Anda di halaman 1dari 2

IBADAT TEMATIK TUTUP TAHUN 2023

 Tanda Salib
- Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah Bapa dalam Persekutuan dengan Roh
Kudus beserta kita semua. Sekarang dan selamanya.
 Salam Pembuka
- Romo, Suster, Bapak, Ibu, Saudara/I yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus.
Hidup manusia adalah kumpulan keping-keping episode yang terangkai menjadi satu
kesatuan utuh dan tak terpisahkan. Tahun-tahun berlalu bagaikan hembusan nafas. Detik
demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi
tahun berlalu tanpa mungkin kembali lagi. Yang tersisa adalah kenangan. Kisah sukacita
adalah Rahmat dan kisah dukacita adalah Pelajaran. Banyak hal yang terjadi di tahun 2023,
banyak air mata gugur yang tidak mungkin menguap kembali, dan banyak tawa yang tidak
mungkin bergema lagi. Namun dalam iman yang pasti kita meyakini bahwa Rahmat Tuhan
bagi diri senantiasa tidak terbagi. Mengakhiri tahun 2023 ini, kita berkumpul dan mensyukuri
segala hal baik yang telah dialami, dan membangun niat untuk melaju lagi di tahun 2024.
Dengan harap yang pasti kita meyakini, tahun 2024 akan menjadi lebih baik lagi. Segala
yang baik kita mekarkan lagi, dan segala yang buruk kita sulam kembali. Dengan
pengantaraan Yesus dan Bunda Maria kita meyakini 2024 akan lebih baik lagi.
Romo, suster, bapak, ibu, saudara/I yang terkasih mengawali ibadat kita pada akhir tahun ini
marilah kita mohon ampun kepada Tuhan atas segala dosa yang telah kita lakukan di hari-
hari yang lalu…kita berdoa saya mengaku…..
 Tobat
- Semoga Allah yang maha kuasa mengasihani kita, mengampuni dosa-dosa kita dan
menghantar kita kepada hidup yang kekal. Amin.
 Doa Pembuka
- Marilah berdoa :
Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang. Engkau mengetahui segala penalaman
hidup kami selama tahun 2023 yang mala mini akan kami tutup. Engkau mengetahui segala
suka-duka, kebaikan dan kejahatan yang telah kami lakukan. Dari pengalaman itu dengan
kasih-Mu yang Ajaib Engkau masih setia hadir bersama dengan kami. Untuk itu mala mini
kami mengaungkan puji dan Syukur kepada-Mu serta memohon karunia belas kasih-Mu di
tahun yang akan dating. Semoga kami semakin berkembang dalam iman dan kebenaran di
tahun yang akan dating. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

 Bacaan 1 : Sirakh 33 : 7 – 13
 Mazmur Tanggapan
 Bacaan Injil : Markus 5 : 18-20
 Homily
Romo, Suster, Bapak, Ibu, saudara/I yang terkasih dalam Tuhan Kita Yesus Kristus.
Seorang Filsuf Yunani Kuno Aristoteles merumuskan tentang gagasan makna kehidupan
manusia, bahwa tujuan keberadaan tertinggi manusia adalah kebahagiaan atau dalam bahasanya
eudaimonia. Manusia dikatakan Bahagia apabila mampu menjalankan pemikiran dan keutamaan
secara serentak dalam jangka Panjang dan stabil. Supaya sungguh-sungguh Bahagia manusia
harus merasa senang Ketika menjalankan kebahagiaan. Kebahagiaan berbeda dengan
kesenangan. Orang yang Bahagia tentunya senang dalam hidupnya, tetapi mereka yang senang
belum tentu Bahagia hidupnya. Bahagia adalah unsur yang lebih dalam dibandingkan
kesenangan, sebab Bahagia adalah kesempurnaan batin yang tentram secara lahiriah dan batiniah.
Kesenangan hanyalah ekspresi sesaat yang senantiasa berubah.
Bacaan pertama dari Putra Sirakh mengungkapkan bagaimana kebijaksanaan Tuhan yang
tertuang di dalam diri ciptaan-Nya. “dia yang memberkati, dia yang meninggalkan, dia yang
menyucikan, dia juga yang mengutuk” segala yang ada di dunia berjalan sesuai apa yang
dikehendakinya. Hidup manusia adalah pengungkapan kebijaksanaan Allah, keajaiban Allah
menciptakan Adam dan keturunan-Nya dari debu tanah adalah hal yang tak mungkin dipahami
akal budi manusia. Segalanya kemudian menjadi misteri. Dalam kemahakuasaannya ia
menghadirkan segala yang tak pernah dibayangkan oleh manusia.
Dalam bacaan injil dikisahkan tentang bagaimana Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan
roh jahat di Gerasa. Tindakan Yesus mengungkapkan satu hal yang paling urgen bahwa Tuhan
berkuasa atas segala yang ada. Selayaknya lelaki yang meninta kepada Yesus untuk berkenan
menyertainya, di tahun yang baru ini kita memohon berkat penyertaan Tuhan dalam setiap
Langkah laku hidup kita setiap hari. Sabda Yesus “Pulanglah ke rumahmu” mengandung makna
tentang bagaimana kita berupaya untuk senantiasa kembali kepada apa yang benar. Rumah
dipandang sebagai asal muasal, lebih dalam kembali ke rumah membawa pemahaman untuk
kembali kepada rumah abadi Kerajaan Allah. Segala tingkah laku hidup di tahun yang baru kita
arahkan kepada rumah mulia yang penuh sukacita. Praksisnya adalah tentang bagaimana kita
berlaku benar dan baik, mencerminkan rumah Tuhan yang penuh sukacita yang mulia. Di tahun
yang baru ini kita berusaha untuk menjadi pribadi baru yang terarah senantiasa kepada Tuhan
sebagai sumber kehidupan kita, juga demi menimba sukacita dan kebahagiaan atau eudaimonia
sebagai intu hidup manusia. Berbuat yang baik dan benar adalah kunci menuju rumah yang
abadi. Tuhan saying kita semua. AMIN.
(instrumen renungan).

Aku Percaya
Doa Umat
Bapa Kami
Doa penutup
Berkat penutup

Anda mungkin juga menyukai