Anda di halaman 1dari 9

Struktur Lapisan Bumi

Struktur Bumi dibagi menjadi empat komponen. Mulai dari inti dalam, inti luar, mantel
Bumi, dan kerak Bumi.

1. Inti Dalam

Inti dalam adalah bagian terdalam Bumi. Lapisan ini diketahui sangat panas dan berwujud
cair, teman-teman.

Inti dalam Bumi ini memiliki suhu 5.400 derajat celcius atau sekitar 54 kali lebih panas dari
air mendidih!

Benda apa pun yang berada di sekitar inti dalam Bumi akan meleleh dan berubah wujud
menjadi cair.

Inti dalam Bumi berbentuk bola metal yang memiliki radius 1.220 kilometer atau sekitar 3/4
ukuran Bulan.

Inti bagian dalam ini diketahui terletak di dalam Bumi pada kedalaman 2.800 - 5.100 di
bawah permukaan Bumi.

2. Inti Luar

Setelah inti dalam, maka ada inti luar. Sama seperti sebelumnya, inti luar adalah bagian
dalam Bumi berwujud cair.

Inti luar Bumi memiliki ketebalan sekitar 2.200 kilometer. Sebagian besarnya terdiri dari
cairan besi dan nikel.

Cairan besi dan nikel yang ada di inti luar Bumi ini mudah berubah bentuk, begitu pula ia
mudah juga dibentuk.

Meski tak sepanas inti dalam, suhu di lapisan inti luar tetap sangat panas, bisa mencapai
3.700 derajat celcius.

3. Mantel Bumi

Lapisan yang menyelimuti inti luar adalah mantel Bumi. Kedalamannya sekitar 40 -3.000 km
di bawah permukaan Bumi.

Lapisan yang kerap disebut dengan selimut Bumi ini tersusun dari material besi, magnesium,
dan juga silika.
Mantel Bumi jadi lapisan terbesar. Sebagian besar massa Bumi atau sekitar 80% berada di
lapisan mantel ini.

Secara umum, lapisan mantel Bumi ini terdiri dari tiga bagian. Mulai dari litosfer, astenosfer,
dan mesosfer.

Litosfer adalah lapisan mantel Bumi paling luar, terdiri dari kulit Bumi dan selimut Bumi
yang disebut dengan lempeng.

Ketebalan lapisan litosfer di antara 50 - 100 kilometer, bersuhu dingin, dan membentuk
lempeng yang kaku.

Astenosfer adalah lapisan di bawah litosfer yang wujudnya kental, tersusun dari batuan yang
meleleh akibat panas.

Ketebalannya sekitar 130 - 160 kilometer. Astenosfer bersuhu tinggi dan terjadi tekanan
sepanjang waktu di sana.

Sementara mesosfer adalah lapisan batuan yang lebih berat dan tebal dan kaya akan silium
serta magnesium.

Ketebalannya sekitar 2.400 - 2.750 kilometer. Mesosfer lebih kaku daripada astenosfer, tapi
lebih kental dari litosfer.

4. Kerak Bumi

Kerak Bumi merupakan lapisan paling luar dari permukaan Bumi yang keras. Ia sangat tipis
dan rapuh.

Lapisan ini tersusun dari elemen yang relatif ringan. Mulai dari silika, alumunium, dan
oksigen. Ketebalannya bervariasi.

Ketebalan kerak Bumi di daratan antara 25 - 40 kilometer. Di pegunungan, ketebalannya


mencapai 70 kilometer.

Kepulauan Hawaii dan lautan adalah bagian kerak Bumi yang paling tipis. Ketebalannya
hanya 5 kilometer.

Bersumber dari Kompas.com, kerak Bumi dibedakan menjadi dua jenis. Ada kerak benua dan
juga kerak samudra.

Kerak benua sebagian besar terdiri dari batuan granit, sedangkan kerak samudra terdiri dari
batuan basal.
Atmosfer terdiri dari berbagai lapisan udara, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer,
dan eksosfer. Setiap lapisan udara ini dibedakan berdasarkan temperatur dan ketinggiannya
dari permukaan bumi. 1. Troposfer

Troposfer merupakan lapisan yang paling dekat dengan bumi. Jarak troposfer ke permukaan
bumi adalah sekitar 0-10 kilometer.

Troposfer mengandung gas oksigen, nitrogen, uap udara, dan awan. Di lapisan ini terjadi
berbagai fenomena alam, seperti hujan, angin, awan, sampai salju.

2. Stratosfer

Stratosfer merupakan lapisan atmosfer dengan ketinggian antara 10-30 kilometer di atas
permukaan bumi.

Di stratosfer ini terdapat lapisan ozon yang berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar
ultraviolet (UV) dari cahaya matahari yang masuk ke bumi.

Apabila lapisan ozon tidak ada atau rusak, maka kehidupan di muka bumi dapat rusak akibat
cahaya matahari yang masuk ke bumi.

Jika sinar ultraviolet yang masuk ke bumi terlalu banyak, manusia dapat terkena kanker kulit
dengan mudah.

Selain itu, tumbuhan dan hewan juga akan mati dalam waktu singkat. Maka dari itu, lapisan
ozon sangat penting untuk kita jaga agar lapisan ozon tersebut tidak rusak.

Beberapa cara untuk menjaga lapisan ozon adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi, memperbanyak ruang terbuka hijau, serta menghemat penggunaan listrik.

3. Mesosfer

Mesosfer merupakan lapisan atmosfer dengan ketinggian antara 30-50 kilometer di atas
permukaan bumi. Lapisan mesosfer berfungsi sebagai pelindung bumi dari benda-benda luar
angkasa.

Benda asing dari luar angkasa yang masuk ke bumi akan terbakar di lapisan mesosfer,
sehingga hanya sedikit bagian dari benda tersebut atau bahkan tidak ada sama sekali yang
sampai ke permukaan bumi.

4. Termosfer

Termosfer merupakan lapisan atmosfer yang terletak antara 50-400 kilometer di atas
permukaan bumi.

Termosfer menjadi lapisan atmosfer dengan suhu yang paling tinggi di antara lapisan lainnya.
Lapisan termosfer berfungsi sebagai tempat orbit pesawat ulang-alik.

5. Eksosfer
Eksosfer merupakan lapisan atmosfer yang terletak lebih dari 400 kilometer di atas
permukaan bumi.

Gaya tekanan di eksosfer sangat rendah karena hanya memiliki molekul yang sedikit. Pada
lapisan ini, terdapat satelit-satelit buatan yang mengelilingi bumi.

1. Iklim Muson

Iklim muson di Indonesia merupakan kondisi yang terjadi karena pengaruh angin muson.

Karena di indonesia angin muson diketahui bertiup dan silih berganti arah srtiap enam bulan
sekali.

Angin muson yang berhembus akan memberi dampak iklim pada Indonesia yang berbeda
setiap setengah tahunnya.

Angin muson yang bertiup di Indonesia terbagi jadi dua, angin muson barat dan angin muson
timur.

Angin muson barat bertiup sekitar bulan Oktober hingga April sehingga membuat musim
penghujan.

Sedangkan, angin muson timur bertiup sekitar bulan Mei hingga September yang sifatnya
kering, sehubgga mengakibatkan musim kemarau.

2. Iklim Tropis

Indonesia berada di garis khatulistiwa sehingga mengakibatkan iklim tropis atau iklim panas
yang dirasakan oleh semua negara yang dilalui.

Iklim tropis di Indonesia memiliki ciri-ciri seperti suhu yang bersifat panas dan memiliki dua
musim, yakni kemarau dan hujan.

Negara yang memiliki iklim tropis ini akan mengalami sinar matahari secara penuh dan curah
hujan tinggi.

Maka dari itu, Indonesia menjadi wilayah yang banyak ditemui berbagai macam tumbuhan
dan hutan lebat.

3. Iklim Laut

Secara letak geografis, Indonesia diapit oleh dua samudra besar, yaitu Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik.

Hal inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki jenis iklim laut.

Iklim laut adalah iklim yang mendatangkan curah hujan dan bersifat lembap karena
terjadinya penguapan pada lautan.
Sehingga Indonesia berdampak pada musim penghujan dalam jangka waktu yang relatif
panjang.

Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada poros/sumbunya. Hal ini disebabkan karena adanya
gravitasi bumi. Ada beberapa akibat dari terjadinya rotasi bumi, diantaranya :

1. Terjadinya siang dan malam

Akibat rotasi bumi yang pertama yaitu terjadinya siang dan malam. Hal ini terjadi karena ada
dua bagian bumi yang sebagian menghadap matahari dan sebagian lainnya membelakangi
matahari. Bagian bumi yang menghadap matahari menjadi terang dan disebut siang hari.
Sedangkan, bagian bumi yang membelakangi matahari menjadi gelap dan disebut malam
hari.

2. Perbedaan waktu di berbagai daerah

Selain terjadinya siang dan malam, rotasi bumi juga mengakibatkan terjadinya perbedaan
waktu di berbagai daerah. Misalnya, waktu di Korea Selatan 2 jam lebih cepat dibandingkan
waktu di Indonesia.

3. Gerak semu harian matahari

Sobat SaBi tau nggak, kita nggak bisa merasakan atau melihat bumi berotasi pada sumbunya
tapi kita bisa melihat pengaruh dari gerak rotasi bumi yaitu matahari terbit di sebelah timur
dan bergerak ke sebelah barat. Gerak matahari ini disebut dengan gerak semu harian.
Sebenarnya, gerakan ini nggak cuma terjadi pada matahari, lho. Tapi juga terjadi pada semua
benda langit lainnya, seperti bintang dan bulan.

Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Bumi memerlukan waktu
selama 365 hari atau 1 tahun untuk satu kali mengelilingi matahari. Pada waktu bumi
mengelilingi matahari, sumbu bumi miring dengan arah yang sama yaitu 23,5 derajat dari
garis tegak lurus pada ekliptika.

Akibat dari terjadinya revolusi bumi, yaitu terjadinya perubahan musim. Perubahan musim
ini terjadi di belahan bumi utara dan selatan. Ada 4 musim di bumi, yaitu musim semi, panas,
bagian bumi yang mengalami perubahan dan perbedaan musim selama satu tahun,
diantaranya :

Waktu Belahan Bumi Utara Belahan Bumi Selatan

A 21 Maret – 21 Juni Musim semi Musim gugur

B 21 Juni – 23 September Musim panas Musim dingin

C 23 September – 21 Desember Musim gugur Musim semi

D 21 Desember – 21 Maret Musim dingin Musim panas


Terbentuknya Tata Surya
Setidaknya, ada 3 teori pembentukan tata surya. Berikut ini masing-masing penjelasannya:

1. Teori Planetesimal
Menurut ahli Geologi Thomas C Chamberlin dan Astronom Forest R Moulton tata surya
tercipta karena keberadaan benda langit lain yang lewat dengan jarak begitu dekat ke
matahari saat awal matahari terbentuk. Akibatnya, hal ini membentuk tonjolan pada matahari.

Berbagai materi dalam matahari pun keluar. Setelah itu, ada yang kembali ke dalam matahari
dan ada yang mendingin di luar matahari sehingga membentuk benda-benda langit lain
seperti planet, meteor, komet, asteroid, satelit, dan lainnya.

2. Teori Awan Debu


Menutu Carl Von Weiszaker dan Gerard P Kuiper tata surya pada awalnya terbentuk dari
gumpalan debu dan gas serta awan yang mengalami penyumbatan.

Hal ini membuat partikel debu tertarik dan masuk ke bagian pusat bola dan terikat sehingga
membentuk cakram besar yang menipis pada tepinya.

Partikel pada bagian tengah saling menekan, panas, dan berpijar, sehingga menjadi matahari.
Bagian tepi yang berputar lebih cepat terpisah dan membentuk benda-benda langit seperti
planet.

3. Teori Nebula (Kabut)


Menurut Immanuel Kant dan Piere Simon de Laplace, tata surya terbentuk dari kabut berpijar
di alam jagat raya. Kabut tersebut bulat seperti bola dan besar namun semakin mengecil dan
membuatnya berputar lebih cepat.

Bentuk bola tersebut pun melebar pada bagian equatornya dan gas-gas ada yang menjadi dari
pusat sehingga membentuk gelang yang akhirnya menjadi planet-planet. Sementara bagian
pusatnya tetap berpijar dan itulah matahari.

Itulah teori-teori pembentukan tata surya yang perlu kamu ketahui. Rangkuman materi tata
surya ini belum selesai, lho. Masih ada nama-nama planet penyusun tata surya yang harus
kamu ingat dan pahami juga.

Baca Juga :

Bunyi Hukum Gravitasi Newton dan Rumusnya beserta Contoh Penerapannya


Planet-planet Anggota Tata Surya
Planet-planet anggota tata surya terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu planet dalam dan
planet luar. Planet dalam yaitu planet-planet yang orbitnya paling dekat dengan matahari.
Terdiri dari:

1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars

Sementara planet luar merupakan planet-planet yang orbitnya jauh dari matahari. Planet luar
terdiri dari:

1. Jupiter
2. Saturnus
3. Uranus
4. Neptunus

Itulah pengelompokan planet anggota tata surya berdasarkan letak orbitnya. Lanjut baca
penjelasan detail planet-planet tata surya pelengkap terakhir rangkuman materi tata surya
berikut ini!

1. Merkurius
Merkurius merupakan planet terdekat dengan matahari dan bentuknya pun merupakan yang
terkecil. Jaraknya ke matahari adalah sejauh 58 juta kilometer. Panjang jari-jarinya adalah
2.439 km.

Materi yang membentuk planet ini 70 % merupakan logam dan 30 % merupakan silikat.
Suhunya sangat ekstrim karena bisa mencapai -173 derajat celcius pada malam hari dan 427
derajat celcius pada siang hari.

2. Venus
Planet kedua dari tata surya adalah Venus. Planet ini berbentuk bulat, begitu pun dengan
bentuk orbitnya.

Planet ini merupakan planet dengan suhu terpanas dalam sistem tata surya. Panasnya bisa
mencapai rata-rata 450 derajat celcius.

Planet ini 96 % terbentuk dari karbondioksida dan sisanya merupakan nitrogen, sulfur
dioksida, karbon monoksida, uap air, argon, helium, neon, dan gas lainnya.

Jarak venus ke matahari adalah 107 juta kilometer. Sementara panjang jari-jarinya adalah
6.052 kilometer.

3. Bumi
Rangkuman materi tata surya tidak akan lengkap bila tidak ada pembahasan planet Bumi.

Planet ketiga terdekat ini merupakan satu-satunya planet yang bisa ditinggali oleh manusia
dan makhluk hidup lainnya.

Bumi memiliki jari-jari sepanjang 6.371 kilometer dan jaraknya dari matahari adalah sejauh
150 juta kilometer. Bumi terbentuk dari daratan dan lautan.

Suhu di bumi bervariasi namun rata-rata adalah 14 derajat celcius. Meski banyak yang
menyebut bentuk bumi bulat namun sebenarnya berbentuk elips.

4. Mars
Mars merupakan planet keempat dari Matahari dan kedua terkecil dalam sistem tata surya.
Jaraknya dari matahari adalah 228 juta kilometer. Sementara panjang jari-jarinya adalah
3.389 kilometer.

Planet merah ini begitu dingin, berdebu, dan memiliki banyak gurun pasir dengan atmosfir
yang begitu tipis. Atmosfernya sendiri tersusun dari 95 % karbondioksida dan hanya 1 %
oksigen, sisanya merupakan gas lain.

5. Jupiter
Jupiter merupakan planet kelima dalam sistem tata surya dan merupakan yang terbesar.
Planet ini terbentuk dari gas yang tersusun dari hidrogen, helium, metana, dan amoniak.

Jaraknya dari matahari adalah 778 juta kilometer. Sementara panjang jari-jarinya adalah
69.911 km. Planet ini membutuhkan waktu 12 tahun untuk satu kali berevolusi.

6. Saturnus
Dalam rangkuman materi tata surya mana pun, planet Saturnus selalu disebut dengan planet
terindah. Hal ini karena adanya cincin besar yang mengelilinginya.

Planet ke-6 dalam sistem tata surya ini juga merupakan planet terbesar kedua setelah Jupiter.

Jarak dari matahari ke Jupiter adalah 1.424 milyar kilometer. Jari-jari planet ini adalah 58.232
kilometer. Satu kali revolusi membutuhkan waktu 29 tahun.

7. Uranus
Planet ke-7 dalam sistem tata surya adalah Uranus. Planet ini membutuhkan waktu 84 tahun
dalam satu kali mengitari matahari.

Jaraknya sendiri dari matahari yaitu 2.871 miliar kilometer. Panjang jari-jarinya adalah
25.362 kilometer.
Planet ini terbentuk dari gas hidrogen dan helium dengan campuran ammonia, metana, air,
dan juga hidrokarbon.

Suhu tertinggi di Uranus adalah – 195 derajat celcius dan suhu terendahnya adalah – 214
derajat celcius.

8. Neptunus
Planet Neptunus menjadi penutup dalam rangkuman materi tata surya ini. Planet terluar
dalam sistem tata surya ini membutuhkan waktu 165 tahun untuk satu kali revolusi.

Jaraknya dari matahari adalah 4.495 milyar kilometer. Panjang jari-jarinya adalah 24.622
kilometer.

Suhu terdingin di planet ini bisa mencapai – 225 derajat celcius. Planet ini terbentuk dari
materi seperti hidrogen, helium, hidrokarbon, nitrogen, air, es, ammonia, dan metana.

Anda mungkin juga menyukai