Sistem Pemantauan Emisi Secara Terus Menerus (Continuous Emission Monitoring System) yang selanjutnya
disingkat CEMS. Adalah suatu alat yang mengukur suatu kadar parameter Emisi dan laju air yang dilakukan
secara terus menerus
https://ditppu.menlhk.go.id/portal/registrasi-detail/registrasi-sispek
Pasal 2
1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
diwajibkan melakukan pemantauan Emisi
menggunakan CEMS, wajib mengintegrasikan
pemantauan Emisinya ke dalam SISPEK.
1) Data CEMS yang dikirim dari DIS ke SISPEK harus memenuhi ketentuan:
a. Pengiriman dilakukan secara waktu nyata (real time);
b. waktu pengiriman 1 (satu) kali setiap 1 (satu) jam untuk data hasil pengukuran 1
(satu) jam sebelumnya;
c. Pengiriman data paling lama dilakukan pada hari berikutnya dan setiap kirim
data merupakan hasil pengukuran 1 (satu) jam;
d. Interval data paling tinggi rata-rata 5 (lima) menit; dan
e. Status data yang dikirim adalah data valid dan telah dilakukan pengendalian
mutu dan jaminan mutu
https://simpel.menlhk.go.id/2023/login
DATA INTERFACING SYSTEM
(DIS)
Data Interfacing System yang selanjutnya disingkat DIS adalah sistem penyimpanan dan
pengelolaan data CEMS yang dapat berkomunikasi dengan SISPEK.
MAIN FEATURE
Pengiriman data secara Realtime
dan Aman
AUTENTIKASI
Pengiriman data CEMS dilakukan dengan menggunakan REST API. Format pertukaran data adalah JSON.
Setiap perusahaan akan diberikan app_id dan app_secret yang akan digunakan untuk membuat
session_token, yang selanjutnya digunakan untuk otentikasi pengiriman data CEMS.
Alamat Web Services: https://ditppu.menlhk.go.id/sispekv2/
PERINTAH
1. Mendapatkan Session Token
Sebelum mengirimkan data atau mendapatkan parameter yang harus dikirim, sebuah JWT token harus
dimintakan terlebih dahulu dari Server CEMS. Tanpa JWT token pengiriman data CEMS akan ditolak.
REQUEST
Method URL
POST api/v2/token
Hasil respon dari request ini adalah sebuah bearer token serta batas waktu validnya tokenini (valid digunakan selama 1 jam setelah
token dibuat). Contohnya dapat dilihat pada contoh response untuk HTTP status 201.
Status Response
{
"token":
201
"X7tCboFRrK4ctFrgGX5PsRHdFOPL0MNyuGPsXuTRLyiWx8euPt5"
}
{
"message":"Invalid app_id"
}
401
{
"message":"Invalid app_pwd_hash"
}
{
500 "message":"Something went wrong. Please try again later"
}
2. Mendapatkan Kode Cerobong
Untuk mendapatkan data cerobong perusahaan yang akan dibutuhkan untuk requestparameter dan kirim data.
REQUEST
Method URL
POST api/v2/cerobong
{
“Key” : “Bearer TOKEN”
}
RESPONSE
Status Response
{
"parameter": [
{
"kode_cerobong": "kode cerobong 1"
200
},
{
"kode_cerobong": "kode cerobong 2"
}
{
"message":"Expired token"
}
401
{
"message":“Token tidak ditemukan"
}
{
400 "message":“Kode cerobong tidak ditemukan"
}
{
500 "message":"Something went wrong. Please try again later“
}
3. Mendapatkan Parameter
Untuk mendapatkan parameter yang harus dikirimkan ke SISPEK, maka dapat melakukan permintaan
kepada server.
REQUEST
Method URL
POST api/v2/parameter
{
“Key” : “Bearer TOKEN”
}
{
“cerobong_kode” : “CEROBONG_CODE”
}
RESPONSE
Status Response
{
"cerobong": [
{
"nama": "Nitrogen Oksida (NO2)"
},
{
200
"nama": "Sulfur Dioksida (SO2)"
},
{
"nama": "Total Partikulat"
}
}
{
"message":"Expired token"
}
401
{
"message":“Token tidak ditemukan"
}
{
400 "message":“Kode cerobong tidak ditemukan"
}
{
500 "message":"Something went wrong. Please try again later“
}
4. Mengirimkan Data CEMS
Data CEMS dikirimkan setiap jam. Dalam setiap pengiriman dikirimkan kumpulan data CEMSselama 1 jam. Jika yang
dikirimkan adalah data per menit, maka akan ada array untuk 60 data. Jika yang dikirimkan data per 5 menit, maka akan
ada array untuk 12 data. Data susulan yang dizinkan maksimum 1 hari dari waktu data CEMS.
REQUEST
Method URL
POST api/v2/submit
{
“Key” : “Bearer TOKEN”
}
Body dari request ini akan berisi string JSON dengan format berikut:
{ data }
data : [cems-object]
parameter : {waktu, laju_alir, oksigen dan Parameter yang didapatkan dari permintaan pada point nomor
2 (dua) }
KETERANGAN
Kode_cerobong Kode cerobong yang didapat dari aplikasi SIMPEL
Interval Nilai waktu pengambilan data CEMS dengan satuan menit
Waktu Waktu pengiriman
Laju_alir Nilai laju alir. Data pendukung yang wajib diisi
Oksigen Nilai presentasi oksigen. Data pendukung wajib diisi
Berikut adalah contoh format body untuk request ini:
Status Response
{
200 "message":"Sukses"
}
{
"message":"Expired token"
}
401
{
"message":“Token tidak ditemukan"
}
{
400 "message":"Jumlah data tidak sesuai"
}
{
"message":"Jumlah parameter yang dikirimkan tidak sama dengan
jumlah parameter yang harus dikirim"
}
{
"message":"Waktu sudah melebihi dari 1 hari"
}
{
"message":"Parameter oksigen tidak ada"
}
{
"message":"Gagal menyimpan pada database"
}
{
500 "message":"Something went wrong. Please try again later“
}
OPSIS makes the most accurate CEM system in the world!
● IN-SITU SYSTEM
● MULTIPLEXER SYSTEM
IN-SITU SYSTEM
EXTRACTIVE MULTIGAS SYSTEM
IN-SITU & EXTRACTIVE COMBO SYSTEM
MULTIPLEXER SYSTEM
OPSIS DOAS (Differential Optical Absorption Spectroscopy)
BENEFITS
IN-SITU DESIGN MULTI-PATH CAPABILITY
More than 13-year experience in cems internationally Minimum cost of consumable part
Expert on audit regulation & technics Minimum spare part to be replaced
Experience it & software integration Handle by expert engineer
Engaged with govt.body *KLHK
Document Reference : Peraturan Pemerintah LHK No. 13 Tahun 2021 || Peraturan Nasional DITPPU.MENLHK.GO.ID || Tata Cara & Mekanisme Integrasi SISPEK
Implementasi
Peraturan
Peraturan Menteri
ini mulai berlaku,
selain usaha
dan/atau kegiatan
yang
mengoperasikan
Pembangkit Listrik
Tenaga Termal,
setiap penanggung
jawab usaha
dan/atau kegiatan
wajib CEMS, wajib
mengintegrasikan
ke dalam SISPEK
PERSYARATAN CEMS
❑ Mampu beroperasi baik selama periode waktu panjang
❑ Menghasilkan analisis yang valid dan presisi
❑ Alat analisa harus baik beroperasi dengan optimal di bawah
kondisi lingkungan ekstrim (kondisi cuaca, temperatur dll).
❑ Memiliki fasilitas validasi data dengan fitur yang
mentransmisikan data mentah dan telah tervalidasi ke server
pusat.
❑ Mampu untuk mengirim alarm sistem ke server pusat yang
berfungsi menjaga adanya perubahan yang terjadi seperti
kalibrasi, kondisi produksi, audit.
❑ Mampu mencatat semua informasi operasional dalam file log.
❑ Mempu melakukan analisa, validasi, kalibrasi & transmisi data
untuk setiap parameter.
1. Parameter tersertifikasi,
2. Sensitivitas peralatan cems,
3. Jangkauan pengukuran cems
(nilai konsentrasi, sampling
transport),
4. Jenis pemrosesan cems
(pembakaran / non
pembakaran),
DOKUMEN RENCANA QUALITY CONTROL DAN
QUALITY ASSURANCE
1. Kebijakan dan tujuan Quality Control dan Quality Assurance
2. Sistem kontrol dokumen
3. Acuan peraturan CEMS dan deskripsi sistem CEMS
4. Struktur organisasi dan penanggung jawab
5. Fasilitas, peralatan dan inventarisasi suku cadang
6. Metode dan prosedur : analisis dan akuisisi data
7. Kalibrasi dan pengawasan Kontrol Kualitas
8. Perawatan : preventif
9. Audit sistem
10. Audit kinerja
11. Program perbaikan (corrective action program)
12. Laporan
13. Daftar Pustaka
PROSES CGA,
LINEARITY TEST, RATA
AUDIT SYSTEM
Pemeriksaan QC didefinisikan sebagai seluruh pemeriksaan yang dilakukan secara rutin meliputi inspeksi
sistem, kalibrasi berkala, dan pemeliharaan rutin. Prosedur yang dibahas tertulis yang terdokumentasi sbb:
AUDIT KINERJA
Audit Kinerja dapat menjelaskan pengujian sistem menggunakan metode referensi untuk memberikan
penilaian terhadap akurasi sistem
Audit Kinerja :
● Serangkaian tes yang digunakan untuk mengevaluasi penerimaan CEMS pada waktu tertentu atau segera setelah instalasi.
● Hasil pengujian menunjukkan kemampuan CEMS untuk menyediakan data dengan kualitas yang dapat diterima.
● Setiap analisis memiliki serangkaian kriteria yang harus dipenuhi, rujukan adalah US.EPA 40CFR60 Lampiran B Spesifikasi Kinerja
Persyaratan Tes
● Zero and Calibration Drift Test (CD): Mengevaluasi stabilitas kalibrasi monitor selama periode mingguan untuk menentukan
perbedaan dalam pembacaan output CEMS dari nilai referensi yang ditetapkan selama tidak ada pemeliharaan, perbaikan atau
penyesuaian yang tidak terjadwal.
● Relative Accuracy Test (RA): Mengevaluasi keakuratan data CEMS dalam satuan standar, karenanya validitas metode kalibrasi. Ini
adalah perbedaan rata-rata absolut antara konsentrasi gas atau laju emisi massa yang ditentukan oleh CEMS dan metode
referensi (RM), ditambah keyakinan kesalahan 2,5 persen dari serangkaian pengujian yang dibagi dengan rata-rata dari
pengujian RM
CHECKLIST SUMMARY
No Kelengkapan Integrasi Status Keterangan
3 Range CEMS (SO2, NOx, PM, NH3, CS2, Hg, HF, CO dll)
dll……..
CHECKLIST SUMMARY
REGULATORY FRAMEWORK US-EPA 40 CFR PART 60
– UPON INSTALLATION
The following Code of Federal Regulations (CFR) are incorporated by reference into this Chapter:
● 40 CFR Part 60, Appendix B, Performance Specification 2 - Specifications and Test Procedures for SO2 and
NOx Continuous Emission Monitoring Systems in Stationary Sources (PS-2)
● 40 CFR Part 60, Appendix B, Performance Specification 3 - Specifications and Test Procedures for O2 and
CO2 Continuous Emission Monitoring Systems in Stationary Sources (PS-3)
● 40 CFR Part 60, Appendix B, Performance Specification 4 - Specifications and Test Procedures for Carbon
Monoxide Continuous Emission Monitoring Systems in Stationary Sources (PS-4)
● 40 CFR Part 60, Appendix B, Performance Specification 4A - Specifications and Test Procedures for
Carbon Monoxide Continuous Emission Monitoring Systems in Stationary Sources (PS-4A)
● 40 CFR Part 60, Appendix B, Performance Specification 6 - Specifications and Test Procedures for
Continuous Emission Rate Monitoring Systems in Stationary Sources (PS-6)
● 40 CFR Part 60, Appendix B, Performance Specification 11- Specifications and Test Procedures or
Particulate Matter Continuous Emission Monitoring Systems in Stationary Sources PS-6)
REGULATORY FRAMEWORK US-EPA 40 CFR PART 60
– ONGOING AFTER INSTALLATION
● 40 CFR Part 60, Appendix F, Procedure 1 Quality Assurance Requirements for Gas
Continuous Emission Monitoring Systems Used For Compliance Determination.
● 40 CFR Part 60, Appendix F, Procedure 2 Quality Assurance Requirements for
Emission Monitoring Systems Used For Compliance Determination Particulate
Matter
MITRA LABORATORIUM KAMI
Medialab Indonesia merupakan laboratorium uji lingkungan yang menyediakan jasa analisis dan pengambilan contoh
secara komprehensif untuk monitoring kualitas lingkungan dan industrian hygiene. Mengimplementasikan sistem
manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025:2017. Laboratorium telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi
Nasional (KAN) dan teregistrasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Juga penunjukkan
sebagai Perusahaan Penyedia Jasa Kesehatan & Keselamatan Kerja oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Serta memiliki
223 ruang lingkup pengujian yang telah diakreditasi dan masih akan terus diperbaharui.
Environmental Laboratory that has been
accredited ISO/IEC 17025:2017 by KAN
(Komite Akreditasi Nasional)
NOMOR 5/810/AS.01.02/IX/2022 NOMOR 0072/LPJ/LABLING-1/LRK/KLHK
Supported by:
LOKASI KAMI
Untuk informasi lebih lanjut,
Silakan hubungi:
Jl. Tebet Barat X No.33, RT.8/RW.5, Tebet Barat, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12810, Indonesia