Anda di halaman 1dari 57

Profil

Badan Akreditasi Nasional


Perguruan Tinggi

(BAN-PT)

BAN-PT

BAN PT, Gedung D Lt. 1, Kompleks Kemdiknas RI


Jln. RS. Fatmawati-Cipete, Jakarta Selatan 12410, Indonesia
Tim Penyusun:

Pengarah : 1. Prof. Dr. Mansyur Ramly


2. Ir. Dwiwahju Sasongko, M.Sc. Ph.D
Penanggung Jawab: 1. Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief, MS
2. Prof. Dr. Ir. Mansur Ma’shum
Pelaksana : 1. Sugiyono, Ph.D.
2. Dr. Agung Purwanto, M.Si.
3. Slamet Riyadi, M.Pd.
4. Widyat Nurcahyo, M.Kom
5. Ir. Danang Herry Purnomo
6. Abdul Muis Sobri, M.Kom

ii

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


PENGANTAR
Q
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya Profil Badan Ak-
reditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) ini dapat ter-
selesaikan dengan baik. Profil ini memuat dasar pemikiran
pembentukan BAN-PT, landasan hukum dan sejarah pen-
dirian, tugas dan wewenang, serta kinerja BAN-PT tahun
2011-2015. Pada bagian akhir profil ini juga disampaikan
masalah dan tantangan yang dihadapi BAN-PT serta aliansi
strategis yang dibangun dengan lembaga penjaminan mutu
internasional. Kami berharap bahwa profil ini dapat mem-
berikan informasi dan gambaran singkat tentang BAN-PT,
sehingga pengguna terutama lembaga perguruan tinggi dan
program studi dapat menjadikannya sebagai rujukan.

Kami berharap agar visi BAN-PT untuk menjadi lem-


baga akreditasi independen yang bermartabat, kredibel,
dan akuntabel serta menjadi rujukan nasional dan interna-
sional dalam mendukung terwujudnya sistem pendidikan
iii

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


tinggi yang unggul dan berkarakter dapat segera terwujud.
Akhir kata semoga profil ini bermanfaat.

Jakarta, Desember 2015


Ketua Badan Akreditasi Nasional
Pendidikan Tinggi

Prof. Dr. Mansyur Ramli

iv

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


Daftar Isi
Q
PENGANTAR_____ iii

I. LATAR BELAKANG_____ 1
A. Dasar Pemikiran_____ 1
1. Dari Akreditasi Sukarela Menjadi Wajib _____ 3
2. Dari akreditasi program studi menjadi akreditasi
program studi dan perguruan tinggi _____ 5
3. Dari penjaminan mutu internal sukarela menjadi
wajib _____ 5
4. Dari badan akreditasi tunggal menjadi maje-
muk. _____ 6
B. Dasar Hukum_____ 7
C. Maksud, Tujuan, dan Manfaat Akreditasi_____ 9
1. Maksud_____ 9
2. Tujuan_____ 9
3. Manfaat Akreditasi_____ 10

II SEJARAH AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN


TINGGI_____ 11

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


III. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BAN-
PT_____ 21
A. Organisasi _____ 21
B. Tugas dan Wewenang _____ 22
C. Visi, Misi, dan Lambang_____ 23
1. Visi_____ 23
2. Misi_____ 25
3. Lambang_____ 25
4. Tata Nilai_____ 27
5. Azas _____ 28
6. Etika Dalam Implementasi Sistem Akredita-
si_____ 29

IV. PROSES AKREDITASI_____ 31


A. Cakupan_____ 31
B. Instrumen dan Standar_____ 32
1. Instrumen_____ 32
2. Standar _____ 32
3. Siklus Akreditasi_____ 33
4. Prosedur Akreditasi_____ 34
5. Kode Etik Akreditasi_____ 36

V. KINERJA BAN-PT_____ 39
A. Pengembangan Instrumen Akreditasi_____ 39
B. Hasil Akreditasi Institusi dan Program Studi Tahun
2011-2015_____ 41

VI. MASALAH DAN TANTANGAN_____ 45

VII. ALIANSI STRATEGIS_____ 47


vi
VIII. PENUTUP_____ 49

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


I. LATAR BELAKANG
Q
A. DASAR PEMIKIRAN

Menurut data Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidik-


an Tinggi, sampai dengan 1 Oktober 2015 tercatat 4306 per-
guruan tinggi di Indonesia yang terdiri dari 5 Akademi Ko-
munitas, 1086 Akademi, 228 Politeknik, 2340 Sekolah Tinggi,
134 Institut, dan 513 Universitas (http://forlap.dikti.go.id/
perguruantinggi/homegraphpt). Jumlah total program stu-
di di Indonesia mencapai lebih dari 20.373 program studi.
Disebabkan oleh luasnya wilayah Indonesia dengan kapasi-
tas dan tingkat perkembangan daerah yang sangat beragam,
maka terjadilah disparitas kualitas yang lebar baik antar
program studi maupun antar institusi perguruan tinggi di
Indonesia.

Guna mengetahui disparitas antar program studi


maupun antar institusi sebagai dasar penetapan kebijakan
pengembangan kualitas pendidikan, pemerintah menetap-
kan sistem akreditasi perguruan tinggi. Akreditasi meru-
pakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Ting-
gi. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan Pro- 1

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


gram Studi dan perguruan tinggi atas dasar kriteria yang
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Akredi-
tasi juga merupakan bentuk akuntabilitas publik yang dila-
kukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif.

Dalam melaksanakan akreditasi pemerintah memben-


tuk badan/lembaga mandiri yang diberi kewenangan untuk
melakukan akreditasi. Berkaitan dengan hal tersebut,pada
tahun 1994, pemerintah c.q Menteri Pendidikan dan Kebu-
dayaan membentuk Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN-PT) yang bertugas melakukan akreditasi per-
guruan tinggi. Pendirian Badan Akreditasi Nasional Pen-
didikan Tinggi (BAN-PT) dilakukan berdasarkan UU No. 2
tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peratu-
ran Pemerintah (PP) No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi.

Sebagai satu satunya badan akreditasi yang diakui


oleh pemerintah pada saat itu, BAN-PT memiliki wewenang
untuk melaksanakan sistem akreditasi pada semua institusi
pendidikan tinggi meliputi perguruan tinggi negeri (PTN),
perguruan tinggi swasta (PTS), perguruan tinggi agama
(PTA), perguruan tinggi kedinasan (PTK), program pendi-
dikan jarak jauh, dan program-program kerjasama dengan
institusi pendidikan tinggi di dalam negeri yang ditawarkan
oleh institusi pendidikan tinggi dari luar negeri. Pada awal-
nya, akreditasi hanya dilakukan terhadap program studi de-
ngan pertimbangan bahwa program studi lebih menentukan
mutu hasil pendidikan. Namun demikian, pada kenyataan-
nya mutu program studi dipengaruhi oleh keterkaitan anta-
ra program studi satu dengan yang lainnya dalam satu ins-
2

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


titusi, oleh karenanya akreditasi institusi perguruan tinggi
(AIPT) harus pula dilakukan.

Sering dengan perkembangan pemikiran dan kebutuh-


an, perangkat perundang undangan terkait dengan BAN-PT
juga mengalami perubahan. Beberapa perubahan penting
terkait dengan sistem akreditasi sejak diundangkannya UU
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional an-
tara lain (1) dari akreditasi sukarela menjadi wajib, (2) dari
akreditasi program studi menjadi akreditasi program studi
dan institusi, (3) sistem penjaminan mutu internal dari su-
karela menjadi wajib, dan (4) dari badan akreditasi tunggal
menjadi majemuk.

1. Dari Akreditasi Sukarela Menjadi Wajib.

Perubahan akreditasi dari sukarela menjadi wajib dia-


tur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidik-
an Nasional Pasal 60 ayat (1) dan (2). Pasal 60 ayat (1)UU
No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa akreditasi dilakukan
untuk menentukan kelayakan program dan satuan pendi-
dikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal pada
setiap jenjang dan jenis pendidikan. Akreditasi terhadap
program dan satuan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah
dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk
akuntabilitas publik (Pasal 60 (2), UU No. 20 Tahun 2003).
Lebih lanjut, UU No. 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa
Ijazah dan Sertifikat Kompetensi hanya dapat dikeluarkan
oleh satuan pendidikan yang terakreditasi (Pasal 61 ayat (2)
dan (3)).
3

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


UU NO. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pa-
sal 28 ayat (3) dan (4) menyatakan bahwa gelar akademik,
gelar vokasi, gelar profesi dinyatakan tidak sah dan dica-
but oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh perguruan tinggi
dan/atau program studi yang tidak terakreditasi. Ketentuan
ini menegaskan bahwa untuk dapat memberikan gelar aka-
demik, gelar vokasi, atau gelar profesi baik institusi pergu-
ruan tinggi maupun program studi harus terakreditasi.

Selanjutnya pada Pasal 33 dan pasal 60UU NO. 12 Ta-


hun 2012 tentang Pendidikan Tinggi mengatur keharusan
pemenuhan persyaratan minimum akreditasi sebelum ijin
program studi/perguruan tinggi dikeluarkan oleh kemen-
terian. Pasal 33 ayat (6) juga mengatur kewajiban program
studi untuk melakukan akreditasi ulang pada saat jangka
waktu akreditasinya berakhir. Program Studi yang tidak
diakreditasi ulang dapat dicabut izinnya oleh Menteri (Pa-
sal 33 ayat (7)).

UU NO.12/2012 Pasal 42 ayat (1) mengatur bahwa


ijazah diberikan kepada lulusan pendidikan akademik dan
pendidikan vokasi sebagai pengakuan terhadap prestasi be-
lajar dan/atau penyelesaian suatu program studi terakredi-
tasi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Pada ayat
(2) pasal 42 dinyatakan bahwa serifikat kompetensi diterbit-
kan oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan organisasi
profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang te-
rakreditasi kepada lulusan yang lulus uji kompetensi.

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


2. Dari akreditasi program studi menjadi akreditasi
program studi dan perguruan tinggi.

Perubahan dari akreditasi program studi menjadi ak-


reditasi program studi dan perguruan tinggi diatur dalam
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasio-
nal Pasal 60 ayat (1).Pasal 60 ayat (1)UU No. 20 tahun 2003
menyatakan bahwa akreditasi dilakukan untuk menentu-
kan kelayakan program dan satuan pendidikan pada jalur
pendidikan formal dan nonformal pada setiap jenjang dan
jenis pendidikan. Hal yang sama juga diatur dalam Peratu-
ran Pemerintah No. 19/2005 (dan perubahannya) tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 86 ayat (1) yaitu bahwa
pemerintah melakukan akreditasi pada setiap jenjang dan
satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program
dan/atau satuan pendidikan. Lebih lanjut, dalam UU NO.
12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 60 ayat (4)
dinyatakan bahwa perguruan tinggi yang didirikan harus
memenuhi standar minimum akreditasi.

3. Dari penjaminan mutu internal sukarela menjadi


wajib.

Kewajiban mengembangkan penjaminan mutu inter-


nal diatur dalam PP No. 19/2005 Standar Nasional Pendi-
dikan (sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Peme-
rintah Nomor 32 Tahun 2013) Pasal 91, yaitu bahwa setiap
satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib
melakukan penjaminan mutu pendidikan.

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


4. Dari badan akreditasi tunggal menjadi majemuk.

Peluang untuk dibentuknya badan akreditasi selain


BAN-PT diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 60 ayat (2), UU NO. 12/2012 ten-
tang Pendidikan Tinggi Pasal 55, dan PP No. 19/2005 Stan-
dar Nasional Pendidikan (sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Peruba-
han atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005) Pasal
86 ayat (2). UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 60 ayat (2) mengatur
bahwa akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan
dilakukan oleh Pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang
berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

UU NO. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 55


ayat (3) menyatakan bahwa Pemerintah membentuk Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk mengembang-
kan sistem akreditasi; ayat (4) Akreditasi perguruan tinggi
dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi;
dan ayat (5) Akreditasi Program Studi sebagai bentuk akun-
tabilitas publik dilakukan oleh lembaga akreditasi mandi-
ri. Selanjutnya dalam Pasal 95 UU NO. 12/2012 disebutkan
bahwa sebelum terbentuknya lembaga akreditasi mandiri,
akreditasi program studi dilakukan oleh Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi. PP No. 19/2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, (sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Peru-
bahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005),
Pasal 86 ayat (2) juga mengatur kewenangan akreditasi oleh
lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh Pemerintah
6 untuk melakukan akreditasi.

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


B. DASAR HUKUM

Landasan hukum dan perundang-undangan yang


mendasari pendirian dan aktivitas Badan Akreditasi Nasio-
nal Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah sebagai berikut.
1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);
2) Undang-Undang No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 No-
mor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone-
sia Nomor 4586);
3) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pen-
didikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336);
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Repu-
blik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lem-
baran Negara Republik Indonesia Nomor 5339) seba-
gaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005);
5) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lemba-
ran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No-
mor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara
7

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
6) Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pe-
nyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Per-
guruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16)
7) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Keran-
gka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);
8) Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang Ke-
menterian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 No-
mor 14).
9) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 17 Tahun
2009 tentang Perangkat Akreditasi Program Studi Sarja-
na
10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifika-
si Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 831)
11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 769)
12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendi-
dikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 788)
8 13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
87 Tahun 2014 tentang Akreditasi Program Studi dan

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


Perguruan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1290)
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
095 Tahun 2014 tentang Pendirian, Perubahan, dan Pem-
bubaran Perguruan Tinggi Negeri serta Pendirian, Pe-
rubahan, dan Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1363).

C. MAKSUD, TUJUAN, DAN MANFAAT AKREDITASI

1. Maksud

Akreditasi dilakukan dengan maksud untuk:


1) pengubahan perilaku yang menunjukkan komitmen
mutu yang tinggi dari PT dan PS
2) menjaga dan meningkatkan mutu secara berkelanjutan

2. Tujuan

Akreditasi dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.


1) Menentukan kelayakan program studi dan perguruan
tinggi berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi;
2) Menjamin mutu program studi dan perguruan tinggi se-
cara eksternal baik bidang akademik maupun non-aka-
demik untuk melindungi kepentingan mahasiswa dan
masyarakat
3) mendorong peningkatan/perbaikan mutu pendidikan 9
tinggi secara berkelanjutan

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


3. Manfaat Akreditasi

1) Memberikan jaminan bahwa institusi perguruan tinggi


yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang
ditetapkan oleh BAN-PT, sehingga mampu memberikan
perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan
perguruan tinggi yang tidak memenuhi standar.
2) Mendorong perguruan tinggi untuk terus menerus me-
lakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang
tinggi
3) Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar per-
timbangan dalam transfer kredit perguruan tinggi, pem-
berian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan dari
badan atau instansi yang lain.

10

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


II SEJARAH AKREDITASI
Q
NASIONAL PERGURUAN
TINGGI

Organisasi BAN-PT inggi telah mengalami beberapa kali


perubahan sebagaimana diatur dalam berbagai peraturan/
keputusan berikut.
1) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu-
blik Indonesia Nomor 032/U/1994 tentang Badan Ak-
reditasi Nasional Perguruan Tinggi. Berdasarkan kepu-
tusan ini, BAN-PT bertugas membantu Menteri dalam
melakukan pengawasan mutu dan efisiensi semua per-
guruan tinggi. Tupoksi BAN-PT adalah sebagai berikut.
a) Menyusun :
(1) kebijakan dan kriteria perizinan untuk mendi-
rikan perguruan tinggi (Fakultas/Jurusan/Pro-
gram Studi)
(2) kebijakan, kriteria dan perangkat akreditasi per-
guruan tinggi untuk diusulkan kepada Menteri.
(3) kebijakan dan kriteria pengawasan dan penilaian
prodi dalam rangka penetapan tingkat akreditasi 11

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


(4) kelengkapan organisasi BAN-PT untuk melak-
sanakan tugas setiap satuan/bagian struktur or-
ganisasi BAN-PT
b) Melaksanakan penilaian usul pendirian perguruan
tinggi (Fakultas/Jurusan/Program Studi) serta mere-
komendasi kebijakan ijin pendiriannya kepada Men-
teri melalui Dirjen Dikti
c) Melaksanakan sosialisasi kebijakan, kriteria, dan
perangkat akreditasi perguruan tinggi
d) Melaksanakan pengawasan mutu dan efisiensi per-
guruan tinggi dengan melakukan penilaian secara
berkala sebagai dasar pemberian rekomendasi pen-
etapan akreditasi prodi dan langkah-langkah pembi-
naannya.
e) Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan akred-
itasi perguruan tinggi;
f) Membantu perguruan tinggi dalam melaksanakan
penilaian sendiri (Self Assement)
g) Memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut hasil
akreditasi;
h) Mengumumkan hasil akreditasi perguruan tinggi se-
cara nasional;
i) Melaporkan hasil akreditasi perguruan tinggi kepada
Menteri;
j) Melaksanakan ketatausahaan BAN-PT.
2) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu-
blik Indonesia Nomor 0224/U/1995 tentang Badan Ak-
reditasi Nasional Perguruan Tinggi. Berdasarkan Kepu-
12 tusan ini, BAN-PT bertugas:

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


a) Menyusun :
(1) Kebijakan dan kriteria perizinan untuk mendi-
rikan perguruan tinggi (Fakultas/Jurusan/Pro-
gram Studi))
(2) Kriteria tingkat akreditasi
(3) Kebijakan dan Kriteria pengawasan dan penilaian
prodi dalam rangka penetapan tingkat akreditasi.
(4) Kelengkapan organisasi BAN-PT untuk melak-
sanakan tugas setiap satuan/bagian struktur or-
ganisasi BAN-PT
b) Melaksanakan penilaian usul pendirian perguru-
an tinggi (Fakultas/Jurusan/ Program Studi) serta
merekomendasi kebijakan ijin pendiriannya kepada
Menteri melalui Dirjen Dikti
c)  Melaksanakan pengawasan mutu dan efisiensi per-
guruan tinggi dengan melakukan penilaian secara
berkala sebagai dasar pemberian rekomendasi pen-
etapan akreditasi prodi dan langkah-langkah pembi-
naannya.
d) Membantu perguruan tinggi dalam melaksanakan
penilaian sendiri (Self Assement)
3) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
004/U/2002 tentang Akreditasi Program Studi pada
perguruan tinggi;
4) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
118/U/2003 tentang Badan Akreditasi Nasional Pergu-
ruan Tinggi. Berdasarkan Keputusan ini, BAN-PT bertu-
gas melakukan penilaian secara berkala terhadap mutu
perguruan tinggi yang merupakan keterkaitan antara 13

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


tujuan, masukan dan keluaran. Terkait dengan hal ini,
BAN-PT berfungsi untuk:
a) Merumuskan kebijakan teknis penilaian perguruan
tinggi dlm rangka rangka penetapan akreditasi.
b) Menetapkan kriteria penilaian
c) Pelaksanaan penilaian mutu perguruan tinggi secara
berkala berdasarkan usul usul dari perguruan. Tinggi
yang bersangkutan.
d) Penetapan tingkat akreditasi dan penerbitan serti-
fikat
e) Pengumuman hasil akreditasi
f) Pemberian layanan kepada perguruan tinggi dalam
melaksanakan penilaian diri.
5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Ta-
hun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi. Dalam peraturan ini, ditegaskan fungsi BAN-PT
adalah sebagai berikut.
a) Merumuskan kebijakan dan menetapkan akreditasi
perguruan tinggi
b) Merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi per-
guruan tinggi untuk di usulkan kepada Menteri
c) Melaksanakan sosialisasi kebijakan, kriteria dan
perangkat akreditasi perguruan tinggi
d) Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan akred-
itasi perguruan tinggi
e) Memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut hasil
akreditasi
14 f) Mengumumkan hasil akreditasi perguruan tinggi se-
cara nasional

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


g) Melaporkan hasil akreditasi perguruan tinggi kepada
Menteri.
h) Melaksanakan ketatausahaan BAN-PT.
6) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun
2010 tentang tentang Perubahan Peraturan Menteri Pen-
didikan Nasional Nomor 28 Tahun 2005 tentang Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi;
7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59
Tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional.
8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repu-
blik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Akreditasi
Program Studi dan Perguruan Tinggi

Sejak tahun 1994 sampai dengan saat ini, telah diang-


kat majelis BAN-PT untuk lima periode, yaitu :
1) Periode I. Ketua, Sekretaris, Anggota Majelis BAN-PT
Periode Agustus1994 s/d. Desember 1998 diangkat de-
ngan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 0327/P/1994 tertanggal 15 Desember 1994, dan No.
0354/P/1995 tertanggal 11 Desember 1994, dengan su-
sunan sebagai berikut:

Ketua : Prof. Dr. Soekadji Ranuwihardjo


(merangkap anggota)
Sekretaris : Prof. Dr. Bambang Hidayat
(merangkap anggota)
Anggota : 1. Ir. Fadel Muhammad
2. Prof. Dr. Yuhara Sukra, M.Sc
3. Prof. Dr. Masrun, M.S.
4. Prof. Dr. Sudjana Sapiie
15

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


5. Prof. Dr. Ir. Sintanala Arsyad
6. Prof. Dr. (HC) Marsetio Donoseputro
7. Prof. Dr. H. Muslim Taher, S.H.
8. Dr. Willi Toisuta
9. Prof. dr. Asri Rasad, M.Sc, Ph.D
10. Dr. M. Quraish Shihab, M.A.
11. Prof. Dr. Aminuddin
12. dr. Boenyamin Setiawan, Ph.D.
13. Prof. Mardjono Reksodiputro, S.H., M.A.
14. Prof. Achmad Baiquni, M.Si., Ph.D.
15. Prof. Ir. Bun Yamin Ramto, S.E.
16. Ir. Ary Mochtar Pedju, M. Arch
17. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed.

2) Periode II, Januari 1999 s/d. Agustus 2003, melalui Ke-


putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
298/P/1998 tertanggal 9 Desember 1998, diangkat Ke-
tua, Sekretaris dan Anggota Majelis BAN-PT, dengan
susunan sebagai berikut.

Ketua : Prof. Dr. M.K. Tadjudin (merangkap anggota)


Sekretaris : Dr. Willi Toisuta, Ph.D (merangkap anggota)
Anggota : 1. Prof. Ir. Boma Wikan Tyoso, M.Sc., Ph.D.
2. Prof. Dr. dr. Iskandar Wahidiyat
3. Prof. Dr. Margono Slamet
4. Prof. Dr. Thoby Mutis
5. Prof. Dr. I Made Bandem
6. Alhasriduki Hamim, S.E., M.Sc.
7. Dr. Zamakhsari Dhofier, M.A., Ph.D
8. Prof. Dr. Yuhara Sukra, M.Sc.
16
9. Prof. Dr. Sudjana Sapiie

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


10. Prof. Dr. Ir. H. Sintanala Arsyad
11. Prof. dr. Asri Rasad, M.Sc., Ph.D.
12. dr. Boenyamin Setiawan, Ph.D.
13. Prof. Dr, Samaun Samadikun, Ph.D.
14. Prof. Dr. Ir. Bun Yamin Ramto, S.E.
15. Ir. Ary Mochtar Pedju, M. Arch.
16. Prof. Mardjono Reksodiputro, S.H., M.A.
17. Prof. Dr. Conny R. Semiawan
18. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed.

3) Periode III. Majelis BAN-PT Periode Agustus 2003 s/d.


Agustus 2007 diangkat dengan Keputusan Menteri Pen-
didikan dan Kebudayaan No. 119/P/2003 tertanggal 4
Agustus 2003, dengan susunan sebagai berikut.

Ketua : Prof. Dr. M.K. Tadjudin (merangkap anggota)


Sekretaris : Dr. Husni Rahim (merangkap anggota)
Anggota : 1. Prof. Dr. Ir. Harsono Taroe Pratjeka
2. Prof. Dr. Ir. Margono Slamet
3. Prof. Dr. A. Suhaenah Suparno
4. Prof. Dr. Kamanto Sunarto
5. Dr. Ir. Adam Pamudji Rahardjo
6. Prof. Wiratman Wangsadinata

4) Periode IV, diangkat Majelis BAN-PT Periode Agustus


2007 s/d. Agustus 2012 dengan Keputusan Menteri Pen-
didikan dan Kebudayaan No. 064/P/2006 tertanggal 13
September 2006, dengan susunan sebagai berikut.

Ketua : Prof. Dr. Kamanto Sunarto, S.H., Ph.D


(merangkap anggota)
17

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


Sekretaris : Adil Basuki Ahza, Ph.D
(merangkap anggota)
Anggota : 1. Dr. Ir. Marwan Husin
2. Dr. H. Bambang cipto, M.A.
3. Prof. H. Ahmad Sonhaji KH, M.A.Ph.D
4. Dr. Dwiwahju Sasongko
5. Prof. Dr. A. Suhaenah Suparno
6. Prof. Dr. Sri Hartati R. Suradijono
7. Prof. Dr. Husni Rahim
8. Dr. Ir. Adam Panudji Rahardjo, M.Sc.
9. Prof. Dr. Ibnu hadjar, M.Ed.
10. Dr. Muchamad Syafruddin, M.Si. Akt
11. Dr. Samuel Dosugi
12. Prof. Dr. Eduardus Tandelilin
13. Prof. Dr. Ir. H.M. Natsir Nessa, M.S.

5) Periode V. Ketua, Sekretaris dan Anggota Majelis BAN-


PT Periode September 2012 s/d. September 2017 diang-
kat dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebu-
dayaan No. 207/P/2012 tertanggal 17 Oktober 2012,
dengan susunan sebagai berikut.

Ketua : Prof. Dr. Mansyur Ramly


(merangkap anggota)
Sekretaris : Ir. Dwiwahju Sasongko M.Sc. Ph.D
(merangkap anggota)
Anggota : 1. Prof. Dr. Muchamad Syafruddin, M.Si. Akt
2. Prof. Dr. Ir. H.M. Natsir Nessa, M.S
3. Dr. Samuel Dossugi
4. Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief, MS
18 5. Dr. Abdurahman Adisaputra, M.Hum
6. Prof. Drs. Agus Irianto, M.Sc. Ph.D

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


7. Prof. dr. Bambang Wirjatmadi, MS.
MCN. Ph.D. SpGK
8. Prof. Dr. Ir. Mansur Ma’shum
9. Prof. Dr. Ing. Ir. Hairul Abral
10. Prof. Dr. Ki Supriyoko, M.Pd
11. Dr. Fahimah Martak
12. Prof. Dr. Ir. S.M. Widyastuti, M.Sc
13. Prof. Dr. Syamsul Amar, MS

19

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


20

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


III. STRUKTUR ORGANISASI
Q
DAN TATA KERJA BAN-PT

A. ORGANISASI

Struktur organisasi BAN-PT tersaji dalam Gambar 3.1. Or-


ganisasi BAN-PT terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota
Majelis BAN-PT (Majelis BAN-PT). Majelis BAN-PT didu-
kung oleh sekretariat yang dipimpin oleh kepala sekretariat.
Majelis BAN-PT juga didukung oleh kelompok Staf Ahli,
Kelompok Asesor, dan Kelompok Kerja ad hoc.

KETUA

SEKRETARIS SEKRETARIAT

ANGGOTA MAJELIS

STAF AHLI ASESOR Kelomp. Kerja Ad Hoc


21
Gambar 3.1. Struktur Organisasi BAN-PT

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


B. TUGAS DAN WEWENANG

Seiring dengan diundangkannya UU No. 12 Tahun


2012 tentang Pendidikan Tinggi fungsi BAN-PT mengalami
perubahan yang cukup signifikan terutama terkait dengan
adanya pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM)
untuk ilmu-ilmu serumpun. Pada saat ini, BAN-PT setidak-
nya memiliki enam peran dan tugas, sebagai berikut.
(1) Mengembangkan sistem akreditasi nasional;
(2) Melaksanakan akreditasi institusi;
(3) Melaksanakan penilaian kelayakan program studi/per-
guruan tinggi baru bersama direktorat terkait di kemen-
terian;
(4) Memberikan rekomendasi pendirian LAM baru
(5) Melakukan evaluasi terhadap LAM; dan
(6) Melaksanakan akreditasi program studi yang belum
memiliki LAM serumpun.

Tugas dan wewenang BAN-PT secara eksplisit disebut


dalam pasal 10 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebu-
dayaan Nomor 87 Tahun 2014 tentang akreditasi program
studi dan perguruan tinggi. BAN-PT mempunyai tugas dan
wewenang:
1) Mengembangkan sistem akreditasi program studi dan
perguruan tinggi selaras dengan kebijakan pengem-
bangan pendidikan tinggi;
2) menyusun dan menetapkan instrumen akreditasi pergu-
ruan tinggi berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
22 Tinggi;

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


3) melakukan akreditasi perguruan tinggi;
4) menerbitkan, mengubah, atau mencabut keputusan ten-
tang status akreditasi dan peringkat terakreditasi pergu-
ruan tinggi;
5) memeriksa, melakukan uji kebenaran, dan memutuskan
keberatan yang diajukan atas status akreditasi dan/atau
peringkat terakreditasi perguruan tinggi;
6) membangun dan mengembangkan jejaring dengan pe-
mangku kepentingan baik di tingkat nasional maupun
internasional;
7) melakukan penilaian kelayakan pendirian LAM sebagai
dasar rekomendasi pengakuan Menteri kepada LAM;
8) mengevaluasi kinerja LAM secara berkala yang hasilnya
disampaikan kepada Menteri;
9) bersama dengan Direktur Jenderal menyusun instru-
men evaluasi pendirian perguruan tinggi berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
10) memberikan rekomendasi kelayakan pendirian Pergu-
ruan Tinggi kepada Direktorat Jenderal.

C. VISI, MISI, DAN LAMBANG

1. Visi

Visi BAN-PT adalah menjadi lembaga akreditasi in-


dependen yang bermartabat, kredibel, dan akuntabel serta
menjadi rujukan nasional dan internasional dalam men-
dukung terwujudnya sistem pendidikan tinggi yang ung-
gul dan berkarakter. Makna dari masing-masing kata pada 23
rumusan visi BAN PT adalah sebagai berikut:

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


a) Bermartabat. BAN-PT diakui dan dihormati oleh stake-
holder karena memiliki dan menerapkan praktek terbaik
di bidang penjaminan mutu termasuk penegakan kode
etik.
b) Kredibel. BAN-PT secara konsisten menunjukkan ki-
nerja pelaksanaan penjaminan mutu yang akurat se-
hingga dapat dipercaya oleh stakeholder.
c) Akuntabel. BAN-PT mampu mempertanggungjawab-
kan pelaksanaan penjaminan mutu sesuai dengan tata
nilai, norma, perundangan, serta peraturan yang dise-
pakati kepada stakeholder secara vertikal, horizontal,
dan diagonal.
d) Mandiri. BAN-PT mampu melakukan penilaian dan
pengambilan keputusan sesuai mandat dan amanah
yang diberikan mengacu pada standar/kriteria dan ke-
pakaran tanpa campur tangan pihak lain
e) Rujukan Nasional. BAN-PT menjadi tolok ukur pen-
jaminan mutu di tingkat nasional, selalu diperhatikan,
serta menjadi acuan dalam penjaminan mutu nasional.
f) Rujukan Internasional. BAN-PT diakui dan diperhitun-
gkan sebagai lembaga penjaminan mutu yang dapat di-
percaya di tingkat internasional.
g) Pendidikan Tinggi Unggul. Pendidikan Tinggi Unggul
adalah perguruan tinggi yang mampu melampaui kede-
lapan Standar Nasional Pendidikan Tinggi baik secara
kuantitatif maupun kualitatif serta mengembangkan
delapan standar tersebut di atas beserta pemenuhannya
secara berkelanjutan.

24 h) Pendidikan Tinggi Berkarakter. Sistim Pendidikan


perguruan tinggi yang mencirikan kualitas perilaku

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


kolektif kebangsaan yang khas, baik yang tercermin da-
lam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku
berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah
hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau
sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia akan me-
nentukan perilaku kolektif kebangsaan Indonesia, dan
perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang ber-
dasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, kebe-
ragaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan ko-
mitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia

2. Misi

Misi BAN-PT adalah


1) Mengembangkan sistem akreditasi nasional pendidikan
tinggi.
2) Melaksanakan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia
secara handal.
3) Melaksanakan penjaminan mutu lembaga akreditasi
mandiri.

3. Lambang

BAN-PT memiliki lambang sebagaimana tersaji pada


Gambar 3.2 berikut.

25

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


BAN-PT
Gambar 3.2 Lambang BAN-PT

Jika dilihat dari jauh (secara global) mengandung har-


fiah Q dan A yang melambangkan BAN-PT sebagai lembaga
penjaminan mutu perguruan tinggi. Lingkaran melamban-
gkan semua prinsip, pendekatan yang utuh dan kompre-
hensif. Secara detail, arti lambang tersebut adalah sebagai
berikut.

bermakna bahwa BAN-PT memegang teguh


prinsip utama sistem penjaminan mutu yaitu
mengutamakan”do the right things dan do the
things correctly”. Tanda contreng (√) ini menem-
Tanda √
(pa- bus lingkaran Q dan dunia = “thinking out of the
box” sekaligus sadar globalisasi, karena BAN-
ling depan)
PT merupakan anggota jejaring dunia dan ingin
menginternasionalkan lembaganya sekaligus
semua prodi dan institusi yang ada di Indone-
sia.
BAN-PT adalah lembaga penjaminan mutu

Q = Mutu, mandiri yang berwenang melakukan kewajib-


an sistem penjaminan mutu nasional di Indone-
sia (UU 20 Tahun 2003)
26

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


BAN-PT bukanlah lembaga yang “stand alone”
melainkan ingin menjadi focal points badan-ba-
Bola dunia
dan akreditasi perguruan tinggi sedunia (regio-
nal & internasional).
Warna Ku- Warna kuning melambangkan bahwa BAN-PT
ning berbasis sains dan teknologi.
Warna biru melambangkan air laut dan langit,
mengandung makna bahwa BAN-PT ingin
Warna Biru mendorong pendidikan Tinggi di Indonesia
untuk terus menggali ilmu sedalam-dalamnya
guna mencapai teknologi setinggi-tingginya.

4. Tata Nilai

BAN PT memiliki beberapa tata nilai yang menjadi


ukuran yang mengandung kebenaran/kebaikan berkaitan
dengan perilaku organisasi yg paling dianut dan menjadi
budaya kerja dalam pengambilan keputusan dan pelaksana-
an kegiatan BAN-PT. Nilai-nilai yang digunakan oleh BAN-
PT adalah sebagai berikut.
1) Mutu (Quality): mencakup budaya mutu dan pengem-
bangan mutu berkelanjutan.
2) Imparsialitas (Imparsiality): mencakup penerapan prin-
sip-prinsip keadilan dalam pengambilan keputusan ber-
dasarkan kriteria yang objektif serta tidak berpraduga
dan tidak bias
3) Integritas (Integrity): mencakup kejujuran, keadilan,
dan keobjektifan
4) Kesejawatan (Peer) : mencakup hubungan kolegial dan
sinergis antara berbagai unsur dalam sistim penjaminan 27
mutu pendidikan tinggi

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


5) Kepercayaan (trust): mencakup kepercayaan dan keya-
kinan terhadap integritas, keandalan, dan fairness
6) Keunggulan (excellence): adalah komitmen yang kuat
untuk selalu menjadi lebih baik.
7) Kredibilitas (credibility): terkait sangat erat dengan ke-
terpercayaan (trustworthiness) dan keahlian ( expertise)
8) Etik (ethics): mencakup seluruh aturan dan standar yang
mengatur perilaku.
9) Akuntabilitas (accountability): mencakup kemauan un-
tuk mempertanggung-jawabkan apa yang telah dilaku-
kan.

5. Azas

Akreditasi di BAN PT menganut azas sebagai berikut.


1) Amanah (trustworthy). Sistem Akreditasi Nasional di-
kembangkan untuk mewujudkan keterpercayaan dan
tanggung jawab dalam memberi penjaminan kepada
para stakeholders akreditasi;
2) Peningkatan Mutu Berkelanjutan (Continuous Quality
Improvement). Sistem Akreditasi Nasional mendorong
tumbuh kembangnya dorongan internal dalam institu-
si maupun program studi untuk melakukan perbaikan
mutu secara berkelanjutan;
3) Akreditasi dilaksanakan secara komprehensif. Akredita-
si mencakup seluruh sistem manajemen dan penjamin-
an mutu program studi dan perguruan tinggi (masukan,
proses, keluaran, capaian, dan dampak serta sistem ana-
lisis dan umpan-balik/umpan ke depan) dalam proses
28
menjaga dan meningkatkan mutu secara berkelanjutan.

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


4) Penjaminan Mutu Bertahap dan Berantai. Sistem Akre-
ditasi Nasional diselenggarakan untuk memberi penja-
minan mutu secara bertahap dan berkelanjutan dalam
suatu siklus penjaminan mutu yg komprehensif, baik
internal maupun eksternal.

6. Etika Dalam Implementasi Sistem Akreditasi

Dalam melaksanakan Akreditasi BAN PT memegang


etika sebagai berikut.
1) Komitmen etik (ethical commitment)
2) Kepatuhan terhadap regulasi (compliance)
3) Dorongan internal (internally driven);
4) Profesionalisme (professionalism)
5) Akuntabilitas (accountability)
6) Koperatif dan Kolaboratif (collaboration and cooperati-
on);
7) Kemandirian (independence) dan,
8) Ketidakberpihakan (imparsiality).

29

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


30

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


IV. PROSES AKREDITASI
Q
A. CAKUPAN

Cakupan akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT melipu-


ti seluruh perguruan tinggi negeri (PTN), perguruan tinggi
swasta (PTS), perguruan tinggi dibawah kementerian agama
(PTAN), perguruan tinggi agama swasta (PTAS), Perguruan
Tinggi Dibawah Kementerian Kesehatan, dan Perguruan
Tinggi Kedinasan lainnya. Jumlah total institusi perguruan
tinggiyang harus diakreditasi sebanyak 4306 perguruan
tinggi yang terdiri dari 5 Akademi Komunitas, 1086 Akade-
mi, 228 Politeknik, 2340 Sekolah Tinggi, 134 Institut, dan 513
Universitas.

Menurut data Forlap Dikti, terdapat 41 rumpun pro-


gram studi dengan jumlah program studi lebih dari 20.
BAN-PT bertanggungjawab atas akreditasi seluruh program
studi tersebut, kecuali program studi yang berada di bawah
LAM-PTKes., yaitu program studi kedokteran, kedokteran
gigi, farmasi, kebidanan, keperawatan, dan gizi

31

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


B. INSTRUMEN DAN STANDAR

1. Instrumen

1) Instrumen akreditasi BAN-PT terdiri atas:


a) Instrumen akreditasi program studi; dan
b) Instrumen akreditasi institusi perguruan tinggi.
2) Instrumen akreditasi BAN-PT disusun berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
3) Instrumen akreditasi Program Studi disusun ber-
dasarkan jenis dan program pendidikan, modus
pembelajaran, dan kekhususan program studi.
4) Instrumen akreditasi Institusi perguruan tinggi dis-
usun dengan mempertimbangkan kekhususan sistem
tata kelola perguruan tinggi, sesuai peraturan perun-
dang-undangan.

2. Standar

BAN-PT telah menetapkan 7 (tujuh) Standar Akredita-


si BAN-PT yang meliputi:
Standar 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi
Pencapaian
Standar 2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelo-
laan, dan Penjaminan Mutu
Standar 3. Mahasiswa dan Lulusan
Standar 4. Sumber Daya Manusia
Standar 5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akade-
32 mik

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


Standar 6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sis-
tem Informasi
Standar 7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Ma-
syarakat, dan Kerjasama

Standar ini pada dasarnya telah mencakup Standar


Nasional Pendidikan, Standar Nasional Penelitian, dan
Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

3. Siklus Akreditasi

Siklus akreditasi secara singkat tersaji pada Gambar


4.1. Siklus akreditasi dimulai dengan kegiatan di perguruan
tinggi/program studi dengan melakukan proses evaluasi
diri sesuai sesuai dengan instrumen yang telah ditetapkan
BAN-PT, dan menyerahkan dokumen akreditasi ke BAN-
PT. Selanjutnya BAN-PT melakukan asesmen, menetapkan
hasil akreditasi dan memberikan rekomendasi pembinaan
program studi atau institusi. Rekomendasi pembinaan yang
dikeluarkan oleh BAN-PT kemudian disampaikan ke insti-
tusi/program studi atau kementerian terkait untuk diguna-
kan oleh institusi atau program studi untuk meningkatkan
mutunya. Selain itu, BAN-PT juga memberikan bimbingan
kepada program studi atau institusi untuk menyusun do-
kumen akreditasi berupa borang dan laporan evaluasi diri.

33

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


Perguruan
Tinggi:
Evaluasi
Diri

BAN-PT / LAM:
Akreditasi
Kemristek DIKTI: 1. Penetapan Hasil
Akreditasi
Pembinaan 2. Rekomendasi Pem-
binaan
3. Bimbingan

Gambar 4.1 Siklus akreditasi

4. Prosedur Akreditasi

Prosedur akreditasi tersaji dalam Gambar 4.2. Pro-


sedur akreditasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Sekretariat BAN-PT menerima Borang.
2. Yang memenuhi persyaratan administrasi dilakukan as-
sesmen kecukupan untuk menentukan layak tidaknya
akreditasi.
3. Program studi/ institusi yang layak diakreditasi dilaku-
kan asesmen lapangan
34

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


4. Hasil asesmen kecukupan (AK) dan asesmen lapangan
(AL) divalidasi oleh majlis BAN-PT.
5. Rapat Pleno anggota majlis BAN-PT menetapkan nilai
dan peringkat akreditasi
6. BAN-PT menerbitkan surat keputusan dan sertifikat ak-
reditasi untuk diserahkan kepada prodi/ institusi dan
mengumumkannya melalui website BAN-PT: http://
ban-pt.kemdiknas.go.id/
7. Program studi/ institusi perguruan tinggi melakukan
banding bilamana dengan alasan dan bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan bilamana keputusan akreditasi
yang telah ditetapkan/ diumumkan tidak diterima.
8. BAN-PT melakukan penilaian kembali dan surveilen ke
program studi/ institusi untuk mendapatkan data dan
informasi yang sesungguhnya terjadi.
9. Rapat Pleno Anggota majelis BAN-PT menetapkan ke-
putusan akhir atas banding dari prodi/ institusi yang
bersangkutan, dan mengumumkan nilai dan peringkat-
nya melalui website serta menerbitkan sertifikat.

35

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


Penerimaan Borang
(BAN-PT) Persyaratan
Prodi terakreditasi > 75%

Asesmen Kecukupan Prodi : 2 Asesor


Institusi : 3-7 Asesor

Visitasi
Keputusan Akhir (Asesmen Lapangan) Nilai > 200
(Pleno BAN-PT)

Validasi (BAN-PT)
Surveilen:
• Banding
•Keraguan
•Keluhan Masyarakat Keputusan Pleno: Nilai Dan
Peringkat < 200 : Tak terakre-
ditasi
200-300 : C (baik)
Banding 3001-360 : B (Sangat
(Pleno BAN-PT): Pengumuman: baik
Alasan Dan Bukti SK Dan Sertifikat > 361 : A (Unggul)

Gambar 4.2 Diagram alir proses akreditasi di internal BAN-PT

5. Kode Etik Akreditasi

Berdasarkan tata nilai, azas dan etika akreditasi yang


telah ditetapkan, BAN-PT menetapkan kode etik akreditasi
sebagai berikut.
1) Seorang asesor harus menyatakan secara tertulis bahwa
36 ia bebas dari hubungan kerja dengan institusi yang akan

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


diakreditasi yang diperkirakan atau patut diduga dapat
menimbulkan conflict of interest.
2) Asesor harus menolak tugas akreditasi dari BAN-PT jika
asesor yang bersangkutan pernah membantu institusi
yang akan di akreditasi dalam waktu kurang dari dua
tahun.
3) Asesor harus menolak setiap tawaran untuk bertugas di
program studi yang sedang diakreditasi minimal untuk
masa dua tahun setelah keluarnya sertifikat akreditasi.
4) Asesor harus bekerja secara obyektif tanpa memandang
reputasi perguruan tinggi yang dievaluasi
5) Asesor harus menjaga kerahasiaan informasi/dokumen
maupun hasil penilaian (nilai/score) proses akreditasi,
kecuali kepada BAN-PT
6) Asesor tidak diperkenankan mengambil keuntungan
pribadi/ keluarga/kelompok dari kegiatan akreditasi.
7) Asesor tidak diperkenankan menyampaikan pendapat
pribadi yang mengatasnamakan BAN-PT.
8) Asesor tidak diperkenankan meminta atau menerima
pemberian hadiah dalam bentuk apapun yang patut di-
duga ada kaitan dengan tugasnya sebagai asesor.
9) Asesor tidak diperkenankan mengubah atau memper-
baiki data atau informasi, termasuk hasil penilaian yang
yang berkaitan dengan proses evaluasi yang telah dise-
rahkan kepada BAN-PT.

37

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


38

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


V. KINERJA BAN-PT
Q
A. PENGEMBANGAN INSTRUMEN AKREDITASI

Untuk melakukan proses akreditasi dan meningkatkan


kualitas hasil akreditasi, BAN-PT telah beberapa kali mela-
kukan pengembangan dan pembaharuan instrumen akredi-
tasi. Secara singkat kegiatan-kegiatan tersebut dapat digam-
barkan sebagai berikut:
1) Tahun 1995, dilakukan pengembangan sistem dan
instrumen akreditasi program studi jenjang sarjana (S1).
Instrumen ini mulai digunakan pada tahun 1996.
2) Tahun 1998, dilakukan pengembangan sistem dan
instrumen akreditasi program studi jenjang magister
(S2). Instrumen ini mulai digunakan pada tahun 1999.
3) Tahun 1999, dilakukan evaluasi instrumen akreditasi
program studi jenjang sarjana yang digunakan sejak ta-
hun 1996. Kemudian, pada tahun 2000, kegiatan ini di-
lanjutkan dengan pengembangan sistem dan instrumen
akreditasi program studi jenjang sarjana yang baru.
4) Tahun 2001, dilakukan pengembangan sistem dan
instrumen akreditasi program studi jenjang doktoral 39

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


(S3) dan diploma-III. Instrumen-instrumen mulai digu-
nakan pada tahun 2002.
5) Tahun 2002, dilakukan evaluasi instrumen akreditasi
program studi jenjang magister yang digunakan sejak
tahun 1999. Kemudian, pada tahun yang sama intrumen
ini digunakan.
6) Tahun 2006 dan 2011 dilakukan penyempurnaan instru-
men akreditasi institusi perguruan tinggi dan program
studi sarjana pendidikan jarak jauh.
7) Tahun 2008 dilakukan pengembangan instrumen akre-
ditasi program profesi akuntan.
8) Sejak tahun 2009 telah dikembangkan instrumen akre-
ditasi, baik penyelenggaraan pendidikan model tatap
muka, jarak jauh, maupun terbuka, untuk institusi per-
guruan tinggi, program studi, program profesi, yang se-
cara umum terdiri atas: 1) Naskah akademik akreditasi;
2) Standar dan prosedur akreidtasi; 3) Borang akreditasi;
4) Pedoman pengisian borang; 5) Pedoman penilaian; 6)
Matriks penilaian; 7) Pedoman asesmen lapangan; dan
8) Pedoman evaluasi diri. Pada tahun 2009 ini pula di-
lakukan penyempurnaan instrumen akreditasi program
studi sarjana.
9) Tahun 2010 dilakukan penyempurnaan instrumen akre-
ditasi program diploma (I – IV), program studi magister,
program studi doktor.
10) Tahun 2011 dilakukan penyempurnaan instrumen akre-
ditasi program profesi dokter, dokter gigi, apoteker, psi-
kolog, dan profesi guru.

40

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


11) Tahun 2012 dilakukan penyempurnaan instrumen akre-
ditasi program profesi akuntan, dan program studi ma-
gister perguruan tinggi jarak jauh
12) Tahun 2015 dilakukan penyesuaian instrumen akreditasi
untuk perguruan tinggi terbuka jarak jauh (PTTJJ), per-
guruan tinggi dan program studi baru, dan instrumen
akreditasi perguruan tinggi dan program studi lama.

B. HASIL AKREDITASI INSTITUSI DAN PROGRAM


STUDI

Saat ini, sebanyak 18.848 program studi dan 852 insti-


tusi perguruan tinggi telah terakreditasi BAN-PT. Tabel 5.1
menunjukkan data peringkat akreditasi program studi ber-
dasarkan jenis perguruan tinggi pengusulnya. Selanjutnya
data pada Tabel 5.2 menunjukkan data peringkat akreditasi
institusi berdasarkan jenis perguruan tinggi pengusulnya.

41

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


42
Tabel 5.1. Data peringkat akreditasi program studi
berdasarkan jenis perguruan tinggi pengusulnya.

Peringkat
Lembaga Jumlah
A B C
PTN 1277 2606 883 4766
PTS 474 4172 6480 11126
PTAN 140 667 333 1140
PTAS 13 360 1061 1434

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


Kedinasan 42 244 96 382
Jumlah 1946 8049 8853 18848
% 10.32% 42.70% 46.97% 100.00%
Tabel 5.2. Data peringkat akreditasi institusi
berdasarkan jenis perguruan tinggi pengusulnya.

Peringkat
Lembaga Jumlah
A B C
PTN 17 50 7 74
PTS 6 148 439 593
PTAN 3 25 17 45
PTAS 0 6 122 128
Kedinasan 0 11 1 12
Jumlah 26 240 586 852
% 3.05% 28.17% 68.78% 100.00%

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


43
44

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


VI. MASALAH DAN TANTANGAN
Q
Beberapa masalah dan tantangan yang dihadapi BAN-PT
adalah:
1) Besarnya jumlah mahasiswa terdaftar di institusi pergu-
ruan tinggi dan program studi di Indonesia, dan masih
banyak institusi dan/atau program studinya belum te-
rakreditasi, sehingga posisi mahasiswa sebagai stakehol-
ders tidak terlindungi. Sementara di lain pihak, BAN-PT
dihadapkan pada keterbatasan sumberdaya (keuangan)
dan waktu.
2) Adanya perubahan kebijakan akreditasi seiring pember-
lakuan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, teruta-
ma terkait dengan kemungkinan pendirian LAM.
3) Seiring pemberlakuan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI), yang memaksa adanya pergeseran
paradigma evaluasi menuju outcome-based evaluation,
BAN-PT harus dapat menilai kurikulum yang memuat
capaian pembelajaran dengan benar, dan meyakinkan
bahwa lulusan yang dihasilkan memenuhi kualifikasi
yang ditetapkan. Terkait dengan hal ini, BAN-PT harus
memperhatikan dan mengevaluasi dengan benar pe- 45

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


laksanaan studi pelacakan alumni dan studi kepuasan
pengguna.
4) Perlunya harmonisasi regional dan transnasional ten-
tang penjaminan mutu. Penjaminan mutu internal yang
telah terbangun dengan baik merupakan hal yang esen-
sial dalam harmonisasi penjaminan mutu di negara-ne-
gara ASEAN. Lebih lanjut, diperlukan pengembangan
kerangka kualifikasi pada masing masing negara ang-
gota ASEAN sebagai instrumen untuk membangun in-
teraksi dengan sesama institusi pendidikan tinggi. Hal
penting lainnya yang harus dibangun adalah terban-
gunnya kepercayaan (trust) dan saling pengakuan an-
tar sesama institusi pendidikan tinggi diseluruh negara
anggota.
5) Globalisasi institusi perguruan tinggi sebagai konse-
kuensi diberlakukannya beberapa kesepakatan perda-
gangan bebas, menuntut seluruh institusi untuk terus
melakukan pengembangan kualitas secara berkelanjut-
an, dan juga menuntut hasil akreditasi yang mampu
memotret kondisi institusi secara transparan dan akun-
tabel.
6) BAN-PT harus terus meningkatkan kemandiriannya
baik dalam perspektif hubungan kelembagaan di da-
lam negeri dan pengakuan internasional. BAN-PT harus
menjadi badan akreditasi independen yang bermartabat,
kredibel, dan akuntabel serta menjadi rujukan nasional
dan internasional dalam mendukung terwujudnya sis-
tem pendidikan tinggi yang unggul dan berkarakter

46

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


VII. ALIANSI STRATEGIS
Q
Aliansi adalah kerjasama atau keanggotaan dalam suatu ja-
ringan institusi regional atau internasional. Aliansi strategis
antarbangsa merupakan salah satu program penting Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). BAN-PT
menjadi anggota beberapa aliansi seperti:
1) International Network of Quality Assurance Agencies for
Higher Education(INQAAHE)
2) Association of Quality Assurance Agencies for Islamic World
(AQAAIW)
3) Asia Pacific Quality Network(APQN)
4) ASEAN Quality Assurance Network(AQAN).
5) Malaysia Quality Assurance(MQA)
6) National Institute for Academic Degrees and University Eva-
luation(NIAD-UE).
7) Alliance on Business Education and Scholarship for To-
morrow a 21st Century Organization (ABEST21)
8) Australian Universities Quality Agency (AUQA)
9) Commission on Higher Education, the Philippines
10) Korean Council for University Education 47

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


11) Higher Education Division, Ministry of Education, Sin-
gapore
12) National Agency for Academic Assessment and Accredi-
tation, Ministry of Education, Timor Leste
13) National Assessment and Accreditation Council, India
14) Japan Accreditation Board for Engineering Education
(JABEE)

Beberapa manfaat yang diperoleh oleh BAN-PT dari


aliansi tersebut, diantaranya pertukaran informasi dan pe-
ngalaman, tukar menukar asesor, dan sharing penjaminan
mutu proses akreditasi. Oleh karena itu BAN-PT tetap me-
nempatkan aliansi tersebut dalam salah satu program ker-
janya.

48

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


VIII. PENUTUP
Q
Menyadari betapa penting dan strategisnya peran BAN-PT
dalam upaya mewujudkan kualitas pendidikan tinggi yang
baik, BAN-PT memandang pelu untuk:
1) melakukan reposisi peran BAN-PT dalam sistem penja-
minan mutu peguruan tinggi di Indonesia;
2) melakukan penguatan manajemen internal, sehing-
ga terwujud tatapamong BAN-PT yang baik, sehing-
ga mampu memberikan layanan prima bagi pengguna
BAN-PT;
3) mengembangkan standar dan instrumen akreditasi,
terutama dalam kaitannya dengan implementasi KKNI
dan mencegah lahirnya program studi dan institusi
yang tidak sehat;
4) mengembangkan sistem informasi berbasis TI, guna
mempercepat bisnis proses akreditasi dan menghemat
sumberdaya yang diperlukan, serta menjamin akurasi,
kecepatan, validitas, efektivitas, dan efisiensi proses ak-
reditasi.
5) mendukung pendirian dan pengembangan LAM.
49

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


6) membangun aliansi strategis internasional dalam penja-
minan mutu secara berkelanjutan.

50

Profil Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

Anda mungkin juga menyukai