Anda di halaman 1dari 1

5 Filosofi Hidup yang Bisa Dipetik dari Kereta Api, Deep Banget!

Kereta api menjadi salah satu transportasi umum paling diminati banyak orang. Tak heran,
kendaraan satu ini memang menawarkan kenyamanan dengan harga relatif murah. Selama di
perjalanan, penumpang pun dimanjakan dengan pemandangan-pemandangan ciamik dari balik
jendela.

Namun, kereta api ternyata lebih dari sekadar alat transportasi biasa. Jika diulik lebih dalam, ada
beberapa makna istimewa yang relatable dengan kehidupan.

1. Konsistensi menciptakan keteraturan


Jika tidak ada halangan yang berarti, kereta api selalu berangkat sesuai jadwal. Selain itu, jadwal
yang ditetapkan juga sama setiap harinya. Sehingga, para penumpang lebih mudah melakukan
pertimbangan untuk perjalanan.

Dalam hidup, kita juga seharusnya menjadi pribadi yang konsisten. Ketika memiliki janji temu, kita
hendaknya datang sesuai waktu yang telah ditetapkan. Apa yang kita bicarakan juga harus sesuai
dengan perbuatan. Lebih luas lagi, konsistensi ini juga sangat berguna untuk mencapai kesuksesan,
baik dalam karier, percintaan, keuangan, dan aspek kehidupan lainnya.

2. Tak perlu menunggu orang yang tidak serius


Kereta api akan tetap berangkat sesuai jadwal meskipun masih ada beberapa pembeli tiket yang
tertinggal. Begitu pula, kita juga tidak perlu menunggu atau bergantung pada orang lain. Apalagi jika
orang tersebut tidak memiliki keseriusan yang sama seperti kita dan cenderung berleha-leha.
Cobalah fokus hanya pada orang-orang yang punya satu tujuan dengan kita.

3. Tetap berjalan di jalur yang benar hingga tiba di tujuan


Kereta api punya jalur sendiri yang sudah dirancang sedemikian rupa. Ia hanya melaju di atas rel
hingga tiba ke stasiun terakhir. Selama masih berada di jalur yang benar, tiada yang perlu
dikhawatirkan. Memang, terkadang ada saja hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan atau
kerusakan.

Hal-hal tersebut akrab dengan kehidupan. Kita harus menggunakan jalur yang tepat untuk
menggapai tujuan hidup. Untuk mengetahui jalur tersebut, kita perlu membangun self
awareness terlebih dahulu.

4. Orang-orang datang dan pergi, yang tersisa hanya kenangan


Seperti halnya para penumpang kereta api. Mereka naik dan turun di stasiun yang berbeda-beda.
Frekuensi pertemuan dan kesan yang ditinggalkan satu sama lain pun juga berbeda.

Dalam hidup, orang-orang datang dan pergi silih berganti. Teman-teman yang dulu akrab di masa
sekolah bisa saja menjadi saling asing saat sudah lulus. Pasangan yang sudah menjalin hubungan
bertahun-tahun bisa saja berakhir menikah dengan orang lain. Itu semua menyisakan kenangan
dengan porsinya masing-masing, terlepas baik atau buruk.

5. Untuk mencapai tujuan besar, diperlukan tujuan-tujuan kecil


Manusia bebas bermimpi setinggi apa pun. Namun, untuk mewujudkan mimpi itu, diperlukan usaha
dan doa yang maksimal. Salah satu strategi usaha yang bisa dilakukan yaitu membagi mimpi
tersebut menjadi bagian-bagian kecil agar lebih realistis.

Sama halnya dengan kereta. Menuju stasiun terakhir, ia selalu berhenti sebentar di stasiun-stasiun
sebelumnya. Ini juga bisa kita artikan sebagai “take a break” saat menjalani hidup.

Jika lebih peka, kita bisa mengambil hikmah atau pelajaran dari mana saja, bahkan benda mati
sekali pun. Salah satunya dari kereta api, seperti yang telah dijabarkan di atas.

Anda mungkin juga menyukai