Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS TERHADAP PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL


TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Analisis Kebijakan Pendidikan

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. MOH. KHUSNURIDLO, M. PD.

Disusun Oleh:

Muhammad Fani Maulana : (223206010006)

Rifqi Mubaroq : (223206010013)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

APRIL 2023

1
KATA PENGANTAR

puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, dan hidayahnya kepada semua makhluk yang dikehendakinya. Taklipa sholawat serta
salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan umat islam Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing dan memberi petujuk umatnya kejalan yang benar serta di ridhoi
Allah SWT. Syukur alhamdulillah makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Makalah ini
membahas tentang “Analisis Terhadap Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Tentang
Kriteria Dan Perangkat Akreditasi Sekolah/Madrasah”

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Analisis
Kebijakan Pendidikan Prof. Dr. H. MOH. KHUSNURIDLO, M. PD Yang telah
memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penyusun untuk membuat makaalah ini.
Semoga segala hal yang tertuang dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan. Terlepas dari semua itu penyusun
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya, untuk itu dimohon arahan,
koreksi, dan saran yang bersifat membangun kepada para pembaca makalah ini, guna
perbaikan penulisan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penyusun kembalikan
semua karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Demikianlah makalah ini penyusn
buat semoag bermanfaat.

Jember, 14 April 2023

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesuai dengan permendikbud Nomor 59 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (2) Huruf 6,
dalam pelaksnanaan akreditasi sekolah/madrasah BAN-S/M Merumuskan kriteria dan
perangkat akreditasi untuk diusulkan kepada kemendikbud. Selanjutnya pasal 16 ayat
1 menyebutkan bahwa meteri menetapkan kriteria dan perangkat akreditasi dengan
memperhatikan Standard Nasional Pendidikan.
Penetapan kriteria dan pernagkat akreditasi sebagaimana dimaksud pasal 16
ayat 1 didelegasikan kepada kepala badan penelitian dan pengembangan, setelah
berkoordinasi dengan direktoral jendral terkait
Maka dengan itu adanya peraturan di atas sebagai bahan acuan atau pedoman
terkait kriteria dan perangkat akreditasi dalam lembaga pendidikan yang perlu di
ketahui oleh lembaga swasta ataupun negeri di seluruh indonesia.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Kriteria Akreditasi Sekolah/Madrasah?
2) Apa Saja Perangkat Akreditasi Sekolah/Madrasah?
C. Tujuan Makalah
1) Untuk Mengetahui Kriteria Akreditasi Sekolah/ Madrasah
2) Untuk Mengetahui Perangkat Akreditasi Sekolah/ Madrasah

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kreteria Akreditasi Sekolah/ Madrasah
1. Pengertian Akreditasi
Pengertian Akreditasi berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (22) adalah proses penilaian secara
komprehensif terhadap kelayakan satuan atau program pendidikan, yang hasilnya
diwujudkan dalam bentuk pengakuan dan peringkat kelayakan dalam bentuk yang
diterbitkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan profesional. Sedangkan, menurut
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13 Tahun 2018 tentang Badan
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal, pasal 1, bahwa Akreditasi adalah suatu
kegiatan penilaian kelayakan satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah, dan
satuan pendidikan anak usia dini dan Pendidikan nonformal berdasarkan kriteria yang
telah ditetapkan untuk memberikan penjaminan mutu pendidikan.
Satuan Pendidikan formal yang dimaksud meliputi Sekolah Dasar (SD),
Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah
(MTs), Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), Sekolah Luar Biasa (SLB),
Madrasah Luar Biasa (MLB), Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK), dan Satuan
Pendidikan formal lain yang sederajat.
Kelayakan satuan pendidikan mengacu pada standar nasional pendidikan, karena
standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 2 ayat (1)
menyebutkan bahwa lingkupnya meliputi: (1) standar isi; (2) standar proses; (3)
standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5) standar
sarana dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar pembiayaan; dan (8) standar
penilaian pendidikan.
Kegiatan Akreditasi diharapkan menjadi pendorong dan dapat menciptakan
suasana kondusif bagi perkembangan pendidikan serta memberikan arahan dalam
melakukan penjaminan mutu sekolah/madrasah yang berkelanjutan, guna mencapai
mutu yang diharapkan.

4
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan mewajibkan akreditasi bagi seluruh sekolah/madrasah
sebagai bagian dari upaya penjaminan mutu pendidikan. Oleh karena itu, akreditasi
merupakan proses evaluasi terhadap berbagai aspek penyelenggaraan pendidikan
dalam upaya menjamin terselenggaranya layanan pendidikan bermutu. Selain itu,
akreditasi juga berfungsi memberdayakan sekolah/madrasah, sehingga dapat
menghasilkan lulusan sesuai dengan standar yang ditetapkan.1
Pedoman Akreditasi ini disusun sebagai upaya untuk memastikan
terselenggaranya proses akreditasi yang baik, dengan prinsip-prinsip yang obyektif,
komprehensif, adil, transparan, akuntabel, dan profesional. Secara spesifik, Pedoman
Akreditasi Sekolah/Madrasah ini dimaksudkan sebagai:
a. acuan BAN-S/M dan BAN-S/M Provinsi serta asesor dalam pelaksanaan akreditasi
sekolah/madrasah.
b. Acuan sekolah/madrasah untuk menyiapkan diri dalam memenuhi ketentuan
pelaksanaan akreditasi.
c. Acuan dalam mengevaluasi program-program sekolah/madrasah untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
d. Acuan dalam merencanakan, melaksanakan, evaluasi, dan tindak lanjut pelaksanaan
program untuk meningkatkan mutu akreditasi.
Landasan hukum akreditasi mengacu pada peraturan perundang undangan sebagai
berikut:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
b. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 087/U/2002 tanggal 14 Juni 2002
tentang Akreditasi Sekolah / Madrasah, komponen-komponen sekolah yang menjadi
bahan penilaian.
c. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
395/P/2020 Tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Satuan Pendidikan Kerja
Sama.

1
Abdul malik, dkk, pedoman akreditasi sekolah dan madrasah 2021: Kemendikbud, Jl. RS. Fatmawati,
Cipete, Jakarta Selatan, (2021), 1-2

5
d. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
1005/P/2020 Tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
e. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor 03/KB/2020, Nomor
612 Tahun 2020, Nomor HK.01.08 /Menkes/502/2020, Nomor 119/4536/SJ tentang
Perubahan atas Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Nomor
01/KB/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor HK.03.01 /Menkes/363/2020, Nomor
440-882 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun
Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19).2
1. Tujuan dan manfaat akreditasi
Akreditasi sekolah/madrasah bertujuan untuk:
a. Memberikan informasi tentang kelayakan sekolah/madrasah yang dilaksanakan
b. Memberikan pengakuan peringkat kelayakan
c. Memetakan mutu pendidikan mengacu pada standar nasional pendidikan
d. Memberikan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan (stakeholder)
sebagai bentuk akuntabilitas publik.
Hasil akreditasi sekolah/madrasah bermanfaat sebagai:
a. Acuan dalam upaya peningkatan mutu dan pengembangan sekolah/madrasah;
b. Umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja warga
sekolah/madrasah dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan
program sekolah/madrasah;
c. Motivasi agar sekolah/madrasah terus meningkatkan mutu pendidikan secara
bertahap, terencana, dan kompetitif baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi,
nasional bahkan regional dan internasional; dan
d. Informasi dan rekomendasi Pemerintah, pemerintah daerah, yayasan/lembaga
pendidikan, maupun komite sekolah/madrasah dalam rangka perbaikan mutu
sekolah.
Dengan demikian, bagi Pemerintah dan pemerintah daerah hasil akreditasi dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan peningkatan mutu
pendidikan yang menjadi tanggungjawabnya. Bagi kepala sekolah/madrasah, hasil
2
Ibid,. 3

6
akreditasi diharapkan dapat dijadikan bahan informasi untuk pemetaan indikator
kelayakan mutu sekolah/madrasah, kinerja warga sekolah/madrasah, termasuk kinerja
kepala sekolah/madrasah selama periode kepemimpinannya. Di samping itu, hasil
akreditasi juga diperlukan kepala sekolah/madrasah sebagai bahan masukan untuk
penyusunan program serta anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah.
Bagi guru, hasil akreditasi merupakan dorongan untuk selalu meningkatkan diri
dan bekerja keras dalam memberikan layanan terbaik bagi peserta didik guna
mempertahankan dan meningkatkan mutu sekolah/madrasah. Bagi peserta didik, hasil
akreditasi yang unggul akan menumbuhkan rasa percaya diri bahwa mereka
memperoleh pendidikan yang bermutu, dan sertifikat akreditasi merupakan bukti
bahwa mereka mengikuti pendidikan di sekolah/madrasah yang bermutu.
Bagi masyarakat dan khususnya orang tua peserta didik, hasil akreditasi
diharapkan menjadi informasi yang akurat tentang layanan pendidikan yang diberikan
oleh setiap sekolah/madrasah, sehingga secara sadar dan bertanggung jawab
masyarakat dan khususnya orangtua dapat membuat keputusan dan pilihan yang tepat
terkait pendidikan anaknya sesuai kebutuhan dan kemampuannya.
Akreditasi sekolah/madrasah memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Pengetahuan, yaitu informasi bagi semua pihak tentang kelayakan sekolah/madrasah
dilihat dari berbagai unsur terkait yang mengacu pada standar nasional pendidikan.
b. Akuntabilitas, yaitu bentuk pertanggungjawaban sekolah/madrasah kepada publik,
apakah layanan yang dilakukan dan diberikan oleh sekolah/madrasah telah
memenuhi harapan atau keinginan masyarakat.
c. Pembinaan dan pengembangan, yaitu dasar bagi sekolah/madrasah, pemerintah, dan
masyarakat dalam upaya peningkatan atau pengembangan mutu sekolah/madrasah.3
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 087/U/2002
tanggal 14 Juni 2002 tentang Akreditasi Sekolah / Madrasah, komponen-komponen
sekolah yang menjadi bahan penilaian adalah :
a. Kurikulum dan Proses Pembelajaran
b. Administrasi dan Manajemen Sekolah / Madrasah
c. Organisasi dan Kelembagaan Sekolah / Madrasah
d. Sarana dan Prasarana
e. Ketenagaan
f. Pembiayaan
3
Ibid,. 8-10

7
g. Peserta didik
h. Peran serta masyarakat
i. Lingkungan dan Budaya Sekolah / Madrasah4
Akreditasi Sekolah dilaksanakan berdasarkan prinsip - prinsip sebagai berikut :
a. Objektif
Akreditasi Sekolah / Madrasah pada hakikatnya merupakan kegiatan penilaian
tentang kelayakan penyelenggaraan pendidikan yang ditunjukkan oleh suatu
Sekolah / Madrasah. Dalam pelaksanaan penilaian ini berbagai aspek yang terkait
dengan kelayakan tersebut diperiksa dengan jelas dan benar untuk diperoleh
informasi tentang keberadaannya. Agar hasil penilaian itu dapat menggambarkan
kondisi yang sebenarnya untuk dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan maka
dalam prosesnya digunakan indikator – indikator terkait dengan kriteria – kriteria
yang ditetapkan.
b. Komprehensif
Dalam pelaksanaan akreditasi Sekolah / Madrasah, fokus penilaian tidak hanya
terbatas pada aspek – aspek tertentu saja tetapi juga meliputi berbagai komponen
pendidikan yang bersifat menyeluruh. Dengan demikian hasil yang diperoleh dapat
menggambarkan secara utuh kondisi kelayakan Sekolah / Madrasah tersebut.
c. Adil
Dalam pelaksanakan akreditasi, Sekolah / Madrasah semua diperlakukan sama,
artinya tidak membedakan Sekolah / Madrasah atas dasar kultur, keyakinan, sosial
budaya, dan juga tidak memandang status Sekolah / Madrasah baik negeri ataupun
swasta.
d. Transparan
Data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi Sekolah /
Madrasah, misalnya kriteria, mekanisme kerja, maupun jadwal disampaikan secara
terbuka.
e. Akuntabel
Pelaksanaan akreditasi Sekolah/Madrasah dapat dipertanggung jawabkan baik dari
sisi penilaian maupun keputusannya adalah sesuai aturan dan prosedur yang telah
ditetapkan.5

4
Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1998), 256
5
Jamal Ma‟mur Asmani, Tips Praktis Membangun dan Mengolah Administrasi Sekolah, (Jogjakarta:Diva
Press,2011) Cet.1,h.184

8
Sekolah/Madrasah dapat mengikuti kegiatan akreditasi, apabila memenuhi persyaratan
berikut :
a. Memiliki Surat Keputusan Pendirian / Operasional Sekolah / Madrasah.
b. Memiliki peserta didik pada semua tingkatan kelas.
c. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan.
d. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan.
e. Melaksanakan kurikulum yang berlaku
f. Telah menamatkan peserta didik.

B. Perangkat Akreditasi Sekolah/ Madrasah


Sesuai dengan permendikbud Nomor 59 Tahun 2002 Pasal 9 ayat (2) Huruf 6,
dalam pelaksnanaan akreditasi sekolah/madrasah BAN-S/M Merumuskan kriteria dan
perangkat akreditasi untuk diusulkan kepada kemendikbud. Selanjutnya pasal 16 ayat
1 menyebutkan bahwa meteri menetapkan kriteria dan perangkat akreditasi dengan
memperhatikan Standard Nasional Pendidikan.
Penetapan kriteria dan pernagkat akreditasi sebagaimana dimaksud pasal 16
ayat 1 didelegasikan kepada kepala badan penelitian dan pengembangan, setelah
berkoordinasi dengan direktoral jendral terkait.6
1. Tujuan Pengembangan Perangkat Akreditasi
Tujuan akreditasi sekolah/madrasah dikembangkan oleh BAN-S/M
untuk menilai kelayakan suatau sekolah/madrasah berdasarkan kriteria yang
mengacu pada standard nasional pendidikan, yang hasilnya diwujudkan dalam
bentuk pengakuan peringkat akreditasi.
Perangkat akreditasi digunakan untuk mengukur sejauh mana
sekolah/madrasah telah memenui standard nasional pendidikan 7
2. Dasar Pengembangan Perangkat Akreditasi
Perangkat akreditasi sekolah/madrasah dikembangkan berdasarkan
standard yang mengacu pada standar nasional pendidikan, peraturan
pemerintah Nomor 32 tahun 2013 Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa standar
nasional pendidikan adalah kriteria menimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum negara kesatuan republik Indonesia.
6
Http:// ban-pt. Kemdiknas.go.id/, Tentang Badan Akreditasi Nasional Sekolah/madrasah BAN-S-M (Di akses
14 april 2023
7
Hhtp://www.ban-sm.or.id/, Tentang Badan Akreditasi Nsional Sekolah Atau Madrasah BAN-S-M (Di akses 14
April 2023

9
Dengan menggunakan standar nasional pendidikan sebagai acuan,
setiap sekolah/ madrasah diharapkan dapat mengembangkan pendidikannnya
secara optimal sesuai dengan karatekristik dan kekhasan programnya. Oleh
karena itu, komponen instrumen akreditasi disusun beerdasarkan pada delapan
komponen standradnasional pendidikan sebagai berikut:
1. Standar Isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompentensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu
2. Standar Proses
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standard kompetensi lulusan.
3. Standar kompetensi lulusan
Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap. Pengetahuan, dan keterampilan.
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidik pra
jabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam
jabatan.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarpras adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentan runag belajar, tempat olahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium , bengkel kerja , tempat bermain
dll.
6. Standar pengelolaan
Yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada satuan pendidikan, kabupaten/kota provinsi
atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelengaaran
pendidikan
7. Standar pembiayaan

10
Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahun
8. Standar penilian pendidikan
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil peserta didik 8

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1) Pengertian Akreditasi berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (22) adalah proses penilaian
8
Sukadri, Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan (Bumi Aksara: Jakarta, 2014).

11
secara komprehensif terhadap kelayakan satuan atau program pendidikan,
yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk pengakuan dan peringkat kelayakan
dalam bentuk yang diterbitkan oleh suatu lembaga yang mandiri dan
profesional, Sedangkan, menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 13 Tahun 2018 tentang Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah dan Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Nonformal, pasal 1, bahwa Akreditasi adalah suatu kegiatan
penilaian kelayakan satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah, dan
satuan pendidikan anak usia dini dan Pendidikan nonformal berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan untuk memberikan penjaminan mutu
pendidikan.
2) Perangkat akreditasi sekolah/madrasah dikembangkan berdasarkan standard
yang mengacu pada standar nasional pendidikan, peraturan pemerintah Nomor
32 tahun 2013 Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa standar nasional pendidikan
adalah kriteria menimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
negara kesatuan republik Indonesia. Dengan menggunakan standar nasional
pendidikan sebagai acuan, setiap sekolah/ madrasah diharapkan dapat
mengembangkan pendidikannnya secara optimal sesuai dengan karatekristik
dan kekhasan programnya.
B. SARAN
Demikianlah dari makalah ini, penulis tentunya menyadari masih banyak
kesalahan dan kekurang sempurnaan dari penulisan makalah ini. Oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca

DAFTAR PUSTAKA

Abdul malik, dkk, 2021 pedoman akreditasi sekolah dan madrasah 2021: Kemendikbud, Jl.
RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan.
Arikunto Suharsimi, 1998Penilaian Program Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara.
Asmani Jamal Ma‟mur, 2011 Tips Praktis Membangun dan Mengolah Administrasi Sekolah,
Jogjakarta: Diva Press,

12
Hhtp://www.ban-sm.or.id/, Tentang Badan Akreditasi Nsional Sekolah Atau Madrasah
BAN-S-M (Di akses 14 April 2023
Http:// ban-pt. Kemdiknas.go.id/, Tentang Badan Akreditasi Nasional Sekolah/madrasah
BAN-S-M (Di akses 14 april 2023
Sukadri. 2014. Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan. Bumi Aksara: Jakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai