Oleh:
1. Akram (2240301074)
2. Grace Gracia (2240301075)
3. Zuhaeidi (2240301007)
4. Zahra Amalia Ramadhani (2240301006)
15
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan dampaknya untuk masyarakat.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
dapat dilakukan perbaikan pada makalah.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
dampaknya bagi masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Pengertian Peubah Acak.....................................................................................2
a. Peubah Acak Diskrit........................................................................................3
b. Peubah Acak Kontinu......................................................................................4
B. Pengertian Distribusi Peluang.............................................................................5
a. Distribusi Peluang Diskret...............................................................................6
b. Distribusi Peluang Kontinu.............................................................................7
c. Distribusi Empiris............................................................................................8
d. Distribusi Peluang Gabungan..........................................................................9
BAB III.........................................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidang statistika berhubungan dengan cara atau metode pengumpulan data,
pengolahan, penyajian dan analisisnya serta pengambilan kesimpulan berdasarkan data dan
analisis yang telah dilakukan. Percobaan yang dilakukan akan memberi hasil berupa suatu
kemungkinan. Seluruh hasil yang mungkin dari suatu percobaan dinamakan ruang
sampel. Titik-titik contoh dalam ruang sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk
numberik/bilangan. Bilangan ini merupakan besaran acak yang dilakukan oleh hasil
percobaan. Bilangan tersebut dapat dimodelkan dalam suatu persamaan matematika.
Tujuan pemodelan matematika adalah untuk menggambarkan peluang dari suatu
peristiwa yang akan terjadi. Oleh karena itu, model matematika berfungsi sebagai peubah
acak yang menghubungkan setiap unsur dalam ruang sampel dengan bilangan real.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Peubah Acak
2. Apa saja macam – macam Peubah Acak
3. Apa yang dimaksud dengan Distribusi Peluang
4. Apa saja macam – macam Distribusi Peluang
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari PeubahAacak.
2. Untuk mengetahui macam-macam Peubah Acak.
3. Untuk mengetahui Distribusi Peluang
4. Untuk mengetahui macam – macam Distribusi Peluang
1
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi 2.1 Peubah acak adalah suatu fungsi yang mengaitkan suatu
bilangan real pada setiap unsur dalam ruang sampel.
Peubah acak akan dinyatakan dengan huruf besar, misalnya X, sedangkan nilainya
dinyatakan dengan huruf kecil padanannya, misalnya x.
Peubah acak dinyatakan dengan huruf besar, misalnya X, sedangkan nilainya dinyatakan
dengan huruf kecil, misalnya x.
Contoh 1:
Dua bola diambil satu demi satu tanpa dikembalikan dari suatu kantung berisi 4 bola
merah dan 3 bola hitam. Bila Y menyatakan jumlah bola merah yang diambil maka nilai y
yang mungkin dari peubah acak Y adalah
Jawab:
Suatu kantung berisi 4 bola merah dan 3 bola hitam. Peubah acak Y
menyatakan jumlah bola merah.
Maka nilai y yang mungkin dari peubah acak Y adalah...
Ruang Sampel Y
MM 2
MH 1
HM 1
HH 0
Contoh 2:
Tiga orang petani: Pak Ali, Badu, dan Cokro menitipkan pecinya di pagi hari pada
seorang anak. Sore harinya si anak mengembalikan peci tersebut secara acak pada ketiga
petani. Bila Pak Ali, Badu dan Cokro dalam urutan seperti itu menerima peci dari si anak
maka tuliskanlah titik sampel untuk semua urutan yang mungkin mendapatkan peci tersebut
dan kemudian cari nilai c dari peubah acak C yang menyatakan jumlah urutan yang cocok.
Jawab:
Bila A, B, dan C menyatakan masing-masing peci Pak Ali, Badu dan Cokro maka
susunan pengembalian peci yang mungkin dan padanan yang cocok (c) adalah
2
Ruang sampel C
ABC 3
ACB 1
BAC 1
BCA 0
CAB 0
CBA 1
Dalam kedua contoh si atas ruang sampel mengandung jumlah anggota yang
berhingga.
Contoh 3:
Bila satu dadu dilantunkan sampai angka 5 muncul, maka diperoleh ruang
sampel dengan deretan anggota yang tak berhingga, seperti:
T={L,BL,BBL,BBBL,…}
Dengan L menyatakan muncul 5 dan B bukan 5 yang muncul. Tetapi dalam
percobaan ini banyaknya unsur dapat disamakan dengan seluruh bilangan bulat sehingga
terdapat unsur pertama, kedua, ketiga dan seterusnya, jadi dapat dicacah.
Nilai-nilai yang mungkin dari X ditulis sebagai: x1, x2,x3, ..., xn,...
Contoh 4 :
Ketika kita mengundi dua mata uang logam Rp.100 yang seimbang secara
sekaligus, maka ruang sampelnya: S = { HH, HG, GH, GG }. Apakah soal ini
menunjukkan peubah acak diskrit?
3
Jawab:
Jika X menunjukkan banyak G yang terjadi, maka nilai-nilai yang mungkin dari X
adalah Rx = { 0,1,2 }.
Ruang Sampel x
HH 0
HG 1
GH 1
GG 2
Karena banyak anggota dari Rx berhingga, maka X termasuk peubah acak diskrit
Contoh 5:
Misalnya sandy mengundi sebuah dadu yang seimbang. Jika peubah acak X
menunjukkan banyak pengulangan percobaan sampai mata dadu 5 muncul pertama kali.
Apakah soal ini menunjukkan peubah acak diskrit?
Jawab:
Jika X menunjukkan banyak pengulangan percobaan sampai mata dadu 5 muncul
pertama kali. Maka nilai-nilai yang mungkin dari X adalah:
Rx= { 1,2,3,… } 7 Karena banyak anggota dari Rx tak berhingga tapi dapat
dihitung, maka X termasuk peubah acak diskrit.
berjumlah 25.000 orang dan para mahasiswa itu diberi nomor induk mahasiswa
mulai dari 00001 sampai 25.000. Kemudian seorang mahasiswa dipilih secara acak dan ia
diukur berat badannya. Asumsikan bahwa tidak ada mahasiswa tersebut yang mempunyai
berat badan kurang dari 20 kg atau lebih dari 175 kg. Apakah soal ini menunjukkan
peubah acak kontinu?
4
Jawab:
Tentukan ruang sampel mahasiswa terlebih dahulu,
diperoleh:
S = { s : s = 00001, 00002, 00003, ..., 25.000}
Misalkan X menunjukkan berat badan siswa yang terpilih,
ditulis X(s) dengan s ϵ S. Berat badan mahasiswa kurang dari 20 kg atau lebih dari
175 kg, sehingga ruang hasil dari X adalah: Rx = {X : 20 ≤ X ≤ 175}
Karena Rx merupakan sebuah interval, maka X termasuk ke dalam peubah acak kontinu.
Contoh 6:
Diketahui ruang sampel S = {a : 0 < a < 1}.
Peubah acak X didefinisikan oleh: X(a) = 4a + 3 untuk setiap a di S.
Tentukan ruang hasil dari X.
Jawab:
X(a) = 4a + 3 adalah persamaan garis lurus dan
domainnya adalah S = {a : 0 < a < 1}, maka hasilnya adalah {x : 3 < x < 7}
Jadi ruang hasil dari X adalah C = {x : 3 < x < 7}.
dibuat dalam( 43 ) = 4 cara. Umumnya, kejadian menjual x mobil bermesin diesel dan 4-x
bermesin bensin dapat terjadi dalam ( ) cara, x bernilai 0, 1, 2, 3 dan 4. Jadi distribusi
4
x
peluang f(x) = P(X = x) adalah
F(x) = x ) untuk x = 0, 1, 2, 3, 4
( 4
16
Dalam banyak soal diperlukan menghitung peluang bahwa nilai amatan peubah acak
X akan lebih kecil atau sama dengan suatu bilaingan real x. Bila F(x) = P(X ≤ x) untuk setiap
bilangan real x, namakan F(x) sebagai distribusi kumulatif/tumpukan
Definisi 2.5 Distribusi kumulatif F(x) suatu peubah acak diskret X dengan
distribusi peluang f(x) dinyatakan oleh
F(x) = P(X ≤ x) = ∑ f(t) untuk -∞ < x < ∞
6
Contoh 2.5 :
Hitunglah distribusi kumulatif peubah acak X dalam contoh 2.4. dengan
menggunakan F(x), perlihatkan bahwa f(2) = 3/8.
Jawab
Dengan menghitung langsung distribusi peluang pada contoh 2.4 diperoleh f(0) =
1/16, f(1) = 1/4, f(2) = 3/8, f(3) = 1/4, dan f(4) = 1/6.
Jadi
F(0) = f(0) = 1/16
F(1) = f(0) + f(1) = 5/16
F(2) = f(0) + f(1) + f(2) = 11/16
F(3) = f(0) + f(1) + f(2) + f(3) = 15/16
F(4) = f(0) + f(1) + f(2) + f(3) + f(4) = 1
Sehingga
{
0 bila x <0
1/16 bila 0 ≤ x <1
5 /16 bila 1 ≤ x <2
f (x) =
11/16 bila 2≤ x <3
15/16 bila3 ≤ x< 4
1 bila x ≥ 4
Sekarang
11 5 3
f(2) = F(2)-F(1) = - =
16 16 8
Definisi 2.6 Fungsi f(x) adalah fungsi padat peluang peubah acak kontinu
X, yang didefinisikan diatas himpunan semua bilangan real R, bila
1. f(x) ≥ 0 untuk semua x € R
∞
2. ∫ f ( x)dx = 1
−∞
7
Contoh 2.6 :
Misalkan bahwa galat suhu reaksi dalam 0C pada percobaan laboratorium yang dikontrol
merupakan peubah acak X yang mempunyai fungsi padat peluang
{
2
x
f ( x )= ,∧−1< x< 2
3
0 ,∧untuk x lainnya
a. Tunjukkanlah bahwa syarat 2 definisi 2.6 dipenuhi
b. Hitung P(0 < x ≤ 1)
Jawab
∞ 2 2 3
x 2 8 1
a. ∫ f ( x)dx = ∫ x3 dx =
9
|-1 = 9 + 9 = 1
−∞ −1
2 1 3
x 1
b. P(0 < X ≤ 1) = ∫ dx = x |01 =
0 3 9 9
Contoh 2.7 :
Carilah F(x) dari fungsi padat pada contoh 2.6dan kemudian hitunglah P(0 < X ≤ 1)
Jawab
Untuk -1 < x < 2,
x x 2 3
x 3 +1
F(x) = ∫ f (t) dt = ∫ t3 dt = t9 | -1
x
¿
9
−∞ −1
Jadi
{
0 , x ≤−1
3
x +1
F(x) = ,−1≤ x< 2
9
1 , x ≥2
Distribusi tumpukan F(x)
2 1 1
P(0 < X ≤ 1) = F(1)-F(0) = - =
9 9 9
c. Distribusi Empiris
8
adalah suatu daftar yangmenunjukkan penggolongan kumpulan data dimana termasuk
penentuan berapa bilangan yang termasuk kedalam setiap golongan tersebut. Para ilmuwan
dan enjinir hanya memiliki himpunan data.
Oleh karena itu penting untuk mencirikan atau meringkas sifat himpunan data tersebut
dengan cukup jelas. Seringkali dalam eksperimen yang menyangkut peubah acak kontinu,
fungsi padat f(x) tidak diketahui. Oleh karena itu, himpunan data tersebut digunakan untuk
menaksir f(x)
Langkah awal dalam menaksir f(x) adalah membuat distribusi frekuensi nisbi (nisbi =
relatif). Distribusi empiris mengelompokkan data ke dalam suatu interval, di mana
frekuensi data dalam setiap interval dapat digunakan untuk menentukan frekuensi
nisbinya. • Sebagai contoh, misalkan umur 40 batere mobil yang serupa dicatat dimana yang
dalam hal ini umur tersebut dibulatkan sampai persepuluhan tahun
----------------------------------------------------------------
2.2 4.1 3.5 4.5 3.2 3.7 3.0 2.6
3.4 1.6 3.1 3.3 3.8 3.1 4.7 3.7
2.5 4.3 3.4 3.6 2.9 3.3 3.9 3.1
3.3 3.1 3.7 4.4 3.2 4.1 1.9 3.4
4.7 3.8 3.2 2.6 3.9 3.0 4.2 3.5
---------------------------------------------------------------
Umur Batere Mobil
Misalkan dipilih 7 interval kelas, panjang interval adalah (4.7 – 1.6)/7 = 0.443 ≈ 0.5
Definisi 2.8 Fungsi f(x,y) adalah distribusi peluang gabungan atau fungsi
massa peluang peubah acak diskret X dan Y bila
1. F(x,y) ≥ 0 untuk semua (x,y)
2. ∑x ∑y f(x,y) = 1
3. P(X = x, Y = y) = f(x,y)
Untuk tiap daerah A di bidang xy, P[(X,Y) € A] = ∑A ∑ f(x,y)
Contoh 2.8 :
Dua isi ballpoint dipilih secara acak dari sebuah kotak yang berisi 3 isi warna biru, 2
isi warna merah, dan 3 hijau. Bila X menyatakan banyaknya yang bewarna biru dan Y warna
merah yang terpilih, hitung lah
a. Fungsi peluang gabungan f(x,y)
9
b. P[(X,Y) € A], bila A daerah {(x,y)│x + y ≤ 1}
jawab
a. Pasangan nilai (x,y) yang mungkin adalah (0,0), (0,1), (1,0), (1,1), (0,2), (2,0).
f(x,y) ¿
( x y 2−x− y )
)(
3 2
)( 3
,
(2 )
8
x = 0, 1, 2;
y = 0, 1, 2;
0≤x+y≤2
b. P[(X,Y) € A] = P(X + Y ≤ 1)
= f(0,0) + f(0,1) + f(1,0)
3 3 9
= + +
28 14 28
9
=
14
Definisi 2.9 Fungsi f(x,y) adalah fungsi padat gabungan peubah acak
kontinu X dan Y bila
1. F(x,y) ≥ 0 untuk semua (x,y)
∞
2. ∬ f ( x , y) dxdy =1
−∞
{
2
(2 x +3 y),∧0 ≤ x ≤1 , 0 ≤ y ≤ 1
f ( x )= 5
0 ,∧untuk x , y lainnya .
10
a. Tunjukkan bahwa syarat 2 definisi 2.9 dipenuhi
1 1 1
b. Cari P[(X,Y) € A], bila A daerah {(x,y)│0 < x < , < y < }
2 4 2
Jawab
∞ 1 1
2
a. ∬ f ( x , y) dxdy = ∫ ∫ (2x + 3y) dxdy
−∞ 0 0 5
1
2 x2 6 xy
=∫ + │x=0x=1 dy
0 5 5
1
6y 2 y 3 y2 1
= ∫¿¿ + ) dy = + │0
0
5 5 5
2 3
= + =1
5 5
1 1 1
b. P[(X,Y) € A] = P(0 < X < , < Y < )
2 4 2
1 1
2 2
2
= ∫ ∫ (2x + 3y) dxdy
1 0 5
4
1
2
2 x2 6 xy
=∫ + │ x=1/2 dy
1 5 5 x=0
4
1
2 2
1 +3 y y 3y
= ∫( ¿ )dy ¿ = + │1/41/2
1 10 5 10 10
4
1 1 3 1 3 13
=
[( + ) – ( + )] =
10 2 4 4 16 160
g(x) = ∑
y
f (x , y) dan h(y) = ∑ f ( x , y)
x
11
Contoh 2.10 :
Tunjukkan bahwa jumlah lajur dan baris 2.6 memberikan distribusi pias dari X sendiri dan Y
sendiri.
Jawab
Untuk peubah acak X,
2
P(X = 0) = g(0) = ∑ f (0 , y ) = f(0,0) + f(0,1) + f(0,2)
y=0
3 3 1 5
= + + =
28 14 28 14
2
P(X = 1) = g(1) = ∑ f (1 , y) = f(1,0) + f(1,1) + f(1,2)
y=0
9 3 15
= + +0=
28 14 28
2
P(X = 2) = g(2) = ∑ f (2 , y) = f(2,0) + f(2,1) + f(2,2)
y=0
3 3
= +0+0=
28 28
Yang merupakan jumlah lajur tabel 2.6 dengan jalan yang sama dapat ditunjukkan bahwa
nilai h(y) merupakan jumlah barisnya. Dalam bentuk tabel, distribusi pias ini dapat ditulis
sebagai :
X 0 1 2 Y 0 1 2
g(x) 5 15 3 h(y) 15 3 1
14 28 28 28 7 28
Contoh 2.11
12
Kembali kecontoh 2.8 cari distribusi bersyarat X, bila Y = 1, dan gunakan ini untuk
menghitung P(X = 0│Y = 1)
Jawab
Kita ingin mencari f(x│y) untuk y = 1. Pertama-tama ditemukan bahwa
2
3 3 3
h(1) = ∑ f (x ,1) = + +0=
0 14 14 7
sekarang
f ( x , 1) 7
f(x│1) = = f(x,1), x = 0,1,2
h(1) 3
jadi
f(0│1) =
7
3 ( )( 143 ) = 12
f(0,1) =
7
3
f(1│1) = f(0,1) = ( )( ) =
7 7 3 1
3 3 14 2
f(2│1) = f(2,1) = ( ) ( 0 ) = 0
7 7
3 3
X 0 1 2
f(x│1) 1 1 0
2 2
1
Akhirnya, P(X = 0│Y = 1) = f(0│1) = . jadi bila diketahui bahwa 1 dari kedua isi ballpoint
2
yang terambil berwarna merah maka peluangnya ½ bahwa isi yang satu lagi bukan biru.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peubah acak ialah suatu fungsi yang mengaitkan suatu bilangan real
pada setiap unsur ruang sampel. Peubah acak dinyatakan dengan huruf
besar, misalnya X, sedangkan nilainya dinyatakan dengan huruf kecil,
misalnya x.Peubah acak terbagi 2 macam, yaitu peubah acak diskrit, yaitu
suatu ruang sampel mengandung titik yang berhingga banyaknya atau
sederetan anggota yang banyaknya itu sebanyak bilangan bulat. Peubah acak
kontinu, yaitu peubah acak yang memiliki nilai yang tak terhingga banyaknya
dalam sebuah interval atau variabel yang dapat memiliki nilai-nilai pada suatu
interval.
14
(Peubah Acak Kontinu). Sedangkan fungsi peluang adalah nilai peluang dari
peubah acak yang memenuhi persyaratan tertentu.
Distribusi peluang dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Distribusi peluang diskrit
Jika f(x)
diskret X maka:
x∈R
a. f ( x )≥ 0 untuk
∑ f (x )=1
b. x dengan R adalah himpunan nilai dari
15
t≤x
kontinu X maka:
b. ∫ f ( x ) dx =1
−∞
DAFTAR PUSTAKA
Nar Herrhyanto.___. Ringkasan Statistika Matematik 1. Bandung:
FMIPA UPI.
Staff Unud.___. Biostatistika: Peubah Acak. diakses melalui
http://staff.unud.ac.id/~sampurna/wp-content/uploads/2007/12/PEUBAH-
ACAK-DAN-SEBARAN-PELUANG.pdf.
Syafriandi. 2003. Diktat Mata Kuliah Statistika Matematika 1.
Padang: UNP.
Walpole, Ronald E dan Raymond H Myers.___. Ilmu Peluang dan Statistika untuk
Insinyur dan Ilmuan. ed 4. Bandung: ITB Bandung.
16