Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH


OPUTA YI KOO
Jln.Dr. Sam ratulangi No. 151 Tlp/Fax (0401)
Email : rsjantung@sultraprov.go.id Website : https://rsjpdo.sultraprov.go.id/
KENDARI

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

A. IDENTITAS YANG MELAKSANAKAN PERJALANAN DINAS


1. Nama : Erdinata Ruli, AMK., SKM
Pangkat/ Gol : Penata Tk. I, III/d
Jabatan : Kabid Sisfo Dan Rekam Medis
2. Nama : Desy Rahmawati, S.KM., M.PWK
Pangkat/ Gol : Penata Tk. I, III/d
Jabatan : Kasie Sisfo Dan Pemasaran
3. Nama : Akbar, S.ST
Pangkat/ Gol : Penata Tk. I, III/d
Jabatan : Staf Sisfo dan Pemasaran
4. Nama : Rizky Faizal, S.Kom
Pangkat/ Gol :-
Jabatan : Staf Sisfo dan Pemasaran

B. DASAR KEGIATAN
- Surat Perintah Tugas Direktur Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Oputa Yi Koo
Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor: 800.1.11.1/062/2024, tanggal 20 Februari 2024.

C. MAKSUD DAN TUJUAN PERJALANAN DINAS


Untuk mengikuti Studi Banding SIMRS dan Pemasaran RS di Rumah Sakit Umum Pusat
Dr. Sardjito Yogyakarta.

D. LOKASI TUJUAN DAN TANGGAL PERJALANAN DINAS


Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito Yogyakarta, Jl. Kesehatan No. 1 Sekip Yogyakarta.

E. HASIL PERJALANAN DINAS


Studi banding diawali dengan berkumpul di Ruang Aula Diklat Dr. Sardjito dan diterima
oleh Direktur SDM, Pendidikan dan Diklat RS Dr. Sardjito beserta staff.
Setelah itu para peserta studi banding di bagi menjadi beberapa kelompok untuk
penyampaian materi sesuai tujuan studi banding masing – masing. Pemateri SIMRS adalah
bapak Sjamsul Arifin selaku Kepala Instalasi Sistem Informasi Manajemen RS Sardjito. SIMRS
Dr. Sardjito Yogyakarta menggunakan pihak ketiga selama 13 tahun. Tetapi saat ini telah
berjalan secara mandiri karena disaat menggunakan pihak ketiga menjadi ketergantungan dan
mahal. Sejak adanya Unit Teknologi Informasi tahun 2008 sampai saat ini menjadi Instalasi
Sistem Informasi RS, RSUP Dr. Sardjito telah banyak melakukan efisiensi biaya pengeluaran
setiap tahunnya karena telah melakukan digitalisasi menggunakan SIMRS buatan sendiri dan
selalu mengembangkannya. Kedepannya RSUP Dr. Sardjito menargetkan menjadi Smart
Hospital.
Selain pemaparan materi SIMRS, dilakukan pula kunjungan ke beberapa ruang server,
bagian pemrograman, ke unit unit terkait untuk melihat implementasi SIMRS. Penyampaian
kepala Instalasi IT RS Sardjito bahwa perlu sekali dalam pembuatan renstra IT ataupun
master plan SIMRS untuk memperoleh keterpaduan, memperoleh arah pengembangan fisik
dan memperoleh dasar bagi pentahapan pengembangan.
Jika SIMRS diadakan oleh pihak ketiga, yang perlu dilakukan oleh pihak RS adalah
melakukan crosscheck ke RS yang telah menggunakan SIMRS pihak ketiga tersebut untuk
memastikan SIMRS terimplementasi dengan baik. Source code pun harus diberikan pihak
ketiga ke pihak RS dan bahasa pemrograman harus disesuaikan dengan kemampuan IT RS
sehingga proses pengembangan yang akan dilakukan pihak RS kedepannya tidak mengalami
kendala. Jika bahasa pemrograman tidak sama maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas
SDM IT RS agar mampu menggunakan bahasa pemrograman tersebut.

Kepala Instalasi IT RS Sardjito juga menyampaikan bahwa keamanan data pasien


dalam Electronic Medical Record (EMR) SIMRS sangat penting karena data medis pasien
adalah informasi pribadi yang sangat sensitif dan harus dilindungi secara ketat. EMR
mengandung informasi tentang riwayat kesehatan, diagnosis, pengobatan, dan informasi
pribadi lainnya yang harus dijaga kerahasiaannya sehingga perlu protokol keamanan yang
ketat, termasuk kebijakan akses data, sandi yang aman dan enkripsi data. Penggunaan
perangkat lunak keamanan seperti firewall dan anti virus sangat diperlukan. Prosedur
pemulihan data pun harus disiapkan untuk memastikan bahwa data pasien dapat dipulihkan
dalam keadaan darurat seperti kehilangan data atau serangan cyber.
Dalam pengembangan RME ( Rekam Medis Elektronik) tidak ada format baku yang
digunakan. Tetapi menggunakan format manual yang telah ada dahulu lalu dikembangkan
secara bertahap sesuai kebutuhan Rumah Sakit dengan melakukan evaluasi bersama PPA
(Profesional Pemberi Asuhan).
Peningkatan SDM IT menurut Pihak RS Sardjito sangat diperlukan, agar para IT RS
dapat selalu terupdate terhadap ilmu terbaru, dan semakin meningkatkan produktivitas kinerja
tenaga IT RS.
F. RENCANA TINDAK LANJUT
1. Pembuatan Renstra IT ataupun master plan SIMRS perlu dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh keterpaduan, memperoleh arah pengembangan fisik dan memperoleh dasar
bagi pentahapan pengembangan SIMRS.
2. Dalam pembuatan sistem rekam medis elektronik dibutuhkan tim tersendiri yang terdiri dari
tim IT sebagai pengembang aplikasi dan PPA (Profesional Pemberi Asuhan) sebagai
konseptornya.
3. Perlu peningkatan SDM IT agar para IT RS Jantung, Pembuluh Darah Oputa Yi Koo
terupdate terhadap ilmu IT terbaru, dan semakin meningkatkan produktivitas kinerja
tenaga IT RS.

G. BIAYA PERJALANAN DINAS


Biaya perjalanan dinas bersumber dari DPA/APBD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun Anggaran 2024.

Yang melakukan kegiatan,

Erdinata Ruli, AMK., SKM Desy Rahmawati, S.KM., M.PWK


NIP. 19800511 200604 1 017 NIP. 19771220 200012 2 002

Akbar, S.ST Rizky Faizal, S.Kom


NIP. 19850729 200903 1 002

Anda mungkin juga menyukai