Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH

Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan bagian


dari Gouvernement van Sumatra. Setelah kemerdekaan, Provinsi
Sumatera Utara dibentuk dari penggabungan tiga keresidenan. Undang-
Undang R.I. No. 10 Tahun 1948 membagi Sumatera menjadi tiga
provinsi, termasuk Sumatera Utara. Namun, pada awal 1949, terjadi
reorganisasi pemerintahan di Sumatera, yang menghapuskan jabatan
Gubernur Sumatera Utara. Setelah beberapa perubahan, Provinsi
Sumatera Utara dibentuk kembali pada tahun 1950.

SENJATA TRADISIONAL
Piso Surit adalah senjata tradisional yang berasal dari provinsi Sumatera
Utara, dan dominan digunakan oleh penduduk dataran tinggi Karo. Piso
Surit diambil dari dua persamaan kata bahasa Karo yakni, “Piso” artinya
“pisau”, dan “Surit” artinya “tarung”. Pisau ini memiliki bentuk yang
melengkung, dengan gagang bercabang dua. Pisau ini umumnya
digunakan oleh orang-orang Karo untuk melawan kolonial Belanda di
masa penjajahan.

PAKAIAN ADAT
Pakaian adat Sumatera Utara khas Batak Karo tampak serupa dengan
Batak Toba. Perbedaan yang paling menonjol adalah penggunaan kain
tenun yang disebut uis gara. Dalam bahasa Karo, uis berarti kain, dan
gara berarti merah. Disebut “kain merah” karena uis gara didominasi
dengan warna merah, atau kadang dipadukan dengan warna lain seperti
hitam dan putih. Kemudian dihiasi dengan tenunan benang berwarna
emas dan perak yang membuatnya terlihat mahal dan elegan.

Anda mungkin juga menyukai