Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL POTENSI PERTAHANAN

KEWASPADAAN NASIONAL

UNTUK

KADER BELA NEGARA

JAKARTA 2016
DAFTAR ISI

PANDUAN UMUM MATA KULIAH INTEGRASI NASIONAL


1. Tinjauan Mata Kuliah
a. Relevansi
b. Diskripsi Mata Kuliah
c. Standar Kompetensi
d. Kompetensi Dasar
2. Struktur Materi
3. Rencana Penyelesaian Bahan Ajaran dan Tugas
4. Petunjuk Belajar

PANDUAN KHUSUS MATA KULIAH INTEGRASI NASIONAL


Modul 1 : Konsep Bangsa Dan Wujud Integrasi Nasional
1. Deskripsi
2. Relevansi
3. Kegiatan Belajar:
a) Kegiatan Belajar 1
b) Uraian Singkat

Modul 2 : Tinjauan Singkat Sejarah Integrasi Nasional


1. Deskripsi
2. Relevansi
3. Kegiatan Beiajar:
a) Kegiatan Belajar 2
b) Uraian Singkat

Modul 3 : Peranan Nasionalisme Dalam Proses Integrasi Nasional


1. Deskripsi
2. Relevansi
3. Kegiatan Belajar:
a) Kegiatan Belajar 3
b) Uraian Singkat

Modul 4: Lingkungan Strategis Dan Prioritas Kebijakan Serta Strategi


Pembinaan Integrasi Nasional
1. Deskripsi
2. Relevansi
3. Kegiatan Belajar:
a) Kegiatan Belajar 4
b) Uraian Singkat
PANDUAN UMUM MATA KULIAH
INTEGRASI NASIONAL

1. Tinjauan Mata Kuliah,


a. Relevansi.
Salah satu dari sub bidang studi atau materi pokok
Kewaspadaan Nasional adalah Integrasi Nasional. Integrasi Nasional
dalam pendidikan di Lemhannas RI merupakan salah satu mata
kuliah yang harus dimengerti dan dipahami oleh peserta Pendidikan
Lemhannas RI, baik untuk pendidikan singkat maupun reguler.
Dalam sejarah Indonesia, ketika Soekamo-Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, sesungguhnya Indonesia yang dicita-citakan belum
terwujud atau terintegrasi secara utuh. Proklamasi baru merupakan
langkah awal menjadi Indonesia meskipun perjalanan menuju tujuan
itu sudah dirintis sejak pergerakan Boedi Oetomo tahun 1908.
Oleh karena itu, Integrasi Nasional harus dicermati secara
kritis, konteksional dan proporsional karena hal-hal sebagai berikut:
1) Bangsa Indonesia terdiri atas banyak suku bangsa, etnis, ras,
dan agama (Suku, Agama, Ras dan Golongan).
2) Wilayah Indonesia merupakan kepulauan yang luas terdiri lebih
kurang 17.508 (Pusurta ABRI 1987) pulau-pulau besar dan
kecil dengan infrastruktur, perhubungan dan telekomunikasi
yang belum memadai.
3) Pemahaman masyarakat/rakyat tentang ke Indonesiaan dan
terbentuknya bangsa indonesia relatif kurang.
4) Kedudukan dan posisi strategis Indonesia dapat dimanfaatkan
oleh kepentingan-kepentingan asing yang dapat merugikan
bangsa dan negara.
Integrasi nasional merupakan kebutuhan mutlak bangsa
Indonesia, karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk
dan tidak akan menghilangkan kemajemukannya. Hal penting yang
harus diupayakan bersama dengan rasa tanggung jawab yang
sebesar-besarnya, adalah bagaimana mengupayakan kemajemukan
itu menjadi suatu kekuatan yang menyegarkan bagi bangsa
Indonesia dan bukan menjadi unsur-unsur yang mencerai-beraikan
Indonesia.
Perlu disadari bahwa integrasi nasional merupakan masalah
yang strategis dan kompleks. Konsepsi integrasi nasional sangat
terkait dengan konsepsi negara nasional dan nation. Negara
nasional adalah suatu negara yang didasarkan pada ideologi
nasionalisme, yang menghendaki adanya suatu wilayah nasional
sebagai tanah air dan didukung oleh bangsa (nation) yang utuh.
Sedangkan bangsa (nation) adalah suatu entitas politik yang terdiri
atas warga negara suatu negara nasional, yang walaupun berbeda-
beda latar belakang ras, etnik, agama dan golongan satu sama iain,
tetapi mempunyai kehendak yang kuat untuk bersatu di bawah
payung negara nasional.
Oleh karena itu, suatu negara nasional, bangsa, serta integrasi
nasional bertumpu pada suatu tali halus batiniah yang mengikat
seluruh unsur negara, yaitu adanya kehendak yang kuat untuk
bersatu. Berbagai suku, agama, ras, dan golongan yang sudah ada
sebelum adanya bangsa dan negara nasional, harus sudah
merasakan adanya kehendak yang kuat untuk bersatu yang timbul
dari kontrak dan komunikasi yang lama.
Secara kronologis, bangsa (nation) harus ada terlebih dahulu
sebelum adanya negara bangsa (the nation state). Hal itu berarti
bahwa status kewarganegaraan secara yuridis formal saja tidak
dengan sendirinya menjadikan sekelompok orang yang menjadi
bagian dari suatu bangsa (nation) karena harus melalui proses
membatinkan negara ke dalam jiwa. Oleh karena itu, negara
Indonesia yang di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945
yang terdiri atas multietnik sebagai suatu negara nasional dan suatu
bangsa pendukung, mau tidak mau harus berlaku transfer of loyality
dari berbagai kelompok etnik tersebut kepada negara nasional dan
nation yang baru.
Proses transformasi yang dinamakan nation building tersebut
merupakan proses yang kompleks, dinamis, dan berjangka waktu
yang lama. Dikatakan demikian Karena kesetiaan pranasional tidak
mungkin berubah secara sekejap. Memang, semangat nasionalisme
lebih mudah ditanamkan kepada generasi muda daripada kepada
generasi yang lebih tua dalam tatanan pranasional.
Proses menyatukan berbagai etnik untuk menjadi warga baru,
yaitu warga negara Republik Indonesia, tidak selalu mulus. Problem
yang melekat adalah problem pembentukan bangsa (nation) baru itu
sendiri yang lebih dikenal sebagai nation building and character
building atau problem/masalah integrasi nasional yang perlu
pembinaan secara terus menerus.
Konsepsi bangsa (nation) atau bangsa Indonesia melekat pada
asas persatuan dan kesatuan bangsa, artinya walaupun terdiri atas
berbagai suku, agama, adat istiadat, asal-usul/keturunan, golongan
dan lain-lain, semua itu terikat di dalam satu keindonesiaan. Dengan
demikian sangat tepat dan memadai semboyan ’’Bhinneka Tunggal
Ika” untuk melambangkan sifat kebangsaan indonesia.
Konsepsi bangsa (nation) seperti itulah yang sesungguhnya
dipersembahkan oleh para pendiri bangsa (founding fathers dan
founding mothers) kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

b. Deskripsi Mata Kuliah.


Mata kuliah Integrasi Nasional dibagi ke dalam 4 (empat)
modul. Tiap- tiap modul berisi pemahaman singkat, relevansi, dan
uraian materi yang harus dipahami. Keempat modul tersebut masing-
masing membahas materi sebagai berikut:
1) Konsepsi Bangsa (Nation) dan Wujud Integrasi Nasional.
Dalam materi ini dijelaskan:
a) Konsepsi Negara Bangsa (Nation State) dan
b) Wujud Integrasi Nasional.
2) Tinjauan Singkat Sejarah Integrasi Nasional. Dalam materi ini
dijelaskan:
a) Perjalanan Sejarah Integrasi Bangsa Indonesia dan
b) Tantangan Integrasi Nasional.
3) Peranan Nasionalisme Dalam Proses Integrasi Nasional.
Dalam materi ini dijelaskan :
a) Nasionalisme dan Ancaman Disintegrasi dan
b) Etno Nasionalisme dan bentuk Nasionalisme lainnya.
4) Lingkungan Strategis Dan Prioritas Kebijakan Serta Strategi
Pembinaan Integrasi Nasional. Dalam materi ini dijelaskan :
a) Pengaruh Lingkungan Strategis, Peluang, dan Kendala
serta;
b) Prioritas Kebijakan dan Strategi Pembinaan Integrasi
Nasional.

c. Standar Kompetensi
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta
PPSA/PPRA mengerti dan memahami Integrasi Nasional untuk
kepentingan perwujudan persatuan dan kesatuan bangsa dalam
wadah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

d. Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta
PPSA/PPRA, tidak hanya mengerti dan memahami Integrasi
Nasional, tetapi dapat juga secara rinci menjelaskan hal-hal yang
berhubungan dengan sebagai berikut:
1) Konsep Bangsa (Nation) dan Wujud integrasi Nasional
dikaitkan dengan kondisi yang berlaku saat ini dan ke depan.
2) Tinjauan singkat Sejarah Integrasi Nasional serta
perkembangannya ke depan sesuai dengan perkembangan
lingkungan strategis untuk kepentingan kelangsungan
kehidupan nasional dalam rangka pembangunan nasional.
3) Peranan Nasionalisme dalam Proses Integrasi Nasional
dihadapkan pada perkembangan lingkungan strategis untuk
kepentingan nasional Indonesia. Dalam hal ini peserta
diharapkan mampu untuk memetakan berbagai ancaman yang
perlu diwaspadai yang akan mengancam nasionalisme
Indonesia dan kelangsungan kehidupan nasional NKRI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4) Lingkungan strategis dan prioritas kebijakan serta strategi
pembinaan integrasi nasional dihadapkan pada ancaman
disintegrasi sosial dan nasional, serta prioritas kebijakan.
Strategi pembinaan yang harus dilakukan sehubungan dengan
perkembangan lingkungan strategis yang diwarnai oleh
globalisasi dengan berbagai dampaknya tidak hanya
menguntungkan dalam menunjang integrasi nasional, tetapi
sekaligus menjadi ancaman disintegrasi nasional.

2. Struktur Materi.
a. Pokok-pokok Bahasan; Konsep Bangsa (Nation) dan Wujud
Integrasi Nasional dengan sub pokok bahasan meliputi:
1) Konsepsi Bangsa (Nation) dan
2) Wujud Integrasi Nasional.
b. Pokok-pokok Bahasan; Tinjauan Singkat Sejarah Integrasi
Nasional dengan sub pokok bahasan meliputi:
1) Perjalanan Sejarah Integrasi Bangsa Indonesia dan
2) Tantangan Integrasi Nasional.
c. Pokok-Pokok Bahasan; Peranan Nasionalisme dalam Proses
Integrasi Nasional dengan sub pokok bahasan meliputi:
1) Nasionalisme dan Ancaman Disintegrasi dan
2) Etno Nasionalisme dan Bentuk Nasionalisme lainnya
d. Pokok-Pokok Bahasan; Lingkungan Strategis dan Prioritas
Kebijakan serta Strategi Pembinaan Integrasi Nasional dengan
sub pokok bahasan meliputi:
1) Pengaruh Lingkungan Strategis, Peluang dan Kendala
dan
2) Prioritas Kebijakan dan Strategi Pembinaan Integrasi
Nasional.

3. Rencana Penyelesaian Bahan Ajaran Dan Tugas.


Seluruh kegiatan belajar bidang studi/materi pokok Kewaspadaan
Nasional terdiri atas materi pokok 1 (Integrasi Nasional, 4 modul, yaitu
modul 1 s.d. 4), materi pokok 2 (Kewaspadaan Nasional Era Globalisasi, 3
modul, yaitu modul 5 s.d. 7), dan materi pokok 3 (Manajemen Konflik, 3
modul, yaitu modul 8 s.d. 10). Modul tersebut diselesaikan dalam 10
minggu. Materi pokok 1, Integrasi Nasional diselesaikan dalam waktu
sebagai berikut:
a. Minggu I : Modul 1,
b. Minggu II : Modul 2,
c. Minggu III : Modul 3, dan
d. Minggu IV : Modul 4.

4. Petunjuk Belajar.
Untuk mempelajari mata kuliah Integrasi Nasional, peserta
PPRA/PPSA diharuskan membaca dan menguasai isi buku (naskah
Lembaga) Integrasi Nasional Pokja Kewaspadaan Nasional Lemhannas
RI. Disamping itu, buku-buku lain yang berkaitan dengan Integrasi
Nasional, seperti Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sangat
dianjurkan untuk dibaca agar menambah kejelasan dan pemahaman,
karena materi Integrasi Nasional, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan
Nasional, saling kait mengkait antara yang satu dengan yang lainnya.
Kepada peserta PPRA/PPSA diharapkan mampu membuat
rangkuman tiap- tiap modul dan mengkaitkannya antara yang satu dengan
yang lainnya, sehingga peserta PPRA/PPSA akan lebih memahami mata
kuliah Integrasi Nasional secara utuh. Akan sangat bermanfaat dan
memiliki wawasan yang lebih luas, apabila peserta PPRA/PPSA mengikuti
setiap perkembangan situasi lingkungan strategis, lalu mengkaitkannya
dengan teori-teori yang dibahas dalam mata kuliah ini.
PANDUAN KHUSUS MATA KULIAH
INTEGRASI NASIONAL

MODUL 1

KONSEP BANGSA (NATION) DAN WUJUD INTEGRASI NASIONAL

1. Deskripsi.
Konsep bangsa (nation) dan wujud Integrasi Nasional dalam ilmu
pengetahuan tentang Integrasi Nasional adalah pengetahuan yang
berkaitan dengan kebangsaan (nation) dan negara kebangsaan (nation
state) yang keberadaan dan manfaatnya sangat diperlukan dalam
kehidupan nasional, seperti NKRI.

2. Relevansi.
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta PPRA/PPSA
akan memperoleh pemahaman pengetahuan tentang konsep kebangsaan
dan konsep negara kebangsaan yang sangat diperlukan bagi setiap
lulusan PPRA/PPSA Lemhannas RI, pendidikan pimpinan tingkat
nasional. Dengan mengerti dan memahami konsep bangsa (nation),
konsep negara kebangsaan serta wujud dari Integrasi Nasional, lulusan
PPRA/PPSA diharapkan mampu menjadi pimpinan nasional yang
berkualitas negarawan. Pemimpin negarawan adalah pemimpin yang
berpikir, bersikap, dan bertindak sebagai negarawan. Berpikir negarawan
adalah berpikir menggunakan paradigma nasional. Bersikap negarawan
adalah bersikap selalu mawas ke dalam dan keluar (inward dan outward
looking). Bertindak negarawan adalah bertindak yang konseptual. Oleh
karena itu, pengetahuan tentang konsep nation dan wujud integrasi
nasional sangat diperlukan bagi peserta PPRA/PPSA Lemhannas RI.

3. Kegiatan Belajar.
a. Kegiatan Belajar 4 dengan Pokok Bahasan
1) Konsepsi Bangsa (Nation)
2) Wujud Integrasi Nasional.
b. Uraian singkat pokok bahasan tentang Konsepsi Bangsa dan
Wujud Integrasi Nasional, baca dan pelajari naskah lembaga
tentang Integrasi Nasional pada bab II.
MODUL 2
TINJAUAN SINGKAT SEJARAH INTEGRASI NASIONAL

1. Deskripsi.
Tinjauan singkat sejarah Integrasi Nasional adalah bagian dari
pengetahuan tentang Integrasi Nasional. Keberadaan dan manfaat
pengetahuan ini sangat diperlukan bagi peserta PPRA/PPSA Lemhannas
RI. Lemhannas RI sebagai LPNK (Lembaga Pemerintah Non
Kementerian) melaksanakan tugas pendidikan pimpinan tingkat nasional,
memandang perlu memberikan pengetahuan tersebut untuk membekali
pimpinan tingkat nasional dalam keterlibatannya pada kehidupan nasional
dalam negara kebangsan NKRI.

2. Relevansi.
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta PPRA/PPSA
akan memperoleh pemahaman pengetahuan tentang sejarah integrasi
nasional secara singkat yang sangat diperlukan oleh setiap peserta.
Dengan bekal pengetahuan tersebut diharapkan peserta semakin yakin
bahwa integrasi nasional belum final dan masih akan terus berproses.
Dalam proses menuju Integrasi Nasional yang di harapkan tersebut, di
yakini bahwa berbagai kendala akan terus ditemukan. Sejarah
menunjukkan bahwa sampai dengan saat ini pun kendala yang
menghadang proses menuju integrasi nasional masih terus ditemukan,
terlebih lagi pada era Reformasi atau era demokratisasi, yaitu era yang
memberi peluang kebebasan berekspresi bagi setiap anak bangsa dalam
iklim demokrasi, yang potensial mengundang disintegrasi bangsa.

3. Kegiatan Belajar.
a. Kegiatan Belajar 5 dengan pokok bahasan
1) Perjalanan Sejarah Integrasi Bangsa Indonesia dan
2) Tantangan Integrasi Nasional
b. Uraian Singkat pokok bahasan tentang Perjalanan Sejarah
Integrasi Bangsa Indonesia dan Tantangan Integrasi Nasional,
baca dan pelajari naskah lembaga tentang Integrasi Nasional
pada bab III.
MODUL 3
PERANAN NASIONALISME DALAM PROSES INTEGRASI NASIONAL

1. Deskripsi.
Peranan nasionalisme dalam proses Integrasi Nasional adalah
bagian dari pengetahuan Integrasi Nasional yang keberadaan dan
manfaatnya sangat diperlukan oleh peserta PPRA/PPSA Lemhannas RI.
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang menjadi syarat mutlak
terjadinya integrasi nasional. Berbagai permasalahan yang terjadi
menyangkut integrasi nasional, berakar masalah pada kualitas dari
nasionalisme itu sendiri. Semakin kuat dan kokoh kualitas nasionalisme
suatu bangsa, semakin kuat dan kokoh juga integrasi nasional suatu
bangsa, demikian juga sebaliknya. Oieh karena itu, peranan nasionalisme
dalam proses integrasi nasional sangat signifikan.

2. Relevansi.
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta PPRA/PPSA
akan memperoleh pemahaman pengetahuan tentang Peranan
Nasionalisme dalam Proses Integrasi Nasional. Hal ini diperlukan bagi
Pimpinan Tingkat Nasional, yaitu pimpinan yang selalu berpikir, bersikap,
dan bertindak untuk kepentingan membangun dan memelihara persatuan
dan kesatuan Bangsa.

3. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 6 dengan pokok bahasan
1) Nasionaiisme dan Ancaman Disintegrasi
2) Etno Nasionalisme dan Bentuk Nasionalisme lainnya
b. Uraian Singkat pokok bahasan tentang Nasionalisme dan
Ancaman Disintegrasi serta Etno Nasionalisme dan Bentuk
Nasionalisme lainnya, baca dan pelajari naskah lembaga
tentang Integrasi Nasional pada bab IV.
MODUL 4
LINGKUNGAN STRATEGIS DAN PRIORITAS KEBIJAKAN DAN
STRATEGI PEMBINAAN INTEGRASI NASIONAL

1. Deskripsi
Lingkungan Strategis dan Prioritas Kebijakan dan Strategi
Pembinaan Integrasi Nasional adalah bagian dari pengetahuan Integrasi
Nasional, yang keberadaan dan manfaatnya sangat diperlukan oleh
peserta PPRA/PPSA Lemhannas RI. Lingkungan strategis dengan
berbagai fenomena dinamikanya membawa berbagai bentuk ancaman
bagi integrasi nasional, disamping mengandung muatan positif yang
mampu memperkokoh integrasi nasional. Agar dapat memanfaatkan
muatan positif dan meminimalkan dampak ancamannya, diperlukan
kebijakan dan strategi pembinaan integrasi nasional.

2. Relevansi
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan peserta PPRA/PPSA
memperoleh pemahaman pengetahuan tentang Lingkungan Strategis dan
Prioritas Kebijakan serta Strategi Pembinaan Integrasi Nasional. Ha! ini
diperlukan bagi pimpinan tingkat nasional, terlebih lagi dalam iklim
mengedepannya demokratisasi. Pimpinan tingkat nasional adalah
pimpinan yang dituntut untuk selalu peduli dengan lingkungan strategisnya
agar dapat menghasilkan berbagai keputusan kebijakan dan strategi yang
tepat dan akurat sesuai dengan perkembangan situasi.

3. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 7 dengan Pokok Bahasan
1) Pengaruh Lingkungan Strategis, Peluang dan Kendala
2) Prioritas Kebijakan dan Strategi Pembinaan Integrasi
Nasional.
b. Uraian singkat pokok bahasan tentang Pengaruh Lingkungan
Strategis, Peluang, dan Kendala serta Prioritas Kebijakan dan
Strategi Pembinaan Integrasi Nasional, baca dan pelajari
naskah lembaga tentang Integrasi Nasional pada bab V.

Anda mungkin juga menyukai