Nur Maghfirah Suci Nuria Madani Asal Mula Muncul Sastra Sumatera Utara Dimulai sejak 1913 (awal abad ke-20) sampai berakhimya masa penjajahan Belanda di Indonesia, belum dikenal adanya Sumatra Utara (Daerah Tingkat I Propinsi Sumatra Utara) yang sekarang ini. Propinsi Sumatra Utara baru berdiri secara formal sejak tanggal 15 April 1948), yaitu setelah masa kemerdekaan Indonesia. Wilayah Propinsi Sumatra Utara pada masa itu terdiri atas bekas wilayah Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatra Timur, dan Keresidenan Tapanuli pada masa penjajahan Belanda. Akan tetapi, karena Aceh kemudian dijadikan propinsi, sampai sekarang yang dinamakan wilayah Sumatra Utara (Daerah Tingkat I Propinsi Sumatra Utara) ialah bekas wilayah Keresidenan Sumatra Timur dan Keresidenan Tapanuli pada masa pemerintahan kolonoal Belanda Sejak tahun 1913 s.d. tahun 1940-an, sastra yang pada masa penjajahan Belanda sudah mulai berkembang di Sumatra Timur dan Tapanuli, yakni sejak tahun 1948 resmi menjadi wilayah Propinsi Sumatra Utara sampai sekarang. Pada waktu mulai penerbitan di Sumatra Timur, yakni pada masa penjajahan Belanda, di wilayah itu dimulai pula publikasi karya sastra berbahasa Melayu melalui surat kabar. Sekitar tahun 1930-an mulai pula terjadi penerbitan karya sastra berbahasa Mandailing di Tapanuli. Provinsi Sumatera utara sangat kaya dengan budaya berupa tradisi dan adat istiadat. Kekayaan itu muncul karena adanya berbagai etnik yang berasal dari dan berdomisili di Sumatera Utara Budaya dan Bahasa di Sumatera Utara 2. Masyarakat 1.Batak Toba Simalungun 3.Mandailing
Budaya dan 4. Batak Bahasa di 5. Karo Angkola Sumatera Utara