Anda di halaman 1dari 13

BUPATI SIKKA

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN BUPATI SIKKA


NOMOR 28 TAHUN 2015
TENTANG
KABUPATEN LAYAK ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIKKA,

Menimbang : bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 21 Undang-Undang


Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak, perlu menetapkan Peraturan Bupati
Sikka tentang Kabupaten Layak Anak;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang


Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan
Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979
Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3143);
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3835);
Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 1
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4235), sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5606);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telahbeberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
6. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2011 tentang Kebijakan Pengembangan
Kabupaten/Kota Layak Anak (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 168);
7. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2011 tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 169);
8. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2011 tentang Panduan Pengembangan
Kabupaten/Kota Layak Anak (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 170);

Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 2


9. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2011 tentang Panduan Evaluasi Kabupaten/Kota
Layak Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 171);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 12 Tahun 2012
tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka
Tahun 2013 Nomor 71);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KABUPATEN LAYAK ANAK.


BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Sikka.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sikka.
3. Bupati adalah Bupati Sikka.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sikka
5. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana yang selanjutnya
disingkat BPPKB adalah BPPKB Kabupaten Sikka atau sebutan lain.
6. Strategi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah cara atau
upaya untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender serta perlindungan
anak.
7. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan.
8. Hak Anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi
dan dipenuhi orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan Negara.

Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 3


9. Ramah anak adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menjamin,
memenuhi dan menghargai hak-hak anak serta perlindungan anak dari
kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya serta mendukung
partisipasi anak dalam pembangunan .
10. Kabupaten Layak Anak yang selanjutnya disingkat KLA adalah Kabupaten
dengan sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian
komitmen dan sumber daya pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha
yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam program dan
kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak.
11. Kecamatan Layak Anak adalah Kecamatan dengan sistem pembangunan
berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya
pemerintah kecamatan, masyarakat dan dunia usaha, desa/kelurahan dalam
membentuk desa/kelurahan layak anak dan berpatisipasi aktif melaksanakan
program dan kegiatan pemenuhan hak anak.
12. Desa/Kelurahan Layak Anak adalah Desa/Kelurahan dengan sistem
pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan
sumberdaya pemerintah desa/kelurahan dalam melaksanakan pemenuhan hak
anak ditingkat Rukun Warga (RW)/Rukun Tetangga (RT) dan Rumah Tangga.
13. Kelompok Perlindungan Anak Desa yang selanjutnya disingkat KPAD adalah
kelompok yang dibentuk secara partisipatif dengan melibatkan semua unsur
yang berkepentingan untuk perlindungan anak, dalam rangka menjamin
terpenuhinya hak anak dan terlindunginya anak dari segala bentuk perlakuan
salah.
14. Forum Anak Desa yang selanjutnya disingkat FORADES adalah wadah
partisipasi anak dalam pembangunan dimulai dari proses perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan program dan kegiatan
pemenuhan hak anak.
15. Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri.
16. Rencana Aksi Daerah Kabupaten Layak Anak yang selanjutnya disingkat RAD
KLA adalah dokumen rencana yang dibuat oleh Pemerintah Daerah dalam
jangka waktu tertentu, sebagai program/kegiatan pemenuhan hak anak secara
terintegrasi dan terukur yang dilakukan dengan instrument dalam mewujudkan
Kabupaten Layak Anak.
Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 4
17. Rencana Aksi Kecamatan, Desa/kelurahan Layak Anak yang selanjutnya
disebut RAKec, RADes/RAKel Layak Anak adalah dokumen rencana yang
memuat program/kegiatan Pemenuhan hak anak secara terintegrasi dan
terukur yang disusun oleh Pemerintah Kecamatan, desa/Kelurahan dalam
mewujudkan kecamatan, Desa/Kelurahan Layak Anak.
18. Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak adalah lembaga koordinatif di Tingkat
Kabupaten yang mengoordinasikan upaya kebijakan, program, dan kegiatan
untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak.
19. Gugus Tugas Kecamatan Layak Anak adalah lembaga koordinatif di Tingkat
Kecamatan yang mengoordinasikan upaya kebijakan, program, dan kegiatan
untuk mewujudkan Kecamatan Layak Anak.
20. Indikator Kabupaten Layak Anak adalah variable yang membantu dalam
mengukur dan memberikan nilai terhadap pemerintah daerah dalam
mengupayakan terpenuhi hak anak untuk terwujudnya kabupaten layak anak.
21. Sistem skoring adalah tata cara penilaian status Kabupaten, Kecamatan dan
Desa/Kelurahan Layak Anak dengan menggunakan Indikator Kabupaten Layak
Anak.
BAB II
MAKSUD, TUJUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN
KABUPATEN LAYAK ANAK
Pasal 2
Maksud ditetapkannya KLA adalah sebagai acuan dan dasar bagi Pemerintah
Daerah dalam mewujudkan KLA.
Pasal 3
Tujuan ditetapkannya KLA adalah terwujudnya KLA melalui:
a. meningkatkan komitmen Pemerintah Daerah, Kecamatan, Desa/Kelurahan dan
masyarakat serta dunia usaha dalam upaya mewujudkan pembangunan yang
peduli terhadap anak untuk memenuhi dan melayani kebutuhan serta
kepentingan terbaik bagi anak;
b. mengintegrasikan seluruh potensi sumber daya manusia, keuangan, sarana
prasarana yang ada pada Pemerintah Daerah, Kecamatan, Desa/Kelurahan dan
masyarakat serta dunia usaha dalam mewujudkan pemenuhan hak anak ; dan
c. meningkatkan kemampuan dan partisipasi anak dalam proses perencanaan
pembangunan dan pengambilan keputusan.

Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 5


Pasal 4

(1) Strategi pelaksanaan KLA meliputi pengintegrasian program/kegiatan dan


tahapan pembangunan yang dimulai dari perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dalam rangka pemenuhan hak anak.
(2) Strategi pelaksanaan KLA berbasis Desa/Kelurahan siaga dengan terbentuknya
KPAD dan/atau Forum Anak Desa/Kelurahan
(3) Strategi Pelaksanaan KLA dilaksanakan dengan prinsip:
a. tata pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, partisipasi,
keterbukaan informasi, dan supremasi hukum;
b. non-diskrimasinasi, yaitu tidak membedakan suku, ras, agama, jenis
kelamin, bahasa, paham politik, asal kebangsaan, status ekonomi, kondisi
fisik maupun psikis anak, atau faktor lainnya;
c. kepentingan terbaik bagi anak, yaitu menjadikan hal yang paling baik bagi
anak sebagai pertimbangan utama dalam setiap kebijakan, program, dan
kegiatan;
d. hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan anak, yaitu
menjamin hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan anak
semaksimal mungkin; dan
e. penghargaan terhadap pandangan anak, yaitu mengakui dan memastikan
bahwa setiap anak yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan
pendapat, diberikan kesempatan untuk mengekspresikan pandangan
secara bebas terhadap segala sesuatu hal yang mempengaruhi dirinya.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 5
Ruang lingkup KLA meliputi:
a. percepatan pelaksanaan KLA;
b. pelaksanaan RAD;
c. kelembagaan;
d. sistem skoring;
e. peran serta masyarakat;
f. wewenang dan tanggung jawab; dan
g. evaluasi dan pembinaan.

Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 6


BAB IV
PERCEPATAN PELAKSANAAN KABUPATEN LAYAK ANAK
Pasal 6
(1) Percepatan pelaksanaan KLA dilaksanakan melalui optimalisasi pemenuhan
hak anak yang komprehensif dan integrasi berdasarkan penetapan indikator
KLA yang dimulai dari Desa/Kelurahan.
(2) Percepatan terwujudnya indikator KLA diperlukan komitmen, koordinasi dan
sinergisitas yang kuat antara instansi pemerintah, partisipasi masyarakat dan
dunia usaha.
Pasal 7
(1) Percepatan KLA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 meliputi :
a. penguatan Kelembagaan; dan
b. pemenuhan hak anak dalam 5 (lima) klaster.
(2) Penguatan kelembagaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a
terdiri dari:
a. membentuk peraturan perundang-undangan atau kebijakan terkait
pemenuhan hak dan perlindungan anak;
b. menyiapkan anggaran pemenuhan hak dan perlindungan anak;
c. menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) terlatih Konvensi Hak Anak;
d. melibatkan dunia usaha dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak;
dan
e. melaksanakankegiatan inovatif.
(3) Pemenuhan hak anak dalam 5 (lima) klaster sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (1) huruf b meliputi :
a. hak sipil dan kebebasan anak;
b. lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif anak;
c. kesehatan dasar dan kesejahteraan anak
d. pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya anak; dan
e. perlindungan khusus anak.
Pasal 8
Indikator KLA untuk Klaster hak sipil dan kebebasan anak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a terdiri dari :
a. persentase anak yang teregistrasi dan mendapatkan Kutipan Akta Kelahiran;
b. tersedia fasilitas informasi layak anak;

Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 7


c. jumlah kelompok anak, termasuk forum anakyang ada di daerah, Kecamatan
dan Desa/kelurahan; dan
d. jumlah kegiatan peningkatan kapasitas kelompok anak.
Pasal 9
Indikator KLA untuk klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif anak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf b terdiri dari :
a. persentase usia perkawinan pertama dibawah 18 (delapan belas) tahun;
b. tersedia lembaga konsultasi bagi orang tua/keluarga tentang pengasuhan dan
perawatan anak; dan
c. tersedianya program pengasuhan keberlanjutan.
Pasal 10
Indikator KLA untuk kesehatan dasar dan kesejahteraan anak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf c terdiri dari :
a. angka kematian bayi;
b. prevalensi gizi buruk, gizi kurang, stunting dan gizi lebih pada balita;
c. persentase asi eksklusif;
d. persentase puskesmas ramah anak;
e. persentase Imunisasi dasar lengkap;
f. jumlah lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan reproduksi remaja,
pencegahan dan penanganan NAPZA, HIV/AIDS, pelayanan jiwa anak dan
remaja, dan pelayanan kesehatan bagi anak dengan disabilitas;
g. persentase anak dari keluarga miskin yang memperoleh akses peningkatan
kesejahteraan;
h. persentase rumah tangga dengan akses air bersih; dan
i. tersedianya kawasan tanpa rokok.
Pasal 11
Indikator KLA untuk klaster pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan
budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf d terdiri dari :
a. angka partisipasi pendidikan anak usia dini;
b. persentase wajib belajar pendidikan 12 (dua belas) tahun;
c. persentase sekolah ramah anak;
d. jumlah sekolah yang memiliki program, sarana dan prasarana perjalanan anak
ke dan dari sekolah; dan
e. tersedia fasilitas untuk kegiatan kreatif dan rekreatif yang ramah anak, diluar
sekolah, yang dapat diakses semua anak.
Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 8
Pasal 12
Indikator KLA untuk klaster perlindungan khusus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 huruf e terdiri :
a. persentase anak mendapat layanan dalam kategori perlindungan khusus;
b. jumlah proses diversi yang diupayakan bagi anak yang berkonflik dengan
hukum;
c. tersedianya mekanisme penanggulangan bencana yang memperhatikan
kepentingan terbaik anak; dan
d. persentase anak yang dibebaskan dari bentuk pekerjaan terburuk anak.
Pasal 13
(1) Setiap Indikator KLA menjadi acuan RAD, RAKec dan RADes/RAKel.
(2) RAD, RAKec dan RADes/RAKel dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan.
(3) RAD KLA tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(4) RAKec dan RADes/RAKel disusun oleh Kecamatan, Desa/Kelurahan.
BAB V
PELAKSANAAN RENCANA AKSI DAERAH
Pasal 14
Pelaksanaan RAD program aksi meliputi :
a. penyusunan kebutuhan daerah, Kecamatan dan Desa/Kelurahan Layak Anak;
b. pemantapan kebijakan penguatan kelembagaan;
c. harmonisasi dan Integrasi pelaksanaan pemenuhan hak anak; dan
d. pemantapan pelaksanaan kerjasama koordinasi dan kemitraan lintas sektoral.
Pasal 15
(1) Pemerintah kecamatan bertanggungjawab melaksanakan koordinasi, fasilitasi
dan mediasi dalam mewujudkan Kecamatan Layak Anak.
(2) Pemerintah Desa dan Kelurahan bertanggungjawab melaksanakan koordinasi,
fasilitasi dan mediasi dalam mewujudkan Desa/Kelurahan Layak Anak.
(3) Dalam rangka mewujudkan kecamatan, Desa/Kelurahan Layak Anak,
Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa/Kelurahan menyusun RAKec,
RADes/RAKel.
(4) Materi RAKec, RADes/RAKel sebagaimana tertuang dalam pelaksanaan
indikator KLA.

Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 9


(5) RAKec ditetapkan dengan Keputusan Camat dan RADes/RAKel ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Desa/Lurah.
Pasal 16
Penganggaran Pelaksanaan RAD KLA bersumber dari:
a. anggaran Pendapatan dan belanja daerah dan APBDES; dan
b. sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB VI
KELEMBAGAAN
Pasal 17
(1) Dalam rangka efektifitas pelaksanaan Kabupaten dan Kecamatan Layak Anak
dibutuhkan Gugus Tugas Kabupaten dan Kecamatan Layak Anak.
(2) Gugus tugas Kabupaten dan Kecamatan Layak Anak adalah lembaga
koordinatif yang beranggotakan instansi pemerintah, masyarakat dan dunia
usaha.
(3) Gugus Tugas KLA ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
(4) Gugus Tugas Kecamatan Layak Anak ditetapkan dengan Keputusan Camat.
(5) Gugus Tugas Kabupaten dan Kecamatan Layak anak terdiri dari:
a. tim Pengendali;
b. tim teknis; dan
c. sekretariat.

Pasal 18

Gugus Tugas KLA bertugas:


a. mengoordinasikan berbagai upaya pengembangan KLA;
b. menyusun RAD-KLA;
c. melaksanakan, advokasi dan komunikasi pengembangan KLA;
d. melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan, program dan
kegiatan dan RAD-KLA;
e. melakukan evaluasi setiap akhir tahun terhadap pelaksanaan kebijakan,
program dan kegiatan dalam RAD-KLA;dan
f. membuat laporan kepada Bupati.

Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 10


Pasal 19
Tugas Tim Pengendali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (5) huruf a
adalah mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan Kabupaten Layak
Anak
Pasal 20
Tugas Tim Teknis KLAsebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (5) huruf b
adalah:
a. mempersiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kebijakan KLA sesuai
kewenangannya;
b. melaksanakan kegiatan layak anak sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan
c. memberikan laporan kegiatan kepada Bupati dengan tembusan kepada SKPD
yang memiliki kewenangan di bidang Perlindungan Anak.
Pasal 21
(1) Sekretariat gugus tugas KLA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (5)
huruf c, bertugas memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada gugus
tugas KLA.
(2) Sekretariat gugus tugas KLA berkedudukan di SKPD yang memiliki kewenangan
dibidang Perlindungan Anak.

BAB VII
SISTEM SKORING
Pasal 22
(1) Untuk menilai keberhasilan KLA digunakan sistem skoring.
(2) Sistem skoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk
menunjukkanstatus Kecamatan dan desa/Kelurahan dengan penyebutan
sebagai berikut :
a. kecamatan dan Desa/Kelurahan Layak Anak Pratama;
b. kecamatan dan Desa/Kelurahan Layak Anak Muda;
c. kecamatan dan Desa/Kelurahan Layak Anak Madya; dan
d. kecamatan dan Desa/Kelurahan Layak Anak Nindya.
(3) Sistem skoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan indikator
Kecamatan dan Desa/Kelurahan Layak Anak sesuai dengan pemenuhan hak
anak.
(4) Sistem skoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran
II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 11


(5) Untuk melaksanakan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perlu
dibentuk tim skoring yang terdiri dari SKPD dan pemangku kepentingan terkait,
beranggotakan paling sedikit 5 (lima) orang, paling banyak 9 (sembilan) orang,
dan berjumlah ganjil.
(6) Tim skoring sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan dalam Keputusan
Bupati.
BAB VIII
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 23
Masyarakat wajib berperan serta dalam:
a. mendukung pemenuhan hak anak untuk mewujudkan KLA; dan
b. melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemenuhan hak anak
dilingkungannya.
BAB IX
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 24
Wewenang Pemerintah Daerah melalui SKPD terkait:
a. melakukan evaluasi dan pembinaan dalam penyelenggaraan KLA;
b. mengoordinasikan lintas instansi dan lintas sektor terkait secara terintegrasi
dalam penetapan dan pelaksanaan RAD KLA; dan
c. mengoordinasikan dan memobilisasi sumber daya diluar pemerintah untuk
mendukung percepatan pelaksanaan KLA.
BAB X
EVALUASI DAN PEMBINAAN
Pasal 25
Bupati melakukan evaluasi dan pembinaan secara teknis operasional dengan
menunjuk BPPKB daerah atau SKPD dengan nama lain yang membidangi untuk
mengoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan daerah, Kecamatan dan Desa/Kelurahan yang dilakukan bersama oleh
Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Dunia Usaha.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 26
(1) kelompok perlindungan anak termasuk forum anak yang telah ada sebelum
berlakunya Peraturan ini, tetap diakui keberadaan dan kegiatannya.
Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 12
(2) Paling lambat 6 (enam) bulan setelah berlakunya Peraturan ini, kelompok
perlindungan anak termasuk forum anak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib menyesuaikan dengan program dan kegiatan berdasarkan Peraturan
ini.
Pasal 27
Gugus tugas KLA yang selama ini telah ada, wajib menyesuaikan dengan peraturan
ini paling lama 3 (tiga) bulan setelah berlakunya peraturan ini.

BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati


ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah.

Ditetapkan di Maumere
pada tanggal 31 Desember 2015

BUPATI SIKKA,

CAP,TTD.

YOSEPH ANSAR RERA


Diundangkan di Maumere
pada tanggal 31 Desember 2015
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIKKA,
CAP,TTD.
VALENTINUS SILI TUPEN

BERITA DAERAH KABUPATEN SIKKA TAHUN 2015 NOMOR 28

Salinan sesuai dengan Aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM

Berita Daerah Kabupaten Sikka Tahun 2015 Nomor 28 13

Anda mungkin juga menyukai