(SAR)
PANDUAN SELF ASSESSMENT REPORT
(S A R)
Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi
dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan
Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. Penjaminan mutu di ITS
bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan sebagaimana
yang dituangkan dalam PP Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 dan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi yang dituangkan dalam Peraturan MenRisTekDikTi No. 44 Tahun 2015,
dan Peraturan Men RisTekDikTi No: 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi. Penjaminan mutu akademik di ITS, mengacu pada kriteria yang digunakan
pada BAN PT dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Salah satu standard yang
harus dilaksanakan adalah Standar Pembelajaran yang memuat kriteria minimal tentang
pelaksanaan pembelajaran pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran
lulusan (CPL). Melalui pengisian aplikasi SAR, pelaksanaan pembelajaran dapat dievaluasi
apakah sudah sesuai dengan standar ITS atau belum. Dengan SAR yang dilaksanakan secara
konsisten dan berkesinambungan diharapkan dapat dilakukan penjaminan mutu dan
senantiasa melakukan perbaikan terus menerus.
Semoga buku panduan ini dapat memperlancar dan memperjelas langkah
pelaksanaan dan evaluasi SAR yang dilaksanakan setiap semester disemua Prodi ITS,
agarpenjaminan mutu pada pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik.
Asesmen atau Penilaian adalah satu atau lebih proses mengidentifikasi, mengumpulkan,
dan mempersiapkan data yang digunakan untuk mengevaluasi pencapaian suatu
hasil tertentu
Akreditasi merupakan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal sebagai bagian dari
SistemPenjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Badan Akreditasi NasionalPerguruan Tinggi selanjutnya disingkat BAN PT adalah badan
yang dibentuk oleh pemerintah untukmelakukan dan mengembangkan akreditasi
perguruan tinggi secara mandiri.
Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi yang selanjutnya disingkat CPL Prodi adalah
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Departemen adalah unsur dari Fakultas yang mendukung penyelenggaraan kegiatan
akademik dalam satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
jenis pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan/atau pendidikan profesi.
Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung yang menyelenggarakan dan mengelola
pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi dalam satu
rumpun disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kantor Penjaminan Mutu, adalah salah satu unit di ITS yang mempunyai tupoksi
memantau, mengevaluasi dan melaporkan kepada pimpinan tentang mutu
pendidikan di ITS.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat KKNI adalah kerangka
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
Program Studi yang selanjutnya disingkat Prodi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan
pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam
satu jenis pendidikan akademik, pendidikan vokasi, dan/atau pendidikan profesi.
Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
Pangkalan Data Perguruan Tinggi yang selanjutnya disingkat PDPT adalah kumpulan data
penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan tinggi yang terintegrasi secara
nasional.
Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program
profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukumselanjutnya disingkat PTNBH adalah Perguruan
Tinggi Negeri yangdidirikan oleh Pemerintah yang berstatus sebagai subyek hukum
yang otonom.
Rencana Asesmen dan Evaluasi yang selanjutnya disingkat dengan RAE merupakan
perencanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran yang disusun oleh dosen atau
bersama tim, berisi paling sedikit: a. nama program studi, nama dan kode mata
kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; b. Waktu pelaksanaan asesmen dan /
atau evaluasi, c. sub Capaian Pembelajaran MK (Sub CP MK), d. bentuk asesmen yang
dilakukan, dan e. bobot dari asesmen yang dilakukan untuk meraih Sub CP MK.
Self Assessment Report yang selanjutnya disingkat dengan SAR
Sistem Penjaminan Mutu Internalyang selanjutnya disingkat SPMIadalah sistem
penjaminan mutu pendidikan tinggi yang dilakukan secara internal pada perguruan
tinggi sendiri.
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi yang selanjutnya disingkat SPM-PTadalah
sistem penjaminan mutu penyelengaraan pendidikan tinggi yang terdiri dari SPME,
SPMI, dan PDPT.
Standar Mutu (quality standards) adalah dokumen tertulis berisi kriteria, ukuran, patokan
atau spesifikasi dari seluruh kegiatan penyelenggaraan akademik dan non-akademik
di ITS yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan.
Standar Mutu Institusi yang selanjutnya disingkat SMI adalah standar yang ditetapkan
secara internal oleh ITS di luar dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Standar Nasional Pedidikan adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang
pendidikan tinggi di perguruan tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Standar Pendidikan Tinggi yang selanjutnya disingkat SPT adalah satuan standar yang terdiri
dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDikti) dan Standar Mutu Internal (SMI)
ITS yang mengacu pada SNDikti.
Tridharma Perguruan Tinggi adalah kewajiban Perguruan Tinggi untuk menyelenggarakan
Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
BAB 1.
PENDAHULUAN
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya sebagai sebuah institusi pendidikan tinggi
mempunyai tugas dan fungsi luhur yang harus selalu diperbaiki secara terus menerus hingga
menuju kesebuah kesempurnaan. Pendidikan tinggi juga mempunyai tugas penjaminan
mutu yang menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi sesuai standar dan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Pendidikan tinggi berfungsi:
a. mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa;
b. mengembangkan sivitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya
saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma; danmengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora.
Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu
Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Sistem penjaminan mutu
Pendidikan Tinggi terdiri atas:
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi;
dan
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang dilakukan melalui akreditasi.
Dalam upaya mewujudkan tugas dan fungsi pendidikan tinggi serta penjaminan mutu
internal diatas, perlu dilakukan berbagai upaya untuk mewujudkannya, salah satu upaya
yang sudah dilaksanakan di ITS adalan Self Assessment Report. Self Assesment Report atau
disingkat SAR banyak digunakan diberbagai bidang kegiatan perusahaan, badan, atau
instansi. Self Assesment Report adalah sebuah program pengendalian dan evaluasi terhadap
kualitas suatu proses kegiatan. ITS telah menggunakan SAR sebagai sebuah program
evaluasi dan pengendalian agar dapat diketahui hasil kinerja dari proses pembelajaran
sebuah mata kuliah. Evaluasi dan pengendalian dilakukan dengan secara rutin dan berkala.
Hasil yang ada dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan menjadi
pertimbangan pengambilan keputusan dalam perbaikan sebuah proses. Hasil yang diperoleh
tidak instan namun lebih merupakan strategi perbaikan kumulatif untuk jangka panjang.
SAR yang dimaksud dalam panduan ini masih dibatasi pada SAR Pembelajaran, sebuah
kegiatan yang menjadi tulang punggung utama dari sebuah proses pendidikan tak terkecuali
pendidikan tinggi. Tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan juga SAR di bidang penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, dll.
BAB 2.
TUJUAN DAN MANFAAT SAR PEMBELAJARAN
Peraturan Senat Akademik No:2 tahun 2016 tentang kebijakan dan arah pengembangan
akademik ITS merupakan landasan dan pedoman bagi pelaksanaan program di lingkungan
ITS. Peraturan ini ditujukan agar visi misi ITS utamanya di bidang pendidikan dapat tercapai.
Kebijakan mutu ITS di bidang pendidikan, khusus di pembelajaran mempunyai landasan
sbb:
setiap sivitas ITS wajib menjunjung tinggi tata nilai, menaati peraturan
akademik dan tata kehidupan kampus
system pembelajaran diarahkan untuk terbentuknya sumber daya manusia
berkualitas yang memiliki ciri sebagai inovator, technopreneur, pembelajar
sepanjang hayat, mandiri, berpikir kritis, mampu memecahkan permasalahan
di bidang keahliannya, serta memiliki kepribadian Indonesia yang sesuai
dengan nilai nilai Pancasila
program pendidikan diselenggarakan dengan sistem pendidikan berbasis
laboratorium, dan pembelajaran berpusat pada mahasiswa melalui jenis
akdemik, vokasi, profesi dan terapan
Penyelenggara dari kegiatan pembelajaran yang ada harus dilandaskan pada arahan berikut:
1) Institut:
Mengembangkan kegiatan akademik dan kerjasama pendidikan dalam rangka
peningkatan kualitas akademik di tingkat nasional dan internasional
Mengembangkan kurikulum yang terintegrasi
Mengembangkan system pendampingan penalaran dan ketrampilan organisasi
kemahasiswa berbasis TIK agar mahasiwa mempunyai keunggulan kompetitif di
tingkat nasional dan internasional.
Mengembangkan dan menerapkan system penjaminan mutu bidang pendidikan
serta memperkuat implementasinya
2) Fakultas
Mengesahkan diskripsi hasil belajar mahasiswa dalam bentuk transkrip dan surat
keterangan Pendamping ijazah (SKPI)
Menerapkan system penjaminan mutu bidang pendidikan serta implementasinya di
tingkat fakultas
Mengembangkan program studi baru sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
strategis
Mengembangkan kurikulum yang terintegrasi antar program studi dalam satu
fakultas
Mengembangkan program internasional dan kemitraan dengan perguruan tinggi
dengan peguruan tinggi internasional yang berkualitas
Mengkoordinasikan system pendampingan penalaran dan ketrampilan organisasi
kemahasiswaan berbasis TIK agar mahasiswa mempunyai keunggulan kompetitif di
tingkat nasional dan internasional
Menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran serta laboratorium terakreditasi
dan mutakhir
3) Departemen dan Program Studi
Membina mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kokurikuler dan
ekstrakurikuler
Menyelenggarakan pengembangan kepribadian dan karakter mahasiswa dengan
semangat juang 10 November 1945.
Menyelenggarakan kelas bahasa inggris dalam jumlah tertentu
Melaksanakan pendampingan penalaran dan ketrampilan organisasi kemahasiswaan
berbasis TIK agar mahasiswa mempunyai keunggulan kompetitif di tingkat nasional
dan internasional
Mengembangkan bersana fkultas dan melaksanakan program dan kemahasiswaan
untuk penguasaan soft skills dan technopreneurship
Mengembangkan metode pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa untuk
memenuhi capaian pembelajaran lulusan
4) Dosen:
Wajib memberi keteladanan etik, akademik dan profesi dalam
penyelenggaraan proses pembelajaran
Wajib melaksanakan tri dharma perguruan tinggi secara professional
Wajib menyelenggarakan pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa
dan metode pembelajaran yang efektif serta memiliki keniscayaan akan
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan
Wajib menjunjung tinggi profesionalisme di dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran serta melakukan pembaharuan materi dan pembelajaran
metode pembelajaran secara berkelanjutan
Wajib melaksanakan evaluasi proses pembelajaran secara adil, relevan, serta
transpatran terhadap setiap mata kuliah yang diampu.
Selain arahan diatas, pembelajaran di pendidikan tinggi harus memenuhi standar dikti yang
sudah ditetapkan yang meliput 8 standar bidang pembelajaran. Dengan demikian, sasaran
mutu dalam bidang akademik dan penanggung jawabnya dapat mengacu kepada dua hal
tersebut. Mutu pendidikan harus dijamin melalui sebuah system penjaminan mutu yang
senantiasa dilaksanakan dan dikembangkan serta diperkuat implementasinya.
Dalam rangka mengembangkan dan memperkuat implementasi system penjaminan
mutu, SAR pembelajaran dikembangkan dan diimplementasikannya sesuai sasaran mutu
dan kata kunci yang terdapat pada 8 Standar Nasional Dikti. Siklus Perencanaan –
Pelaksanaan – Evaluasi – Pengendalian -Pengembangan/peningkatan harus menjiwai setiap
proses yang ada dalam pendidikan tinggi demi sebuah perbaikan yang berkelanjutan.
Self Assessmen Report (SAR) adalah produk atau laporan dari pekerjaan evaluasi atau
menilai diri sendiri yang dilakukan oleh sebuah unit dan dituliskan agar dapat dipelajari
untuk dikembangkan menjadi lebih baik sesuai target yang ditetapkan dan ingin dicapai oleh
sebuah institusi atau unit. Evaluasi Diri berarti menguji kembali semua yang telah dilakukan,
sekaligus membuat perbaikan, antisipasi dan sikap mawas diri terhadap hal yang mungkin
terjadi. Dengan demikian dapat diharapkan pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat
menjadi lebih baik pada masa setelahnya.
Pekerjaan utama dari sebuah institusi pendidikan berada dalam bidang pendidikan,
utamanya pembelajaran, yang ditunjang oleh penelitian dan diaplikasikan dalam
pengabdian pada masyarakat. oleh karena itu SAR Pembelajaran sebagai salah satu
instrumen penjaminan mutu harus dilakukan agar proses pembelajaran berjalan dengan
baik dengan melakukan perbaikan berkesinambungan. Melalui SAR Proses Pembelajaran
yang baik dan berkelanjutan, diharapkan ITS mampu menghasilkan lulusan yang bermutu
sesuai profil lulusan yang diinginkan dan sesuai perkembangan jaman, karena setiap
pelaksanaan dan perbaikannya dapat dimonitor dan dikendalikan oleh pejabat terkait.
Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Internal mempunyai siklus P-P-E-P-P yang
melandasi semua kegiatan agar terjaminnya mutu. Siklus tersebut ditunjukkan oleh gambar
No: berikut.
P
P P
P E
Proses penjaminan mutu dimulai sejak awal proses yaitu penetapan, pelaksanaan,
evaluasi, pengendalian hingga peningkatan. Bila siklus ini dapat berjalan dengan baik, dapat
dipastikan perbaikan berkelanjutan akan membawa sebuah pekerjaan kearah yang selalu
lebih baik. SAR Proses Pembelajaran akan mencakup siklus ini agar mampu menjamin mutu
proses pembelajaran dengan melibatkan pihak terkait kedalam sistem.
Keterkaitan Kebijakan dan arahan pendidikan yang ditetapkan oleh Senat Akademik
dengan pejabat terkait yang bertanggung jawab atas proses pembelajaran dapat dilihat
pada gambar No: berikut.
Gambar 2: Pembelajaran Di ITS dan Penanggung Jawabnya Sesuai Peraturan SA No:2 th
2016
Landasan yang telah ditetapkan haruslah dilaksanakan oleh semua sivitas akademika.
Pencapaian CPL merupakan tanggung jawab dosen sebagai pelaksana, Prodi & Departemen
sebagai perencana, Fakultas yang melakukan tugas evaluasi dan pengendalian, dan Institut
yang bertugas meningkatkan bila diperlukan. Program pendidikan berbasis laboratorium
dilaksanakan oleh Prodi yang ditetapkan oleh Departemen dan Fakultas. Metoda
pembelajaran ditetapkan dan dilaksanakan oleh dosen yang dievaluasi oleh Prodi dan
dikendalikan oleh Departemen dan dapat ditingkatkan standar mutunya oleh Fakultas bila
diperlukan.
BAB 4.
PELAKSANAAN SAR PEMBELAJARAN
Penanggung jawab masing masing tingkatan dapat dilihat pada gambar no: 4 berikut.
Gambar 5: Unit pelaksana SAR di ITS
KADEP KaLab
Gambar 9: , evaluasi pelaksanaan SAR dilakukan mulai dari SAR 5, SAR 4, SAR 3, SAR
2 dan SAR 1 pada akhir semester yang meliputi:
a. Evaluasi dilakukan dengan melakukan tindakan perbaikan pada masing-masing level
SAR
b. Apabila ada permasalahan yang tidak bisa dilakukan pada level SAR yang
bersangkutan, maka diusulkan pada tingkatan SAR yang ada diatasnya.
c. Semakin ke bawah pada level SAR, tindakan perbaikan lebih ke arah teknikal Semakin
ke atas pada level SAR, tindakan perbaikan lebih ke arah manajerial
BAB.5
PENGEMBANGAN INSTRUMEN SAR 2018
Instrumen SAR ITS 2018 dikembangkan dari instrument SAR yang sudah ada berdasarkan
standar yang telah ditetapkan pada SPMI sesuai Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No: 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi. SAR pembelajaran yang dilaksanakan di ITS disesuaikan dengan jenis
standar yang telah ditetapkan. Instrumen yang ada di SAR Pembelajaran adalah sesuai
dengan semua jenis standar pembelajaran yang ada di SNDikti. Standar yang terkait dengan
pelaksanaan pembelajaran ini mewarnai instrumen yang harus diisi oleh dosen, RMK,
Kadep, Dekan, WR 1 secara berjenjang sesuai dengan tugas yang ada di siklus penjaminan
mutu.
PROSES PPEPP di Setiap Standar:
1. Standar Kompetensi Lulusan
Proses PPEPP disetiap standar dapat dibantu dengan pengisian SAR beserta evaluasinya.
Pengembangan instrumen SAR 2018 disusun berdasar pada proses PPEPP, SN Dikti, dan
peraturan Senat no 2 tahun 2016.
5.1. PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI SAR SESUAI SN DIKTI
5.1.1. EVALUASI SAR 5. EKSISTING
.
5.1.2. PENGEMBANGAN INSTRUMEN SAR 5 Berdasar SN Dikti
Standar Pengelolaan
Pembelajaran
Standar Pembiayaan
Standar Proses
Pembelajaran
Standar Penilaian
Pembelajaran
Standar Dosen Tendik
Standar Pengelolaan
Pembelajaran
Standar Pembiayaan
Standar Proses
Pembelajaran
Standar Penilaian
Pembelajaran
Standar Dosen Tendik
Standar Pengelolaan
Pembelajaran
Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Pembelajaran
Standar Pembiayaan
Standar Pengelolaan
Pembelajaran
Standar Pembiayaan
Dst
5.5.1. EVALUASI SAR 1 EKSISTING
5.5.2. EVALUASI SAR 1 PENGEMBANGAN
Standar Tindakan Usulan
(perbaikan yang bisa (perbaikan melalui tim
dilakukan) mutu diatasnya)
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan
Salah satu upaya yang sudah dilaksanakan ITS untuk melaksanakan penjaminan mutu adalah
melalui SAR (Self Assessment Report) Pembelajaran. Banyak kendala yang dihadapi, perlu
penyesuaian dengan standar yang ada, serta perlu peningkatan dalam pelaksanaannya. Semoga
panduan SAR ini apat mempermudah dan memperlancar pelaksanaan SAR demi penjaminan
mutu yang lebih baik.
REFERENSI
Daftar Pustaka
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
2. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI).
3. Peraturen Presiden Nomor 54 Tahun 2015, tentang Statuta Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
4. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2013, tentang Penetapan ITS sebagai Perguruan Tinggi
Negeri BerBadan Hukum (PTNBH)
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016, tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016, tentang
Sistem Penjaminan Mutu Internal.
7. Panduan Audit Mutu Internal, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, 2017.
8. Bahan lokakarya AMI Dirjen Kelembagaan dan Kemahasiswaan, Penjaminan Mutu Kementerian
riset, teknologi, dan Pendidikan Tinggi, 15 – 16 Mei 2017, Jogjakarta.
9. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2014, ISBN: 978-602-70089.
LAMPIRAN
SAR Manager
REKAP SAR SELURUH ITS