, meningkatkan rasa keberanian dan rasa percaya diri, menciptakan suasana kebebasan dan kegembiraaan,memupuk kedisiplinan serta mengembangkan bakat. Sedangkan bentuk upacaranya, api unggun sebagai titik pusat sehingga tidak ada titik mula dan titik akhir. Dalam upacara api unggun, hendaknya semuanya aktif sehingga baik itu peserta maupun petugas bukan hanya sebagai penonton sehingga akan timbul jiwa kreativitas seorang pramuka. KEGIATAN PERKEMAHAN Banyak kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan perkemahan. Apabila dimalam hari ada cara api unggun, maka di pagi hari hingga petang banyak pula acara yang menarik. a. Mencari Jejak Mencari jejak di acara kegiatan sangatlah menarik. Banyak lika-liku yang harus dipecahkan seorang pramuka harus paham betul tengan tanda-tanda saat mencari jejak. Misalnya cabang/ranting, rumput, titik batu-batu, ataupun tanda tulisan lainnya, sehingga dalam mencari jejak tidak tersesat. Suatu hal yang harus dipelajari seorang pramuka adalah mengetahui tanda-tanda sekecil apapun dan berkreatif untuk mengngambil suatu kesimpulan dan bila ada suatu tdana di depan yang dilalu harus tahu maksudnya, hinggara rasa persatuan dapat dibina. Perlu diingat bahwa suatu penghinaan yang besar bagi seorang pramuka, apabila menemukan suatu tetapi ia tidak mengetahi pada hal hal itu sering dilakukan oleh pramuaka. Untuk itulah seorang pramuka harus banyak berlatih. Seorang pramuka yang terlatih semua panca indranya akan bekerja, mata selalau melihat kesetiap arah baik yang jauh maupun dekat, memperhatiakan segala hal yang terjadi dan siap untuk melaksanakan setiap petu b. Kompas Apabila kita sudah berjalan jauh dan tidak tahu arah kemana kita sebenarnya, maka dapat digunakan kompas sebagai penolongnya seorang pramuka tidak perlu bingung bila kehilangan arah. Adanya kompas, membuat senang pramuka tidak perlu kwatir akan tersesat dijalan karena dengan kreatifitasnya akan dapat menentukan anak mana ia berjalan. c. Menaksir Menaksir adalah mngira-ngira, dan apabila hasilnya berselisih sedikit, maka basil penaksiran dianggap baik. Seorangn pramuka juga harus pandai menaksir, baik menaksir lebar, tinggi, ataupun menaksir shu. Sebab dalam perjalananya,terkadang menjumpai hal-hal yang memerlukan penaksisran d. Halang Rintang Kegiatan halang ringtang sangatlah menarik bagi seorang pramuka, karena di situlah tantangan dan rintangan dihadapai secara bersama-sama dan masing-masing anggota harus kompak dalam memecahkan masalah. Kegiatan halang rintang memang ditujukan agar seorang pramuka siap menghadapi hidup di kemuadi hari karena hidup tidak selalu mudah, tetapi banyak rintangan yang harus dilalui, yang membuat seseorang terkadang putus asa. Namun didalam pramuka diajarkan agar seseorang bisa menghadapi masalah hidup dengan hati yang tabah, tidak cepat putus asa dan selalu percaya diri. Dengan demikian apa yang akan dicita-citakan seorang pramuka akan tercapai dengan p[erjuangan karena hudup adalah perjuangan. e. Baris Berbaris Pramuka yang baik hanya hafal Dasa Darama saja, tetapi juga tegap, gagah dan selalu disiplin. Tahu apa yang dikomandokan, mengamalkan segala yang diajarkan pramuka dalam kehidupan. Tak ketinggalan pula pramuka hendaknya dapat berbaris dengan baik. Baris berbaris membuat seseorang berlatih untuk disiplin sejak dini berdisiplin sangatlah diprlukan. Karena disiplin adalah kunci dari keberhasilan. f. Menentukan Peta Apabila kita berada di suatu daerah, sedangkan kita mempunyai peta daerah tersebut, tetapi tidak tahu dimana tempat sebenarnya berdiri dalam peta tersebut, maka peta yang di bawa itu belum dapat digunakan untuk perjalanan selanjutnya, karena tempat untuk berdiri belum dapat diketahui. Kita perlu mengetahui mulai dari mana kita harus bergerak. Setelah tempat itu diketahui baru dapat ditentukan perjalanan selanjutnya dengan menggunakan jalan-jalan terdekat yang ditunjkuk oleh peta tersebut. Dengan dapat menentukan peta, beraarti indra penglihatan bekerja dengan baik, tangan terampil menggambar, sehingga kreatifitas dapat dikembangkan. g. Permainan Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa pendidikan dikepramukaan dibungkus dengan keceriaan, kesenangan, untuk mewujudkannya permainan sangat diperlukan, agar tujuan pramukan menyentuh hati peserta secara langsung maupun tidak berlangsurng, permainan ini contohnya permainan Kim, yang bertujuan untuk melatih ketajaman alat indra, dan melatih kesetiaan ingatan. Jenis perkemahan berdasarkan waktu pelaksanaan
Berdasarkan waktu pelaksanaannya, perkemahan dalam Gerakan pramuka
terdiri atas : 1. Perkemahan satu hari; dilaksanakan tanpa bermalam. Kemah jenis ini biasa dilakukan dalam pesta siaga. 2. Perkemahan dua hari; contohnya adalah Perkemahan Sabtu Malam Minggu (Persami) dan Perkemahan Kamis Malam Jumat (Perkaju) 3. Perkemahan tiga hari; contohnya adalah Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (Perjusami) 4. Perkemahan lebih dari tiga hari Jenis perkemahan berdasarkan tempat pelaksanaannya Berdasarkan tempat pelaksanaannya, perkemahan dalam Gerakan Pramuka terdiri atas: 1. Perkemahan menetap; yaitu perkemahan yang tempatnya tetap sejak perkemahan dimulai hingga selesai. 2. Perkemahan safari; yaitu perkemahan yang tempatnya berpindah. Biasanya dipadukan dengan kegiatan penjelajahan atau survival. Jenis perkemahan berdasarkan tujuannya Berdasarkan tujuannya terdapat beberapa jenis perkemahan yaitu : 1. Kemah Bakti. Seperti; Perkemahan Wirakarya (PW) 2. Kemah Pelantikan. Seperti; Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan SKU Penggalang Ramu, dll. 3. Kemah Lomba. Seperti; Lomba Tingkat (LT) 4. Kemah Rekreasi 5. Kemah Jambore. Seperti; Jambore Ranting, Jambore Cabang, Jambore Daerah, Jambore Nasional, dan Jambore Asia Pasifik. 6. Kemah Riset/Penelitian Jenis perkemahan berdasarkan jumlah peserta Berdasarkan jumlah peserta yang mengikutinya, perkamahan dapat dikelompokkan dalam: 1. Perkemahan satu regu penggalang atau sangga penegak 2. Perkemahan satu Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak, atau Racana Pandega 3. Perkemahan satu gugusdepan 4. Perkemahan satu kwartir (Kwartir Ranting, Kwartir Cabang. Kwartir Daerah, Kwartir Nasional) Jenis perkemahan berdasarkan wilayah satuan Berdasarkan wilayah satuan perkemahan dapat dikelompokkan menjadi: 1. Perkemahan tingkat Gugusdepan 2. Perkemahan tingkat Ranting 3. Perkemahan tingkat Cabang 4. Perkemahan tingkat Daerah 5. Perkemahan tingkat Nasional 6. Perkemahan tingkat Regional 7. Perkemahan tingkat Dunia Jenis perkemahan berdasarkan penyelenggara Berdasarkan penyelenggaranya terdapat beberapa jenis perkemahan yaitu : 1. Perkemahan gugusdepan 2. Perkemahan kwartir 3. Perkemahan Satuan Karya Pramuka, contoh Perkemahan Perkemahan Bakti Saka Tarunabumi 4. Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka. Contoh Perkemahan Antar Satuan Karya (Peransaka) 5. Perkemahan instansi atau badan di luar Gerakan Pramuka
MANFAAT BERKEMAH a. Melatih Keuletan b. Menambah Kreativitas c. Meningkatkan Ketrampilan d. Menambah nilai Kejujuran e. Meningkatkan Kedisiplinan f. Melaatih Kesederhanaan g. Menambah Ketabahan hati
Ketrampilan Pramuka Penggalang
Pembina Penggalang adalah motivator dan penggerak kegiatan kepramukaan yang
harus bersemangat dalam mendidikkan nilai-nilai dan keterampilan kepramukaan.
Materi pokok keterampilan Pembina yang hendaknya disampaikan kepada Penggalang adalah sebagai berikut.
1. Upacara Penggalang, meliputi : (a) Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan.
(b) Upacara Pelantikan Penggalang. (c) Upacara pndah golongan, (d) Upacara penerimaan anggota baru. 2. Berbagai Sandi lanjutan : (a) morse bendera, morse lampu, morse yang dipadukan dengan senam, sandi rumput (b) semaphore lanjutan (c) sandi ordinat, (d) sandi A.N, (e) Sandi Cina, (g) dll. 3. Kompas dan peta : (a) menentukan titik tuju atau ordinat, pengukuran derajad. (b) membuat peta topografi kota, propinsi, negara; dan peta pita. dll 4. Pionering : (a) aplikasi – kegunaan tiap-tiap simpul. Simpul tambat, simpul palang, simpul Inggris, simpul kursi, simpul anyam. (b) membuat menara, sesek, jembatan, dll. 5. Baris-berbaris. 6. Menaksir tinggi, menaksir kecepatan arus, sungai, menaksir berat. 7. Mempelajari cuaca. 8. Berbagai permainan Penggalang : (a) Permainan untuk regu. (b) permainan untuk pasukan. (c) permainan besar. 9. Mendirikan berbagai jenis tenda. 10. Senam dan olahraga untuk Penggalang. 11. Lagu-lagu dan tarian untuk Penggalang. 12. Hiking, climbing, rowing, roaming, rafting, exloring/wisata mengenal alam bagi Penggalang. 13. Kepemimpinan penggalang : (a) Pembentukan Pemuka Regu, menentukan Pratama. (b) Pembentukan dan rapat-rapat dewan Penggalang. (c) Rapat Dewan Kehormatan Penggalang. (d) Gladian pemimpin Regu. (e) Gladian Pemimpin Satuan. 14. Jenis-jenis pertemuan Penggalang : (a) Lomba Tingkat, (b) Jambore 15. Kemah bakti Penggalang 16. Pengisian SKU, SKK, dan SPG Penggalang.
Praktek kepramukaan penggalang adalah keterampilan yang paling kaya dan
bervariasi di antara keterampilan kepramukaan golongan lainnya.
Kartono. (1970). Diakses pada 28 November 2023 di
https://aaktono.blogspot.com/2015/07/makalah-pramuka-kemandirian-dapat.html Amongguru. (2020). Bentuk-bentuk Keterampilan Kepramukaan Siaga, Penggalang, Penegak. dan Pandega. Diakses pada 28 November 2023 pada https://www.amongguru.com/bentuk-bentuk- keterampilan-kepramukaan-siaga-penggalang-penegak-dan-pandega/ User-Twitter. (2014). Jenis Perkemahan Pramuka. Diakes pada 28 November 2023 di https://www.pramukaria.id/2014/04/jenis-perkemahan-pramuka.html