Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS ANGGARAN DAN ALOKASI DANA ALOKASI UMUM

TAMBAHAN (DAU-T) DI KELURAHAN KIARA KECAMATAN


WALANTAKA KOTA SERANG BANTEN

NURSYIFA HIDAYANTI
11021700299

Program Studi Akuntansi Sektor Publik


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Bina Bangsa
Jl Raya Serang-Jakarta KM. 03 No. 1.B Kota Serang-Banten

ABSTRAK

Alokasi Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) merupakan satu aspek


terpenting dari sebuah Kelurahan untuk menjalankan Kegiatan-kegiatan dari
pemerintahan. Termasuk diantaranya adalah Kegiatan untuk pembanguan
Kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat di wilayahnya. Pemerintah Kelurahan
diyakini lebih mampu melihat prioritas kebutuhan masyarakat dibandingkan
pemerintah Kabupaten yang secara nyata memiliki ruang lingkup permasalahan
yang lebih luas dan rumit.
Tujuan Penelitian ini untuk mendekskripsikan Perencanaan Anggaran Dana
Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) di Kelurahan Kiara. Penelitian ini dilakukan
karena ingin mengungkap Perbedaan Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T)
yang terjadi di Kelurahan Kiara Jumah Anggaran Dana Alokasi Umum Tambahan
untum Bidang Infrastruktur lebih kecil dari Kelurahan yang lainnya.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan metode kualitatif.
Penelitian dilakukan dengan wawancara secara mendalam dan dengan cara
pengamatan langsung pada pada Anggaran Dana Alokasi Umum Tambahan
(DAU-T) di Kelurahan Kiara Kota Serang Banten.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk perencanaan dan pelaksanan
kegiatan alokasi dana Kelurahan telah di dilaksanakan sesuai dengan yang
direncanakan dan menyampaikan semua kegiatan yang terlakasana dan belum
terlaksana. Dan penerapan Dana penerapan Alokasi Dana Alokasi Umum
Tambahan (DAU-T) dilihat dari Realisasi anggarana Dana Alokasi Umum
Tambahan yang sudah di Alokasikan untuk Kelurahan Kiara dalam Bidang Sarana
Dan Prasarana Infrastruktur Dan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Kiara
Sudah Cukup Baik.
Kesimpulan Pemerintah Kelurahan Kiara talah melaksanakan Anggaran Dana
Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) sesuai dengan prinsip transparan, partisipatif,
disiplin, keadilan, efesiensi dan efektivitas, rasional dan teratur. Dan Sudah di
Alokasikan Untuk Bidang Sarana Dan Prasarana Infrastruktur dan Pemberdayaan
Masyarakat di Kelurahan Kiara.

1
Kata kunci: Perencanaan Anggaran, Pengelolaan Dana Alokasi Umum
Tambahan (Dau-T)

PENDAHULUAN
Anggaran Pembangunan Kelurahan mempunyai peranan yang begitu
penting dan strategis dalam Pembangunan Nasional dan Pembangunan
Daerah, karena di dalamnya terkandung unsur pemerataan pembangunan
dan hasilnya, serta kepentingan sebagian besar masyarakat yang bermukim
di wilayah kelurahan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan
mereka. Dalam pembangunan kelurahan, pemerintahan kelurahan
berkedudukan sebagai salah satu sistem penyelenggaraan pemerintahan di
Indonesia, sehingga kelurahan memiliki kewenangan tugas dan kewajiban
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya sendiri. Dalam
menyelenggarakan kewenangan-kewenangan, tugas-tugas, dan kewajiban-
kewajiban kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintah maupun
pembangunan maka dibutuhkan sumber dana kelurahan.
Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) merupakan salah satu
bagian dari keuangan kelurahan yang diperoleh dari bagi hasil pajak daerah
dan bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima
oleh Kabupaten/Kota Untuk kelurahan yang dibagikan dengan secara
proporsional. Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) mengandung
makna bahwa kelurahan memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri, yang menyangkut peranan pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik dalam proses perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan daerah yang melibatkan masyarakat di tingkat
kelurahan. Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) juga dimaksudkan
untuk melaksanakan amanat Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri 130 Tahun
2018 tentang Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan dan
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan, serta Peraturan Walikota Serang

2
No 16 Tahun 2020 tentang Penetapan Dana Alokasi Umum Tambahan
Bantuan Pendanaan Pada Kelurahan Dilingkungan Pemerintahan Kota
Serang Tahun Anggaran 2020.
Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan dan
Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan diharapkan mampu membentuk
masyarakat yang berdaya dan berbudaya sesuai visi dan misi Walikota
Serang, sehingga dalam mewujudkan visi dan misi tersebut, kegiatan ini
menjadi wadah bagi masyarakat untuk berdaya, baik dari bidang kesehatan
masyarakat maupun dari bidang lainnya sesuai dengan amanat Permendagri
130 Tahun 2018.
Undang-Undang tersebut diharapkan dapat menjawab berbagai
permasalahan di kelurahan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya
serta memulihkan basis penghidupan masyarakat, pembangunan kelurahan
dan memperkuat kelurahan sebagai masyarakat yang kuat dan mandiri. Dan
diharapkan Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) yang dialokasikan
tidak ada lagi penyelewengan dana yang dapat mengakibatkan tidak
sejahteranya masyarakat.
Penggunaan Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) juga harus
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dengan memprioritaskan
kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat kelurahan yang
berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar masyarakat
kelurahan. Sejalan dengan tujuan pembangunan dan pembedayaan
masyarakat kelurahan, maka kegiatan-kegiatan yang dibiayai Dana Alokasi
Umum Tambahan (DAU-T) dipilih harus dipastikan kemanfaatannya untuk:
a) Meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan dan kebudayaan
b) Meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan ekonomi keluarga
c) Meningkatkan penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan
kebutuhan warga miskin di kelurahan.
Kelurahan Kiara merupakan salah satu kelurahan yang ada di
Kecamatan Walantaka Kota Serang Banten. Kelurahan Kiara merupakan
sebagai tempat administratif di keluraha Kiara keberadaan Kelurahan Kiara

3
termasuk Kelurahan yang terletak di perkotaan yang belum menunjukkan
tingkat Infarastuktur di kelurahan lainnya. Kondisi tersebut menjadikan
keinginan masyarakat dalam meningkatkan Infastruktur Kelurhan cukup
tinggi sehingga pertimbangan ekonomi dalam pengambilan keputusan
menjadi pilihan utama yang akan menjadi bahan pertimbangan.
Berikut ini data Rekapitulasi Dana Alokasi Umum Tambahan tahun
anggaran 2020.
Tabel 1.1 Data Rekapitulasi DAU-T Tahun Anggaran 2020
N Kecamat DAU-T DAU-T Operasiona Jumlah
O an (Pemberdaya (Infrastrukt l Pelayanan
an ur Kelurahan
Masyarakat) Kelurahan) (Covid 19)
1. Serang 460.119.501 3.735.032.38 384.584.000 4.579.735.8
3 84
2. Cipocok 695.731.200 2.147.972.80 209.400.000 3.053.104.0
Jaya 0 00
3. Kasemen 827.800.000 2.816.446.56 172.200.000 3.816.446.5
2 62
4. Walantaka 794.872.000 4.325.338.19 222.815.000 5.343.025.1
8 98
5. Taktakan 484.843.737 4.018.898.80 87.500.000 4.591.242.5
0 37
6. Curug 266.735.477 3.440.522.09 109.200.000 3.816.457.5
0 67
Jumlah 3.530.101.915 20.484.210.8 1.185.699.0 3.816.457.5
33 00 67
Sumber : Laporan Rekapitulasi DAU-T tahun anggaran 2020
Tabel 1.2 Rekapitulasi DAU-T Kecamatan Walantaka
N Keluraha DAU-T DAU-T Operasion Jumlah
O n (Pemberdaya (Infrastrukt al

4
an u Pelayanan
Masyarakat) Kelurahan) Kelurahan
(Covid 19)
1. Walantaka 56.638.000 310.231.657 14.775.000 381.644.657
2. Cigoong 55.738.000 310.231.657 15.657.000 381.644.657
3. Nyapah 57.763.000 310.231.657 13.650.000 381.644.657
4. Kiara 56.138.000 310.231.657 15.275.000 381.644.657
5. Kiara 71.413.000 299.831.657 10.400.000 381.644.657
6. Pageragun 47.038.000 310.231.657 24.375.000 381.644.657
g
7. Kalodran 55.738.000 310.231.657 15.675.000 381.644.657
8. Kapuren 71.413.000 310.231.657 381.644.657
9. Teritih 42.848.000 305.896.657 32.900.000 381.644.657
10. Pabuaran 71.413.000 310.231.657 381.644.657
11. Pasuluhan 56.138.000 310.231.657 15.275.000 381.644.657
12. Tegalsari 53.948.000 311.396.657 16.300.000 381.644.657
13. Kiara 41.608.000 305.896.657 34.140.000 381.644.657
14. Lebakwan 57.038.000 310.231.657 14.375.000 381.644.657
gi
Jumlah 794.872.000 4.325.338.1 222.815.00 5.343.025.1
98 0 98
Sumber : Laporan Rekapitulasi Kecamatan Walantaka Tahun anggaran 2020
Dilihat dari Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 Dana Alokasi Umum Tambahan yang di
salurkan pemerintah untuk Infastruktur tertinggi untuk Kecamatan Walantaka
yaitu 17,09% atau sebesar Rp. 4.325.338.198, dari jumlah DAU Tambahan yang
dianggarkan APBD Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp. 25.300.011.748 untuk 6
Kecamatan. Masing-masing Kelurahan mendapatkan dana anggaran untuk bidang
Infastruktur Kelurahan rata-rata yaitu 7,17% atau sebesar Rp. 310.231.657,
sedangkan Kelurahan Kiara Mendapatkan dana terendah untuk bidang
infrastruktur yaitu 6,93% atau sebesar Rp. 299.831.657. Terdapat perbedaan yang

5
signifikan untuk dana infastruktur tersebut, hal ini menuai tanda tanya tentang
perencanaan anggaran dan pengalokasian dana anggaran tersebut.
Atas dasar data anggaran diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul “ANALISIS ANGGARAN DAN ALOKASI DANA ALOKASI
UMUM TAMBAHAN (DAU-T) DI KELURAHAN KIARA KECAMATAN
WALANTAKA KOTA SERANG BANTEN.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas dapat disimpulkan:
Adanya Perbedaaan Dana Alokasi Umum Tambahan di Bidang Infrastruktur
untuk Kelurahan Kiara.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka
tujuan yang dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisa Perencanaan Anggaran Dana Alokasi Umum
Tambahan (DAU-T) di Kelurahan Kiara.
2. Untuk menganalisa Pengelolaan Dana Alokasi Umum Tambahan
(DAU-T) di Kelurahan Kiara dalam meningkatkan Infrastruktus
Pembangunan Kelurahan.

KAJIAN TEORITIK

Pengertian Anggaran
Anggaran merupakan alat akuntansi yang dapat membantu pimpinan
perusahaan dalam merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan.
Anggaran memperlihatkan bagaimana sumber daya yang diharapkan akan
diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu
M. Nafarin (2007:11) meyatakan, “Anggaran adalah rencana tertulis mengenai
kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu
tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.

6
Menurut Garrison, Norren and Brewer (2007:4), “Anggaran adalah rencana
terperinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber
daya lainnya selama suatu periode waktu tertentu.”
Menurut Rudianto (2009:2) bukunya yang berjudul Penganggaran, “Anggaran
adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam
bentuk kuantitatif, formal, dan sistematis.” Dari beberapa definisi yang
dikemukakan di atas penulis menyimpulkan bahwa Anggaran merupakan rencana
yang dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk masa yang akan datang dalam
jangka waktu tertentu dan dinyatakan dalam satuan uang.
Pengertian Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T)
Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) merupakan dukungan
pendanaan bagi kelurahan di kabupaten atau kota untuk kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana kelurahan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dalam
peraturan Bupati Pekalongan Nomor 10 Tahun 2020 Bab I pasal 1 ayat 11-12
bahwa, (11) DAU Tambahan Dukungan Pendanaan bagi Kelurahan yang
selanjutnya disebut DAU Tambahan Bantuan Pendanaan Kelurahan adalah
dukungan pendanaan bagi Kelurahan di Daerah Kabupaten/Kota yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana Kelurahan dan kegiatan pemberdayaan mayarakat Kelurahan.
(12) Dana Alokasi Umum Tambahan yang selanjutnya disingkat DAU Tambahan
adalah dukungan pendanaan bagi Kelurahan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8/PMK.07/2020 tentang Tata Cara
Penyaluran DAU Tambahan TA 2020. DAU Tambahan Dukungan Pendanaan
bagi Kelurahan yang selanjutnya disebut DAU Tambahan Bantuan Pendanaan
Kelurahan adalah dukungan pendanaan bagi Kelurahan di Daerah
Kabupaten/Kota yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan kegiatan
pemberdayaan masyarakat kelurahan.
Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Pusat dan Keuangan Daerah disebutkan bahwa “Dana Alokasi Umum
adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan

7
tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan
daerah dalam pelaksanaan desentralisasi”.
Beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Dana Alokasi Umum
merupakan salah satu dana perimbangan atau pendapatan transfer yang ditujukan
untuk pemerintah daerah guna mencapai pemerataan kemampuan keuangan antar
daerah dalam pelaksanaan desentralisasi dan memenuhi kebutuhan daerah
masing-masing.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan metode kualitatif.
Penelitian dilakukan dengan wawancara secara mendalam dan dengan cara
pengamatan langsung pada pada Anggaran Dana Alokasi Umum Tambahan
(DAU-T) di Kelurahan Kiara Kota Serang Banten.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk perencanaan dan pelaksanan
kegiatan alokasi dana Kelurahan telah di dilaksanakan sesuai dengan yang
direncanakan dan menyampaikan semua kegiatan yang terlakasana dan belum
terlaksana. Dan penerapan Dana penerapan Alokasi Dana Alokasi Umum
Tambahan (DAU-T) dilihat dari Realisasi anggarana Dana Alokasi Umum
Tambahan yang sudah di Alokasikan untuk Kelurahan Kiara dalam Bidang Sarana
Dan Prasarana Infrastruktur Dan Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Kiara
Sudah Cukup Baik.
Populasi dan Sampel

Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan


Nama
jurnal ;
Temuan Perbedaan
Nama
Nama Judul Metode Penelitian Peneliti yang
No Institusi/
Peneliti Penelitian Penelitian dan akan
Lembaga
Kesimpulan dilaksanakan
penerbita
nnya
Dewi Analisis Penelitian ini 1.Obejk
Septinings Dana Jurnal Metode bertujuan Penelitain
1 ih, Dwi Perencanaa Ekonomi, penelitian untuk 2.Waktu
1 Aprillia n Alokasi Sosial, & kualitatif menganalisis Penelitian
Ningrum, Umum Humaniora deskriptif perencanaan 3.Populasi
Karimatus Tambahan dana alokasi Dan Sampel

8
Nama
jurnal ;
Temuan Perbedaan
Nama
Nama Judul Metode Penelitian Peneliti yang
No Institusi/
Peneliti Penelitian Penelitian dan akan
Lembaga
Kesimpulan dilaksanakan
penerbita
nnya
Sa’diyah, Dalam umum
Fitriyatul Pelaksanaa tambahan
Khasanah, n dalam
Nur Kabib Pembangau pelaksanaan
(2020) nan Di pembangunan
Desa di Kelurahan
Kalicacing Kalicacing
Kecamatan Kecamatan
Sidomukti Sidomukti
Salatiga Kota Salatiga.
Untuk
menganalisis
kesesuaian
perencanaan
dana alokasi
umum
tambahan di
Kelurahan
Kalicacing
Kecamatan
Sidomukti
Kota Salatiga.
Jurnal
Analisis Pembahasan
Fernando Riset
Transparans disalurkan
Victory Akuntansi 1.Obejk
i dan sebelumnya
tambuwun Going Metode Penelitain
Akuntabilit diangkat
, Harijanto Concern penelitian 2.Waktu
2 as Otonomi diambil
Sabijono, 13(4) Desa kualitatif Penelitian
Desa dalam kesimpulan
StanlyW. Kauneran deskriptif 3.Populasi
pengelolaan yang dapat
Alexander Sonder Dan Sampel
pertanggun menjawab
(2018) Kabupaten
gjawaban permasalah
Minahasa

9
Nama
jurnal ;
Temuan Perbedaan
Nama
Nama Judul Metode Penelitian Peneliti yang
No Institusi/
Peneliti Penelitian Penelitian dan akan
Lembaga
Kesimpulan dilaksanakan
penerbita
nnya
Menunjukan
bahwa Dalam
pengelolaan
dana ADD di
desa bubuhan
secara
bertahap
sudah
menerapkan
Analisis
Putu Andi prinsip
Akuntabilit 1.Obejk
Suarjaya akuntabilitas
asdan Metode Penelitain
putra, Universitas yang
Transparans penelitian 2.Waktu
3 Made Pendidikan didukung
i kualitatif Penelitian
Arie Ganesha prinsip
pengelolaan deskriptif 3.Populasi
Wahyuni transparansi
Alokasi Dan Sampel
(2017) yang terwujud
Dana Desa
dalam
musrengbang
des dengan
diikuti kepala
desa.
Perangkat
desa, BPD,
LPM, tokoh
masyarakat

10
Nama
jurnal ;
Temuan Perbedaan
Nama
Nama Judul Metode Penelitian Peneliti yang
No Institusi/
Peneliti Penelitian Penelitian dan akan
Lembaga
Kesimpulan dilaksanakan
penerbita
nnya
Menunjukan
bahwa
penyaluran
Alokasi Dana
Desa (ADD)
dari
Pemerintah
Daerah ke
Pemerintah
Desa Bengkel
sudah
mengacu pada
Peraturan
bupati
nomor 84
tahun 2015
Analisis
tentang tata
Transparans 1.Obejk
Made cara
i dan Penelitain
Wiradarm Universitas Metode pengalokasian
Akuntabilit 2.Waktu
4 a Pendidikan penelitian Dana Desa,
as Penelitian
Setiawan Ganesha kualitatif Alokasi Dana
Pelaporan 3.Populasi
(2017) Desa,
Alokasi Dan Sampel
Bagi Hasil
Dana Desa
Pajak, dan
Bagi Hasil
Retribusi dan
pencairan
dana
dilakukan
secara
bertahap
yaitu melalui
empat tahapan
yang
dilengkapi
dengan surat
rekomendasi
dari
kecamatan

11
Nama
jurnal ;
Temuan Perbedaan
Nama
Nama Judul Metode Penelitian Peneliti yang
No Institusi/
Peneliti Penelitian Penelitian dan akan
Lembaga
Kesimpulan dilaksanakan
penerbita
nnya
menunjukkan
bahwa pada
tahap
perencanaan
dan
pelaksanaan
telah sesuai
dengan
Akuntabilit prosedur yang
as berlaku
Siti Ainul Pengelolaan dan
Wida, Alokasi pengelolaanny 1.Obejk
Djoko Dana Desa a telah Penelitain
Metode
Supatmok (ADD) di Universitas dilakukan 2.Waktu
5 penelitian
o1 Desa -Desa Jember secara Penelitian
kualitatif
,Taufik Kecamatan akuntabel dan 3.Populasi
Kurrohma Rogojampi transparan. Dan Sampel
n (2017) Kabupaten Untuk tahap
Banyuwang pengawasan
i masih belum
berjalan
dengan
baik karena
kurangnya
transparansi
terhadap
masyarakat.

Sumber : Jurnal Penelitian


Teknik Pengumpulan Data
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode
wawancara, Dokumentasi, dan Observasi. Penelitian ini menggunakan metode
analisis.
Metode penelitian ini pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, penelitian ini
menggunakan penelitian lapangan atau penelitian kualitatif deskriptif, metode

12
kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi objek ilmiah. Dengan
menggunakan metode kualitatif maka data yang didapatkan akan lebih lengkap
dan lebih mendalam, kreadible, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat
tercapai.
Prosedur Analisis Data
Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain. Pada penelitian ini tahap-tahap analisis data dilakukan untuk
menentukan konsep, tema, kategori dan pola serta terakhir untuk melakukan
analisis data. Langkah-langkah dalam menganalisis data metode interpretif yaitu:
Data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara semi-terstruktur dengan
mengikuti panduan wawancara yang berfungsi memastikan bahwa masalah
relevan ditanyakan kepada informan. Pengumpulan data dari berbagai sumber
yang dikenal sebagai triangulasi data.
Wawancara akan direkam dengan izin dari informan, untuk memastikan akurasi
data wawancara yang dikumpulkan dan dianalisis nantinya.
Selama pengumpulan data peneliti akan mengelola catatan lapangan dan hasil
wawancara dengan berusaha untuk tidak mendistorsikan makna dari tanggapan
narasumber selama proses pengumpulan data.
Hasil wawancara ditranskrip dan dianalisis secara individual.
Dalam melakukan interpretasi, penelitian ini juga tidak terlepas dari kejadian yang
ada pada setting penelitian. Setelah ditemukan bukti yang mendukung dan
konsistensi di lapangan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan,
maka barulah dibuat kesimpulan yang sebenarnya sehingga hasil penelitian jelas
maksud dan tujuannya.

13
Observasi

Wawancara

Pengumpuan data
- Data Primer & sekunder
-

Analisis Data

- Reduksi Data

Kesimpulan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan Oleh Peneliti, berikut penjelasan


apa yang menjadi temuan pembahasan peneliti yang berkaitan dengan fokus dan
sub fokus penelitian
Dalam Perencanaan Anggaran Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T).
Musyawarah merupakan langkah awal untuk menjalankan anggaran dana alokasi
umum tambahan (DAU-T). Musyawarah merupakan bagian dari Transparansi
prinsip keterbukaan yang mumingkan masyarakat mengetahui informasi yang
seluas-luasnya tentang Perencanaan Anggaran dan Keuangan Kelurahan.
Pemerintah Kelurahan Kiara memberikan informasi tekait dengan Indikator
Kesesuaian Transparansi. Dalam penyusunan anggaran menurut Rinusu (2003),
ada beberapa prinsip dasar yang harus diakomodir, yaitu: Transparant, Partisipatif,
Disiplin, Keadilan, Efesiensi dan Efektivitas, Rasional dan Terukur.
Berdasarkan hal yag telah dilakukan wawancara di BAB IV terkait
perencanaan Anggaran Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) peneliti dapat
menyimpilkan bahwa :

14
Transparan : Masih banyak masyarakat terbatas dalam mendapatkan
informasi tentang Penganggaran Dana Alokasi Umum Tambahan. Karena dari
pihak Pemerintah Kelurahan sendiri membatasi informasi tersebut, dan
pemerintah kelurahan tidak menginginkan apabila suatu saat menimbulkan
kecurigaan masyarakat terlalu banyak mengetahui tentang Penganggaran Dana
Alokasi Umum Tambahan (DAU-T), dan Pemerintah Kelurahan menegaskan
bahwa tidak semua mayarakat harus mengetahui tentang penganggaran Dana
Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) secara detail dan rinci.
1. Partisipatif : Masyarakat Kelurahan Kiara ikut dilibatkan dalam setiap
proses penganggaran, demi menjamin adanya kesesuaian antara kebutuhan
dan aspirasi masyarakat dengan peruntukan anggaran.
2. Disiplin : Pemerintah Kelurahan sudah sesuai dengan aturan Pemerintah
Pusat, Walaupun dari segi perencanaan masih cukup jauh dari harapan
masyarakat
3. Keadilan : Pembiayaan pemerintah sudah dilakukan melalui mekanisme
pajak dan retribusi yang dibebankan kepada segenap lapisan masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah Kelurahan Kiara dan Kelurahan Kiara sudah
mengalokasikan penggunaannya secara adil sehingga bisa dinikmati oleh
seluruh masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian pelayanan.
4. Efesien dan Efektivitas : Dana yang tersedia sudah di manfaatkan sebaik-
baiknya terbukti dari pembangunan infrastruktur di Kelurahan Kiara dan
Kelurahan Kiara.
5. Dalam menyusun anggaran baik menyangkut sisi pendapatan maupun
pengeluaran Kelurahan Kiara sendiri memperhatikan aspek rasionalitas
anggaran dan dapat diukur.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti maka dapat


disimpulkan sebagai berikut

15
1. Perencanaan Anggaran Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) di
kelurahan Kiara dapat dikatakan sudah cukup bagus terbukti adanya
pelaporan dan realissai anggaran Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T)
berjalan dengan cukup baik, setiap perencanaan anggaran selalu transparan
dengan melibatkan masyarakat dan musyawarah bersama,
2. Pengelolaan Dana Alokasi Umum Tambahan (DAU-T) untuk bidang
sarana dan prasarana infrastruktur dan bidang pemberdayaan di Kelurahan
Kiaara sudah dililang cukup baik meski masih jauh dari harapan
masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari pembangunan dan kegiatan di
Kelurahan Kiara.

Saran

1. Diharapkan dalam tahap Penganggaran Dana Alokasi Umum Tambahan


(DAU-T) peneliti berharap pemerintah Kelurahan Kiara dan Kelurahan
Walantaka menerapkan sistem musyawarah dan transparan demi mencapai
tujuan pembanguan desa yang baik
2. Dalam Pengelolaan Dana Alokasi Umum Tambahan menerapkn sistem
transparansi dana alokasi umum tambahan. masyarakat harus ikut terlibat
dengan melibatkan masyarakat, mulai dari proses musyawarah bersama
dan pembangunan kelurahan dengan gotong royong membangunan
Kelurahan.

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan, 2011. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan


Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Edisi Kedua. Jakarta: Pranada Media
Group.

Deddi Nordiawan, Akuntansi Sektor Publik, (Jakarta : Salemba Empat, 2010)

Dewi Septianingsih, Dwi Aprilia Ningrum, Karimatus syadiah, Fitriyatul


Khasanah, Nur Kabib Jurnal Ilmiah : “ Analisis Perencanaan Dana

16
Alokasi Umum Tambahan Dalam Pelakasanaan Pembangunan Di Desa
Kalicacing, Kecamatan Sidomukti Salatiga.” (Jurnal Ekonomi, Sosial Dan
Humaniora Vol 01 No 9 2020)

Harry Al Makka, “Analisis Kinerja Belanja Daerah Dalam Laporan Realisasi


Anggaran Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Di Kota Kotamubagu”. Vol.15 Tahun 2015

Juwita Dewi Sarahwati, “Pengaruh Pengelolaan Dana Alokasi Umum Tambahan


(DAU-T) terhadap Kesejahteraan Masyarakat Di Kelurahan Kuranji” Vol
4 No. 1 Agustus 2021

Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2009), hlm. 4

Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta : BPEE UII Yogyakarta, 2001), hal 62

Peraturan Walikota Nomor 19 Tahun 2017 tentang tugas dan fungsi serta tata
kerja Kelurahan

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Rencana Kerja


Pemerintah

Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2005 tentang desa

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2018 tentang Kegiatan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan dan Pemberdayaan
Masyarakat di Kelurahan.

Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta : Erlangga

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,


2015)

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2020 tentang APBN

Winano Surachmad, metode penelitian, (Bandung : Tarsito, 1990)

Wawancara dengan sekretaris kelurahan Kiara Bapak Hanafi Pada tanggal 17


Mei 2021

Wawancara dengan Bapak Saptari Masyarakat Kelurahan Kiara pada tanggal 24


Mei 2021

wawancara dengan Ibu Maya Masyarakat Kelurahan Kiara pada tanggal31 Juli
2021

wawancara dengan bapak Moch Narifin selaku Kasi di Kelurahan Kiara pada
tanggal 31 Mei 2021

17
18

Anda mungkin juga menyukai