Anda di halaman 1dari 4

Nama : Moh Fadel Djibran (531421077)

Kelas : SI-E
Mata kuliah : Technopreneurship

Tugas 1 Technopreneurship
“Review Technopreneurship”
Technopreneurship intention: studi kasus pada mahasiswa dipengaruhi
Judul
entrepreneurial learning
Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan
Volume &
Vol. 8 No. 1 Hal 79-92
Halaman
Tahun 2020
Penulis Dwi Nurhayati, Amir Machmud & Ikaputera Waspada
Reviewer Moh Fadel Djibran
Tanggal 11 Maret 2024

Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan data


dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa di
perguruan tinggi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
entrepreneurial learning memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
Abstrak
technopreneurship intention mahasiswa. Hal ini menunjukkan pentingnya
pembelajaran kewirausahaan dalam meningkatkan niat mahasiswa untuk
menjadi technopreneur. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 200
mahasiswa. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda.
Pendahuluan Dalam era digital dan teknologi saat ini, menjadi seorang technopreneur
menjadi pilihan yang menarik bagi banyak individu. Technopreneurship
menggabungkan kewirausahaan dengan teknologi, dan hal ini
membutuhkan kreativitas, inovasi, dan pemahaman yang mendalam tentang
teknologi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara
entrepreneurial learning dan technopreneurship intention mahasiswa.
Entrepreneurial learning dipandang sebagai proses pembelajaran yang
berkelanjutan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kewirausahaan. Diharapkan bahwa dengan meningkatkan entrepreneurial
learning, mahasiswa akan memiliki niat yang lebih kuat untuk menjadi
technopreneur.
Penelitian ini menggunakan metode survei eksplanatori dengan
pengumpulan data melalui kuesioner. Populasi penelitian terdiri dari
mahasiswa di perguruan tinggi di Indonesia. Data yang terkumpul
kemudian dianalisis menggunakan teknik regresi untuk mengetahui
pengaruh entrepreneurial learning terhadap technopreneurship intention
mahasiswa.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang berorientasi
pada technopreneurship di perguruan tinggi. Selain itu, penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-
faktor yang memengaruhi niat mahasiswa untuk menjadi technopreneur.
Metode Populasi penelitian terdiri dari 102 mahasiswa dan sampel yang digunakan
Penelitian
adalah sampel jenuh, di mana seluruh mahasiswa dalam populasi menjadi
sampel penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan
teknik regresi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi
untuk menguji hubungan antara entrepreneurial learning dan
technopreneurship intention mahasiswa. Pengukuran technopreneurship
intention didasarkan pada preferensi, rencana, keinginan, dan harapan
perilaku. Sedangkan pengukuran entrepreneurial learning menggunakan
indikator seperti learning through immersion within the industry,
opportunity recognition through cultural participation, dan practical theories
of entrepreneurial action.
Metode penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun
dengan pendekatan cross-sectional. Data yang terkumpul dianalisis
menggunakan perangkat lunak statistik SPSS 25 untuk mengidentifikasi
seberapa besar pengaruh entrepreneurial learning terhadap
technopreneurship intention mahasiswa. Dengan demikian, metode
penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
hubungan antara pembelajaran kewirausahaan dan niat mahasiswa untuk
menjadi technopreneur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa entrepreneurial learning memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap technopreneurship intention
mahasiswa sebesar 55,7%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
tingkat entrepreneurial learning mahasiswa, semakin tinggi pula tingkat niat
mereka untuk menjadi technopreneur. Variabel entrepreneurial learning
dipandang efektif dalam meningkatkan technopreneurship intention
mahasiswa.
Pembelajaran kewirausahaan yang efektif dapat mencakup pengalaman
belajar, pengembangan keterampilan, dan perubahan pola pikir mahasiswa.
Dengan demikian, pengetahuan kewirausahaan yang diperoleh melalui
pembelajaran dapat merubah pola pikir mahasiswa untuk memiliki niat
Hasil Penelitian yang kuat dalam menjadi technopreneur.
& Pembahasan
Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa
faktor kontekstual seperti program pendidikan dapat meningkatkan niat
kewirausahaan dan minat menjadi entrepreneur. Selain itu, entrepreneurial
learning juga memiliki hubungan positif dengan technopreneurship
intention melalui mediasi entrepreneurial self-efficacy.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam
memahami hubungan antara entrepreneurial learning dan technopreneurship
intention mahasiswa. Rekomendasi yang diberikan termasuk pengembangan
kurikulum berbasis kompetensi yang berorientasi pada technopreneurship di
perguruan tinggi untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam berwirausaha
dengan pendekatan teknologi.
Kesimpulan tingkat entrepreneurial learning mahasiswa dikategorikan efektif dan tingkat
technopreneurship intention mahasiswa dikategorikan tinggi. Variabel
entrepreneurial learning memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
technopreneurship intention mahasiswa sebesar 55,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa peningkatan pembelajaran kewirausahaan dapat
meningkatkan niat mahasiswa untuk terlibat dalam technopreneurship.
Temuan ini mengindikasikan bahwa semakin banyak mahasiswa belajar
kewirausahaan, semakin kuat kesadaran mereka untuk menjadi
technopreneur. Kombinasi antara pengetahuan kewirausahaan dan teknologi
menjadi syarat utama untuk menjadi technopreneur. Kreativitas dan inovasi
dalam pemanfaatan teknologi menjadi kunci utama dalam mengembangkan
jiwa technopreneurship.
Rekomendasi yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini termasuk
perlunya pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang berorientasi
pada technopreneur di perguruan tinggi. Perguruan tinggi diharapkan
mampu memberikan bekal soft skill dan hard skill kepada mahasiswa dalam
bidang kewirausahaan untuk meningkatkan niat mereka untuk menjadi
technopreneur. Dengan demikian, tingkat entrepreneurial learning yang
tinggi akan berdampak positif pada technopreneurship intention mahasiswa,
sehingga ilmu pengetahuan yang dimiliki akan semakin luas.

Anda mungkin juga menyukai