Anda di halaman 1dari 49

SALINAN

BERITA DAERAH
KOTA TANGERANG SELATAN
No. 47, 2021 PEMERINTAH KOTA TANGERANG
SELATAN.
Rencana Aksi Daerah Kebijakan Kota Layak Anak
Tahun 2021-2026.
PROVINSI BANTEN
PERATURAN WALI KOTA TANGERANG SELATAN
NOMOR 46 TAHUN 2021
TENTANG
RENCANA AKSI DAERAH KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK
TAHUN 2021-2026
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALI KOTA TANGERANG SELATAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengimplementasikan Rencana


Aksi Daerah Pelaksanaan Kota Layak Anak Tahun
2021-2026 Kota Tangerang Selatan secara lebih
konkrit dan terarah serta menjamin pemenuhan
terhadap hak dan perlindungan anak melalui
perumusan strategi dan perencanaan pembangunan
kota secara terencana, menyeluruh, dan
berkelanjutan sesuai dengan indikator Kota Layak
Anak;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Peraturan Wali Kota tentang Rencana Aksi Daerah
Pelaksanaan Kota Layak Anak Tahun 2021-2026;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002, tentang
Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 237,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 5946).
2

3. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang


Pembentukan Kota Tangerang Selatan Di Provinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4935);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang–Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2021 tentang
Perlindungan Khusus Bagi Anak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 174
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6704);
6. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 96);
7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2011
tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota
Layak Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 168);
8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Nomor 12 Tahun 2011
tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 169);
9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Nomor 13 Tahun 2011
tentang Panduan Pengembangan Kabupaten/Kota
Layak Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 170);
3

10. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan


dan Perlindungan Anak Nomor 14 Tahun 2011
tentang Panduan Evaluasi Kabupaten/Kota Layak
Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 171);
11. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang
Selatan Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 72);
12. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 1
Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kota Layak
Anak (Lembaran Daerah Tahun 2018 Nomor 1
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 85);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN WALI KOTA TENTANG RENCANA AKSI
DAERAH KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK TAHUN
2021-2026.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Wali Kota ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Tangerang Selatan.
2. Pemerintah Daerah adalah Wali Kota sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah otonom.
3. Wali Kota adalah Wali Kota Tangerang Selatan.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Wali Kota dan DPRD dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.
5. Anak adalah setiap orang yang berusia di bawah 18 (delapan belas) tahun
termasuk anak yang masih dalam kandungan.
6. Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi Anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
4

7. Hak Anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin,
dilindungi, dan dipenuhi oleh Orang Tua, Keluarga, masyarakat, negara,
pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
8. Rencana Aksi Daerah yang selanjutnya disingkat dengan RAD adalah
dokumen perencanaan yang memuat program/kegiatan secara
terintegrasi dan terukur dilakukan oleh perangkat daerah dalam jangka
waktu tertentu, sebagai instrumen dalam mewujudkan Kota Layak Anak.
9. Kota Layak Anak yang selanjutnya disingkat KLA adalah sistem
pembangunan suatu wilayah administrasi yang mengintegrasikan
komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan
media yang terencana, menyeluruh dan berkelanjutan dalam program dan
kegiatan pemenuhan hak-hak anak.
10. Layak adalah kondisi fisik dan non fisik suatu wilayah dimana aspek-
aspek kehidupannya memenuhi unsur-unsur yang diatur dalam Konvensi
Hak Anak dan/atau Undang-Undang Perlindungan Anak.
11. Kebijakan KLA adalah pedoman penyelenggaraan KLA bagi
kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah
daerah kabupaten/kota untuk mempercepat terwujudnya Indonesia
Layak Anak.
12. Gugus Tugas KLA adalah lembaga koordinatif di tingkat daerah yang
mengkoordinasi dalam upaya pelaksanaan kebijakan, program dan
kegiatan untuk mewujudkan KLA.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud disusunnya RAD-KLA adalah:
a. menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan demi terwujudnya anak yang berkualitas,
berakhlak mulia dan sejahtera;
b. menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, ramah, dan bersahabat;
c. melindungi anak dari ancaman permasalahan sosial dalam kehidupannya;
d. memberikan fasilitasi untuk mengembangkan potensi, bakat dan
kreatifitas anak;
e. mengoptimalkan peran dan fungsi keluarga sebagai basis pendidikan
pertama bagi anak;
f. menyediakan sarana dan prasarana kota yang mampu memenuhi
kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal;
g. mempercepat proses terwujudnya KLA; dan
h. meningkatkan komitmen Perangkat Daerah untuk berperan aktif dalam
mewujudkan KLA.
5

Pasal 3
RAD-KLA disusun bertujuan untuk memberikan pedoman bagi Gugus Tugas
KLA dalam melaksanakan:
a. pemenuhan hak Anak dan perlindungan khusus anak; dan
b. pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan guna mewujudkan
Kota Tangerang Selatan Kota Layak Anak.
BAB III
RENCANA AKSI DAERAH KOTA LAYAK ANAK
Pasal 4
(1) RAD-KLA disusun dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, visi-misi, rencana strategis, kebijakan, program
dan kegiatan Pemerintah Daerah yang terintegrasi pada Perangkat Daerah.
(2) RAD-KLA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Dokumen
Perencanaan Program Terpadu yang dilaksanakan oleh Gugus Tugas KLA
dengan Perangkat Daerah terkait yang terdiri dari;
a. perencanaan KLA;
b. pra KLA;
c. pelaksanaan KLA, dan
d. evaluasi KLA.
(3) RAD-KLA terdiri atas kelembagaan dan 5 (lima) klaster Anak.
(4) Klaster hak Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas;
a. hak sipil dan kebebasan;
b. lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif;
b. kesehatan dasar dan kesejahteraan;
c. pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya; dan
d. perlindungan khusus.
Pasal 5
(1) RAD-KLA Tahun 2021-2026 meliputi:
a. Pendahuluan;
b. Gambaran Kota Layak Anak;
c. Pencapaian dan Isu Strategis Kota Layak Anak;
d. Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak; dan
e. Penutup.
(2) RAD-KLA Tahun 2021-2026 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Wali Kota ini.
7

LAMPIRAN
PERATURAN WALI KOTA TANGERANG SELATAN
NOMOR 46 TAHUN 2021
TENTANG
RENCANA AKSI DAERAH KEBIJAKAN
KOTA LAYAK ANAK TAHUN 2021-2026

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Secara umum persoalan pemenuhan hak dan perlindungan anak
sekarang ini sedang mendapatkan ujian dan tantangan yang luar biasa.
kasus kekerasan terhadap anak, penelantaran, maupun yang paling
banyak dan menjadi trend secara umum di berbagai belahan dunia
adalah meningkatnya angka kejahatan seksual terhadap anak.
Kekerasan yang dialami anak, juga terjadi hampir di semua ruang
aktivitas anak, mulai dari lingkungan keluarganya di rumah,
lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat-tempat bermain anak
di masyarakat.
Konvensi Hak Anak adalah perjanjian internasional pertama yang
merupakan bagian dari hukum internasional di bidang Hak Asasi
Manusia yang instrumennya bertujuan untuk menjamin dan
melindungi hak-hak anak di dunia dan bersifat mengikat secara
hukum. Konvensi Hak Anak tersebut merupakan hasil dari Sidang
Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa yang dituangkan dalam
Resolusi PBB 44/25 tanggal 20 November 1989.
Kewajiban negara yang dimaksud, yaitu: (1) kewajiban untuk
melindungi (to protect), yaitu negara harus melindungi agar hak-hak
anak tidak dilanggar oleh pihak lain; (2) kewajiban untuk menghormati
(to respect), yaitu negara harus menghormati dan menjamin hak-hak
anak yang dinyatakan dan diakui dalam Konvensi tanpa diskriminasi;
(3) kewajiban untuk memenuhi (to fulfill), yaitu negara menjamin
pemenuhan hak anak yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar
yang mendukung kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan anak;
dan (4) kewajiban untuk memajukan (to advance), yaitu Negara wajib
memastikan kemajuan pelaksanaan Konvensi yang efektif.
8

Dengan kedudukannya kewajiban anak tersebut menjadikan posisi


anak sangat strategis sehingga Pemerintah menganggap penting
mengatur dalam perundang-undangan negara sebagaimana tercantum
dalam UUD 1945 pasal 28b ayat 2, serta dalam Undang-Undang Nomor
23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, sebagai berikut:
“Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi”. (UUD 1945 Pasal 28B Ayat (2)).
“Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi”. (UUPA No. 23/2002 Pasal 4).
RAD-KLA Tahun 2021-2026 ini diharapkan menjadi acuan pemerintah
Daerah bersama pemangku kepentingan terkait mampu bersinergi
untuk mewujudkan Tangerang Selatan Kota Layak Anak secara terpadu
dan holistik. Diharapkan kedepannya Kota Tangerang Selatan dapat
menjadi acuan pembelajaran/Center of Excellence untuk
kota/kabupaten Layak Anak di Indonesia.

1.2. TUJUAN
RAD-KLA Tahun 2021-2026 ini berfungsi sebagai acuan penting untuk
mengembangkan KLA secara sistematis, terarah dan tepat sasaran.
Dalam penyusunan RAD, maka hendaknya gugus tugas dan pihak-
pihak terkait mempertimbangkan dan menyesuaikannya dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Visi, Misi, Kebijakan, Program
dan Kegiatan dari kota Tangerang Selatan agar RAD-KLA tidak “tumpang
tindih” dengan berbagai rencana daerah yang sudah ada atau sudah
berjalan.
Penyusunan Grand Desain RAD KLA ini tidak berarti harus membuat
program baru karena RAD-KLA ini merupakan pengembangan
pendekatan pembangunan yang lebih berorientasi kepada pemenuhan
hak dan perlindungan anak memiliki perspektif hak anak.
Pembangunan dengan model dan pendekatan anak sebagai standar
pelaksanaannya.
Adapun penyusunan RAD-KLA bukanlah untuk mempengaruhi
orientasi pembangunan Daerah apalagi membuat orientasi
pembangunan alternatif yang berbeda dari biasanya, RAD-KLA ini lebih
ditujukan bagi semakin kuatnya nilai tawar dan keberadaan anak
sebagai salah satu warga masyarakat sipil dalam usia yang masih belia
9

untuk dipertimbangkan juga dalam pelaksanaan pembangunan


Daerah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal utama yang
perlu diperhatikan dalam penyusunan RAD-KLA adalah semakin
terukurnya upaya-upaya Pemerintah Daerah di dalam pelaksanaan
pemenuhan hak dan perlindungan anak di Daerah masing-masing.
Tujuan RAD-KLA Tahun 2021-2026 Kota Tangerang Selatan menuju
Kota Layak Anak 2021-2026 adalah:
a. membangun inisiatif pemerintahan Kota Tangerang Selatan yang
mengarah pada upaya transformasi konsep hak anak ke dalam
kebijakan, program, dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya
hak anak di Kota.
b. meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah, masyarakat, media
massa, akademisi dan dunia usaha serta pihak-pihak lain dalam
upaya mewujudkan pembangunan yang peduli terhadap
pemenuhan hak Anak dan perlindungan khusus Anak di Kota
Tangerang Selatan.
c. memberikan kerangka acuan bagi seluruh pemangku kepentingan
untuk bersinergi bersama mewujudkan Kota Tangerang selatan
sebagai Kota Layak Anak dengan memberikan perlindungan khusus
Anak melalui perumusan strategi dan perencanaan pembangunan
kota secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan sesuai
dengan indikator KLA; dan
d. memberikan masukan kepada perencanaan pembangunan di Kota
Tangerang Selatan, dari tingkat RW hingga tingkat Kota, melalui
internalisasi muatan RPJMD Kota Tangerang Selatan tahun 2021-
2026 ke dalam RAD-KLA Tahun 2021-2026 atau Rencana Strategis
Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan.

1.3. SASARAN
Sasaran Rencana Aksi Daerah Kebijakan KLA ini adalah
a. Perangkat Daerah;
b. Masyarakat;
c. Media massa; dan
d. Dunia usaha.
1.4. RUANG LINGKUP
1.4.1. Ruang Lingkup Geografis
Ruang lingkup geografis yang menjadi sasaran dari RAD-KLA
Tahun 2021-2026 adalah Kota Tangerang Selatan sebagai Kota
Layak Anak.
10

1.4.2. Ruang Lingkup Substansi


Ruang lingkup substansi dari RAD-KLA Tahun 2021-2026 Kota
Tangerang Selatan Kota Layak Anak merupakan hasil dari proses
dan kegiatan kolaboratif, yang dituangkan ke dalam Visi Kota
Tangerang Selatan menuju Kota Layak Anak, Misi Kota
Tangerang Selatan menuju Kota Layak Anak, Strategi Kota
Tangerang Selatan menuju Kota Layak Anak, Target Pencapaian
Indikator Kota Layak Anak di Setiap Tingkatan Pemerintahan,
Peta Jalan Tangerang Selatan Menuju Kota Layak Anak, dan
Rencana Aksi Kota Tangerang Selatan menuju Kota Layak Anak.

1.5. KEDUDUKAN RENCANA AKSI DAERAH


Desain RAD-KLA Tahun 2021-2026 Kota Tangerang Selatan Kota Layak
Anak merupakan sebuah dokumen acuan bagi berbagai pemangku
kepentingan terkait dalam pengembangan Kota Layak Anak di Kota
Tangerang Selatan. RAD-KLA ini juga merupakan perwujudan hasil
kesepakatan dan komitmen bersama Pemerintah Kota Tangerang
Selatan dan pemangku kepentingan terkait untuk bersama
mewujudkan Kota Tangerang Selatan sebagai Kota Layak Anak. RAD-
KLA ini dibuat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan dan
memuat visi, misi, strategi, peta jalan, dan rencana aksi dalam rangka
mewujudkan Kota Tangerang Selatan sebagai Kota Layak Anak.
RAD-KLA ini juga menjadi salah satu rujukan bagi para pemangku
kepentingan, khususnya Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan,
dalam membuat rencana program lima (5) tahunan dan rencana kerja
tahunan. Penggunaan RAD-KLA Tahun 2021-2026 tersebut dalam
perencanaan jangka menengah (5 tahun) dan tahunan ialah sebagai
berikut:
1. Bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
RAD-KLA Tahun 2021-2026 Kota Tangerang Selatan Kota Layak
Anak turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah yang merupakan basis data dan target 5 (lima) tahunan,
penetapan strategi, dan sinkronisasi program lintas sektor.
11

2. Bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, rencana


pembangunan yang bersifat tahunan, RAD-KLA Tahun 2021-2026
Kota Tangerang Selatan Kota Layak Anak 2021-2026 menjadi
masukan penyusunan program, kegiatan, dan alokasi anggaran
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kemudian,
rencana dalam RKPD diterjemahkan dalam Rencana Kerja Perangkat
Daerah masing-masing yang terkait dengan pelaksanaan Kota Layak
Anak.
RAD-KLA Tahun 2021-2026 Kota Tangerang Selatan menuju Kota Layak
Anak ini juga mendukung upaya Pemerintah Kota Tangerang Selatan
dalam pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals (SDGs), pencapaian Misi Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Tangerang Selatan, serta
perwujudan Kota Tangerang Selatan Kota Layak Anak.

1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN


Sistematika Pembahasan RAD-KLA Tahun 2021-2026 Kota Tangerang
Selatan Kota Layak Anak terdiri dari:
1. Bab I
Pendahuluan membahas tentang latar belakang, maksud, tujuan,
Ruang Lingkup, Ruang Lingkup Geografis, Ruang Lingkup
Substansi, Kedudukan RAD-KLA Tahun 2021-2026 dan Sistematika
pembahasan.
2. Bab II
Gambaran Kota Layak Anak membahas tentang Kota Layak Anak
Tangerang Selatan dengan sub pembahasan adalah Klaster Kota
Layak Anak, Indikator Kota Layak Anak, Dasar Hukum Kota Layak
Anak, Pencapaian Kota Layak Anak Kota Tangerang Selatan,
Internalisasi Konsep Kota Layak Anak, Penguatan Kelembagaan,
Penetapan Kabupaten/Kota Administrasi sebagai Lokasi
Pengembangan Kota Layak Anak, Penyediaan Data, Upaya
Percepatan Pencapaian Kota Layak Anak, Penghargaan Terkait Kota
Layak Anak, dan RAD-KLA Tahun 2021-2026 Tangerang Selatan
Kota Layak Anak.
12

3. Bab III
Pencapaian dan isu strategis kota layak anak membahas tentang
Metode Penyusunan Desain Besar, Kegiatan Penyusunan,
Identifikasi dan Pengumpulan Data, Diskusi Kelompok
Terfokus/Focus Group Discussion (FGD), Lokakarya I Tangerang
Selatan Menuju Kota Layak Anak, Lokakarya II Tangerang Selatan
Menuju Kota Layak Anak, Peluncuran Awal RAD-KLA Tahun 2021-
2026 Tangerang Selatan Menuju Kota Layak Anak dan Pihak yang
Terlibat.
4. Bab IV
Rencana Aksi Daerah membahas tentang RAD kota layak anak dan
rencana aksi.
5. Bab V
membahas tentang kesimpulan dan penutup.

Pembahasan per bab sebagaimana dapat dilihat pada tabel 1.1. sebagai
berikut.
Tabel 1.1. Sistematika pembahasan

BAB URAIAN
Bab I Pendahuluan merupakan pengantar penyusunan
dokumen Rencana Aksi Daerah Kota Tangerang
Selatan Kota Layak Anak 2016-2021 yang
memuat Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup,
Ruang Lingkup Geografis, Ruang Lingkup
Substansi, Kedudukan RAD-KLA Tahun 2021-
2026 dan Sistematika pembahasan.
Bab II Kota Layak Anak membahas tentang Klaster Kota
Layak Anak, Indikator Kota Layak Anak, Dasar
Hukum Kota Layak Anak, Pencapaian Kota
Layak Anak Kota Tangerang Selatan,
Internalisasi Konsep Kota Layak Anak,
Penguatan Kelembagaan, Penetapan
Kabupaten/Kota Administrasi sebagai Lokasi
Pengembangan Kota Layak Anak, Penyediaan
Data, Upaya Percepatan Pencapaian Kota Layak
Anak, Penghargaan Terkait Kota Layak Anak,
dan RAD-KLA Tahun 2021-2026 Tangerang
Selatan Kota Layak Anak.
13

Bab III membahas tentang Metode Penyusunan Desain


Besar, Kegiatan Penyusunan, Identifikasi dan
Pengumpulan Data, Diskusi Kelompok
Terfokus/Focus Group Discussion (FGD),
Lokakarya I Tangerang Selatan Menuju Kota
Layak Anak, Lokakarya II Tangerang Selatan
Menuju Kota Layak Anak, Peluncuran Awal RAD-
KLA Tahun 2021-2026 Tangerang Selatan
Menuju Kota Layak Anak dan Pihak yang Terlibat
Bab IV membahas tentang RAD kota layak anak dan
rencana aksi.
BAB V Kesimpulan dan rekomendasi
14

BAB II
GAMBARAN KOTA LAYAK ANAK

2.1. Letak Geografis


Kota Tangerang Selatan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 9 Tahun
2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Tangerang Selatan Tahun
2011–2031, luas wilayah Kota Tangerang Selatan sebesar 164,85 Km2.
Sementara itu berdasarkan data Kota Tangerang Selatan Dalam Angka
Tahun 2021, jumlah penduduk di Kota Tangerang Selatan Tahun 2020
yaitu 1.354.350 jiwa sehingga kepadatan penduduk sebesar 8.216
orang/km2, dengan sebaran sebagai berikut:
Tabel 2.3
Kepadatan Penduduk Kota Tangerang Selatan Tahun 2020

Kepadatan
Jumlah
Kecamatan Luas (KM2) Penduduk
Penduduk
(Jiwa/KM2)
Setu 84.178 17,27 4.874
Serpong 154.744 26,77 5.781
Pamulang 305.563 29,07 10.511
Ciputat 208.722 20,84 10.015
Ciputat Timur 172.139 17,65 9.753
Pondok Aren 294.996 29,73 9.923
Serpong Utara 134.008 23,52 5.698
Kota Tangerang
1.354.350 164,85
Selatan 8.216
15

Berdasarkan gender, jumlah penduduk perempuan dan laki-laki


sebagai berikut:
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kota Tangerang Selatan Tahun
2020
Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total
Setu 42.709 41.469 84.178
Serpong 77.110 77.634 154.744
Pamulang 152.991 152.572 305.563
Ciputat 104.749 103.973 208.722
Ciputat Timur 85.710 86.429 172.139
Pondok Aren 147.733 147.263 294.996
Serpong Utara 67.157 66.851 134.008
Kota Tangerang
678.159 676.191 1.354.350
Selatan
Sumber: Kota Tangerang Selatan Dalam Angka Tahun 2021

2.2. PRINSIP KOTA LAYAK ANAK


Rencana Aksi Daerah merupakan muatan inti dari Desain Besar Kota
Tangerang Selatan Kota Layak Anak 2021-2026. Bab ini memberikan
kerangka acuan kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan
pemangku kepentingan terkait untuk mencapai target sesuai indikator
Kota Layak Anak, dalam rangka mewujudkan Kota Tangerang Selatan
sebagai Kota Layak Anak.
Adapun prinsip pengembangan Kota Layak Anak yang harus
menyertai pelaksanaan penguatan kelembagaan dan kelima klaster
hak anak yang sesuai dengan Konvensi Hak Anak, yaitu:
1. Non-Diskriminasi
Prinsip pemenuhan hak anak yang tidak membedakan suku, ras,
agama, jenis kelamin, bahasa, paham politik, asal kebangsaan,
status ekonomi, kondisi fisik maupun psikis anak, atau faktor
lainnya.
2. Kepentingan Terbaik bagi Anak
Menjadikan hal yang paling baik bagi anak sebagai pertimbangan
utama dalam setiap kebijakan, program, dan kegiatan.
16

3. Hak untuk Hidup, Kelangsungan Hidup, dan Perkembangan Anak,


Menjamin hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan
perkembangan anak semaksimal mungkin.
4. Penghargaan terhadap Pandangan Anak
Mengakui dan memastikan bahwa setiap anak yang memiliki
kemampuan untuk menyampaikan pendapatnya, diberikan
kesempatan untuk mengekspresikan pandangannya secara bebas
terhadap segala sesuatu hal yang mempengaruhi dirinya.
5. Tata Pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas,
partisipasi, keterbukaan informasi, dan supremasi hukum.

2.3. ARAH KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK

Konvensi Hak Anak memuat 5 (lima) hal pokok terkait Pemenuhan


Hak dan Perlindungan Anak (PHPA), yang kemudian diadopsi menjadi
5 (lima) Klaster Kota Layak Anak (KLA), yaitu (1) hak sipil dan
kebebasan; (2) lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; (3)
kesehatan dasar dan kesejahteraan; (4) pendidikan, pemanfaatan
waktu luang, dan kegiatan budaya; dan (5) perlindungan khusus.

Dalam rangka menjamin pelaksanaan dan pengembangan KLA dengan


baik, maka rumusan arah kebijakan kota layak anak harus mencakup
kelima Klaster tersebut yang didukung oleh penguatan Kelembagaan.
Kelembagaan mencakup upaya penguatan kelembagaan KLA melalui
peraturan/kebijakan, pembentukan lembaga/gugus tugas, dan
pelibatan pemangku kepentingan terkait.

Penjelasan masing-masing Klaster Kota Layak Anak mengacu pada


Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 Tentang
Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak dan Peraturan
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator
Kabupaten/Kota Layak Anak, sebagai berikut:
17

1. Hak Sipil dan Kebebasan

Klaster 1 (satu) mencakup pemenuhan hak anak, yaitu hak atas


identitas; hak perlindungan identitas; hak berekspresi dan
mengeluarkan pendapat; hak berpikir, berhati nurani, dan
beragama; hak berorganisasi dan berkumpul secara damai; hak
atas perlindungan kehidupan pribadi; hak akses informasi yang
layak; serta hak bebas dari penyiksaan dan penghukuman lain
yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat
manusia.
2. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
Klaster 2 (dua) meliputi beberapa aspek, yaitu: bimbingan dan
tanggungjawab orang tua; anak yang terpisah dari orang tua;
reunifikasi (pertemuan kembali anak dengan orang tua setelah
terpisahkan); pemindahan anak secara illegal; dukungan
kesejahteraan bagi anak; anak yang terpaksa dipisahkan dari
lingkungan keluarga; pengangkatan/adopsi anak; tinjauan
penempatan secara berkala; serta kekerasan dan penelantaran.
3. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan Anak
Klaster 3 (tiga) meliputi beberapa aspek, yaitu: anak penyandang
disabilitas; kesehatan dan layanan kesehatan; jaminan sosial
layanan dan fasilitasi kesehatan; serta standar hidup.
4. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya
Klaster 4 (empat) meliputi beberapa aspek, yaitu: pendidikan;
tujuan pendidikan, serta kegiatan liburan, dan kegiatan seni dan
budaya.
5. Perlindungan Khusus
Klaster 5 (lima) meliputi beberapa aspek, yaitu: anak dalam situasi
darurat; anak yang berhadapan dengan hukum (ABH); anak dalam
situasi eksploitasi; serta anak yang masuk dalam kelompok
minoritas dan terisolasi.
18

Gambar. 2.1. Klaster KLA

KLASTER 1

KLASTER 2
PEMENUHAN HAK
ANAK
KLASTER 3
PERLINDUNGAN
KLASTER 4 ANAK
PERLINDUNGAN
KLASTER 5 KHUSUS ANAK

2.4. INDIKATOR KOTA LAYAK ANAK


Indikator Kota Layak Anak (KLA) adalah:
• Merupakan variabel yang digunakan untuk mengukur
pelaksanaan pemenuhan hak anak di Daerah dalam upaya
mewujudkan KLA.
• Merupakan acuan bagi pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi kebijakan, program dan kegiatan
pemenuhan hak anak untuk mewujudkan KLA
• Terdiri dari 6 indikator kelembagaan dan 24 indikator subtansi
yang dikelompokkan dalam 5 klaster hak anak yaitu:
- Hak Sipil dan Kebebasan
- Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif
- Kesehatan dan Kesejahteraan Dasar
- Pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya
- Perlindungan khusus

2.5. DASAR HUKUM KOTA LAYAK ANAK


Dasar hukum program Kota Layak Anak (KLA) adalah Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Guna
mempercepat terwujudnya Kabupaten/Kota Layak Anak di seluruh
Indonesia, Kementerian Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak menerbitkan empat Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak. Empat peraturan atau landasan
hukum yang dimaksud adalah:
19

1. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan


Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4235) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang.
2. Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 237, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 5946).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2021 tentang
Perlindungan Khusus Bagi Anak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 174 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6704).
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2021
tentang Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 96);
5. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun 2011 tentang Kebijakan
Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 168);
6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 12 Tahun 2011 tentang Indikator
Kabupaten/Kota Layak Anak (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 169);
7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 13 Tahun 2011 tentang Panduan
Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak; (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170);
8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 14 Tahun 2011 tentang Panduan
Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 171);
9. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 1 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak (Lembaran Daerah
Tahun 2018 Nomor 1 Tambahan Lembaran Daerah Nomor 85);
20

10. Peraturan Wali Kota Tangerang Selatan Nomor 74 Tahun 2020


tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 1
Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak (Berita
Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 Nomor 74);
11. Keputusan Wali Kota Tangerang Selatan Nomor 463/Kep.75-
Huk/2017 tentang Gugus Tugas Layak Anak.

2.6 METODE PENYUSUNAN RAD-KLA TAHUN 2021-2026


RAD-KLA Tahun 2021-2026 Tangerang Selatan Kota Layak Anak
disusun menggunakan metode kualitatif yang berfokus pada proses
dan dampak dari hasil yang akan dicapai. Disamping menggunakan
metode kualitatif, penyusunan RAD-KLA Tahun 2021-2026 Tangerang
Selatan Kota Layak Anak dilandasi dan menggunakan teori
Perencanaan Kolaboratif.
Perencanaan kolaboratif adalah sebuah proses interaktif dari
perwujudan konsensus, penyusunan rencana, dan implementasinya
sebagai sebuah cara untuk membangun jaringan dan untuk
meningkatkan penyampaian pemahaman diantara para pemangku
kepentingan terkait. Perencanaan kolaboratif diwujudkan melalui
kegiatan-kegiatan yang melibatkan pemangku kepentingan terkait
yang meliputi unsur Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Organisasi
Non- Pemerintah, Forum Masyarakat Tangsel, Sektor Swasta, dan
Media.
Salah satu perwujudan perencanaan kolaboratif dituangkan ke dalam
kegiatan interaktif yaiitu Diskusi Kelompok Terfokus/Focus Group
Discussion (FGD), yang akan dijelaskan bersama kegiatan penyusunan
RAD-KLA Tahun 2021-2026 lainnya pada Sub Bab berikut.

2.7 KEGIATAN PENYUSUNAN


Kegiatan penyusunan RAD-KLA Tahun 2021-2026 Tangerang Selatan
Kota Layak Anak 2021- 2026 merupakan pengejawantahan dari
metode kualitatif dan perencanaan kolaboratif yang dimulai yakni
deklarasi Tangerang Selatan Kota Layak Anak. Kegiatan perdana
ditandai dengan diselenggarakannya Rapat Perdana Pembahasan
Deklarasi Kota Layak Anak. Kegiatan kolaboratif yang telah dilakukan,
yaitu: Rapat Koordinasi Perangkat Daerah, Deklarasi Kota Layak Anak
yang meliputi kegiatan dan Diskusi Bersama Forum Masyarakat
Tangerang Selatan.
21

Adapun alur waktu kegiatan penyusunan RAD-KLA Tahun 2021-2026


dapat dilihat pada Gambar 2.7.

Penyusuan draf Deklarasi Tangerang Rapat Koor Perangkat


Grand Design Selatan Sebagai Kota Daerahi dan Diskusi
Tangerang Selatan Layak Anak, yang bersama OPD, Non OPD,
Menuju Kota Layak dipimpin langsung Sektor Swasta, dan
Anak pada tahun oleh Wali Kota Farum Masyarakat
2021-2026. Tangerang Selatan. Tangsel

30-08-2021 Nov 2021 Des 2021

Identifikasi & Pengumpulan Data Grand Design Tangsel KLA

Jan 2022 April 2022 Juli 2022

Lokakarya 1, Lokakarya 2, tentang Peluncuran Grand


tentang Grand Draff Grand Design Design Tangerang
Design Tangerang Tangerang Selatan Selatan Sebagai Kota
Selatan Menuju Menuju Kota Layak Layak Anak 2021-
Kota Layak Anak. Anak. 2026 Oleh Wali Kota
Tangerang Selatan.

Gambar 2.7 Alur Waktu Kegiatan Penyusunan RAD-KLA Tahun


2021-2026 Tangerang Selatan Kota Layak Anak
22

Tabel 2.7 Daftar Pemangku Kepentingan yang Terlibat dalam


Penyusunan RAD-KLA Tahun 2021-2026

NO KATEGORI UNSUR

1 Instansi Vertikal Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak Republik Indonesia
Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia
Kepolisian Resort Tangerang Selatan
Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan
Pengadilan Agama Kota Tangerang Selatan
Pengadilan Negeri Kota Tangerang Selatan
Kejaksaan Negeri Kota Tangerang Selatan
2 Pemerintah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Daerah Kota Tangerang Selatan
Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kota
Tangerang Selatan
Dinas Pemberdayaan Masyarakat,
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak dan KB Kota Tangerang Selatan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota
Tangerang Selatan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang
KotaTangerang Selatan
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Tangerang Selatan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kota Tangerang Selatan
Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang
Selatan
Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan
23

NO KATEGORI UNSUR

Dinas Ketenagakerjaan Kota Tangerang


Selatan
Dinas Pariwisata Kota Tangerang Selatan
Badan Narkotika Nasional Kota Tangerang
Selatan
Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang
Selatan
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
Tangerang Selatan
Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan
Pertanahan Kota Tangerang Selatan
3 Organisasi FKUB
Keagamaan Islam
Kristen
Katolik
Hindu
Budha
Konghucu
4 Kelompok Forum Anak (FA) Kota Tangerang Selatan
Anak/Remaja
5 Dunia Usaha Pengusaha yang berada di Kota Tangerang
Selatan
6 Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi Negeri
Perguruan Tinggi Swasta
7 Media Media elektronik
Media Cetak
Media Online
24

BAB III
PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS
KOTA LAYAK ANAK

3.1. PENCAPAIAN KOTA LAYAK ANAK KOTA TANGERANG SELATAN


Pada 2016 dan 2017, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (PPPA) menyematkan status Kota Layak
Anak dengan kategori Pratama untuk Tangerang Selatan. Setahun
setelahnya, Tangerang Selatan kembali meraih apresiasi serupa.
Selain menjadi Kota Layak Anak dengan kategori Pratama,
Kementerian PPPA juga menganugerahi Tangerang Selatan dengan
gelar Pengembangan Forum Anak Tingkat Nasional.
Pada 2018, status Kota Layak Anak Tangerang Selatan naik kelas,
menjadi Madya. Pada 2019, masyarakat Tangerang Selatan layak
berbangga. Ini karena komitmen Pemerintah Kota Tangerang Selatan
meraih status Kota Layak Anak. Kali ini, statusnya menjadi Nindya.
Prestasi tersebut kemudian dipertahankan di Tahun 2021 dengan
predikat Nindya.

2017 2018 2019 2021


Pratama Madya Nindya Nindya

Komitmen Tangsel untuk menjaga dan melanjutkan berbagai upaya


mewujudkan kota Tangsel sebagai kota layak anak, mewujudkan kota
Tangsel sebagai kota yang peduli terhadap pembangunan kesetaraan
gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dan tentu
dengan penambahan dari sisi perangkat kebijakan dan peraturannya,
baik secara fisik infrastrukturnya, dari sisi digitalnya dan seterusnya
sesuai tantangan zaman. Prinsipnya, Tangerang Selatan sebagai
rumah kita bersama, harus bisa menjadi tempat tumbuh dan
berkembang bagi anak-anak generasi penerus bangsa.
25

Komitmen tersebut akan direalisasikan dalam program dan kegiatan


sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah Kota Tangerang
Selatan.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan menunjukkan komitmen


perwujudan Kota Layak Anak melalui Peraturan Wali Kota Tangerang
Selatan Nomor 463 Tahun 2017 Tentang Gugus Tugas Kota Layak
Anak dan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Daerah Kota
Layak Anak untuk periode 2018-2021. Penyusunan RAD KLA 2021-
2026 ini melanjutkan RAD KLA sebelumnya berdasarkan Peraturan
Wali Kota tersebut di atas. Perlindungan terhadap perempuan dan
anak, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari konsep
Kota Layak Anak, Konsep Kota Layak Anak juga tercakup dalam
dokumen perencanaan pembangunan daerah Kota Tangerang Selatan
yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026.

Disamping menginternalisasikan konsep Kota Layak Anak ke dalam


kebijakan dan regulasi Pemerintah Kota Tangerang Selatan, berbagai
inisiatif dalam rangka mempercepat pencapaian Kota Layak Anak juga
dilaksanakan. Salah satu inisiatif yang sudah secara baik dikenal oleh
publik adalah dibangunnya Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
(RPTRA). Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga membangun
komunikasi semua pihak (Stakeholder, dan Perangkat Daerah/OPD)
guna mempercepat pencapaian Kota Layak Anak.

3.2. BELUM TERWUJUDNYA STATUS TANGERANG SELATAN KOTA


LAYAK ANAK
Kota Layak Anak adalah strategi yang dibangun untuk
mengintegrasikan hak Anak menjadi satu dimensi integral dari
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
atas kebijakan dan program pembangunan nasional. Kota Layak
Anak bertujuan mewujudkan perlindungan hak Anak.
Kota Layak Anak juga ditandai dengan terpenuhinya hak anak yang
sesuai 5 (lima) indikator yang telah ditentukan. Pada tahun 2016
sampai dengan 2017, Kota Tangerang Selatan mendapat predikat
26

Pratama dan meningkat pada tahun 2018 dengan predikat Madya


dan meningkat lagi di Tahun 2019 dan 2021 dengan mendapat
predikat Nindya. Peningkatan predikat KLA berkaitan dengan
meningkatnya Lembaga Perlindungan Anak yang aktif di Kota
Tangerang Selatan, meliputi Satuan Tugas Perlindungan Anak di
Tingkat RW, Lembaga Perlindungan Anak Terpadu Berbasis
Masyarakat (PATBM) serta Forum Anak.

Tabel 3.2
Perkembangan Jumlah Lembaga Perlindungan Anak yang Aktif di Kota
Tangerang Selatan
NAMA TAHUN
NO
LEMBAGA 2016 2017 2018 2019 2020 2021
SATGAS PA
1 108 RW 108 RW 123 RW 123 RW 123 RW 123 RW
TK RW
1 2 2 7 7 7
2 PATBM Kecamat Kecama Kecama Kecama Kecamat Kecama
an tan tan tan an tan

3 FORUM ANAK 12 12 12 21 21 22

Predikat KLA Kota Tangerang Selatan masih perlu ditingkatkan


agar mendapat predikat yang lebih baik, yaitu predikat Utama dan
predikat Kota Layak Anak.

3.3. BELUM OPTIMALNYA PERLINDUNGAN ANAK

Kejadian kekerasan terhadap anak di Kota Tangerang Selatan


menggambarkan belum optimalnya perlindungan terhadap anak.
Tabel berikut menyajikan jumlah kasus kekerasan terhadap anak
yang terjadi selama kurun waktu 2018 sampai dengan 2021.
27

Tabel 3.3

Perkembangan Kasus Kekerasan Terhadap Anak di Kota Tangerang


Selatan

Tahun

No. Kekerasan terhadap


2021 (s.d
2018 2019 2020
Oktober)

1 Anak Laki-Laki 75 37 47 29

2 Anak Perempuan 71 111 88 51

Data yang tersaji merupakan rekapitulasi atas pelaporan kasus


kekerasan terhadap perempuan dan anak. Upaya sosialisasi dan
edukasi perlindungan perempuan dan anak berdampak
meningkatnya kesadaran masyarakat akan perlindungan
perempuan dan anak yang ditandai dengan meningkatnya laporan
kasus kekerasan terhadap anak.

3.4. BELUM OPTIMALNYA KUALITAS KELUARGA

Kualitas keluarga yang ditandai dengan capaian indikator indeks


pembangunan keluarga masih perlu ditingkatkan. Meningkatnya
kualitas keluarga di antaranya dipengaruhi oleh pengendalian
kelahiran di keluarga, di mana keluarga dengan jumlah anak sesuai
anjuran pemerintah akan memiliki kesempatan yang lebih baik
untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas dengan terpenuhinya
kebutuhan materil dan non materil. Total Fertility Rate (TFR) yang
menggambarkan Rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita
selama masa usia suburnya di Kota Tangerang Selatan pada tahun
2020 sebesar 2,08 kelahiran. Upaya pengendalian angka kelahiran
dilakukan dengan meningkatkan kesertaan ber-KB masyarakat.
Tabel berikut menggambarkan perkembangan akseptor KB di Kota
Tangerang Selatan dalam kurun waktu tahun 2016 sampai 2020
berdasrkan jenis kontrasepsi.
28

Tabel 3.4

Perkembangan Akseptor KB Berdasarkan Jenis kontrasepsi di Kota


Tangerang Selatan

PESERTA BARU PESERTA AKTIF


JENIS
NO
KONTRASEPSI
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

1 IUD 2.320 2.870 3.084 3.674 3.005 31.210 34.357 39.193 43.046 47.132

2 IMPLAN 1.435 1.156 1.153 1.835 2.064 13.740 16.327 19.643 21.494 23.699

3 SUNTIK 23.917 20.323 22.830 29.707 50.534 215.355 219691 248.206 279.840 330.948

4 PIL 13.435 8.504 17.237 15.978 30.917 102.403 123.786 141.334 157.920 189.011

5 KONDOM 3.869 2.439 8.501 8.927 13.067 27.447 36.212 44.806 53.942 67.436

6 MOP 7 4 6 8 2 1.735 1.758 1.771 1.779 1.785

7 MOW
254 466 1.060 1.137 1.217 5.209 5.848 7.409 8.564 9.814

TOTAL MIX
KONTRASEPSI 45.237 35.762 53.871 61.266 100.806 397.099 437.979 502.362 566.585 669.825

Upaya peningkatan kualitas keluarga melalui pengendalian


penduduk yang dilakukan melalui Pembinaan Ketahanan Keluarga
Berbasis Kelompok Tribina meliputi Bina Kelompok Balita (BKB),
Bina Kelompok Remaja (BKR) dan Bina Kelompok Lansia (BKL) serta
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) sebagai suatu wadah
kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga
Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna
memberikan pelayanan informasi dan konseling kesehatan
reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga masih perlu
terus ditingkatkan. Tabel berikut menggambarkan perkembangan
jumlah Tribina dan PIK-R di Kota Tangerang Selatan.

Tabel 3.5
Perkembangan Tribina dan PIK-R di Kota Tangerang Selatan
Tahun
No. Kelompok Kegiatan
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 BKB 82 87 92 104 113 115
2 BKL 28 38 41 45 51 64
3 BKR 73 86 89 96 98 100
4 PIK-R 52 52 52 62 63 64
29

Upaya lainnya yang perlu ditingkatkan kinerjanya adalah


pengembangan Kampung KB, baik perlunya peningkatan jumlah
Kampung KB maupun peningkatan kualitas kampung KB yang
ditandai dengan klasifikasi Kampung KB. Tabel berikut menyajikan
data Kampung KB yang ada di Kota Tangerang Selatan.

Tabel 3.6
Kampung KB di Kota Tangerang Selatan

KAMPUNG
KELUARGA KLASIFIKASI
NO KECAMATAN TAHUN
BERKUALITAS (WEB)
(KB)

1 Pondok Aren Pondok Betung Berkembang 2016

2 Ciputat Timur Cempaka Putih Berkelanjutan 2017

3 Pamulang Bambu Apus Berkembang 2017

4 Setu Keranggan Berkembang 2017

5 Ciputat Ciputat Berkembang 2017

6 Serpong Utara Jelupang Berkembang 2017

7 Pondok Aren Pondok Kacang Dasar 2017


Timur

8 Serpong Cilenggang Dasar 2017

9 Setu Kademangan Mandiri 2020

10 Pamulang Kedaung Berkembang 2020

11 Ciputat Sawah Baru Berkembang 2020

12 Cempaka Rempoa Dasar 2020


Putih

13 Pondok Aren Jurangmangu Dasar 2020


Barat

14 Pamulang Pondok Benda Dasar 2020

15 Serpong Buaran Dasar 2020


30

3.5. KEBUTUHAN DATA IDENTITAS ANAK


Kartu Identitas Anak yang selanjutnya disingkat KIA adalah identitas
resmi anak sebagai bukti diri anak yang berusia kurang dari 17 (tujuh
belas) tahun dan belum menikah yang diterbitkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota atau Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Daftar Penerbitan KIA
No Nama Kecamatan Usia Kurang Memiliki KIA
Dari 17
tahun
1 Serpong 41.362 18.069
2 Serpong Utara 36.018 16.011
3 Pondok Aren 74.313 25.326
4 Ciputat 58.095 20.605
5 Ciputat Timur 42.485 15.244
6 Pamulang 81.527 30.575
7 Setu 24.187 11.025
8 Total 357.987 136.855
Penerbitan KIA 38.22%
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2021

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa masih ada penduduk usia


kurang dari 17 tahun yang belum memiliki KIA dengan persentase
sebesar 61.78% atau 221.132 orang. Hal ini menujukkan bahwa
masih ada anak usia kurang dari 17 yang tidak memiliki identitas,
anak yang tidak memiliki KIA akan kesusahan dalam mengakses
pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, imigrasi,
perbankan dan transportasi.
31

BAB IV
RENCANA AKSI DAERAH KOTA LAYAK ANAK

4.1 VISI DAN MISI TANGERANG SELATAN


Visi Kota Tangerang Selatan yang dirumuskan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026
memperhatikan berbagai hal mencakup permasalahan utama yang
menjadi komitmen dan prioritas untuk ditangani oleh Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih. Dengan
mempertimbangkan sumber daya dan komitmen untuk masa depan
yang lebih baik, maka ditetapkan Visi Kota Tangerang Selatan
sebagai berikut:
“Terwujudnya Tangsel Unggul, Menuju Kota Lestari, Saling
Terkoneksi, Efektif dan Efisien”
Makna dari Tangsel Unggul adalah yang terbaik dalam segala aspek
untuk mewujudkan sebuah cita-cita ke arah lebih baik dan
berkesinambungan sesuai kondisi yang diharapkan, juga
merupakan jawaban dari permasalahan–permasalahan yang
dinamis dari isu strategis untuk diprioritaskan dan dioptimalkan.
Menuju Kota Lestari bermakna membangun Kota Tangerang Selatan
yang layak huni dan mengedepankan lingkungan tinggal yang
ramah lingkungan, ramah anak, dan mendukung perwujudan 17
tujuan SDG's sesuai yang diamanatkan pula dalam RPJMN.
Saling Terkoneksi bermakna mewujudkan Kota Tangerang Selatan
yang memiliki akses menyeluruh ke seluruh wilayah dengan
didukung sistem transportasi publik yang terpadu dan terintegrasi
dalam mendukung pembangunan daerah.
Efektif dan efisien bermakna memberikan pelayanan terhadap
masyarakat dengan cepat dan tepat, serta menyelenggarakan tata
kelola pemerintahan yang transparan, sehat, tepat guna, dan
praktis.
Upaya perwujudan visi pembangunan jangka menengah Kota
Tangerang Selatan tersebut akan dicapai melalui 5 (lima) misi
pembangunan jangka menengah Tangerang Selatan Tahun 2021-
2026 sebagai berikut:
1. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Unggul.
2. Pembangunan Infrastruktur yang Saling Terkoneksi.
32

3. Membangun Kota yang Lestari.


4. Meningkatkan Ekonomi Berbasis Nilai Tambah Tinggi di Sektor
Ekonomi Kreatif.
5. Membangun Birokrasi yang Efektif dan Efisien.

Masing-masing misi selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan dan


sasaran pembangunan daerah yang dirumuskan berdasarkan
masalah pokok pembangunan daerah. RAD-KLA Tahun 2021-2026
Kota Tangerang Selatan ini akan berkontribusi terhadap pencapaian
misi ke-1, yaitu Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
Unggul khususnya pada tujuan meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan berdaya saing dengan sasaran
meningkatnya kesejahteraan keluarga dan sasaran meningkatnya
perlindungan terhadap hak-hak anak.

Misi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Misi Tangerang Selatan Kota Layak Anak

No Klaster Misi Stakholder


Terkait
1 Kelembagaan Gerakan Kota  Bappeda
Layak Anak (KLA)  Forum Anak
sebagai gerakan Tangsel
masyarakat yang  DPMP3AKB
dimulai dari
keluarga yang
unggul dan
sejahtera
RW, Kelurahan,  Bappeda
Kecamatan, dan Kota  Kecamatan
Tangerang Selatan  Kelurahan
berkomitmen untuk
Kota Layak Anak
33

No Klaster Misi Stakholder


Terkait
2 Klaster I: Hak  Setiap anak  Dinas
Sipil dan teregistrasi dan Kependudukan
Kebebasan mendapatkan dan Pencatatan
akta kelahiran Sipil
dan kartu  Dinas Kesehatan
identitas anak dan RSU
(KIA) usia 0-18  Kecamatan
tahun/ belum  Kelurahan
menikah.  Dinas
 Pembebasan Ketenagakerjaan
biaya  DPMP3AKB
pengurusan  Forum Anak
Akte  P2TP2A
Kelahiran  Kemenag
anak dan KIA Tangerang
Selatan
 Larangan  FKUB
memperkerjakan  Dinas
anak dibawah Komunikasi dan
umur informatika
 Kebebasan anak

dalam berekspresi
menyalurkan ide
dan aspirasi.
 Kebebsan anak

dalam berpikir
dan memeluk
agama
 Kemudahan akses

informasi yang
layak bagi anak
34

No Klaster Misi Stakholder


Terkait
3 Klaster II:  Mengurangi  Kementerian
Lingkungan angka Agama Tangsel
Keluarga dan pernikahan (KUA)
Pengasuhan dini  DPMP3AKB
Alternatif  Layanan  Forum Anak
konseling pra  Kementerian
nikah Agama Kota
 Pendampingan Tangsel (Depag)
dan konseling  PTN/PTS
pengasuhan dan  Forum anak
perawatan anak
di lingkungan
keluarga.
 Pendampingan
dan konseling
pengasuhan dan
perawatan anak di
luar lingkungan
keluarga.
 Menggerakan  Dinas Dukcapil
orang tua sebagai  Dinas
pendidik pertama Pendidikan dan
dan utama dalam Kebudayaan
pendidikan anak  DPMP3AKB
pada usia golden  Forum Anak
age.  PTN/PTS
 Membuat Ruang Dinas
Publik Terpadu Pendidikan dan
Ramah Anak Kebudayaan
(RPTRA) yang Dinas Pekerjaan
aman dan Umum
nyaman sebagai Dinas
wadah untuk Kebersihan,
memfasilitasi Dinas Kesehatan
Dinas
35

No Klaster Misi Stakholder


Terkait
anak, partisipasi Bangunan
anak, dan dan Penataan
Ruang
membentuk
Dinas
akhlakul Lingkungan
karimah anak. Hidup
4 Klaster III:  Mengurangi angka  Dinas Kesehatan
Kesehatan kematian ibu,  Dinas
Dasar dan bayi, balita dan Lingkungan
Kesejahteraan anak. Hidup
 Asupan Gizi  DPMP3AKB
bayi dan balita
 Posyandu
yang baik dan
seimbang
 Asi eksklusif dan
pojok Asi.
 Akses
terhadap
imunisasi
anak
 Pelayanan
kesehatan
reproduksi dan
mental bagi anak
seperti Pusat
Informasi
Konseling
Kesehatan
Reproduksi
Remaja (PIK2R2)
 Akses
Peningkatan
Kesejahteraan
anak dan
keluarga miskin.
Menciptakan
setiap
layanan
kesehatan
36

No Klaster Misi Stakholder


Terkait
ramah pada
anak dengan
aman dan
nyaman
 Kawasan bebeas
rokok
 Rumah tangga
yang bersih.
5 Klaster IV:  Peningkatan Dinas
Pendidikan, angka Pendidikan dan
Pemanfaatan partisipasi Kebudayaan
Waktu Luang, pendidikan usia Dinas Kesehatan
dan Kegiatan dini Dinas Bangunan
Budaya  Akses pendidikan dan Penataan
untuk wajib Ruang
belajar 12 tahun.
 Fasilitas sekolah
ramah anak
 Menciptakan
sarana kreatif
untuk tumbuh
kembang anak
seperti sarana
bermain dan
 olahraga.
6 Klaster V:  Mencegah  Dinas Sosial
Perlindungan kekerasan dan  DPMP3AKB
Khusus eksploitasi  Forum Anak
terhadap anak.  Dinas
 Perlindungan Ketenagakerjaan
hukum kasus
anak.
37

No Klaster Misi Stakholder


Terkait
 Mencegah  Dinas Sosial
penyalahgunaan  DPMP3AKB
dan peredaran  Forum Anak
gelap narkoba  BNN
 Perlindungan  Dinas Sosial
anak pada  DPMP3AKB
situasi darurat
bencana dan
kebakaran
 Meningkatkan  Dinas Sosial
layanan prima  DPMP3AKB
yang aman dan
nyaman untuk
anak
 dengan
perlindungan
khusus.
38

4.2 STRATEGI TANGERANG SELATAN KOTA LAYAK ANAK


Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, diperlukan
strategi Tangerang Selatan Kota Layak Anak, sebagaimana yang
ditunjukkan oleh Gambar 4.2 dibawah ini:

KOMITMEN

INTERNALISASI
ORGANISASI

INOVASI PENGELOALAAN

Gambar 4.2 Strategi Tangerang Selatan Kota Layak Anak

Dalam menggapai Tangerang Selatan Kota Layak Anak (KLA) maka 4


(empat) hal pokok ini harus dijalankan, yaitu:
1. Komitmen, yaitu Pemerintah Kota Tangerang Selatan,
Stakeholder, Pihak Swasta, dan masyarakat Tangerang Selatan
harus komitmen mewujudkan Kota Layak Anak (KLA), sehingga
citra dan brand Tangerang Selatan Kota Layak Anak menjadi slah
satu kota pengembang KLA.
2. Organisasi, yaitu Pemerintah Kota Tangerang Selatan harus
mampu menorganisir seluruh komponen yang ada dan motor
penggerak bagi terwujudnya Tangerang Selatan menjadi Kota
Layak Anak.
3. Inovasi, yaitu penginisiasian terobosan berupa konsep, model
atau teknologi yang dapat mendukung perwujudan dan
pengembangan Tangerang Selatan menjadi Kota Layak Anak.
4. Pengelolaan (Managemen), yaitu pengumpulan dan
pendiseminasian informasi terkait dengan Kota Layak Anak yang
dapat diakses oleh setiap pemangku kepentingan dan warga Kota
Tangerang Selatan.
39

4.3 ALUR RENCANA AKSI DAERAH


Alur perwujudan Tangerang Selatan sebagai Kota Layak Anak diawali
dengan terjalinnya komitmen para pemangku kepentingan yang
meliputi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan media. Dengan
terjalinnya komitmen yang kuat, maka masing-masing pemangku
kepentingan, terutama pemerintah, dapat melaksanakan tugas dan
kewajibannya yang terkait dengan perwujudan Kota Layak Anak.
Sebagai bentuk perwujudan dari komitmen tersebut, yang
berkesesuaian dengan visi dan misi Tangerang Selatan Menuju Kota
Layak Anak.
Untuk mengefektifkan segala upaya untuk mewujudkan KLA, maka
pendekatan KLA yang dilakukan di atas perlu memperhatikan
tahapan pengembangan KLA yang meliputi:
1. persiapan;
2. perencanaan;
3. pelaksanaan;
4. pemantauan;
5. evaluasi; dan
6. pelaporan.
Dalam setiap tahapannya, maka seluruh kegiatan tersebut wajib
mempertimbangkan pandangan anak yang diperoleh melalui
konsultasi anak.
Sedangkan untuk melihat alur pencapaian yang direncanakan
menuju Tangerang Selatan Kota Layak Anak, bisa dilihat pada table
berikut:

Gambar 4.3 Alur Tangerang Selatan Menuju Kota Layak Anak


Tahun 2021-2026
40

Alur lahapan yang sudah dilakukan oleh pemerintah kota Tangerang


Selatan dalam penilaian Layak Anak pada adalah sebagai berikut:
1. Verifikasi Administrasi Dokumen KLA dari Provinsi Banten
2. Input data dokumen KLA dari seluruh OPD, instansi terkait, lembaga
masyarakat, dunia usaha, media massa, Forum Anak, dan Forum
Mahasiswa Peduli Anak yang diinput melalui aplikasi penilaian kota
layak anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia.
3. Verifikasi administrasi dari Tim Kementerian PPA untuk menilai
dokumen yang telah diinput.
4. Verifikasi Lapangan oleh Tim KPPA RI.

4.4 INDIKATOR KOTA LAYAK ANAK DAN TARGET PENCAPAIANNYA


Pelaksanaan indikator Kota Layak Anak di Tangerang Selatan dibagi
dalam 3 (empat) klasifikasi berdasarkan tingkat pemerintahan mulai
dari tingkat Kelurahan, Kecamatan dan tingkat Kota. Setelah
ditentukan indikator Kota Layak Anak yang terdapat di masing-
masing tingkatan pemerintahan mulai dari tingkat Kelurahan hingga
tingkat Kota, kemudian ditentukan target pencapaiannya sebagai
tolak ukur keberhasilan. Indikator Kota Layak Anak dan target
pencapaiannya di masing-masing tingkatan pemerintahan adalah
sebagai berikut:

Gambar 4.4 Indikator Tangerang Selatan Menuju Kota Layak Anak 2021-2026
41

4.5 Rencana Aksi Daerah (RAD) Kota Tangerang Selatan Kota Layak
Anak (KLA)
Rencana Aksi Daerah (RAD) merupakan muatan inti RAD-KLA Tahun
2021-2026 Kota Tangerang Selatan menjadi Kota Layak Anak 2022-
2026 yang disusun secara kolaboratif. Rencana Aksi Daerah Kota
Layak Anak (RAD-KLA) 2021-2026. Penjabaran dan rincian dari
acuan penting untuk mengembangkan Kota Layak Anak secara
sistematis, terarah, dan tepat sasaran. Rencana Aksi Daerah (RAD)
ini dapat menjadi pedoman bagi pemangku kepentingan terkait dalam
rangka mewujudkan Kota Tangerang Selatan Sebagai Kota Layak
Anak yang aman dan nyaman di tahun 2021- 2026. Rencana Aksi
Daerah atau RAD-KLA Tahun 2021-2026 Kota Tangerang Selatan
Kota Layak Anak (KLA) 2021 – 2026 ini memuat penjabaran aksi yang
dapat dilakukan sesuai dengan indikator Kota Layak Anak (KLA) pada
masing-masing klaster, yang memuat beberapa hal, yaitu:
1. Ukuran ketercapaian masing-masing indikator;
2. Tingkat pelaksanaan mulai dari Kelurahan, Kecamatan hingga
Kota
3. Penanggung jawab;
4. Lembaga mitra;
5. Peranan penanggung jawab dan lembaga mitra; serta
6. Target pencapaian pada tahun 2022 hingga tahun 2026.

Rencana Aksi Daerah tentang Tangerang Selatan Kota Layak Anak


yang aman dan nyaman merupakan harapan dari semua pihak, juga
dapat dilihat pada Tabel 4.5
42

Tabel 4.5 Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak Tahun 2021-2026 Berdasarkan RPJMD

Kode Klaster KLA Indikator Kinerja Rumus/ Formula Kondisi Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perangkat Daerah
(tujuan/ impact/ Indikator Kinerja Penanggungjawab
outcome) Awal 2022 2023 2024 2025 2026 Kondisi Kinerja pada akhir
RPJMD periode RPJMD (Tahun
(Tahun 0) 2026)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(KUAPPA
S 2022
SIPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1 0 Kelembagaan
1
PROGRAM Cakupan Jumlah dokumen
1 0 0 100% 100% 1.584.542 100% 1.291.743. 100% 1.367.000. 100% 1.412.920. 100% 1.507.203. 100% BAPPEDA
1 2 PERENCANAAN, ketersediaan perencanaan .900 596 251 276 416
PENGENDALIAN dokumen pengendalian dan
DAN EVALUASI perencanaan evaluasi
PEMBANGUNAN pengendalian pembangunan
DAERAH dan daerah yang
evaluasi tersedia dibagi
pembangunan jumlah dokumen
daerah perencana an
pengendalian dan
evaluasi
pembangunan
daerah sesuai
ketentuan) dikali
100%
PROGRAM Persentase Jumlah paguyuban DPMP3AKB
1 0 0 10% 15% 1.000.000 20% 1.324.158. 25% 1.317.308. 30% 1.408.203. 35% 1.512.247. 35%
1 3 PENGEMBA paguyuban warga etnis yang .000 824 824 678 472
NGAN warga etnis yang dibina dibagi
KEBUDAYAAN dibina jumlah paguyuban
PROGRAM Persentase Program prioritas
1 0 0 100% 100% 6.718.361 100% 6.844.464. 100% 7.288.841. 100% 7.409.226. 100% 8.036.879. 100% DISKOMINFO
1 4 PENGELOLAAN masyarakat yang pemerintah dan .000 953 286 104 337
INFORMASI Menjadi sasaran pemerintah daerah
DAN penyebaran kabupaten/kota
KOMUNIKASI informasi publik, dibagi jumlah
PUBLIK mengetahui penduduk dikali
kebijakan dan 100%
program prioritas
pemerintah
daerah
kabupaten/kota
PROGRAM Persentase Jumlah layanan
1 0 0 100 % 100% 25.867.03 100% 26.352.56 100% 28.063.50 100% 28.527.00 100% 30.943.59 100% DISKOMINFO
1 5 PENGELOLAAN layanan publik yang (147/147) 8.000 3.523 1.578 7.284 8.178
APLIKASI Publik yang diselenggarakan
INFORMATIKA diselenggarakan secara online dan
Secara online terintegrasi dibagi
dan jumlah layanan
terintegrasi publik dikali 100
% (peremend
Agri 18/2020)

~
43

Tabel 4.5 Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak Tahun 2021-2026 Berdasarkan RPJMD

2 0 Klaster 1: Hak
1 Sipil dan
Kebebasan
2 0 URUSAN
2 PEMERINTAHAN
BIDANG
ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL
2 0 0 PROGRAM Jumlah Anak Jumlah anak usia 140,821 45,000 521.890.0 45,000 552.213.3 42,379 585.225.52 40,000 602.591.54 30,000 645.256.55 98,00% Dukcapil
1 2 PENDAFTARAN Memiliki KIA 0-17 tahun kurang 00 27 0 8 2
PENDUDUK satu hari yang
sudah memiliki KIA
2 0 0 PROGRAM Cakupan Persentasi penerbitan 51,09% 54,56% N/A 57,18% 476.458. 59,79% 504.941.44 62,41% 519.925.11 65,07% 556.737.13 65,07% Dukcapil
1 3 PENCATATAN SIPIL Penerbitan akta Akta kelahiran 026 6 8 0
kelahiran
2 0 0 PROGRAM Persentase OPD Jumlah OPD yang 9 OPD 1 OPD 1 OPD 1 OPD 102.098.1 1 OPD 108.201.7 1 OPD 111.412.5 1 OPD 119.300.8 14 OPD DUKCAPIL
1 4 PENGELOLAAN yang memanfaat Telah memanfaat 48 38 25 14
INFORMASI kan data kan data kependudu
ADMINISTRASI kependudu kan
KEPENDUDUKAN kan
2 0 0 PROGRAM Persentase Ada atau tidak 100% 100% N/A 100% 340.327.1 100% 360.672.4 100% 371.375.0 100% 397.669.3 100% DUKCAPIL
1 5 PENGELOLAAN ketersediaan data tersedianya data 61 61 85 79
PROFIL Profil perkemban gan
KEPENDUDUKAN kependudukan kependudukan
Klaster 2:
3 0 Lingkungan
1 Keluarga dan
Pengasuhan
Alternatif
PROGRAM Persentase Jumlah unit Jumlah
3 0 0 0,91% 11.500.0 1,02% 12.448.7 1,18% 12.903.86 1,41% 13.034.53 1,70% 13.673.83 1,70% DPBR
1 2 PERUMAHAN jumlah Rumah tidak layak unit 00.000 2.966 9.901 6.568
DAN unit RTLH yang huni yang ditangani rumah 80.993
KAWASAN ditangani dibagi jumlah tidak
PERMUKIMAN (Permendagri no total rumah di layak
KUMUH 18,2020) daerah kab/kota huni yang
dikali 100% ditangani
dibagi
jumlah
total
rumah di
daerah
kab/kota
dikali
100%
PROGRAM Persentase KK Jumlah KK dalam n.a
3 0 0 4% 39.950.1 4,5% 28.340.3 5% 29.998.63 5,5% 30.711.08 6% 32.929.54 6% Kecamatan
1 3 PEMBERDAYAAN dalam DTKS DTKS yang terlibat 5.321 5.221 6.007
MASYARAKAT yang Dalam 10.062 03.771
DESA DAN terlibat dalam pembangunan di
KELURAHAN pembangunan di kecamatan
kecamatan dan kelurahan
dan kelurahan dibagi Jumlah KK
dalam DTKS di
Kecamatan dikali
100%
~
44

Tabel 4.5 Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak Tahun 2021-2026 Berdasarkan RPJMD

4 0 Klaster 3:
1 Kesehatan dan
Kesejahteraan
Dasar
4 0 URUSAN
1 PEMERINTAHAN
BIDANG
KESEHATAN
4 0 0 PROGRAM Persentase ibu Jumlah ibu hamil 99,50% 100% 8.312.178 100% 8.898.501. 100% 9.284.696. 100% 9.482.863. 100% 9.981.248. 100% Dinkes
1 2 PEMENUHAN hamil yang Yang mendapatkan .151 848 789 750 631
UPAYA KESEHATAN mendapat Pelayanan kesehatan
PERORANGAN DAN pelayanan sesuai
UPAYA KESEHATAN Kesehatan ibu dengan standar
MASYARAKAT hamil dibagi jumlah
seluruh ibu hamil
pada periode
yang sama dikali 100%
4 0 0 Persentase ibu Jumlah ibu bersalin 100% 100% 8.312.178 100% 8.898.501. 100% 9.284.696. 100% 9.482.863. 100% 9.981.248. 100% Dinkes
1 3 Bersalin yang yang mendapatkan .151 848 789 750 631
mendapatkan Pelayanan Kesehatan
pelayanan sesuai dengan standar
kesehatan bersalin dibagi jumlah seluruh
ibu
Bersalin pada
Periode yang sama
Dikali 100%
4 0 0 Persentase bayi Jumlah bayi baru 100% 100% 8.312.178 100% 8.898.501. 100% 9.284.696. 100% 9.482.863. 100% 9.981.248. 100% Dinkes
1 4 baru lahir yang lahir yang .151 848 789 750 631
mendapatkan mendapatkan
Pelayanan pelayanan Kesehatan
Kesehatan bayi sesuai
baru lahir dengan standar
dibagi jumlah seluruh
bayi baru
lahir pada periode
yang sama dikali
100%
4 0 0 Cakupan Jumlah balita yang 99,70% 100% 8.312.178 100% 8.898.501. 100% 9.284.696. 100% 9.482.863. 100% 9.981.248. 100% Dinkes
1 5 balita yang mendapatkan .151 848 789 750 631
mendapatkan pelayanan kesehatan
pelayanan sesuai
kesehatan dengan standar
sesuai standar dibagi jumlah
seluruh balita pada
periode yang sama
dikali 100%
4 0 0 Persentase Jumlah anak usia 93,55% 100% 5.937.270 100% 6.356.072. 100% 6.631.926. 100% 6.773.474. 100% 7.129.463. 100% Dinkes
1 6 anak usia Pendidikan dasar yang .108 748 278 107 308
pendidikan mendapatk an
dasar yang Pelayanan Kesehatan
mendapatkan sesuai dengan standar
pelayanan dibagi jumlah
Kesehatan sesuai seluruh anak usia
standar pendidikan dasar pada
periode
yang sama dikali 100%
4 0 0 PROGRAM Cakupan Jumlah Rumusan 100% 100% 2.337.500 100% 2.243.48 100% 2.384.837. 100% 2.435.894. 100% 2.629.543. 100% DPMPAKB
1 7 PEMERINTAHAN perumusan Kebijakan bidang .000 3.466 556 813 736
DAN kebijakan bidang Kesra yang dihasilkan
KESEJAHTERAAN kesejahteraan dibagi

~
45

Tabel 4.5 Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak Tahun 2021-2026 Berdasarkan RPJMD

RAKYAT rakyat Jumlah Rencana


Rumusan Kebijakan
Bidang Kesra
Dikali 100%
Klaster 4:
5 0 Pendidikan,
1 Pemanfaatan
Waktu Luang dan
Kegiatan Seni
Budaya
URUSAN
5 0 PEMERINTAHAN
1 BIDANG
PENDIDIKAN
5 0 0 PROGRAM Persentase Jumlah Peserta 105,08% 105,44 27.271.4 105,62% 42.451.44 105,80% 42.451.44 105,99 44.853.400 106,17% 47.496.996 106,17% DIKBUD
1 2 PENGELOLAAN Penduduk Didik Usia 7 - 12 % 85.144 7.525 7.525 % .556 .888
PENDIDIKAN Usia 7 – 12 Tahun Tahun yang
yang berpartisipasi berpartisipasi dalam
dalam pendidikan pendidikan
Dasar (SD/MI) Dasar (SD/MI) dibagi
Jumlah
Penduduk Usia 7 – 12
tahun dikali
100%
5 0 0 Persentase Jumlah 93,68% 95,26% 36.361.9 96,05% 55.259.16 96,86% 56.601.93 97,67% 59.804.53 98,49% 63.329.32 98,49% DIKBUD
1 3 Penduduk Peserta 80.192 2.323 0.034 4.075 9.184
Usia 13-15 Tahun Didik Usia
yang berpartisipasi 13 - 15
dalam pendidikan Tahun
Dasar (SMP/MTs) yang
berpartisip
asi dalam
pendidikan
dasar
(SMP/MTs)
dibagi
Jumlah
Penduduk
Usia 13 -
15 tahun
dikali
100%
5 0 0 Persentase Jumlah Peserta 37,48% 37,52% 13.635.7 37,55% 20.722.18 37,57% 21.225.72 37,59% 22.426.70 37,62% 23.748.49 51,56% DIKBUD
1 4 Penduduk Usia 5 – Didik Usia 5 - 6 42.572 5.871 3.763 0.278 8.444
6 Tahun yang Tahun yang
berpartisipasi dalam berpartisipasi dalam
Pendidikan pendidikan
Anak Usia Dini anak usia dini (PAUD)
(PAUD) dibagi
Jumlah Penduduk
Usia 5 – 6 tahun
Dikali 100%
5 0 0 Persentase Jumlah Peserta 1,79% 1,80% 13.635.74 1,80% 20.722.18 1,81% 21.225.723 1,81% 22.426.700 1,81% 23.748.498 1,81% DIKBUD
1 5 Penduduk Didik Usia 7 - 18 2.572 5.871 .763 .278 .444
Usia 7 – 18 Tahun Tahun yang
yang berpartisipasi berpartisipasi dalam
dalam Pendidikan pendidikan kesetaraan
Kesetaraan (Paket dibagi
A,B, C) Jumlah Penduduk
Usia 7 – 18 tahun
Dikali 100%

~
46

Tabel 4.5 Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak Tahun 2021-2026 Berdasarkan RPJMD

5 0 0 PROGRAM Persentase SD yang Jumlah SD yang N/A N/A N/A 75% 6.494.42 80% 6.652.234. 85% 7.028.625. 90% 7.442.883. 90% DIKBUD
1 6 PENGEMBANGAN Mengalami mengalami peningkatan 3.524 497 781 097
KURIKULUM peningkatan nilai nilai
Assessment Assessment Nasional
Nasional Berbasis Berbasis Komputer
Komputer dibagi Jumlah SD
Dikali 100%
5 0 0 Persentase SMP Jumlah SMP yang N/A N/A N/A 4.329.61 4.329.61 80% 4.434.822. 85% 4.685.750. 90% 4.961.922. 90% DIKBUD
1 7 yang mengalami Mengalami peningkatan 5.683 5.683 998 520 065
peningkatan nilai nilai
Assesment Assesment
Nasional Nasional
Berbasis Komputer Berbasis Komputer
Dibagi Jumlah SD
Dikali 100%
5 0 0 PROGRAM Persentase Guru SD Jumlah guru SD 98,50% 98,89% 81.562.10 99,09% 116.040.8 99,25% 118.860.58 99,29% 125.585.85 99,49% 132.987.71 99,49% DIKBUD
1 8 PENDIDIK dan SMP yang dan SMP berijazah S1 6.000 55.130 5.050 7.312 1.075
DAN TENAGA memenuhi atau D4 dibagi jumlah
KEPENDIDIKAN kualifikasi guru SD
dan SMP dikali
100%
5 0 0 PROGRAM Persentase Jumlah paguyuban 10% 15% 1.000.000 20% 1.324.15 25% 1.317.308. 30% 1.408.203. 35% 1.512.247. 35% DIKBUD
1 9 PENGEMBANGAN paguyuban warga etnis yang dibina .000 8.824 824 678 472
KEBUDAYAAN warga etnis yang dibagi jumlah
dibina paguyuban warga etnis
yang
terdata dikali 100%
5 0 1 PROGRAM Luas Ruang Luasan RTH 4,06% 4,26% 5.905.497 4,3% 7.730.89 4,6% 7.147.176. 4,8% = 7.958.196. 5% = 8.257.305. 5% = DBPR
1 0 =669,3 Ha =702,28 .000 =708,88 6.765 =758,33 466 791,30 408 824,27 491 824,27
PENYELENGGAR Terbuka Publik yang
Ha Ha Ha Ha Ha Ha
AAN PENATAAN Hijau Publik Tersedia di Akhir
RUANG Tahun Pencapaian
(Ha)
5 0 1 PROGRAM Cakupan Jumlah lingkungan Jumlah 60,86% 31.534.99 73,90% 34.136.72 86,95% 35.384.636 100,00 35.742.975 100,00% 37.496.037 100,00% DINAS PU
1 1 9.868 2.346 .256 % .136 .771
PENINGKATAN lingkungan perumahan yang perumah
PRASARANA, perumahan yang dilengkapi PSU an di
SARANA DAN sudah dilengkapi sesuai standar tangsel
UTILITAS UMUM PSU (Prasarana, pada kurun waktu 1073
(PSU) Sarana dan tertentu dibagi perumah
Utilitas Jumlah lingkungan an.
Umum) sesuai perumahan pada Jumlah
standar kurun waktu perumah
tertentu) dikali an yang
100% PSU
tercatat
diaset
863
perumah
an

~
47

Tabel 4.5 Rencana Aksi Daerah Kota Layak Anak Tahun 2021-2026 Berdasarkan RPJMD

6 0 Klaster 5:
1 Perlindungan
Khusus
6 0 0 Persentase fasilitasi Jumlah usulan 100% 100% 2.337.500 100% 2.243.48 100% 2.384.837. 100% 2.435.894. 100% 2.629.543. 100% Bagian Hukum
1 2 hukum penyusunan produk .000 3.466 556 813 736
hukum dan
usulan bantuan
hukum yang
ditindaklanjuti
dibagi total usulan
penyusunan produk
hukum dan bantuan
hukum dikali 100%

~
48

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penyusunan RAD-KLA Tahun 2021-2026
Kota Tangerang Selatan, meliputi:
1. Berbagai stakeholder yang berkaitan dengan pemenuhan hak anak
belum terintegrasi dengan baik. Hal ini disebabkan oleh sistem
penganggaran bagi pemenuhan kebutuhan anak belum
terdistribusi secara merata.
2. Meskipun Kota Tangerang Selatan telah membentuk Gugus Tugas
dan telah memperoleh penghargaan Nindya, namun perlu
ditingkatkan sarana prasarana yang memfasilitasi anak untuk
melakukan aktivitas kreatif seperti fasilitas permainan di luar
sekolah, tempat rekreasi yang ramah anak maupun lokasi belajar
di ruang terbuka, agar ke depan target dapat tercapai secara
maksimal di mana Kota Tangerang Selatan meraih predikat
tertinggi sebagai Kota Layak Anak.
3. Kasus anak yang bersangkutan dengan hukum, anak terlantar,
pengemis, anak jalanan, anak putus sekolah, memperlihatkan
dimana banyak anak yang terjerumus dalam keburukan. Oleh
karena itu, perlu adanya tindakan aksi mengatasi persoalan anak
tersebut.
5.2 Rekomendasi
1. Penguatan komitmen pemimpin daerah dan komitmen setiap
Perangkat Daerah maupun gugus tugas yang telah dibentuk dalam
membangun dan mengoptimalkan kinerja sesuai dengan rencana
aksi daerah tersusun. Pengoptimalan kinerja yang dimaksud
adalah memantau serta mengevaluasi setiap kegiatan yang
dijalankan sehingga dapat sesuai dengan yang telah direncanakan
dan dianggarkan oleh pemerintah;
2. Penyusunan database anak yang dapat menjadi basis data bagi
setiap OPD untuk kegiatan perencanaan, penyusunan program,
pemantauan dan evaluasi.
3. Sosialisasi dan penyuluhan secara rutin kepada masyarakat
mengenai pentingnya kesejahteraan dan hak anak sebagai
kebutuhan dalam meningkatkan keberhasilan pengembangan
Kabupaten/ Kota Layak Anak;

Anda mungkin juga menyukai