DISUSUN OLEH :
1. Angga Rahmad D. (05)
2. Cindi Ayu Ningtias (09)
3. Fairuzziah Mumtaz (13)
4. Keinya Aulia N.C. (14)
5. M. Riffai Robbi (15)
6. Muhammad Athallah W.S(19)
7. Natasha Putri A. (22)
8. Raditya Dio Markus D.S (25)
9. Rahmadini Alamanda (26)
10. Reza Achmad (28)
11. Rizkiansyah Ariayuda K. (30)
12. Wahyuni Firda F. (33)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini hingga
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan judul “MAKALAH
PELUANG”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu menyelesaikan laporan ini, khususnya kepada guru bidang studi Matematika
wajib yang telah memberikan teori-teori dan pengalaman dalam bidang studi matematika,
sehingga banyaknya masukan-masukan yang penulis terima. Walaupun penulis sudah
berusaha sesuai dengan pengetahuan, pengalaman atau kemampuan penulis, namun penulis
masih merasakan adanya kekurangan-kekurangan, sehingga saran-saran atau masukan-
masukan sangat penulis harapkan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata pelajaran Matematika wajib. Selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang materi peluang dikehidupan sehari-hari bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Teori peluang awalnya diinspirasi oleh masalah perjudian. Awalnya dilakukan oleh
matematikawan dan fisikawan Itali yang bernama Girolamo Cardano (1501-1576). Cardano
lahir pada tanggal 24 September 1501. Cardano merupakan seorang penjudi pada waktu itu.
Walaupun judi berpengaruh buruk terhadap keluarganya, namun judi juga memacunya untuk
mempelajari peluang. Dalam bukunya yang berjudul Liber de Ludo Aleae pada tahun 1565,
Cardano banyak membahas konsep dasar dari peluang yang berisi tentang masalah perjudian.
Sayangnya tidak pernah dipublikasikan sampai 1663. Pascal kemudian menjadi tertarik
dengan peluang, dan mulailah dia mempelajari masalah perjudian. Dia mendiskusikannya
dengan matematikawan terkenal yang lain yaitu Pierre de Fermat (1601-1665). Mereka
berdiskusi pada tahun 1654 antara bulan Juni dan Oktober melalui 7 buah surat yang ditulis
oleh Blaise Pascal dan Pierre de Fermat yang membentuk asal kejadian dari konsep peluang.
1.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya seperti berikut:
1. Apakah definisi dari peluang?
2. Apakah yang dimaksud dengan kaidah pencacahan?
3. Apakah yang dimaksud dengan permutasi?
4. Apakah yang dimaksud dengan determinasi?
PEMBAHASAN MATERI
KAIDAH PENCACAHAN
Dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapkan pada pemecahan masalah yang berkaitan
dengan menentukan/menghitung beberapa banyak cara yang mungkin terjadi dan sebuah
percobaan, simak contoh berikut:
- Pada waktu liburan sekolah, mila bersama keluarganya berlibur ke bali, ia mencoba 3
macam kaus 2 celana jeans la memadukan ketiga kaus dan kedua Jeans tersebut. Berapa
banyak pasangan warna kaus & celana yang dapat di susun Milo?
Dalam contoh taus tersebut tersedia 3 buah kaus, misal berwarna abu-abu, kuning & putih,
serta 2 buah celana jeans, misal berwarna biru & hitam. Banyak Pasangan wama celana &
kaus yg mungkin disusun dapat anda cari dengan beberapa cara, antara lain diagram pohon,
tabel Persilangan pasangan berurutan
DIAGRAM POHON
Warna celana jeans Warna kaus Pasangan warna
Putih(p) → (h,p)
Berdasarkan diagram pohon diatas pasangan warna celana jeans & kaus yg dapat disusun ada
6 macam, Yaitu (b,a)(b,k)(b,p) (h,a) (h,k) (h,p) Pasangan (b,a) artinya jeans biru & kaus abu-
abu
TABEL PERSILANGAN
Berdasarkan tabel, bohwa pasangan warna kaus & celana jeans yang dapat disusun ada 6 macam
Pasangan berurutan
Misalkan, himpunan celana jeans dinyatakan dengan A (b.h) himpunan kaus dinyatakan
dengan B= (a,k,p). Himpun Pasangan berurutan dari himpunan A & himpunan B ditulis (b,a)
(b.k) (b.p) (h,a) (h,k) (h,p). Jadi pasangan warna celana jeans & kaus yg dapat disusun ada 6
macam ketiga cara tersebut Pd dasarnya dapat di jelaskan dgn aturan berikut
Jikaa terdapat 2 Pilihan, dgn Pilihan pertama ada 2 cara & Pilihan kedua ada 3 cara maka
banyak cara Pemilihan yg mungkin adalah (2x3) cara Dan uraian diatas dapt di simpulkan
bahwa banyaknya cara yang terjadi dari suatu peristiwa dpt ditentukan dgn menghitung
Seluruh susunan yg mungkin terjadi seperti pd contoh diatas
Banyak cara yg mungkin terjadi dan sebuah percobaan det ditentution dgn aturan pertalian,
aturan penjumlahan permutasi 9 kombinatsi
Aturan perkalian
Jita tempat Pertama dapat diisi dengan ni cara yg berbeda tempat kedua tangan dengan na
cara... tempat ke-k dengan na care, maka banyaknya cara untuk mengui k tempat yg tersedia
adalah (n1xn2xn3xn4…) cara.
Prinsip dasar membilang diatas disebut aturan perkalian. Contoh
A) sebuah perkumpulan mengadakan pemilihan Pengurus yg terdiri dari ketua setretaris, &
bendahara. Untuk masing-masing banyaknya calon ada 3 calon ketua, 5 calon skfretaris 4
contoh bendahara. Ada berapa cara Susunan pengurus yang terjadi?
Jawab:
Karena ada 3 posisi jabatan maka ada 3 tempot & banyaknya kemungkinan yang dapat
menempati Posisi masing-masing sebagai berikut
Jadi banyaknya susunan pengurus yg dapat terjadi ada 3x5x4 =60 cara
B) Dari kota A ke toto B ada 3 jenis angkutan yang bisa digunakan Yaitu travel sebanyak 5
Pilihan, kapal laut 4, Pesawat 2. Dari kota B ke kota C ada 2 jenis angkutan yang bisa
digunakan yaitu travel sebanyak 3 pilihan & kapal laut 1 pilinan. Berapa banyak cara
berbeda untuk berangkat daň kota A ke kota C melalui kota B?
Jawab:
Dalam soal ini, dapat dillustrasikan ada 2 tempat yg harus diisi, tempat Pertama adalah
banyak cara dań kota A ke kota B & tempat kedua adalah banyak cara dari kota B ke kota c
5. travel/bis 3 bis/travel
4. kapal B 1 kapal
A C
2. pesawat
2. Aturan penjumlahan
digunakan untuk melengkapi aturan Perkalian apabila cara mengisi tempat kedua
setelah tempat pertama terisi tidak dapat dilakukan menggunakan sesuatu yg sudah digunakan
sebagai Pilihan untuk mengisi tempat pertama.
Jika terdapat n peristiwa yg saling lepas. K1 adalah banyak cara pd peristiwa pertama k1
adalah banyak cara pd peristiwa pertama, k2 adalah banyk cara Pada peristiwa ke 2. K3
adalah banyak cara pd peristiwa k-n, maka byk cara untukn buah peristiwa secara
keseluruhan adajan (K1+k2+k3+ …Kn) cara
contoh:
a). Dirumahnya Mila terdapat 3 jenis sepeda berbeda, 2 jenis sepeda motor berbeda & 2 mobil
yang berbeda. jika mila ingin bepergian mara ada berapa cara Mila menggunakan kendaraan
yg ada di rumahnya?
Jawab:
Pd kasus ini ada 3 pilihan, yaitu sepeda, sepeda motor 2 mobin. Mila tak mungkin
menggunakan sekaligus kenga jenis kendaraan tersebut, artinya Mila harus memilih salah satu
jenis kendaraan saja. Sehingga bisa digunakan aturan penjumlahan pd kasus ini
Total cara: 3+2+2= 7 cara. Jadi ada 7 cara Pilihan kendaraan Yg bisa digunakan Husna.
b) Dari kota x ke kota y ada berapa jenis angkutan yang dapat digunatan, ada 4 travel, 2 kapal
laut 21 pesawat terbang yg dapat dipilih. Ada berapa total cara berbeda untuk berangkat dari
kota x ke tota y?
4 Bis/travel
2 kapal
X y
1 pesawat
Dalam soal tersebut ketika dipilih travel, kapal/pesawat tidak berpengaruh satu sama lain
ketiganya merupakan himpunan yg saling lepas sehingga ada 4+2+1=7 cara berbeda untuk
berangkat dan mota x te tota y
c) Pak Fahmi bermaksud membeli handphone di toko, Pak fahmi menemukan ada handphone
merek A agn 4 macam model, merek B dgn 3 macam model & c ada 5 macam model Berapa
banyak pilihan model yang dpt diambil pat Fahmi?
Jawab:
4+3+5=12 pilihan
d). Dari kota p menuju kotas dapat melalui beberapa jalur, Berapa banyak kemungkinan jalur
yang dapat dilalui dari kota p ke s
P R
Untuk perjalanan dari kota p ke kota s bisa melalui kata Q /kota R beberapa jalur yg bisa di
tempuh adalah
1. Jalur P-Q-S
P-Q ada 4 jalan dari Q-S ada 3 jalan
Jalur pertama = 4x 3=12
2) Jalur P-R-S
P-R ada 3 jalan & R-S ada 3 Jalan
Jalur kedua: 3x3=9
Keseluruhan jalur yang ditempuh adalah melalui jalur pertama dan jalur kedua, sehingga bisa
menggunakan aturan penjumlahan.
Total Jalur Jalur pertama + Jalur Kedua: 12+9=21. JadI Kemungkin Jalur yg dapat dilalul
daRI kota P Ke S adalah 21 jalur.
1). 1,2,3,4,5,6,7,8,9 berapa banyaknya kemungkinan jika
a. tersusun 4 angka untuk bilangan ganjil
b. tersusun 4 angka untuk bilangan genap
c. tersusun diatas 2000
Jawab :
a. 8 7 6 5
= 8 x7 x 6 x 5
↓ ↓ ↓ ↓ = 1.680 cara
7 6 5 4
b.
=8x7x6x4
=1.344 cara
8 7 6 4
↓ ↓ ↓ ↓
7 6 4 3
c.
= 8x8x7x6
8 8 7 6
= 2.688
↓ ↓ ↓
7 7 6
3. Factorial
Didefinisikan n factorial merupakan hasil kali bilangan bulat positif dari 1 sd n. Notasi dari n
factorial dilambangkan dengan n! dan dibaca “n factorial”
1. Berapakah nilai dari 8 faktorial ?
8 faktorial = 1x2x3x4x5x6x7x8=40.320
2. Nyatakan dalam bentuk factorial
1x 2x 3x 4 x5 x6 x 7 7!
a). 5x6x7= =
1 x2 x3 x 4 4!
1x 2x 3x 4 1 x 2x 3x 4 4!6!
b). = =
7 x 8 x 9 x 10 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 x 9 x 10 10 !
c). Tentukan nilai factorial
3!+4!=(1.2.3)+(1.2.3.4)=6+24=30
4!x3!=(1.2.3.4)x(1.2.3)=6x24=144
4 ! 1.2 .3 .4 24
= = =4
3 ! 1.2 .3 6
( n−2 ) !
3. Jika diketahui n !− =1 tentukan nilai n
n−1
n−2
Jawab: n !−
n−1
= ¿¿
¿
[ 1.2.3 … ( n−2 ) ( n−1 ) n ]=[1.2.3 … ( n−2 ) ]
¿¿
¿
[ 1.2.3 . … ( n−2 ) ][ ( n−1 ) ( n−1 ) ]
[ 1.2 .3 . … ( n−2 ) ( n−1 ) ]
( n−1 ) n−1
¿ =1
n−1
1.2=
[ ( 1.2 .3 … ( n−2 )( n−1 ) n ) ]
1.2.3 … ( n−2 )
2=(n−1)n
2
2=n −n
2
0=n −n−2
0=( n−2 )( n+ 1 )
n−2=0 n+1=0
n=2 n=−1
n=2→ 3.2+5=6+5=11
n=−1→ 3 (−1 ) +5=−3+5=2
Latihan siswa
1. Jika terdapat angka-angka 9,7,6,5,4,2dan1 akan dibuat bilangan yang terdiri atas 3 angka yang berlainan,maka
berapa banyak bilangan yang dapat dibuat lebih kecil dari 900.
Jawab: 1,2,4,5,6,7 6 6 5
¿ 6.6 .5
¿ 180
2. Randra mempunyai 5 kaca mata dan 3 topi.Tentukan banyaknya pasangan kaca mata dan topi yang dapat
dipakai Randra.
Jawab: 5 x 3 = 15
3. Tentukan nilai n dari bentuk faktorial dibawah ini:
a. 7!=n
Jawab: 7!= 1.2.3.4.5.6.7=5.040
n!
b. =4 !
(n−1)!
1.2.3 … . ( n−1 ) . n
jawab : =4
1.2.3 …. (n−1)
n = 4!
n = 1.2.3.4
n = 24
8! 2!
c. + =n
7!6! 3! 4!
1.2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 1.2
Jawab : +
( 1.2.3 .4 .5 .6 .7 ) ( 1.2.3 .4 .5 .6 ) (1.2 .3)(1.2.3 .4)
40.320 2
= +
5.040 x 720 6.24
1 1
= +
90 72
1
= =0.025
40
5 !+6 !
4. Hitunglah nilai factorial dari (5 !+ −4)
5!
120+720
Jawab: (120+ −24 ) = 120 + 7 – 24 = 103
120
10!
5. Jika hasil dari =x,maka tentukan nilai x
8!4!
9.10 90 15
Jawab: = = = 3,75
1.2.3 .4 24 4
Catatan : 0! = 1 dan 1! = 1
Permutasi
Didefinisikan sebagai suatu susunan yang dibentuk oleh keseluruan / sebagian & sekumpulan benda.
Susunan dalam permutasi urutan di bedakan.
Permutasi berdasarkan unsur – unsurnya dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu permutasi unsur –
unsur yang dibedakan, permutasi unsur – unsur sama & permutasi siklis
3. Lima putra dan tiga putri duduk berderet pada 8 kursi kosong, sesuai dengan 9 lembar
karcis bioskop yang mereka miliki. Berapa banyak cara duduk dengan urutan
dibedakan
4. Dari himpunan huruf ( p,q,r ) berapa banyak permutasi dua huruf dan himpunan huruf
tersebut. ( selesaikan dengan cara )
A. Diagram pohon
P + Q + R
Q R P R P Q
PQ PR QP QR RP RQ
B. Aturan perkalian
2x3 = 6
C. Rumus permutasi
3 3! 3!
P = = =6
2 ( 3−2 ) ! 1
B. Permutasi dengan beberapa unsur yang sama ( kembar ) banyaknya permutasi dari n unsur
yang memiliki r. Unsur pertama yang sama r2, unsur kedua yang sama dan seterusnya, maka
rumusnya
n n!
P , r 2 , r 3=
r1 r 1+r 2+ r 3 …
Dengan r1+r2+r3 + … ≤ n
Contoh :
1. Dalam suatu keranjang berisi 9 bola yang terdiri dari 2 bola bewarna
merah, 3 bewarna kuning dan 4 bola bewarna hija, berapa banyak cara
untuk menyusun 9 bola tersebut ?
Jawab : n = 9 rm=2 rk=3 rh = 4
9 9! 1.2.3 .4 .5 .6 .7 .8 .9
P = = =5.7 .4 .9=1.260
(2 , 3 , 4) 2! 3 ! 4 ! ( 1.2 )( 1.2 .3 ) ( 1.2.3 .4 )
2. Tentukan banyaknya susunan berbeda yang dapat dibuat dari huruf-huruf
a.Trigonometri b. Matematika
Jawab : a. n=12 rt=2 rr=2 ro=2 ri=2
12 12! 12.11.10 .9 .8 .7 .6 .5.4 .3.2 .1
P2 ,2 , 2 ,2= = =29.937 .600
2! 2 ! 2 ! 2! (1.2)(1.2)(1.2)(1.2)
b. n=10 rm=2 ra=3 rt=2
10 10 ! 1.2.3 .4 .5 .6 .7 .8 .9.10
P2 ,3 , 2= = =151.200
2! 3 ! 2 ! 2.6 .2
C.Permutasi Siklis
Permutasi siklis adalah permutasi yang disusun melingkar rumus : P = (n-1)!
Contoh :
1. Dari 10 peserta olimpiade matematika akan menempati kursi pada meja bundar. Berapa
macam susunan posisi duduk yang dapat terjadi ?
n = 10 p= (10-1)=9!
= 1.2.3.4.5.6.7.8.9!
= 363.880
2. Sebuah keluarga yang terdiri 7 orang sedang makan bersama pada sebuah meja bundar
dimana ayah dan ibu tidak mau pisah duduknga. Berapa banyaknya cara mengatur duduk ?
2! (6-1)!= 2!5! = (1.2)(1.2.3.4.5)
= 2 × 120 = 240
3. Delapan orang ilmuwan duduk melingkar disebuah meja bundar untuk membahas sebuah
proyek tertentu. Berapa banyak cara agar para ilmuwan dapat duduk melingkar?
n=8 p=(n-1)
p= (8-1)= 7!
= 1.2.3.4.5.6.7!
= 5.040
4. Seorang pedagang gantungan kunci meletakkan dagangan di gantungan melingkar. Berapa
banyak cara pedagang itu meletakkan dagangannya ?
n=4 p=(n-1) p= (4-1)! = 3!
= 1!.2!.3! =6
Kombinasi
Didefinisikan sebagai suatu susunan yang dibentuk oleh keseluruhan atau Sebagian dan sekumpulan
benda. Dalam kombinasi urusan tidak dibedakan.
Kombinasi r dan n unsur
n n!
Rumus: C(n,r)=nCr=C r = dengan r ≤ n
r ! ( n−r ) !
Contoh:
Latihan Soal:
1. tentukan nilai n dari
n +3
a. P2 =56
n n
b. 4 P3=24 . C❑
2. Suatu sekolah ingin mengirim 3 siswa untuk mengikuti elimpiade Matematika Jika banyaknya
cara untuk memilih siswa tersebut. Jika dipilih ada 7 Siswa
3. Dalam pemilihan ketua dan wakil osis di SMAN Waru terdapat 10 calon Berapa banyaknya
cara untuk memilih siswa tersebut
4. Tentukan banyaknya kata yg dapat disusun dari kata "PINTAR"
5. Sebuah gelang memiliki enam buah berlian dengan bentur dan ukuran yg beda beda Keenam
berlian itu ditata Pada keliling gelang emas. Berapa banyaknya susunan berlian yg dpt terjadi.
6. Sebuah gedung mempunyai 5 pintu masuk. Jika 3 orang hendak memasuki gedung itu. Maka
Berapa banyaknya kemungkinan mereka masuk dari pintu yg berlainan.
7. Lima kelereng berwarna merah, tiga kelereng putih, dan empat kelereng berwarna biru
disurun dalam suatu kotak. Jika semua kelereng yg berwarna sama tidak dapat dibedakan satu
sama lain. Berapa banyak permutası yg berlainan
8. Dalam suatu kelas yang terdiri dari 40 siswa akan dipilih seorang ketua, seorang rekertaris
dan seorang bendahara kelas. Berapa banyak susunan penguras kelas ya dapat dipilih.
9. Tentukan nilai n dari:
a) c n12=c n8
n
c 6 33
b) n−3 =
c3 4
c) pn3=24. c n4
n+2
c8 57
d) n−2
=
p
4
16
e) p =30 c n5
n
4
7 2
f) 3. c 3 = ( n +n )
n+1
2
n
p3
Tentukan n
c3
10. Sebuah delegasi beranggotakan 4 orang akan dipilih das pria dan 7 wanita. Disyaratkan
bahwa delegasi itu harus ada 2 orang wanita tentukan banyak nya cara memilih delegasi
11. Tentukan banyaknya diagonal dalam segi delapan
12. Dari 5 orang Putra dan 10 orang putri dibentuk satu tim yang terdiri dari 3 orang Putra dan 2
orang putri Berapa banyak tim yang dapat dibentuk
13. Sebuah bidang poligon mempunyai 44 diagonal tentukan banyaknya Sisi
14. Dalam seleksi siswa yang akan mewakili sekolah di kompetisi matematika tersedia 17 siswa
pintar jika dari 17 siswa itu akan dipilih 4 siswa untuk mewakili sekolah tersebut Tentukan
banyaknya cara yang mungkin
15. Dari 6 ahli kimia dan 5 ahli biologi akan dipilih 7 anggota untuk sebuah penelitian dengan 4
diantaranya harus ahli kimia tentukan banyaknya cara pemilihan
16. Disediakan 5 cat hijau yang berbeda jenisnya 4 cat biru yang berbeda jenisnya dan 3 cat
merah yang berbeda pula jenisnya Berapa banyak pemilihan atas cat yang dapat dibuat
dengan sekurang-kurangnya harus ada satu cat hijau dan 1 cat biru
17. dalam suatu kotak terdapat 7 kelereng merah dan 4 kelereng putih Berapa banyak cara untuk
mengambil 5 kelereng dari kotak itu sehingga kelima kelereng itu terdiri dari 4 kelereng
merah dan 1 kelereng putih
18. Diketahui Lima Warna yang berlainan tiap 3 warna yang berlainan menghasilkan suatu warna
tertentu Tentukan banyak warna yang dapat disusun dari kelima warna
19. 3 siswa dan tiap siswi duduk berjajar pada sebuah bangku Jika ia menempati pinggir bangku
harus siswa tentukan banyaknya susunan posisi duduk yang mungkin
20. 5 pasang suami istri pergi ke sebuah pesta pernikahan dengan penumpang dua mobil yang
masing-masing berkapasitas 6 orang Jika setiap pasang suami istri harus naik pada mobil
yang sama Tentukan cara pengaturan penumpang mobil
21. Banyaknya bilangan ganjil yang terdiri atas tiga angka yang disusun dari angka-angka 2 3 4 6
7 8 tanpa ada pengulangan
22. Dari 8 pasangan suami istri akan dibentuk tim beranggota 5 orang yang terdiri atas 3 pria dan
2 wanita dengan ketentuan tidak boleh ada pasangan suami istri tentukan banyaknya tim yang
dapat dibentuk
23. 10 orang akan bepergian dengan dua mobil yang masing-masing berkapasitas 6 orang dan 7
orang Jika setiap mobil harus berisi sekurang-kurangnya 2 orang Tentukan banyak
kemungkinan mereka melakukan distribusi dalam 2 mobil
24. 5 pasang suami istri pergi ke sebuah pesta pernikahan dengan menumpang dua mobil yang
masing-masing berkapasitas 6 orang Jika setiap pasang suami istri harus naik pada mobil
yang sama Tentukan cara pengaturan penumpang mobil
25. Dari 8 pasang suami istri akan dibentuk tim beranggotakan yang terdiri atas 3 pria dan 2
wanita dengan ketentuan tidak boleh ada pasangan suami istri Tentukan banyak tim yang
dapat dibentuk
26. Diketahui 6 huruf konsonan dan 4 huruf vokal berapa banyak kata-kata yang dapat dibentuk
jika diambil 4 huruf konsonan yang berbeda dan 2 huruf vokal yang berbeda
Jawab :
n+3 n+3 ( n+3 )( n+ 2 )( n+1 ) !
1. a. P =56 , =56 , =56 ,n 2+5 n+ 6=56 ,n 2+5n-50 = 0
2 ( n+3−2 ) ! ( n+1 ) !
( n+10 )( n−5 )=0 ,n= -10 n=5
4 n! n! ( n−4 ) ! 6 1 1
b. =24. , = , = ,n−3=4 , n=4 +3 , n=7
( n−3 ) ! ( n−4 ) ! 4 ! ( n−3 )( n−4 ) ! 4.3 .2 .1 n−3 4
7! 1.2.3 .4 .5 .6 .7
2. C 3 =
7
= =5.7=35
3! (7−3 ) ! ( 1.2 .3 ) (1.2 .3 .4 )
10 10 ! 10.9 .8!
3. P2 = = =90
10−2 8!
6
4. P6=6!=1.2 .3 .4 .5 .6=720
5. (n-1)!=(6-1)!=5!=1.2.3.4.5=120
5 5! 1.2 .3 .4 .5
6. P3= = =3.4 .5=60
( 5−3 ) ! 1.2
12 ! 1.2.3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 .10.11.12
7. P3.4 .5 != =7.3 .10 .11.12=27.720
( 1.2 .3 ) (1.2 .3 .4 .5 )
40 ! 40 !
8. P3 =
40
= =38.39 .40=59.28 0
( 40−3 ) ! 37 !
n n n! n!
9. a. C 12=C8 , = , n−n=12 ,n=20n
12 ! ( n−12 ) ! 8 ! ( n−8 ) !
n!
6 ! ( n−6 ) ! n!
b.
( n−3 ) ! 33 6 ! ( n−6 ) ! 33 n! 3! 33 n ( n−1 ) ( n−2 )( n−3 ) !
= , = , x = ,
3 ! ( n−3 ) ! 4 ( n−3 )( n−2 ) ! 4 6 ( n−3 ) ! 4 n−3
¿ n ( n−1 )( n−2 )=33.6 .5
¿ n 9 n−1¿ (n−2)=11.2.5.3 .3
¿ n ( n−1 )( n−2 )=11.10 .9
n=11, n−1=10 , n−2=9
n=11n=11
n! n! n ( n−1 ) ( n−2 )( n−3 ) !
c. =24 =
( n−3 ) ! ( n−4 ) ! 4 ! ( n−3 ) !
24 n ( n−1 )( n−2 ) ( n−3 )
¿
( n−4 ) 24
¿ n ( n−1 )( n−2 )= ( n−1 ) ( n−2 )( n−3 )
¿ n−3
3=n
n
C8 57
d. n−2
=
P 4
16
( n+ 2 )
( n+ 2−8 ) ! 8 ! 57
=
( n−2 ) ! 16
( n−2−4 ) !
( n+ 2 ) ! ( n−6 ) ! 57
=
( n−6 ) ! ( n−2 ) ! 8 ! 16
(n+ 2)(n+ 1)(n)(n−1) 57
=
8! 16
(n+2)(n+1)(n(n-1)
19.3.8 .7 .6 .5 .4 .3 .2.1
= 143.640
16
17 ! 17 !
17
14. C 4 = = =¿ 4x14x15x17 = 14.280 cara
4 ! ( 17−4 ) ! 4 ! 13 !
6 5
15. a. C 4 x c 3 =
6! 5! 6! 5! 6 5 6! 5!
x = x =5 x 3 x 2 x 5=150 cara , C5 x C 2= X =6.2 .5=60
4 ! ( 6−4 ) ! 3 ! ( 5−3 ) 4 ! 2 ! 3! 2 ! 5 ! 2 ! 3!
6 5 6! 5!
, C 6 X C 1= X =5 , 150+60+5=315 cara
6! 4!
16. Hijau = 25−1 , biru=24 −1 ,merah=23
Total = (25−1 ¿( 24−1)(23 )=31.15 .8=3.720 cara
7 4 7 ! 4 ! 1 .2 .3 .4 . 5 .6 .7 x 1.2 .3.4
17. C 4 . C 1= . = = 5.7.4 =140
4 ! 3! 3 ! ( 1.2.3 .4 )( 1.2 .3 ) 1.2 .3
5 5!
18. C 3= = 10
3! 2 !
19.
= 3 .4 .3 .2 .1 .4
3 4 3 2 1 2
= 144
5 3 5 ! 3! 5 2 5! 2!
20. C 2 . C 3= x =10 , C 3 x C2= x =10 , jadi 10 + 10 = 20
2 ! 3 ! 3! 2 ! 3! 2!
21.
→ 5 x 4 x 2 = 40
5 4 2
8 5 8! 5! 1.2.3 .4 .5 .6 .7 .8 1.2.3 .4 .5
22. C 3 x C2 = x = x
3 ! 5 ! 2! 3 ! ( 1.2 .3 ) (1.2 .3 .4 .5 ) (1.2)¿ ¿
10 7 10 ! 7 ! 7.8.9 .10 7 !
23. C 3 x C 7= x = x =120 ,
3!7! 7! 3!7! 71
10 6 1.2 .3.4 .5.6 .7 .8 .9 .10
C 4 x C 6=
( 1.2 .3.4 ) ( 1.2.3 .4 .5 .6 )
10 5 10 ! 5! = 1.2 .3 .4 .5 .6 .7 .8.9 .10
= 7.2.3.5 = 210 , C 5 x C 5= x = 2.2.7.9 =
5 ! 5! 5! ( 1.2 .3 .4 .5 ) ( 1.2.3 .4 .5 )
10 4 10 ! 1.2.3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 .10
252 , C 6 x C 4 = = =2.3 .5 .7=210 , jadi hasil
6 ! 4 ! (1.2 .3 .4 .5.6)(1.2.3 .4)
semua di tambahkan 120+210+252+210 = 795
5 3 5! 3! 5 2 5! 2!
24. C 2 x C 3= x =10 , C 3 x C2= x = 10 , jadi hasil akhir nya
2! 3 ! 3! 3 ! 2! 2!
adalah 10 + 10 = 20
8 5 8! 5! 1.2.3 .4 .5 .6 .7 .8 1.2.3 .4 .5
25. C 3 x C2 = x = x =2.5 .7 .8=560
3 ! 5 ! 2! 3 ! ( 1.2 .3 ) (1.2 .3 .4 .5 ) (1.2)(1.2.3)
6 6! 6!
26. rk= 4 nk = 6 P4 = = = 360
6−4 2!
4 4!
rv = 2 nv = 4 P2 = = 12
2!
Ilmu hitung Peluang berasal dan judi. Oleh karena itu dalam Pembahasan ini
digunatan alat permainan judi, seperti kartu remi, dadu & mata uang logam
koin, Hal ini untuk memudahkan anda dalam memahami konsep
Contoh
Jawab :
Sebuan kubus berangka memiliki 6 sısı, masing berangka l-6 Permukaan yg
dapat muncul adalah sisi yg berangka 1,2,3,4,5,6 Pd percobaan tersebut,
diperoleh bahwa
1) Ruang sampel s (1.2.3.4.5.6)
2) Keudian A disingkat A (2.4.6)
3) kejadian B disingkat B (2,3,5)
b). Dua mata uang logam (koin) dilempar bersamaan Dalam satu kali lemparan tentukan
1. ruang sampelnya
2. B = kejadian munculnya satu angka
3. C = kejadian muncul keduanya gambar
Jawab:
Sebuah koin mememiliki 2 sisi,yaitu sisi angka (disingkat A) & sisi gambar
(disingkat 6) pada percobaan melempar 2 koin,ruang sampelnya dapat
ditentukan dengan beberapa cara.
Koin I Koin II
A B
A A AG
A
G G GG
A
Dari table diatas,tampak bahwa
a. Ruang sampel s = (AA,AG,GA,GG)
b. B = (AG,GA)
c. C = (GG)
C). Rehan melambungkan sebuah dadu & sebuah mata uang logam satu kali secara
bersama-sama tentukan:
1) Ruang sampel
2) Titik sampel
3) Kejaian yang mungkin
Jawab:
1) Ruang sampel
Koin Dadu
1 2 3 4 5 6
Sebuah foin memiliki z sisi, yaitu sisi angka (disingkat A) sisi gambar (dising
Fat 6) pd percobaan melempar z kom, ruang sampelnya dapat ditentukan dan
beberapa cara.
b. B (AG.GA)
kan I
Pada subbab sebelumnya, Anda telah diperkenalkan dengan kejadian majemuk, yaitu
kejadian yang terdiri atas beberapa titik sampel. Misalkan kejadian A dan B adalah kejadian
sederhana. Jika digunakan operasi himpunan gabungan (union) atau irisan (intersection), akan
terbentuk suatu kejadian majemuk. Misalkan A adalah kejadian muncul angka genap dan B
adalah kejadian muncul angka prima pada pelemparan sebuah dadu. Dengan operasi
gabungan dilambangkan dan irisan, diperoleh kejadian majemuk AᴗB dan AᴖB
Pada pelemparan sebuah dadu, diperoleh:
S={1,2,3,4,5,6} A={2,4,6} B={2,3,5}
Kejadian AᴗB, dibaca kejadian A atau B, AᴗB={2,3,4,5,6} Hal ini berarti bahwa
yang terjadi kejadian A saja, B saja, atau kedua-duanya. Kejadian AᴖB, dibaca kejadian A
dan B, dapat ditulis AᴖB={2} . Hal ini berarti, kejadian A dan B terjadi bersama-sama.
Jika digambarkan dalam diagram Venn, tampak sebagai berikut.
GK BISA BIKIN VENN
Kemudian, bagaimana cara menentukan peluangnya? Perhatikan uraian berikut!
Peluang kejadian saling lepas dan tidak saling lepas
a. Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas, jika kejadian A dan B tidak dapat terjadi
secara bersama-sama. Jika A dan B saling lepas, maka AᴖB=ᴓ
Jika kejadian-kejadian tersebut digambarkan dengan diagram Venn, maka diagramnya
terlihat sebagai berikut.
GK BISA BIKIN VENN
Jika kejadian A dan B saling lepas, maka peluang kejadian A atau B adalah:
P(AᴗB)=P(A)+P(B)
Untuk lebih memahami peluang dua kejadian saling lepas, perhatikan contoh-contoh berikut!
Contoh:
1) Pada pengambilan 1 kartu secara acak dari seperangkat kartu bridge, berapa peluang
mendapatkan kartu Queen atau King?
2) Dalam sebuah kantong terdapat 8 bola biliar, masing-masing memiliki nomor yang
berurutan. Sebuah bola diambil dari dalam kantong secara acak. Misalkan A adalah
kejadian terambil bola bernomor genap dan B adalah kejadian terambil bola bernomor
tujuh.
a) Apakah kejadian A dan kejadian B saling lepas?
b) Tentukan peluang kejadian A atau B!
Jawab:
b. Dua kejadian A dan B dikatakan tidak saling lepas, jika kejadian A dan B dapat
terjadi secara bersama-sama. Jika A dan B tidak saling lepas, maka AᴖB=Ø. Jika
kejadian-kejadian tersebut digambarkan dengan diagram Venn, maka diagramnya
terlihat sebagai berikut.
GK BISA BIKIN VENN
Jika kejadian A dan B tidak saling lepas, maka peluang kejadian A atau B adalah:
Untuk lebih memahami peluang dua kejadian tidak saling lepas, perhatikan contoh-
contoh berikut!
Contoh:
1) Sebuah kartu diambil secara acak dari kotak yang berisi seperangkat kartu yang sama
bentuknya bernomor 1 sampai dengan 8. Misalnya, A adalah kejadian terambil kartu
bernomor genap dan B adalah kejadian terambil kartu bernomor bilangan prima.
Tentukan peluang kejadian A atau B!
Jawab:
Peluang kejadian saling bebas dan bersyarat
a. Dua kejadian A dan B yang terjadi secara berurutan dikatakan saling bebas, apabila
kejadian A tidak memengaruhi peluang terjadinya kejadian B. Apabila A dan B
adalah dua kejadian saling bebas, maka peluang terjadinya kejadian A dan B adalah:
Untuk lebih memahami peluang dua kejadian saling bebas, perhatikan contoh-contoh
berikut!
Contoh:
1) Peluang sebuah pohon jati mampu bertahan hidup hingga 30 tahun lagi dari
sekarang adalah 3/8. Peluang sebuah pohon randu mampu bertahan hidup hingga 30
tahun lagi 8 dari sekarang adalah 2/7. Tentukan:
b) peluang hanya pohon jati yang hidup 30 tahun lagi dari sekarang
b. Dua kejadian A dan B yang terjadi secara berurutan dikatakan tidak saling bebas
(bersyarat), apabila kejadian A memengaruhi peluang kejadian B. Apabila A dan B
adalah dua kejadian bersyarat, maka peluang terjadinya kejadian A dan
B adalah:
P(AᴖB)=P(A)XP(B|A)
Catatan:
Contoh:
1) Dalam sebuah kotak terdapat 6 kelereng merah dan 4 kelereng putih. Sebuah
kelereng diambil dari dalam kotak tersebut berturut-turut sebanyak dua kali tanpa
pengembalian. Tentukan peluang yang terambil kedua-duanya kelereng merah
2) Sebuah kotak berisi 5 bola berwarna merah dan 4 bola berwarna hijau. Pada 3
pengambilan dua kali berurutan tanpa pengembalian, maka tentukan peluang untuk
mendapatkan sebuah bola berwarna hijau pada pengambilan pertama dan sebuah bola
hijau lagi pada pengambilan kedua!
Jawab: