Anda di halaman 1dari 2

Pada dasarnya, sosio-teknologi informasi adalah suatu pendekatan penelitian yang

mencakup interaksi kompleks antara aspek sosial dan teknologi informasi dalam masyarakat.
Dengan kata lain, sosio-teknologi mencoba untuk melihat perkembangan dan evolusi dari
teknologi pada aspek-aspek sosiologis, atau yang biasa disebut sebagai aspek sosial. Ketika
kita hidup pada era yang dikuasai oleh teknologi dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman
mendalam tentang hubungan dinamis antara manusia dan teknologi menjadi semakin penting.
Oleh karena itu, perlu adanya kajian sekaligus pendapat yang kritis mengenai perkembangan
dari teknologi, khususnya pada aspek sosial, yakni sosio-teknologi.

Pertama-tama, jika kita ingin melihat kelebihan dari perkembangan sosio-teknologi,


terdapat berbagai aspek kesosialan yang dapat dilihat dari perkembangan ini, seperti
pendidikan, budaya, industri hiburan, politik, dan berbagai aspek-aspek sosial lainnya.
Dengan demikian, apabila kelebihan-kelebihan tersebut dianalisis, maka hasilnya dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Konektivitas global: sosio-teknologi memungkinkan kita terhubung dengan siapa saja di
seluruh dunia dengan cepat. Contohnya, dalam penerapan konektivitas global, terdapat
berbagai jenis wadah yang dapat digunakan seperti media sosial, platform komunikasi, dan
internet memfasilitasi pertukaran informasi dan ide lintas batas, memperluas wawasan kita
tentang dunia.
2. Efisiensi komunikasi: teknologi informasi mempermudah kita komunikasi, baik dalam
lingkup pribadi maupun profesional. Sebagai contoh, pesan teks, panggilan video, dan email
membuat komunikasi lebih cepat dan efisien, memungkinkan kolaborasi tim secara global.
3. Inovasi pendidikan: perkembangan teknologi telah mengubah cara kita belajar. Contoh
nyatanya, yang telah kita alami pada saat pandemi sebelumnya, adalah e-learning, platform
pembelajaran daring, dan sumber daya pendidikan online yang memungkinkan akses ke
pengetahuan lebih luas, serta meningkatkan aksesibilitas pendidikan untuk semua.
4. Kemajuan komunitas: dulu, beberapa komunitas intelektual hanya dapat diakses jika pergi
ke tempat tersebut secara langsung, tetapi sekarang mulai muncul banyak komunitas-
komunitas akademis dan intelektual yang sudah tersedia dalam bentuk daring dan online.
Sehingga, jika ada seseorang yang ingin berdiskusi dan belajar tentang isu-isu akademis
kontemporer, ia tidak perlu lagi pergi jauh-jauh dengan menggunakan transportasi yang
sangat mahal.
5. Kemudahan hidup sehari-hari: sosio-teknologi telah memberikan kemudahan dalam
kehidupan sehari-hari. Semisalnya, mulai dari diskusi online, belanja online, bahkan sistem
transportasi online; dengan begitu, teknologi membuat banyak aspek kehidupan lebih mudah
dan nyaman.
Meski terdapat berbagai kelebihan-kelebihan yang dirasakan oleh masyarakat
mengenai teknologi informasi, tetap saja terdapat berbagai kekurangan-kekurangan yang
harus diperhatikan agar kita tidak hanya melihat aspek baiknya saja dari suatu hal, melainkan
sisi buruknya juga perlu diperlihatkan dan dipertunjukkan. Contoh nyatanya, dapat dilihat
sebagai berikut:
1. Isolasi sosial: meskipun kita terhubung secara digital, ada risiko isolasi sosial. Orang dapat
merasa terasing atau kesepian karena kurangnya interaksi langsung yang berasal dari
ketergantungan pada komunikasi daring.
2. Ketidaksetaraan akses: uniknya, salah satu hal yang jarang disadari perihal perkembangan
teknologi informasi adalah ketidaksetaraan akses dalam hal teknologi, termasuk kurangnya
digitalisasi di sebuah wilayah. Beberapa orang dari berbagai wilayah mungkin tidak dapat
mengakses manfaat teknologi dengan mudah, meninggalkan mereka tertinggal.
3. Kerentanan keamanan: semakin canggihnya teknologi, semakin besar pula risiko
keamanan. Ancaman keamanan siber, pelanggaran privasi, dan penggunaan teknologi untuk
tujuan jahat menjadi kekhawatiran serius yang perlu diatasi.
4. Ketergantungan: ketergantungan pada teknologi dapat menyebabkan beberapa masalah,
termasuk salah satunya adalah kecanduan digital. Umumnya, kecanduan digital yang
dimaksud adalah penggunaan berlebihan pada perangkat elektronik yang dapat memengaruhi
kesehatan mental dan fisik.
5. Penghinaan massal: penyebaran informasi menggunakan teknologi dalam aspek sosiologis
dapat memperbanyak ujaran kebencian dan narasi-narasi penghinaan terhadap seseorang,
entah itu tokoh besar maupun tokoh kecil. Dengan contoh seperti itu, tidak selamanya hal-hal
yang “disebarluaskan” dalam aspek informasi merupakan hal-hal yang positif dan
bermanfaat, melainkan hal-hal yang negatif dan destruktif juga dapat “disebarluaskan”
dengan menggunakan hal yang sama, yakni teknologi informasi.

Di dunia yang mulai menyimpang dan tak terarah ini, perlu dimengerti bahwasanya
kehadiran dari sisi baik dan sisi buruk mengenai suatu hal merupakan hal yang sangat wajar.
Oleh sebab itu, keduanya, entah itu sisi baik atau sisi buruk dari sosio-teknologi informasi,
dua-duanya sama-sama memiliki argumen yang dapat memperkuat sisinya masing-masing.
Dengan kata lain, kita dapat membuat narasi yang tak terbatas mengenai manfaat dan
kelebihan dari tekonologi informasi, tetapi di sisi lain juga kita dapat membuat narasi yang
tak terbatas mengenai keburukan dan kekurangan dari teknologi informasi. Maka dari itu,
analisis terhadap perkembangan teknologi informasi dalam aspek sosial harus dicermati dan
didekonstruksi secara menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai